Februari 2014 - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Kamis, 27 Februari 2014

HIKMAH BERSEMPIT DI KAMAR RUMAH SAKIT
Februari 27, 2014 10 Comments



            Pengalaman menemani anak saat rawat inap di rumah sakit sungguh sebuah pelajaran hidup. Meski ini bukan pengalaman pertama putra kami rawat inap di rumah sakit, tetap saja ada hikmah yang bisa dipetik. Kamar perawatan yang diinginkan penuh, jadi kami mesti rela menerima kamar kelas II yang ditunjukkan oleh perawat.
            Berbagi kamar dengan pasien dalam ukuran kamar yang sempit, mau tak mau membuat kami bisa mendengar keluh kesah ataupun obrolan ringan dari tetangga satu kamar. Kadang kami berbicara dengan berbisik agar tak mengganggu teman sekamar.
Reading Time:

Selasa, 18 Februari 2014

Mengapa Cinta Berujung Petaka
Februari 18, 2014 14 Comments

Membaca dan mendengar berita yang menimpa remaja putri Ade Sara aja aku udah sedih. Status mantan pacar berubah jadi orang yang menyabut nyawanya. Bikin hati orang tua manapun pasti miris :(

Minggu ini lagi-lagi ada berita duka tentang remaja putri yang bernama Mia meninggal gegara dikeroyok kekasih bersama teman-temannya. Dan sekali lagi, sepasang orang tua terluka hatinya.

Alasan kedua perbuatan itu adalah karena cemburu ;(  Duuuh...mengapa karena cemburu berujung maut?

Sebagai ibu dari dua remaja cowok, aku segera mengajak kedua putraku berdiskusi tentang peristiwa ini. Yang intens adalah diskusiku dengan si sulung yang nyaris berusia 20 tahun pada bulan ini. Dia memang  belum serius menjalani hubungan dengan teman ceweknya. Tapi justru karena itu aku ingin memberinya bekal tentang masalah cinta.

Cinta bisa didefinisikan sebagai perhatian. Perhatian untuk saling mengingatkan, menghormati dan mendukung masing-masing pasangan. Nah, aku tanya pada si sulung, bagaimana definisinya tentang cinta. Jawabannya: sama dengan yang sudah aku jelaskan di atas. Cuma dia menambahkan kalo cinta itu adalah perbuatan untuk memberi perlindungan dan menjaga hati. Cie ciyeee...anakku udah tahu kalimat romantis ini, qiqiqie,.,

Aku pun segera memberitahunya bahwa memberi perlindungan itu berarti juga menghormati harkat kewanitaannya. Aku pernah berpesan pada si sulung bahwa pacar itu bukan pelampiasan nafsu kekasihnya. Aku kan takut kalau anak-anak mendekati atau melakukan perbuatan zina :(  Kami pernah pula berdiskusi tentang pacaran yang sehat.

Bukan pula tempat melampiaskan marah hanya gara-gara cemburu si pacar bercanda dengan lawan jenisnya. Masa sih belum jadi suami istri udah saling mengekang. Itu bukan hubungan yang sehat.

Remaja berani melakukan perbuatan mencelakai temannya karena dorongan masalah cinta, kata psikolog karena kurangnya perhatian dalam bentuk empati. Orang tua masa kini disibukkan
dengan tanggung jawab sebagai pencari nafkah keluarga. Namun tentu saja alasan sibuk tidak boleh dijadikan senjata agar tak bisa dekat dengan anak. Kebutuhan anak bukan hanya sandang pangan dan rumah. Ini adalah kebutuhan fisik. Yang juga tak kalah penting adalah pemenuhan kebutuhan psikis. Rasa disayangi, dihargai dan dibutuhkan juga sangat diharapkan seorang anak dari orang tuanya.

Disayangi saat kecil adalah dengan adanya interaksi pelukan, ciuman dan perhatian dari kedua orang tua. Peran ayah sebagai pendidik juga sangat penting saat masa tumbuh kembang seorang anak. Bukan hanya ibu yang memandikan, menyuapi atau mengganti celana bekas ompol. Ayah pun juga memiliki tanggunh jawab yang sama. Alhamdulillah, ayah anak-anakku sangat membantu saat keduanya dalam masa tumbuh kembang.

Anak juga butuh dihargai sebagai manusia. Jangan pernah menyepelekan ego si anak. Nah, dulu untuk mengajarkan kata Maaf, Tolong, Terima Kasih dan Permisi, kami lakukan lewat perbuatan nyata. Kalau salah, aku nggak malu meminta maaf pada anak-anak. Begitu pun saat meminta mereka mengambilkan sesuatu, aku selalu bilang tolong dan mengucapkan terima kasih sesudahnya.

Nah, perasaan dibutuhkan pun kami terapkan. Biasanya saat ada acara pengajian atau arisan di rumah. Meski masih balita, aku selalu meminta bantuan anak-anak. Tentunya bantuan yang ringan dan mudah dikerjakan. Seperti mengambilkan dos kosong untuk diisi snack. Atau membantu ayah menggelar tikar. Dengan meminta bantuan seperti ini, anak-anak juga tidak bakal mengamuk atau mengganggu persiapan acara yang kami lakukan. Mereka senang karena dilibatkan dalam persiapan acara di rumah.

Yang terakhir tapi tak kalah penting adalah menjalin komunikasi positif dengan anak-anak. Sampai hari ini aku dan ayah anak-anak tahu, siapa saja teman mereka.  Atau cewek mana yang sedang dekat dengan si sulung....hahahaha. Kalau untuk yang terakhir ini aku hanya berpesan pada si sulung agar tidak terlalu dekat dalam menjalin hubungan.

"Perjalanan kalian masih panjang, masih banyak tanggung jawab yang belum selesai dilakukan. Seperti menyelesaikan pendidikan. Jadi jangan kamu ganggu pikiranmu dengan hal-hal romantis yang belum saatnya terjadi. Belum tentu juga kalian berjodoh. Jadi, easy going dan jaga diri," Pesanku.

Semoga jangan ada lagi sepasang hati orang tua  yang terluka karena peristiwa serupa.

Reading Time:

Senin, 17 Februari 2014

Last Minute In Manhattan, Menjemput Cinta saat Senja...
Februari 17, 2014 2 Comments

  @17-02-2014


Judul Buku      :  Last Minute in Manhattan

Penulis             :  Yoana Dianika
Penerbit           :  Bukune
Tahun Terbit    :  2013
Tebal Buku      :  vi + 402 Halaman
ISBN               : 602-220-083-0

‘Broken heart’ sempat membuat hati Cally merana. Namun ia memiliki lima sahabat yang selalu menjaganya. Irfan si play boy, Jose yang eksotik, Bima yang berpenampilan angker, si cantik Nelly dan Cintyia yang berotak cemerlang.

Tetap saja hatinya terluka. Apalagi saat ia tahu, perebut cowoknya adalah Maggie. Putri tiri mama kandungnya. Mama yang rela meninggalkan dirinya berdua dengan papa demi cinta baru, keluarga baru dan putri tirinya.
Reading Time: