Maret 2022 - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Jumat, 25 Maret 2022

Merintis Usaha Pizza Homemade Dengan Modal Minim
Maret 25, 2022 9 Comments

Naumi Pizza Semarang


Assalamualaikum Sahabat. Siapa yang selama pandemi baru mulai merintis usaha? Awal pandemi sekitar Maret 2020, ah berasa udah lama ya, dua tahun kita di situasi yang tidak biasa. Ketika waktu berjalan dalam kondisi tidak normal dan warga diharuskan beradaptasi secara cepat. Perusahaan mulai terdampak usahanya dan mengambil kebijakan pengurangan karyawan.


Adik saya dan tetangga ada yang terdampak karena akhirnya pertengahan tahun 2020 itu di-PHK. Namun ada hikmahnya juga karena dia mulai merintis usaha jualan. Apa aja yang bisa mendatangkan rejeki halal, dia jual. 


Saya pernah menceritakannya di blog ini kalo adik saya berjualan burung. Dia ternak burung dan menjualnya saat udah usia remaja. Kemudia adik saya ini juga punya usaha lain yaitu kursus baca Al Quran dan Baca Tulis untuk anak usia 6 tahun. Untuk persiapan masuk sekolah dasar.


Justru dari usaha ini mendatangkan penghasilan yang melebih gajinya saat  masih kerja sebagai supervisor di pabrik meubel. Masya Allah, selalu ada hikmah di balik musibah ya.


Merintis Usaha Saat Pandemi

Saya melihat banyak kenalan yang begitu kena PHK langsung memulai usaha. Nampaknya karena sebelum di-PHK ada pemberitahuan sebelumnya, jadi mereka udah mulai riset usaha. 


Memang untuk mulai usaha baru setelah sekian lama berada di zona nyaman, butuh riset. Riset yang sederhana aja, nanya dan cari tahu produk barang atau jasa apa yang tengah dibutuhkan saat pandemi. Ada kan yang tadinya berstatus ibu rumah tangga, begitu pandemi bisa punya usaha produksi masker kain. Ada juga yang jualan masker secara online atau pun menggunakan motor keliling gang. Atau ada pula penjual masker yang mangkal di pinggir jalan.


Apapun usaha yang dilakukan sejak pandemi telah mampu untuk menjadi pemasukan keuangan. Dan ini banyak dilakukan oleh sebagian besar orang yang ingin tetap berjuang di tengah musibah global. Karena saat itu tidak ada yang tahu kapan pandemi bakal selesai. Yang berjuang dan bertahan di tengah pandemi tentu tak ingin kalah dengan kondisi saat itu. Tidak ada kepastian kapan bisa bekerja kembali di tempat semula atau menemukan perusahaan baru. Karena banyak perusahaan yang kolaps di tengah pandemi.


Saya salut pada keberanian mereka yang banting setir dan melirik usaha mandiri. Karena tidak mudah untuk membuang kenyamanan. Namun keterpaksaan yang membuat mereka mampu melakukan hal itu.


Dari Hobi Jadi Duit

Nah, mulai pengen ya punya usaha sendiri dan nggak jadi karyawan sampai tua, kan? Saya yang udah ngalami jadi karyawan selama 25 tahun ngerti banget suka duka jadi karyawan. 


Suami saya kerja jadi pegawai cukup lama juga, tapi belum mencapai waktu yang melebihi saya. Dia kerja mulai tahun 1988 dan resign tahun 2001 karena ingin memulai usaha sendiri. Bertahan sebagai pemilik usaha renovasi dan konstruksi, tanpa bermodal ijazah. Hanya pengalaman dan kepercayaan menjadi modal utama suami menekuni usaha ini sampai sekarang.


Namun tak ada usaha yang lancar mulus kayak jalan tol. Apalagi tidak ada modal bantuan dari pihak manapun. Hanya tekad, niat, dan doa untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang menjadi tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Hingga tahun lalu, setelah lebaran suami hanya mendapatkan pekerjaan dengan nilai kontrak kecil.


Saat itu saya masih belum tergerak untuk ikut punya usaha. Suami masih ada pekerjaan meski keuntungan tidak banyak. Cukup lah untuk belanja. Sementara kebutuhan rumah tangga lainnya bisa dipenuhi dari simpanan dana darurat. Apalagi saya juga masih ada job nulis ataupun influencer. 


Namun sebenarnya sejak lama saya ingin punya usaha di rumah. Nggak perlu sewa bangunan ataupun lahan di minimarket. Jualan barang online bisa dilakukan dari rumah, itu yang ada dalam pikiran saya.


Sampai suatu hari suami mengusulkan pada saya untuk jualan telur aja di rumah. Kami punya kenalan pemasok telur. Kebetulan kami punya kios kecil di pasar yang disewa oleh pemasok telur. 


Namun ketika kami berniat memesan telur, si ibu pemasok bilang harganya sedang tak menentu. Ya udah kami menurut diminta nunggu seminggu lagi. Ternyata saat itu harga telur naik tajam. Pemasok banyak yang mengambil barang secukupnya. Mereka hanya memenuhi pesanan rumah makan atau pengecer. Dan hanya menyisakan sedikit untuk dijual di warung. 


Saya sendiri akhirnya meminta suami jangan usaha jualan telur. Takutnya rugi karena harga pasar yang masih tidak menentu. Kami bertahan dengan mengambil dana darurat. Modal yang dimiliki suami akhirnya disimpan dulu.


Meski begitu saya tetap memutar otak usaha apa yang paling dibutuhkan saat pandemi. Menurut keyakinan saya, kuliner itu salah satu usaha yang mampu bertahan saat pandemi. Namun suami saya tidak setuju dengan pilihan saya. Alasannya nanti saya malah kecapekan, takutnya jadi sakit. 


Saya sendiri memang suka masak, beberapa kali juga bikin nasi berkat ketika butuh untuk acara keluarga. Waktu anak-anak masih kecil, saya selalu bikin sendiri jajanan untuk mereka. Atau ketika ada arisan atau pengajian, baik Snack box maupun suguhannya, selalu saya masak sendiri. Ya pasti ada yang bantuin untuk beberes atau prepare seperti motong sayuran. Tapi saya jarang banget pesan, kecuali saat aqiqah anak-anak saya. Ya iya lah, abis lahiran masa mau masak sendiri untuk hajatan. Hahahaa.


Dan sajian masakan saya selalu mendapat pujian dari kerabat atau tetangga. Mereka suka dan bebeberapa kali bertanya, mengapa tidak menerima pesanan?


Saya sejak lama pengen punya catering namun suami tidak pernah setuju. Karena pekerjaan ini membutuhkan komitmen yang luar biasa. Bukan hanya modal materi tapi juga pikiran dan fisik.


Saya pernah punya usaha jualan lumpia dan pisang coklat. Saya titipkan di 5 warung dan toko. Salah satunya adalah toko yang ada usaha sampingan menjadi agen travel dan pool bus. Penjualan lumpia saya di toko ini lumayan laris. Jarang ada lumpia tersisa. Kalo pun masih ada paling sebiji atau dua biji. Lumayan sih ada tambahan pemasukan uang dan menambah tabungan saya di bank.


Namun saya tak lama melakukan usaha ini karena anak-anak yang masih kecil butuh perhatian. Saya juga saat itu masih menjadi karyawan di perusahaan distributor barang impor. Rasa lelah sepulang kerja dan masih harus menyiapkan bahan untuk bikin lumpia dan pisang coklat sungguh menyita waktu. 


Padahal peran saya masih dibutuhkan untuk nemenin anak-anak belajar. Ya saya harus ngajari anak-anak belajar di rumah karena mereka tidak mau ikut kursus tambahan pelajaran. Jadi kalo ibu-ibu saat pandemi menjadi guru di rumah, saya udah melakukan hal sama meski hanya sejam. Anak-anak merasa nyaman diajari oleh ibunya dibanding ikut kursus di luar rumah.


Usaha Dari Rumah Dengan Modal Minim

Nah kembali saya terpikir ingin usaha kuliner. Saat ini saya udah resign dari tempat kerja, nyaris udah 8 tahun. Meski ada job nulis, tapi saya merasa butuh punya jaring pengaman untuk keuangan keluarga. 


Saya dan suami adalah pekerja mandiri. Kami tidak memiliki tabungan pensiun. Jadi memang harus pintar mengatur keuangan keluarga. Untuk urusan pendidikan anak-anak, alhamdulilah kami sudah tidak memikirkan lagi. Si sulung udah bekerja, adiknya juga. Si bungsu ini sejak bekerja inginnya bisa bayar kuliah sendiri. Atau membantu sedikit dari total uang semesteran. Mungkin mereka ingin meniru langkah bapaknya yang kerja sambil kuliah. 


Jadi kebutuhan terbesar memang untuk rumah tangga kami, juga membantu ibu serta adik bungsu yang juga tidak punya penghasilan tetap. Saya dan suami insya Allah ikhlas membantu untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi kami tinggal berdekatan. Dan kami memang sejak lama sudah menjadi penanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan bapak ibu saya. 


Kembali pada keinginan saya untuk usaha kuliner. Akhirnya suami setuju saya memulai usaha kuliner. Dengan catatan saya tidak boleh kelelahan. Saya tidak boleh ngoyo, begitu istilah yang dikatakan suami. 


Saya pun memutar otak usaha kuliner apa yang tidak bikin saya cepat lelah. Hahahaa. Ada-ada aja sih syarat suami saya.


Akhirnya saya memutuskan untuk jualan pizza. Baking adalah kecintaan saya. Terutama sejak pandemi, tidak  bisa traveling, mesti di rumah terus. Bikin saya menyibukkan diri dengan lebih banyak merawat tanaman dan masak di dapur. 


Kegiatan di dapur ini lah yang bikin saya rajin mengasah kembali ketrampilan baking. Karena sejak anak-anak punya kesibukan di sekolah, dan suami juga sering keluar kota untuk urusan kerja, saya jarang baking. Bahkan urusan masak pun kadang juga diambil alih oleh catering langganan. Karena tidak setiap hari saya masak untuk keluarga. 


Nah sejak pandemi, anak-anak mulai di rumah terus. Suami alhamdulilah dapat pekerjaan juga di kota sendiri. Jadi saya mulai lagi masak untuk keluarga. Dari resep lama hingga resep baru saya coba. 


Bestik Ayam


Roti Manis untuk Snack
Roti manis untuk Snack box 
buatan saya

Termasuk bikin cemilan, dari jajanan tradisional hingga fushion food. Dari tahu walik,  cireng, pempek, hingga baguette. Ada yang saya ulangi lagi karena keluarga suka. Kadang saya pun berbagi hasil masak atau baking dengan kerabat. Mereka kebanyakan bilang, mengapa nggak jualan aja sekalian? 


Nah di sinilah akhirnya saya memutuskan untuk memilih salah satu cemilan yang paling sering saya buat. Pizza menjadi pilihan karena bikinnya gampang, praktis dan bisa disimpan. Untuk dijual, saya tidak harus repot membuat adonan dari awal. Saya bisa bikin dough atau adonan dulu, kemudian dioven sebentar. Kemudian saya simpan di freezer untuk persediaan bila sewaktu-waktu ada pembeli.


Rencananya begitu. Namun takdir bicara lain. Ketika memutuskan usaha jualan pizza produksi homemade, saya udah siap kalo pembeli susah kami dapatkan. Jadi saya nggak sedia adonan setengah matang. 


Usaha produksi pizza juga bagi saya tidak butuh modal gede. Peralatan sebagian besar menggunakan yang udah ada di dapur. Hanya perlu menambah beli loyang pizza lagi beberapa buah. Untuk beli bahan pizza juga tidak butuh modal banyak. Belanja bahan pizza awalnya saya mengeluarkan uang tidak lebih dari 300 ribu. Udah lengkap termasuk box pizza. 


Ini cerita usaha pizza Saya



Setelah menemukan harga pokok penjualan, saya lakukan langkah berikutnya yaitu tes pasar. Saya dan adik saya berencana mulai berjualan pizza Hari Sabtu tanggal 5 Februari 2022.


Namun takdir berkehendak beda. Hari Kamis usai saya bikin status di sosial media, dari Instagram dan WhatsApp, masuk lah beberapa orderan pizza. Awalnya seneng dong, ternyata ada calon pembeli yang merespon. Bahkan ada yang nggak mau nunggu hari Sabtu. Tiga pembeli awal ini minta dibuatkan pizza untuk hari Jumat. Dan ini testimoni beberapa konsumen pizza homemade.


Testimoni konsumen Naumi Pizza


Dengan semangat saya pun menerima pesanan pertama tersebut. Saya menyanggupi karena bahan pembuat dough dan toping sudah tersedia.


Hasil pizza penjualan hari pertama pun saya posting di status WhatsApp. Bertubi tubi pesanan masuk dan saya arahkan untuk hari berikutnya. Setiap hari minimal 10 loyang pizza ukuran diameter 24 dan 26 saya produksi. Saya dibantu adik saya yang tinggalnya masih di rumah ibu.


Pesanan ini masih mengalir hingga sebulan kemudian saya stop ketika kedua anak saya kena virus covid-19. Setelah sekian lama akhirnya keluarga saya kena virus ini. Anak sulung kena ketika kerja bareng salah satu lembaga pemerintah. Si sulung ini bekerja di lembaga nirlaba  yang tidak dapat saya sebutkan namanya. 


Sementara si bungsu ketahuan dari hasil tracing di tempat kerjanya yang rutin 5 hari sekali diadakan tes PCR. Akhirnya saya hentikan produksi pizza meski hasil tes antigen saya dan suami negatif.


Kemudian setelah 10 hari saya kembali memproduksi pizza lagi. Sebelum itu pada hari ketujuh setelah anak-anak positif covid, saya sempat bikin pesanan dari tetangga dan famili. Mereka tidak peduli meski kami masih isoman. Alasannya udah kangen, wkwkwkk. Ya sebenarnya hasil tes anak-anak juga udah negatif. Saya sendiri ingin istirahat setelah tiap hari baking. Mayan juga ya produksi setiap hari, bikin tubuh lelah ketika sore tiba.


Setelah libur pesanan yang masuk tak sebanyak sebelumnya. Saya tetap bersyukur karena itu tanda saya nggak boleh berlelah-lelah memproduksi pizza. Karena pernah sehari bikin 17 loyang pizza, sorenya saya tepar. Nggak bisa nyiapin makan malam untuk keluarga. Ujung-ujungnya jajan online, hahahaa.


Selama ini saya hanya memasarkan produk pizza rumahan ini via posting foto di status WhatsApp. Saya juga mempromosikan di akun Instagram. Namun kalo pesanan yang masuk cukup banyak, saya udah gak punya tenaga untuk motret hasil jadi pizza. Bisa tetap tegak berjalan aja udah alhamdulilah. 


Pizza homemade


Saya masih ingin bisa berjualan pizza kepada masyarakat lebih luas. Rencananya ingin nyoba jualan di market sebuah aplikasi online. Atau punya gerobak kece dengan warna ngejreng dan sewa lahan di minimarket. Cuma saya masih harus melakukan survei untuk menentukan lokasi yang tepat.


Mengapa saya serius menekuni usaha ini? Karena saya ingin adik saya punya usaha yang bisa dijadikan sumber penghasilannya. Saya tidak tahu apakah saya bisa membantu kehidupan adik dan ibu saya. Kalo saya dan suami masih diberi umur panjang, insya Allah kami masih bisa membantu. Siapa yang tahu sepekan, dua bulan, atau setahun depan, saya dan suami masih berumur panjang?


Itu yang jadi alasan saya ingin punya usaha di rumah. Untuk merintis usaha yang bisa jadi sumber penghasilan untuk keluarga saya yang masih bergantung pada kami. Alhamdulillah mulai bulan ini suami udah mengerjakan proyek pengerjaan bangunan lagi. Insya Allah kami bisa kembali mengumpulkan dana darurat. Semoga kita semua diberi kesehatan, rejeki yang berkah dan berkecukupan, selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin. 


Sekian ya curhat tentang usaha dadakan yang tidak sengaja menjadi tambahan sumber penghasilan. Silakan kalo ingin memberikan saran untuk usaha saya dan keluarga. Terima kasih udah berkenan membaca cerita saya. Wassalamu'alaikum.

Reading Time:

Senin, 21 Maret 2022

Apresiasi Bagi Brand JNE, Jasa Ekspedisi Logistik Pemberdaya UKM
Maret 21, 2022 23 Comments

Assalamualaikum Bestie. Ahh rasanya kita bisa sedikit merasa hepi dengan adanya pengumuman dari pemerintah tentang mulai adanya pelonggaran aktivitas perjalanan lokal. Setelah dua tahun lebih aktivitas dibatasi demi kesehatan dan keselamatan kita bersama. 

Bahkan demi menambah koleksi tanaman di rumah pun, saya kebanyakan belanja di toko online dibanding datang ke kebun yang hanya butuh waktu sejam dari rumah. 




Ada beberapa teman dan kerabat yang bertanya, bagaimana dengan keamanan tanaman selama proses pengiriman? Apakah aman, nggak ada tanaman yang mati karena layu? Kan proses pengiriman dari kebun (toko online) sampai di pembeli itu butuh waktu, bisa sampai tiga hari lebih. 

Alhamdulillah saya bisa menjawab, tanaman aman. Saya selama awal pandemi dari bulan Maret hingga Oktober, ada 10 kali belanja online. Dan 8 kali belanja tanaman, dengan jumah 3 - 6 tanaman dalam satu paket pengiriman. Ada satu atau dua tanaman dari total 8 kali pembelian yang layu. 

Namun saya mempunyai trik agar tanaman tidak mati. Yaitu begitu menerima paket tanaman, saya segera lakukan pengamanan. Seperti membuka paket dengan hati-hati, namanya juga isinya makhluk hidup a.k.a tanaman. Harus hati-hati penanganannya dan tidak bisa disamakan dengan benda mati seperti masker. 

Langkah berikutnya segera tanam tanaman tersebut di media yang udah saya siapkan sebelumnya. Apabila saya tidak siap dengan media untuk tanaman yang sudah dibeli, saya akan letakkan tanaman tersebut di sela tanaman yang ada di teras rumah. 

Alhamdulillah langkah yang saya lakukan cukup membuat tanaman selamat dan tidak mati. 


Tanaman belanja online
Selain melakukan proses keamanan begitu tanaman sampai di rumah, saya juga memilih toko online yang bisa dipercaya. Biasanya saya baca dari testimoni pembeli, kalo positif ya saya pilih toko online tanaman hias tersebut. 

Langkah berikutnya adalah pemilihan jenis pengiriman. Saya memilih jasa pengiriman yang tercepat dan terpercaya. Saya dan suami sudah lama memilih jasa pengiriman JNE untuk mengirimkan dokumen ke Jakarta. Urusan pekerjaan suami yang berhubungan dengan berkas pajak (jaman belum digital, semua urusan surat penting selalu menggunakan kertas), urusan SPK, dan lainnya, sering membutuhkan jasa pengiriman antar kota.

Alhamdulillah selama ini berkas penting urusan kerja selalu aman diterima oleh yang berkepentingan. Begitu juga bila berkas tersebut dikirim kembali kepada kami, klien suami pun menggunakan jasa pengiriman JNE.

Jadi ya wajar aja ketika saya mulai kenal belanja online, selalu memilih jasa pengiriman JNE.


Belanja Tanaman di Kota Bogor, Pilih Jasa Pengiriman JNE

Suatu ketika saya melihat tanaman impian yaitu Monstera Deliciosa di salah satu post foto di Instagram. Tahu dong kalo monstera menjadi tanaman yang naik daun, hahahaa. 

Banyak pecinta tanaman hias mengejar jenis monstera, yang daunnya emang cantik sih. Dan saya termasuk yang terpesona dengan keunikan daunnya yang robek syantik di beberapa bagian. Aihhhh, gimana ini, harganya kok mahal ya.

Hobi itu mesti bikin hepi. Hobi merawat dan mengoleksi tanaman juga harusnya bikin hepi atau menjadi healing. Kata rang-orang, healing nggak boleh mengorbankan dompet. Ntar nangis kalo dompetnya kosong.

Karena saat itu saya lihat harganya nggak masuk akal, niat mengoleksi tanaman monstera pun sirna. Meski saya punya duit untuk jajan tanaman tapi juga punya tanggung jawab secara pribadi pada Tuhan. Di saat banyak orang di sekeliling terdampak pandemi, rasanya nggak tega kalo jajan tanaman mahal. Harga tanaman monstera delicioasa yang saya lihat mencapai 600 ribu. 

Senang banget saat teman blogger yang juga pemilik usaha berjualan tanaman hias pamer tanaman monstera di akun Instagramnya. Nanya harga dan kaget juga dengan nominalnya yang terjangkau. Setelah ngobrol dan tanya seputar pengirimannya, saya pun mengirim sejumlah uang untuk tanaman monstera deliciosa dan ongkos kirim. 

Saya menantikan tanaman hias nyampe rumah. Bogor ke Semarang nggak butuh waktu lama. Apalagi mba Rina, pemilik usaha Anggrek Hias menggunakan jasa pengiriman JNE. Ah begitu kiriman tanaman sampai rumah, saya dibantu si bungsu membukanya. Daaan.. hepi banget karena tanaman monstera deliciosa aman dan sehat sentosa, alhamdulillah.




Connecting Happines Bagi Masyarakat

Pandemi selama lebih dari dua tahun ini mengganggu keberlangsungan perekonomian bangsa. Bahkan semua negara di dunia pun mengalami hal serupa.

JNE sebagai perusahaan ekspres dan logistik nasional berkomitmen untuk secara nyata hadir dan berkontribusi pada kemajuan perekonomian bangsa. Sesuai dengan tagline yang diemban yaitu "Connecting Happiness". Artinya adalah memberikan manfaat seluas-luasnya dan bisa menjadi peluang bagi masyarakat. Caranya adalah dengan terus konsisten memberi dukungan pada UKM. Ya UKM selama pandemi berjuang agar tetap aktif menjalankan usahanya. Bahkan selama ini UKM lah yang menjadi tulang punggung bertumbuhnya ekonomi di Indonesia.

Dan tahu kah bahwa selama pandemi yang menyebabkan dunia usaha terkena dampaknya, JNE tetap loyal menjaga kapabilitas dan kapasitasnya. 


Berbagai program tetap dilaksanakan oleh JNE. Di antaranya adalah :

- Edukasi digital marketing dalam bentuk roadshow webinar JNE Ngajak Online. Tentu saja peserta webinar bisa menjangkau hingga ke seluruh negeri ini. 

- Kolaborasi program UKM lokal dan brand artis ternama yang tujuannya untuk meningkatkan daya saing dan daya jual. Doharapkan program ini bisa mengangkat UKM menjadi lebih baik lagi. Makin dikenal masyarakat calon konsumennya juga.

- Pengembangan UKM Fullfillment Center yang merupakan dukungan bagi pelaku UKM. Dukungan yang diharapkan membantu UKM tidak mengeluarkan effort besar untuk penanganan aktivitas logistik. Karena udah tersedia warehousing, order fulfillment, technology development, shipping management dan delivery yang harapannya bisa jadi solusi lengkap untuk UKM lokal. Aihhh keren jugak nih.


Apresiasi Brand Pemberdaya UKM




Setiap usaha ataupun kerja keras yang dilakukan oleh perusahaan, dengan komitmen memberikan kualitas pelayanan pada langganan adalah kewajiban. Dan ketika akhirnya berbuah manis dengan mendapatkan penghargaan, sebuah pencapaian yang sangat berarti.

Pada kuartal pertama tahun ini, JNE mendapat penganugrahan penghargaan bergengsi dari Briefer - IGICO Advisory dan Rumah Perubahan. Penghargaan "Brand Pemberdaya UKM" kategori Ekspedisi Logistik disandang oleh JNE. 

Award ceremony sudah dilakukan pada tanggal 11 Maret 2022. Selaku founder Rumah Perubahan, Prof. Rhenald Khasali menyerahkan award kepada Presden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto.




Ada yang nanya gak sih, apa itu Brand Pemberdaya UKM? 

Intinya Brand Pemberdaya UKM adalah penghargaan yang didedikasikan khusus untuk perusahaan dari berbagai kategori hingga pemerintah daerah. Yang selama ini aktif berkontribusi, memberi dukungan, dan memberdayakan UKM, sehingga bisa menjadi penopang kelangsungan ekosistem UKM. Terutama semua itu dilakukan demi mewujudkan kebangkita ekonomi Indonesia.   

Dalam kesempatan tersebut Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto mengungkapkan rasa syukur dengan adanya penghargaan yang diterima. 


Mewakili seluruh karyawan dan manajemen JNE, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Briefer berkolaborasi dengan IGICO Advisory dan Rumah Perubahan atas penghargaan “Brand Pemberdaya UKM” kategori Ekspedisi Logistik 


Lebih lanjut Feriadi menuturkan bahwa JNE didirikan dengan tujuan utama agar membawa manfaat bagi banyak orang. Manfaat yang bisa dinikmati baik oleh internal maupun eksternal perusahaan. Sesuai ya dengan tagline perusahaan yaitu Connecting Happiness.

Diharapkan dengan penghargaan yang didapatkan bisa menjadi motivasi bagi seluruh manajemen dan karyawan untuk tetap melakukan aktivitas kerja yang terbaik. Tetap berkomitmen dengan terus berinovasi dengan pengembangan bisnis yang selalu up to date. JNE juga berharap beragam program yang ada bisa memberikan manfaat bagi masyarakat lebih luas.

Bagi perusahaan yang mendapat award bisa jadi nilai tambah hingga masyarakat pun tetap loyal. Ya siapa yang nggak ingin tetap memilih brand yang mendapat nilai kebaikan seperti ini? Saya sih tetap loyal dengan pilihan jasa pengiriman yang selalu berbagi kebaikan pada masyarakat. Itu tandanya brand memiliki komitmen yang bagus pada konsumen setianya. Wassalamualaikum.

Reading Time:

Kamis, 03 Maret 2022

Serum Pencerah Wajah Terbaik Pond's Triple Glow Serum dan Mask
Maret 03, 2022 27 Comments

Assalamualaikum Sahabat. Suatu siang saya akan keluar rumah. Berjalan ke arah cermin dan kaget menatap penampakan wajah saya yang kusam. Jemari pun segera meraba kulit yang nampak tak berseri. Tidak lembab, teraba kasar, hikss. Saya butuh skincare yang bisa melembabkan kembali kulit wajah. Mungkin sekarang saya mesti lebih rajin lagi menggunakan serum pencerah wajah terbaik. Apa dong?!




Udah satu bulan ini saya memulai usaha rumahan. Sebenarnya tanpa perencanaan karena namanya juga mendadak. Meski udah lama saya memikirkan usaha rumahan untuk kegiatan hari tua. Usaha rumahan produksi pizza ini mengharuskan saya hampir seharian berada di dapur. Karena setiap hari ada pesanan pizza masuk yang bikin saya harus produksi. Efeknya kulit wajah saya terlihat kusam, kaget dong!


Kok bisa sih? Bukankah saya di dalam rumah terus menerus, jadi tidak terpapar sinar matahari?!

Oh ternyata meski di dalam rumah sepanjang hari, tidak bikin wajah saya terlindungi dari paparan radikal bebas. Yuk saya kasih tahu alasannya.


Dapur adalah area di dalam rumah yang wajib kita jaga kebersihannya. Bukan hanya karena menjadi tempat untuk menyiapkan hingga penyelesaian masakan untuk keluarga. Namun di dapur juga merupakan tempat berkumpulnya bakteri dan kotoran bila kita tidak rajin membersihkannya usai masak.


Yang tidak kalah penting, ternyata asap dapur, uap masakan dari penggorengan atau panas dari api kompor, memiliki efek buruk bagi kulit wajah kita.


Hmm, pantas aja ya saat saya meraba kulit wajah kok terasa kasar. Meski saya tetap rajin membersihkan wajah dengan dobel cleansing. Namun saya sering lalai mengoleskan sunscreen. Yah gimana, cuma di dalam rumah seharian, saya pikir nggak wajib gitu pakai sunscreen.


Jualan Laris Cuan Lancar, Wajah Jadi Kusam? Oh Tidaaakk!

Bagi penjual tuh kalo melihat orderan bertubi-tubi datang bikin seneng. Apalagi kalo cuannya juga lancar, makin seneng aja. Jadi lupa diri karena sibuk dan ada beberapa kali lalai merawat kulit wajah. 


Mendadak sadar saat suami ngajak keluar rumah dan dandan tipis tipis. Eh kok tangan meraba kulit wajah yang nggak lagi lembut. Semakin mendekatkan wajah ke cermin, jadi ketahuan kulit kusam yang nampak jelas. Huhuuu, jadi pengen mager di rumah.


Cuma kan gak mungkin nolak ajakan suami juga. Mau jadi istri solehah ya harus setia kalo suami ngajak window shoping atau jajan di mall. Hihihiii.


Beruntung sih saya punya teman yang hobinya merawat wajah. Dan dia pun kasih tips meski seharian manggang pizza di dapur namun wajah saya tidak terlihat kusam. Yuk disimak ya tips di bawah ini, sahabat.


Tips Merawat Kulit Wajah Untuk Yang Hobi Masak :

- Konsumsi Sayur dan Buah

Sebagai ibu tentu kita udah tahu bagaimana manfaat mengonsumsi sayur dan buah. Namun kadang kita lalai karena alasan kesibukan, tak ada waktu, atau memilih cemilan lain.

Padahal andai kalian tahu bahwa sayur dan buah itu memiliki manfaat yang bagus untuk kulit wajah, pasti nyesel deh.

Sayur dan buah itu memiliki kandungan yang kaya serat, mineral dan vitamin yang mampu mencegah kerusakan kulit wajah kita. Bahkan kandungan sayur dan buah juga bermanfaat untuk meremajakan kuit. Nah artinya ini juga bisa membuat kulit wajah terhindar dari kerutan serta vlek hitam yang disebabkan oleh asap dapur. Juga penyebab lainya seperti radikal bebas yang dihasilkan saat pengolahan masakan.


- Konsumsi Air Putih Yang Cukup

Pernah nggak sih saat kalian asik masak, tenggorokan terasa kering atau justru kepalanya pusing? Itu lah adalah alarm tubuh untuk mengingatkan kalian mesti minum air putih.

Saat kalian masak penting banget menjaga asupan air putih ke dalam tubuh. Karena kebutuhan air yang tidak terpenuhi bakal memunculkan masalah kulit wajah juga. Ingat dengan kondisi ruangan tempat kalian masak yang penuh asap bakal membuat keringat tubuh lebih cepat keluar. Bila konsumsi air putih terpenuhi, kulit wajah kalian akan terjaga kelembabannya. 


- Rajin Mencuci Tangan

Nah wajib nih bagi yang hobi masak, sering sering lah nyuci tangan. Saya kadang nggak bisa berhitung berapa kali nyuci tangan kalo akan memegang bahan masakan. Agar hemat air saya selalu persiapkan bahan masakan dengan memilah tiap jenis, seperti protein, sayuran, dan yang lainnya. Jadi nyuci tangan sebelum dan setelah mengolah protein hewani.

Yang tak kalah penting adalah mencuci wajah usai masak. Karena uap masakan pasti akan memunculkan keringat di kulit wajah. 


- Jangan Lupakan Merawat Wajah

Nah ini penting loh, meski di rumah kalian harus tetap menggunakan sunscreen. Tentu gunanya agar melindungi kulit wajah dari radikal bebas yang disebabkan oleh uap panas selama di dapur. Selain mengenakan sunscreen, kalo bisa juga melakukan perawatan wajah lain. 


Tips dari teman saya ini bener sih karena setelah sibuk di dapur emang biasanya saya merasa haus, capek, keringatan, jadi pengen mandi. Kalian gitu juga gak sih?

Abis mandi juga pengennya pakai skincare gitu, agar kulit wajah kembali terjaga kelembabannya. Cuma kan kita mesti pintar memilih skinker yang bagus. Jangan lupa juga yang harganya terjangkau dengan budget yang kita miliki. Seperti POND'S, udah lama saya menggunakan produk ini. Dan ternyata ada yang baru nih dari POND'S yang patut kalian tahu!


Serum Pencerah Wajah Pond's Triple Glow Serum dan Mask

Saya tahu tentang Pond's Triple Glow Serum ini saat belanja di minimarket dekat rumah. Ada pembeli di depan antrian saya yang tengah meminta serum ini pada mbak kasir. Saya tertarik karena kemasannya kecil, praktis, dan harganya murah. Untuk Pond's Triple Glow Serum harganya 18 ribu rupiah. Saya cek harga setelah tiba di rumah,  ternyata di toko online malah lebih murah. Hmm, tejangkau banget kan ya. 


Tapi saat itu saya nggak ngerti kalo Pond's Triple Glow Serum dan Triple Glow Serum Mask ini bintang iklannya adalah Wendy  Salah seorang anggota Girl Band Red Velvet asal Korea yang baru saja merilis album solo. Wendy si cantik yang selalu merawat wajahnya dengan produk Pond's Triple Glow Serum dan Triple Glow Mask. 


Serum Pencerah Wajah

Saya jadi pengen juga memiliki kulit wajah yang sehat. Meski saya tahu nggak mungkin lah wajah saya berubah putih bersih seperti Wendy. Paling enggak setelah pemakaian serum tersebut dalam jangka waktu tertentu, pasti ada perubahan. 

Mau tahu nggak kalo Pond's Triple Glow Serum dan Triple Glow Mask ini memiliki formula untuk mencerahkan, melembabkan, dan melembutkan wajah. Pertama kali saya mengetahui manfaat serum ini tuh jadi berasa menemukan bestie perawatan wajah. Sejak sering berada di dapur, wajah saya kayak hilang kelembabannya.


Serum Pencerah Wajah Terbaik


Triple Glow Serum seperti namanya, memiliki tiga bahan pencerah yang bekerja aktif untuk mencerahkan wajah kalian. Tiga bahan pencerah ini mampu bekerja 60X lebih efektif daripada mengonsumsi Vitamin C.

Penasaran apa aja tiga bahan pencerah wajah dari Pond's Triple Glow serum dan Triple Glow Mask? Yuk simak yaa.

1. Gluta Boost C

Mengandung glutathione, antioksidan yang dikenal mampu mencerahkan kulit. Formulanya efektif banget loh menyamarkan flek hitam agar wajah tampak cerah dan warna kulit juga merata.

2. Vitamin B3

Triple Glow Serum dan Mask ini mengandung vitamin B3 yang manfaatnya untuk melembutkan kulit wajah kita. Dengan bahan aktif yang mampu  menyamarkan pori-pori agar wajah tampak mulus kembali.

3. Hyaluronic Acid

Produk ini juga mengandung bahan aktif yang melembabkan. Dan mampu menyerap hingga lebih dalam ke setiap lapisan epidermis kulit hingga wajah tampak lembab.


Cara Pemakaian Triple Glow Serum :

Terlebih dulu bersihkan wajah dengan sabun pembersih. Kemudian keluarkan 2-3 tetes POND'S Bright Beauty Triple Glow Serum dan aplikasikan ke wajah hingga menjangkau bagian leher. Tepuk perlahan untuk membantu menyerap ke kulit. Lanjutkan dengan pelembap krim pagi atau krim malam untuk mendapatkan manfaat terbaik dari Serum ini. Oia sebaiknya krim pagi dan malam produk dari POND'S juga ya sahabat.


Kemasan Pond's Triple Glow serum :


Serum Pencerah Wajah

Serum ini 
dikemas dalam bentuk sachet sehingga dari segi harga memang lebih ekonomis. Bahan yang terbuat dari plastik dengan tutup model ulir yang mudah dibuka. Warna pink dalam gradasi mendominasi kemasan. 

Meski dalam kemasan sachet namun informasi produk serum lengkap di bagian belakang. Ada band, nama produk, manfaat, bahan utama serum, komposisi, manfaat, distributor, BPOM, tanggal kadaluwarsa dan ada barcode. Bagian depan dekat tutup nampak tulisan 60X Lebih Efektif dari Vitamin C.


Tekstur, Warna, dan Aroma Pond's Triple Glow Serum :

Saya suka dengan tekstur serum pencerah wajah terbaik dari Pond’s ini. Warna putih dan teksturnya lebih kental daripada serum pada umumnya. Namun jangan khawatir, saat diaplikasikan di wajah cepat meresap dan tidak lengket. 


Serum Pencerah Wajah


Aroma serum samar, khas dengan produk Pond's yang lembut wanginya. Saya suka dengan aroma kelembutan khas ini.


Review Pond's Triple Glow Serum :

Saya baru memakai serum pencerah wajah terbaik ini selama 6 hari. Tentu saja hasil nyata belum nampak. Penggunaan skincare tentu butuh waktu setidaknya 1 bulan pemakaian. Jadi ya kita tunggu aja 3 pekan nanti. 

Yang paling saya sukai selain yang udah saya tuliskan, adalah kemasannya yang ekonomis. Bagi pemakai yang masih pemula dan ingin coba-coba tentu serum ini menjadi pilihan yang tepat. Kalo kalian penyuka traveling juga pasti menyukai kemasan sachet dengan berat 7,5 gram. Serum ini bisa diselipkan di antara peralatan mandi di pouch. Artinya tidak menuhin ruang di dalam tas.

Dan saya yakin kalo nanti serum ini udah habis, bakal re-purchase. Karena nampaknya serum dalam kemasan sachet ini nggak bakal bertahan hingga 3 pekan ke depan. Sementara saya udah meyukai dan merasa cocok setelah pemakaian selama 6 hari ini. Jadi saya harus beli serum pencerah wajah terbaik dari Pond's, sebelum habis agar manfaat Triple Glow nya tercapai.


Pond's Triple Glow Serum Sheet Mask

Triple Glow Serum Mask ini adalah sheet mask kedua yang saya pakai. Bedanya sheet mask dari Triple Glow Serum ini pada aromanya yang lebih segar. Wangi iya, tapi ada kesegaran yang berbeda. 


Serum Pencerah Wajah

Kemasannya menggunakan plastik yang aman dari kebocoran. Di bagian depan sama dengan Triple Glow Serum, nampak tulisan brand dan kandungan produk. Sementara di bagian kanan bawah terlihat model sheet mask. 

Lembaran masker juga tidak mudah robek meski saya pegang dengan satu tangan saja. Lipatannya rapi dan juga agak tebal. Kandungan cairan dalam serum sheet mask lumayan banyak. 

Cara Pemakaian Serum Sheet Mask :

1. Tangan harus sudah bersih ya. Keluarkan masker dan buka lembarannya

2. Atur masker di wajah hingga menutup sesuai dengan lubang untuk mulut, hidung dan mata.

3. Biarkan masker selama 20 menit agar menutrisi kulit wajah kalian

4. Kemudian lepaskan masker dan pijat seluruh wajah secara perlahan. Ratakan sisa serum di wajah hingga ke bagian leher. Cairan serum akan terasa saat proses pemijatan wajah dan leher selesai. 

Terus terang pertama kali nyoba Triple Glow Serum Mask ini terasa segar di kulit. Adeem gitu, dan ringan rasanya. Setelah pemakaian juga jangan dibilas dulu dengan air. Biarkan cairannya meresap dan menutrisi kulit. 

Masker serum rahasia kulit glowing Wendy RED VELVET ini dilengkapi dengan konsentrat brightening yang menggabungkan 3 kekuatan skincare terbaik untuk pancarkan triple action glow. Yaitu mencerahkan, melembutkan, dan melembabkan kulit wajah dan nampak lebih berkilau. 

Hasil Pemakaian Sheet Mask :

Nah, apakah saya bakal menjumpai kulit cerah juga seperti Wendy? 

Kayaknya sih enggak ya. Kulit saya kan sawo matang. Namun kalo menggunakan Triple Glow Serum Sheet Mask ini rutin satu minggu sekali, pasti bakal ada perubahan. Saya baru nyoba satu kali daaaannn... ketagihan dong!


Udah deh, minggu depan saya harus beli lagi Pond's Triple Glow Serum dan Triple Glow Mask. Karena kan pakai skincare itu butuh komitmen. Konsisten dipakai agar mendapatkan hasil kulit yang lebih cerah dari kulit saya saat ini. 

Sekarang udah tahu kan ya serum pencerah wajah terbaik itu bisa kalian dapatkan dengan mudah dan murah. Kalian bisa membeli sesuai dengan bugdet. 


Intinya, pemakaian skincare itu mendukung proses perawatan kulit wajah agar lebih cantik.  Namun jangan pernah lupa, kecantikan kulit wajah juga karena dukungan dari pola hidup seimbang. Konsumsi air putih yang sesuai dengan kebutuhan kita, istirahat cukup, dan pilihan makanan yang kita konsumsi. Satu lagi ya, karakter jenis kulit yang tentu tidak sama dari setiap orang. 


Jadi kenali kulit kalian dan sayangi dengan merawat sepenuh cinta. Kecantikan yang muncul dari kulit yang sehat itu butuh proses dan tidak bisa instan. Tetap semangat ya merawat kulit indah kalian. Wassalamualaikum.

Reading Time: