Oktober 2021 - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Jumat, 29 Oktober 2021

Literasi Produk Jasa Keuangan di FIN Expo - BIK 2021
Oktober 29, 2021 37 Comments

Assalamualaikum Sobat. Saya yakin kalian yang membaca artikel ini punya rekening di bank. Nggak masalah saldonya kecil, yang penting udah ada rekeningnya kan? Paling tidak sobat udah tahu manfaat punya rekening tabungan di bank.


Karena tidak semua orang memiliki rekening di bank. Saya sendiri cukup kaget saat tahu teman alumni perempuan ada yang enggak punya rekening di bank. Waktu itu ada rencana reunian dan saya sebagai bendahara mendapat colekan dari beberapa teman. Dia bilang ingin datang ke rumah untuk nitip uang donasi untuk reuni. Alasannya dia tidak punya rekening di bank jadi nggak bisa transfer uang donasi.

 

Saya jadi ingat dengan pedagang di pasar yang justru punya rekening, mereka nabung tiap hari di bank pasar. Bank yang beroperasi di pasar-pasar tradisional ini memang sengaja menyasar pedagang dan pembeli yang setiap hari melakukan transaksi di pasar. Bank pasar ini menurut pedagang yang memiliki rekening, sangat membantu mereka. Mereka jadi punya tabungan untuk kebutuhan darurat dari uang yang disisihkan tiap hari. 


Pedagang itu kalo pegang duit, inginnya membelanjakannya kembali untuk barang dagangan. Kalo barang dagangan pengisi lapak penuh, mereka bahagia. Itu kata mereka ketika saya nanya-nanya entah berapa tahun yang lalu saat berbelanja di lapak langganan.


Udah punya tabungan di bank pasar, tapi ketika kematian datang, mereka bingung. Duit yang tersisa hanya untuk bertahan hidup paling lama dua tahun. Setelah itu bagaimana dengan biaya hidup yang harus berjalan? Masa iya minta pada anak? Belum tentu juga mereka memiliki kemampuan finansial untuk membantu orang tua. Jangan sampai menjadi generasi sandwich. Yaitu menjadi orang tua yang membebani anaknya untuk kebutuhan hidup hari tua.


Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021


Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan informasi bahwa bulan Oktober ini merupakan Bulan Inklusi Keuangan. Rupanya sejak tahun 2016, bulan Oktober diperingati sebagai bulan Inklusi keuangan (BIK) . Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan pemerintah terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. 


OJK dan Industri Jasa Keuangan bekerja sama menggelar kegiatan tahunan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) secara terintegrasi, masif dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia dari tanggal 1 - 31 Oktober 2021, dengan tema "Inklusi Keuangan Untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa".




Sobat udah tahu apa sih inklusi keuangan itu? Saya sendiri baru tahu sekitar dua tahun ini. Padahal saya dan sobat semua sudah sejak lama melakukan kegiatan yang menjadi bagian dari inklusi keuangan.


Istilah inklusi keuangan termasuk istilah yang populer di tengah masyarakat, namun tak banyak yang tahu atau paham tentang istilah ini. Padahal, tanpa kita sadari, di kehidupan sehari-hari, sudah banyak kegiatan yang menjadi bagian dari inklusi keuangan.


Inklusi keuangan bisa diartikan sebagai keadaan masyarakat dalam mengakses atau menggunakan produk layanan jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, investasi, teknologi finansial dan lain sebagianya. 


Untuk contoh inklusi keuangan dalam keseharian itu misalnya :

- Menabung di bank, tarik tunai di ATM
- Transaksi perbankan secara online melalui internet banking, mobile banking
- Layanan untuk pinjaman online 
- Investasi saham, beli asuransi kesehatan hingga asuransi mobil secara online dan lainnya.


Gimana Sob, ternyata selama ini kita udah melakukannya setiap hari. Tapi nggak ngerti kalo itu dinamakan inklusi keuangan.


Namun di sisi lain, apakah masyarakat sudah memahami bahwa inklusi keuangan yang mereka jalani itu udah benar? Ada kan yang masih curiga dengan produk keuangan. Seperti saat beli asuransi ternyata tidak sesuai ekspektasi. 


Agar masyarakat paham saat memilih serta menggunakan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, diadakan lah Bulan Inklusi Keuangan. Tahun ini BIK diselenggarakan sekaligus untuk memperingati Hari Asuransi yang mengangkat tema "Literasi Asuransi Untuk Negeri, Kenali - Pahami - Miliki".


Nah untuk mempermudah masyarakat bisa mendapatkan edukasi keuangan, diadakan lah FIN EXPO BIK 2021 secara virtual. Apa aja yang akan kita jumpai di FIN EXPO BIK 2021 ini? 


FIN EXPO BIK 2021


FIN EXPO BIK 2021 merupakan pameran produk atau jasa keuangan yang digelar secara virtual dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan 2021. Tahun ini merupakan kedua kalinya FIN EXPO diadakan dengan konsep virtual. Hal ini merupakan bentuk adaptasi terhadap dinamika perekonomian pada masa pandemi. FIN EXPO BIK 2021 diadakan mulai tanggal 18 Oktober - 2 November 2021.


Melalui FinExpo, masyarakat dapat memperoleh informasi program promo dan  reward produk/jasa keuangan, edukasi keuangan dan informasi kegiatan lainnya yang dilaksanakan oleh Lembaga Jasa Keuangan selama Bulan Inklusi Keuangan sepanjang bulan Oktober 2021.



Apa aja yang bakal kita temui di FIN EXPO BIK 2021? Nah sobat harus daftar dulu di finexpo-bik2021-id baru deh nanti bisa main secara virtual di booth-booth yang ada di sana. Ya kayak bazar di pameran jasa keuangan tapi bentuknya tuh virtual. Enak kan jadinya dari berbagai kota atau provinsi mana pun bisa mengakses FIN EXPO BIK 2021 ini. Sobat bisa mendapatkan informasi seperti berikut :

- Penjualan Produk/Jasa Keuangan Berinsentif, berupa promo discount, cashback
- Pembukaan Rekening
- Fasilitas Pemberian Kredit/Pembiayaan
- Webinar Edukasi Keuangan
- Pameran Jasa Keuangan

Dan kebetulan sekali booth pertama yang saya kunjungi secara virtual adalah Prudential. Di sini sobat bisa menjumpai berbagai informasi seputar Asuransi Prudential. Ada video gallery, promo dan program yang bisa kalian akses untuk mendapatkan informasi yang lebih detil. 



Saya sendiri kemarin langsung memilih video gallery dan bingung dong karena ada 5 video di sana. Tapi nggak cukup lama sih karena saya memilih video tips dari Merry Riana tentang memilih asuransi kesehatan.

Berikut ini tips Merry Riana :

1. Persiapkan anggaran sesuai dengan kemampuan kamu.
2. Pahami Kebutuhan dan fasilitas yang diinginkan seperti fasilitas rumah sakit serta batas manfaat yang ditawarkan berdasarkan plan yang kamu inginkan dan pilih.
3. Tentukan premi yang akan kamu bayar. Dan memilih produk asuransi kesehatan yang murni tanpa komponen investasi. Ini bisa kamu dapatkan dengan premi yang terjangkau.
4. Pahami masa pertanggungan dari produk asuransi kesehatan yang kamu beli.
5. Pelajari jenis penyakit yang akan ditanggung. Karena ada beberapa penyakit yang tidak ditanggung oleh perusahaan asuransi. Nah cari tahu juga daftar rekanan rumah sakit yang bekerja sama dengan penyedia asuransi yang kamu pilih.


Di masa ketidakpastian seperti saat ini, asuransi kesehatan sekarang terasa begitu penting. Jadi memang sobat perlu memiliki untuk perlindungan kesehatan kalian.


Untuk video lainnya sobat bisa nonton langsung di virtual booth Prudential. Ada video penjelasan tentang asuransi dan masa pembayaran dari Unik Link, Endowment, Whole Life, dan Term. 


Ada satu video yang bikin saya jadi mellow setelah menontonnya. video yang durasinya sekitar 4 menit itu mempertunjukkan orang tua muda dengan orang tua mereka sendiri. Mereka bicara dari hari ke hati tentang pengalaman menjadi orang tua. Dan orang tua muda ini teringat masa ketika mereka masih lajang, suka membantah, melakukan hal bodoh lainnya. 


Ahhh jadi mellow kalo ingat video tentang perjuangan orang tua membesarkan anak-anaknya. Saya yakin kalian yang udah berkeluarga dan memiliki amanah mengasuh anak, pasti udah merasakan susah senangnya. 


Yang menarik di virtual booth Prudential adalah Promo dan Program yang ditawarkan. Berikut ini info soal promo dan program dari Prudential Indonesia :




- We Do Cashback Special Untukmu, dapatkan cashback hingga 2 bulan premi atau kontribusi untuk pembelian polis baru yang terbit hingga 31 Oktober 2021. Tentu ada syarat dan ketentuan yang berlaku dan untuk produk tertentu.

- Asuransi Jiwa Syariah PRUCinta, Buktikan cintamu karena cinta itu hidup selamanya sementara sebagai kepala keluarga tentu tidak dong. 

- Asuransi Jiwa Syariah PRUCerah, mewujudkan masa depan cerah bagi buah hati dengan pendidikan tinggi.

- PRULink Generasi baru/ PRULink Syariah Generasi baru, wujudkan proteksi dan investasi yang #Pastidikasihlebih.


Nah, udah saya ceritakan ya saat berkunjung virtual booth di Prudential Indonesia. Coba deh sobat main main juga di sana karena nonton sendiri video sharing bakal lebih terasa di hati. 


Saya berharap dengan FIN EXPO BIK 2021 ini bakal makin banyak masyarakat yang mendapatkan edukasi cerdas tentang pemahaman pengelolaan keuangan. Salam literasi finansial, Sobat. Wassalamualaikum.

Reading Time:

Kamis, 28 Oktober 2021

7 Tips Menemani Keluarga Rawat Inap di Rumah Sakit
Oktober 28, 2021 23 Comments

 

Assalamualaikum Sobat. Kesehatan itu sangat mahal harganya. Hal ini sangat terasa ketika kamu atau keluarga ada yang tengah sakit. Bahkan mungkin bisa saja kamu atau anggota keluarga ada yang dirawat di rumah sakit. Terasa banget betapa sehat sungguh sebuah kemewahan.


Namun sakit bukan berarti kiamat. Tetap optimis bahwa ada obat untuk setiap penyakit, meski mungkin butuh usaha yang pantang menyerah. 


“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.” (QS. al-Syu’ara/26: 80). Berobat sejatinya hanyalah ikhtiar. Yang menyembuhkan bukanlah obat, namun Allah SWT. 


Nah saya selalu meyakini tentang kutipan ayat Al Quran ini ketika ada anggota keluarga atau diri sendiri yang tengah sakit. Dan tentu juga belajar sabar menerima penyakit. 


Saat suami mendapatkan serangan jantung dan harus masuk ICU. Dari rumah bawa mobil sendiri, saya nemenin di sampingnya. Eh sampai ruang IGD harus masuk ICU untuk menerima tindakan injeksi untuk melonggarkan sumbatan di arteri.



Nabi SAW juga mengajarkan doa ini, “Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah. Engkaulah al-Syaafi (Dzat Yang Maha Menyembuhkan). Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.” (HR. Bukhari  dan Muslim).


Selain itu ada 7 tips yang bisa saya bagikan bila sobat mendapatkan ujian tengah menemani keluarga sakit dirawat di rumah sakit :

1. Pilih Rumah Sakit Yang Menerapkan Protokol Kesehatan

Kondisi pandemi pasti beda dengan sebelumnya, yang bebas aja mau rawat inap. Saya dan suami sampai memundurkan jadwal proses ESWL suami gara-gara virus Covid-19 merebak tahun 2020 lalu. Namun karena kami juga ingin ikhtiar sehat, mau nggak mau akhirnya ke rumah sakit juga untuk perawatan ke dokter.


Dan karena saya yakin kalo rumah sakit tempat kami biasa menggunakan fasilitasnya itu menerapkan prokes ketat, saya nggak parno. Meski ketika duduk menanti di ruang tunggu lumayan parno juga. Penyebabnya saya mendengar info perawat kepada keluarga pasien yang terduga tidak lolos screening kesehatan. Bayangkan aja duduk sebelahan dengan batas jaga jarak semeter, tetap aja deg-degan ya.


2. Daftar Online Atau Cek Ketersediaan Kamar

Karena suami mesti daftar dulu untuk mendapatkan kamar rawat inap dan tindakan ESWL, saya selalu ambil antrian online. Cukup mudah karena ada aplikasinya (kala itu, sekarang diubah dengan daftar via website). Namun bila sakit yang mendadak dan butuh tindakan cepat, bisa langsung ke IGD. Jadi cek di website rumah sakit mana aja yang menerapkan protokol kesehatan.


Saat datang ke rumah sakit, cek juga kelengkapan syarat berobat. Biasanya cukup menunjukkan surat rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat 1. Tapi bisa jadi tiap rumah sakit memiliki aturan yang berbeda soal kelengkapan syarat berobat.


3. Bawa Hygiene Kit 


Melihat kondisi pandemi yang masih belum tahu kapan berakhir, tetap selalu bawa hygiene kit. Seperti hand sanitizer, masker, tisu basah, tisu kering, sabun dalam botol kecil, dan kantong plastik. Kantong plastik itu fungsinya untuk persiapan bila pasien muntah dan masih dalam antrian atau dalam perjalanan menuju rumah sakit.


Jangan menyentuh benda yang tidak penting selama di rumah sakit. Segera cuci tangan, atau bersihkan tangan dengan hand sanitizer bila akan minum atau makan. Usahakan jangan selalu mengusapkan tangan ke bagian muka.


4. Siapkan Perlengkapan Pribadi


Saya udah beberapa kali mengalami kondisi anggota keluarga atau orang tua yang mesti mendapatkan perawatan di rumah sakit. Jadi biasanya saya selalu bawa karpet yang agak tebal yang fungsinya untuk alas duduk atau shalat. Pernah juga karpet ini menjadi alas tidur bila ruang rawat inap tidak menyediakan sofabed.

Selain karpet, beberapa benda penting yang selalu saya bawa adalah peralatan makan bagi penunggu, handuk, baju ganti, peralatan mandi, alat shalat, buku, dan bantal. Anak saya yang sulung malah bawa sleeping bag waktu nemenin bapaknya saat operasi batu ginjal. Yaaah kan ruangannya dingin banget karena penyejuk udara dan posisi tidur di lantai. Jadi tidur dalam sleeping bag itu solusi yang jitu.


5. Bawa Bekal Agar Tubuh Tetap Sehat 

Penting nih agar bawa makan dan minum bagi keluarga pasien yang menemani selama di rumah sakit. Di samping kebersihan makanan terjaga, juga tidak perlu repot mencari kafetaria atau resto selama di rumah sakit.


Tentu saja kamu juga lebih menghemat pengeluaran karena biasanya harga makanan di rumah sakit lebih mahal. Tapi kalo nggak sempat bawa bekal dari rumah, nggak apa-apa sih jajan. Yang penting sebagai penjaga pasien, kamu harus selalu dalam kondisi sehat. Jangan terlambat makan dan minum.


Nah yang tak kalah penting adalah menyiapkan juga multivitamin untuk mendukung aktivitas kamu selama menemani keluarga dirawat inap. Saya biasanya konsumsi multivitamin yang komposisinya lengkap. Saat kamu sedang melakukan aktivitas yang tak biasa, misal olah raga dengan intensitas tinggi, kegiatan outdoor, atau seperti nemenin rawat inap, memang butuh lebih dari sekadar vitamin C. Jaga kesehatan selalu ya Sob.


6. Bergantian Jaga di Rumah Sakit


Usahakan menjaga anggota keluarga dirawat di rumah sakit jangan sendiri. Jadwalkan dengan anggota keluarga yang lain. Kalo pengalaman saya, biasanya ada anggota keluarga yang jaga saat malam hari. Sementara jadwal saya dari pagi sampai sore. 

Maksudnya kamu bergiliran jaga itu agar tidak kelelahan. Jangan sampai si pasien belum sembuh, malah kamu ikutan dirawat gara-gara kelelahan dan jatuh sakit.


7. Bersikap Optimis di Depan Pasien


Hal paling baik untuk kamu lakukan ketika menemani keluarga atau teman rawat inap adalah bersikap positif. Jangan mengeluhkan kondisi kamu di hadapan pasien. Dia sendiri butuh dikuatkan untuk proses kesembuhan. 

Bersikap optimis, pasang wajah ceria dan ajak ngobrol hal di luar perawatan. Usahakan pasien tidak fokus dengan kondisi dirinya. Karena udah ada dokter dan paramedis yang sudah mengajak pasien bicara tentang kesehatannya.


Memang tidak mudah bagi kamu untuk menemani keluarga yang tengah sakit di rumah sakit. Namun percaya lah lebih sulit lagi bagi pasien yang sedang dirawat. Jadi tugas kita sebagai keluarga yang menemani pasien, harus tetap kuat dan bersabar menghadapi kondisi ini.


Saya sendiri mengalami beberapa kali perawatan anggot keluarga, bahkan suami saat kena serangan jantung pada bulan April 2018. 


Alhamdulillah saya selalu bersikap optimis bahwa Allah azza wa jalla sebaik-baiknya yang menyembuhkan. Dan kondisi suami yang udah pasang ring pada bulan Oktober 2018, tetap sehat. Tentu saja dengan selalu menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Semoga sobat selalu diberikan kesehatan, Wassalamualaikum.

Reading Time:

Minggu, 24 Oktober 2021

RAHILA Brownies Semarang, Dengan Rasa Yang Bikin Hatimu Bahagia
Oktober 24, 2021 29 Comments

 


Assalamualaikum Sobat Jajan. Siapa yang mampu menolak kue favorit sejuta umat a.k.a. brownies? Saya kok yakin semua orang suka brownies. Enggak ada yang mampu menolak kue satu ini. Eh ini sih saya dan anak-anak yang menjadikan brownies sebagai kue favorit.


Suatu hari yang cerah, ketika anak-anak saya masih berusia 4 tahun dan 9 tahun. Ketika si bungsu pertama kali menyicipi sepotong brownies. Ini sepenggal percakapan mereka dan saya.

Si sulung:"Hmmm, ini kue terenak sedunia,"

Si bungsu :"Iya Kak, aku suka saat menggigit pertama kali, langsung sukaaak,"

Mamak :"Ahhh... Ibu sependapat dengan kalian. Kok enak banget ya kue ini,"

Si sulung :"Aku lupa namanya apa sih, Bu?"

Si bungsu masih asik menikmati setiap gigitan yang tersisa dari brownies pertamanya.

"Kue ini namanya brownies, ini dipanggang. Ada juga brownies kukus,"

"Nanti kalo Ibu Gajian, kita beli lagi ya," tutur si sulung.


Percakapan yang udah belasan tahun lalu itu masih sesekali teringat. Terutama ketika kami menikmati brownies dalam suasana hujan gerimis. Seperti ketika percakapan itu terjadi. 


Setiap momen dalam keluarga memang menjadi kenangan yang tak akan terlupakan. Seperti momen pertama kali si bungsu menikmati brownies pertamanya. Sebelumnya tiap kali kami beli brownies, dia tidak pernah mau nyobain sekadar sepotong aja. Jadi si kakak lah yang ngabisin browniew yang ibu beli. Namun ketika akhirnya mengenal rasanya, dia selalu menanyakan kapan beli brownies lagi. Ya gitu lah ya anak-anak selalu menolak meski belum kenal rasanya. Tapii begitu udah kenal rasa makanan dijamin enggak mau berhenti sebelum habis.


Cerita Awal Brownies

Sebenarnya ada banyak cerita asal usul brownies. Saya nggak tahu siapa orang pertama yang menciptakan brownies. Tapi pertama kali saya tahu sejarah brownies adalah dari kisah seorang koki hotel di kota Illinois, Chicago, Amerika Serikat. 


Koki tersebut membuat kue bolu coklat. Namun dia secara tidak sengaja lupa memasukkan bahan pengembang yaitu baking powder yang merupakan salah satu bahan penting dalam pembuatan kue. 


Tentu saja kue bolu itu ketika dipanggang, tidak mengembang hasilnya seperti kue yang dibuat sebelumnya. Tekstur kue yang seharusnya lembut dan mengembang malah menjadi padat, kering diluar dan sedikit basah didalamnya. Ini kisah tentang sejarah kue brownies panggang yang awalnya bernama kue coklat.



Masih ada kisah lain yang bisa kalian cari dalam penelusuran di Google. Silakan dibaca dan kisah mana yang paling benar, terserah pembaca tentunya. Saya sendiri lebih menyukai tekstur brownies yang telah mengikat selera keluarga sejak pertama kali mengenalnya. Hingga brownies pun menjadi cemilan yang sering hadir di meja makan keluarga. 


Sesekali saya buat juga brownies di dapur rumah karena memang prosesnya yang mudah banget. Bahkan si bungsu sejak usia SD juga udah bisa membantu baking browniew. Sekarang dia juga mahir bikin brownies sendiri.


Brownies RAHILA, Tentang Rasa Yang Bikin Bahagia

Ada saat ketika kamu sedang bersedih. Bisa disebabkan oleh apa aja, karena hari yang buruk, pekerjaan yang gagal, atau teman kerja yang tidak bisa diajak kerjasama. Mood jadi kacau, hati berantakan, dan udah deh rasanya pengen ngamuk pada sembarang orang.


Eitsss, nanti dulu, tahan esmosi emosi ya Sob. Emosi kamu nggak akan bikin bahagia. Yang ada malah merusak pertemanan atau rasa sebal dari anggota keluarga.


Saya punya tips agar hati kamu bahagia saat mood sedang jelek, pengen marah, sebal pada seseorang atau karena pekerjaan yang buruk. 


Yang pertama, tarik napas panjang, lepaskan perlahan. Pejamkan mata dan bayangkan sesuatu yang manis, tengah hadir di hadapan kamu.


Udah membayangkan tentang sesuatu, Sob? Ahhh, kalo belum hadir bayangan yang manis dan legit, boleh lah saya kasih aja sajian kue dijamin bakal bikin kamu bahagia.


Belum juga menyicipi, saya udah dibuat tergoda dengan kemasan Rahila Brownies. Warna kuning ceria seakan udah mengusir kesedihan pagi itu. Ketika ada keluarga saya yang tengah dirawat di rumah sakit.


Tak sabar saat si sulung membuka kemasan Rahila Brownies.  Dan kebetulan yang dibuka pertama adalah Brownies Panggang Sekat 16 almond oreo. Wadidawww, ternyata brownies kekinian gituu Sob. Brownies panggang yang legit, lembut, dengan toping almond dan oreo. Makan sepotong aja udah berasa hepi. Yang penting perut juga udah termanjakan dengan puas.



Daaan... anak-anak yang udah dewasa berseru kegirangan. Iyaa, anak saya udah mahasiswa dan kerja tapi masih suka ngemil brownies. Nggak ada larangan juga karena brownies itu disukai segala usia. Yaaa bener banget bownies itu bikin bahagia semua orang.


Si bungsu tentu saja memilih browniew kesukaannya, yaitu Brownies Coklat kukus yang original. Saya pun memotong bagian per bagian brownies kukus yang lembut. 



Saya sempat mengambil seperempat bagian Brownies Coklat Kukus original dan menyicipinya. Kesedihan yang mampir sejak siang hari sebelumnya, lumer dihempaskan sepotong brownies coklat kukus. Jangan tanya rasanya, langsung aja capcus meluncur ke store dan langsung belanja. 


Hari itu saya juga menikmati Pie Brownies yang paduan dari pie dan brownies. Ya iya lah, wkwkwkk.



Enak sih menurut saya, pie nya crunchy. Untuk isiannya adalah brownies dengan tekstur yang lembut. Jadi pas banget paduan pie dan brownies produk Rahila Brownies.


Selain ketiga produk tersebut, masih ada yang lainnya. Kamu cek aja di akun Instagram @rahilabrownies atau boleh deh saya sertakan daftar harganya di bawah ini :



Rahila Brownies yang memiliki tagline Brownies Premium dengan harga terjangkau di Semarang. Ya, Rahila Brownies udah ada store offline nya di Jalan Emerald Utama Blok D Nomer 8, Meteseh, Tembalang, Semarang


Namun kamu bisa juga order online di Grabfood dan Shopeefood : Rahila Brownies. Wahhh seneng dong yang masih setia di rumah juga dimanjakan. Bisa tetap ngemil syantik ditemani brownies yang lembutnya menggoda lidah.  


Rahila Brownies udah berpengalaman mengirim orderan hingga keluar kota. Untuk nanya-nanya seputar pengiriman, langsung aja DM Instagram Rahila Brownies. Pantengin terus IG Rahila Brownies karena sering ada promo, giveaway, atau juga flash sale. Kuy bikin hati bahagia Sob, wassalamualaikum.

Reading Time:

Jumat, 22 Oktober 2021

Rekreasi Asik di Rumah Aja, Demi Kesehatan Jiwa
Oktober 22, 2021 17 Comments


Assalamualaikum Sobat. Udah terlalu lama di rumah aja, kalian merasa bosan nggak sih? Terutama bagi yang terbiasa traveling ke berbagai tempat di luar kota tempat tinggal. Terus terang saya sebenarnya udah mulai jenuh di rumah aja. Namun saya juga nggak mau keluar rumah hanya untuk wisata, apalagi kalo tempatnya udah ramai.

Menjaga kesehatan fisik dan psikis sama pentingnya. Enggak traveling dulu juga nggak masalah sebenarnya. Apalagi jaman sekarang kita makin diberi kemudahan akses internet dengan teknologi yang makin canggih. Kita bisa traveling virtual dulu atau mencari kesibukan untuk meredam jenuh di rumah aja.


Tapi sebenarnya bukan hanya kita yang di rumah aja, pekerja kantor pun juga sesekali butuh untuk merefresh otak agar sehat jiwa. Udah bertemu dengan tekanan pekerjaan di kantor, di rumasih harus beresin pekerjaan rumah. Udah lelah jiwa dan raga, pasti butuh me time atau rehat sejenak dari rutinitas.


Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di rumah aja, bisa bersama anggota keluarga atau pasangan kamu, bisa juga sendiri. Saya rekomendasikan untuk kamu, yaitu :

- Masak Bersama Anak / Pasangan




Kegiatan masak entah bikin menu untuk makan atau jajanan untuk cemilan, yang dilakukan bersama anggota keluarga, bisa jadi akan menyenangkan. Saya suka ngajakin anak saya yang bungsu bikin sesuatu, entah itu pizza atau pastel. Kegiatan ini udah jadi rekreasi bagi kami karena mesti di rumah aja selama pandemi.

Asik loh nyampur bahan untuk bikin pizza dan dilakukan berdua bareng si bungsu gini. Saya menyiapkan bahan-bahan adonan pizza. Dan nanti si bungsu yang akan menguleni tepung, ragi instan, susu cair, dan bahan lain untuk dijadikan adonan pizza. Kegiatan baking ini jadi rekreasi bagi kami, sambil ngobrol dan bercanda. 

- HOBI




Melakukan kegiatan yang kita sukai bisa jadi rekreasi melepas penat atau jenuh. Sejak pandemi awal tahun 2020, saya udah meyakini bakal menghabiskan banyak waktu di rumah. Jadi saya pun berusaha melakukan kegiatan dari hobi lama yang sempat terlupakan. 

Awalnya ada dua hobi yang saya tekuni kembali. Namun seiring berjalannya waktu, saya memilih hobi merawat tanaman. Bantuan suami dengan membuatkan rak untuk meletakkan pot tanaman, bikin saya makin semangat. Saya mulai belanja tanaman hias. Kesibukan yang menyenangkan ini mengikat waktu setia hari. Saya jadi memiliki kegiatan seru yang bikin betah di rumah aja.

Jadi pilih hobi apa yang menarik minat kamu dan  lakukan hal seru yang kamu inginkan. Misalnya bermain gitar, menciptakan lagu, dan siapa yang tahu dengan takdir ke depannya nanti?!

- Marathon Nonton Film/Drama




Adakah yang belum ada ide melakukan hal seru di rumah aja? Gimana dengan marathon nonton film atau drama Korea? Uhhh... membayangkannya saja udah seru. Saya suka nonton film sejak bertemu suami. Jadi biasanya nonton merupakan kegiatan yang kami lakukan berdua. Kalo nggak bisa ke bioskop selama pandemi, ya udah nonton aja di rumah. 


Ada banyak pilihan film atau drama di channel favorit. Dan karena kegiatan ini bisa menghabiskan waktu minimal satu jam, lumayan kan jadi pengisi waktu selama di rumah.

- Olahraga




Melakukan pekerjaan rumah, berkutat dengan kesibukan kerjaan di kantor, bikin tubuh lelah begitu tiba di rumah. Namun jangan sampai menjadi penghalang untuk melakukan olah raga atau aktivitas fisik yang menyenangkan.

Dengan melakukan olahraga ringan bisa loh bikin tubuh lelah kamu menjadi bugar. Pilih waktu dan sesuaikan dengan kebutuhan kamu. Jadi kan olahraga merupakan aktivitas fisik yang menyenangkan.

- Ngobrol Virtual Bersama Teman Sekolah

Nggak bisa reuni selama pandemi bukan hal yang merisaukan. Ubah gaya bertemu langsung dengan ngobrol secara online. Saat ini semua itu bisa kamu lakukan dengan menggunakan aplikasi Zoom, Google hangout, aplikasi sosial media lainnya. 

Seru pasti ketika kamu bisa ngobrol dan bercanda bersama teman-teman dalam ruang chat. Yang penting reuni virtual tetap jalan dan kamu bisa bebas berinteraksi di dunia maya.

- Berbenah Rumah



Ihhh, udah lelah sepulang kerja, masa masih harus berbenah rumah? Coba aja nyampe rumah dan melihat ruangan yang berantakan. Kamu lebih memilih rebahan sambil main gadget. Ruang yang berantakan akan tetap sama dan membuat mood kamu ikutan jelek. 

Berbeda bila kamu segera mengambil sapu dan membenahi benda yang bikin ruang nampak berantakan. Lelah iya tentunya. Namun begitu ruangan rapi dan kamu berbaring di sofa bed, lelah pun sirna. Menatap ruang yang rapi akan berefek baik. Tubuh pun jadi sehat karena telah bergerak aktif selama proses beberes ruangan.

- Bermain Game 

Saat ini makin banyak orang yang gemar bermain game. Kegiatan ini menjadi rekreasi yang seru dan menyenangkan, terlebih bila dilakukan di rumah. Seperti saya dan anak-anak senang banget bermain game sejak lama. Kami juga suka main game di rumah karena nyaman, nggak ada gangguan orang ngobrol, hehee.

Jenis game yang saya suka ada di Plays.org, website bermain game lengkap untuk berbagai usia. Saya memilih main game di plays.org karena bisa dilakukan di laptop. Dan lebih asik juga sih dengan banyaknya jumlah game, ada 900 game lebih. 

Yang paling asik adalah kita bisa main game tanpa jeda iklan. Nggak asik banget sih kalo lagi seru bermain game mendadak iklan muncul. Kan gemes lagi seru harus nunggu iklannya selesai tayang. Nah game di plays.org itu juga bisa untuk belajar bagi yang punya anak usia SD. Ada permainan hitungan, jadi bisa belajar matematika dengan cara sederhana dalam bentuk game. Coba aja pilih game Fractions Equivalen. 



Nah kalo saya suka main game Tetris, neon box tetra yang mesti menata balok dalam satu deret. Ada balok dengan bintang yang bisa jadi bonus nilai kamu bertambah. Gemes sih kalo main tetris ini karena kudu pas ngatur balok sesuai dengan balok sebelumnya.


Selain itu ada juga game Solitaire, Mahjong, Spider Solitaire, bagi kamu penyuka permainan kartu. Saya udah nyoba Solitaire dengan berbagai tingkatan. 


Terakhir saya main game Space Adventure Pin Ball. Saya baru nyoba tiga kali dan masih berusaha belajar cara mainnya. Jadi di bagian kanan bawah itu ada bola yang harus kita tekan agar meluncur ke atas. Nantinya bola itu akan keluar dan menembak poin yang bisa kita kumpulkan.
 


Bermain game di Plays.org itu menyenangkan, selain nggak ada iklan, juga bisa dilakukan tanpa donwload terlebih dulu. Jadi nggak bikin berat misalkan kamu pengen main menggunakan smartphone.


Beberapa tips di atas sebenarnya bisa dilakukan tidak hanya saat pandemi. Kegiatan rekreasi di rumah aja ini bisa dilakukan ketika kita mesti istirahat karena pemulihan setelah sakit. Tentu saja pilih kegiatan yang ringan dan tidak menghabiskan energi.


Ayo semangat ya Sob, di rumah aja bisa kok melakukan kegiatan yang menyenangkan dan seru. Kita tinggal memilih kegiatan untuk menghibur diri baik sendiri maupun bersama anggota keluarga. Wassalamualaikum.

Dokumentasi :
- koleksi pribadi
- Pexels
- Canva 
Reading Time:

Minggu, 17 Oktober 2021

Nyari Cuan Mudah? Manfaatkan Sosial Media
Oktober 17, 2021 22 Comments


Assalamualaikum Sobat. Pandemi udah berjalan nyaris dua tahun. Apa kabarnya kalian, masih tegak berdiri menjemput rejeki? Semoga saja kalian tetap setrong meski kondisi belum seperti yang diinginkan. Nggak apa-apa sesekali sedih namun jangan sampai patah semangat. 


Saya masih ingat belasan tahun lalu saat masih suka membaca koran atau majalah. Saat itu hanya pengusaha yang bisa mempromosikan usahanya. Karena ongkos iklan itu mahal. Pasang iklan kecil untuk jual mobil atau rumah aja mesti keluar duit minimal 35 ribu. Jaman dulu segitu lumayan loh, bisa belanja beras 10 kg. Sekarang duit segitu cuma buat dua gelas kopi kekinian. Itu aja kalo pas ada promo diskon ya.


Jaman udah berubah, dunia digital telah mengubah cara promosi dengan lebih cepat dan praktis. Teknologi dan internet menjadi satu kesatuan di era yang serba digital. Enggak hanya usaha kecil menengah, perusahaan besar juga udah melirik digital marketing ini.


Beberapa kelebihan digital marketing adalah kecepatan penyebaran promosi bahkan dalam hitungan detik. Semua itu karena alat promosi yang menggunakan sosial media. Namun tetap saja ada strategi yang harus dijalankan agar promosi sampai pada target pemasaran yang diinginkan oleh perusahaan.


Nah, bagi kalian yang ingin punya usaha dari rumah, bisa juga memanfaatkan sosial media. Nggak harus membayar orang untuk mempromosikan usaha kalian. Dengan modal gawai, paket data internet, dan membuat akun sosial media, udah cukup menjadi digital marketing kalian sendiri.


Pilih Peluang Usaha Bagi Pemula


Bukan hal mudah memulai usaha saat kondisi pandemi. Namun juga bukan hal mustahil untuk memulai usaha. Sejak pandemi makin banyak orang terdampak pandemi, seperti kena PHK misalnya. Namun justru makin banyak pula mereka yang terdampak ini bangkit dan berpikir kreatif memulai usaha baru.


Beberapa orang memulai usaha sendiri, dengan modal minim, pengalaman yang juga sama minimnya, namun bisa tetap bertahan di tengah pandemi. 


Yang paling banyak adalah usaha kuliner, jualan produk kesehatan seperti masker dan hand sanitizer, dan jualan sayur. Semua menggunakan sosial media untuk mempromosikan usahanya. 


Beberapa burung jualan adik saya

Nah, ada juga peluang usaha yang berasal dari hobi yang selama ini ditekuni. Seperti adik saya yang suka memelihara burung. Saat kena PHK, dia menggunakan uang pesangonnya untuk membeli indukan burung. Kemudian dia rawat hinggal burung yang dibeli sepasang jantan dan betina itu bertelur. 



Dari telur ini memang membutuhkan perawatan yang harus telaten, hingga tumbuh menjadi anak burung. Dan ketika usianya udah remaja, bisa dijual lagi kepada orang yang mengoleksi burung. 



Atau peluang usaha dari hobi tanaman. Banyak usaha jualan tanaman online yang bermunculan saat pandemi berawal dari hobi merawat tanaman. Kalian bisa melihat promosi yang gencar di akun sosial media, terutama Instagram.  


Jangan Ragu Mencari Info


Jangan patah semangat ketika kalian menemukan hambatan. Orang yang sukses menjadi pengusaha sebelumnya adalah mereka yang pernah gagal merintis usahanya. 


Jadikan pengalaman mereka sebagai guru terbaik untuk dipelajari. Tidak perlu bertemu secara langsung dan bertanya pada pengusaha sukses ini. Ada banyak cara belajar pengalaman sang ahli. Dari wawancara yang ditulis di media sosial maupun media konvensional. Atau dalam wawancara di portal berita online. Bahkan kamu bisa juga mempelajari dari biografi. Ada kan tokoh pengusaha sukses yang membuat buku biografi. 


Kamu bisa juga mencari info tentang tips memulai usaha di website Indozone. Indozone  merupakan media yang menyajikan berita, informasi, dan hiburan di media online. Indozone hadir sejak tahun 2014 di Instagram. Saat ini Indozone dikenal dengan tagline #KAMUHARUSTAU


Tekuni Dan Kelola Usaha 


Hal yang kadang bikin usaha tidak berkembang adalah tidak konsisten mengelola usaha. Memulai usaha bisa saja mudah dilakukan. Yang paling susah itu mengelola usaha agar tetap bertahan. Terlebih bila ingin usaha juga bisa berkembang dan makin maju.


Suami saya memulai usaha di bidang bangunan sejak masih usia 30 tahun. Dengan berbekal pengalaman bekerja di bidang konstruksi, dia tergolong pekerja yang cerdas dan tekun. Dia dipindahkan dari beberapa bagian, hingga akhirnya menekuni bagian logistik. Dari sinilah dia mulai belajar menghitung kebutuhan bahan bangunan untuk fisik gedung. 


Dan akhirnya ketrampilan dia menghitung, menganggarkan biaya, dan mengelola renovasi atau membangun gedung baru dari tempat kerjanya jadi modal awal. Sebuah modal yang pasti tak ternilai harganya. Langkah selanjutnya hanya butuh ketekunan, kesabaran, konsisten, dan kejujuran di bidang pelayanan ini.


Promosikan Usaha Kamu di Akun Sosial Media


Saat ini dunia digital telah mengambil alih fungsi pemasaran konvensional. Dengan peran teknologi dan fasilitas internet, pemilik usaha mendapatkan kemudahan mempromosikan usahanya. Caranya sangat mudah. Hanya dengan membuat akun di sosial media, pemilik usaha udah punya tempat untuk mempromosikan usahanya.


Kalo misal pemilik usaha tidak punya waktu atau tidak paham mengelola akun sosial media, gak masalah. Mereka bisa meminta orang lain atau teman, keluarga, untuk menjadi admin sosial media usahanya. Kerjasama ini bisa saling menguntungkan dengan prinsip kerja yang amanah.


Nyari cuan mudah saat pandemi bukan lagi sekadar impian. Wujudkan impian dengan memulai usaha. Jadikan usaha milikmu berkembang dan cuan akan berdatangan. Semangat berjuang ya Sob. Wassalamu'alaikum.

Reading Time:

Senin, 11 Oktober 2021

Bangga Menjadi Orang Indonesia, Bijak Saat Bermedia Sosial
Oktober 11, 2021 27 Comments

 


Assalamualaikum Sobat. Bila saya bertanya, apakah sobat bangga menjadi orang Indonesia? Saya yakin kebanyakan sobat bakal menjawab bangga menjadi orang Indonesia. Karena saya dikelilingi orang-orang yang juga memiliki kebanggaan yang sama pada negeri ini. 


Namun ketika ditanya, apa yang kamu banggakan dari Indonesia? Dan mengapa saya menuliskan judul Bangga Menjadi Orang Indonesia, Bijak saat Bermedia Sosial? Nah baca hingga paragraf ini berakhir, yuk. 


Sabtu tanggal 9 Oktober 2021, saya beruntung memiliki kesempatan diundang dalam Netizen Gathering di Ibis Hotel jalan Gajah Mada 142 Semarang. Hotel yang lokasinya dekat banget dengan landmark Kota Semarang yaitu Simpang Lima.


Tema Netizen Gathering bareng MPR RI ini adalah "Proud to be Indonesian, Bijak Bermedia Sosial Dalam Mewujudkan Karakter Bangsa".


Terus terang saat membaca tema gathering ini, saya sempat terdiam sejenak. Pikiran saya mengaduk kembali memori beberapa komentar di sosial media. Saya menemukan komentar negatif yang sangat banyak di berbagai postingan foto di sosial media. Apalagi kalo kasusnya viral, makin dahsyat aja tuh komentarnya. Bahasa yang tidak sopan pun bermunculan. 


Masih ingat dengan survey yang dilakukan oleh Microsoft tentang tingkat kesopanan pengguna internet sepanjang tahun 2020? Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang disurvei. Hasil tersebut menjelaskan bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat kesopanan yang paling rendah di Asia Tenggara. 


Dan netizen Indonesia pun menyerbu kolom komentar akun Instagram Microsoft dengan bahasa senada. Mereka tidak terima, dan malah jadi terlihat dari komentarnya yang kebanyakan tidak sopan ini. Miris kaan?


Jadi ketika diadakan netizen gathering bareng blogger Semarang, penggiat literasi digital, dan influencer yang juga memiliki profesi beragam ini, saya merasa senang. Paling tidak dengan hadir dan kemudian menuliskan cerita tentang keseruan acara, ada kontribusi yang bisa dituliskan dalam blog ini.


Bijak Bermedia Sosial



Ibu Siti Fauziah, SE,.M.M, Kepala biro Hubungan masyarakat dan sistem informasi sekretariat jenderal MPR RI membuka netizen gathering dengan menitipkan beberapa pesan.


Saat ini hampir semua orang memiliki gawai. Terutama kaum milenial yang selalu update tiap ada gawai dengan fitur baru diluncurkan ke pasar. Bagi mereka dengan memiliki gawai yang paling terbaru, dunia serasa dalam genggaman. 


Namun ada juga kekurangannya karena ketika dalam satu acara, masing-masing orang asik dengan gawai miliknya. Bahkan bisa juga di dalam rumah, penghuninya asik sendiri. Gawai ini juga yang menjadikan yang dekat jadi jauh, dan yang jauh terasa dekat.


Memiliki gawai dan akun media sosial, bisa jadi pisau bermata dua. Saat ini setiap orang saling berkomentar yang bisa menyebabkan perpecahan, saling adu domba. Kamu pasti pernah ada dalam WAG yang anggotanya sempat berdebat. Awalnya ada foto atau infografis, ataupun link berita yang dibagikan. Kebetulan kontennya tentang hal yang mengundang komentar beragam. Bisa pecah nih perdebatan yang akhirnya menjadi konflik. Hubungan silaturahmi jadi merenggang, ujungnya bisa jadi anggota WAG keluar dari grup. 


Cara Bijak Menggunakan Media Sosial

- Bijak Menayangkan Konten

Sebagai netizen yang baik, ketika ingin menayangkan konten baik itu tulisan ataupun foto, infografis, bisa loh dibaca lagi. Dicek lagi apakah konten yang akan dipublikasikan di sosial media kamu bakal berefek baik atau buruk. 


Kalo efeknya baik, menjadi vibes positif, ya silakan aja dipublikasikan. Tapi bila konten itu memiliki efek yang negatif, mending tahan jari kamu. Pikir ulang apa yang akan kamu terima bila konten itu tetap ditayangkan di akun sosial media milikmu?


Terlebih saat ini ada UU ITE yang sudah memiliki rambu-rambu bagi warga Indonesia dalam berinteraksi di dunia digital.


Ibu Titik sapaan akrab beliau, mengingatkan kami kembali tentang 4 Pilar MPR.  Nah saya pernah juga menuliskan apa itu 4 Pilar MPR RI. 


Silakan dibaca :

Netizen Ngobrol Tentang Empat Pilar


- Bijak Berkomentar di Sosial Media

Dari survei yang diadakan oleh Microsoft, orang Indonesia senang berkomentar buruk. Ini saya setuju dari membaca ribuan komentar di Twitter, Instagran, Facebook, bahkan di website portal berita. 


Ayo lah tahan jarimu untuk menuliskan komentar negatif. Bila kamu tidak setuju, bisa kok menuliskan kritik tapi dengan bahasa yang baik. Jangan sampai yang kamu tulis adalah isi kebun binatang. Duhhh jangan deh. 


- Saring Informasi dari Sosial Media

Saat ini banyak informasi yang mudah sekali didapatkan, beda dengan jaman dulu. Dahulu kamu hanya mendapatkan info dari surat kabar edisi cetak. Sekarang orang sudah jarang membaca surat kabar dalam bentuk cetak. Orang lebih suka membaca dari gawai yang ada di genggaman. Lebih praktis, cukup mengandalkan paket data atau wifi yang murah, udah bisa membaca informasi yang lengkap. 


Namun ternyata info ini bisa jadi tidak valid. Banyak sekali berita hoax bertebaran yang kadang susah dicek kebenarannya bagi orang awam. Sebagai netizen yang cerdas, bijak lah menyaring berita yang valid. Malu lah pada diri sendiri kalo sampai kamu menyebar berita bohong. Udah malu di dunia, nanti di akhirat pun bakal diminta pertanggungjawaban. Ngeri banget!


- Proteksi Informasi Pribadi

Jaman digital memudahkan setiap orang bisa mengakses akun sosial media setiap orang. Bahkan banyak sekali orang tanpa keahlian khusus bisa mengintip informasi pribadi yang kamu sebarkan di sosial media. Dari tanggal lahir, alamat, peristiwa penting yang sudah kamu tulis di akun sosial mediamu.


Memang di akun sosial media ada juga fitur untuk mengatur privasi kamu. Namun tetap lah bijak menuliskan info pribadi di sosial media. Seperti nama sekolah, tempat kerja, alamat rumah, dan lainnya. 


- Waspada Menerima Pertemanan

Bagi sebagian netizen, memiliki jumlah teman atau follower yang banyak merupakan kebanggaan tersendiri. Hal ini penting jadi perhatian kamu agar berhati-hati menerima permintaan pertemanan. 


Tips dari saya, selidiki dahulu rekam jejak digital calon teman ini. Jadi jangan asal diterima karena senang mendapat teman atau follower baru. Lebih baik lagi terima pertemanan dari lingkaran yang satu hobi atau komunitas. Jadi paling tidak ada banyak teman lain yang juga mengenal calon teman ini.


- Filter Akun Yang Kamu Ikuti

Sosial Media itu sebenarnya bisa dijadikan branding nama bagi seseorang. Namun lebih banyak lagi yang memisahkan akun sosial media dengan kehidupan pribadinya. Jangan silau dengan konten yang dibagikan teman dunia maya kamu. Jangan sampai kamu terlalu mengagumi kehidupan orang lain yang tampil di sosial media mereka. Dan membandingkannya dengan kehidupan kalian.


Apa yang tampil di sosial media kadang tidak sama dengan kehidupan mereka sehari-hari. Pilih ikuti sosial media orang yang berbagi inspirasi, hal-hal baik, yang menghibur, dan bisa menjadi manfaat untuk kehidupan kita.


Bijak bermedia sosial itu tidak hanya memberikan manfaat, namun juga menunjukkan karakter kamu. Karena sebenarnya, siapa kamu di sosial media adalah refleksi dirimu di kehidupan nyata, secanggih apapun kamu bersembunyi di balik konten yang ada.


Bangga Menjadi Orang Indonesia

Bapak Budi Muliawan, SH.,M.H., Kepala Bagian pemberitaan dan hubungan antar Lembaga sekretariat jenderal MPR RI, hadir sebagai narasumber berikutnya. Beliau menuturkan sebuah kisah yang diharapkan jangan menjadi pengantar tidur bagi kami yang hadir, hahaha. 


Kita adalah bangsa yang tangguh. Indonesia merdeka karena perjuangan bukan pemberian. Ini yang membedakan ktia dengan negara serumpun. Jadi bangga menjadi orang Indonesia yang selalu tangguh berjuang. 


Secara global dunia diguncang oleh pandemi covid-19. Terbukti hari ini, saat pandemi terlihat bagaimana warga negeri ini berjuang bersama menyelesaikan masalah. Banyak dari kita yang menjadi sukarelawan, berbagi sembako pada tetangga atau warga yang mesti isolasi mandiri, dan masih banyak lagi. Kemudian ketika ada program vaksinasi dari pemerintah. Semua berjuang bersama, pemerintah tidak bisa melakukannya sendiri. Ada pemerintah daerah, swasta, stake holder, dan masyarakat yang turut mensukseskan program vaksinasi.


Ini menjadi bukti kita adalah bangsa yang terbiasa berjuang, bergotong royong, tanpa harus diminta dan tanpa harus dipaksa. Semua kegiatan itu berangkat dari kesadaran moral, dari pemahaman bersama kita adalah bangsa yang tangguh berjuang. Itu lah makanya tagline peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus tahun ini adalah Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh.


Bangga menjadi orang Indonesia bukan hanya karena negeri ini memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Bukan hanya karena Indonesia memiliki ribuan pulau, suku dan budaya yang beragam. Bukan hanya karena memiliki beragam kuliner dan bahasa yang unik dan menarik. Namun juga bangga menjadi warga Indonesia yang bijak dalam berkomunikasi di media sosial. Semua ini untuk mewujudkan kita menjadi netizen dengan karakter yang positif. 


Gathering netizen yang super seru dan hepi. Berangkat dari kerinduan setelah pandemi memisahkan jarak di antara blogger dari berbagai kota. Akhirnya kami dipertemukan dalam acara yang keren, menginspirasi, memotivasi, agar tetap berkarya dengan semangat kebaikan. 

Meski dalam suasana pandemi, kami sadar banyak adaptasi yang harus dilakukan. Meski kami mengenakan masker tak menjadikannya sebagai halangan untuk berkomunikasi yang hangat. Insya Allah kami yang hadir dalam keadaan sehat, terlihat dari semangat dan antuasiame kami saat itu. Acara tidak hanya diisi oleh materi dari narasumber. Kami pun diminta aktif untuk memberi masukan dan kritik untuk akun sosial media lembaga MPR RI. 



Acara yang dimoderatori oleh Nia Nurdiansyah berlangsung seru, pernuh tawa, namun tak mengurangi esensi saling berbagi pendapat. 


Kami juga diminta untuk membuat karya dalam bentuk digital sesuai teman Proud to be Indonesian. Dan kami blogger Semarang sepakat untuk membuat video dengan tema bangga menjadi orang Indonesia dalam keberagaman budaya, suku dan kekayaan alam. 



Yang menarik selain sesi diskusi adalah behind the scene pembuatan video. Meski kami serius dari awal diskusi saat menentukan konten. Namun saat eksekusi diiringi canda, tertawa menyaksikan ekspresi teman-teman, hingga saling membantu dalam pengadaan kostum.


Peserta yang hadir antusias berkolaborasi. Dimulai dari dress code kain batik, baik dalam bentuk sarung, kain yang dibentuk beragam, atau seperti saya yang mengenakan kulot batik.



Sementara masker kami yang seragam itu merupakan sumbangan dari Nyi Penengah Dewanti. Masker lurik produk dari kerja bersama Nyi dan sang suami, Hadi. Silakan diintip di akun sosial media mereka di @nyipedesouvenir.


Ahh rasanya saya enggan meninggalkan suasana hangat yang sudah lama dirindukan. Namun ada kewajiban lain menanti di rumah. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Wassalamualaikum.


Dokumentasi :

- Tim MPR RI
- Mira Sahid
- Pribadi
- Dikoko.production

Informasi Akun Resmi MPR RI :

Instagram : @mprrigoid
Twitter : @mprrigoid
Facebook : @mprrigoid
Youtube : @mprrigoid
Website : www.mpr.go.id

Reading Time: