Assalamualaikum sobat. Masih ingat kah dengan artikel yang pernah aku tuliskan di sini, tentang road trip ke Sumatra? Saat itu saya, suami, dan mbak ipar, diajakin jalan-jalan ke kawasan Ulu Kasok dan Candi Muara Takus.
Silahkan baca : Mengunjungi Candi Muara Takus dan Ulu Kasok
Kali ini saya belum bisa melanjutkan cerita jalan-jalan di tempat wisata. Tapi saya akan menuturkan tentang makan siang kami yang istimewa. Ini sih menurut saya dan ipar ya. Kan tidak semua orang memiliki selera yang sama.
Dari persinggahan terakhir, ciyeee.... berasa kayak jaman dahulu kala gitu. Iyes, persinggahan terakhir di Candi Muara Takus, yang bikin kami takjub dengan kecantikan bangunan candi. Belum lagi dengan hasil foto yang kece karena kontras banget dari rumput hijau, bangunan candi, dan langit yang biru.
Ahhh, jadi kangen kan pengen kesana. Semoga segera ditemukan vaksin untuk penangkal covid dengan harga terjangkau ya. Jadi gak waswas kalo traveling lagi.
Mobil yang mengantar kami menuju arah ke Kelok 9. Jalan yang berkelok-kelok menghubungan Provinsi Riau dan Bukittinggi . Saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan yang bentuknya meliuk-liuk seperti tubuh ular itu menyusuri dua bukit terjal.
Jalanan asli sebelum dibangun jembatan masih digunakan juga. Jalanan yang asli ini memiliki tikungan yang tajam dan berbatasan dengan jurang. Di jembatan yang paling tinggi, di sisi kiri dari arah Payakumbuh terdapat warung-warung dan terdapat spot untuk berfoto. Kami pun meminggirkan mobil untuk menikmati pemandangan dan suasana Kelok 9. Mumpung lagi di daerah ini kan, mesti berhenti dulu lah. Kapan lagi kami bakal kesini, nggak ada yang tahu.
Ternyata, Nasi Padang Tidak Sama Dengan Nasi Kapau
Sepintas bagi yang awam memang tidak mengetahui perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau. Saya aja dulu ngertinya nasi Kapau ya sama aja dengan Nasi Padang. Nasi Padang adalah sebutan untuk nasi dan lauk yang dibeli di Rumah Makan Padang. Ya iya lah, semua orang juga tahu hal ini kan.
Nah, sebutan rumah makan Padang memang udah digeneralisir ya. Di kota besar di Indonesia yang ada di luar Sumatra Barat, rumah makan yang menjual menu makanan Minang disebut rumah makan Padang.
Biasanya menu hidangan Minang di rumah makan Padang diletakkan di atas mangkuk atau piring yang ditumpuk. Kemudian kalo kamu duduk menikmati menu di rumah makan Padang, ada beberapa pilihan. Yaitu dengan penyajian semua menu di meja tempat kamu menikmati hidangan. Nanti akan dihitung berdasarkan menu yang kamu habiskan.
Lalu, kalau nasi kapau apa dong? Sebutan untuk nasi dan lauk yang dibeli di rumah makan yang dikelola orang asli Kapau. Biasanya dengan cara menyajikan hidangkan beragam lauk yang khas dari Kapau. Kapau adalah nama salah satu nagari (desa) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Keunikan nasi Kapau terletak pada cara men-display lauknya, dan juga beberapa menu yang khas Kapau.
Kalau di rumah makan Padang pada umumnya display beragam lauk diletakkan dengan piring-piring atau mangkuk bersusun di etalase yang tinggi kaan. Nah di warung nasi Kapau beragam lauk diletakkan dalam baskom-baskom besar di atas meja yang lebih rendah dari penjualnya. Bila pengunjung datang dan memilih lauk, maka penjual di nasi kapau akan menggunakan centong sayur bertangkai panjang untuk menyiduk lauk dari baskom.
 |
Perhatikan sendok sayur dengan tangkai panjang di atas (dok. pribadi) |
Di Pasar Bukittinggi ini ada sebuah los yang dipenuhi penjual nasi kapau sampai berderet. Salah satu yang terkenal adalah nasi kapau Uni Lis dan nasi kapau Hj. Ana. Namun ipar saya mengajak kami untuk nyoba di warung Uni ER, yang katanya juga tak kalah lezat.
Biar jelas, begini penampakan nasi kapau di warung yang namanya pakai uni di depan nama mereka, di Pasar Atas Bukittinggi.
 |
dok. pribadi |
 |
Adakah yang tergoda dengan lauk ini? dok. pribadi |
 |
Uni ER sedang mengambil lauk pilihan kami dok. pribadi |
Saya yang awalnya agak kurang semangat, melihat pilihan menunya lumayan tertarik. Menu khas di kedai nasi kapau yaitu gulai kapau. Terdiri dari cubadak (nangka muda), kol dan kacang panjang yang dimasak dengan kuah gulai berwarna kekuningan dengan rasa gurih dan sedikit asam. Gulai kapau ini disiram di atas nasi putih, dan siap disantap bersama lauk pilihan pembeli.
 |
foto milik daftarkuliner.web.id |
Pilihan saya saat itu adalah nasi kapau dengan pelengkap lauk gulai usus. Sementara suami dan mbak iparku memilih dendeng.
Ekspektasi saya tidak seperti kenyataan. Semula saya yang tidak suka menu nasi Padang, agak skeptis juga waktu diajakin makan di warung-warung nasi kapau. Tapi ternyata saya cukup menikmati nasi kapau dengan pilihan lauk yang rasanya gurih, manisnya pas, enggak pedas juga.
"Kok rasanya beda ya dengan nasi Padang?"
Dengan polosnya saya melontarkan pendapat yang bikin ngakak. Untung aja yang dengar cuma suami. Ahh, saya menikmati isi piringnya sampai tandas. Ususnya juga nggak alot, empuk, rasanya nggak ada pahitnya, pintar deh yang masak.
Saya yang bukan pecandu Nasi Padang, sangat menikmati sajian Nasi Kapau Uni ER. Harganya untuk nasi beserta pelengkapnya, yaitu lauk sesuai pilihan, rata-rata sama sebesar 25 ribu. Tapi ini harga saat saya berkunjung kesana yaitu bulan September 2017. Sekarang tentu udah mengalami kenaikan harga.
Saya terus terang pengen lagi menikmati Nasi Kapau, karena di Semarang belum pernah nyoba. Atau mungkin saya yang kurang tahu lokasi penjual Nasi Kapau terenak di Semarang? Kamu sendiri udah pernah berkunjung ke Bukittinggi? Udah nyoba Nasi Kapau Uni siapa? cerita dong, sob. Wassalamualaikum.