Tips Diet Sehat, Mudah, Enak, dan Tetap Kenyang ala hidayah-art
Assalamualaikum Sahabat. Tahun baru ada yang bikin resolusi kah? Saya belum bikin karena makin berkurangnya jatah usia, resolusi saya sederhana. Hanya ingin memiliki waktu untuk mengukir kenangan bersama keluarga dalam keadaan sehat. Untuk mewujudkan hidup yang sehat tentunya ada ikhtiar yang kami lakukan.
Psstt... Saya ingin menuliskan pengalaman diet sehat yang dilakukan suami demi kesehatan di usia pra lansia ini, hihiii.
Kok ngomongin pra lansia sih, hehehee. Ya sih, suami usianya tahun lalu udah mencapai 55 tahun, sementara saya 54 tahun. Menurut BKKBN, usia 45 - 59 tahun itu masuk pra lansia. Sementara usia 60 tahun udah masuk kategori lansia muda. Ada tiga kategori lansia, dari lansia muda, madya, hingga lansia tua.
Mulai Memilah Makanan Untuk Dikonsumsi
Sebelumnya saya akan menceritakan awal keputusan untuk diet sehat ini ya sob. Semua bermula ketika awal bulan April 2018 lalu suami mengalami serangan jantung. Saya udah menuliskan cerita tentang serangan jantung, menyelamatkan sesegera mungkin pada masa golden time.
Saya kutip sedikit dari artikel sebelumnya, kalo saya dan suami udah meninggalkan makanan yang mengandung kolesterol selama lebih dari 13 tahun (mulai tahun 2005 - 2018). Sebelum 2005 itu, kami suka kulineran bebek goreng, nasi goreng Semarang (tahu kan isinya jeroan, favorit suami adalah paru), bakso. Pokoknya makanan yang berlemak gitu lah.
Menyadari kalo makanan seperti ini masuk ke mulut yang terasa enak, tapi efeknya nggak enak di tubuh, wkwkwkk. Kesadaran datang ketika ada beberapa kerabat, teman atau tetangga yang mengalami penyakit tidak menular. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Enggak harus pengalaman sendiri, namun bisa saja milik orang lain bisa jadi guru untuk kami.
Kesadaran mengurangi konsumsi makanan mengandung kolesterol jahat udah dilakukan. Saya lebih memilih memperbanyak konsumsi menu dengan nutrisi seimbang. Mengurangi nasi, memperbanyak sayur, mengurangi protein merah. Ya saya dan suami masih sesekali makan daging sapi dan kambing, tapi nggak sesering sebelumnya.
Kami lebih sering mengonsumsi ikan meski masih susah juga mendapatkan ikan laut, apalagi kalo musim cuaca buruk seperti sekarang. Tapi ya gak apa lah kalo makan ikan air tawar. Bukannya ikan itu salah satu nutrisi protein yang baik untuk tubuh manusia dibanding daging merah?!
Mengapa Ingin Diet?
Sejak tiga bulan yang lalu, tepatnya tanggal 10 Oktober 2022, saya dan suami mulai menjalani diet sehat. Pengen kesehatan tubuh terjaga hingga usia lanjut menua nanti. Pengen bisa jalan-jalan keliling Indonesia. Tentu butuh tubuh sehat kan ya.
Sejak pandemi, angka timbangan tubuh saya dan suami kok makin ke kanan, hahahaa. Padahal konsumsi nasi juga sama, cuma satu centong. Beneran loh satu centong aja.
Tapi memang sejak pandemi saya jadi sering bikin jajanan. Entah jajanan tradisional seperti kroket, risoles, siomay, cireng, bubur manis, roti-rotian atau pizza, kue segela macam dari cake tape, pisang, brownis, sampai pempek. Cuma kalo udah makanan jajanan ginian, saya dan suami nggak makan nasi karena udah kenyang.
Ya pasti laah kenyang kan makan risol nggak hanya sebiji tapi 2 bijik. Kue pisang juga makannya dua potong pasti kenyang lah didorong dengan minum teh pahit.
Saya baru sadar saat nimbang kok angkanya ngeri ya sampai 82,4 kg. Ya Allah, pengen sedih tapi masih senang baking, gimana dong!
Suatu hari saya ngobrol dengan suami yang biasanya tidak pernah setuju bila saya ingin diet. Alasannya karena nanti saya jadi sakit karena mengurangi konsumsi karbo.
Ya, saya memang pengennya nggak usah makan nasi dan mengganti karbo lain. Tapi apa daya nanti gula darah saya bisa ngedrop kalo sama sekali tidak konsumsi nasi. Apalagi menurut saya lebih mudah dan praktis masak beras jadi nasi karena pakai rice cooker. Kalo masak karbo jenis lain seperti singkong, ubi jalar, kentang, itu harus dikukus. Harus ingat berapa menit masaknya, nggak bisa ditinggal ke pasar, wkwkwkk.
Namun sebenarnya saya nggak bisa mengurangi BB karena sejak pandemi jadi jarang olah raga. Olah raga di rumah aja itu kurang motivasi, halah alesyan ajaah.
Selain jarang olah raga, saya juga masih mengonsumsi minuman teh manis panas yang kental. Enak banget ya Allah, susah ngilangin nih. Udah minum teh manis sampai tiga gelas sehari aja kadar gula darah saya nggak sampai 100 mg/dL.
Diet Sehat Tapi Kenyang, Gimana Caranya?
Saya pun memutuskan untuk memilih diet sehat yang paling gampang. Kali ini saya juga ngajakin suami agar mau diet sehat. Daann, saya cukup kaget ketika pak suami langsung setuju. Ihhh tumben banget sihhh.
Nah mau tahu diet sehat yang kayak gimana yang akan kami jalani? Lanjut baca sampai kelar yaa.
Sebenarnya diet sehat yang ini udah pernah saya jalani tahun 2021 saat menyadari tubuh makin menggendats. Udah sukses bisa menurunkan BB hingga 4 kg dalam waktu satu Minggu diselingi yoga di rumah aja. Namun sayangnya pada hari ke 12, tubuh saya ngedrop. Mendadak saya merasa lemas kayak tak bertenaga. Meski BB udah turun 4 kg tapi saya nya takut juga kalo tubuh lemes tak bertenaga.
Kebetulan pula saat itu saya bareng adik ipar, dia ahli gizi yang kerja di rumah sakit daerah di Salatiga. Saya konsultasi tentang asupan nutrisi makanan sesuai kebutuhan tubuh dengan adik ipar. Dan memang ada beberapa hari yang kadang asupan nutrisi yang saya konsumsi kurang, tentu saja tubuh protes. Terlebih guldar dan kolesterol ikutan ngedrop. Suami yang memutuskan agar saya berhenti diet. Yesss, diet gagal, ygy!
Bulan Oktober 2022 kemarin saya merancang menu untuk kami berdua melakukan diet sehat. Menu nya sebagai berikut :
Untuk sarapan saya dan suami memilih telur rebus yang dimasak selama 7-8 menit. Caranya;
- rebus air hingga mendidih
- masukkan telur, mulai hitung dari sini
- gunakan alarm agar tepat waktu penghitungan
- matikan api begitu sudah 8 menit
- angkat telur dan masukkan ke dalam air dengan suhu ruang agar proses masak terhenti
Model rebus telur selama 7-8 menit ini di samping lebih lezat rasanya, kadar kolesterol juga aman untuk dikonsumsi. Beda dengan telur yang direbus sampai lebih dari 9 menit, udah mengandung kolesterol. Kuning telur juga rasanya udah biasa, belum lagi seret di tenggorokan.
Nah biasanya hasilnya akan seperti ini :
Untuk cemilan bisa memilih buah apel atau pir, kiwi, dan pisang. Saya sendiri lebih suka buah pepaya, bengkuang, nanas, atau pir. Kalo sedang malas saya lebih memilih makan salad sayur dengan toping buah strawberry atau nanas yang dicincang.
Untuk makan siang, misalkan ingin menurunkan BB bisa dengan meniadakan Karbo. Saya tetap makan nasi karena bisa oleng kalo ninggalin, hahahaha.
 |
Ini makan siang atau makan sore milik suami |
Untuk menu makan siang, sebenarnya bisa bervariasi. Kalo lagi malas, saya pilih memanggang ayam yang udah saya rebus sebelumnya dengan bumbu kunyit, daun salam, bawang putih, garam, dan jahe.
Menu makan malam juga bisa disamakan dengan makan siang. Terserah sih dengan ide menu apa aja, yang penting hindari makanan yang digoreng.
Saya nggak melarang suami mengonsumsi makanan yang digoreng. Namun yang ingin dietnya berhasil, satu bulan pertama lebih baik meninggalkan makanan yang digoreng. Nanti akan terasa bedanya, tubuh gak gampang lelah atau pegel pegel gitu.
Sekarang pun kami masih makan makanan yang digoreng meski dibatasi 2 bijik tempe atau tahu goreng misalnya. Dan juga nggak setiap hari mengonsumsi makanan yang digoreng. Saya juga sudah tidak menumis bumbu masakan dengan minyak goreng. Ya langsung aja gitu, bukankah bumbu masakan juga mengandung minyak?
Hasil Diet Sehat Gimana?
Diet sehat seminggu pertama, saya dan suami diberikan kelancaran. Alhamdulillah BB juga turun, saya bisa menurunkan BB sekitar 2,6 kg. Sementara suami cukup fantastis loh, bisa turun 3,8 kg.
Yang menyenangkan adalah lingkar perut menyusut lumayan banyak. Saya bisa lagi pakai celana jeans yang sempat nganggur di pojokan lemari. Kasihan kan ya celana nggak dipakai selama setahun lebih karena bagian perut susah dikancingkan.
Namun lagi-lagi saya putus diet sehat di tengah jalan dengan alasan sama karena lemas. Langsung ke klinik untuk cek gula darah, Hb dan tekanan darah. Untuk tensi normal, gula darah 81 sementara Hb hanya 11,6 g/dL.
Ya udahhh saya berhenti dan tidak meneruskan program diet sehat. Tapi suami saya tetap menjalaninya hinggga hari ini. Dan hingga hari ini (17 Januari 2023) BB pak suami udah turun 8,4 kg, lingkar perut juga menyusut seiring waktu.
Yang menyenangkan lagi, telapak kaki tidak lagi merasa nyeri tiap bangun pagi. Wahhh, bersyukurnyaaaa alhamdulillah.
Tanggapan beberapa orang terdekat terutama keluarga suami sangat menyenangkan. Suport system terbaik memang datang dari keluarga. Dan mereka selalu menjadi penyemangat meski awalnya nggak percaya kalo suami bisa melakukannya. Karena suami saya itu paling nggak bisa menolak ajakan makan bareng teman-temannya. Kalo sekarang dia udah mulai memahami pentingnya bertahan dari godaan menyesatkan itu, hahahaha.
Saya senang salah seorang dari kami sukses menjalankan diet sehat yang tidak menyusahkan ini. Niatnya ingin sehat namun kalo bisa menurunkan BB tentu bonus kan yaa. Sementara saya hanya bisa menjalankan olahraga agar tubuh tetap bugar. Karena kalo mengikuti diet sehat seperti yang dilakukan suami, selalu ada kendala.
Kesimpulan Diet Sehat Yang Dijalani Suami
Usia kami makin menua, kesehatan menjadi hal utama yang menjadi perhatian. Ini salah satu langkah kami mewujudkan impian menjaga kesehatan pada masa pra lansia. Tidak mudah namun kami udah berkomitmen akan menjalaninya bersama. Saling mengingatkan, saling memberikan dukungan, saling menjaga.
Seperti kata pak suami, mengingat kondisi tubuh saya yang unik, ya udahh lah nggak usah ngikutin diet sehat. Dari pada malah sakit nantinya. Meski tetap saja saya makan ya sama kayak suami cuma lebih sedikit. Hanya sarapan aja yang beda karena saya tidak bisa mengonsumsi 2 butir telur rebus. Sementara kalo ngikut sesuai anjuran nutrisi yang harus masuk ke tubuh, memang harus 2 butir telur rebus. Bisa ditambahkan salad juga atau roti gandum.
Kalo menurut saya yang udah nyoba diet beberapa kali (semuanya tidak ada yang ekstrim), sebenarnya diet ini lebih masuk akal. Kalian bisa melihat sendiri gimana jadwal makan dan menu juga aman. Mengenyangkan pokoknya. Sepanjang mengikuti jadwal makan dan menu sesuai kebutuhan nutrisi, hasilnya aman seperti yang dialami suami saya. Sesekali suami masih makan karbo nasi putih untuk makan siang. Tapi kalo malam (makan malam pukul 17.00), dia udah gak makan nasi lagi. Sesekali aja makan malam ketika kumpul keluarga besar.
Menjaga agar tidak sakit itu beneran butuh usaha bagi kami berdua. Suami dengan ring di jantung tentu butuh konsumsi makanan yang sehat. Agar tidak mengalami serangan jantung lagi. Atau saya yang bertubuh gemuk namun lemah di gula darah, atau Hb. Jadi masih butuh karbo yang cukup agar tubuh tidak mudah drop.
Ibu itu nggak boleh sakit, kata orang sih! Seperti juga yang dituturkan mba Andina, pemilik Blog Sunglow Mama dan seorang ibu dengan anak satu. Blogger yang juga admin Komunitas Mamah Gajah Ngeblog ini udah pensiun dari profesinya di media dan menjadi stay-at-home mom. Kalian bisa kepoin blog nya ya sob.
Dan saya setuju kalo ibu harus tetap sehat. Jalan menuju sehat tentunya harus memperhatikan asupan nutrisi yang cukup. Diet pun nggak boleh sembarangan. Berkonsultasi dengan dokter ahli gizi adalah sebuah keputusan terbaik. Yuk ah tetap semangat hidup sehat. Wassalamualaikum.