April 2023 - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Kamis, 06 April 2023

Pasang Ring Jantung, Tahap Pertama Kateterisasi Jantung
April 06, 2023 15 Comments
Assalamualaikum Sahabat. Oktober 2022 tahun lalu, suami saya genap 5 tahun pasang ring jantung. Sebenarnya udah sejak awal pemasangan ring jantung yang dilakukan suami, udah pengen saya tulis menjadi artikel kesehatan di blog ini. 

Pasang Ring Jantung
Namun saat itu saya masih gampang baper mengingat kondisi pemulihan setelah kena serangan jantung pada bulan April 2018. 


Ya enggak setiap hari ngalami kebaperan yagesyaa. Tapi bagi saya yang nggak gampang baperan, begitu ngalami jadi susah move on. Apalagi saat disuruh konsultasi pemasangan ring jantung, saya gampang baper. Hampir setiap usai shalat, atau bahkan saat sujud terakhir, saya pasti nangis di sela doa. 

Sementara orang yang akan pasang ring jantung a.k.a paksuami, terlihat biasa aja. Bahkan dia pula yang membesarkan hati saya agar lebih santai menghadapi ujian kesehatannya. 

Ihhh ngomong gampang banget ya, tapi dia yang ngalami kok malah santuy. Sementara saya yang mendampingi tiap kali konsultasi, sepulangnya selalu baper tak ketulungan.

Bersyukur banget suami sabar menghadapi kebaperan istrinya, jadi saya akhirnya bisa lebih pasrah dan belajar lebih ikhlas. Nah, saya ceritakan mulai dari konsultasi untuk mendapatkan jadwal pasang ring jantung suami yaa. Artikel ini merupakan bagian pertama proses pasang ring jantung, yaitu menjalani kateterisasi. Nanti bagian kedua ada di artikel selanjutnya akan saya tuliskan berapa biaya pasang ring jantung, proses pemasangan ring, hingga recovery.

Prosedur Sebelum Pasang Ring Jantung

Jadii begitu pasca serangan jantung yang ditangani dengan baik oleh nakes dan dr. Jarot di RS Roemani, suami disarankan pasang ring. Namun tentu saja ada prosedur yang harus dijalani untuk memenuhi syarat bagi suami. Karena pasang ring jantung itu juga butuh cek kesehatan lebih lengkap.

> Siapkan Mental dan Fisik

Begitu diminta pasang ring untuk jantung, suami segera mencari informasi dari teman dan kerabat. Namun ternyata ada beberapa kenalan yang menyarankan suami tidak pasang ring jantung. Alasannya ada yang bilang percuma pasang ring, nanti juga bakal kena serangan jantung lagi. Ada juga yang bilang, bahaya dengan pemasangan ring karena itu benda asing masa iya dimasukkan ke dalam tubuh?!

Saya dan suami berdiskusi, dari berbagai pendapat yang kami terima ini dan rata-rata mereka bukan orang yang ahli di bidang medis. Saran mereka hanya berandai-andai dan menurut saya tidak masuk akal. Terlebih setiap ikhtiar yang dilakukan oleh satu orang, belum tentu cocok dilakukan oleh yang lainnya.

Bahkan ada yang menyarankan suami untuk minum air rendaman ketumbar. Katanya berkhasiat membersihkan darah yang berlemak di jalur arteri jantung.  

Semua saran tersebut ada yang kami lakukan, dengan pertimbangan menggali info di website kesehatan yang kredibel. Ada juga yang kami lakukan karena nyoba saran dengan maksud ikhtiar seperti minum air rendaman ketumbar. 

Namun ikhtiar yang terakhir itu akhirnya kami hentikan setelah menjalaninya selama kurang lebih 2 bulan. Alasan saya adalah, injeksi yang telah dilakukan oleh tim nakes rumah sakit tempat suami dirawat saat kena serangan jantung. Injeksi yang digunakan untuk membuka jalan arteri yang penuh percabangan di jantung. Sementara area arteri yang terkena sumbatan tidak bisa ditembus dengan injeksi. 

Perlu diketahui, injeksi ini dilakukan sebaiknya sebelum tiga jam pasca serangan jantung yang pertama. Alhamdulillah, saat itu dilakukan suami saya mendapat pertolongan yang cepat, cekatan, dan cermat dari tim dokter spesialis jantung dan nakes yang bertugas saat itu. 

Kebetulan adik ipar (adiknya suami) dinas di RS tempat suami dirawat, dan sempat berbincang dengan dokter di IGD RS Roemani.

Berikut percakapan dengan dokter jaga di IGD tanggal 5 April 2018 :
 
Beruntung kakaknya segera dibawa ke IGD secepat mungkin. Jadi bisa dilakukan langkah penyelamatan awal dengan melakukan injeksi. Dan tu adalah injeksi terakhir yang dimiliki dari persediaan obat di rumah sakit kita.
 
Awalnya saya kaget mendengar cerita adik ipar. Namun Allah azza wa jalla memang memberikan solusi yang terbaik dari setiap masalah yang dialami hambaNYA. Dan saya sangat bersyukur dengan peristiwa ini. Saya yakin serangan jantung yang dialami suami adalah kondisi terbaik. Ada hikmah yang bisa kami terima setelah semua peristiwa ini. Yang awalnya terlihat menyedihkan, mengerikan, sangat menguras hati, namun akhirnya bisa jadi pelajaran berharga bagi kami.

Siapkan mental dan fisik kalian saat mendampingi keluarga yang mengalami serangan jantung. Ketika melihat tanda-tanda serangan jantung, jangan panik. Tarik napas panjang dan pikirkan cara paling efektif untuk membawa keluarga yang mengalami serangan jantung. 

Begitu pula ketika akhirnya memutuskan untuk pasang ring jantung, siapkan mental dan fisik untuk menghadapi seribu kemungkinan terburuk dari skenario tim dokter. Karena kondisi fisik pasien yang akan menjalani pasang ring itu tidak sama. 

Ada prosedur untuk cek kesehatan lengkap, cek kondisi jantung juga dari pompa jantung, dan lainnya (maaf saya lupa mencatat apa saja yang dicek). Ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang didampingi oleh dokter spesialis jantung yang merawat suami.

> Kateterisasi Jantung

Langkah cek kesehatan tubuh udah dijalani suami pasca rawat inap dan pemberian injeksi saat serangan jantung pertama. Kontrol rutin dilakukan dari seminggu sekali, dua minggu sekali hingga satu bulan sekali. 

Pada bulan Juli 2018, suami udah dijadwalkan untuk proses kateterisasi jantung di RS swasta berbeda yang memiliki fasilitas lebih lengkap. 

Sebelum proses kateterisasi ini, suami menyempatkan waktu ngajak saya dan anak-anak healing dua hari di kawasan Dieng Banjarnegara. Menginap di salah satu homestay dan menyaksikan berbagai event di daerah sana. Kami bahkan sempat berniat ngecamp di tepi Telaga Cebong. 

Tapi gagal karena dinginnya minus 4 derajad. Di homestay aja udah kedinginan meski dikasih selimut dobel sama pemiliknya. Saya udah pakai kaos kaki, sarung tangan, kupluk dan jaket, tetep deh kami tidur kruntelan berempat, hahahaa.

Rencananya pagi dini hari akan mendaki Bukit Sikunir. Sayangnya saat itu terjadi peristiwa embun es yang menyebabkan niat kami gagal. Kami memilih melanjutkan tidur usai shalat subuh dengan wudhu tayamum karena air tidak bisa mengalir dari pipa saking bekunya. 

Eh ini malah ngelantur ke liburan di Dieng, maaf teman-teman. Kembali lagi cerita tentang pengalaman paksuami kateterisasi di RS Telogorejo Semarang.

Suami kateterisasi
Sebelum proses kateterisasi


Menu makanan pasien
menu makan siang untuk penderita jantung

Sebelumnya saya akan menuliskan tentang proses Kateterisasi dulu. Kateterisasi jantung adalah suatu tindakan medis yang tujuannya untuk menegakkan diagnosis dan memperbaiki suatu kelainan pada jantung dengan cara memasukkan selang kecil yang elastis (kateter) ke dalam pembuluh darah besar. 

Suami saya mendapat rujukan kateterisasi bisa dilakukan di RS Telogorejo. Dokter spesialis jantung yang memegang di sini adalah dr. Ilham Uddin, Sp. Jp. 

Oia dokter Ilham Uddin, Sp.JP adalah seorang Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. Beliau menamatkan pendidikan Kedokteran Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Universitas Indonesia. Setahu saya beliau praktek di RS Telogoredjo dan RS Karyadi, Semarang. Beliau juga anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).

Yang merujuk suami untuk dirawat lebih lanjut oleh dr. Ilham adalah dr. Jarot, yang merawat suami dari serangan jantung hingga sekarang di RS Roemani. Sama seperti dr Jarot, dr Ilham ini sama baiknya, sabar saat memberikan penjelasan. Meski ada juga penjelasannya yang bikin saya baper seperti yang udah saya tuliskan di atas.

Panjang penjelasan yang dituturkan oleh dr. Ilham. Namun intinya tindakan kateterisasi jantung, atau disebut juga penyadapan jantung, didukung dengan fluoroskopi dan penggunaan zat kontras untuk menganalisis pembuluh darah jantung (koroner), sehingga dokter dapat mengetahui jika pasien memiliki sumbatan atau plak pada pembuluh darah koroner. 

 
Dalam melakukan kateterisasi, biasanya dokter akan menerapkan sejumlah prosedur. Prosedur kateterisasi jantung adalah:

> Pemasangan akses infus ke pembuluh darah vena untuk memasukkan obat-obatan yang dibutuhkan. 

> Obat anestesi lokal diberikan di lokasi tempat tusukan jarum (di pangkal paha)

> Tusukan jarum dilakukan di lokasi pembuluh darah yang besar, kemudian dimasukkan selang kateter. 

> Ujung dari selang kateter dilengkapi dengan berbagai peralatan medis, tergantung dari tujuan dilakukannya kateterisasi jantung.

Setelah tindakan kateterisasi jantung selesai, maka selang kateter dapat dikeluarkan dari pembuluh darah. Biasanya di dekat tempat tusukan jarum, di sekitar paha akan diletakkan pemberat dan tidak boleh dipindahkan sebelum beberapa jam. Kalo saya tidak salah ingat, sekitar 6 jam. Meski pegal tapi suami menurut aja karena ini tindakan penting yang selalu dilakukan bagi pasien setelah proses kateterisasi selesai.

Suami hanya rawat inap satu malam, setelah proses kateterisasi selesai. Besoknya suami boleh pulang tanpa dibekali obat tambahan. Hasil kateterisasi nantinya dijadikan pedoman untuk mengambil langkah medis berikutnya.

Artikel saya tutup di sini agar tidak kepanjangan dan bikin kalian bosan. Dan nanti akan dilanjutkan dengan proses pasang ring jantung di RS. Karyadi Semarang. Semoga cerita pengalaman paksuami bisa menjadi pembelajaran bagi pembaca. Wassalamualaikum.
Reading Time:

Senin, 03 April 2023

Hotel di Karanganyar Buat Ngadem Sambil Honeymoon
April 03, 2023 15 Comments
Assalamualaikum sahabat. Cuaca di kota kalian sama nggak sih dengan Kota Semarang yang panasnya kemripik?! Berasa kayak ikan asin yang dijemur di bawah matahari. Kalo di dalam rumah sih nggak begitu terasa ya, tapi kalo di luar tuh Masya Allah terik banget. Pengen langsung masuk kulkas begitu nyampe rumah, hahahaa.

Ini yang jadi alasan suami mendadak ngajak ngadem ke daerah berudara sejuk. Kebetulan dia juga bisa libur sejenak dan katanya sedang butuh healing dari kepenatan kerja. Suami pengen ngadem di salah satu hotel di Kabupaten Karangayar, Jawa Tengah.

Ada penjual oleh-oleh depan hotel

Maklum deh selama hampir 3 bulan ini kerja ngecat jembatan tol, tiap hari nggak ada liburnya bahkan hari Minggu sekalipun. Karena memang kejar tayang sebelum lebaran udah beres kerjaannya. Jadi bagi pemudik pengguna jalan tol dari Banyumanik sampai Boyolali nggak bosan lagi lihat jembatan di atas tol yang tadinya kusam jadi lumayan baru. Wkwkwkk.

Oia kali ini kami hanya berdua, boleh juga dibilang hanimun karena anak-anak punya kegiatan masing-masing. Namun untuk sarapan dan makan malam sehari sebelumnya, saya seperti biasa udah nyiapin lauk frozen. Si bungsu yang biasanya akan memanaskan lauk simpanan untuk dirinya dan si kakak.

Perjalanan Menuju Karanganyar Mampir Makan Malam di Warung Makan Langganan

Jadi saya dan suami sengaja ngadem ke daerah Karanganyar memang untuk healing. Sambil honeymoon juga ceritanya. Dan pasti ada juga sih nyambi ketemu orang untuk bahas kerjaan yang akan datang. Yaa memang jalan-jalannya selalu nyempil di antara kerjaan paksuami. 

Padahal niat awal katanya pengen healing. Tapi saat hari H mendadak ada orang yang ngajak janjian. Beruntung tempat pertemuan dilewati kalo mau ke Karanganyar.

Perjalanan belum sampai sejam saat hujan mengguyur bumi. Suami langsung mampir ke rest area Km 429A Tol Ungaran Jawa Tengah. Rencana kami pengennya shalat ashar di Masjid yang ada di rest area ini. Namun untuk keluar mobil pasti bakal basah kehujanan meski pakai payung. Akhirnya setelah isi BBM, kami meneruskan perjalanan hingga keluar Kota Solo di daerah Colomadu.  

Singkat cerita kami sempat mampir shalat di salah satu masjid yang ada di pinggir jalan di kawasan Colomadu. Di daerah ini pula suami sempat bertemu dan ngobrolin kerjaan sekitar sejam. Kemudian kami segera melanjutkan perjalanan menuju arah ke Tawangmangu.

Sebelum adzan maghrib, kami sempatkan belanja roti dan air mineral. Takut kelaparan di hotel karena daerah dingin kan yaa dan jauh dari pusat kota, hahahaa.

Setelah mampir shalat maghrib, suami ngasih pilihan makan, mau di warung langganan yang mana. Karena tempat langganan makan di kawasan Karanganyar tuh ada beberapa tempat. Ada warung iga di dekat jualan getuk Semar, warung makan bebakaran, atau Lamongan. Namun saya memilih warung makan bebakaran yang ada di Karangpandan. 


Warung makan Pak Kopyah ini tidak hanya menyediakan menu ayam/ikan/bebek bakar namun ada yang digoreng juga. Selain itu ada menu nasi goreng, capjai dan aneka tumis sayuran lainnya. 

Saya dan paksuami memilih ayam bakar karena pengen yang udah tersedia. Saat itu kebetulan si mas penjual lagi bakar beberapa ayam. Apalagi saya nggak sempat makan siang, udah kelaparan banget pokoknya. 

Akhirnya seporsi ayam bakar beserta nasi, urap sayuran, dan sambel serta lalapan udah tersaji dan siap kami santap. Saya suka makan di Warung Makan Pak Kopyah karena mereka nggak hanya menyajikan pelengkap lalapan. Tapi selalu ada urap sayur disertakan. Bikin lapar makin lapar deh ngelihat urap sayurnya yang isinya sayuran favorit saya.


Nasi di piring saya udah abis, ya ampuuun baru kali ini makan di sini bisa ngabisin nasinya. Biasanya selalu tersisa sih. Ayamnya juga kadang sisa dikit. Kemarin saya bagi juga ke suami, biar saya bisa abis gitu. Hahahaa.

Perut kenyang, harus segera lanjut perjalanan. Kalo kelamaan duduk di warungnya Pak Kopyah bahaya. Bakal ngantuk nantinya karena perut kenyang.

Hotel Grand Bintang Tempat Yang Cocok Buat Ngadem dan Haneymoon

Perjalanan masih sejam lagi menuju hotel tempat kami nginap. Rasanya pengen segera nyampe ke kamar hotel dan tidur. Karena tadi kami udah jamak shalat Isya dan maghrib, jadi santai pokoknya. 

Suasana malam sepanjang jalan Karangpandan menuju tempat hotel di jalan Raya Lawu, Bener, Tawangmangu, Jawa Tengah. Jalanan sepi karena hari itu Minggu malam, wisatawan mungkin udah nyampe rumah masing-masing. 

Suami sengaja memilih staycation di Minggu malam karena ingin suasana sepi aja. Kalo malam Mnggu pasti rame dengan wisatawan. Kawasan Karanganyar yang memiliki banyak tempat wisata akan selalu padat dan kadang lalu lintasnya pun ramai atau macet di beberapa titik.

Kami juga sengaja nggak mampir ke tempat wisata karena udah sering kesini bersama keluarga maupun teman-teman. Meski ada beberapa tempat yang belum kami sambangi, kali ini sengaja hanya ingin staycation aja sambil pillow talk dari malam sampai besok pagi. 


Setibanya di hotel kami dibantu staf CS yang gercep melayani tamu untuk bisa masuk kamar. Ahhh saya senang karena udah ketiga kali nginap di hotel ini pelayanan selalu memuaskan. Meski malam itu sempat ada kekurangan kecil tapi mereka satset sat set bantuin hingga masalah terselesaikan.

Suasana kamar Hotel Grand Bintang isinya seperti umumnya kamar hotel lainnya. Kami memilih Deluxe room dengan king size, kamar mandi dengan fasilitas toiletries, ada sandal tapi cuma satu pasang, wkwkwkk.



Sayangnya kali ini kami mendapat kamar yang bagian luarnya tidak menghadap jalan besar dan ada di lantai 1. Agak pengap tapi setelah saya kasih parfum, aromanya lumayan lah jadi wangi. Karena bukan long weekend kami mendapat harga murah banget. 

Dahulu kami pernah bayar 350 ribu dan kamar terletak di lantai 3. Sedangkan kemarin hanya bayar 200 ribuan. Oia kali ini saya booking di aplikasi AGODA, menit terakhir hingga dapat tawaran harga murah.

Sarapan Bareng Tamu Workshop Kedinasan

Pagi kami bangun dan ngelanjutin ngobrol santai yang cukup panjang. Sebelumnya suami udah bikin teh dua cangkir dari fasilitas yang disediakan oleh hotel. Selain teh, gula, ada juga kopi sachetan serta teko listrik dan dua botol air mineral.


Meski di rumah bisa juga ngobrol santai, tapi kadang ada aja kan ya anak-anak, atau keluarga saya yang tinggal berdekatan, datang. Jadi beneran ngobrol asik banget dengan suami dan kita butuh banget sampai pengen ngerencanain mau staycation lagi entah di mana lagi nanti, hihihii.

Sarapan di Grand Bintang itu standar, model prasmanan dengan menu Indonesia. Seperti nasi putih, nasi goreng, tumis soon, ayam goreng krispi, tahu bacem, ikan kakap tepung, sambel, dan dua macam kerupuk. 


Untuk minumannya ada pilihan kopi, teh, jeruk, dan air mineral. Ada juga buah dan puding yang sayangnya saya nggak kebagian, wkwkwkk.

Saya cukup kaget juga sih melihat banyaknya tamu. Namun saya langsung teringat dengan bus wisata yang terparkir di teras depan hotel. Ahhh bisa jadi rombongan kedinasan nih yang ngabisin. Bercanda yagesyaaa. 

Kalo nggak salah tamu keluarga saat itu cuma ada 7 pasangan dengan anak, kecuali kami berdua. Saya lihat dari mobil yang terparkir di depan kamar-kamar di lantai 1. Yaa itu lah keberuntungan kami, tamu keluarga yang sarapannya telat meski baru pukul 7. Mau nanya kepada staff hotel juga udah malas duluan.

Sarapan saya

Singkat cerita setelah sarapan kami balik ke kamar. Sebenarnya pengen beli strawbery di tempat penjual yang majang jualannya di teras hotel. Namun penjualnya banyak. Jadi bingung mau beli di tempat yang mana karena mereka pada nawarin jualannya rame-rame. Kami memilih masuk kamar aja.

Lobby Hotel

Review hotel Grand Bintang segitu aja yaa. Nggak ada yang bisa diceritakan karena fasilitasnya juga cuma itu aja. Oiya katanya ada swiming pool tapi saya nggak ke area tersebut, tempatnya udah dingin jadi nggak kepikiran main air. Saya ambil fotonya dari website hotel.

Swiming Pool Hotel
Foto dari website Hotel Grand Bintang

Pendingin udara aja nggak dibutuhkan. Saya malah semalam langsung masuk ke dalam selimut saking dinginnya. Oia semalam saat di perjalanan hujan deras menemani kami. Alhamdulillah perjalanan lancar sampai tiba di hotel.

Udah ya segini aja cerita kami nginap di hotel Grand Bintang di Karanganyar. Hotel ini kalo weekend atau hari libur nasional sering jadi pilihan orang yang ingin wisata di kawasan Karanganyar. Karena memang rate harga terjangkau dan pelayanannya juga sat set gitu. Pokoknya staff hotel ngebantu dengan kebutuhan tamu yang nginap. 

Kami check out pukul 9 pagi karena ingin menjelajah kawasan hijau di daerah menuju Magetan. Saya dan suami paling suka menyusuri jalanan di sana karena pemandangan alamnya yang masih asri. 


Namun kemarin udah mulai berkurang tuh daerah hijaunya Karena terlihat banyak bangunan baru yang muncul setelah pandemi. Terakhir kami sekeluarga kesana tahun 2021, nginap di salah satu wisma yang disediakan oleh klien suami. Saat itu kami ngikut suami kerja sambi lliburan. Dan selalu menyusuri jalanan dengan pemandangan gunung Lawu dan gunung Mongkrang yang saling bersisian di kiri dan kanan perjalanan.

Kali ini bangunan baru kebanyakan adalah cafe, warung, dan rumah villa milik pribadi, menutupi pemandangan hijau. Entah sepuluh tahun lagi, apakah kawasan hijau di lereng gunung Lawu dan Mongkrang akan berubah menjadi bangunan yang makin banyak lagi?


Ahhh sudahlah kita lihat aja nanti ya kalo masih ada rejeki usia, semoga kita tetap sehat dan selalu dalam lindunganNYA. Kalo baca artikel Blogger Kendari tentang kesalahan yang bisa buat liburan boros, saya antara setuju dan tidak. Karena saya dan keluarga seringnya liburan model road trip. Dan kadang malah dapat harga bagus saat booking dadakan seperti pengalaman saya saat ngadem di kawasan Karanganyar. Booking saat menit terakhir jadi dapat diskon besar.

Beda lagi kalo liburannya mesti naik pesawat, harus booking jauh hari kalo ingin dapat harga murce. Saya udah ngalami tiga kali dapat tiket murah. Terutama waktu traveling ke Malaysia awal tahun 2019 bareng suami dan teman blogger. Mungkin begitu yang diinginkan mba Diah Alsa pemilik blog ruangmamak dengan cerita kesehariannya bersama keluarga. Wassalamualaikum.


HOTEL GRAND BINTANG 
Jalan Raya Lawu, Bener, Tawangmangu
Jawa Tengah
Reading Time: