Oktober 2020 - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Sabtu, 31 Oktober 2020

Undian Grand Prize Sobatku Berhadiah Umroh dan Uang Tunai
Oktober 31, 2020 37 Comments


Assalamualaikum Sobat. Pernah mendapat hadiah umroh? Adik saya pernah menjadi tamu Allah karena saya ikut lomba menulis cerita inspirasi di Instagram. Atau mungkin kamu pernah menang lomba blog dan mendapat hadiah uang tunai? Pasti senang dong ya. 


Nah kalo yang akan saya ceritakan ini beda banget. Kamu nggak perlu bersusah payah ikut lomba menulis cerita. Terus gimana dong caranya? Sini rapatkan barisan, baca lanjutannya yaa. Hihihiii.


Beberapa hari yang lalu saya nggak sengaja menyaksikan Live Instagram di akun Sobatku.id yang heboh sepanjang acara. Ternyata yang bikin heboh adalah pengundian yang bisa disaksikan oleh siapapun. 


Asal kamu punya akun Instagram, terlebih kalo menjadi follower @sobatku.id udah pasti otomatis bisa nonton live di Instagram. Kayak saya nih yang lagi asik buka story di Instagram malah ketemu promo undian tabungan SOBATKU seminggu sebelumnya.


Oiya saya kasih tahu bahwa Sobatku adalah Simpanan Online Sahabatku yang berbasis aplikasi dari KSP Sahabat Mitra Sejati. KSP Sahabat Mitra Sejati ini dipimpin oleh pengurus profesional terpercaya dan didukung penuh oleh Bank Sahabat Sampoerna. Sobatku diluncurkan sejak bulan Julii 2017 bersamaan dengan Hari Koperasi Nasional di Kota Makassar.


Apa Yang Membedakan SOBATKU dengan E-Wallet?

Sobatkau adalah aplikasi yang digunakan untuk menabung, yang dilengkapi dengan fitur pembayaran serta transaksi digital untuk kebutuhan sehari-hari. SOBATKU mengajak penggunanya untuk rutin menabung. 


Sedangkan E-Wallet adalah produk yang digunakan sebagai dompet elektronik. Yang fungsinya menggantikan semua metode pembayaran dan mengarahkan penggunanya untuk bertransaksi.


Nah, udah kelihatan ya bedanya. SOBATKU mengarahkan nasabahnya menabung. Beda dengan E-Wallet yang ngajakin nasabahnya untuk melakukan transaksi.


SOBATKU menawarkan beragam keuntungan, di antaranya :

- Buka Rekening tabungan cukup dengan modal smartphone. Jadi kamu nggak perlu datang ke kantor Bank.

- Nomor HP kamu bakal menjadi Nomor Rekening

- Nabung atau Tarik Tunai via LOket Sahabat di Alfamart/Alfamidi di seluruh Indonesia.

- TANPA Biaya Bulanan dan tanpa biaya administrasi

- Nabung Aman dengan Bungan Menarik

- UNDIAN TOTAL MILYARAN RUPIAH yang akan diundi setiap bulan sepanjang tahun. Ada pula Grand Prize 100 juta rupiah setiap 3 (tiga) bulanan, dan 4 Paket Umrah. Dan seluruh hadiah ini tidak dibebankan pajak. Menyenangkan banget!

- Program Marketing menarik bagi para pengguna SOBATKU.


Kalo fitur yang ada di SOBATKU ada apa aja? Yuk lihat di bawah ini Sob:


  • Kamu bisa nabung melalui Bank Transfer (ATM, M-Banking, Internet Banking)
  • Bisa Setor dan Tarik Tunai di Alfamart
  • Transfer ke sesama SOBATKU
  • Transfer ke Nomor HP
  • Transfer ke rekening Bank
  • Transfer terjadwal dan berkala
  • Bayar, Beli, dan Top Up Biller
  • Pembayaran belanja di Alfamart dan merchant
  • Menyalurkan pembayaran Donasi, Infaq, dan Zakat
  • SOBATKU premium, dengan limit nabung yang lebih besar
  • Pembelian Asuransi ProGuard dari CIGNA
Hmm, banyak juga nih fitur yang bisa dimanfaatkan yang pas banget untuk kamu sebagai anak milenial. Jadi, tunggu apalagi sob, buruan install aplikasi SOBATKU.


Program Undian SOBATKU, Menang Jadi Jutawan

Nah untuk pengguna SOBATKU bisa banget gabung dalam program undian yang hadiah totalnya milyaran rupiah. Wuihhh mata langsung melebar kalo baca duit sampai milyaran rupiah. Hahahaa.

Bahagia banget yang udah punya aplikasi SOBATKU. Karena apa? Karena tiap bulan ada undian dengan ratusan hadiah berupa uang tunai sebesar 10 juta, 5 juta, 1 juta, dan 100 ribu.


Gimana tuh cara mendapatkan hadiah dari SOBATKU?

Gampang banget sob! Kalo kamu udah pasang aplikasi SOBATKU, rutin aja nabung mulai dari 50 ribu rupiah. Karena dengan rajin nabung, dan makin banyak saldo tabungan kamu, kesempatan mendapat hadiah undian tentu makin besar. Apalagi di samping hadiah bulanan, ada juga hadiah setiap 3 bulan yang disebut Undian Grand Prize. 


Nah, Undian SOBATKU ini berlaku secara nasional, sehingga semua pengguna yang tinggal di seluruh Indonesia berkesempatan mengikuti undian tersebut. Sejak pandemi covid-19, Undian Grand Prize dilakukan secara Live streaming di media sosial Instagram @sobatku.id

Live streaming di IG @sobatku.id

Jadi seluruh pengguna SOBATKU yang tinggal di berbagai wilayah di Indonesia, bisa menyaksikan jalannya proses undian. Dalam kesempatan ini, hadir pula pejabat berwenang yang menjadi saksi syah nya keputusan pemenang Undian Grand Prize. 

Penasaran nggak sih siapa aja yang beruntung mendapatkan hadiah tersebut?



Ini dia nama pemenang Grand Prize 4 paket umroh (bila tidak umroh, bisa ditukar dengan uang nominal 25 juta)

1. Ucok Bonadithus Ginting dari Jayapura

2. Lia Risty Khodizah dari Kab. Bogor

3. Moh. Zaenul Wafa dari Kota Cimahi

4. Juhardi dari Sambas

Untuk pemenang grand prize hadiah uang tunai 100 juta adalah Ibu Nurhayati dari Tapanuli Selatan. Huhuee, rejeki nomplok nih.


Ada lagi nih yang perlu kamu ketahui. Bahwa SOBATKU juga memberikan hadiah tambahan bagi anggota selain hadiah undian. Namanya Hadiah Semangat Jutawan SOBATKU. Yaitu memberikan hadiah Utama satu paket Umrah tambahan (setara dengan uang tunai 25 juta rupiah). Dan masih ada lagi 100 hadiah lainnya dengan total puluhan juta rupiah. Hadiah ini khusus bagi Anggota KSP Sahabat Mitra Sejati


Caranya gampang banget untuk mendapatkan Hadiah Semangat Jutawan SOBATKU ini. Kamu cukup nabung 1 juta rupiah dan langsung mendapatkan 1 (satu) Poin Jutawan ntuk diundi. Berlaku kelipatan dan bisa menang berkali-kali.


Gimana sobat? Makin mupeng kan mendapatkan beragam manfaat dan kebahagiaan bersama SOBATKU? Yuk segera Kunjungi Website: https://www.sobatku.co.id/ untuk informasi yang lebih lengkap.

Reading Time:

Rabu, 28 Oktober 2020

92 Tahun Sumpah Pemuda, Tantangan Pemuda di Masa Pandemi
Oktober 28, 2020 28 Comments

 


Assalamualaikum Sob. Bagaimana kabar kalian, wahai pemuda? Ingat nggak kalo hari ini, tepat tanggal 28 Oktober 2020, 92 tahun yang lalu adalah hari bersejarah? Pemuda Indonesia melangsungkan Kongres Pemuda II yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda.


Momen Sumpah Pemuda ini juga menjadi muara dalam perjalanan panjang bangsa Indonesia meraih Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945.


Terus terang menuliskan momen ini bikin saya merinding. Mengenang cerita sejarah yang hanya bisa saya baca dari buku dan literatur saat sekolah dan kuliah. Mengingatkan betapa kokohnya pemuda Indonesia pada masa itu dalam berkeyakinan. Meski sebelumnya sempat terpecah belah oleh konflik kesukuan, namun akhirnya bisa bersatu dalam sumpah yang diikrarkan seluruh organisasi kepemudaan yang ada. Seperti Jong Java, Jong Sumatra, dan lainnya.


Lahirnya Sumpah Pemuda

Moh Yamin lah yang menerbitkan kumpulan sajak berjudul Indonesia, Tumpah darahku. Dari buku sajak ini tercetus niat untuk sepakat pentingnya persatuan pemuda. 



Deklarasi Sumpah Pemuda lahir setelah keputusan kongres yang kedua kalinya diselenggarkan oleh seluruh organisasi kepemudaan.


Teks Sumpah Pemuda :

Pertama : Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia

Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Peran Pemuda di Masa Pandemi

Bukan hal baru bahwa pemuda selalu menjadi ujung tombak perubahan satu bangsa. Bahkan peradaban baru bisa muncul dari pemikiran pemuda yang kreatif dan inovatif.


Namun gempuran masalah kita hadapi bertubi-tubi, penyebaran hoax, memecah belah persatuan bangsa, hingga tindakan anarki dari anak bangsa. Dan kini sudah 8 bulan negeri ini mengalami pandemi yang rasanya tak kunjung berakhir. Pemuda pemudi Indonesia kembali menghadapi persoalan pelik, pendidikan yang terhadang pandemi, usaha yang mandheg, dan segala sektor terpuruk karena covid-19. 


Pada saat pandemi seperti sekarang, peran pemuda sangat penting. Saya ingat dengan keponakan, lulusan perawat yang memilih daftar menjadi relawan tenaga medis di Jakarta. Sebelumnya dia bekerja di salah satu klinik di Bogor. Kemudian saat kontraknya selesai dia pulang ke Semarang. Berbarengan dengan covid yang datang saat bulan Februari, membuat ponakan saya ini urung berangkat lagi. 


Dari informasi temannya, dia tahu bahwa tenaga medis saat ini sangat dibutuhkan kehadirannya. Dia pun coba mendaftar untuk jadi relawan tenaga medis untuk penempatan di wisma atlet. 


Sekarang ponakan saya ini sedang bertugas menjadi tenaga medis di wisma atlet. Terbayang kesusahan yang bakal dihadapi dengan baju APD dan protokol kesehatan lainnya. Namun dia merasa pilihannya tepat, alhamdulillah didukung pula oleh orang tuanya.


Kamu bukan tenaga medis, apa yang bisa dilakukan untuk membantu pemerintah melawan covid-19?

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Di antaranya :

- Menerapkan Protokol Kesehatan

Sebagai pemuda yang lahir di era milenial, sudah tentu faham dengan produk digital. Juga memahami setiap informasi kesehatan yang selalu dibagikan oleh dinas kesehatan masing-masing kota atau kabupaten. Bahkan juga oleh Gugus Tugas Covid-19 pusat maupun daerah.

Termasuk adalah menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah untuk aktivitas yang produktif. Jangan pernah menjadi generasi milenial yang tidak peduli pada 3M. Yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air dan sabun setiap kali ingin makan atau mengusap wajah.

Kan sedih kalo melihat anak muda yang nongkrong berlama-lama di kafe atau angkringan tanpa pakai masker. Ngobrol yang nggak penting, hingga menyebarkan droplet yang kita nggak pernah tahu bakal menjadi OTG atau yang menularkan.

- Kolaborasi Dalam Berkarya

Hal mudah yang bisa dilakukan oleh kaum muda adalah menjadi relawan sesuai kemampuannya. Kaum muda yang memiliki ketrampilan desain grafis, bisa bekerja sama dengan individu lain yang pintar menjahit. Dua keahlian yang digabung bisa menjadi produsen masker. 

Bekarya sesuai kemampuan sangat dibutuhkan oleh negeri ini dari kaum mudanya. Ibaratnya pemuda bisa menjadi energi negeri ini untuk bertindak, berjuang, bersatu melawan covid.

Peduli Warga Terdampak Pandemi

Sering ya orang menunggu punya harta berlimpah agar bisa sedekah. Coba hapus paradigma ini, karena sedekah atau berbagi nggak harus punya duit berlebih.

Mengumpulkan duit 10ribu bila digerakkan dan dikumpulkan dari 1000 orang, bisa untuk membeli sembako. Dan bisa didonasikan untuk keluarga yang terdampak pandemi karena kena PHK. 

Kalian bisa melakukan dari tingkat terdekat, wilayah RW misalnya. Masih banyak warga yang tergerak hatinya untuk berdonasi menyerahkan duit mulai 5 ribu hingga berapa pun yang dimiliki. Saya bisa menuliskan ini karena pengalaman pribadi. Dari lingkungan tetangga, WAG reuni SMP, dan keluarga juga. 

Beberapa dari donatur bahkan memiliki penghasilan yang sedikit. Namun hatinya mampu tergerak menyisihkan duit untuk donasi. Karena mereka merasa masih bisa makan, sementara mengingat ada saudara atau tetangga yang mulai bingung apakah besok pagi masih bisa makan.

Menjadi kaum muda yang peduli, menjadi penggerak komunitas atau lingkungan tempat dia tinggal, menghimpun dari yang sedikit menjadi banyak. Percaya lah tenaga dan pikiran kalian mampu untuk melakukan kegiatan ini.

- Berbeda itu Harmoni Kehidupan

Menjadi berbeda bukan lah kesalahan. Kalian terlahir dari setiap individu yang tak sama. Namun dari perbedaan ini lah bakal lahir harmoni kehidupan yang menarik, berwarna, namun tetap dalam semangat bersatu menjadi putra ibu pertiwi.

Perbedaan agama, suku, keyakinan, bahkan harta, jangan menjadi penyekat untuk berkarya bersama. Indonesia dilahirkan dari persatuan warganya. Satu ideologi yaitu Pancasila. Yang merupakan norma atau nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dipegang sebagai wawasan kebangsaan.



Pemuda Pemudi Indonesia, Bersatu dan Bangkit lah!

Kalo melihat logo Sumpah Pemuda ke 92 tahun ini, ada makna yang perlu kalian ketahui. 



- Dua insan yang saling terhubung menggambarkan semangat persatuan pemuda Indonesia yang aktif dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia pada hari Sumpah Pemuda ke 92th.

- Warna Biru pada logo melambangkan lautan dan warna hijau melambangkan hutan /pertanian Indonesia sebagai salah satu kekayaan Sumber Daya Alam negeri.

Konsep logo yang dibuat seakan menyambung dan tidak terputus melambangkan semangat persatuan dan kerjasama untuk melawan COVID-19

- Font: Montserrat Bold Memiliki kesan tegas sebagai salah satu sifat pemuda yang energic dan aktif

- Perpaduan warna yang beragam melambangkan keberagaman Indonesia pada agama, suku, ras, dan bahasa.


Banyak harapan dari peringatan 92 tahun Sumpah Pemuda untuk Indonesia yang lebih jaya. Kaum muda yang melek teknologi, semoga menjadi lebih bijak dengan menggunakan jari-jarinya saat berinteraksi di media sosial. Jangan gampang terhasut dan ikutan nyinyir tentang satu isu. Cari informasi yang tepat dan gunakan akal sehat. 

Pada kesempatan ini founder Sembutopia, Bapak Kafi Kurnia mengatakan:

Mpu Peniti, orang yang saya hormati, telah jauh hari mengetahui bahwa bencana global akan terjadi. Saya sudah lama diwanti-wanti untuk mengajak generasi muda  selalu menyebarkan hal baik, terkait pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan baik untuk tubuh. Moment ini adalah saat tepat bagi kita bersama untuk bersama bangkit dan terus semangat menghadapi segala masalah, termasuk pandemi global

Semoga pandemi lekas berakhir. Tentu ada solusi dari hal ini, misal dengan penemuan vaksin yang bisa diakses oleh semua warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Semoga perekonomian bisa bangkit kembali. Harapan dan doa dibarengi ikhtiar semoga bisa terwujud. Wassalamu'alaikum sobat.


#sumpahpemuda2020 #bersatudanbangkit #sembutopia #rajinmakanbuah #ayoolahraga #stayhealthy


Dokumentasi dan materi :

- Sembutopia

- Tribunnews

- Curhat Kerabat

Reading Time:

Senin, 26 Oktober 2020

Wisata 3D2N Dieng - Posong Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (Cerita Pertama di Kawasan Dieng)
Oktober 26, 2020 39 Comments


Assalamualaikum Sobat. Gerimis dengan ritme teratur menyambut kedatangan saya dan rombongan Jateng On The Spot 2020. Rombongan kecil dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini tiba di Rumah Budaya Dieng,  Dieng Kulon, Banjarnegara.


Udara dingin pegunungan menerpa kulit wajah. Saya tersenyum mendapat sambutan suasana yang sudah begitu dirindukan berbulan-bulan ini. 


Dieng, udara dingin, pemandangan alam nan cantik, mendekap saya dalam balutan kenangan yang tertanam kuat sejak pertama mengenalnya belasan tahun lalu. Dieng adalah tempat yang selalu memanggil setiap wisatawan datang kembali. Dieng tak pernah membuat saya bosan untuk berkunjung, dengan orang yang sama maupun berbeda.


Saya beruntung kali ini bisa mengunjungi kembali dataran tinggi Dieng bersama rombongan dari Disporapar Jateng. Bersama teman blogger, media, dan penggiat wisata dari berbagai daerah. Kembali saya merasa beruntung mendapat teman baru yang memiliki satu kesamaan hobi, traveling, merekam jejak dalam bentuk video dan tulisan. Satu perpaduan yang pastinya bakal menjadi catatan menarik tiga hari mendatang.


Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Wisata di Jateng

Bagaimana kabar kalian yang sejak bulan Februari 2020 di rumah aja? Yang biasanya bisa setiap bulan merencanakan jalan-jalan di wilayah lokal. Yang sesekali merancang itinerary traveling ke luar negeri. Namun nyatanya saat ini hanya mampu menyaksikan drama Korea di rumah aja, sambil gegoleran di kasur.


Seperti yang kalian tahu, sejak pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, semua obyek wisata di Jawa Tengah ditutup. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19. Imbasnya adalah jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah menurun drastis. Hal ini berujung pada kegiatan perekonomian para penggerak wisata mengalami kerugian. Karena tak ada lagi pemasukan yang menjadi tulang punggung penghasil keuangan daerah setempat.


Hingga awal Juli 2020, sejumlah tempat wisata mulai dibuka dengan segala ketentuan dan persyaratan. Aturan dari Gugus Tugas Covid-19 setiap daerah yang memiliki kebijaksanaan masing-masing sesuai kasus di daerahnya.


Beberapa aturan masih seragam, seperti menyediakan tempat cuci tangan dengan air dari kran yang mengalir dan sabun cuci. Selalu menyampaikan himbauan agar pengunjung mengenakan masker. Mengingatkan pengunjung agar jaga jarak dengan pengunjung lain.



Meski kadang di lapangan tak semudah menjalankan aturan ini. Karena karakter pengunjung yang beragam dan membiasakan kebiasaan baru ini tentunya butuh waktu yang tidak hanya sebulan, tapi bisa saja hingga bertahun-tahun. Karena virus ini tidak bisa diprediksi kapan bakal menghilang. Kita sebagai manusia yang dikenal mampu beradaptasi, yang harus melakukan kebiasaan baru untuk tetap survive. 


Selama tiga hari pula saya, bersama teman-teman blogger, media, dan penggiat wisata, serta pegawai Disporapar, mengikuti serangkaian kegiatan di Dieng - Posong.


Apa saja kegiatan kami selama tiga hari di sana? Berikut ini cerita saya :

- Bincang Bersama Sekretaris Komisi B DPRD Jawa Tengah, M Ngainirrichadl SHI

Dok. Herman

Dewani View Resto & Cafe, Wonosobo menjadi tempat bincang-bincang tentang pariwisata dan permasalahan yang muncul di saat pandemi. Peserta Jateng on The Spot 2020 diajak berbincang langsung dengan Sekretaris Komisi B DPRD Jawa Tengah, M Ngainirrichadl SHI.


Pada kesempatan tersebut, Ngainirrichadl menyambut baik kegiatan Jateng on The Spot yang merupakan salah satu upaya untuk memulihkan sektor pariwisata di Jawa Tengah.

Dok. Pribadi, dari WAG 
Jateng on The Spot 2020


"Harapan saya, kegiatan ini tidak hanya bersifat insidental atau seremonial. Tapi bisa terus berlanjut dan rutin sehingga bisa ikut membantu menggerakkan potensi wisata di Jawa Tengah," 


Menurut pria yang sudah dua periode menjadi anggota dewan ini, potensi wisata di Jawa Tengah tidak kalah dengan daerah lain. Selama 5 hingga 6 bulan ini pelaku wisata di berbagai daerah tidak bisa mendapatkan penghasilan. Karena sejak pandemi semua tempat wisata ditutup untuk kunjungan wisatawan. Nah saat ini ada beberapa tempat wisata yang sudah dibuka atas persetujuan gugus tugas Covid. Tentu dengan aturan yang dihimbau seperti melaksankan protokol kesehatan.


Bila digarap secara maksimal, bukan tidak mungkin Jawa Tengah menjadi surganya wisata dan bisa mengalahkan Denpasar, Bali. Karena ada Karimun Jawa, juga pantai-pantai di Wonogiri yang memiliki keindahan tak kalah seperti di Bali. 


Dalam kesempatan itu peserta juga diberi kesempatan untuk menyampaikan saran atau gagasan terkait pengembangan wisata di Jawa Tengah. Ada penggiat wisata yang mengusulkan untuk dibuatkan semacam aplikasi pemandu wisata. Jadi wisatawan yang ingin jalan-jalan, bisa akses aplikasi dan memilih tempat wisata mana yang akan dijadikan destinasi wisata.


Juga usulan agar infraktruktur yang menuju tempat wisata bisa dibenahi. Dan nantinya bisa terkoneksi antar kota yang jadi tempat wisata. Sebenarnya ada banyak saran yang muncul dalam bincang seru ini. Namun sayangnya saya tak bisa menuliskannya di sini semua. 


- Belajar Membuat Kerajinan Lukis Dengan Media Kayu

Bincang peserta dengan anggota dewan Komisi B DPRD Jateng ini berlangsung kurang lebih satu jam. Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan menuju Rumah Budaya Dieng di Desa Dieng Kulon, Banjarnegara.   Di sana telah menunggu pengrajin Untung Yulianto, pemuda desa setempat yang sudah menerima pesanan setiap hari.


Untung merupakan seorang pembuat kerajinan berbahan bambu, kayu, hingga bahan daur ulang lainnya untuk dijadikan suvenir khas Dieng. Alasan pemilihan bahan bambu dan kayu karena keduanya mudah ditemukan di daerah tersebut. Mereka membawa kedua bahan tersebut, dengan mengikuti pelatihan di Jogja.


Dok. Pribadi

Untung juga mengajari para peserta untuk menghias miniatur wayang Semar dari bambu dengan memakai media cat air. Dan hasil kerajinan ini boleh dibawa pulang oleh peserta sebagai cindera mata.


Mas Alif Fauzi selaku Ketua Pokdarwis Dieng Pendawa, menjelaskan tentang paket wisata sekaligus menginap di homestay. Ada banyak pilihan paket wisata yang diperuntukkan anak sekolah. Tinggal bersama pemilik homestay, anak-anak ini diajak mengikuti kegiatan tuan rumah. Tiap anak bisa saja memiliki pengalaman yang berbeda. Ada anak yang kebetulan mendapatkan pemilik homestay ternyata tidak sedang panen kentang. Mereka diajak membersihkan sisa panen. Bisa saja ada yang beruntung mendapatkan pemilik rumah sedang panen kentang. Nah hasil laporannya akan berbeda dengan anak lain yang tinggal dengan homestay berbeda.


- Menengok Pembuatan Carica 

Dari Rumah Budaya Dieng, kami diajak menengok pembuatan manisan carica di usaha rumahan Trisakti. Ada Hasta, putra mantu Bapak Saroji pemilik Trisakti yang diberikan amanat meneruskan usaha keluarga. Saat itu ibunya keluar kerja dari PT. Dieng Jaya. Dahulu produksi carica awalnya dibuat dalam kemasan botol. 

Trisakti adalah usaha rumahan yang pertama kali memproduksi manisan carica di wilayah Dieng Kulon. Usaha ini menjadi pionir dan berkembang hingga diikuti oleh warga lokal.

Hasta, penerus usaha Carica TRISAKTI
Dok. Pribadi

Dalam kesempatan ini peserta juga diperlihatkan bagaimana proses produksi carica yang menjadi oleh-oleh khas Dieng. Bahkan Mbak Ika Puspita tak ketinggalan nyoba  melakukan proses pembuatan carica.


Di sini juga sekaligus sebagai tempat untuk menjual produk TRISAKTI lainnya. Seperti keripik kentang. Produk kebun yang berlimpah di Dieng adalah kentang. Agar produksi yang berlimpah ini tidak mengalami harga yang jatuh, akhirnya dibudidayakan menjadi produk olahan. 


- Sajian Jazz dan Kesenian Lengger di Rumah Budaya Dieng

Usai menyaksikan proses pembuatan carica, kami kembali ke Omah Ndieng. Di sini juga ada pembagian kamar, dan saya bersama mba Archa di kamar paling belakang. Bersebelahan dengan kamar Kasih dan Dini Lintang. Saya sempat mandi sebentar meski airnya dingin karena saya terlambat menyalakan air panas, wkwkwkk. 


Sekitar pukul 19.00 kami menuju Rumah Budaya Dieng yang masih satu lokasi dengan Omah Ndieng. Malam itu peserta makan malam sambil menikmati penampilan dari Kailasa Band. Grup musik asli Desa Dieng Kulon yang kerap tampil di acara Jazz Atas Awan Dieng Culture Festival (DCF).


Tidak hanya grup band yang menghibur peserta dnegan lagu-lagu hits pada masanya. Ada juga pertunjukan kesenian sendratari Lengger dari para seniman Dieng Kulon. Saya sudah menantikan kesenian ini sejak mengetahui bakal tampil menghibur peserta. Dahulu saat anak-anak masih kecil, kami sempat nonton kesenian ini di Candi Arjuna.


Mas Alif menjelaskan terlebih dulu cerita tentang Lengger. Lengger sendiri berasal dari kata "Elingo ngger" yang artinya ingat lah nak. Dalam arti panjang disebutkan, ingat lah nak, kalo hidup itu ibaratnya mampir ngombe


Kesenian ini muncul pada awal peradaban penyebaran Islam oleh Sunan Kalijaga di Dieng. Tarian Lengger disukai oleh masyarakat Dieng. Tarian ini merupakan cerita romantis Dewi Sekartaji dalam mencari pasangannya Panji Asmara Bangun. Kedua pasangan kekasih ini tidak direstui oleh keluarganya. Dewi menjadi penari untuk mencari pasangannya. Tarian ini dimainkan oleh seorang wanita, dengan lima penari pria dengan lima karakter memakai topeng yang berbeda. 



Menarik banget sih menyaksikan tarian Lengger ini. Satu persatu penari laki-laki bergantian menari dengan Dewi Sekartaji. Dan puncaknya adalah sang pangeran yang berhasil menggendong Dewi di atas pundaknya. Magis banget sih. Tarian itu mampu menarik perhatian seluruh peserta. Terutama saat penutupan penari wanita dipanggul di pundak penari pria.


- Bermalam di Omah NDieng

Usai acara dengan mata yang digayuti kantuk, kami kembali ke kamar masing-masing. Udara Dieng yang dingin menyusup di sela pakaian. Meski mengenakan baju rangkap dengan jaket, tetap saja rasa dingin menyelimuti tubuh saya. 

Dokpri

Omah Ndieng ini memiliki tarif seharga 1.750.000, dengan fasilitas 4 kamar dan kamar mandi di masing-masing kamar. Ada ruang duduk yang bisa digunakan untuk duduk dan bercanda bersama rombongan. Saya membayangkan nginap di Omah Ndieng ini bersama keluarga besar suami. Kami suka sekali nginap di homestay dengan konsep seperti ini. Rumah kayu dengan desain modern minimalis.

Selain kamar mandi dalam yang bersih, ada juga wastafel dan dapur mungil di bagian belakang yang menghadap Museum Dieng Kaliasa. Omah Ndieng ini memang letaknya bersebelahan dengan Museum Dieng Kaliasa. Jadi kalian nggak bakal tersesat kalo pengen nginap di sini.

Ada juga kamar-kamar dengan tarif sewa per kamar 350k/450/550k per malam. Jadi kalian bisa memilih untuk menyewa kamar sesuai dengan kebutuhan.

Bermalam di rumah khas Dieng zaman dahulu ini seakan menghangatkan di tengah udara dingin Dieng. Apalagi menginap di pavilyun yang berisi 4 kamar ini, kalian juga bakal menikmati indahnya panorama di Dieng.

Dokpri

Saat pagi hari, kalian bakal disuguhi pemandangan menakjubkan. Menatap awal munculnya mentari pagi, nampak pegunungan yang berbalut kabut seakan menjadi selimutnya selama semalaman. Menyesap kopi atau teh kesukaan, kalian bisa memilih duduk di ruang tengah atau di teras depan. Sungguh menikmati pemandangan alam milik Sang Pencipta yang patut disyukuri ada di negeri tercinta, Indonesia.

Pagi itu saya mandi lagi meski dingin seakan enggan meninggalkan suasana pagi. Sebelum shalat subuh saya sudah mandi dan bersiap menjemput mentari dari balik gunung. Beruntung pagi itu air panas udah saya siapkan jadi santai aja membasuh tubuh tanpa kedinginan.

- Jelajah Alam ke Telaga Dringo

Usai sarapan kami diajak menuju Telaga Dringo dengan mengendarai Dieng Jeep Wisata. Jeep ini baru berumur 5 bulan yang diniatkan untuk menjemput wisatawan dan mengantarkan ke tempat wisata yang susah dijangkau dengan kendaraan mobil pribadi atau bus.

Dokpri

Jalurnya yang ekstrem memang cocok digunakan sebagai transportasi. Melintasi kebun di kanan kiri jalan yang lebarnya hanya cukup untuk satu mobil di beberapa tempat. Belum lagi kondisi jalan yang naik turun dan berkelok tajam, bikin saya dan Dini yang satu jeep sesekali berteriak kegirangan.


Meski sempat memacu adrenalin, namun sepanjang jalan pemandangan yang tersaji begitu menakjubkan. Perkebunan dengan beragam sayuran, seperti kentang, wortel, daun bawang, kobis, dan lainnya. Di sela-sela sayuran ada juga tanaman carica yang mirip dengan pepaya bantet.


Telaga Dringo terletak di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Berada di ketinggian 2.222 mdpl, telaga ini menyajikan pemandangan yang cantik. Alamnya masih asri, bersih dari polusi, dengan suasana lingkungan yang damai.


Telaga Dringo terbentuk akibat letusan Gunung Sinila pada tahun 1786. Akibat letusan yang menghancurkan gunung Sinila, menyisakan cekungan besar berupa kawah mati. Kemudian lama kelamaan kawah mati ini terisi oleh air hujan dan mata air yang ada di sekitar telaga. Telaga ini mengingatkan pengunjung pada satu telaga di Gunung Semeru di Jawa Timur. Karena itu lah banyak dari pengunjung yang menyebut telaga ini "Ranu Kumbolo' nya Dieng, Jawa Tengah.


Kawasan wisata Telaga Dringo masih berbenah, seperti toilet, tempat parkir, dan lokasi lainnya. Bahkan jalan menuju telaga baru satu bulan ini diaspal mulus. Sebelumnya merupakan jalan makadam.


Pengunjung dilarang mendirikan tenda atau nge-camp di kawasan dekat Telaga Dringo. Karena selain untuk menghindari rusaknya lingkungan yang merupakan situs cagar alam. Di dekat telaga juga merupakan pusatnya embun upas. Yaitu semacam lapisan es di atas permukaan rumput atau tanaman. Jadi dipastikan batasan berkunjung di telaga sampai jam 18.00 WIB. Kalo ingin nge-camp pilhannya ada di atas bukit. Di tempat saya dan teman-teman rombongan Jateng on The Spot 2020 foto bareng.


Di area telaga terdapat ikan khas setempat yaitu ikan braskap, bebek meriwis, dan banyak tanaman dringo. Itu lah makanya dinamakan Telaga Dringo. Wilayah di sini berbatasan dengan Kabupaten Batang. Jadi Telaga Dringo terletak di paling ujung utara Banjarnegara.

- Memacu Adrenalin Bersama Dieng Jeep Wisata ke Kawah Sikidang

Nggak berlama-lama, kami diajak melanjutkan perjalanan menuju Kawah Sikidang. Kali ini saya menikmati pengalaman yang berbeda dari kunjungan ke Kawah Sikidang. Kalo selama ini saya selalu naik mobil pribadi. Kali ini dengan Dieng Jeep Wisata.


Melintas jalan berlumpur, naik turun jalan yang sengaja dibikin untuk jalur off-road, terantuk di atas Jeep, bikin adrenalin meningkat. Belum lagi dengan ulah driver yang senang mengajak penumpang jeep menikmati manuvernya di atas jalan seperti sungai mati. Saya jadi tak peduli dengan baju yang kena cipratan lumpur. Bersama Dini, saya berteriak kegirangan dan tertawa lebar. Kapan lagi coba kami bisa menikmati off road yang sungguh menyenangkan ini. Apakah ada perasaan takut? Enggak, hahahaha. Saya percaya dengan kepiawaian pak Tri selaku driver jeep yang kami tumpangi.


Entah berapa lama perjalanan di atas jalan rusak parah ini berlangsung, ketika tour guide mengajak berhenti di satu titik. 

Dokpri

Ah ternyata di sisi kanan terlihat area Kawah Sikidang. Rupanya kami memasuki kawasan kawah tanpa melewati gerbang untuk pembelian tiket. Mbak Elka, sang tour guide menjelaskan tentang kawah ini.

Di dalam perut bumi ada dapur magma yang menjadikan letupan kawah kecil. Kawahnya bisa berpindah-pindah dan ini lah yang membuat orang menamakannya Kawah Sikidang. Sesuai tekanan panas yang ada di dalam perut bumi ini yang mengakibatkan kawah bisa berpindah tempat dan tidak bisa diprediksi.
Usai mengunjungi Kawah Sikidang, berakhir pula kebersamaan saya bersama Dieng Jeep Wisata.   Minibus yang sedari awal menemani kami dari Semarang, udah siap di halaman parkir.

Catatan Harga Sewa Dieng Jeep Wisata :

- Kawah candradimuka, Telaga Dringo, dQiano, Candi Arjuna, Telaga Warna, Batu Ratapan Angin, kawah Sikidang: harga sewa 750k per Jeep

- Arah barat, zona 1: Musium Kaliasa, Candi Arjuna, Telaga Warna, Batu Ratapan Angin, Kawah Sikidang, 500k per jeep

- Trip zona 2 selatan : telaga menjer, Curug Sakarim, Kawah Sikidang, Candi Arjuna, harga sewa 250k per Jeep.


- Mengunjungi Candi Arjuna, Tak Pernah Bosan!

Seperti yang udah saya tuliskan di atas, Dieng tak pernah menjadi tempat yang membosankan. Saya udah tak terhitung berapa kali berkunjung ke tempat eksotis dengan udara sejuk yang selalu bikin rindu.

Apakah ada bedanya dalam setiap kunjungan? Ada dong, apalagi kalo dengan orang yang berbeda. Pergi dengan orang yang sama saja bakal menjumpai pengalaman yang berbeda. 

Oiya, saya udah tuliskan cerita pengalaman saat berkunjung ke Dieng dua tahun yang lalu.


Silahkan baca : Pesona Dieng Telah Menjerat Pengunjung Yang Datang



Untuk memasuki kawasan Candi Arjuna ini tiap pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 15 ribu. Tiket ini bisa digunakan untuk mengunjungi komplek Candi Arjuna dan Kawah Sikidang.

Komplek Candi Arjuna tak hanya tentang bangunan candi. Namun ketika berjalan, di sisi kanan terdapat komplek Dharmasala. Di sini juga terdapat dua sendang, yaitu Sendang Maerakaca dan Sendang Sedayu. 


Komplek candi ini dinamakan Candi Arjuna yang posisinya paling dekat dengan pintu masuk. Kemudian di selatannya lagi ada candi Srikandi, candi Puntadewa, dan yang paling ujung adalah candi Sembadra. Candi-candi ini merupakan candi Hindu yang tertua di Pulau Jawa. Karena dibangun pada masa kejayaan Mataram oleh dinasti yang pertama yaitu Dinasti Sanjaya pada tahun 809 M.


Candi di Dieng ini ditemukan di dalam tanah. Namun keturunan penghuni asli yang membuat candi ini sekarang sudah tidak ada lagi. Mereka pindah ke arah timur yaitu di  Gedongsongo dan Bromo karena tidak ingin masuk Islam.   Untuk nama candi ini diberikan oleh penduduk setempat. 


Kompleks Candi Arjuna ini memiliki pemandangan yang cantik. Dari bangunan candi, pohon cemara yang seakan berbaris menjadi pengawal yang mengitari area tersebut. Juga beragam tanaman bunga yang hanya cocok ditanam di kawasan dengan udara sejuk. Bikin betah deh berlama-lama di lokasi wisata ini.

Dokpri

Sedihnya adalah karena pandemi, penurunan jumah wisatawan sangat terasa. Seperti yang saya perhatikan siang hari itu, pengunjung bisa dihitung dengan jari. Semoga dengan keputusan pembukaan kembali tempat wisata yang sudah mendapat persetujuan oleh Gugus Tugas Covid-19, termasuk Candi Arjuna ini, bisa pulih kembali. Tentu pengunjung harus mengikuti prosedur protokol kesehatan yang diberlakukan.


Sebelum pintu gerbang Komplek Candi Arjuna, sudah disediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kemudian di loket penjualan tiket, ada petugas yang mengecek suhu tubuh para pengunjung. Kemudian tetap jaga jarak juga dengan sesama pengunjung. 


Pukul 11.34 rombongan kami tiba kembali di Rumah Budaya Dieng. Menu makan siang sudah menanti kami. Rasa lapar selepas memacu adrenalin merayapi lambung. Saya antusias mengambil piring dan mengisinya dengan menu menggugah selera.


Cerita jalan-jalan saya beserta rombongan Jateng on The Spot 2020 belum berakhir ya, Sob. Nantikan cerita lanjutannya tentang Posong, tempat berkabut yang memiliki view 8 gunung. Gunung apa saja yang menampakkan diri pada pengunjung yang beruntung? Ahhh saya cerita nanti aja ya, wassalamualaikum.

Reading Time:

Jumat, 23 Oktober 2020

Ria Ricis Bagi-Bagi Brompton dan iPhone di Anniversary Lemonilo
Oktober 23, 2020 43 Comments

 


Assalamualaikum Sobat. Kalian tentunya kenal dengan Ria Ricis, selebritis yang juga menyandang profesi sebagai YouTuber Indonesia. Konon katanya, Ria Ricis sukses menggaet lebih dari 20 juta subscriber. Wowww banget nggak sih!


Nah beberapa waktu lalu, adik aktris Oki Setiana Dewi ini mengunggah video yang merekam momen ulang tahun Derry, sahabat dan juga orang yang selama ini menjadi tim Ricis. Ceritanya dia akan memberikan kejutan ultah untuk Derry. 


Videonya berjudul "DETIK-DETIK SURPRISE ULTAH DERRY YANG GAGAL. Gak Suka Kadonya..." Kalian bisa meluncur ke channel YouTube Ria Ricis. Ada kabar yang bikin hepi juga buat subscribernya.


Ceritanya tuh Ricis dan tim nya tengah mempersiapkan kado kejutan untuk ultah Derry. Mulai dari balon hias warna hitam, kuning, dan kado spesial lainnya. Dia sengaja membeli topi yang harganya mahal. Alasannya Ricis memberikan topi sebagai kado karena Derry sangat suka topi. Meski harga topi mahal, namun Ricis membungkusnya dengan kemasan yang sederhana. Maksudnya agar kado itu tidak terlihat mahal. Ada-ada aja si Ricis ini ya.



Dalam kesempatan itu Ricis juga mengumumkan lowongan pekerjaan menjadi tim Ricis yang baru. Kalian bisa loh cek videonya kalo pengen tahu syarat menjadi tim Ricis itu apa aja. Nah usai kasih pengumuman, dia memergoki kedua sahabatnya malah asik ngemil. Ricis kaget donk karena keduanya makan cemilan yang tidak menyehatkan. Sementara Ricis saat itu menawarkan mie instan Lemonilo untuk cemilan di sela menyiapkan kejutan Derry.


"Padahal tuh aku mau bikinkan kalian Mie Lemonilo, cemilan sehat yang aku pilih karena ingin hidup lebih sehat," ucap Ricis.


Kedua sahabatnya berdalih lapar dan ingin segera makan sebelum menyelesaikan kejutan untuk Derry.


"Menurut aku, cemilan yang sehat itu yang aku belikan ini, yaitu mie Lemonilo. Selama aku makan mie lemonilo ini, jam berapa pun aku nggak khawatir lagi ngemil dengan makan mie lemonilo. Dan berat badanku enggak bertambah,"



Ricis pun segera memasak mie goreng Lemonilo untuk kedua sahabatnya. Dia ingin keduanya juga memilih pola hidup yang lebih sehat dengan makan mie instan Lemonilo, seperti dirinya.


Alasan Ria Ricis Memilih Mie Instan Lemonilo

Ria Ricis pun mengajak sahabat-sahabatnya untuk menikmati mie goren Lemonilo hasil masakannya. Sambil menikmati mie goreng Lemonilo, Ricis pun menuturkan mengapa dia memilih Mie Instan Lemonilo sebagai cemilan favoritnya.



Dia mengaku sedang menjalani program diet, tapi juga suka ngemil jam berapa aja. Jadi Ricis memilih cemilan sehat yaitu Mie Instan Lemonilo. 


"Akhir-akhir ini aku suka makan mie ini (mie Lemonilo). Aku nggak pernah makan mie lainnya selain ini," ujar Ricis pada sahabat-sahabatnya.



Ricis juga berpesan, bagi kalian yang ingin menjalani hidup yang lebih baik, wajib memilih bahan makanan tanpa bahan pengawet. Nah mie Lemonilo ini bebas dari bahan pengawet, pewarna, dan perasa buatan. Dan Ricis makan mie Lemonilo ini sering banget. Nggak peduli jam berapapun dia pengen ngemil ya udah bikin mie Lemonilo. Dia tidak khawatir karena pilihan mie instan favoritnya adalah Mie Lemonilo.


Ria Ricis Ajak Subscriber Ikutan Giveaway Anniversary Lemonilo

Dalam video yang berdurasi 16 menit lebih ini, Ricis mengucapkan selamat ulang tahun pada Lemonilo. Rupanya Lemonilo genap 4 tahun menemani keluarga Indonesia dalam menjalani pola hidup sehat. Serunya lagi, Ricis mengajak subsriber-nya untuk ikutan giveaway Anniversary Lemonilo. 


Momen ulang tahun Lemonilo ini, ada banyak hadiah yang bikin mupeng. Hadiahnya ada 1 sepeda brompton, 4 iPhone 11, 40 Smartphone, 4 sepeda anak, 4 cooking set greenpan, 40 kompor Quantum, 440 voucher belanja, dan belasan juta uang tunai. Huwaaa asik banget ya sob!



Ricis mengumumkan bahwa giveaway ini berlaku mulai periode 1 - 31 Oktober 2020. Informasi yang lebih detil bisa kalian dapatkan di akun Instagram Lemonilo. Ada cara-caranya yang udah dijelaskan di sana.


Setelah menyantap mie Lemonilo, Ricis dan sahabatnya melanjutkan persiapan kejutan ulang tahun Derry. Namun sayangnya kejutan yang dipersiapkan sia-sia karena Derry datang tidak sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan. Trus gimana dong dengan hadiah kejutan untuk Derry? Silahkan nonton di channel YouTube Ria Ricis, sob. 


Masak Mie Instan Mie Lemonilo ala Dapur Wati

Saya tuh udah lama banget nggak menyediakan mie instan di rumah. Alasannya adalah tiap kali abis menyantap mie instan, lidah saya kayak ada rasa eneg yang tertinggal. Belum lagi keinginan minum air putih sebanyak-banyaknya karena terasa kehausan. Biasanya saya mengalami hal seperti itu bila makan jajanan beli di luar yang micinnya selalu terasa banget.


Tapi sejak kenal mie Lemonilo, saya nggak ragu untuk menyantapnya saat dibuatkan si anak lanang. Iyaa anak saya yang bungsu memang suka masak mie. Ini yang bikin saya nyari-nyari mie instan yang sehat dan tentunya aman untuk menu makan atau cemilan keluarga. 



Si bungsu tuh dari kecil doyan makan mie instan. Tapi kayaknya hampir semua anak-anak doyan makan mie instan. Kadang bikinnya juga dua bungkus untuk sekali makan. Ngeri ya, hahahaa. Saya nggak mau dong dia kecanduan mie instan. Jadi biasanya saya jatah 1 bulan hanya boleh makan mie instan maksimal 5 biji aja. Untung aja anaknya setuju dan gak protes. Kayaknya takut sama emaknya yang galak.


Sejak tahu ada mie instan yang sehat, saya nggak ragu-ragu kalo belanja dan menyediakan stok di rumah. 


Apalagi Mie Instan Lemonilo dibuat tanpa bahan 3P yaitu pengawet, perasa dan pewarna artifisial, Monosodium Glutamate (MSG), dan Hydroliyzed Vegetable Protein (HPV). Karena terbuat dari bahan alami yang aman untuk dikonsumsi, Mie Instan Lemonilo harus dikonsumsi dalam waktu tak lebih dari 7 bulan sejak masa produksi. 


Anak saya masak sendiri kalo pengen ngemil mie. Saya santuy aja karena mie Lemonilo aman dijadikan cemilan kapan aja, bahkan bila lapar tengah malam. Maklum deh anaknya udah mulai belajar kerja dengan terima job 3D modelling. Kadang suka lupa waktu ngerjainnya sampai jam 12 malam. 


Saya santai, anaknya juga hepi karena sekarang nggak ada lagi larangan makan mie instan dobel. Hahahaha. Ini penampakan Mie Lemonilo rasa ayam bawang. Isinya mie dua bungkus, sayuran, cabe, dan shrimp dumpling. 



Kalo sobat sendiri masih suka melarang anak-anak makan mie instan? Coba deh ikutin langkah saya, sediakan mie instan Lemonilo di rumah. Tenang aja, aman kok mie ini untuk semua usia. Wassalamualaikum.

Reading Time:

Kamis, 15 Oktober 2020

Kuliner Nasi Kapau, Wajib Kamu Coba Ketika Berkunjung ke Bukittinggi
Oktober 15, 2020 23 Comments


Assalamualaikum sobat. Masih ingat kah dengan artikel yang pernah aku tuliskan di sini, tentang road trip ke Sumatra? Saat itu saya, suami, dan mbak ipar, diajakin jalan-jalan ke kawasan Ulu Kasok dan Candi Muara Takus.


Silahkan baca : Mengunjungi Candi Muara Takus dan Ulu Kasok


Kali ini saya belum bisa melanjutkan cerita jalan-jalan di tempat wisata. Tapi saya akan menuturkan tentang makan siang kami yang istimewa. Ini sih menurut saya dan ipar ya. Kan tidak semua orang memiliki selera yang sama.


Dari persinggahan terakhir, ciyeee.... berasa kayak jaman dahulu kala gitu. Iyes, persinggahan terakhir di Candi Muara Takus, yang bikin kami takjub dengan kecantikan bangunan candi.  Belum lagi dengan hasil foto yang kece karena kontras banget dari rumput hijau, bangunan candi, dan langit yang biru. 


Ahhh, jadi kangen kan pengen kesana. Semoga segera ditemukan vaksin untuk penangkal covid  dengan harga terjangkau ya. Jadi gak waswas kalo traveling lagi.


Mobil yang mengantar kami menuju arah ke Kelok 9. Jalan yang berkelok-kelok menghubungan Provinsi Riau dan Bukittinggi . Saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan yang bentuknya meliuk-liuk seperti tubuh ular itu menyusuri dua bukit terjal. 


Jalanan asli sebelum dibangun jembatan masih digunakan juga. Jalanan yang asli ini memiliki tikungan yang tajam dan berbatasan dengan jurang. Di jembatan yang paling tinggi, di sisi kiri dari arah Payakumbuh terdapat warung-warung  dan terdapat spot untuk berfoto. Kami pun meminggirkan mobil untuk menikmati pemandangan dan suasana Kelok 9. Mumpung lagi di daerah ini kan, mesti berhenti dulu lah. Kapan lagi kami bakal kesini, nggak ada yang tahu.


Ternyata, Nasi Padang Tidak Sama Dengan Nasi Kapau

Sepintas bagi yang awam memang tidak mengetahui perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau. Saya aja dulu ngertinya nasi Kapau ya sama aja dengan Nasi Padang. Nasi Padang adalah sebutan untuk nasi dan lauk yang dibeli di Rumah Makan Padang. Ya iya lah, semua orang juga tahu hal ini kan.


Nah, sebutan rumah makan Padang memang udah digeneralisir ya. Di kota besar di Indonesia yang ada di luar Sumatra Barat, rumah makan yang menjual menu makanan Minang disebut rumah makan Padang.


Biasanya menu hidangan Minang di rumah makan Padang diletakkan di atas mangkuk atau piring yang ditumpuk. Kemudian kalo kamu duduk menikmati menu di rumah makan Padang, ada beberapa pilihan. Yaitu dengan penyajian semua menu di meja tempat kamu menikmati hidangan. Nanti akan dihitung berdasarkan menu yang kamu habiskan.


Lalu, kalau nasi kapau apa dong? Sebutan untuk nasi dan lauk yang dibeli di rumah makan yang dikelola orang asli Kapau. Biasanya dengan cara  menyajikan hidangkan beragam lauk yang khas dari Kapau. Kapau adalah nama salah satu nagari (desa) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Keunikan nasi Kapau terletak pada cara men-display lauknya, dan juga beberapa menu yang khas Kapau.


Kalau di rumah makan Padang pada umumnya display beragam lauk diletakkan dengan piring-piring atau mangkuk bersusun di etalase yang tinggi kaan. Nah di warung nasi Kapau beragam lauk diletakkan dalam baskom-baskom besar di atas meja yang lebih rendah dari penjualnya. Bila pengunjung datang dan memilih lauk, maka penjual di nasi kapau akan menggunakan centong sayur bertangkai panjang untuk menyiduk lauk dari baskom.


Perhatikan sendok sayur
dengan tangkai panjang di atas
(dok. pribadi)

Di Pasar Bukittinggi ini ada sebuah los yang dipenuhi penjual nasi kapau sampai berderet. Salah satu yang terkenal adalah nasi kapau Uni Lis dan nasi kapau Hj. Ana. Namun ipar saya mengajak kami untuk nyoba di warung Uni ER, yang katanya juga tak kalah lezat. 


Biar jelas, begini penampakan nasi kapau di warung yang namanya pakai uni di depan nama mereka, di Pasar Atas Bukittinggi. 


dok. pribadi


Adakah yang tergoda dengan lauk ini?
dok. pribadi



Uni ER sedang mengambil lauk pilihan kami
dok. pribadi

Saya yang awalnya agak kurang semangat, melihat pilihan menunya lumayan tertarik. Menu khas di kedai nasi kapau yaitu gulai kapau. Terdiri dari cubadak (nangka muda), kol dan kacang panjang yang dimasak dengan kuah gulai berwarna kekuningan dengan rasa gurih dan sedikit asam. Gulai kapau ini disiram di atas nasi putih, dan siap disantap bersama lauk pilihan pembeli.

foto milik daftarkuliner.web.id

Pilihan saya saat itu adalah nasi kapau dengan pelengkap lauk gulai usus. Sementara suami dan mbak iparku memilih dendeng.


Ekspektasi saya tidak seperti kenyataan. Semula saya yang tidak suka menu nasi Padang, agak skeptis juga waktu diajakin makan di warung-warung nasi kapau. Tapi ternyata saya cukup menikmati nasi kapau dengan pilihan lauk yang rasanya gurih, manisnya pas, enggak pedas juga. 


"Kok rasanya beda ya dengan nasi Padang?"

Dengan polosnya saya melontarkan pendapat yang bikin ngakak. Untung aja yang dengar cuma suami. Ahh, saya menikmati isi piringnya sampai tandas. Ususnya juga nggak alot, empuk, rasanya nggak ada pahitnya, pintar deh yang masak.


Saya yang bukan pecandu Nasi Padang, sangat menikmati sajian Nasi Kapau Uni ER. Harganya untuk nasi beserta pelengkapnya, yaitu lauk sesuai pilihan, rata-rata sama sebesar 25 ribu. Tapi ini harga saat saya berkunjung kesana yaitu bulan September 2017. Sekarang tentu udah mengalami kenaikan harga.


Saya terus terang pengen lagi menikmati Nasi Kapau, karena di Semarang belum pernah nyoba. Atau mungkin saya yang kurang tahu lokasi penjual Nasi Kapau terenak di Semarang? Kamu sendiri udah pernah berkunjung ke Bukittinggi? Udah nyoba Nasi Kapau Uni siapa? cerita dong, sob. Wassalamualaikum.

Reading Time: