Tradisi Lebaran Keluarga Yang Bikin Kangen
Assalamualaikum. Lebaran yang dinanti akan tiba dalam waktu kurang dari enam hari lagi. Apa aja tradisi lebaran keluarga kamu? Saya mau cerita tentang tradisi lebaran keluarga saya dan suami yang selalu bikin kangen.
Saya dan suami sama-sama berasal dari keluarga besar. Jadi ada tradisi di dalam keluarga kami masing-masing yang tentunya harus diikuti. Terlebih momen lebaran itu menjadi salah satu ajang silaturahmi keluarga yang hanya terjadi setahun sekali. Kami merasa memiliki kewajiban untuk hadir.
Apalagi saya dan suami meyakini apabila tidak sedari dini dibiasakan hadir dalam silaturahmi keluarga, anak-anak bisa aja tidak mengenal sepupu dan keluarga besar yang lain. Kami nggak ingin anak-anak kepaten obor.
Kepaten obor itu istilah orang Jawa yang menunjukkan kondisi keluarga tanpa komunikasi lagi. Tidak lagi mengetahui silsilah keluarga atau kehilangan jalinan anggota keluarga dari satu generasi garis keturunan yang sama.
Nah, itu lah yang jadi alasan saya dan suami selalu mengikuti setiap kegiatan yang diadakan saat lebaran. Hari pertama di rumah keluarga besar Simbah Muhyi, yang jadi tuan rumahnya bergiliran tiap tahunnya.
Untuk lebih jelasnya saya tuturkan di sini :
Saya dan suami sama-sama berasal dari keluarga besar. Jadi ada tradisi di dalam keluarga kami masing-masing yang tentunya harus diikuti. Terlebih momen lebaran itu menjadi salah satu ajang silaturahmi keluarga yang hanya terjadi setahun sekali. Kami merasa memiliki kewajiban untuk hadir.
Apalagi saya dan suami meyakini apabila tidak sedari dini dibiasakan hadir dalam silaturahmi keluarga, anak-anak bisa aja tidak mengenal sepupu dan keluarga besar yang lain. Kami nggak ingin anak-anak kepaten obor.
Kepaten obor itu istilah orang Jawa yang menunjukkan kondisi keluarga tanpa komunikasi lagi. Tidak lagi mengetahui silsilah keluarga atau kehilangan jalinan anggota keluarga dari satu generasi garis keturunan yang sama.
Nah, itu lah yang jadi alasan saya dan suami selalu mengikuti setiap kegiatan yang diadakan saat lebaran. Hari pertama di rumah keluarga besar Simbah Muhyi, yang jadi tuan rumahnya bergiliran tiap tahunnya.
Untuk lebih jelasnya saya tuturkan di sini :
- Tradisi Lebaran Bersama Bani Muhyi
Saya udah pernah menuliskannya di blog ini. Tradisi lebaran bersama keluarga Bani Muhyi udah berjalan sebelum saya menjadi menantu ibu mertua.
Seru karena yang datang dari seluruh wilayah di Indonesia. Ada yang dari Palembang, Pekanbaru, Nusa Tenggara Timur, Kudus, Jepara, Semarang, Jakarta, Bogor, dan masih ada kota-kota lainnya.
Nggak hanya itu, ada tausiyah, bacaan ayat suci Al Quran, lomba untuk anak-anak yang akan menjadi catatan kenangan setiap anggota keluarga yang hadir. Jadi sedih kalo sampai nggak bisa datang. Saya pernah dua kali nggak bisa datang. Pertama karena hamil udah masuk 8 bulan. Dan yang kedua adalah saat si sulung sakit typus. Hikss.
- Tradisi Lebaran Bersama Bani Muluk Suhada
Tradisi ngumpul di keluarga suami nggak hanya saat lebaran sih. Karena dalam waktu setahun, bisa sampai 4 kali berkumpul. Ada aja alasannya untuk ngumpul gini.
Bisa karena pengen jalan-jalan ke satu tempat wisata. Saya pernah nulis di blog ini hinggal beberapa artikel.
Silahkan baca : Liburan Akhir Tahun Kemana Aja?
Dari 6 anak dan pasangannya masing-masing, Ibu memiliki 13 cucu. Dari ketiga cucunya, telah lahir 4 buyut namun 1 anak telah meninggal karena sakit. Dua dari tiga cucu saat ini juga tengah hamil. Nambah seru deh kalo bisa ngumpul bareng.
Apalagi lebaran tahun ini, momen yang luar biasa bisa ngumpul semuanya. Eh ada sih yang ijin, cucu ibu dengan istrinya yang baru melahirkan. Jadi ya tetep deh nggak komplit, hihii.
Dari 6 anak dan pasangannya masing-masing, Ibu memiliki 13 cucu. Dari ketiga cucunya, telah lahir 4 buyut namun 1 anak telah meninggal karena sakit. Dua dari tiga cucu saat ini juga tengah hamil. Nambah seru deh kalo bisa ngumpul bareng.
Apalagi lebaran tahun ini, momen yang luar biasa bisa ngumpul semuanya. Eh ada sih yang ijin, cucu ibu dengan istrinya yang baru melahirkan. Jadi ya tetep deh nggak komplit, hihii.
- Tradisi Lebaran Keluaga Bani Ilyas
Nah, kalo ini kebetulan tahun 2017 saya ketempatan untuk silaturahmi Bani Ilyas. Ngepas juga waktunya pas lebaran. Jadi seru aja sih ngumpul bareng sepupu dan ponakan di rumah keluarga saya.
- Tradisi Lebaran Keluarga Bani Nasroen
Ah iya, kalo keluarga Bani Ilyas itu dari keturunan bapak saya. Beda lagi dong dengan keluarga Bani Nasroen. Ini adalah keluarga dari Ibu saya.
Saya pernah juga menuliskannya di blog ini. Acaranya sih paling makan dan ngobrol seru. Juga yang nggak ketinggalan adalah mendoakan arwah almarhum simbah, dan ahli kubur bani Nasroen.
Tradisi lebaran memang selalu menjadi catatan kehidupan yang akan selalu dikenang. Melalui foto-foto yang seru, lucu, dan hepi akan mengingatkan semua anggota keluarga bahwa tradisi lebaran untuk berkumpul itu suatu kewajiban yang menyenangkan.
Nah, gimana dengan kalian? Cerita dong di kolom komentar. Saya pengen juga membaca cerita kalian. Wassalamualikum.
Tradisi lebaran ku selain masak masak, makan makan, dan ngumpul keluarga juga mba karena pada LDR aka jauh jauh semua hehehe,, Alhamdulillah pas lebaran pada ngumpul
BalasHapusLebaran bisa mempertemukan kita dengan keluarga besar ya mbak, di mana momen hari lain banyak kesibukan yang membuat gak bisa berkumpul.
BalasHapusAku pun senang kalau lebaran bisa bertemu degan sepupu-sepupu yang sudah menikah.
Salah satu tradisi lebaran yang saya kangeni adalah makan sayur kacang panjang. Sayur biasa sebetulnya. Tetapi, gak tau gimana ceritanya hanya dihidangkan saat lebaran aja. Makanya saya selalu kangen menu ini
BalasHapusMbaaaaak, keren banget bisa ikut semua bani di kekuargamu. Aku ikut 2 bani aja terus masuk angin saking kecapekan kalo lebaran, huhu. Tapi seru juga ya kalau ngumpul bani gitu, jadi tahu saudara jauh dari nenek-kakek
BalasHapusAku nggak punya tradisi kumpul dengan bani siapapun mba. Dulu alm bapakku yang seneng ngumpulin keluarga besar gini. Namun rupanya hanya beliau saja yang senang ngumpulin keluarga, sedangkan keluarga yang lain tidak melakukan hal yang sama. Jadi ketika bapak sudah nggak ada, mereka ga mau gantian menghidupkan jalinan kekeluargaan.
BalasHapusKalau dari ibuku, karena beliau anak tunggal, paling kami ketemunya ya sama tante2 dan om yang sepupu beliau. Itupun sudah banyak yang sudah gak ada. Anak2 mereka pun ga mau kumpul2 seperti orang tuanya. Jadi lebaran ya cuma ke mertua aja, nggak ngumpul sakkrandhah gitu. :)
Alhamdulillah bisa.mengikuti silaturahmi dengan banyak cabang2 keluarga ya mba.. Di keluarga kami hanya 2, dari kelg ibu dan bapak.. itupun susah juga mencari waktunya..haha.. Dalam silaturahmi, mba Wati..
BalasHapusAsyik bisa kumpul bareng keluarga besar. Sudah lama saya tidak lagi. Dulu kala masih kecil tempat kumpul doi eumah uwa, setelah meninggal tidak lagi.
BalasHapusSaya dan suami lagi membentuk keluarga inti jadi tidak bisa kumpul dengan keluarga besar. Semoga saja kami bisa merasakan acara demikian kala Palung sudah dewasa dan berkeluarga. Yah, semoga umur keluarga kami panjang dan berkah agar bisa menghimpun rasa syukur dalam kebersamaan.
Keluarga besar Mbak Wati besar sekali. Memang sebaiknya sering kumpul agar rasa kebersamaan itu terjaga.
Alhamdulillah ya semua saudara bisa kumpul bersama. Saya sebelum menikah selalu berusaha datang untuk silaturahmi dengan keluarga baik dari pihak ibu maupun bapak.
BalasHapusSetelah menikah, saya tidak banyak ikut lagi. Suami bukan tidak mengizinkan tapi suami orangnya justru anti kumpul kumpul gitu. Saya yg berusaha mengalah. Kalau ada acara kumpul saya sendiri atau bareng anak. Suami tetap memilih tidak ikut ikutan
Tradisi keluarga besar saya juga sama, Mbak. Ngumpul bareng di rumah kakak ibu yang tertua. Karena kakek dan nenek udah gak ada.
BalasHapusSeru kalau udah ngumpul. Dari cucu sampai cicit, ada semua.
hampir sama, mbak... di keluarga saya kalau lebaran suka kumpul.di rumah. Udah gitu keliling-keliling ke rumah yang dituakan bareng-bareng
BalasHapusMantap jiwa, ya. Rajin bersilaturahim begini memang sangat menyenangkan dan banyak kebaikannya.
BalasHapusSenang ya bisa kumpul keluarga besar bisa ketemu saudara yg jauh yg hanya bs ketemu setahun sekali.
BalasHapusBener, kak...biar gak kepaten obor, kegiatan silaturahm ini harus di dawamkan.
BalasHapusAku rasa gak hanya saat Idul Fitr siih...
Karena anak-anak sekarang kalau ditanya yang agak jauhan dikit, "Ini siapa?"
Grrr...
dari keluarga besar ibu maupun bapak, sejak alm. nenek n aki meninggal wes tradisi kumpul bubar jalan mba sama sekali udah pada mencla mencle :p
BalasHapuskalau dari keluarga suami rutin tiap bulan karena ada arisan keluarga
Paling seneng kalo lebaran karena ketemu dengan seluruh keluarga besar kayak gini. Cuma bisa setahun sekali karena rumahnya jauh-jauh.
BalasHapusketemu keluarga besar itu yang bikin kangen lebaran. Meski jauh, dibela-belain pulang deh demi momen berkumpul bersama keluarga.
BalasHapusKeluarganya Besar juga ya mba. Aku ga ngerayain lebaran karena non muslim. Tapi tiap lebaran aku pasti ke rmh tetangga2 untuk ngucapin juga. Hehehe
BalasHapusBarokallah sehat selalu mba HIday dan sekeluarga besarnya
BalasHapusjadi kangen lebaran lagi, padahal baru kemarin udah kangen aja lagi
banyak berkumpul sangat membahagiakan ya mba
Tradisi keluarganya banyak dan menyenangkan sekali mbaaa. Selamat Hari Raya Idul Fitri yaa mbaa
BalasHapusWaah banyak bani-nya ya, mba wati, kalau saya lebaran tiap tahun ikut acara bani sarbini (keluarga suami) soalnya kalau dari pihak saya (ibu atau bapa) jarang ada acara kumpul keluarga gini
BalasHapus