My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi: Wisata Kuliner
Tampilkan postingan dengan label Wisata Kuliner. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata Kuliner. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Juli 2022

7 Makanan Korea Yang Cocok Untuk Teman Nonton Drama atau Film Korea
Juli 26, 2022 24 Comments
Assalamualaikum. Nonton drama Korea atau Film Korea yang paling asik tentu di rumah aja. Sambil rebahan, atau sesuka kalian aja menikmati jalannya cerita drakor. Meski saya bukan penggemar addict drakor, namun bila ketemu sinopsis yang menarik, bukan tak mungkin menjadi pilihan hiburan di rumah.



Oia di blog ini saya udah pernah menuliskan review drama Korea dengan genre detektif. Kalian yang pengen nonton bisa cek dulu dalam artikel Reveiw Drakor Forest of Secret ya teman-teman.


Nonton drama Korea paling asik kalo sambil ngemil. Eh ngemil atau makan ya, hmmm?!


Kalo ngelihat jenis makanan Korea yang akan saya tuliskan di artikel ini dilihat dari wujudnya mengenyangkan semua. Jadi sepakat ya saya sebut makanan Korea agar nggak ada yang protes nantinya, hahahaa.


7 Makanan Korea Jadi Teman Nonton Drama Korea atau Film Korea

Makanan Korea mudah ditemukan di Indonesia, baik di restoran, warung, ataupun yang instan di minimarket dan supermarket. Tren makanan Korea yang berkembang cukup pesat di berbagai belahan bumi, tentu karena hadirnya drama Korea dan Film Korea yang beredar di jagad maya. 


Drama Korea yang terdiri dari beberapa hingga puluhan serial, sering loh terselip adegan makan. Penampakan makanan Korea yang terlihat menarik, lezat, bikin kita mupeng juga mau nyobain. Apalagi kalo makanan yang sedang dinikmati oppa Korea itu bisa ditemukan di negara kita. Makin lah semangat buat nyari keberadaan resto atau kedai yang menyajikan masakan Korea.  


Ini lah 7 Makanan Korea Untuk Teman Nonton Drama Korea/Film Korea :

1. Ramyun

Pertama mengenal makanan ini justru dari resto Jepang yaitu ramen. Beda Ramen dan Ramyun apa sih, apa cuma beda penyebutan aja? Selain beda pelafalan, beda asalnya, juga beda bahan mie nya. Mi ramen biasanya dibuat sendiri dengan tekstur tebal. Kalo ramyun Korea biasanya pakai mi yang keriting.


Perbedaan berikutnya ada pada topingnya. Kalo ramen biasanya lebih variatf dibanding ramyun. Ramen sering menggunakan toping gyoza, katsu, telur, jamur, ayam. Kalo ramyun lebih sederhana, hanya bawang bombai, telur, dan jamur. Cita rasa ramyun juga identik  dengan pedas asam. Bisa jadi karena disajikan dengan kimchi, sehingga membuat rasanya semakin lengkap

2. Tteokbokki

Sebagai orang yang bukan pecinta drama Korea, saya justru kenal makanan ini dari channel YouTube salah seroang konten kreator. Kemudian karena penasaran, saya nyari channel lainnya yang mengulas tteokbokki. 

Yang masak si bungsu,
beli ttokpokki instan di minimarket 


Jadi ketika suatu hari saya nonton drakor dengan adegan pemainnya makan tteokboki, udah nggak kaget dong. Sering juga disebut kue beras dan memiliki cita rasa yang pedas dengan tekstur kenyal. Meski dulunya dikenal sebagai hidangan para raja, sekarang tteoobokki justru gampang ditemukan dalam kemasan instan yang dijual di minimarket. Oia ada juga nama lain dari tteokbokki yaitu ttokpokki. 

3. Kimchi

Ahhh ini dia makanan Korea yang pertama kali pernah saya cicipi. Makanan yang terbuat dari sayuran dan difermentasikan dengan bermacam bumbu pedas, biasanya menjadi makanan pendamping.


Kimchi merupakan makanan tradisional Korea yang berusia ribuan tahun. Dari website Visit Korea, kimchi udah ada sejak abad keempat. Fermentasi sayuran ini dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Butuh ketelitian, kebersihan, dan ketekunan dalam proses pembuatan kimchi. Bahan sayuran lobak, wortel, dan sawi putih ditambah cabai merah, yang berguna untuk menghambat proses pembusukan saat proses pembuatannya. Pantas aja ya rasa kimchi tuh pedesnya kayak setan, bikin ndower bibir, hahahaa.

4. Bulgogi

Siapa yang tak kenal dengan makanan Korea ini? Bulgogi adalan makanan dengan bahan dasar daging. Irisan daging tipis tipis dan direndam bumbu menghasilkan cita rasa masakan yang kuat dan khas. Bumbunya terdiri dari jahe, kecap asin, bawang putih, gula, minyak wijen, lada.


Irisan daging yang dimarinasi dengan campuran bumbu ini kemudian ditumis. Ada bahan pelengkap lainnya, seperti jamur, daun bawang, dan taburan wijen. Sayangnya pertama kali makan bulgogi ini ketika sosial media belum muncul. Ya tahun 2004 saat diajakin makan bersama teman-teman di resto Korea di Semarang oleh bos. Nggak ada sesi foto-foto dan dijadikan konten seperti sekarang.

5. Kimbab

Kalo mendengar atau membaca nama masakan ini jadi teringat dengan akun channel YouTube salah seorang konten kreator yang tinggal di Korea. Ya Kimbab Family yang terdiri dari suami istri dan tiga putri putra yang manis dan menggemaskan. 

Picture from sutterstock


Dulu saya mengira kimbab sama dengan sushi dari Jepang. Ya karena bentuknya mirip juga kan. Namun ternyata tetap berbeda karena isiannya tak sama. Kalo Kimbab isinya sederhana, yaitu telur, daging yang telah dibumbui, mentimun atau acar. 

Yang menarik adalah kimbab udah banyak ditemukan juga di negeri ini. Bahkan ada loh usaha Makanan korea di Malang yang menyajikan kimbab dari dapur rumahnya. 

6. Odeng atau Eomuk



Apakah kedua makanan ini sama, teman-teman? Katanya kalo odeng itu versi evolusi dari Jepang. Karena memang dikenal sejak masa pendudukan Jepang di Korea Selatan. Identik dengan nama kue ikan, memang bahan baku utama dari ikan yang digiling. Kemudian dicampur bumbu dan dibentuk menjadi seperti lembran yang kemudian ditusuk dengan lidi dan direbus. 

Kalian udah pernah nyoba odeng atau eomuk? Bagi dong cerita di kolom komentar di bawah artikel ini.

7. Hotteok

Pancake yang bisa diisi rasa manis, asin, dan gurih ini merupakan makanan Korea Selatan yang disukai warga dunia. Kudapan khas musim dingin di negara ginseng ini juga udah dikenal akrab dengan lidah orang Indonesia.

Picture by stellanspice.com


Kue yang menggunakan bahan dasar campuran tepung terigu dan tepung ketan, air, gula, susu, ragi instan, ini dibentuk menyerupai bola karen proses proofing. Kemudian adonan ditekan-tekan hingga pipih di wajan datar setelah sebelumnya diisi sesuai selera. Isiannya kebanyakan manis, yaitu coklat, madu, kacang tanah, kayu manis, dan lainnya. Hotteok enak disajikan dalam keadaan panas yang baru diangkat dari wajan. 


Gimana dengan beragam makanan Korea yang bisa dijadikan cemilan saat nonton drakor, teman-teman? Atau kalian tertarik untuk nyoba bikin di dapur sendiri? Ahhh, saya sendiri suka masak dan membagikan resepnya di blog ini. Nggak apa ya meski niche blog ini Lifestyle blog namun bisa juga kok menampilkan resep masakan. Namanya juga blog gado-gado, atau nasi rames, semua ada deh di sini. 


Di antara ke tujuh masakan Korea di atas, mana yang udah pernah saya bikin sendiri di rumah? Ada tiga makanan Korea yaitu Tteokbokki/Ttokpokki, Hotteok, dan Bulgogi. Bulgogi ini cukup sering juga saya sajikan karena anak-anak suka. Tapi mereka nggak mau kalo saya kasih taburan wijen setelah diangkat dari wajan. Maunya ya polosan aja gitu.


Eh ngomongin makanan Korea gini malah bikin saya lapar. Kalian pasti juga kan, ngaku aja deh. Hehee. Yuk masak yang mudah aja, ngerebus ttopokki dari kemasan instan beli di minimarket, teman-teman. Nikmati sambil nonton drakor pilihan kalian. Gimana, setuju kaaan?! Wassalamualaikum.

Sumber artikel :
- katadata
- parapuan.co
- orami.co.id
Reading Time:

Kamis, 15 Oktober 2020

Kuliner Nasi Kapau, Wajib Kamu Coba Ketika Berkunjung ke Bukittinggi
Oktober 15, 2020 23 Comments


Assalamualaikum sobat. Masih ingat kah dengan artikel yang pernah aku tuliskan di sini, tentang road trip ke Sumatra? Saat itu saya, suami, dan mbak ipar, diajakin jalan-jalan ke kawasan Ulu Kasok dan Candi Muara Takus.


Silahkan baca : Mengunjungi Candi Muara Takus dan Ulu Kasok


Kali ini saya belum bisa melanjutkan cerita jalan-jalan di tempat wisata. Tapi saya akan menuturkan tentang makan siang kami yang istimewa. Ini sih menurut saya dan ipar ya. Kan tidak semua orang memiliki selera yang sama.


Dari persinggahan terakhir, ciyeee.... berasa kayak jaman dahulu kala gitu. Iyes, persinggahan terakhir di Candi Muara Takus, yang bikin kami takjub dengan kecantikan bangunan candi.  Belum lagi dengan hasil foto yang kece karena kontras banget dari rumput hijau, bangunan candi, dan langit yang biru. 


Ahhh, jadi kangen kan pengen kesana. Semoga segera ditemukan vaksin untuk penangkal covid  dengan harga terjangkau ya. Jadi gak waswas kalo traveling lagi.


Mobil yang mengantar kami menuju arah ke Kelok 9. Jalan yang berkelok-kelok menghubungan Provinsi Riau dan Bukittinggi . Saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan yang bentuknya meliuk-liuk seperti tubuh ular itu menyusuri dua bukit terjal. 


Jalanan asli sebelum dibangun jembatan masih digunakan juga. Jalanan yang asli ini memiliki tikungan yang tajam dan berbatasan dengan jurang. Di jembatan yang paling tinggi, di sisi kiri dari arah Payakumbuh terdapat warung-warung  dan terdapat spot untuk berfoto. Kami pun meminggirkan mobil untuk menikmati pemandangan dan suasana Kelok 9. Mumpung lagi di daerah ini kan, mesti berhenti dulu lah. Kapan lagi kami bakal kesini, nggak ada yang tahu.


Ternyata, Nasi Padang Tidak Sama Dengan Nasi Kapau

Sepintas bagi yang awam memang tidak mengetahui perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau. Saya aja dulu ngertinya nasi Kapau ya sama aja dengan Nasi Padang. Nasi Padang adalah sebutan untuk nasi dan lauk yang dibeli di Rumah Makan Padang. Ya iya lah, semua orang juga tahu hal ini kan.


Nah, sebutan rumah makan Padang memang udah digeneralisir ya. Di kota besar di Indonesia yang ada di luar Sumatra Barat, rumah makan yang menjual menu makanan Minang disebut rumah makan Padang.


Biasanya menu hidangan Minang di rumah makan Padang diletakkan di atas mangkuk atau piring yang ditumpuk. Kemudian kalo kamu duduk menikmati menu di rumah makan Padang, ada beberapa pilihan. Yaitu dengan penyajian semua menu di meja tempat kamu menikmati hidangan. Nanti akan dihitung berdasarkan menu yang kamu habiskan.


Lalu, kalau nasi kapau apa dong? Sebutan untuk nasi dan lauk yang dibeli di rumah makan yang dikelola orang asli Kapau. Biasanya dengan cara  menyajikan hidangkan beragam lauk yang khas dari Kapau. Kapau adalah nama salah satu nagari (desa) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Keunikan nasi Kapau terletak pada cara men-display lauknya, dan juga beberapa menu yang khas Kapau.


Kalau di rumah makan Padang pada umumnya display beragam lauk diletakkan dengan piring-piring atau mangkuk bersusun di etalase yang tinggi kaan. Nah di warung nasi Kapau beragam lauk diletakkan dalam baskom-baskom besar di atas meja yang lebih rendah dari penjualnya. Bila pengunjung datang dan memilih lauk, maka penjual di nasi kapau akan menggunakan centong sayur bertangkai panjang untuk menyiduk lauk dari baskom.


Perhatikan sendok sayur
dengan tangkai panjang di atas
(dok. pribadi)

Di Pasar Bukittinggi ini ada sebuah los yang dipenuhi penjual nasi kapau sampai berderet. Salah satu yang terkenal adalah nasi kapau Uni Lis dan nasi kapau Hj. Ana. Namun ipar saya mengajak kami untuk nyoba di warung Uni ER, yang katanya juga tak kalah lezat. 


Biar jelas, begini penampakan nasi kapau di warung yang namanya pakai uni di depan nama mereka, di Pasar Atas Bukittinggi. 


dok. pribadi


Adakah yang tergoda dengan lauk ini?
dok. pribadi



Uni ER sedang mengambil lauk pilihan kami
dok. pribadi

Saya yang awalnya agak kurang semangat, melihat pilihan menunya lumayan tertarik. Menu khas di kedai nasi kapau yaitu gulai kapau. Terdiri dari cubadak (nangka muda), kol dan kacang panjang yang dimasak dengan kuah gulai berwarna kekuningan dengan rasa gurih dan sedikit asam. Gulai kapau ini disiram di atas nasi putih, dan siap disantap bersama lauk pilihan pembeli.

foto milik daftarkuliner.web.id

Pilihan saya saat itu adalah nasi kapau dengan pelengkap lauk gulai usus. Sementara suami dan mbak iparku memilih dendeng.


Ekspektasi saya tidak seperti kenyataan. Semula saya yang tidak suka menu nasi Padang, agak skeptis juga waktu diajakin makan di warung-warung nasi kapau. Tapi ternyata saya cukup menikmati nasi kapau dengan pilihan lauk yang rasanya gurih, manisnya pas, enggak pedas juga. 


"Kok rasanya beda ya dengan nasi Padang?"

Dengan polosnya saya melontarkan pendapat yang bikin ngakak. Untung aja yang dengar cuma suami. Ahh, saya menikmati isi piringnya sampai tandas. Ususnya juga nggak alot, empuk, rasanya nggak ada pahitnya, pintar deh yang masak.


Saya yang bukan pecandu Nasi Padang, sangat menikmati sajian Nasi Kapau Uni ER. Harganya untuk nasi beserta pelengkapnya, yaitu lauk sesuai pilihan, rata-rata sama sebesar 25 ribu. Tapi ini harga saat saya berkunjung kesana yaitu bulan September 2017. Sekarang tentu udah mengalami kenaikan harga.


Saya terus terang pengen lagi menikmati Nasi Kapau, karena di Semarang belum pernah nyoba. Atau mungkin saya yang kurang tahu lokasi penjual Nasi Kapau terenak di Semarang? Kamu sendiri udah pernah berkunjung ke Bukittinggi? Udah nyoba Nasi Kapau Uni siapa? cerita dong, sob. Wassalamualaikum.

Reading Time:

Selasa, 31 Maret 2020

9 Jajanan Tradisional Yang Masih Bisa Ditemukan, Nomer 5 Paling Favorit!
Maret 31, 2020 21 Comments

9 Jajanan Tradisional Yang Ada di Semarang

Jajanan Tradisional

Assalamualaikum Sahabat. Ketika covid-19 belum merebak seperti sekarang, saya paling suka belanja ke pasar. Di samping bakal menemukan bahan masakan dengan harga lebih murah. Kadang juga menemukan jajanan pasar yang mengingatkan saya pada masa silam.

Saya lahir dan besar di kawasan pecinan dengan penduduk yang terdiri dari beragam etnis dan pemukiman padat. Kelebihan tinggal di kawasan ini adalah saya berasa menikmati surga kuliner dengan harga terjangkau.

Meski sudah meninggalkan tempat kelahiran begitu menikah, saya masih sesekali kulineran di kawasan tersebut. Karena ada beberapa jajanan yang tidak ada di tempat saya tinggal namun masih dijajakan di kampung halaman. Beruntungnya saya masih tetap tinggal di kota yang sama, yaitu Semarang.

Yuk saya kenalkan kamu dengan tujuh macam jajan pasar favorit :

1. Kue Lumpur

Jajanan Tradisional

Saya tidak tahu dari mana asal kue lumpur ini. Yang saya tahu adalah kue lumpur termasuk jajanan yang saya jumpai di tempat penjual di pasar. Kue-kue yang disusun rapi di atas baki ini waktu saya masih kecil dijual seharga lima rupiah. Hahahaa. Jangan kaget ya, karena saya memang lahir sebelum tahun 1970. Ketika harga-harga masih murah semuanya.

Kue yang terbuat dari kentang, tepung, santan, gula pasir, vanili, dan hiasan kismis di bagian atas ini paling enak dinikmati saat masih hangat. 

2. Nagasari


Kue yang terbuat dari tepung beras, vanili, gula pasir, dan isian pisang ini masih banyak dijumpai juga di tempat penjual jajanan. Nagasari ini juga saya perkenalkan pada anak-anak saya ketika mereka mulai usia 10 bulan. Sengaja saya kenalkan mereka dengan jajanan tradisional agar lebih menyukai cemilan sehat.

3. Kue Lapis

Kue kesukaan suami hingga detik ini karena rasanya memang lezat. Terbuat dari tepung ketan, santan, gula, dan tepung tapioka ini proses pembuatannya membutuhkan ketelatenan. Selapis demi selapis adonan dituang dan dikukus setiap 10 menit. Saya pernah sekali membuat kue lapis ini, cukup sekali aja deh. Pegel dan bikin capek, hahahaa.

4. Serabi Inggris

Ada yang menyebutnya serabi solo juga karena berasal dari Kota Solo. Namun saya sudah mengenal serabi ini sejak masih kecil sebelum kenal Kota Solo. Ada penjual di pasar yang setiap pagi menyajikannya dengan uap panas masih mengepul.

Sekarang ini saya punya langganan penjual serabi di kawasan Mt. Haryono dan Pasar Karang Kembang di kawasan pecinan. Dua tempat ini penjualnya merupakan kakak adik keturunan Tionghoa. Harganya murah dan rasanya pun juga enak.

5. Getuk dan Lopis

Nah, in dia jajanan kesukaan saya dan suami, kayaknya kamu juga deh. Siapa coba yang nggak tergoda dengan getuk, klepon, lopis, dan teman-temannya. Dan semua itu tersaji di atas tampah (nampan yang terbuat dari anyaman bambu).

Penjaja getuk dan teman-temannya ini masih bisa saya jumpai di kawasan kompleks perumahan. Kalo saya hitung di satu pasar aja ada tiga penjual getuk ini. Setahu saya selain di satu pasar ini, masih ada yang menjajakan di pinggir jalan di lapak depan supermarket Giant, dekat minimarket jembatan dua, dan pasar lain yang ada di pasar di kompleks perumahan.


Jajanan Tradisional

Yang ada di foto di atas itu, dijajakan di dekat jembatan dua, di depan minimarket. Murah loh sebungkus harganya lima ribu rupiah. Kalo beli tiga ribu aja masih dilayani, cuma kalo saya sih kasihan aja. Saya memilih beli seharga 5 ribu rupiah, dapatnya juga banyak.

6. Lunpia


Lunpia sudah saya kenal sejak masih kanak-kanak. Karena memang saya tinggal di daerah pecinan, pembuatnya juga tetangga kampung sebelah. Makanya sejak kecil pun saya sudah suka makan lunpia. Bahkan sesekali kami menikmati lunpia sebagai lauk. Hahahaa.


7. Onde-Onde

Jajanan Tradisional

Jajanan ini juga banyak dibuat oleh sepupu saya, dahulu diajarkan oleh simbah. Saya paling suka kalo menunggui simbah bikin onde-onde. Kegiatan menggelindingkan onde-onde sehabis digoreng di wajan ke atas tumpukan wijen, jadi kesenangan tersendiri. 

Sayangnya sampai saat ini saya belum pernah bikin jajanan yang satu ini. Namun dari seluruh cucu simbah, baru dua orang sepupu yang bisa bikin onde-onde.

8. Apem dan Pasung

Jajanan ini sering jadi isian dos nasi ketika memperingati tujuh, 40, 100 hari, atau mendak (peringatan tahunan) orang yang meninggal. 



Ada maknanya yang diceritakan para tetua, bahwa apem itu ibarat payung dan pasung ibarat tongkat bagi yang telah almarhum. Maksudnya adalah jajanan ini untuk pengingat bahwa orang meninggal butuh perlindungan dengan menabung amalan sejak masih hidup dan terputus saat wafat. Dan meninggalkan tiga amalan selama hidupnya.

Dari seluruh cucu simbah, hanya seorang saya yang bisa bikin apem menul-menul dan pasung yang rasanya enak. Sayang foto pasung nggak bisa saya tampilkan. Saya terlupa nyimpan di folder yang mana.

9. Mendut

Jajanan ini juga favorit saya dan adik-adik, sepupu, karena ada yang pintar bikin. Bahkan ada beberapa sepupu yang pintar bikin mendut. Kalo saya sih sekadar bisa aja karena memang suka penasaran gitu kalo, pengen bikin sendiri kalo udah punya resep dari seseorang yang ahli.

Sekarang penjaja jajanan tradisional ini banyak yang menggunakan plastik sebagai pembungkusnya. Saya enggan beli kemasan seperti ini. Saya lebih suka yang pakai kemasan seperti jaman dulu, yaitu menggunakan daun pisang.

Nah, itu lah sembilan jajanan tradisional yang masih bisa ditemukan di kota tempat saya tinggal. Kamu bisa cerita apakah dari 9 jajanan di atas, ada yang bisa dijumpai di kota tempat tinggalmu. Sharing yuk Sahabat, wassalamualaikum.
Reading Time:

Jumat, 24 Mei 2019

Inovasi Keripik Lunpia Cik Meme, Cita Rasa Kuliner Indonesia
Mei 24, 2019 33 Comments

Keripik Lunpia Cik Meme, Cita Rasa Kuliner Indonesia 



Assalamualaikum Sahabat. Beberapa waktu lalu, timeline Instagram dan Facebook teman-teman saya isinya pamer ngemil keripik. Dan keripiknya itu bukan keripik biasa. Tapi Keripik Lunpia Cik Me Me, yang sebelumnya udah familiar dengan Lunpia enam varian rasa.

Udah ada yang tahu kah, enam varian rasa dari Lunpia Cik Me Me? Saya pernah menuliskan enam varian rasa Lunpia Cik Me Me. Keenam rasa lunpia itu enak semua. Pembeli dimanjakan dengan pilihan rasa favorit masing-masing. 

Varian Menu Lunpia Cik Me Me 


Varian menu yang tersedia di Lunpia Cik Me Me yaitu : LCM Plain, LCM Original, LCM Fish, Kakap LCM Crab, LCM Kajamu (Kambing Jantan Muda), dan LCM Raja Nusantara (Rasa Jamur Nusantara).

Keripik Lunpia Cik Me Me

Silahkan baca : Nikmati Sensai Enam Varian Rasa Lunpia Cek Me Me

Nah kalo enam varian rasa lunpia Cik Me Me saya sudah sering menikmatinya. Keenam rasa itu semua enak, nggak ada yang nggak enak. Tapiii yang jadi favorit saya adalah Lunpia Cik Me Me rasa Kambing Jantan Muda, Raja Nusantara (Rasa Jamur Nusantara), dan rasa Crab. Eh tapi yang original juga enak sih. 

Halaaah, semua enak pokoknya, mampir ngemil yuk!

Trus ketika tahu kalo Cik Me Me punya inovasi produk dari lunpia, saya penasaran. Bahkan saya sampai nanya-nanya gimana rasanya keripik dengan rasa lunpia?


Alhamdulillah, saya beruntung saat mendapatkan undangan dalam acara pengundian hadiah motor. Pengundian ini diberikan pada pembeli lunpia sebanyak minimal 10 buah. Tentunya mereka yang beruntung ya yang bakal mendapatkan hadiah 1 (satu) unit motor.

Nah, suguhan buat tamu undangan adalah... tadaaaa! Keripik Lunpia Cik Me Me, alhamdulillah. Saya jadi bisa ngemil bareng teman blogger, komunitas, dan media di lantai 2 Resto Lunpia Cik Me Me.


Inovasi Keripik Lunpia Cik Me Me, Citra Warisan Budaya Kuliner Indonesiaku


Citra budaya kuliner Indonesia mesti diberdayakan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan peradaban. Menelusuri sejarah, Semarang memiliki beberapa kuliner yang dahulu telah menyatu di hati dan lidah warganya. 

Ada wedang tahu, tahu pong, ganjel rel, dan tentu saja lunpia. Namun rasanya saat ini saya agak kesusahan mencari ganjel rel dan wedang tahu. Saya harus mencari ke tempat tertentu yang jauh dari rumah tempat saya tinggal.

Beda loh dengan lunpia, yang di seluruh pelosok kampung tersaji di warung, resto, pasar, atau kantin sekolah dan perkantoran.


Sebagai New Generation ke 3 Lunpia Mataram dan Generasi ke 5 Lunpia Semarang, Meliani Sugiarto, S.E. yang lebih akrab disapa Cik Me Me. Perempuan cantik dan ibu dari seorang putri ini nyaris tidak pernah berpangku tangan. Tentunya demi dan untuk meningkatkan daya saing jajan kuliner tradisi budaya anak bangsa, khususnya Lunpia Semarang. 

Dari penuturan Cik Me Me pagi itu, saya tuliskan di sini ya.
Saya sempat curhat pada Papah saya. Namun beliau menyangsikan niat saya dengan inovasi lunpia dijadikan keripik. Proses pembuatan atau uji coba keripik lunpia sampai 1,5 tahun. 
Proses pembuatan dari lunpia yang digulung, menjadi keripik lunpia itu butuh usaha yang tak terbayangkan. Cik Me Me harus memiliki satu bayangan, bahwa nanti akan seperti apa tekstur, warna, dan rasanya. Pokoknya keripik ini harus mencerminkan cita rasa lunpia sebagai kuliner Indonesia.
Kadang ada rasa lelah. Tapi harapan memiliki produk baru berupa keripik lunpia begitu menggebu. Impian nantinya produk inovasi ini bisa diterima oleh masyarakat luas, khususnya pecinta lunpia Semarang.

Cik Me Me ingin mempersiapkan diri untuk bersaing dengan jajan kuliner yang datang dari seluruh penjuru dunia. Impiannya adalah setiap warga dunia bisa mengenal ada produk Lunpia Semarang. Dan tentu saja inovasi keripik lunpia yang merupakan kreasi dari racikan varian lunpia Original. 

Proses riset yang panjang memang dibutuhkan untuk memenuhi selera tinggi warga bangsa ini yang tak pernah melupakan cita rasa lunpia Semarang. Serta untuk menjangkau selera kualitas eksport di berbagai belahan dunia yang selama ini sudah terlaksana. Dengan meningkatkan cita rasa lunpia, Cik Me Me berharap kuliner ini menjadi tuan di negeri sendiri.

Saya ikut senang dengan inovasi yang dilakukan oleh Cik Me Me. Ada dua varian rasa Keripik Lunpia Original / Pedas berukuran 100gr. Dan Keripik Lunpia Original / Pedas dalam kemasan 25gr.

Jadi kalo kalian nggak doyan pedas, tentunya pilih yang Keripik Lunpia Original. Buat kalian yang suka pedas tentu pilih yang varian Pedas dong. Rasanya gimana? Hmmm, tungguin ya, saya cicipi dulu.



Keripik Lunpia Cik Me Me ini memang beneran terasa cita rasa kuliner lunpia Semarang. Kriyuk kriyukk, rasa pedasnya pas dengan selera saya, dan gurihnya mantap. Khas banget deh. Saya sukak... saya sukaaak.

Mau dong dibelikan
keripik lunpia Cik Me Me

Belanja Lunpia Mendapat Kesempatan Hadiah Motor

Acara pengundian merupakan saat yang ditunggu bagi pembeli Lunpia Cik Me Me. Tahun ini saya tidak punya kesempatan mendapat nomer undian. Karena saya jarang beli hingga 10 buah. Paling banyak tuh 7 buah atau seringnya sih cuma beli lima, hihii.

Padahal tahun sebelumnya saya mendapatkan dua nomer undian karena membelikan kakak sepupu yang mau balik ke rumahnya di Surabaya. Tapi yo gak menang lha wong nggak rejeki kok ya. *sabaaar

Ada perwakilan dari Blue Bird yang udah dua tahun menjadi mitra Lunpia Cik Me Me. Ada cerita tentang driver taksi Blue Bird. Tahun lalu ada program bagi pengemudi taksi warna biru ini, bila mengantar penumpang belanja di resto Lunpia Cik Me Me, medapat bonus yang bikin hepi. Belum lagi diikutkan dalam pengundian dengan hadiah jam tangan. Senengnyaaa, udah dapat bonus, bisa ngincipi lunpia, masih berpeluang menang jam tangan pulak.

Hadir juga menjadi saksi program undian hadiah sepeda Motor 3 Honda PCX. Ada influencer, blogger, media online, dan komunitas MIK Semar. Dan pejabat yang berwenang yaitu dari Dinsos, Polisi, notaris, dan ketua Kadin Kota Semarang. 

Trus yang menang dan mendapatkan Motor Honda PCX siapa dong? Sabaaar permirsaaah.



Nah, setelah kupon undian di dalam wadah yang terbuat dari kaca bening ini diaduk-aduk, dua pewakilan dari pejabat berwenang mengambil masing-masing satu kupon undian. 

Berikut 3 pemenang undian Honda PCX :

Drg. Joelyati (Surabaya)
M. Retno Kun Istanti (Semarang)
Yulia Kartika (Semarang)

Selamat yaaa buat semua pemenang yang beruntung mendapatkan Honda PCX. Rejeki banget yak.

Oiya, ngomongin Sertifikasi Halal MUI yuk. Penting nih untuk kalian ketahui, bahwa Lunpia Cik Me Me merupakan pelopor lunpia bersertifikat HALAL MUI. Semua produk Lunpia Cik Me Me telah mendapatkan sertifikasi Halal dari MUI. Jadi kalian nyaman dong kalo belanja lunpia dan seluruh produk yang ada di store nya.



Dan seperti ramadhan sebelumnya, ada program Tradisi Budaya Ramadhan. Yaitu Tradisi Budaya Ramadhan dengan membeli 1 gratis 1. Dan yang asik untuk tahun ini adalah Free 1 Keripik 25gr untuk pembelian 10 Lunpia Cik Me Me (semua varian)





Keripik Lunpia Cik Me Me
Saya dan owner Lunpia Cik Me Me

Info Tentang Gerai dan Pemesanan Lunpia Cik Me Me

Untuk memenuhi kebutuhan pengunjung baik dari dalam maupun luar kota, gerai pusat Lunpia Cik Me Me yang berada di Jl. Gajahmada No 107 Semarang buka setiap hari dari pukul 05.00 – 22.00 WIB. 

Cabang Gerai Lunpia Cik Me Me lainnya juga dapat dijumpai di New Ahmad Yani International Airport Lantai 1 (Public Hall) dan Lantai 2 (Gerai My Indonesia) sehingga memudahkan apabila ingin membawa Lunpia / Keripik Lunpia Cik Me Me sebagai buah tangan bagi kerabat maupun rekan bisnis.

Trus kalo kalian sedang tidak berkunjung di Kota Semarang gimana? Tenaaang. Selalu ada solusi dari setiap keinginan, suweeer.

Lunpia Cik Me Me melayani pengiriman ke seluruh Indonesia. Buat kalian yang ingin memesan produk Lunpia Cik Me Me, bisa melalui aplikasi Go-Food atau Grab-Food. Untuk Keripik Lunpia Cik Me Me bisa juga dibeli melalui TOKOPEDIA dan BUKALAPAK.

Untuk varian Lunpia Goreng tahan sampai 24 jam (dalam perjalanan). Dan apabila sampai di tangan pemesan, bisa tahan sampai 1 bulan di dalam Freezer. Untuk varian Lunpia Goreng tahan sampai 24 jam (perjalanan). Dan apabila sampai di tangan pemesan, bisa tahan sampai 1 bulan di dalam Freezer.

Untuk pemesanan dapat menghubungi WA 085100000727. Lunpia Cik Me Me menyediakan layanan antar gratis dalam kota dengan pembelian minimal Rp 100.000.


Tidak heran rasanya apabila Lunpia Cik Me Me dijadikan camilan atau bahkan buah tangan yang cocok untuk segala lapisan usia. Apalagi bentar lagi mudik, bisa loh dijadikan oleh-oleh buat keluarga di kampung. Atau mau menjadikan Keripik Lunpia Cik Me Me sebagai suguhan tamu yang silaturahim pada hari istimewa? Bisa tentunya ya. Wassalamualaikum.
Reading Time:

Rabu, 22 Mei 2019

Kenangan Ramadhan Saat Masih Kecil Yang Tak Terlupakan
Mei 22, 2019 23 Comments

Kenangan Ramadhan Yang Tak Terlupakan


Assalamualaikum Sahabat. Masih setia dengan #30HariKebaikanBPN yang udah masuk hari ke-17, saya ingin berbagi cerita masa kecil. Saya lahir dan besar di kawasan Pecinan Kota Semarang. Banyak sekali kenangan ramadhan saat masih kecil yang tak mampu saya lupakan.

Daerah kelurahan Jagalan, tepatnya randualas atau karanganyar selatan, rumah keluarga bapak saya merupakan kawasan terdekat dengan Pecinan. Dari rumah saya, menuju ke Pasar Gang Baru cukup berjalan kaki sekitar 15 menit. Dekat banget kan?!

Pasar Gang Baru adalah pasar yang sangat terkenal yang terletak di kawasan Pecinan. Pasar ini menjual berbagai barang kebutuhan masyarakat Tionghoa dengan kualitas super. Jaman belum tumbuh supermarket, pasar ini menjadi tujuan orang berduit untuk belanja kebutuhan dapur yang bermutu. 

Beli Takjil di Pasar Karang Kembang

Antara pasar Gang Baru dan rumah keluarga saya, ada satu pasar krempyeng (buka dari pagi sampai sore) yang bernama Pasar Karang Kembang. Di pasar ini lah tiap bulan ramadhan tiba, saya suka ikut ibu berbelanja.

Kalo ibu belanja bahan masakan untuk berbuka dan sahur. Saya belanja buah-buahan yang hanya ada pada masa bulan puasa.

Jaman saya masih usia sekolah dasar, buah semangka berukuran kecil berlimpah dengan harga murah. Nah, saya suka beli semangka ini untuk takjil.

Sebenarnya masa kecil saya, makanannya udah food combining ya. Buka puasa yang saya makan itu pertama kali adalah buah semangka. Dengan cara membuka sedikit bagian ujung semangka, kemudian mengambil daging buah dengan menggunakan sendok. Seger lah rasanya!

Trus ada lagi blewah, yang selalu muncul hanya pada bulan ramadhan. Meski bulan ramadhan itu selalu maju sekitar 10 hari tiap tahunnya. Blewah selalu ada saat bulan ramadhan. 

Di pasar Karang Kembang ini juga banyak kuliner lokal yang jarang ditemukan di kawasan kota yang lain. Saya suka kalo ibu nggak masak. Karena biasanya akan membeli lauk di pasar ini. Seperti sate dengan nangka muda, nasi ayam, pecel dan gudangan, nasi kuning, dan lainnya. 

Atau minuman seperti es gempol, es dawet, dan wedang jun. Kalo adik saya suka dengan jajanan apem, ketan salak, ketan biru dnegan serabi yang dinikmati bareng santan encer. 

Berikut Kuliner Lokal Yang ada di Pasar Karang Kembang :

1. Nasi Ayam

Kuliner yang sangat banyak ditemukan saat ini di berbagai tempat di Kota Semarang ini, jadi favorit saya dan keluarga. Sebenarnya tetangga keluarga saya juga sih.

Pasalnya nasi ayam ini memang mudah ditemukan di dekat rumah tinggal saya. Tempat tinggal saya merupakan kawasan yang dekat dengan pecinan. Dan ada banyak rumah yang disewakan untuk kamar kost. Penyewa kamar kost ini disebut 'BORO' dan pekerjaannya adalah berjualan makanan. 

Penjual nasi ayam yang nyewa kamar kost ada beberapa orang. Bahkan ada yang nyewa kamar kost di samping rumah orang tua saya. 

Nasi ayam mirip nasi liwet di Solo. Tapi kalo di Semarang, nasi ayam pakai kuah santan mirip opor encer. Isinya ada nasi liwet gurih, telur ayam masak pindang, suwiran ayam/ayam utuh, kuah opor, tahu, dan sambel goreng jipang. Yang suka kadang ditambahkan krecek.  


Soal rasa gimana? Nasi ayam yang sekarang dijual di pasar Karang Kembang udah nggak seenak penjual lama. 

2. Nasi Kuning

Di pasar ini ada juga penjual nasi kuning khas Kota Semarang. Isinya adalah nasi kuning, dengan pelengkapnya. Yaitu srundeng, abon sapi, irisan telur dadar, pergedel, sambel goreng kentang, kering tempe, dan mie goreng.

Saya lupa jaman dulu harga seporsi nasi kuning. Kalo sekarang sih 5 ribu rupiah. Tapi nggak pakai pergedel. Jadi kalo mau nambah pergedel ya kudu nambah duit.

Penjual nasi kuning di sini juga jualan nasi langgi. Pelengkap nasi langgi sama dengan nasi kuning. Yang membedakan hanya nasinya adalah nasi biasa.

3. Es Gempol  

Siapa penyuka es gempol? Atau, adakah jajanan ini di kotamu? Es gempol ini isinya adalah kuah santan encer dengan pelengkapnya berupa gempol dan pleret.

Kuahnya itu terbuat dari perasan kelapa parut dengan air yang udah matang. Jadi santannya enggak dimasak ya. 


Nah kalo gempol itu terbuat dari tepung beras yang dibentuk bulatan dan gepeng. Sementara pleret terbuat dari tepung ketan yang digiling tipis dan diberi warna merah muda.

4. Ketan Biru dan serabi  

Kue ini disantap dengan kuah santan kental. Saya biasanya membungkus jajanan ini dan menikmatinya di rumah. Kemudian saya tambahkan air hangat dalam kuahnya, agar tidak terlalu kental. 


Satu bungkus kue CORO di Kampung Bustaman berisi tiga biji dengan harga cukup murah yaitu  Rp. 5.000,-. 

Ada juga ketan biru yang biasanya suka dibeli barengan dengan kue coro ini. Selain di pasar karang kembang, saya pernah juga membelinya di Kampung Bustman. Biasanya hanya dijual saat bulan ramadhan seperti ini.

Silahkan baca liputannya di sini : Kue Coro, Jajanan Legendari Kota Semarang

5. Gudeg

Di pasar ini juga ada penjual gudeg dengan lauk pilihan yang beragam. Ada tahu telor, koyor, atau ayam. Ayamnya tentu asli, ayam kampung. Tapi saya paling  suka sama koyor. 

Sayang saya nggak punya foto kuliner yang satu ini. Karena penampakannya buka seperti gudeg Jogja. Ada kuahnya, dan rasanya juga ngga semanis gudeh Jogja.

6. Sate dan gori (sayur nangka muda)

Saya hanya menjumpai kuliner sate ayam dengan pelengkap sayur nangka muda di kota Semarang.


Sate ayam seperti umumnya aja. Cuma kalo di pasar Karang Kembang ini, ada pelengkapnya yaitu sayur nangka muda. Orang Semarang menyebutnya sayur gori. Rasanya enak banget. Hmmm, jadi kangen kan kalo ngomongin kuliner kenangan saat masih kecil.

7. Lontong Cap Gomeh

Sebagai kota yang terletak di pesisir laut Utara, Semarang tentunya mengalami akulturasi budaya. Kedatangan orang dari berbagai negeri seberang, dari pedagang, penyebar agama, hingga mereka yang ingin menetap di kota ini.

Tentunya ada kuliner yang muncul dari akulturasi budaya ini. Seperti pedagang dari negeri Tiongkok yang membawa kebudayaannya di negeri yang baru. Dari agama, budaya, hingga kulinernya, membaur dan menyesuaikan dengan kekhasan kota.


Lontng Cap Gomeh tidak hanya ada saat perayaan hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek. Di kampung saya ada banyak yang menjajakan kuliner khas ini. Begitu pula di pasar yang ada di kawasan pecinan ini.

Nah, itu lah kuliner kenangan ramadhan saat masih kecil, yang sering saya beli karena kelezatan rasanya.

Sekarang saya masih suka kulineran di kawasan pecinan. Tentunya saya memilih kuliner yang halal dan udah jadi langganan keluarga kami. Dari ketujuh kuliner di atas, adakah yang pernah kalian nikmati saat berada di Kota Semarang? Cerita yuk di kolom komentar ya. Wassalamualaikum.
Reading Time:

Selasa, 07 Mei 2019

Tempat Buka Puasa Favorit di Kota Semarang
Mei 07, 2019 37 Comments

Tempat Buka Puasa Favorit di Kota Semarang



Assalamualaikum Sahabat. Udah masuk bulan Ramadhan gini, kalian buka puasa masih di rumah atau di luar rumah? Saya punya rekomendasi tempat buka puasa favorit keluarga di Kota Semarang. Terutama suami nih yang suka window shoping ngemall atau keluar rumah. 

Biasanya memang nggak tentu waktunya. Bisa aja hari-hari biasa atau kadang weekend. Yang penting tetap sih pilihan saya dan suami, tempat buka puasa favorit itu harus dekat dengan masjid. Atau paling tidak memiliki mushola. Meski ada juga yang masuk dalam list di sini yang tidak ada fasilitas musholla. Namun dekat dengan masjid yang ada di sekitar tempat buka puasa.


10 Tempat Buka Puasa Favorit di Semarang adalah :


1. Restoran di Mall Ciputra

Kalo tempat makan favoarit di mall itu paling suka di Mall Ciputra. Karena mungkin udah kebiasaan nonton bioskop juga sukanya di mall ini. Abis nonton atau nunggu jadwal tayang bioskop, saya dan keluarga suka jalan-jalan dulu. Bisa aja window shoping atau mampir makan karena di rumah enggak masak. 

Ada banyak tenant yang jadi tempat favorit untuk makan bareng keluarga. Bahkan sering juga dengan teman-teman blogger atau teman kerja jaman dahulu suka mampir makan di sini.












Yang sering kami kunjungi untuk makan adalah Ichiban, Hokben, Istana Mie, Pujasera, Solaria, dan Es Teler 77. Jaman anak-anak masih kecil, tenant macam KFC yang jadi pilihan keluarga saya. Maklum deh anak-anak mengoleksi mainannya. Jadi maunya ya ke KFC kalo ditawari makan.

Saya pernah menuliskannya di blog ini. Silahkan dibaca :

Tempat Makan Favori Keluarga Doyan Plesir


2. Warung Kaligarong



Tempat makan yang satu ini begitu buka langsung jadi favorit orang Semarang. Terutama karena penyajian makanan ala tradisional jaman simbah dahulu. Iya, ada model sajian sego bancakan yang ditaruh di atas daun pisang. Udah kayak makan model bancakan atau selamatan atau syukuran tempo dulu.

Yang paling favorit di tempat ini adalah sambel mangga muda. Duhhh puasa nulis ginian jadi mupeng buka di sana.  



Untuk minumannya ada jamu beras kencur, kunyit asem, dan smoothies kunyit asem. Karena waktu itu berbuka puasa, saya pilih teh panas manis. 

Tempat makan ini terletak di jalan kampung kali, satu deret dengan SMP Negeri 3 Semarang.

3. Hokben Majapahit

Ini baru buka akhir tahun 2018, langsung aja penuh dengan pengunjung dari warga kota yang tinggal di kawasan Semarang bagian timur. Saya aja udah tiga kali kesini. Yang pertama bareng teman blogger. Yang kedua dan ketiga bareng keluarga. 

Saya dan suami selalu menuruti keinginan anak-anak kalo makan di luar. Mereka inginnya makan bento, atau sushi. Kalo bento ya pilihannya di Hokben yang komplit. 






Silahkan baca : Nongkrong Asik di Resto Hokben Halal Majapahit 



4. RM Pringsewu


Ah ini nih tempat makan yang terkenal dengan kelezatan makanannya. Saya udah beberapa kali kesini. Tempat makan yang terletak di kota lama ini menyajikan seafood dan makanan tumis atau khas Jawa.

Ada beragam menu lezat yang bakal bikin kalian nggak bisa move on. Seperti saya yang balik lagi sambil menikmati sajian di teras. Eh tapi saya menikmati Roti Jhon di indoor karena di luar cuacanya hot banget.


Roti Jhon Cornet 22,5K
Menu utama yang udah lama ada di Pringsewu Kota Lama ini juga lezatos. Ada Gurame pesmol, cumi saus mangga, Sego bandhem, dan masih banyak lainnya.








5. Pullens Resto



Resto ini baru saya kunjungi awal tahun 2018. Dan pertama kesana bareng teman-teman blogger usai hadir dalam salah satu event. Pengen makan siang karena saat di event cuma dapat cemilan, lapar dong ya abisa mikir bikin kepsyen, wkwkwkk.

Pullens Resto ini tempatnya nggak terlalu luas, kalo menampung kurang lebih 100 orang aja mungkin agak penuh. Namun asiknya Pullens ini menyajikan masakan tradisional Jawa. Fasilitasnya ada toilet, wastafel untuk nyuci tangan juga. Namun sayang nggak ada musholla, jadi kalo buka bersama di sini harus mampir ke masjid terdekat. Tempat parkir barengan dengan store lainnya karena ini merupakan kompleks pertokoan.

Nama masakannya yang bikin gagal fokus. Ada Ayam Bakar Duda keren, Ayam Bojo Galak, Gule Kenangan Mantan, dan lainnya. Pokoknya namanya bikin ngakak deh waktu pertama datang dan melihat menunya.





Pullens juga tempat yang kece untuk pepotoan. Dengan aksen hiasan dinding yang nggak biasa. Serta suasana tempat makannya identik dengan anak muda. Etapi saya beberapa kali balik kesini bareng suami dan anak-anak saat merayakan pertambahan usia.




6. Gulai Kepala Ikan Pak Untung
Saya kalo lagi malas masak tapi pengen makan gulai kepala kakap, memilih datang ke tempat ini. Menu nya beragam, nggak hanya gulai kepala. Ada udang saus asam manis, tumis kangkung trasi, nasi goreng, rica-rica udang, dan masih banyak menu lain yang menggoyang lidah.



Saya udah pernah menuliskan tentang tempat buka puasa favorit di blog ini juga dua tahun yang lalu. Saat itu lokasinya masih di jalan Siwalan. Saat ini Gulai Kepala Ikan Pak Untung sudah buka cabang di jalan Majapahit dan di Jalan Singosari, satu deret dengan Pullens.

Silahkan baca : Pilihan Tempat Berbuka Yang Murah di Semarang


7. Restoran Pesta Keboen


Tempat makan ini merupakan rumah peninggalan jaman dahulu. Rumah salah seorang guru bahasa Inggris saya waktu SMP ini memang sekarang dijadikan untuk rumah makan. Suasananya yang homey dengan sajian makanan lezat menjadi tempat buka puasa favorit pilihan warga Kota Semarang juga kaum pendatang.

Menu andalan di sini ada Sup Iga, pisang coklat, sup buntut, dan masih banyak lainnya.

8. RM Pelangi


Restoran favorit juga di Kota Semarang. Karena di samping terkenal dengan kelezatan hidangannya, tempat makan ini memang lokasinya strategis di tengah Kota Semarang. 

Menu favorit yang terkenal justru sponge cake nya yang sering dijadikan hantaran untuk selapanan. Cake nya empuk banget, saya kadang suka beli di sini.

Menu makanannya juga rata-rata lezat dan rekomendasi banget deh untuk kalian yang ingin buka puasa di sini. Ada ruangan outdoor di lantai 2, tapi biasanya ada yang merokok di sini. Saya lebih suka di ruangan privat, bisa menikmati sajian makanan sambil ngobrol asik.

9. Gama Ikan Bakar dan Seafood

Tempat ini juga jadi favorit enggak cuma saya dan keluarga, tapi warga Kota Semarang. Sering menjadi tempat gathering acara kantor, atau event promo satu produk.

Saya sendiri udah nggak bisa berhitung berapa kali makan di sini. Tempat makannya ada beberapa pilihan. Di dalam ruangan, outdoor, tergantung sih untuk acara privat atau cuma kulineran aja. 


10. Rumah Makan Kampung Laut 


Kalo memilih buka puasa di sini cocok banget nih. Menanti waktu berbuka sambil menanti senja di pinggir laut. Kebetulan lokasi Kampung Laut emang dekat dengan laut Semarang. Cuma anginnya kenceng, jadi kudu siap outer.

Pilihan makanannya lengkap. Dari seafood, tumis sayur, nasi goreng, dan masih banyak lagi. Tempat ini udah jadi favorit orang Semarang untuk menjamu tamu. Di samping makanannya semua terasa lezat, suasananya juga asik.

Ini menu yang pernah saya cicipi saat di Kampung Laut.






Sebenarnya tempat buka puasa favorit di Kota Semarang itu banyak banget. Makanya saya kesulitan menulis sebagian karena masih ada beberapa lagi yang ingin saya tulis. 

Mungkin kalian yang warga Semarang atau pernah singgah di kota ini, punya tempat buka puasa favorit? Share yuk tempat buka puasa favorit versi kalian. Siapa tahu saya justru belum pernah datang ke tempat tersebut. Wassalamualaikum.
Reading Time: