Mei 30, 2020
BY Hidayah Sulistyowati
38 Comments
Hidup Lebih Sehat Tanpa Paparan Asap Rokok
Assalamualaikum Sahabat. Tanggal 31 Mei 2020 nanti akan diperingati sebagai WORLD NO TOBACCO DAY atau hari tanpa tembakau sedunia. Seperti biasa hari tanpa tembakau dimaknai dengan menyerukan para perokok untuk tidak merokok atau menghisap tembakau selama 24 jam secara serentak di seluruh dunia.
Sebenarnya kampanye hari tanpa tembakau sudah dilakukan rutin tiap tahun. Para perokok diajak untuk 'berpuasa' sehari tidak merokok. Apakah mereka melakukannya? Saya yakin banyak yang tidak mengikuti anjuran ini. Karena saya ingat pada tanggal 31 Mei tahun lalu, masih banyak saya temukan para perokok tetap aja santuy merokok di tempat umum.
Bahkan nggak perlu jauh keluar rumah deh. Setiap saat meski di rumah aja, saya harus menutup pintu rumah rapat. Karena tetangga sebelah rumah adalah perokok aktif.
Pengennya duduk di teras sambil menatap rimbunnya tanaman dalam pot yang saya rawat tiap hari. Namun kalo mendadak ada asap rokok yang dikirim ke rumah, tentu saja bikin saya kabur.
Cerita Sedih Teman SMA
Dua tahun yang lalu, saya nengok teman SMA saya di rumah sakit. Dia adalah teman perempuan yang tidak pernah merokok. Suatu hari dia sakit batuk dan tak sembuh meski udah ke dokter sampai dua kali.
Akhirnya oleh dokter yang ketiga, dia disarankan periksa ke rumah sakit untuk tindak lanjut. Setelah menjalani pemeriksaan detil, ketahuan kalo dia kena kanker paru-paru stadium 3. Sediiih.
Teman yang pakai kerudung coklat. yang meninggal karena kanker paru-paru |
Selama tujuh bulan dia menjalani perawatan tiga kali masuk rumah sakit. Menjalani kemoterapi rutin seminggu sekali selama tiga bulan. Ketika masuk rumah sakit yang entah ke berapa kali, saya kaget waktu bezuk dia. Tubuhnya kurus, tak terlihat sinar semangat dari wajahnya yang biasanya terlihat meski anaknya kalem.
Dari cerita kakak iparnya yang nemenin di rumah sakit, teman saya ini terpapar asap rokok sepanjang hidupnya. Dari ayahnya yang perokok aktif, kakak laki-lakinya semua perokok.
Mengapa hanya teman saya yang kena kanker paru-paru, sementara ayah dan kakak-kakaknya tidak?
Nggak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini tentunya karena hanya saya ucapkan dalam hati.
Coba bayangkan kejadian ini menimpa kamu, yang seorang ayah, kakak laki-laki, adik laki-laki, om, pakdhe, dari seorang perempuan yang semula selalu semangat menjalani hidup. Namun langsung terpuruk tak berdaya ketika kanker paru-paru hadir dalam tubuhnya akibat paparan rokok dari orang-orang yang disayanginya.
Nulisnya sambil nahan tangis, mengingat teman saya yang telah berpulang. Hikss.
Bahaya Paparan Asap Rokok
Dari info yang ada di Wikpedia, kebiasaan merokok memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Catatan data kematian karena disebabkan merokok, terdapat sebanyak 5,4 juta jiwa.
Sekitar 15-35 persen kanker paru pada non-perokok disebabkan oleh paparan asap rokok, atau yang juga disebut sebagai perokok pasif. Ini lah yang sering diabaikan oleh mereka para perokok aktif karena menganggap asap pasif itu tidak berbahaya.
Sebagai istri, ibu, adik, keponakan, atau anak perempuan, kamu berhak untuk menolak asap rokok di rumah. Paling tidak ini yang saya lakukan ketika ada tamu, saya meminta dia duduk di luar rumah. Saya memang tegas untuk menentukan aturan tentang larangan merokok di rumah saya. Itu teritori saya dan tidak boleh ada yang menolak aturan yang saya terapkan.
Alhamdulillah suami dan anak-anak tidak ada yang merokok. Saya beberapa kali menegur suami tiap kali pulang dan tubuhnya baru asap. Jawaban dia adalah teman, pekerjanya, atau tamu yang hari itu bertemu dengannya yang merokok.
Karena sejak kecil terlindung dari paparan asap rokok, indra penciuman saya sangat peka terhadap asap rokok. Adik saya dulunya adalah perokok yang tiap hari tak bisa lepas dari kebiasaan buruk ini. Saya dulu sering bertengkar masalah asap rokok karena baunya tetap lekat di ruangan meski orangnya udah nggak di sana.
Bapak juga mendukung usaha saya untuk menolak asap rokok di dalam rumah. Karena beliau pun bukan perokok dan ngerti bahayanya asap rokok bagi keluarga. Makanya saya heran kenapa saudara laki-laki kami bisa menjadi perokok aktif. Memang sih itu akibat pergaulan dengan teman-teman SMA nya dahulu. Teman satu genk-nya semua perokok. Namanya anak muda, yang tidak memiliki identitas diri, mau aja dipaksa merokok. Dan keterusan hingga dewasa.
Sampai suatu hari dia terkapar di kasur. Tubuhnya panas, nggak nafsu makan, dan hanya merasa mual. Setelah diajak ke dokter, ternyata kena hepatitis. Penyakit yang disebabkan oleh virus, gaya hidup tidak sehat, suka merokok, dan begadang.
Karena sakit, dia tentu saja langsung berhenti merokok. Makan saja harus yang bahannya lembut seperti bubur. Bahkan ibu saya sampai bikin minuman dari tempah temulawak agar adik saya doyan makan kembali. Temu lawak juga bagus untuk pencernaan. Tentu saja pengobatannya dengan konsumsi obat dari dokter.
Cukup lama juga perawatannya hingga benar-benar sehat. Dia bahkan tidak bekerja hingga dua bulan lebih.
Setelah benar-benar sembuh dari hepatitis, adik saya mulai mengubah pola hidupnya yang selama ini amburadul.
Ini yang dilakukan adik saya :
- Makan teratur dengan gizi seimbang, memperbanyak sayuran dan buah yang bertekstur. Buah yang rutin dikonsumsi adik saya adalah pepaya, pear, jeruk, dan apel.
Bikin jus kurma dicampur dengan susu yang bisa melindungi liver dari racun akibat radikal bebas yang masuk dalam tubuh.
- Menghindari teman pergaulan yang kecanduan rokok
- Aktif olah raga, dia memilih fitnes dan gowes
- Memperbanyak waktu dengan keluarga, karena kalo ngumpul gitu bikin dia tidak bisa merokok. Sejak menikah dan punya anak, adik saya mendapatkan istri yang berani menolak asap rokok di rumah
Tapi intinya berhenti merokok ada pada niat. Seperti yang dituturkan oleh adik saya,"Yang penting niat, mau dikasih rokok pun kalo udah niat berhenti ya enggak bakal tertarik merokok lagi,"
Mohon doanya semoga dia benar-benar berhenti dari kebiasaan buruk merokok ini, sahabat.
Kalo untuk aturan larangan merokok di rumah itu tergantung pada pemilik rumah tentunya. Sementara yang paling efektif adalah larangan merokok di tempat umum. Aturan mengenai larangan merokok di tempat umum dapat menekan risiko tersebut. Beberapa daerah di Indonesia sendiri telah memiliki perda yang melarang aktivitas merokok di tempat-tempat tertentu.
Mengutip Health, beberapa kelompok perokok pasif lebih rentan terkena kanker paru. Termasuk di antaranya mereka yang mulai terpapar asap rokok sejak anak-anak. Ya seperti kejadian teman SMA saya yang terpapar asap rokok sejak dia masih anak-anak.
Kenali Kandungan atau Zat dalam Rokok Yang kamu Hisap
Sebenarnya di bungkus rokok juga udah dijelaskan bahaya merokok, tapi entah kenapa makin banyak anak muda yang tak peduli.
Bukannya mereka tidak bisa membaca sih karena nampaknya masih menganggap banyak perokok yang berumur panjang. Sementara orang yang nampaknya sehat dan rajin olah raga justru meninggal mudah karena serangan jantung.
Enggak gitu juga kali, bro!
Ingat lah mereka yang nampaknya sehat itu belum tentu sehat. Bisa jadi mereka telah mengidap sakit tapi tidak terdeteksi. Atau mereka yang meninggal karena serangan jantung bisa saja karena memiliki tingkat resiko lain. Seperti stress karena tekanan pekerjaan, makanan yang mengandung kolesterol, ada keturunan dari orang tua, dan lainnya.
Coba deh dilihat zat dalam rokok yang berbahaya :
- Nikotin, yang efeknya bikin jantung berdebar, tekanan darah meningkat
- TAR, menyebabkan batuk dan sesak napas
- Karbon Monoksida (CO), yang pengaruhnya negatif pada pernapasan dan pembuluh darah.
indonesiabaik.id |
Bukan hanya bahaya dengan zat yang ada dalam rokok. Namun selain itu rokok juga bikin dompet meringis. Kalo udah kecanduan dan tak bisa berhenti, ada loh orang yang menghalalkan segala cara agar bisa tetep merokok.
Mengupayakan Berhenti dari Merokok
Berhenti merokok itu sulit, hal itu sudah banyak dikatakan oleh orang-orang yang berstatus perokok. Bahkan adik saya sendiri berhenti merokok itu nggak hanya sekali, tapi lebih dari tiga kali.
Penyebabnya adalah sudah kena candu rokok. Lalu bagaimana caranya agar bisa berhenti merokok?
- Kamu bisa lakukan saran dari adik saya di atas. Dengan ngemil buah saat mulut terasa asem. Coba buahnya bisa memilih Pear atau Sunkist, seger pasti rasanya.
Atau dengan cara berobat ke dokter karena bisa jadi zat addictif telah meracuni indra perasa kamu.
- Minta dukungan keluarga agar jangan pernah lelah mengingatkan kamu untuk tidak merokok dengan membuat larangan area bebas rokok di rumah.
- Hindari pergaulan dengan teman-teman yang masih merokok
- Cari kegiatan yang positif, berkumpul dengan teman yang senang olah raga, membaca, melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti merawat tenaman, dan lainnya.
Yuk sayangi tubuhmu, juga orang-orang yang ada di sekelilingmu, keluarga terdekat, dengan tidak merokok. Wassalamualaikum.
#sembutopia #worldnotobaccoday2020 #puasatetapsehat #rajinmakanbuah #stayhealthy #indonesia2020