My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi: Parenting
Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Agustus 2023

9 Tips Mengatur Keuangan di Usia Muda
Agustus 21, 2023 10 Comments

TIPS MENGATUR KEUANGAN BAGI GENERASI MILENAL

Tips Atur Keuangan

Assalamualaikum Sahabat. Beberapa waktu lalu di salah satu media sosial ada status dari seleb tweet yang nulis status, banyak juga anak muda sekarang yang suka nongkrong di cafe. Bahkan anak sekolahan pun banyak juga yang nongkrong di cafe. Alasannya ngerjain tugas kelompok atau apa lah.

Jaman udah berubah ya bu-ibuk. Bisa jadi saat kita remaja dulu, ngerjain tugas itu di rumah teman. Paling banter di kantin sekolah, itu pun yang tempatnya ngedukung seperti sedang sepi karena udah selesai jam belajar.

Namun memang banyak yang bilang generasi milenial, yang berusia sekitar 20-30 tahunan adalah generasi yang boros. Mereka kebanyakan tidak mampu mengelola keuangannya. Banyak yang pintar cari duit, namun tidak pintar menabung. 


Hal ini tidak bisa dibiarkan karena bisa menjadi generasi yang saat dewasa dan menua tidak memiliki tabungan. Kebiasaan buruk ini mengakibatkan resiko finansial yang akan menjerat di masa depannya nanti.

Manfaat Mengelola Keuangan Bagi Anak Milenial

  • Mampu mengatur pengeluaran dengan efektif dan efisien
  • Bijak menentukan pengeluaran untuk kebutuhan, bukan keinginan
  • Tidak tergiur berhutang untuk gaya hidup
  • Mampu mempersiapkan kondisi tak terduga, misal butuh biaya pengobatan, kena PHK, dan masalah keuangan lainnya
  • Memiliki investasi jangka panjang, seperti rumah, atau punya bisnis dan instrumen investasi lainnya
  • Mampu meningkatkan ketrampilan pengelolaan finansial untuk masa depan


Tips Mengatur Keuangan Bagi Generasi Milenial

Outlet baju

Sebenarnya mengelola keuangan bagi generasi milenial maupun orang dewasa yang udah menikah dan berkeluarga itu sama aja. Prinsipnya hanya konsisten, cermat mengelola keuangan, dan tidak besar pasak dibanding tiang, iya lah ntar roboh dong.

1. Buat Anggaran

Perencanaan keuangan dengan membuat anggaran belanja untuk satu bulan di awal adalah keharusan. Dengan membuat anggaran, kalian bakal tahu besarnya jumlah pengeluaran yang mesti dipatuhi dan tidak boleh melebihi dana yang masuk. 

Percuma buat anggaran kalo kalian tidak mematuhi pos-pos pengeluaran yang sudah ada. Jadi kalian memang harus disiplin agar anggaran yang dibuat bisa efektif.

2. Prioritaskan Pengeluaran Yang Penting

Nah udah buat anggaran, tentunya harus patuh dengan pengeluaran yang penting aja. Jangan lirik-lirik sesuatu yang nggak masuk dalam daftar pengeluaran. 

Saya punya tips sebelum belanja, isi perut terlebih dulu. Biasanya kalo perut kenyang, keinginan belanja di luar anggaran nggak bakal muncul. Coba deh kalian sedang lapar, belanja di pasar atau swalayan. Pasti tangan kalian dengan cekatan akan memasukkan setiap barang yang nampak lucu, imut, atau kayaknya butuh gitu. Padahal itu hanya lapar mata, bukan kebutuhan yang beneran penting.

3. Buat Daftar Belanja

Keranjang belanja

Selalu buat daftar belanja dengan terperinci dan patuhi agar kalian tidak membeli barang yang tidak dibutuhkan. Dengan daftar belanja juga akan membuat kamu bisa memperkirakan berapa uang yang harus keluar. Jadi misal bawa uang tunai ya secukupnya aja. Kalo saya lebih menyukai belanja bulanan atau mingguan dengan pembayaran debet. Karena bisa masuk catatan anggaran rutin.

4. Hindari Berhutang

Hal satu ini wajib dihindari yagesyaa, jangan berhutang terutama untuk belanja konsumtif. Kalo udah berhutang, bakal jadi kebiasaan. Buka aplikasi belanja dan melihat sepatu kece terbaru dari brand import, auto order dengan sistem pembayaran cicilan. Ini sangat tidak disarankan karena akan menjadi kebiasaan. Tahu-tahu hutang menumpuk dan tak mampu melunasinya.

5. Manfaatkan Promo Diskon

Generasi milenial biasanya pintar cari diskon saat jajan atau belanja online. Ya nggak apa sih rencanakan belanja sebelumnya, dan segera belanja saat promo diskon ada. 

6. Gunakan Transportasi Publik

Untuk kota yang udah memiliki sarana transportasi publik memadai, gunakan pilihan ini. Dengan menggunakan transportasi publik, biaya BBM jadi lebih hemat. Pikiran kalian pun lebih santai tidak memikirkan jalan macet di depan mata.

7. Cari Pekerjaan Paruh Waktu

Biasanya ada perusahaan yang mempekerjakan karyawan paruh waktu. Kalian bisa nyoba jadi karyawan mereka. Lumayan kan kalo bisa memiliki penghasilan di luar duit pemberian orang tua. Atau kalian bisa juga menjadi freelancer, profesinya yang beragam bisa jadi pilihan yang mantap.

8. Memiliki Dana Darurat

Bukan hanya pasangan yang udah menikah yang wajib punya dana darurat di luar tabungan. Karena dana darurat ini yang seperti namanya, digunakan untuk keperluan mendesak di luar anggaran rutin bulanan. 

9. Jangan Lupa Bersenang-Senang

Jangan lupa kalian tetap bisa bersenang-senang meski udah mengelola anggaran. Justru dengan adanya anggaran, kalian bisa menempatkan post khusus untuk bersenang-senang. 

Duit tunai
Picture by Angelluco - pixabay

Tentunya bersenang-senang yang saya maksudkan bukan yang membutuhkan anggaran besar. Pintar-pintar aja mencari kegiatan menyenangkan yang hemat biaya. Mengikuti klub buku, nongkrong di angkringan, nonton film di rumah, dan lainnya.

Kalo kalian mengikuti anggaran yang udah dibuat dan konsisten, dijamin nggak bakal mengalami bangkrut. Nggak ada cerita kalian bingung nyari duit atau meminjam uang karena jatah pemasukan bulanan dari orang tua masih lama. 

Untuk bisa menjadi generasi milenial, dibutuhkan pembelajaran dan menjadikan kebiasaan sejak kecil hingga dewasa. Sejak anak-anak mengenal duit (usia sekolah dasar) literasi keuangan ini udah saya ajarkan pada mereka. Saya inginnya mereka menjadi anak muda yang bijak finansial. Ini salah satu seni parenting yang mesti ditanamkan sejak dini. 

Sebagai mom blogger dengan anak yang udah memasuki usia dewasa, tugas saya sekarang hanya mengingatkan. Mereka udah memiliki penghasilan dan tanggung jawab pribadi. 

Sejak mereka punya penghasilan, alhamdulillah nggak pernah lagi meminta jatah bulanan seperti sebelum kerja. Mereka justru suka traktir kami orang tuanya. Dan ini pun nggak boleh sering-sering, karena saya inginnya mereka tetap bijak finansial agar tidak ngalami anggaran boncos. Wassalamualaikum.
Reading Time:

Jumat, 28 Juli 2023

Me Time Nonton Drama Korea Sky Castle
Juli 28, 2023 6 Comments
Assalamualaikum. Kabar bahagia dari si bungsu kemarin tentang lulusnya ujian skripsi untuk bab 3, bikin keluarga hepi semingguan ini. Alhamdulillah, semester besok udah langsung lanjut ngerjain bab 4, tugas akhir sekaligus semester akhir. 

Insya Allah ya si bungsu akan menyelesaikan kegiatan belajar di kampusnya. Semester sebelumnya sempat ngambil merdeka belaj ar yang memuat SKS sedikit dan masih banyakan daring juga. Mohon doanya semoga proses tugas akhir bisa lancar dan segera lulus ya sob. Meski untuk wisuda tetap ikut tahun 2024.

Bullying di Sekolah Bisa Dihilangkan?

Rasanya baru kemarin si bungsu masih SD dan muncul masalah bullying itu, yang bikin drama tiap hari Senin enggan masuk kelas. Bullying yang terjadi di kelas itu beneran bikin si korban merasa trauma bahkan memasuki kelasnya pun kayak ngeri gitu.

Beruntung lah si bungsu meski pendiam, namun mau curhat saat saya korek mengapa takut ke sekolah. Meski mulut saya berbusa demi mengorek rahasia yang dipendamnya, gak apa-apa. Tugas orang tua adalah mencari tahu ketika ada salah satu anaknya mengalami masalah. Kemudian mencarikan solusi agar anak nyaman kembali sekolah. 

Silakan baca cerita saya tentang bullying yang dialami si bungsu di sini :


Bullying harus dihentika karena korban bisa jadi mengalami trauma. Kalo tidak ditangan dengan serius, korban bullying bakal mengalami trauma berkepanjangan. Apabila orang tua tidak percaya diri membantu anaknya yang menjadi korban bullying, bisa minta bantuan orang yang ahli seperti psikolog.

Nggak nyangka sih sekarang kondisi si bungsu yang pernah ngalami bullying saat SD, berbeda jauh. Dia tumbuh menjadi anak yang memiliki kepercayaan diri. Apalagi sejak September 2021 udah kerja meski kuliahnya belum kelar. Bisa mendapatkan duit dari ketrampilannya tentu yang menjadi dia makin pede. 

Anak-anak udah besar, emaknya nyantai dong, hahahaaa. Adaaa aja yang ngomong gitu saat ada teman bertemu dengan saya. Maklum dia masih punya anak-anak yang sekolah dari SMP, SMA dan kuliah.

Kalo dibilang nyantai iya emang, tapi nggak nyantai trus tiduran seharian dong. Ada tugas rumah tangga yang juga pasti dilakukan oleh semua ibu-ibu yang tidak memiliki ART. Meski urusan ini hanya saya lakukan di hari-hari tertentu saat si mba ART nggak masuk. Karena enggak tiap hari datang. 

Namun saya tetap bisa memiliki me time tiap hari tidak seperti saat anak-anak masih kecil dulu. Ya emang mesti dinikmati masa nyantai seperti sekarang. Bisa punya banyak waktu untuk tadarus, baca novel atau buku non fiksi, atau nonton film dan drakor. Karena saya memang lebih krasan di rumah dan besyukur semua fasilitas me time di rumah disediakan suami, masya Allah baik banget deh. 

Me Time Nonton Drama Korea Sky Castle

Sky Castle


Sky Castle merupakan drama Korea makjang, yang artinya kisahnya lebai, alur ceritanya penuh dengan masalah, dengan plot twist di beberapa episode-nya. Meski begitu orang selalu menyukai drama ini karena mampu mengaduk emosi dan menarik jadi tontonan. 

Sebagai tayangan drama Korea ini mendapatkan rating tertinggi pada masanya, melebihi kesuksesan juara bertahan Reply 1988. Tahu dong drakor satu ini adalah sang juara bertahan sebelumnya. Wajar kan yaa kalo akhirnya saya pun tertarik memilih Sky Castle sebagai drakor yang wajib ditonton. Nggak apa terlambat nonton, karena saya memang baru menyukai kembali drama Korea setelah vakum nonton beberapa waktu lamanya, hahahaa.

Sky Castle adalah sebuah lingkungan perumahan elite yang penghuninya horang kayah dengan profesi mentereng. Dari dokter di rumah sakit terkenal, jaksa, ataupun tokoh masyarakat. PEnghuninya punya cita-cita agar anak-anak mereka sukses dan menjadi juara dalam pendidikannya. Intinya yagesya, mereka tuh ambisius banget untuk mewujudkan cita-cita itu.

Kisah Ambisius Orang Tua di Sky Castle

Episode pertama dibuka dengan hebohnya istri Kang Joon Sang (dokter ortopedi lulusan Universitas Nasional Seoul), Han Seo Jin, mempersiapkan pesta untuk Park Young Jae. Anak tunggal pasangan Park Soo Chang dan Lee Myung Joo yang lolos seleksi di Fakultas Kedokteran Universitas Nasional Seoul (UNS). 

Eh ini yang punya anak siapa, yang ngadain pesta siapa gitu yaa, hahahaa. Intinya Han Seo Jin punya tujuan khusus yaitu menginginkan resep rahasia dari ibunya Park Young Jae, gimana cara anaknya bisa diterima di UNS. Ceritanya, si Seo Jin ini meski udah nikah belasan tahun tapi belum diterima oleh ibu mertuanya. Alasannya karena tidak punya anak cowok, kebetulan dua anaknya cewek semua. Nah dia ingin membuktikan bahwa tanpa anak cowok pun, bisa mendidik anak ceweknya agar bisa jadi dokter. Jadi silsilah tiga generasi keluarga dokter bakal terwujud. Ribet banget yak.

Setelah ditelusuri, ternyata rahasia dibalik keberhasilan Young Jae adalah ia belajar dengan tutor pribadi yang mahal yaitu Kim Joo Young (Kim Seo Hyung), hal tersebut dikarenakan tutor yang ia gunakan memiliki tingkat keberhasilan nyaris sempurna dan hanya menerima 2 murid setiap tahunnya dengan seleksi yang ketat. 


Han Seo Jin pun berusaha  menggunakan jasa tutor tersebut. Dia berebut dengan tetangganya, Noh Seung Hye (Yoon Se Ah) yang memiliki dua anak kembar seusia Kang Ye Seo yaitu Cha Seo Jun (Kim Dong Hee) dan Cha Ki Jun (Cho Byeong Kyu).

Noh Seung Hye dan suaminya Cha Min Hyuk (Kim Byung Chul) seorang professor hukum berusaha sebisa mungkin agar anak-anak mereka mendapat tutor tersebut, namun Han Seo Jin lah yang berhasil mendapatkannya. 

Tragisnya saat itu juga ada insiden bunuh diri yang dilakukan Lee Myung Joo dan kaburnya sang anak, Park Young Jae. Setelah kejadian tersebut, keluarga Park meninggalkan SKY Castle dan rumah mereka diisi oleh keluarga Hwang Chi Young (Choi Won Young), seorang professor neurosurgery.

Pada hari pertama kepindahan keluarga Hwang Chi Yount, istrinya yang juga IRT Lee Soo Im (Lee Tae Ran) dan penulis buku, menemukan tablet milik Young Jae dan tanpa sengaja ia membaca isi diary-nya. 

Karena penasaran, Soo Im bertanya menganai apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga yang menempati rumahnya itu. Sayangnya, rasa ingin tahu Soo Im membuatnya dijauhi oleh ibu-ibu di SKY Castle terutama Han Seo Jin yang juga turut membaca isi diary Young Jae. Keluarga Pak Hwang ini memang berbeda dalam cara mendidik anak. Kedua suami istri ini membebaskan dan tidak memaksa anak tunggalnya ikut bimbiigan belajar.

Review Drama Korea Sky Castle

Sistem pendidikan di Korea Selatan itu sangat kompetitif. Ini terlihat dalam cerita Kang Ye Seo yang sepulang sekolah masih harus belajar sampai malam dengan tutor pribadinya. Weekend pun kadang masih harus belajar. Tidak ada waktu rebahan bagi pelajar yang ingin sukses menembus seleksi di UNS. 


Ini pula yang menyebabkan tingkat stres kaum muda hingga dewasa, karena tertekan dengan kebutuhan ingin dipandang sukses. Seperti yang dialami oleh Lee Myung Joo yang tertekan karena meski anaknya diterima, namun enggan masuk kuliah. Alasannya dia yakin nggak akan mampu mengikuti proses belajar di kampus elite tersebut. 

Sky Castell ini memperlihatkan gimana ketatnya persaingan anak-anak di sekolah. Mereka saling dibandingkan satu dengan lainnya, bahkan antara kakak dan adik pun mengalami hal sama. Tekanan untuk menjadi yang nomer 1 di kelas, terjadi anak sekolah yang kabur. 

Bukan hanya anak sekolah, dunia keja pun mempertontonkan persaingan yang ketat.  Orang tua yang ingin mengejar jabatan prestisius, tekanan pasangan di rumah dan bahkan bisa menggunakan berbagai cara yang di luar norma demi jabatan. 

Drama Korea Sky Castle nggak mudah ditebak. Ada begitu banyak fakta tersembunyi yang bikin penasaran. Bahkan ada fakta yang mengejutkan di beberapa scene, yang tak terpikirkan. Misalnya riwayat keluarga Han Seo Jin yang ternyata punya masa lalu yang selalu disembunyikan dari tetangga dan kenalannya. 

Meski ada tokoh jahat, ada pula cerita yang menyenangkan dengan celetukan lucu yang mengundang tawa. Karakter si kembar yang berbeda kepribadiannya, interaksi keduanya sungguh menarik disorot. Terselip pula kisah cinta monyet di antara siswanya, Atau kisah cinta pasangan suami istri yang menggemaskan. 

Moral Story Drakor Sky Castle
Meski drama Korea makjang namun tetap terselip hikmah yang bisa penonton perhatikan. Berikut ini moral story yang wajib dijadikan pelajaran :

- Nilai Bukan Segalanya

Nilai raport dianggap tidak berguna apabila mendapatkannya dengan cara curang. Kamu akan mendapat cemooh bila teman dan tetangga mengetahuinya. 

- Jangan Pilih Kasih Pada Anak

Drakor ini menampilkan sikap tidak bagus seperti perlakuan yang berbeda pada anak-anak. Hal ini diperlihatkan oleh Han Seo Jin yang mementingkan perhatian pada anak sulung dibanding si bungsu. Jadinya si bungsu kadang tidak menghormati Mama dan kakaknya.

- Bebaskan Anak Karena Mereka Punya Minat Masing-Masing

Orang tua dalam drakor ini memiliki tipe sama. Menurut mereka kesuksesan adalah menjadi juara di kelas. Jadi mereka dituntut untuk tetap semangat belajar dan jangan mau kalah dengan teman sekelas meski sama-sama tinggal di Sky Castle.

Padahal tiap anak memiliki minat sendiri dan tentunya akan menimbulkan efek negatif bil memaksakan kehendak sendiri sebagai orang tua.

Tentang Merdeka Belajar, kalian bisa membaca artikel dalam Blog Homeschooling milik mba Dian. Ada beberapa artikel menarik yang bisa kalian jadikan rujukan bila ingin mendapatkan info seputar homeschooling.

Nah, itu aja deh review ala saya yang baru beberapa bulan lalu menyelesaikan tontonn Sky Castle. Terus terang ekspetasi awal kurang suka, berubah menjadi suka banget. Ada kasih sayang orang tua dalam balutan sikap tegas pada anaknya. Terselip sikap romantis yang tidak biasa karena memang laki-laki jarang bisa menunjukkannya. 

Gimana sahabat, kalian tertarik nonton Sky Castle? Atau kalian udah nonton? Cerita dong karakter favorit kamu. Wassalamualaikum.
Reading Time:

Senin, 09 Januari 2023

Lato Lato Mainan Jadul Yang Sedang Viral
Januari 09, 2023 32 Comments

Lato Lato Permainan Anak-Anak Yang Sedang Viral

Lato Lato

Assalamualaikum. Awalnya saya nggak paham dengan lato kato yang tengah jadi perbincangan di masyarakat. Namun setelah ditunjukkan gambarnya dari media sosial oleh si sulung, baru deh paham. 

Saya:"Oh, ini kan yang dulu pernah kamu mainkan,"
Si sulung :"Iya, tapi aku nggak main sampai muter-muter gitu, Buk,"

Si sulung lantas membuka salah satu video di YouTube dan menampilkan anak kecil main lato lato. Lato lato yang tadinya hanya bergerak ke kiri dan ke kanan, mendadak berubah.  Si anak piawai menggerakkan lato lato hingga berputar naik turun juga. 

Apakah Lato Lato Mainan Tradisional?

Mainan Lato Lato

Sempat ada yang menyebutkan kalo lato lato itu mainan tradisional masyarakat Bugis. Nama lato lato kabarnya merupakan bahasa Bugis. Namun tiap daerah di Indonesia memiliki sebutan yang berbeda. Masyarakat Makasar menyebut mainan itu katto katto. Sementara saya (orang Jawa) mengenalnya sebagai ethek ethek.


Saat anak sulung saya mengenal mainan ini, sekitar awal tahun 2000. Namun si sulung hanya memainkannya sebentar. Dia juga cuma menggerakkan ke kanan dan kiri pelan-pelan. Saya selalu mendampingi saat dia main lato lato atau ethek ethek. 

Sebenarnya lato lato bukan lah mainan tradisional. Permainan ini berasal dari benua Amerika dan memiliki banyak nama. Ada yang menyebut click clacks, knocker, atau ber-bangers. Namun yang paling populer adalah clackers.  Sekitar tahun 1970-an, mainan ini sempat dilarang digunakan karena saat itu terbuat dari kaca. Apabila kedua bola berbenturan rawat pecah dan mengenai tubuh pemain atau orang yang berada dekat dengannya.

Di Indonesia sendiri mainan ini terbuat dari plastik sehingga lebih ringan dan aman untuk dimainkan. Masuk ke negeri ini sekitar tahun 1990-an, lato lato layaknya permainan anak-anak lainnya seperti gasing. Saat ini lato lato kembali muncul bertepatan mulai liburan semester ganjil penghujung tahun lalu. Harganya cukup murah namun tentu saja tergantung dengan kualitas bahan. Tiap daerah memiliki harga yang berbeda, sekitar Rp. 8.000 - 12.000.

Manfaat Positif Bermain Lato Lato Bagi Anak

Menurut Nila Anggreiny, Psikolog dari Universitas Andalas, menuturkan bahwa permainan lato-lato yang tengah viral di kalangan masyarakat punya dampak positif terhadap anak-anak. Ia menyebut permainan lato-lato telah mengalihkan perhatian anak-anak dari gadget. 

Saya sendiri menyaksikan anak-anak tetangga yang sekarang tengah menyukai lato lato. Namun mereka main tidak sepanjang hari, biasanya ketika pagi atau sore hari di depan salah satu rumah.

Ketika banyak orang dewasa yang tidak menyukai suara yang dihasilkan dari benturan dua bola, saya lebih memilih menikmatinya. Karena mainan seperti itu juga tidak akan berlangsung lama. Seperti layaknya mainan lainnya yang akan selalu menjadi mainan semusim. Nanti akan berganti dengan mainan lainnya. 

Seperti yang dituturkan oleh Nila Anggreiny, lato lati memiliki dampak positif sepanjang ada orang dewasa yang mendampinginya. Jangan sampai bermain dengan kecepatan tinggi yang bakal berakibat buruk. Kekuatan tangan anak-anak saat memainkan lato lato juga tidak seperti orang dewasa. 

Saya melihat anak-anak memainkannya dengan kecepatan sedang. Mereka sesekali tertawa ketika dirinya maupun teman sepermainannya gagal memainkan lato lato. Interaksi anak-anak dengan teman sepermainan ini yang tidak didapatkan saat mereka mengakses gadget-nya. Kecuali bermain game online, tapi tetap tidak ada tatap muka langsung.

Lato Lato Mainan Anak-Anak atau Orang Dewasa?

Permainan lato lato paling cocok dilakukan oleh anak-anak usia di atas 5 tahun. Anak usia 5 atau 6 tahun udah bisa diajak ngobrol. Orang tua bisa memberikan edukasi tentang baik dan buruknya permainan lato lato.

Bagi anak di bawah usia 5 tahun, belum bisa memahami efek buruk permainan ini. Mereka belum bisa memperkirakan batas kecepatan dan ketepatan saat bola saling berbenturan. Kalo salah sedikit, bola bisa membentur tangan dan efeknya menimbulkan bekas lebam. 

Di sini lah pentingnya peran orang tua agar mendampingi anak-anak saat bermain. Permainan lato lato maupun mainan lainnya butuh pendampingan orang tua. Coba deh kalian berkunjung di rumah maya Mom Blogger Ivayana Wicha yang ternyata lahir di Kota Semarang, kayak saya nih sob, hihiii.

Iva memiliki label Home education di blognya, bisa lah ya kalian baca, siapa tahu bisa dijadikan rujukan. Terutama bagi ibu muda dengan anak balita maupun yang di atasnya sedikit, ada pilihan beberapa ide bermain.

Lato Lato Viral Saat Liburan Sekolah

Di beberapa negara permainan lato lato ini menjadi ajang kompetisi yang diikuti oleh orang dewasa. Meski tak menutup kemungkinan ada juga lomba lato lato yang pesertanya anak-anak usia 10 tahunan. 

Di Sidoarjo, Solo, dan beberapa kota ada lomba lato lato yang pesertanya melibatkan anak usia 9-14 tahun. Bahkan di Sidoarjo lomba lato lato digelar dan mendapat atensi sebanyak 300 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Hadianya nggak main-main, ada seekor kambing yang diperebutkan bagi juara 1. 



Pemenang lomba lato lato adalah Chesta Khadafi yang main selama 2 jam 7 menit. Anak usia 10 tahun ini mengalahkan dua pemain lainnya dengan selisih waktu masing-masing 1 menit. Beruntung ya Chesta.

Namun bukan keberuntungan saja yang menjadi modal anak kampung Sedati ini. Dia selama satu minggu berlatih main lato lato. 

Lomba ini tidak sekadar memainkannya dengan membenturkan lato lato. Namun saat semifinal, peserta harus memainkan lato lato sambil duduk, jongkok, berjalan bahkan jalan berputar. Tentunya ini butuh konsentrasi agar fokus dalam permainan. Jadi Chesta memang pantas menjadi juara pertama dan mendapatkan kambing sebagai hadiahnya. Selamat Chesta!

Selalu ada pro kontra sejak munculnya media sosial. Lato lato bukan yang pertama menjadi permainan anak yang menimbulkan pro kontra di media sosial. Bukan pula mainan yang pertama menjadi benda sitaan oleh guru-guru di kelas. Bukan yang pertama pula menjadi obyek ketidak sukaan orang. Ada mainan lainnya yang pernah disita guru seperti ketapel, gasing, tamagochi, karet lompat tali, rubik, dan masih banyak lagi. Iya nggak sih?!

Kalian sendiri udah mulai kena demam lato lato, bisa memainkannya kah? Atau termasuk orang yang tidak suka karena suaranya yang mengganggu tidur kalian? Hayuk tulis aja isi hati kalian di kolom komentar. Wassalamualaikum.
Reading Time:

Senin, 19 Desember 2022

Ide Bermain Bagi Si Picky Eater Agar Menghabiskan  Makanannya
Desember 19, 20220 Comments

Ide Bermain Sambil Makan Bagi si Picky Eater

Assalamualaikum Moms. Saya beberapa hari ini tengah sibuk dengan pekerjaan sebagai blogger. Nah kadang tuh ada yang butuh foto tambahan gitu. Nyari di Google Foto kok nggak ketemu. Akhirnya nyari di album jadul, dan voilaaa... Malah nemu foto anak-anak saat masih balita. Ada yang sedang bermain ayunan, main bersama sepupunya, atau sepedaan. 

Ide Bermain sambil Makan

Nahh kan jadi ingat waktu si sulung usia 2 tahunan gitu, dia anak picky eater banget. Hanya suka sayur sop, bobor kangkung, tapi nggak suka sayur bening bayam. Tapi dia sangat suka masakan empal daging, atau terik tahu dan telor. Atau  sayur nangka muda dimasak santan (dia sebut sayur iwak/daging) gara-gara kayak suwiran daging, hahahaa... ada-ada aja yaa.


Kalo makanannya bukan yang dia sukai, bakal butuh durasi lama. Dan juga butuh kesabaran   


Tahu dong ya kalo anak usia 2 tahuanan itu seringnya disebut terrible two. Alasannya karena sifat alamiahnya yang ingin lebih mandiri atau juga suka mengeksplorasi sesuatu yang baru. 

Ide Bermain Bagi Anak Yang Susah Makan

Dulu saya inginnya anak makan ya di meja makan, nggak kemana-mana apalagi sampai keluar rumah. Namun sayangnya tidak demikian dengan si sulung yang harus saya tinggal kerja dan hanya bersama ART serta kedua orang tua saya. Setiap makan sore, kata mbah Uti dan Kakung juga ART, selalu minta ke taman bermain di TK. 


Di sana ada ayunan dan mainan jungkat jungkit. Jadi sambil bermain, ART pun menyuapi makan si sulung. Dan ini berlanjut selama beberapa bulan karena tidak bisa dialihkan dengan makan di rumah aja.


Akhirnya setiap hari Sabtu dan Minggu sore saya berinsiatif mengajaknya makan di ruamh. Memang masih tetap sambil bermain. Tapi maksud saya makan di rumah sambil melakukan kegiatan bermain. Nah berikut ide bermain yang saya rekomendasikan untuk Moms dengan si picky eater. 

Main Ayunan

Tetap sih ini salah satu mainan favorit si sulung saat usia 2 tahunan. Kalo udah duduk di ayunan dia bakal mudah makan. Iya makannya sambil disuapin gitu, Moms. Nah biasanya memang kalo disuapi namun asik bermain ayunan, dia bisa menghabiskan jatah makanannya dengan cepat.

Anak main ayunan


Cuma memang tidak dianjurkan bagi anak yang gampang mual. Pernah loh teman bermain si sulung ikutan juga tapi dia langsung memuntahkan isi makanannya. Katanya sih pusing dan mual. Jadi memang tidak setiap anak bisa melakukan hal sama.

Bermain Balok Huruf dan Angka

Bermain Balok


Nah kalo bermain balok seperti ini juga untuk belajar ya, Moms. Jadi kita suapin makanan, anak bisa menyusun balok. Kita bisa mengajarkan atau mengenalkan huruf dan angka sejak dini. Tentunya hanya untuk melatih motorik kasar. Jangan lupa pilih balok yang terbuat dari bahan yang ramah untuk anak-anak.

Bermain Menggunakan Boneka Jari

Salah satu ide bermain yang menyenangkan dan bisa dilakukan di rumah, adalah boneka jari. Anak-anak bisa memainkannya di jari masing-masing. Mainan jari ini ada setelah anak-anak saya beranjak remaja. Namun saya memesan mainan ini pada seorang teman dan menjadikannya kado untuk ponakan yang ulang tahun.

Boneka Jari


Boneka jari ini bisa untuk belajar mengenalkan suara hewan tentu dengan pilihan boneka jari bentuknya hewan. Boneka jari juga bisa merangsang daya imajinasi anak sekaligus kemampuan bahasa mereka. 

Baca Buku 

Eh nggak  boleh loh makan sambil baca buku, itu pesan ibuku. Iya sih sebenarnya kegiatan makan harus dilakukan sendiri, jangan sambil melakukan hal lain. Namun itu hanya berlaku untuk anak yang makan dengan mudah kayak si bungsu. 

Kalo si sulung yang tergolong anak picky eater, bisa menghabiskan makan pun saya udah senang. Jadi bagi saya nggak masalah kalo makan sambil anaknya baca buku. Saya juga pilihkan buku yang isinya bergambar dan warna warni. Karena biasanya anak menjadi semangat menghabiskan makanan saat melihat gambar warna warni di buku cerita.

Sepedaan 

Nah ini jalan terakhir ART ketika si sulung makannya susah. Begitu udah menjelang waktu makan, sepeda pun dikeluarkan oleh mbah kakungnya. Dan si sulung duduk sambil disuapin oleh ART atau mbah kakungnya.

Bermain Sepeda
Foto jadul karena
dulu belum ada kamera digital


Sebenarnya situasi makan dengan keluar rumah hanya dengan ART atau bapak ibu saya. Kalo saya sedang di rumah saat hari libur, si sulung tetap mau makan. Tentu saja sambil mainan juga. Memang susah susah gampang untuk meminta si picky eater menghabiskan makanannya. Namun trik di atas mampu menjadi solusi agar si kecil bisa menyelesaikan makanannya tanpa rewel. 


Bagi Moms yang punya anak picky eater, bisa loh cara seperti yang saya sebutkan itu jadi solusi. Atau mungkin Moms punya cara lain, silakan tinggalkan komentarnya ya. Wassalamualaikum.
Reading Time:

Senin, 01 Agustus 2022

Anak Hobi Seni Gambar? Jangan Diremehkan!
Agustus 01, 2022 30 Comments

Assalamalaikum. Ketika anak-anak sudah beranjak dewasa, saya kadang suka mengingat masa lalu. Masa ketika mereka masih bocah dan senang sekali mencoret dinding di rumah menjadi lukisan surealis. Bapaknya sampai gemes karena dinding baru aja selesai dicat belum ada satu bulan.



Saya dan suami memang cuma bisa gemas, meski udah disediakan papan tulis ukuran besar untuk coret-coret, anak-anak tetap aja memilih dinding rumah sebagai media gambar. Ya sudah lah, kami nggak ingin mematikan hasrat anak-anak mengekspresikan imajinasinya di dinding. Meski dinding jadi nggak cantik lagi, hahahaa.


Saya yakin masa mencoret-coret dinding itu nggak lama, nanti saat usia 5 atau 6 tahun mereka udah bisa dikasih saran agar tidak melakukannya. Apalagi usia segitu juga udah sekolah, udah diajari menggambar di buku tulis atau papan tulis.


Satu hal yang saya ingat dari hobi kedua anak saya, si sulung masih menurut bila diingatkan untuk menggambar di papan tulis. Meski nanti juga lupa lagi kalo udah beberapa hari. Sementara si adik tetep aja nggak mau menggambar di papan tulis. Katanya papannya jelek, ibu pusing deh kalo alasannya seperti itu. Padahal papan tulisnya itu udah dibikin yang bagus karena saya pesan di salah satu tukang kayu langganan suami.


Manfaat Seni Gambar Bagi Anak-Anak

Namun tidak semua orang tua menerima kesenangan anak-anaknya menggambar di dinding rumah. Sering saya menemukan orang tua yang marah karena dinding jadi nggak karuan dengan coretan abstrak si kecil. Anak usia 3 tahun mana tahu kalo dia telah merusak dinding rumah dengan coretannya? Dia hanya ingin mencoret sesuka dan sebisanya aja. Nggak paham dengan dinding yang berubah kotor, nggak cantik, nggak rapi lagi di mata orang dewasa.


Saya ingat pernah membaca di salah satu artikel di majalah Ayah Bunda, majalah langganan saya sejak menikah hingga mengasuh anak-anak. Dari artikel tersebut dituliskan tentang kesenangan anak menggambar di media mana aja itu memiliki manfaat bagi tumbuh kembangnya.


Bahkan bisa aja seni gambar yang dilakukan anak kita kelak menjadi sumber nafkahnya? Siapa yang tahu, ye kaan?!


Saya juga baca dari salah satu portal berita dari disdikpora, menggambar dan juga mewarani itu memiliki manfaat bagi anak-anak. Berikut ini manfaat menggambar dan mewarnai :


- Sebagai Media Berekpresi


Bukan hanya orang dewasa yang butuh mengekspresikan perasaannya. Anak-anak terutama yang masih balita dan belum bisa menyampaikan isi hatinya, butuh media untuk berekpresi. Bagaimana isi hati mereka, marah, sedih, gembira, semua dituangkan dalam seni gambar.


- Membantu Anak Mengenal Perbedaan Warna

Ini untuk menggambar sekaligus mewarnai, atau mewarnai saja. Memberi kegiatan seni mewarnai untuk anak, membantu mereka mengenal warna. Sekaligus mengajarkan perbedaan warna, kata yang tepat untuk setiap warna agar tidak salah menyebutkannya.


- Menstimulasi Otak Kanan

Seni gambar juga mampu menstimulasi  otak kiri dan kanan secara seimbang. Bila otak kanan berhubungan dengan kreativitas, imajinasi, musik, warna, dan emosi serta ingatan jangka panjang. Sedangkan otak kiri berkaitan dengan logika, analisa, hitungan, tulisan dan ingatan jangka pendek.


- Melatih Anak Menggenggam Pensil



Sebagai orang tua, tentu kalian pernah kesulitan mengajarkan anak memegang pensil. PR banget ya membimbing anak memegang pensil. Belajar menggenggam dan mengontrol pensil di tangan itu harus dibiasakan. Kemampuan tersebut nantinya pasti akan dibutuhkan saat mulai masuk sekolah. 


- Melatih Kreativitas Anak

Tahu nggak bu-ibu, anak yang suka menggambar biasanya menggunakan imajinasinya untuk menorehkan pensil atau apapun itu ke media sesuai bentuk yang diinginkan. Anak usia 3 tahun belum bisa menampilkan gambar yang kece. Ya iya lah, coretan tak berbentuk mulus pun udah suatu prestasi baginya. 

Si bungsu kami sejak kecil suka mencoret dinding rumah. Begitu usianya 4 tahun gambarnya mulai berbentuk. Cuma kadang saya merasa agak seram lihat gambarnya yang bawa pedang dengan darah menetes gitu. Apaaah? Anak usia 4 tahun udah menggambar hal yang mengerikan? Ya saya nggak bisa menyuruh dia untuk menggambar yang manis manis aja. Eh pernah sekali saya arahkan begitu. Malah hasilnya kaku, gak alami. 

Ternyata cara saya membiarkan justru menjadi efektif karena si bungsu bebas berkreasi. Dan sekarang anaknya udah jadi mahasiswa semester 7 di jurusan DKV Udinus. Udah nyambi kerja juga dan ini karena dilamar oleh owner perusahaannya via DM Instagram. Boleh magang di situ juga dari pada keluar kerja. Kerjanya menyesuaikan jam kuliah karena sekarang sebagian udah mulai tatap muka.


- Melatih Kepekaan Pada Lingkungan 

Anak yang suka menggambar, terbiasa mengamati lingkungannya. Dia punya kepekaan dan menuangkan hasilnya di media gambar. Karya si bungsu sejak dia suka menggambar di kertas, dipajang di lemari kaca meja belajarnya. Dari gambar kucing yang menjulurkan lidahnya, dengan badan setengah manusia, pemuda membawa pedang, gadis yang duduk sendirian, dan masih banyak lagi.

Saya tidak tahu dia mengamati siapa, kemudian dituangkan dalam ekspresi yang berbeda dengan aslinya. Namun saya mengagumi tangannya yang menggores garis tanpa mleyot, tegas dan yakin dengan setiap goresan pensil di kertas. Saya pun akhirnya menyediakan buku sketsa yang cukup tebal beberapa buah. Karena kecepatan gambarnya bisa menghabiskan buku sketsa dalam beberapa waktu aja. 


Mulai Menyukai Doodle dan Menorehkan Karya di Media Apa Aja


Oh iya saya masih ingat, waktu usia 12 tahun dia mulai bikin doodle. Nggak tahu juga belajar dari mana, mendadak buku sketsanya terisi beberapa doodle. Yang bikin saya ngakak adalah, rak buku di kamarnya pun tak lepas dari goresan doodle. 


Sebenarnya hasil dia bikin doodle itu nggak hanya ada di buku sketsa atau lemari buku. Doodle dan hasil karyanya bisa ditemukan di sepatu, tas sekolah, kursi, slayer, atau topi. Dia paling suka kalo saya membawa pulang goodie bag dengan warna polos. Itu artinya bisa dijadikan media gambarnya. 


Sejak kuliah di DKV, si bungsu mulai merasa berada di tempat yang diinginkannya sejak kecil. Setiap hari dia punya tugas menggambar, atau nerjain nirmana. Bosan nggak bosan setiap hari bertemu tugas ini.


Saya senang melihat dia nyaman di jurusan yang dipilihnya sesuai passion. Saya awalnya nggak bisa menjelaskan pada orang-orang yang bertanya si bungsu kuliah di mana. Ketika saya melafalkan DKV, orang mendengarnya itu kuliah di kafe, hahahaa. 


Masih banyak orang yang nggak paham bahwa jurusan DKV ini memiliki kesempatan kerja yang lebih luas. Bahkan waktu pertama kali saya (sebagai wali mahasiswa) datang pada acara ramah tamah dengan pihak kampus bersama orang tua lain di jurusan DKV, udah mendapat warning dari dekan.


Tolong saat anaknya nanti menginjak semester 3 atau 4, jangan terlena dengan tawaran kerja. Karena kalo udah mengenal duit, bisa lupa dan nggak menyelesaikan kuliahnya


Hmm, benar juga soal tawaran kerja ini. Meski sebenarnya dia udah mulai menghasilkan duit dari passion sejak usia 14 tahun di SMP. Beberapa kali mendapat order desain logo usaha orang tua temannya. Bayarannya duit jajan atau produk usaha mereka.


Yang lumayan didapatkan si bungsu adalah membimbing anak seorang pengusaha karoseri terkenal di Semarang. Selama satu bulan memberikan pendampingan membuat desain 3D render untuk persiapan lomba. 


Nah mengapa sekarang saya membiarkan si bungsu kerja di salah satu perusahaan restorasi mobil antik di Semarang? Pertama karena si bungsu tetap menjalani kuliah sesuai jadwal. Dia bertanggung jawab dengan pilihannya kuliah sambil kerja. Karena waktu ditawari pekerjaan, dia masih kuliah daring. Dan ketika sekarang kuliah udah mulai tatap muka, si bos mengijinkan dia mengutamakan kuliah dan bekerja ketika jawal kuliah libur atau kosong.


Jadi buk-ibuk, kalo anaknya suka mencoret-coret dinding rumah, jangan baper atau marah. Siapa yang tahu si anak kelak menjadi tukang insinyur, desainer, animator, dan bidang seni lainnya? Masih aman lah kalo media dinding rumah sendiri yang kena coretan anak-anak, dari pada milik tetangga?


Seperti yang udah saya tuliskan di awal, biarkan anak bebas berekspresi dengan media apapun yang dipilihnya. Ketika usianya bertambah juga dia bakal memilih media gambar dan tidak lagi coret-coret dinding. Tapi, coretan di dinding bisa jadi seni grafiti juga kan? Sebuah karya yang juga bisa dinikmati bila dibikin dengan bagus. Setuju nggak sih? Silakan berkomentar di bawah ya teman-teman, wassalamualaikum.

Reading Time:

Selasa, 01 Juni 2021

Jangan Tabu Bicara Menstruasi, Karena Ibu Menjadi Sosok Pertama Anak Gadisnya Bertanya
Juni 01, 2021 52 Comments

 


Assalamualaikum Sobat. Terlahir sebagai perempuan rasanya memiliki keistimewaan. Sejak kecil udah dijadikan bonekanya ibu. Didandanin, rambut dikucir, dibuatkan rok cantik, hehehee. Nantinya bertambah usia adalah ketika mulai mengalami masa pubertas. Salah satu tanda memasuki masa pubertas adalah dengan datangnya menstruasi.

  

Masa yang paling penting dalam hidup seorang perempuan adalah mendapatkan menstruasi. Meski awal mendapat menstruasi rasanya bikin hati galau. Tapi bersyukurlah bila kalian mengalami proses ini. Karena menstruasi merupakan petunjuk adanya mekanisme reproduksi yang dialami perempuan.


Saya sendiri mengalami menstruasi pertama saat berusia 14 tahun atau ketika tengah semester genap kelas 2 SMP. Kaget sih enggak, karena ada ibu dan kakak sepupu yang cukup sering membicarakan menstruasi. Maklum lah ya, sepupu dari ibu jumlahnya banyak perempuan dibanding laki-laki. Dan rumah kami terletak di satu gang jadi sering ngumpul gitu tiap sore untuk ngobrol dari hal remeh sampai yang penting.  Jadi saya sedikit paham bagaimana bila masa menstruasi tiba dan saya sedang sendirian baik di rumah maupun di sekolah.


Dulu saya mengalami menstruasi saat sedang di rumah, sore jelang mau mandi. Sempat bingung namun akhirnya ingat dengan percakapan bareng sepupu, ibu, dan kerabat perempuan. Bersyukur banget hubungan kerabat yang dekat dan tinggal berdekatan, menjadi keberuntungan bagi saya dan sepupu perempuan. Kami mengetahui informasi tentang gimana menjaga kebersihan saat menstruasi, bahkan bisa ngerumpi segala hal tanpa tabu.


Namun tidak semua anak perempuan sama beruntungnya seperti saya dan sepupu. Terlebih banyak mitos yang beredar dan  banyak hal tabu yang bikin anak perempuan mundur teratur membicarakan menstruasi. 


Teman-teman ingat kah dengan mitos, ketika menstruasi tidak boleh mencuci rambut? Terutama saat hari-hari awal menstruasi. Katanya nanti darah haid bakal berhenti gara-gara nyuci rambut. 


Mitos yang nggak ada hubungannya namun banyak anak perempuan yang percaya. Bahkan ada perempuan dewasa yang masih percaya ini. Kebayang gimana gatalnya kulit kepala mesti nunggu siklus menstruasi selesai baru bisa nyuci rambut, wkwkwkk.


Demi menghapus mitos tentang menstruasi yang terlanjur beredar di masyarakat, penting loh mencari tahu informasi yang benar. Terutama ibu-ibu yang memiliki peran penting menjadi sumber informasi anak perempuan dan anak laki-laki. Iya, anak laki-laki juga mesti tahu seputar menstruasi ini. Yuk lanjut baca agar memahami mengapa anak laki-laki pun perlu tahu masalah menstruasi.


Webinar Sehat dan Bersih Saat Menstruasi

Ibu menjadi sosok pertama yang diharapkan anak perempuannya untuk mendapatkan informasi seputar menstruasi. Jadi pengetahuan tentang kebersihan saat menstruasi wajib menjadi bekal seorang ibu.


Beruntung lah saya dan teman-teman dari berbagai kota di Indonesia, berkesempatan gabung dalam webinar Sehat dan Bersih Saat Menstruasi.  Dalam webinar yang menghadirkan beberapa narasumber ini, banyak materi penting dan sangat bermanfaat. Dari menjaga kebersihan saat menstruasi hingga tips komunikasi antara ibu dan anak.  


Webinar dibuka oleh host Novita Angie, yang mengajak peserta untuk mengisi poling tentang manajemen kebersihan menstruasi.  Seperti kata Angie, nggak ada yang menang atau kalah untuk jawaban poling. Jadi poling pertanyaan seputar manajemen kebersihan menstruasi ini untuk having fun aja.


Angie juga menjelaskan mengapa tanggal 28 Mei diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi. Tujuannya untuk mengingatkan kesadaran perempuan tentang pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi. Yang tak kalah pentingnya adalah untuk mematahkan mitos dan stigma negatif terkait menstruasi yang masih dianggap tabu di masyarakat. 


Dipilih tanggal 28 Mei karena, rata-rata siklus menstruasi normal adalah setiap 28 hari. Sedangkan lama periode menstruasi normal adalah selama 5 hari. Itu lah mengapa Hari Kebersihan Menstruasi dipilih tanggal 28 di bulan ke-5 (Mei). Meski pun angka rata-rata siklus haid yang normal antara 21-25 hari dan terjadi antara 3-7 hari.


Webinar bertema "Sehat & Bersih Saat Menstruasi" ini berlangsung pada tanggal 27 Mei 2021. Sepanjang kurang lebih 2 jam kami menerima materi yang menarik dan bermanfaat bagi perempuan baik yang menyandang peran ibu maupun tidak.  

Narasumber webinar sebagai berikut :



  1. Prof.Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH selaku Anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 
  2. Anna Surti Ariyani, S.Psi., M.Si, Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jakarta.
  3. dr. Dwi Octavia Handayani, M.Epid selaku Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. 
  4. Mada Shinta Dewi selaku Country Manager Mundipharma Indonesia.


Tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi

Menstruasi merupakan proses biologis yang normal dan dialami oleh setiap perempuan. Setiap anak perempuan semestinya mendapat pengetahuan menstruasi sebelum mengalami menarke (menstruasi untuk pertama kalinya). Bekal pengetahuan tersebut disebut Manajemen Kebersihan Menstruasi. Apa itu Manajemen Kebersihan Menstruasi?


Manajemen Kebersihan Menstruasi adalah :

  • Pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi.     
  • Pengetahuan tentang cara menggunakan pembalut yang bersih. Memiliki akses mengganti pembalut minimal setiap 4 jam sekali, dan mandi dua kali sehari.
  • Memiliki akses untuk pembuangan pembalut yang sudah dipakai. Memiliki akses menggunakan toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga.

Berikut adalah cara-cara menjaga kebersihan selama periode menstruasi :



Untuk itu sejak dini anak perempuan juga diajarkan untuk membersihkan vagina secara benar, teliti dan berkala; menggunakan air bersih yang mengalir dan lebih baik menggunakan shower; boleh menggunakan cairan pembersih antiseptik kewanitaan yang sesuai dengan pH normal organ kewanitaan (pH 3,5 - 4,5); menggunakan pembalut yang dapat menyerap darah dengan baik; serta mengganti pembalut secara teratur minimal setiap 4 jam sekali. 


Kesadaran perempuan Indonesia tentang pentingnya manajemen kebersihan selama periode menstruasi masih sangat rendah. Datanya sebagai berikut :
  1. 1 dari 2 anak perempuan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.
  2. 1 dari 3 anak perempuan mengganti pembalutnya setiap 4 - 12 jam. Sisanya mengganti pembalut 2 kali sehari.
  3. 1 dari 3 anak perempuan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.

Manajemen kebersihan selama periode menstruasi ini penting diinformasikan kepada perempuan. Alasannya karena kebersihan yang tidak terjaga selama periode menstruasi, bisa menyebabkan :

  • Vaginitis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan bakteri alami di dalam vagina. Penyebabnya adalah penggunaan pembalut yang berulang atau jarang ganti, yang menyebabkan keputihan dan gatal-gatal.
  • Kandidosis Vulvovaginalis atau lebih dikenal sebagai Infeksi Saluran Reproduksi Wanita yang disebabkan oleh jamur. Terjadi karena organ reproduksi terlalu lembab yang mengakibatkan iritasi saat mengenakan pembalut yang tidak tepat. 
  • Infeksi Saluran Kemih yang biasanya dengan gejala beragam. Dari demam, sakit di perut dan panggul, nyeri saat buang air kecil, dan sebagainya.

Munculnya penyakit di atas bisa menyebabkan peningkatan resiko terkena kanker serviks akibat jamur dan bakteri. Penggunaan pembalut yang menyebabkan kanker adalah informasi yang tidak benar. Sepanjang penggunaan pembalut udah benar dengan melakukan manajemen kebersihan menstruasi, tentu saja bisa mencegah resiko penyakit di atas. Kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan Tes IVA atau Pap Smir dan juga vaksin HPV. 

Di sini lah pentingnya peran ibu untuk mengedukasi anak perempuannya agar memahami manajemen kebersihan menstruasi. 


Pentingnya Peran Ibu Mengedukasi Anak Perempuan

Kurangnya informasi seputar menstruasi sebelum menarche bisa menyebabkan anak perempuan yang mulai remaja menjadi kurang siap menerima menarke. Bisa muncul perasaan negatif yaitu cemas, takut, malu, marah, dan sebagainya. Dan ketidak siapan menghadapi menarke ini bisa menyebabkan kesalahpahaman tentang menstruasi.


Mengapa Ibu-Ibu sulit membicarakan menstruasi? 

  • Dianggap Tabu. Seringkali menstruasi menjadi masalah yang sulit dibacarakan karena dianggap sebagai hal yang memalukan.
  • Bingung memulai dari mana untuk membicarakan menstruasi ini pada anaknya. Akhirnya si ibu menunda dan akhirnya sudah terlambat menyampaikan atau tidak pernah sama sekali.
  • Kurang pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu tentang masalah menstruasi. Sehingga hal ini menjadi penyebab ibu tidak bisa membicarakannya pada sang anak.
  • Remaja putri merasa ragu dengan kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki ibunya. Sehingga si anak akan mencari informasi dari sumber lain.


Menurut data DITPSD, lebih dari 90 % anak perempuan lebih percaya pada ibunya dan guru untuk mendapat informasi. Setelah itu mereka baru mencari informasi dari teman, saudara perempuan, petugas kesehatan yang dikenal. Seiring dengan terjadinya perubahan teknologi yang ada,  informasi seputar menstruasi juga bisa didapat dari berbagai media dan internet.


Di samping efek negatif karena tidak membicarakan menstruasi sedari dini, seperti yang sudah saya tuliskan di atas. Ada loh efek positif jika menstruasi dibicarakan dengan anak. Yaitu : 

- Kesehatan reproduksi remaja menjadi lebih baik. 

- Mereka akan menunda hubungan seksual pertama.

- Mengurangi resiko masalah kesehatan mental terkait seksualitas.

- Relasi ibu dengan anak perempuannya menjadi lebih dekat


Ibu Anna berhasil mengumpulkan data pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan oleh anak-anak perempuan atupun anak laki-laki.



Ibu jangan pernah tabu ketika ingin ngobrol masalah menstruasi kepada anak-anaknya. Berikut tips yang perlu diketahui oleh para ibu :

  1. Ingat, Ibu adalah sumber informasi yang paling diharapkan oleh Anaknya. Jadi ibu pelu membekali diri dengan pemahaman yang tepat tentang menstrusi. Ibu perlu paham mana yang MITOS dan mana yang FAKTA seputar menstruasi. Seorang ibu juga perlu membekali diri dengan cara berkomunikasi tentang menstruasi.
  2. Bicara Menstruasi Tidak Tabu. Membicarakan seputar menstruasi itu penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi anak perempuan sebagai generasi penerus bangsa.
  3. Lakukan Berulang Kali. Topik menstruasi tidak bisa dibicarakan dalam 1 kali pertemuan. Ibu diharapkan melakukan pembicaraan berulang kali, secara bertahap, sejak ada tanda-tanda anak memasuki awal pubertas. Atau bisa juga sebelumnya, sesuaikan pembicaraan dengan usia anak. Kita bisa menceritakan dari pengalaman pribadi saat sedang mengalami menstruasi.
  4. Bersikap Positif. Ibu bisa membicarakan isu-isu pubertas termasuk menstruasi. Penting sekali seorang ibu bisa bersikap positif, dengan tersenyum, tidak kaku, pokoknya siapkan kondisi nyaman. Karena menstruasi ini merupakan topik yang sensitif buat remaja.
  5. Banyak bertanya dan berdiskusi. Alangkah lebih baik ibu banyak bertanya dan mendengarkan jawaban anak remajanya dibandingkan banyak berceramah atau menasihati. Jika ibu tidak siap menjawab pertanyaan anaknya, katakan terus terang bahwa ibu butuh waktu untuk berpikir dulu. Ibu bisa mencari informasi dari tenaga kesehatan atau orang yang ahli di bidangnya, baru kembali kepada anak untuk memberi jawaban.
  6. Jelaskan secara kongkrit. Ibu bisa menggunakan gambar anatomi tubuh sederhana sambil menjelaskan. Ibu juga bisa menunjukkan cara menggunakan pembalut, juga cara membuangnya. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan games, misalnya Menstrual Maze.
  7. Jelaskan Juga kepada anak laki-laki. Meski tidak memiliki anak perempuan, ibu yang memiliki anak laki-laki juga bisa memberikan penjelasan tentang seputar menstruasi. Tujuannya agar anak laki-laki dapat lebih menghargai dan memahami perempuan. Maksud lainnya adalah anak laki-laki tidak lagi mempermalukan atau mengejek anak perempuan yang sedang menstruasi. Justru mereka dapat membantu dengan ikut menutupi teman perempuan yang mengalami 'bocor menstruasi di roknya'. Anak laki-laki juga bisa membawakan minuman hangat untuk teman yang lesu karena menstruasi. Sikap empati ini bisa membuat teman perempuannya merasa percaya diri saat menjalani masa periode menstruasi.

Dukungan Pemerintah dan Dunia Usaha Untuk Edukasi Manajemen Kebersihan Menstruasi


Dukungan Pemerintah

Ada fakta yang perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah, yaitu:


Fakta berikutnya adalah, hanya 5 dari 10 anak perempuan yang tahu apa yang harus dilakukan selama menarke (haid pertama). Hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mengganti pembalut setiap 4 - 8 jam, sisanya mengganti pembalut 2 kali sehari. Dan hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mencuci tangannya sebelum dan sesudah mengganti pembalut.


Untuk meningkatkan edukasi tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi, dukungan pemerintah adalah dengan menerbitkan peraturan-peraturan. 




Beberapa program yang sudah dilakukan di antaranya adalah : 





Dukungan Mundipharma Indonesia


Mundipharma Indonesia sebagai bagian dari dunia usaha yang concern dengan kesehatan, turut berpartisipasi dalam upaya mengedukasi MKM. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menghimpun materi Manajemen Kebersihan Menstruasi dalam sebuah buku yang diberi nama Betadine Red Days Book atau Red Journal. Buku ini bisa dipergunakan oleh masyarakat umum sebagai salah satu rujukan untuk edukasi MKM.


Dalam sesi akhir, ada Mas Adi yang memperkenalkan Betadine Indonesia sebagai produk untuk menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan.



Rangkaian lengkap Betadine Indonesia terdiri dari:
  • Daily Protection. Rangkaian perawatan sehari-hari, yang terdiri dari Betadine Feminine Wash Foam dan Betadine Feminine Wash Natural yang keseluruhannya mempunyai PH balance, mengandung prebiotik, bebas paraben, hypoalergenic dan juga telah lulus uji ginekologi. Produk yang bikin kamu nyaman meski cuaca di luar ruangan terik menyengat. 
  • Red Days. Betadine Feminine Hygiene yang merupakan produk perawatan khusus untuk saat menstruasi, mengandung antiseptik PVPI 10% ditujukan untuk mengatasi gejala infeksi kewanitaan (keputihan, iritasi ringan, bau tak sedap, gatal). Kalian yang suka merasa gatal di area kewanitaan bisa menggunakan jenis ini.
  • Infection. Produk Betadine Vaginal Douche ini mengandung antiseptik PVPI 10%. Dapat digunakan dalam kondisi ketika terjadi infeksi. Untuk penggunaan nya tentunya dengan terlebih dahulu berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan. 
  • On The Go. Betadine Feminine Wipes atau tisu basah yang khusus  digunakan sebagai produk perawatan bagian kewanitaan. Tentu saja fungsi nya untuk  menjaga kebersihan area kewanitaan saat dalam perjalanan atau di luar rumah. 
Apabila teman-teman ingin membeli produk Betadine Indonesia, bisa di toko online berikut :


Nah yang juga perlu ibu-ibu ketahui, semua produk Betadine aman untuk digunakan ibu hamil karena mengandung prebiotik. Jadi nggak perlu takut untuk menggunakannya bila merasa area kewanitaan gatal atau mengalami keputihan.

Acara ditutup dengan lagu yang dinyanyikan oleh anak-anak dari Sekolah Berbakat Citra Raya Tangerang. Awal acara sebelumnya mereka juga mengisi dengan menyanyikan lagu tentang edukasi menstruasi.

Saya tuliskan cuplikan syairnya : "Jangan lah takut memulai langkahmu, Kau pasti bisaaa".


Udah ya itu aja yang teringat, hahahaa. Semoga apa yang sudah saya tuliskan dari acara Webinar Sehat & Bersih Saat Menstruasi, bisa bermanfaat untuk pembaca. Wassalamualaikum.

Reading Time: