Pilih Investasi di Aset Kripto Yang Mana, INDODAX vs PINTU?
Halo assalamualaikum, teman-teman. Selama ini untuk urusan keuangan, saya dan suami tergolong orang jadul. Nabung dengan dua macam, yang sesekali diambil untuk kebutuhan harian dan nabung untuk kebutuhan jangka panjang. Alhamdulillah untuk biaya pendidikan anak-anak dan haji sudah kami tutup karena sudah tertunaikan. Anak-anak udah lulus kuliah dan kerja. Yang bungsu masih kuliah tapi udah bisa membantu bayar semesteran. Kami hanya menambahkan kalo dia merasa uangnya kurang. Sementara biaya ONH dan tambahan biaya keberangkatan haji pun sudah diambil karena kami berdua udah berangkat haji tahun 2014.
Lantas apa kami masih memasang target lain yang belum terwujud? Iya dong, sepanjang masih diberi kehidupan kami tetap masih punya impian yang tentu membutuhkan dana yang tak sedikit. Seperti dana pensiuan, meski kami bukan karyawan atau PNS, kami berdua berharap tidak akan membebani anak-anak dengan biaya hidup masa tua kami. Begitu pun impian kami untuk jalan-jalan berdua mengisi hari tua dengan keadaan sehat, tentu butuh dana yang tak sedikit.
Nah apakah kami sudah mempersiapkan dana tersebut? Sebenarnya sebelum pandemi kami udah memiliki dana simpanan jangka panjang. Saya yang bagian mengelola keuangan rumah tangga memiliki investasi reksadana dan perhiasan emas. Namun pandemi yang tak kunjung usai menghantam keuangan rumah tangga. Dana simpanan jangka panjang yang kami jadikan dana darurat, tiap bulan diambil untuk memenuhi kebutuhan dua keluarga.
Iya dua keluarga, karena kebutuhan ibu dan adikku memang kami yang membiayai. Alhamdulilah dana darurat yang kami miliki yang menjadi jaring pengaman kebutuhan rumah tangga. Sementara modal milik suami pun ada yang jadi tagihan macet dan jumlahnya tidak sedikit. Karena klien tidak mampu membayar dengan alasan pandemi, tidak ada pemasukan untuk lembaga kursus modeling miliknya.
Mulai Belajar Investasi dan Trading
Teman-teman tentunya udah tahu dong kalo duit yang disimpan dalam bentuk tabungan konvensional itu malah bikin rugi. Udah tiap bulan dikenakan biaya administrasi yang makin lama makin naik tarifnya, bunga yang dibayarkan kepada penabung pun makin sedikit. Bisa jadi nggak ada bunga yang di kredit ke rekening kita a.k.a nol rupiah.
Jalan yang paling mudah agar uang kita bisa bertambah adalah dengan menginvestasikannya pada instrumen keuangan yang aman. Bagi saya yang juga ibu rumah tangga, instrumen keuangan yang mudah dipahami adalah reksadana. Memang itu juga pilihan yang diambil setelah belajar langsung dalam kelas khusus. Namun anak saya yang termasuk generasi milenial dan gen Z malah udah paham tentang trading selain investasi. Saya hanya berpesan pada mereka agar tidak menjatuhkan pilihan hanya pada satu instrumen keuangan.
Saya memang nggak pernah kepikiran ikut trading karena alasan nggak paham. Namun seorang sahabat yang pernah kehilangan dananya dari trading, ternyata justru yang ngajak saya belajar. Katanya memang harus memahami dulu jalan yang akan dipilih untuk mendapatkan uang dari trading. Seperti investasi yang juga memiliki resiko, trading juga sama.
Investasi merupakan kegiatan yang bertujuan menciptakan kekayaan dalam jangka panjang. Sementara, trading merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan keuntungan dalam waktu yang relatif singkat. Investasi memiliki resiko kecil dengan nilai yang akan menguntungkan untuk jangka panjang. Kalo pilihan investasi untuk jangka pendek akan menghasilkan yang rendah.
Hal yang sebaliknya dari trading yang punya tingkat resiko kerugian cukup tinggi. Karena kegiatan trading itu dipengaruhi oleh fluktuasi di pasar. Bisa aja karen pengaruh pasar saham maupun instrumen lainnya, seperti valuta asing, atau komoditas. Namun perlu teman-teman tahu, potensi keuntungan jangka pendek yang didapat lebih besar dibandingkan investasi.
Perbedaan investasi dan trading lainnya, adalah tentang penyebutan untuk pelakunya. Orang yang menjalankan kegiatan investasi disebut investor. Sementara penyebutan untuk orang yang melakukan kegiatan trading adalah trader.
Masih Bingung Pilihan Trading Kamu? Cek Yuk Indodax vs Pintu
Trading aja masih bingung, eh disuruh pilih platform mana yang diinginkan?! Yah sebenarnya semua itu pilihan masing-masing. Teman-teman yang berhak menentukan dan jangan terpengaruh dengan flexing di sosial media. Udah paham dong tindakan flexing mana yang saya maksudkan.
Teman-teman yang masih awam dengan instrumen keuangan, perlu banyakin baca dulu tentang hal ini ya. Lakukan analisa yang cermat saat menentukan batas pembelian.
Saya punya dua pilihan platform yang legal dan diakui pemerintah. Ini penting loh, teman-teman karena ada sangkutannya dengan dana yang kita miliki yang harus dititipkan di instrumen keuangan resmi.
PINTU
Dompet kripto dari tanah air yang mulai naik daun adalah Pintu. Pintu adalah salah satu aplikasi untuk membeli, menjual, menyimpan dan mengirimkan mata uang kripto di Indonesia untuk membantu milenial maupun investor ritel untuk berinvestasi secara mudah di berbagai aset kripto.
Aset kripto yang dimiliki PINTU sebanyak 36 di antaranya yang terkenal di kalangan trader adalah BTC, DOGE, SOL, XRP, ADA, AXS, MATIC, MANA, SAND, ETH, dan BNH.
Pintu ada di bawah pengawasan badan yang berwenang di Indonesia seperti BAPPEBTI, Kementerian Perdagangan, dan Kominfo. Oia teman-teman, salah satu keunggulan memiliki dompet kripto lokal adalah kemudahan untuk bertransaksi dengan rupiah. Kalian dapat melakukan transfer dari atau ke rekening bank lokal dalam beberapa menit saja. Saldo aktif dalam Pintu juga bisa ditransfer ke dompet digital lainnya seperti OVO, Gopay, atau Shopeepay.
INDODAX
Indodax merupakan dompet mata uang kripto yang hadir pertama kali dan terbesar di Indonesia sejak tahun 2014. Kantor pusat INDODAX terletak di Gedung Millenium Centennial Centre, kawasan Jakarta Selatan.
Platform digital ini bisa jadi pilihan bagi investor kripto di Indonesia karena memiliki kemudahan untuk terhubung dengan bank lokal Indonesia. Teman-teman perlu tahu kalau Indodax bisa digunakan untuk melakukan transaksi lebih dari 50 jenis mata uang kripto yang sering digunakan. Indodax juga telah sesuai dengan peraturan perundangan di Indonesia, dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, Kementerian Perdagangan, dan Kominfo. Jadi baik PINTU maupun INDODAX itu legal ya, teman-teman.
Layanan yang ada di INDODAX adalah :
- Beli aset kripto dengan deposit melalui semua bank lokal Indonesia atau jual aset kripto dengan mengkonversikannya menjadi rupiah secara instan
- Biaya Trading dan Persentase Penarikan mulai dari 0%
- Transaksi 24 jam
Salah satu perbandingan yang bisa saya tulis di sini antara kedua instrumen keuangan ini, jumlah aset kripto yang ada di Indodax dan Pintu sangat jauh. Di atas saya tuliskan kalo Pintu memiliki 36 jenis aset kripto saja. Sementara Indodax menawarkan tak kurang dari 200 lebih jenis aset kripto. Namun ada juga persamaannya, yaitu memiliki beberapa aset kripto yang sama, seperti BTC, DOGE, SOL, XRP, ADA, AXS, MATIC, MANA, SAND, ETH, dan BNH.
Kelebihan INDODAX dibanding PINTU adalah, adanya aset kripto Uniswap di INDODAX. Uniswap adalah aset kripto yang saat ini sedang populer. Merupakan cara investasi dengan sistem pertukaran terdesentralisasi yang beroperasi di jaringan blockchain Ethereum. Platform yang satu ini memungkinkan perdagangan aset kripto peer-to-peer (P2P) yang dijalankan tanpa buku pesanan/perantara terpusat.
Uniswap (UNI) diciptakan oleh Hayden Adams, terinspirasi dari protokol lewat pos yang dibuat oleh Vitalik Buterin—sang pendiri Ethereum. Jadi bisa dibilang kalo Uniswap itu diciptakan di atas jaringan blockchain Ethereum. Ethereum sendiri merupakan proyek aset kripto terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.
Nah, di balik kemudahan dan keuntungan investasi pasti ada risiko. Tapi risiko yang muncul bukan berarti tidak bisa dihindari atau diminimalisir. Dengan memahami jenis investasi yang dipilih secara baik mulai dari manfaat, keuntungan sampai kerugiannya, kalian bisa melakukan investasi apapun dengan lebih aman dan nyaman.
Sebenarnya tidak perlu takut untuk investasi ataupun trading. Semua itu bisa teman-teman pelajari pada orang yang ahli di bidang tersebut. Atau teman-teman juga bisa kok belajar investasi dan uang digital di Indodax. Misalkan kalian tidak paham dengan penjelasan saya tentang aset kripto seperti Uniswap, bisa loh belajar dulu. Karena saat ini Uniswap menjadi salah satu aset kripto yang paling dicari oleh pelaku trading.
Indodax memiliki kanal edukasi bernama Indodax Academi yang bisa teman-teman manfaatkan untuk belajar. Setelah paham, teman-teman bisa melakukan pembelian dan penjualan di Indodax, baik di website resmi atau pun di mobile Apps yang merupakan Indonesia Bitcoin and Crypto Exchange.
Begitu aja ya info tentang instrumen keuangan kali ini, teman-teman. Tak ada gading yang tak retak. Mohon maaf bila ada salah tulis dari apa yang sudah saya bagikan. Wassalamualaikum.