My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi: Tentang Aku
Tampilkan postingan dengan label Tentang Aku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tentang Aku. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 Mei 2015

15 TAHUN MENGENAL ARTI BERBAGI
Mei 09, 2015 12 Comments


hidayah-art.com


Halo assalamu'alaikum moms...

Alhamdulillah akhirnya ujian nasional telah berakhir. Si bungsu udah mempersiapkan sejak lama. Bersama segenap guru di sekolah, juga saat di rumah bersama saya, belajar dan berlatih mengisi jawaban setiap soal yang ada di kisi-kisi.

Kalo dulu saya sempat menuliskan tentang sinergi guru dan murid menjelang Ujian Nasional, dan ternyata sangat bermanfaat bagi siswa-siswanya. Kali ini saya mau ngobrolin yang ringan dan tentunya behind the study at home.
Reading Time:

Kamis, 07 Mei 2015

SEMI HOROR - SEMPAT HILANG DI GUNUNG TALANG, SEMARANG
Mei 07, 2015 14 Comments
 Padepokan Gunung Talang
 Padepokan Gunung Talang

                             
     
Salah satu tayangan di tv swasta tentang hal misterius yang ada di padepokan gunung Talang ini bikin aku menggali ingatan saat masih usia SD. Saat itu aku masih berusia 9 tahun dan ikut kemah di Gunung Talang, Semarang. Sebenarnya sih ini hanya sebuah bukit dengan hutan kecil dan bukan gunung. Lokasinya jaman saya masih kecil dulu masih terpencil, jarang ada rumah di sekitarnya. Sekarang lokasi yang dekat dengan kampus PPS UNES di Sampangan itu nyaris sesak oleh bangunan perumahan dan perkantoran. Namun aura 'singup' masih terasa karena jalan menuju padepokan itu seperti hutan lebat. Apalagi tak ada penerangan di lokasi yang terdapat juga pemakaman umum bagi warga setempat.
Reading Time:

Kamis, 30 April 2015

SEMI HOROR : SIAPA PAKAI PARFUM?
April 30, 2015 25 Comments


hidayah-art.com
Gambar dari Sini
Hahaiii temans...
Ada nggak sih yang pernah ngalami seperti saya saat tengah santai, ngobrol bareng teman, tahu-tahu... terdiam, karena ada aroma parfum yang membelai indera penciuman? Tengok-tengok sekitar, sampe tanya juga pada teman, merasa mencium bau wangi kagak sih? Daannn... jawabannya tidakk. Olalaaa, trus kok cuma saya aja yang mencium aroma wangi itu? Hiyyyy...
Reading Time:

Kamis, 26 Maret 2015

KADO BUAT MILZAM - 20 TAHUN YANG MENGESANKAN
Maret 26, 2015 13 Comments

Tak pernah bisa gemuk


Hahaii moms, simak yuk curhat saya tentang hari lahir si sulung 20 tahun yang lalu.

Seminggu sebelumnya,  ada berita artis muda yang meninggal dalam kecelakaan mobil. Seminggu itu pula kita menginap di rumah bude Aminah, simbah kamu. Karena babe selalu pulang larut malam atau menjelang pagi untuk lembur. Dan rumah kita masih sepi, tetangga belum menempati semua rumah di komplek. seluruh keluarga besar mendukung kita sementara pindah tidur. Heheee, ibu sih senang aja kembali ke rumah simbah buyutmu. Di sana rame berkumpul dalam satu deret, tiga rumah milik kakak adik ibunya ibu. Tentu saja ada banyak sepupu ibu dan ngerumpi sepanjang malam. Akibatnya mereka dimarahi karena mengganggu waktu tidur kita.
Reading Time:

Selasa, 03 Maret 2015

AKU IBU DARI SEORANG ADE
Maret 03, 2015 34 Comments


Pasti banyak yang bingung, siapa si ADE? Yang jelas sih itu bukan nama anak saya. Itu sebenarnya kependekan dari Anak Dengan Epilepsi. Saya mau berbagi cerita tentang epilepsi. Karena setelah terjerumus dengan penyakit ini, saya jadi tahu lebih sedikit apa itu epilepsi.
Reading Time:

Selasa, 17 Februari 2015

MEWUJUDKAN KEBUN IMPIAN DI MASA DEPAN
Februari 17, 2015 17 Comments

Haiii...
Hari hujan tuh bikin saya seneng. Asal jangan banjir aja ya. Hmm, sebenarnya sih hujan itu bisa jadi teman kalo kita merawat alam dengan benar. Dulu, saat tinggal di daerah Pedurungan, Semarang, saya memanfaatkan sisa lahan untuk menanam tanaman buah. Ngurus tanaman bikin tubuh saya sehat. Usai bikin sarapan dan anak-anak sudah menuju sekolah masing-masing, saya langsung ngurus tanaman. Koleksi tanaman buah saya banyak. Di teras depan saya letakkan tanaman dalam pot seperti kedondong, jeruk nipis, jeruk limau, dan sawo. Yang saya tanam di tanah ada pohon jambu kluthuk dan mangga Okyong dari Thailand. Saya sih belinya di Ungaran, sama Pak Kardiman.
Reading Time:

Senin, 22 Desember 2014

AKU KAN SLALU MERINDUMU
Desember 22, 2014 2 Comments


Pagi datang selalu tiba-tiba. Meski aku tahu, subuh telah beranjak sejak tadi. Suara kesibukan pagi pun telah memerangkapku dalam nyanyian rutin.

Sepagi ini aku bahkan sudah menebar kesibukan yang selalu sama setiap hari. Akankah bosan menjeratku? Bisa saja. Andai tak hadir suara Makni yang sering mengingatkanku. Petuahnya tak pernah dengan kentara dinyanyikan. Hingga aku tak mungkin mengelak dari petitih yang santun.
Reading Time:

Rabu, 03 Desember 2014

JEMARI YANG TAK KENAL LELAH
Desember 03, 2014 8 Comments
Boleh dibilang saat masih remaja, saya kurang dekat dengan ibu. Meski kami tak pernah bertengkar seperti hubungan beberapa teman saya dengan ibunya. Namun hubungan saya dan ibu juga tak seperti layaknya anak perempuan dengan ibunya.

Justru saya sangat dekat dengan bapak. Mungkin karena sejak kecil, bapak selalu membangun komunikasi yang insentif. Kalau mengajak jalan-jalan di taman atau kebun binatang, pasti akan banyak percakapan dua arah. Bapak juga senang mengajari anak-anaknya menyanyikan lagu berbahasa Inggris.
Reading Time:

Senin, 01 Desember 2014

FAMILY FUNDAY WITH ALFAMART
Desember 01, 2014 8 Comments

Ada yang suka jalan-jalan? Saya sukaaaa *siapa yang nanya hahahaaa...

Kebiasaan jalan kaki saat di tanah suci, bikin saya ketagihan.  Sempat juga kepikiran jalan kaki menuju tempat kerja, tapi kok ya urung saya lakukan, hihiiii...

Suasana di kota Semarang tidak mendukung sih. Di samping panas, trotoar untuk pejalan kaki nyaris kurang ramah. Kalo enggak buat jualan , ada aja trotoar yang rusak. Akhirnya saya hanya bisa jalan kaki di kawasan perumahan bersama suami. Lumayaaan, tiga kali seminggu cukup lah. Sayangnya saat mulai disibukkan dengan pekerjaan, kegiatan ini terhenti.
Reading Time:

Kamis, 13 November 2014

SAKITNYA TUH DI SINI, BU...
November 13, 20141 Comments
Lantunan adzan Milzam bikin air mata berlinang  

Tiga hari menjelang berangkat ke tanah suci, suami mengajak kami berkumpul di ruang keluarga. Dua putra kami, Milzam dan Naufal telah beranjak remaja. SEpertinya mereka tahu ada hal serius yang ingin disampaikan sang ayah.
“Babe mau bicara penting dengan kalian,”

Milzam terdiam mendengarkan. Beda dengan si adik yang senyum-senyum dan sesekali asyik memainkan kertas lipat di tangannya.
Reading Time:

Rabu, 02 Juli 2014

HAJI THE SERIES - MENDADAK MANASIK
Juli 02, 2014 16 Comments
Jemaah haji Indonesia yang akan berangkat tahun 1435 H atawa 2014 M kali ini lumayan dibuat cenat-cenut hatinya. Gimana nggak? Kalo biasanya bulan Mei sudah ada kabar kepastian kapan jadwal manasik bimbingan haji, foto passport dan info seputar haji lain dibagikan pada calon haji.
Reading Time:

Senin, 19 Mei 2014

MOVE ON: KENANGAN MANIS YANG KAN KUINGAT DARIMU...
Mei 19, 2014 4 Comments


Kamis, tanggal 15 Mei 2014, dengan kaki kiri yang masih dibalut perban mirip mummi, saya paksakan diri untuk takziah ke rumah keluarga ibu Nur Endah. Bersama suami dan si sulung, saya berangkat dari rumah jam 07.38 Wib.

Rumah besar berlantai dua itu tampak ramai oleh pelayat. Air mata ini menetes tanpa sadar. Terlebih saat si sulung almarhumah berjalan menyongsong kedatangan kami sekeluarga.

"Ibu kan masih sakit, kok datang kesini..." suara Bintang tersendat.
Reading Time:

Jumat, 16 Mei 2014

MOVE ON: Biarlah Sedih Ini Berlalu...
Mei 16, 2014 8 Comments
Minggu ini saya lagi terpuruk banget :"(

Minggu tanggal 11 Mei kemarin abis ngedeprok di depan halaman Masjid Agung Demak. Gara-gara jatuh bertahun lalu nggak diurus dengan bener, jadinya ya gini. Kambuh dan langsung parah. Engkelnya melesak jadi kagak bisa berdiri tegak.

Udah diurut di daerah Gedawang, yaitu di kliniknya Ibu Siti. Kalo pengobatan tradisional gini emang butuh kesabaran dan ketelatenan. Beda dengan pengobatan medis. Terus terang saya memilih yang tradisional aja. Alasannya sih takut dibedah di meja pak dokter.

Nah, hari rabu sore, saat tengah duduk di depan teve sambil selonjoran, si bungsu pulang dari sekolah. Ia masuk sambil mengucap kalimat Innalillahi wa innailaihi rojiun.  Kalimatnya yang terakhir membuat kedua tangan ini menangkup di depan dada.
Reading Time:

Jumat, 22 November 2013

LIBUR GOWES BIKIN MALAS
November 22, 20130 Comments

Beberapa minggu ini aku sedih banget. Jangan kaget ya... bukannya dimusuhi anak atau suami, enggaklaaah. Tapi karena udah lama sekali aku nggak bisa nyepeda alias ngegowes di hari minggu pagi. So, aku nggak bisa ngeramein Carfreeday di Simpang Lima sperti ini :

Bukan hanya itu. Sedihnya lagi, aku nggak bisa ikutan olah tubuh di sana. Apalagi, sekarang banyak pilihan senam aeraobic bagi pengunjung kawasan Simpang Lima dan sekitarnya. Di depan bekas gedung Ramayana yang sekarang beralih rupa jadi jualan material or kebutuhan bangun rumah. Di depan STEMBA, dekat dengan pos polisi. Atau bisa juga memilih di depan kantor Indosat, di jalan Achmad Yani.

Kalau aku sih senang ngikutin trainer yang ada di jalan pahlawan. Tepatnya di depan gedung FLEXI. Menurutku, gerakan pelatihnya bisa diikuti oleh semua tingkatan umur. Apalagi dakuw, yang udah kepala empat. Mesti hati-hati kan kalau senam aerobic?! Takutnya kalau terlalu bersemangat bisa menyebabkan cedera tulang. Mahal tuh biaya pengobatannya.

Nah minggu terakhir aku gowes, lututku cedera. Duuuh, aku bukan orang yang mudah mengeluh sakit. Tapi, cedera tulang  itu bikin pening kepala. Mirip sakit gigi. Mungkin karena sama-sama butuh kalsium untuk asupan gizinya ya. 

Penyebabnya sih karena dua hari sebelumnya udah cape. Dan minggu pagi itu aku terlalu kencang ngegowes sepeda. Oh..oh, ada lagi. Ban sepeda agak gembes. Nah, itulah yang membuatku terlalu kencang mengayuh pedal. Itu juga yang akhirnya menjadi salah satu sebab lututku terasa sakit. Terutama saat aku mengayuh pedal ke arah bawah. Aku tahan-tahan, tapi suami melihat wajahku yang diam menahan sakit. Akhirnya memintaku istirahat di pinggir jalan.

Nggak butuh waktu lama, lima menit istirahat bagiku udah cukup. Kami pun lanjut pulang. Tapi sakitnya makin terasa. Alhamdulillah, suami yang sayang pada istrinya ini (ya iyalah, hihiii...), menyuruhku agar tidak mengayuh pedal lagi. Agar kakiku tak lagi sakit, suamiku mendorong laju sepedaku. Caranya dengan menekan punggungku.

"Bersepeda bareng kamu tuh nggak bakal ngeluarin keringat. Jadi dengan mendorong gini, keringatku bakal keluar," Seru suami karena aku enggan didorong terus menerus. Malu euy...

Tapi bener juga ucapannya. Kalo dia berangkat gowes sendiri, laju sepedanya bakal mencapai jalur semarang bagian atas. Berbeda kalo denganku, paling nyampe di jalan pahlawan atawa simpang lima dan sekitarnya, hihi...

Akhirnya, sampe rumah aku hanya ngayuh bentar. Seringnya didorong oleh suami tercinta :)

Gara-gara itulah, aku masih libur gowes. Suami nggak ngijini aku gowes kalo cederanya belum sembuh. Duuuh, kangen banget nyepeda ke simpang lima. Libur gowes itu bikin malas juga. Bawaannya di rumah saat minggu pagi itu, balik ke kasur lagi buat nerusin tidur, hihihi. Maklum, kan hari biasa kagak bisa ya. Jadi inget kata-kata mb Uniek. Mending mbangkong dari pada nggowes, katanya. Mbangkong alias tidur, hihihi...

Bener emang. Kalo nggak gowes, aku juga malas kemana-mana. Ibaratnya bisa ngolat ngolet di atas kasur sambil ngayal. Mau kemana nih minggu siang nanti. Niatnya ngerancang acara jalan-jalan, tapi kenyataannya nggak terlaksana.

Ya udah istirahat aja dulu yaaaa :)


Reading Time:

Minggu, 25 November 2012

Cerpen : KEINGINAN BAPAK
November 25, 2012 7 Comments


 Cerpen ini dimuat di majalah Paras bulan Februari 2012. Yang ini versi asli sebelum diedit sedikit oleh editor. 
BAPAK
            Sudah hampir seminggu bapak berdiam di dalam kamar tidurnya.  Tak banyak lagi aktivitas yang dilakukan beliau.  Keluar kamar hanya untuk mandi dan makan.  Padahal, biasanya bapak rajin sekali jalan pagi mengelilingi kompleks perumahan usai sholat Subuh.
            “Kita harus telepon Bondan.  Dia perlu tahu  kejadian ini, mas,” cetus Wiwid.
            “Ya sudah telepon adikmu sekarang.  Jangan sampai kita disalahkan nantinya,” jawab Kamal.
            Bondan tinggal tak jauh dari rumah mereka.  Meski tidak setiap hari, tapi dia dan istrinya acap menyambangi rumah ini.  Untunglah Bondan sedang di rumah.  Dia berjanji akan berkunjung malam ini usai sholat Maghrib.
Reading Time:

Selasa, 23 Oktober 2012

SETAHUN NGEKOST DI IIDN SEMARANG
Oktober 23, 2012 4 Comments
Mumpung oktober masih ada beberapa hari, mau nulis lagi ahhh.... Udah lama banget ya nggak nengok blog ini, jadi kangen nih :))

Bulan Oktober, setahun yang lalu, tepatnya tanggal 15 Oktober 2011,  aku ikut kopdar pertama dengan IIDN Semarang.  Meski baru pertama kali ikut acara off-air IIDN, aku pede banget gabung, hehe....padahal belum pernah kenal sebelumnya.  Trus, pengalaman nulis juga kagak ada. Kalaupun pernah ada tulisan yang dimuat di media, itu kan udah lama sekali dan nggak bisa diceritakan di forum ini. 

Mungkin karena sudah saatnya nyebur lagi ingin bisa nulis, aku semangat banget belajar dan nyesep ilmu di acara ini.  Apalagi ada bedah cerpen.  Dan hasil dari bedah cerpen ini sangat mempengaruhiku agar terus semangat berkarya. Dan hasilnya, ada cerpen hasil bedahan mas Wiwin yang dimuat di majalah Paras.

Usai kopdar pertama ini, sebisa mungkin aku aktif di grup mak-mak yang baik hati, tidak sombong dan cantik-cantik, hehe... Hasilnya, aku jadi belajar banyak, seperti terlibat dalam Training Penulisan Kisah Inspirasi ala Chicken Soup.  Dan dari training ini, aku berani ikut beberapa event nulis kisah inspirasi.  Bahkan tulisanku ada yang terpilih sebagai pemenang I Sayembara Menulis Kisah Inspirasi yang diadakan oleh Qultum Media.  Hadiahnya besar lho, ada dua juta rupiah, mak, hehehhe....sesuatu banget kan?!

Ada juga tulisan kisah inspirasi milikku yang dimuat di majalah wanita.  Sementara ini sih baru ada 2. Tapi, untuk even lomba buku antologi, sudah ada beberapa yang akan memuat tulisanku.  Namun hingga detik ini masih belum jadi.  Di antaranya, kisah tentang Ayah yang menjadi juara I  di Qultum Media dan Kisah perjalanan Haji dengan panitia Naskah Cerita.  Oya, Naskah Cerita malah memintaku untuk menulis lagi satu kisah inspirasi tentang Haji.  Duuh...senangnya diberi kepercayaan seperti ini.  Semoga aku bisa memenuhi keinginan mereka dalam waktu dekat ini.

Selain ikut audisi, ada juga tulisanku yang saat ini masih dalam proses di penerbit karena permintaan teman penulis dari status FB. Meski belum tahu akan terbit kapan, tetep saja aku senang bisa ikut share cerita kisah inspirasi pengalaman seorang teman.

Saat ini aku ikut audisi nulis yang diadakan oleh penerbit Gradien.  Audisinya enak, nggak perlu hadir di kelas karena kita cukup bertemu tiap minggu via online. Makanya dinamakan Gradien Writing Class Jarak Jauh.  Sempat jiper, karena pesertanya banyak sekali.  Ada 782 orang jumlahnya. Sampai sejauh ini, aku sudah sampai di minggu ke tujuh dan mengerjakan tugas ke 7.  Di minggu ini pesertanya masih cukup banyak, ada 80 orang.  Waaah....tetep kudu kreatif agar tulisanku mendapat nilai lebih dari juri. 

Tapi, aku termasuk orang yang tak mudah menyerah. Semangatku belajar begitu besar.  Aku pun bertemu dan berkenalan dengan banyak teman yang super baik hati, suka menolong dan tidak sombong.  Dari pertemanan yang hanya kami lakukan via dunmay, telah mempererat komunikasi yang intens setiap saat.  Meski mungkin bisa saja tidak langsung berbalas saat itu juga, aku tetap berusaha menjaga komunikasi itu.

Terus terang, duniaku menjadi terbentang luas karena gabung di komunitas IIDN Semarang.  Tak ada gading yang tak retak.  Tentunya ada kata-kata, entah komentar atau status yang mungkin membuat hati teman-teman terusik.  Jadi, ijinkan aku meminta maaf bila selama ini tanpa sengaja pernah melukai jalinan pertemanan kita.  Semoga, silaturahim kita selalu dijaga dalam suasana ceria penuh canda dan tawa tanpa terbebani sakit hati.  Semoga pula, kita bisa terus saling belajar, berbagi pengalaman, berbagi kabar lomba dan terutama berbagi foto, heheheee....

Eh, iya....ada yang terlupa, berbagi 'kompor' juga, hihihi ;)
Reading Time:

Minggu, 26 Agustus 2012

SILATURAHMI KEL BANI ILYAS DI LEBARAN 1433 H
Agustus 26, 20120 Comments
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh...

Dari sekian banyak silaturahim yang saya ikuti sepanjang lebaran 1433 H, tentunya ada banyak cerita yang bergulir.  Ada tawa, canda, tangis haru dan tentu saja makan enak, hahaha...

Puncak silaturahim lebaran tahun ini adalah hari Minggu, tanggal 26 Agustus 2012 di kediaman keluarga Budi, seorang sepupu, putra ketiga almarhumah bulik Asiyah.dan almarhum om Dady, di daerah Penggaron, Semarang.  Senangnya lagi, acara ini berbarengan dengan tasyakuran khitan ananda Chandra, putra tunggal Budi.

Sejatinya, silaturahmi ini diadakan setiap tiga bulan sekali dan tempatnya bergilir di rumah sepupu yang tersebar di wilayah kota Semarang.  Khusus sepupu yang berada di luar kota, seperti mbak Sri dan mas Eko di Surabaya, Fitri di Klaten, Widi dan Indra di wilayah Jabodetabek, Devi di Tegal, mas Herman di Medan, serta Ganis dan mas Agus di Tulungagung dibebaskan tidak wajib mengikuti acara kumpul bareng ini.   Meski tentunya, ketika mereka ada di kota Semarang pas barengan acara ini terjadwal, tentulah wajib datang.  Tapi, mbak Nip yang tinggal di Salatiga, cukup aktif datang di acara silaturahim keluarga ini.

Awal diadakannya acara silaturahmi keluarga besar Bani Ilyas, tentulah agar jangan sampai terjadi keluarga yang kepaten obor.  Tahu kan artinya?!  Maksudnya, ketika sesepuh sudah meninggal, anak keturunannya tidak kenal dan tak pernah menjalin silaturahmi.  Wihhhh...di mana enaknya hidup di dunia ini tanpa jalinan kerabat dengan keluarga besar?! 

Silaturahmi itu sangat besar manfaatnya.  Bisa memperpanjang umur, karena ketika bertemu kan kita saling mendoakan.  contohnya adalah dengan mengucap salam seperti yang dianjurkan Rasulullah. Karena saat mengucap salam dan pasti deh dijawab oleh orang yang kita beri salam, mereka saling mendoakan.  Bukankah arti Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh adalah:
"Semoga diberikan keselamatan atasmu, dan rahmat Allah serta berkahNya juga kepadamu".

Manfaat yang lain adalah, menambah teman.  Dari seorang kerabat bisa saja kita berkenalan dengan temannya yang kemungkinan akan menjadi sahabat baru.  Dan ujung-ujungnya, bersilaturahmi ini bakal menambah rezeki, seperti pekerjaan, jodoh atau anak, hihihi... :)
Gimana ceritanya bisa dapat anak?  Yaah...bisa saja kan ada yang nitip anak untuk kita rawat karena orang tuanya yang berniat begitu, hehe... just joke!

Keluarga Bani Ilyas tentunya dinakhkodai oleh simbah kakung Ilyas.  Dan dibantu oleh simbah putri Suripah.  Dari beliau berdua yang sudah almarhum, telah diamanahi 8 orang anak.  Anak pertama bude Solekah.  Kemudian berturut-turut bude Sopiah, bapak Solikhin, bulik Aliyah (meninggal saat kecil), Bulik Salamah - Tulungangung, bulik Asiyah, bulik Alfiah dan om Slamet.

Bude Solekah dikaruniai 6 putra putri.  Bude Sopiah dengan 2 putra dan 4 putri.  Bapak dikaruniai tiga putri, satu putra.  Bulik Salamah memiliki satu putra dan 4 putri.  Bulik Asiyah 4 putra putri, bulik Alfiah dengan 3 putra 2 putri dan om Slamet dengan 2 putra putri.  Dari 32 cucu simbah Ilyas ini telah beranak pinak.  Dan jumlah keseluruhan anak cucu dan buyut sekitar 83, hihi...mungkin ada yang belum tercatat (pe-er nih untuk sekretarisnya, mbak Ambar).


Jumlah ini relatif nggak banyak.  Bila dibanding dengan keluarga suami dari pihak ibu yang asli Boyolali.  Keluarga simbah Muchyi ini tersebar di penjuru tanah air juga.  Kebanyakan tinggal di Boyolali, sebagian lagi di Jabodetabek, Palembang, Pekanbaru, Semarang, Yogya, Solo, mana lagi ya? Hihi...terus terang aku sebagai keluarga pendatang (panggil : mantu), kurang begitu hapal.  Gimana mau hapal, ketemunya kan jarang, kecuali pas hari pertama lebaran atau saat ada yang menikah, lahiran bayi, meninggal dan hari penting lainnya.  Jumlah keseluruhan ada 150 lebih kayaknya.  Yang sepupu dan ipar sih hapal ya, tapi cucu dan cicitnya, hadeuh....nyerah deh.  Apalagi wajah masing-masing cucu ini hampir mirip.






Tapi, dibanding keluarga besar dari ibu saya, tetap saja keluarga bapak masih lebih banyak jumlah keturunannya.  Dan, agar keluarga ini tidak sampai tercerai-berai, dikumpulkan dalam wadah Silaturahim Keluarga Bani Ilyas yang diprakarsai awalnya pada bulan Juni 1998.  Waahhh, lumayan lama juga ya usia perkumpulan ini.  Sudah 14 tahun usianya, ga nyangka bisa tetap berlangsung hingga sekarang.  Meski ada juga sih rentang pertemuan yang tidak dilaksanakan 3 bulan sekali karena alasan waktu yang kadang tak bisa berkompromi. 

Seperti pertemuan yang pas moment lebaran kali ini.  Ada banyak dari keluarga sepupu yang tak bisa menghadiri karena berbarengan dengan acara di tempat lain.  Seperti adikku yang tak bisa hadir, juga beberapa famili dari luar kota karena sudah balik ke kota kediaman masing-masing.  Bahkan, suami pun tak bisa hadir karena barengan dengan acara pernikahan keponakan yang bertempat tinggal di Wonosegoro, Boyolali.  Jadi, kami berbagi tugas.  Aku dan si sulung datang ke acara silaturahmi keluarga, suami dan si bungsu di acara pernikahan.  Yo wisss.... ini namanya keadilan yang beradab, betuuullll?!

Ah, pertemuan keluarga ini pernah beberapa kali diadakan di luar kota.  Sayang sekali dokumentasi acara tidak diorganisir, jadi cerita indahnya tak bisa dibagikan di sini.  Tapi....awal tahun 2013, Insya Allah akan diadakan lagi di kota Salatiga.  Rencananya sih, silaturahmi plus out-bound di kaki gunung Merbabu, hehe.... Mudah-mudahan bisa terselenggara dan berbagi kisah di blog ini.  Sampai jumpa.... :)

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh :)
Reading Time:

Jumat, 24 Agustus 2012

PERCANTIK DIRIMU DENGAN KOSMETIK YANG HALAL
Agustus 24, 2012 8 Comments
Assalamu'alaikum,

Tulisan ini saya ikut sertakan dalam lomba BLOG untuk mensosialisasikan Halal Is My Life.  Tentunya tujuan lomba ini agar banyak wanita muslim khususnya dan wanita umumnya, mengetahui produk kosmetik  halal pasti akan berpengaruh tidak saja pada kecantikan fisik, namun juga kecantikan jiwa.

Sebagian besar penduduk di muka bumi ini, memiliki nilai yang absolut terhadap kriteria wanita cantik.  Dan, kriteria wanita cantik menurut penduduk bumi adalah berkulit putih, hidung mancung, mata berbinar dan bibir yang ranum serta pipi merona.

Namun, sejak tahun 2012 ini, kriteria cantik berubah drastis ketika  Miss Universe 2011 telah memunculkan kandidat baru.  Leila Lopes, gadis Angola yang berkulit hitam manis, mematahkan idiom lama.  Meski kemenangannya sempat mengundang decak iri dari beberapa kontestan miss universe  yang kalah, tetap saja prestasi gadis berusia 23 tahun saat pemilihan berlangsung itu patut diacungi jempol.  Kriteria cantik telah melesat jauh.  Tak lagi mesti berkulit putih. Tapi, ia harus berwawasan luas, cerdas dan memiliki hati yang tulus. 

Saya jadi ingat dengan teman sekelas saat masih menjadi pelajar SMP.  Teman yang memiliki kulit sawo matang, khas kulit wanita Indonesia umumnya ini ingin sekali memutihkan kulit wajahnya.  Saat itu ada produk kecantikan yang sangat dikenal secara luas mampu memutihkan kulit.  Setiap pagi, teman saya ini selalu mengenakannya dengan ditutup bedak tabur.  Saat itu saya masih awam sekali dengan riasan wajah.  Pakai bedak saja mesti disuruh oleh kakak sepupu yang kebetulan tinggal berdekatan dengan rumah kami.  Nah, saya selalu menahan senyum bila bertemu teman yang memakai krem pemutih wajah.  Bagaimana mungkin saya tidak menahan senyum, wajahnya seperti memakai topeng.   Beranjak siang, suasana panas kota Semarang,akan mengubah tampilan teman saya lebih parah.  Bedak bercampur keringat menimbulkan efek yang jelek sekali.  Aduuuh, saya jadi kasihan melihat penampilannya.  Tapi saya sendiri sangat awam dalam hal perawatan wajah.  Akhirnya, saya hanya berbisik dalam hati, agar kelak ketika saya tertarik untuk mulai berhias, jangan sampai melakukan kesalahan yang sama.

Kodrat wanita itu berhias agar bisa tampil lebih cantik.  Biasanya karena kebutuhan pribadi atau atas desakan pihak lain.  Bisa karena pekerjaan yang mengharuskan kita tampil cantik, atau karena suami.  Ya, bukankah berhias untuk suami bertujuan menyenangkan hatinya?  Dan, bila suami senang atau bahkan puas dengan penampilan kita, tentu lah pahala yang akan kita terima sebagai istri.

Saya berkeyakinan, mempercantik diri itu suatu hal yang lumrah bagi seorang perempuan.  Tentunya mempercantik di sini tidak harus berlebihan seperti akan menari di atas panggung.  Dulu saya beranggapan, berhias itu sebatas memakai bedak dan menyisir rambut.  Namun seiring dengan bertambahnya usia, juga berpengaruh dengan pola berpikir saya sebagai perempuan dewasa. Mau tak mau,  saya ikut terseret arus ketika mulai bekerja.  Saya mulai mengenal krim pencerah wajah beserta teman-temannya.  Seperti eye shadow, perona pipi hingga lipstick.  Saya termasuk pilih-pilih untuk kosmetik wajah.  Meski berkulit sawo matang, saya tidak ingin ikut larut dalam euforia perempuan untuk memakai pencerah kulit.  Terus terang, pengalaman teman SMP dulu masih membekas dalam ingatan.  Wajahnya menjadi putih, tapi seperti kontras sekali dengan kulit di leher dan lengannya yang tetap saja sawo matang.  Hahaha... saya tidak ingin seperti itu.

Alhamdulillah, saya bertemu dengan kenalan yang merekomendasikan kosmetik aman dan halal untuk digunakan bagi kulit wanita Asia.  Ceritanya, saat itu saya bersilaturahim usai kepulangannya dari tanah suci.  Dia banyak bercerita selama berada di tanah suci tetap membawa produk perawatan kulit  sebagai pelindung wajah dari debu dan panas matahari.
"Jerawat saya tak pernah muncul.  Padahal biasanya, kena kotoran sedikit, langsung deh, jerawat bermunculan,"ucapnya sambil menunjukkan krim perawatan wajah yang dipakainya.
Krim ini telah memiliki sertifikat halal dari MUI.
Saya berpikir, kok malah kayak promosi sih?  Tapi, tetap saja saya tertarik ingin membeli produk perawatan seperti yang dipakai kenalan saya ini.

Saat itu saya masih memakai produk perawatan kulit dari seorang dokter.  Tahu sendiri kan, kalau memakai krim dari dokter, kulit memang halus.  Tapi, begitu berhenti memakainya, langsung deh jerawat bermunculan menghias muka.  Huff, itulah kenapa saya suka malas memakai krim dari dokter.  Terus terang, saya tidak ingin jadi merasa ketergantungan pada krim yang sama untuk waktu yang lama.

Rasa penasaran membuat saya mencari tahu di google.  Wow...rupanya rekomendasi kenalan saya tadi memang tidak hanya isapan jempol.  Sejak tahun 1995, Wardah telah menginspirasi wanita di indonesia ini untuk merawat kecantikan lahiriah tanpa menanggalkan kecantikan jiwa. Menjadi wanita cantik itu mudah.  Namun, mencintai diri kita hingga merasa cantik dan bisa menjadi inspirasi bagi orang di sekitar kita membutuhkan hati yang tulus.

Sebagai wanita muslim, mata saya jadi terbuka sejak membaca artikel tentang kosmetik yang halal.  Bayangkan saja, hampir 79% kosmetik yang kita pergunakan setiap hari tidak jelas kehalalannya. Bagaimana mungkin ibadah shalat kita diterima, bila krim pelembab dan bedak yang setiap hari kita pakai tidak bisa dijamin kehalalannya? Apalagi, tahun 2014 nanti saya bersama suami, akan menunaikan ibadah haji ke tanah suci.  Tentunya, saya ingin menggunakan produk kosmetik yang halal untuk menjaga kelembaban kulit wajah dari terpaan debu dan panas matahari. Wah, saya kan tidak ingin ibadah yang sudah sangat kami nantikan selama empat tahun ini menjadi gugur syarat wajibnya, gara-gara memakai kosmetik berbahan baku yang haram!

Nah, sebelum membeli, kita mesti teliti zat apa saja yang diharamkan dan terkandung dalam kosmetik.  Di antaranya:
1. Kolagen
   Sering digunakan oleh produsen kosmetik karena bersifat melembabkan dan tidak larut air.
   Bahan ini biasanya berasal dari babi atau sapi.  Namun bagi produsen kosmetika, biasanya
   memilih bahan yang berasal dari babi karena alasan ekonomis dan memiliki jaringan sel yang
   mirip tubuh manusia.
2. Plasenta
   Lebih dikenal sebagai ari-ari. Penggunaan plasenta dalam kosmetik bermanfaat dalam
   mencegah penuaan dan mempertahankan tekstur kekenyalan dan kekencangan kulit.
   Tapi, bahan ini terutama berasal dari jaringan manusia sendiri.  Hiii, jelas sekali kan kalau
   bahan ini sangat diharamkan untuk dipergunakan.
3. Gliserin
   merupakan turunan lemak yang sudah digunakan luas pada hampir semua produsen kosmetik.    
   Penggunaannya terutama pada produk sabun, body lotion dan pelembab.

Wanita muslim sebagai konsumen tentulah mengalami kesulitan membaca komposisi bahan yang dicantumkan produsen di kemasan produk kosmetik.  Cara yang paling aman dan mudah, tentunya harus memilih produk kosmetik yang secara jelas telah mencantumkan label HALAL  dari LPPOM  MUI, seperti berikut ini:
halal mui

Wardah sebagai produsen kosmetik pertama yang memperoleh sertifikat Halal patut menjadi pilihan utama bagi wanita muslim.  Sertifikat Halal suatu produk dikeluarkan setelah melalui proses audit yang dilakukan oleh LPPOM MUI dan diputuskan dalam sidang Komisi Fatwa MUI.  Sertifikat ini hanya berlalu 2 tahun. Jadi pihak produsen harus memperpanjang masa berlaku sertifikat Halal sesuai dengan prosedur perpanjangan sertifikat yang berlaku.

Memakai kosmetik Halal itu memberikan jaminan ketentraman si pemakai.  Kita tidak lagi dipusingkan dengan pertanyaan, halal ataukah haram produk kosmetik yang menjadi teman berkegiatan sepanjang hari.  Nah, sekarang tak ada pilihan lain selain memakai produk kosmetik Wardah seperti saya!

                              
Wassalamu'alaikum.

Sumber data :
1. www.wardahbeauty.com
2. www.halalmui.org
3. Formmit.org/Kosmetik-halal

Reading Time:

Senin, 13 Agustus 2012

PESANTREN RAMADHAN 1433 H
Agustus 13, 20120 Comments
Menjalani puasa pada bulan Ramadhan, berikut kegiatan seperti buka bersama sambil mendengarkan tausiyah dari ustadz atau ustadzah sangat mengasyikkan.  Di samping kita akan memperoleh pencerahan tentang ilmu agama, tentunya juga bisa mempererat jalinan silaturahim di antara sesama umat muslim.

Bagi Naufal, si bungsu yang baru saja menjadi siswa baru di SMP IT PAPB, aktif di kegiatan ramadhan juga sesuatu yang baru dan menarik minatnya.  Setiap tahun, sekolah yang berbasis islami ini mengadakan kegiatan pesantren ramadhan.  Kegiatannya dibagi dalam dua session.  Pesantren untuk siswa putri diadakan pada tanggal 8 - 11 Agustus 2012, sedang untuk putra dimulai 11 - 14 Agustus 2012.  Sebuah acara yang dilakukan di lingkup sekolah selama 4 hari 3 malam.  Waaahhh....Naufal sangat excited menyambutnya.

Naufal banyak bertanya pada sang kakak, Milzam yang sekarang sudah menginjak tahun ketiga di SMK negeri 7 Semarang.  Dahulu, Milzam pun pernah mengikuti kegiatan pesantran ramadhan ini selama tiga kali saat bersekolah di SMP IT PAPB.  

"Kamu tuh harus ikut semua kegiatannya.  Nggak boleh pulang lebih dulu, trus biasanya bikin kartu lebaran, menghias kelas, dan banyak juga lomba untuk mengisi acara," cerita sang kakak.
"Nggak ada ceramah?"
"Ada lah...namanya juga pesantren, pasti ada juga tausiyah dan tanya jawab seputar islam,"
"Ehmm...soal bikin kartu lebaran tadi, kita bikin bareng atau sendiri, mas?"
"Bareng-bareng, tapi kalo bisa sendiri ya udah, bikin aja sendiri.  Ntar kalo udah selesai, bantuin temen yang belum beres..."

Oya, soal bikin ketrampilan ini, aku punya cerita sendiri.
Lima hari sebelum kegiatan pesantren, pihak sekolah sudah memberikan 'list' FAQ.  Ada juga keterangan barang-barang yang mesti dipersiapkan dari rumah oleh peserta.  Alhamdulillah, sejak tinggal di perumnas Tlogosari, kami tak kesulitan mencari semua kebutuhan untuk kegiatan pesantren.  Nggak cuma makanan sebagai bekal selama kegiatan.  Tapi, mencari bahan-bahan untuk ketrampilan pun komplit tersedia di sini.  Karena itulah, kami sudah merencanakan dua hari sebelum acara baru akan membelinya.

Namanya juga rencana, pas hari H, yang mendapat tugas menemani Naufal membeli bahan yang diperlukan, tidak bisa.  Ya, si babe seharusnya libur pada hari yang dijanjikan.  Namun, urusan proyek mendadak datang tak diundang.  Jadi, akhirnya, sehari menjelang kegiatan, barulah Naufal bisa membeli bahan-bahan tersebut.  Tentunya, aku lah yang kebagian tugas menemani si bungsu.  Sore menjelang berbuka, kami menuju toko tersebut.  Waduhhh...toko tutup.  Si pemilik toko menempel kertas berisi jadwal buka toko.  Maklum deh, si pemilik kan ingin menjalankan ibadah puasa tanpa gangguan urusan kerja.  Jadi mulai pukul 20.00 toko baru buka kembali.

Usai terawih, barulah kami kembali ke toko ini.  Banyak sekali bahan yang perlu dibeli.  Ada kertas daur ulang dengan 2 pilihan warna, kertas buffalo, kertas lipat, kertas kado dengan pilihan motif yang unik atau lucu, kertas karton bertekstur, kertas scrapbook, pita kecil warna-warni, pasta warna dan kertas koro warna warni.  Wiiihhhh...banyak banget yang dibeli.  Belum lagi peralatan seperti spidol, pensil warna, gunting, cutter, penggaris, pensil, lem uhu, pelubang kertas yang kebetulan aja udah kami miliki.  Memang tidak diwajibkan membawa semua yang ditulis di daftar.  Yang penting, sebagian besar tetep aja mesti dibawa.

Nah...tiba lah pada hari H.  Sejak pagi Naufal udah nge-game.  Kegiatan yang sangat menyita waktunya, dan bikin si emak sering manyun.  Terutama pas liburan sekolah seperti ini.  Ya, menunggu jatah masuk pesantren, ia selalu manteng di depan layar kompie.  Begitu juga pas tanggal 11 Agustus 2012.  Jadwal berangkat jam 14.00 wib, tapi sejak pagi aku lah yang menyiapkan semua kebutuhannya.  Dari tas untuk pakaian, hingga membeli makanan dan minuman.

Oya, makanan yang dibawanya cuma seplastik roti semir rasa mocca kesukaannya.  Waktu diajak belanja di minimarket dekat rumah, Naufal menolak semua pilihan snack ringan yang aku tawarkan.  Ia hanya memilih dua botor air mineral.  Alhamdulillah, Naufal memang tak begitu suka snack ringan macam keripik kentang dalam kemasan yang banyak mengandung vetsin.  Apalagi selama di pesantren nantinya, pihak sekolah sudah bertanggung jawab mengenai makan untuk berbuka dan sahur.

Nah, sejak si sulung mengikuti kegiatan pesantren di sekolah, banyak pertanyaan seputar masalah makanan.  Kebetulan, di keluargaku, hanya Milzam yang bersekolah di SMP IT dan mengikuti kegiatan pesantren lebih dari sehari.  Kalau sekolah negeri kan cuma ada pesantren sehari atau bukber di sekolah.

"Bayar berapa nih?" tanya tetangga saat dulu menyaksikan kami sekeluarga yang heboh menyiapkan bekal untuk Milzam.
Aku hanya tersenyum sambil menggeleng.
"Nggak bayar?  Masa sih?!" nada tak percaya mewarnai suara si tetangga.
"Emang gak bayar kok.  Meski sekolah swasta, tapi anakku tak pernah ditarik iuran ini itu untuk setiap kegiatannya,"
"Trus...makan untuk buka dan sahur, gimana tuh?"
"Kan ada orang tua murid, tetangga sekitar sekolah atau orang-orang yang suka berbagi, siap menyediakan makanan.  Nggak sampai kekurangan, malah kadang seringnya sih ada sisa beberapa box.  Jadi, anak-anak yang masih ingin nambah makan usai shalat tarawih, tinggal ambil aja,"

Si tetangga manggut-manggut.  Ya, sekolah ini tak perlu berpusing ria mengenai makanan untuk peserta pesantren ramadhan.  Setiap tahun, banyak orang tua murid yang ingin berperan serta mengirim jatah makanan. 

Dulu pun Milzam pernah makan sampai dua kali.  Pertama pas berbuka, dan makan malam yang kedua usai shalat tarawih.  Itu pun karena gurunya yang menawarkan saat melihat banyak makanan masih utuh dalam box-box yang udah tersedia.  Dari pada mubazir kan lebih baik makan lagi, begitu kata Milzam.

Nah, aku pun wanti-wanti pada adiknya, agar jangan malu nambah makan kalau perutnya masih lapar.  Yah, selama di rumah, Naufal berbuka puasa nggak cuma sekali makan besar.  Bisa lho ampe 3 kali makan.  Minimal sih 2 kali.  Nggak heran, selama puasa ramadhan, Naufal tak pernah terlihat kurus. Makan saat berbuka sangat lahap, begitu pun pas sahur.  Nggak ada malas-malasan kalo soal makan.  Hehe, untuk ukuran usianya, Naufal tergolong anak bertubuh bongsor.  Usianya 12 pada tahun ini, dengan tinggi badan 164 cm dan berat 56 kg.  Si kakak aja kalah kalau gede-gedean badan.  Dengan tinggi 170, bobot tubuhnya cuma 48 kg.  Hahaha...kurus banget kan? 

Cerita seputar pesantren ramadhan si bungsu berlanjut ke episode berikutnya, karena hari ini mau antar makanan kesana.  Hayuk siapa mau ikuuut :)
Reading Time:

Rabu, 25 Juli 2012

CERITA  ANAK  SMA
Juli 25, 2012 3 Comments
CERITA  MASA  SMA, begitu menyenangkan.  Karena usia belasan tahun seperti ini belum banyak memiliki tanggung jawab.  Namun tetap saja, sebagai pelajar SMA, waktu itu aku merasa bertanggung jawab dengan setiap tindakanku. 

Berbeda saat  menjadi pelajar SMP, aku sangat menikmati hari-hari sepanjang masa SMA.  MOS di SMA SULTAN AGUNG  I  SEMARANG, sangat menyenangkan.  Tidak ada penindasan dari kakak senior pada kami, siswa baru.  Bahkan, dengan adanya Masa Orientasi Studi di sekolah ini, aku menemukan kakak tingkat yang baik hati, gemar menolong dan suka menabung, hahaha...

Seperti ingin balas dendam, di sekolah ini aku banyak bergaul.  Tidak seperti saat SMP.  Aku cerita begini, karena mendapat bisikan dari teman cewek, bahwa saat SMP dulu, aku banyak disegani oleh teman-teman cowok.  Tapi, bukannya aku berubah sikap di SMA ini karena ingin punya teman cowok yang banyak lah, atau pengagum cowok.  Aku memang ingin berteman dengan banyak orang.  Bukankah lebih susah mendapat teman baru, dari pada mendapat musuh?

EKSTRAKURIKULER PILIHAN
Di SMA  Sultan Agung I  Semarang,  aku terlibat dalam kegiatan sekolah.  Dari awal, aku sebenarnya ingin masuk dalam ekskul PMR.  Tapi, apa daya, sekolah ini tak memiliki kegiatan yang satu ini.  Yang agak nyerempet sih PRAMUKA.  Haha, aku tidak malu menjadi anggota Gugus Depan Tjut Nya' Dien.  Kenapa mesti malu?  Tidak seperti SMP, di SMA ini tidak diwajibkan bagi siswa siswinya menjadi anggota Pramuka.  Jadi, anggota pramuka di sekolah ini hanya sedikit.  Aku satu-satunya anak kelas I B yang menjadi anggota. 

Aku juga terlibat dalam pembuatan majalah dinding.  Saat itu, aku memang ingin bisa belajar menulis dan mengirim tulisan ke media.  Mungkin ambisiku ini karena terprovokasi dari hobi baca sejak aku kecil.  Siapa sih yang tak ingin karyanya dikenal banyak orang?  Bagiku, ada namaku tertulis di media, merupakan sebuat hal yang tak mustahil.  Rupanya, ambisi ini tercapai saat aku duduk di kelas II.  Artikel tentang kegiatan pramuka di bumi perkemahan Karanggeneng, Gunung Pati, bersama dengan gudep sekodya Semarang, dimuat di Suara Merdeka.  Waaah, sekolahku langsung heboh.  Aku, siswi yang tak banyak omong, bisa 'ngomong'  di surat kabar!  Gruru, Kepala Sekolah bahkan teman yang tak pernah menyapa, jadi mendekat dan banyak tanya tentang bagaimana tulisanku bisa mejeng di korannya JAWA TENGAH.  

Di SMA ini aku  sering terpilih mewakili sekolah untuk lomba baris berbaris.  Terutama menjelang perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus.  Tiap tahun, aku selalu memperoleh dispensasi untuk tidak mengikuti pelajaran karena harus berlatih tiap hari dan saat lomba.  Meski sedih karena tidak bisa duduk manis di dalam kelas, aku senang menjadi wakil sekolah.  Karena seperti kegiatan pramuka, di ajang lomba ini aku juga bertemu banyak kawan baru dari SMA yang ada di kota Semarang. 

Ketika menjadi pelajar SMA inilah, aku mempunyai paradigma baru.  Bergaul itu menyenangkan dan produktif.  Asal kita bisa menjaga pergaulan yang positif,  seimbang, menumbuhkan pribadi kita menjadi dewasa dan bertanggung jawab.  Pengalamanku bertambah.  Wawasanku pun berkembang.  Tidak hanya menjadi pelajar yang duduk di kelas mendengarkan guru memberikan materi pelajaran.  Mumpung hanya tiga tahun menjadi pelajar SMA, kehadiranku di sekolah juga harus bisa memberikan 'arti' untuk almamaterku.

Begitu indah masa SMA.  Semoga kalian pun juga mengalami masa SMA yang berwarna dan bisa memberi inspirasi pada sesama.
Reading Time: