Agustus 28, 2023
BY Hidayah Sulistyowati
31 Comments
Assalamualaikum. Bagaimana kabar teman-teman, semoga sehat dan selalu bahagia ya. Karena ketika tubuh sehat, kita jadi punya semangat untuk beraktivitas dan berkarya. Apalagi kalo kita memiliki impian yang membutuhkan dana yang tak sedikit. Seperti berangkat haji atau umroh, membeli mobil, memulai usaha, atau membeli rumah kedua.
Nah kalo ngomongin rumah kedua, ini juga menjadi salah satu impian saya dan suami. Dulu sebelum pandemi sempat survey lokasi tanah di luar kota tapi masih dekat dengan kota tempat kami tinggal. Pengen nyari lokasi calon rumah dengan suasana alam yang masih asri.
Sayangnya pandemi yang melanda bumi telah menghapus impian punya rumah kedua. Usaha suami sempat vakum 1 tahun dan sebagian dana membeli rumah akhirnya digunakan untuk bertahan hidup.
Alhamdulillah setelah pandemi Covid-19 usai, pasar real estate mulai bangkit lagi. Usaha suami yang bergerak di bidang renovasi rumah pun mulai berjalan. Kami bisa menabung lagi untuk mewujudkan impian memiliki rumah kedua.
Alasan Ingin Memiliki Rumah Kedua
Saat ini keluarga kami tengah merencanakan pernikahan si sulung. Hal ini juga menjadi pengalaman pertama kami menikahkan anak, uhhh nano nano rasanya. Ya bahagia, terharu, tapi juga ada galau dikit gitu. Acara nikahnya masih tahun depan namun ribetnya udah mulai dua bulan yang lalu.
Ada banyak pembicaraan di keluarga, bisa dibilang hampir setiap hari ada aja obrolan ringan seputar rencana pernikahan. Dari seserahan, akad nikah, seragam keluarga, gedung, dan banyak lagi yang lainnya. Salah satu hal krusial adalah di mana pasangan pengantin baru akan tinggal nantinya.
Ya si sulung belum memiliki kesempatan punya rumah sendiri sebelum menikah. Ini lah yang jadi alasan kami ingn membeli rumah kedua. Memang rencananya rumah kedua ini untuk si sulung. Atau bisa jadi justru kami yang akan menempati rumah kedua itu, sementara si sulung akan tinggal di rumah yang sekarang bersama istrinya.
Saya dan suami tentunya ingin si sulung juga memiliki rumah. Kalo tidak bisa sebelum pernikahannya, paling enggak setelah menikah mereka bisa menempati rumah baru. Sebagai orang tua, kami ingin juga bisa ngebantu si sulung punya rumah. Semoga ada rejeki bisa membeli rumah untuk si sulung dan istrinya kelak.
Pengalaman ayahnya menjadi pelajaran penting bagi si sulung saat mulai mencari rumah. Dan ayahnya turun tangan langsung agar si sulung tidak melakukan kesalahan saat membeli rumah. Ibaratnya, pencarian ini layaknya kami membeli rumah kedua. Tentunya banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk mengambil keputusan penting ini.
Tips Membeli Rumah Kedua Dengan Pembayaran Hipotek
Rumah pertama kami dibeli suami saat dia masih lajang. Sistem pembelian dengan cara pembayaran hipotek. Saat itu pikiran suami udah jauh ke depan, dia inginnya menikah udah punya rumah meski bayarnya dengan angsuran. Kebutuhan belum sebanyak ketika sudah berstatus menikah dan punya anak.
Ini pula yang diterapkan pada si sulung, karena membeli rumah selagi masih lajang akan memiliki keuntungan yang lebih banyak. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli rumah dengan pembayaran hipotek.
Cek Kondisi Finansial
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah cek kondisi finansial kalian. Apakah kalian masih punya tanggungan hutang, kebutuhan yang harus dibayar dalam jangka pendek, dan lainnya. Jangan memaksakan diri membeli rumah kedua apabila kondisi finansial belum terlalu stabil.
Ingat ya kalo rumah itu bukan properti yang murah, butuh budget khusus dan tidak mengambil porsi kebutuhan lain. Jadi kalo ingin memeiliki rumah kedua dengan sistem pembayaran KPR, harus cek kondisi finansial apakah masih punya hutang lainnya. Idealnya hutang tidak boleh melebihi 20% dari penghasilan Sehingga kebutuhan rumah tangga, pengeluaran rutin, asuransi dan tabungan tetap tercukupi.
Tetapkan Tujuan Membeli Rumah Kedua
Sebelum kalian memutuskan untuk membeli rumah kedua, salah satu yang harus diperhatikan adalah tujuannya. Kalo kalian membeli rumah kedua tujuannya untuk investasi, ini sebuah keputusan yang diharapkan membawa keuntungan.
Sehingga kalian akan melakukan pemeriksaan yang cermat terkait pemilihan rumah ini. Mulai dari lokasi rumah yang strategis, fasilitas, kondisi bangunan, harga, dan lainnya. Jangan sampai sembarangan menentukan rumah kedua seperti tergiur harga murah.
Perhatikan Reputasi Developer
Langkah selanjutnya yang tak kalah penting adalah cek track record atau rekam jejak developer. Kalian bisa melihat gimana developer tersebut saat menjual properti pada tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana fasilitas pelayanan setelah serah terima kunci, kepuasan pelanggan, dan lainnya.
Nggak hanya itu aja, kalian pun bisa mengecek visi misi, kredibilitas, dan pencapaian developer melalui website resmi, atau media sosial. Baca semua keterangan termasuk komentar yang tercantum di media sosial mereka.
Cek Kondisi Rumah
Pastikan kondisi rumah mulai dari usia, konstruksi, kelayakan bangunan, besar pajak, dan lain-lain. Jangan mudah tergiur dengan harga tanpa memperhatikan aspek-aspek penting pada kondisi rumah.
Sekarang ini kalian bisa ikut mengawasi pembangunan rumah yang dikelola developer. Jadi bisa juga upgrade material sesuai yang diinginkan, baik kualitasnya maupun bentuk bangunannya. Tentu saja akan ada penambahan biaya di luar kontrak pembelian rumah.
Perhatikan Tingkat Suku Bunga
Ketika kalian membeli rumah yang kedua dengan sistem KPR (Kredit Pemilikan Rumah), perhatikan tingkat suku bunga. Lakukan perhitungan dengan harga properti di masa mendatang. Karena suku bunga bank akan berubah setiap tahun.
Properti berupa rumah pada umumnya terpengaruh oleh perubahan suku bunga bank. Jadi usahakan mengambil KPR baru setelah KPR yang pertama selesai. agar kalian tidak akan keberatan dengan suku bunga yang ditetapkan oleh bank.
Biaya Administrasi
Saat membeli rumah, kalian akan dibebani dengan pembayaran biaya administrasi. Biasanya proses pengajuan kredit pasti akan muncul biaya tersebut, seperti provisi, notaris, pengecekan sertifikat, pengikatan jaminan, asuransi jiwa, dan kerugian.
Selain itu kadang juga masih ada biaya lain-lain di luar dugaan, terutama bila ada penambahan spek bangunan di luar kontrak. Pastikan biaya-biaya ini sudah diantisipasi sebelumnya dengan persiapan budget yang lebih matang.
Gunakan Mortgage Calculator UK Untuk Menghitung Kebutuhan Membeli Rumah
Teknologi digital yang bekembang makin pesat, terutama sejak pandemi sangat membantu pekerja kantoran yang work at home. Dunia seakan menjadi tak berjarak karena teknologi yang menghubungkan dengan lebih mudah, praktis, hemat waktu namun bisa tatap muka virtual.
Salah satu teknologi digital yang membantu kalian bisa memperhitungkan berapa angka nominal untuk pengajuan kredit kepemilikan rumah adalah Mortgage Calculator.
Alat bantu ini bisa diakses tanpa harus mengeluarkan biaya, semua orang bisa menggunakannya. Suami saya bahkan sudah beberapa kali menggunakan Mortgage Calculator saat membantu kliennya yang ingin membeli properti. Ternyata banyak loh masyarakat yang awam, tidak tahu menahu gimana cara menghitung kebutuhan dana untuk membeli properti. Dengan alat hitung ini, calon konsumen bisa membandingkan angka-angka yang nyata dari satu properti yang diinginkan. Kalian bisa coba juga dengan menggunakan seperti di bawah ini.
"Saya nggak mau beli rumah nyicil gitu, maunya tunai. Tapi masih beberapa tahun lagi, gimana dong?"
"Bisa kok dihitung, kamu investasi aja tiap bulannya."
Ada banyak loh pertanyaan seperti ini dari teman ataupun kerabat kami. Dan suami bisa membantu mereka mengunakan https://www.mortgagecalculator.uk/ untuk perencanaan dana pembelian rumah secara tunai. Jadi mereka bisa melakukan investasi/tabungan setiap bulan dari hasil penghitungan dana kebutuhan membeli properti.
Meski Mortgage Calculator ini berasal dari UK, namun tetap bisa digunakan di negara mana aja. Nanti begitu hasilnya muncul, kalian bisa mengkonversikan ke mata uang yang kalian gunakan.
Saat menggunakan alat penghitungan ini, kalian usahakan isi semua poin yang ada di kolom. Karena akurasi hasil akhirnya bisa lebih diketahui ketepatannya. Seperti berapa down payment, tenor atau durasi waktu angsuran sampai berapa tahun, biaya tingkat suku bunga, dan biaya lainnya.
Sekian cerita saya ketika ingin mewujudkan kepemilikan rumah kedua untuk si sulung yang akan menikah tahun depan. Sharing yuk pengalaman kalian saat memutuskan pembelian rumah di kolom komentar, teman-teman. Wassalamualaikum.