My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Selasa, 04 Februari 2025

Posong, Surga Tersembunyi di Lereng Gunung Sindoro di Temanggung
Februari 04, 20250 Comments
Assalamualaikum Sahabat Jalan-Jalan. Kota Temanggung memiliki surga tersembunyi yang wajib banget kalian kunjungi. Wisata alam Posong Temanggung adalah satu dari sekian banyak wisata Temanggung dengan tema alam terbuka. Dengan kecantikan alam yang tidak akan kalian dapatkan di daerah lain karena kalo beruntung bisa menyaksikan view 7 gunung.

Posong Temanggung

Lokasi Wisata alam Posong Temanggung ini terletak di ketinggian 1823 mdpl. Pengunjung yang datang akan merasakan udara sejuk khas daerah pegunungan dengan panorama alam yang mempesona.

Wisata Taman Posong Temanggung ini mulai dikelola dari tahun 2010. Setiap tahunnya dilakukan pengembangan, sajian konten wisatanya diselaraskan dengan kemajuan jaman, namun tanpa mengabaikan aspek kelestarian alam.

Tempat wisata ini menawarkan banyak daya tarik yang membuat wisatawan wajib untuk mengunjunginya. Salah satunya pemandangan alam yang indah dengan area hijau yang luas dan pemandangan gunung yang cantik. Tanaman hias pun tak kalah cantik dan tumbuh subur menambah pesona alam yang ada.

Pengunjung yang gemar berfoto di alam tentunya akan menyukai tempat wisata ini. Kalian akan merasa dimanjakan karena bisa berfoto dengan latar belakang gunung yang mempesona. 

Tempat ini juga menyediakan area tempat duduk di beberapa sudut dengan tetap bisa menyaksikan pemandangan gunung. Selain itu wisatawan yang membawa anak juga bisa beraktivitas di area bermain yang ada di lpkasi.

Duduk di ayunan


Fasilitas di tempat ini juga terkenal lengkap dan dikelola dengan baik mulai dari fasilitas toilet umum, musala, dan wahana bermain yang tersedia.

Berikut ini beberapa aktivitas seru yang bisa kalian nikmati selama berwisata di Posong Temanggung :

- Beraktivitas Seru Bareng Keluarga

Bagi keluarga yang berkunjung di Wisata Alam Posong, bakal menikmati bonding yang menyenangkan. Karena lokasi wisata ini bener-bener susah sinyal. Scroll dunia maya bisa ditinggalkan sejenak. Kalian bisa jalan-jalan atau treking santai menikmati suasana wisata yang sejuk dan menyegarkan. 

Yang menarik wisata di Posong ini adalah terdapat kebun kopi yang luas membentang di kaki Gunung Sindoro. Bila kabut datang, foto di depan kebun kopi ini menampilkan foto yang nampak syahdu.

Foto di Posong

Bagi orang tua bisa memilih duduk santai seperti di gazebo yang disediakan oleh pengelola. Kemudian anak-anak juga bisa bermain permainan outdoor menyenangkan yang bisa dinikmati. 

- Menikmati Pemandangan 7 Puncak Gunung

Wisata di Posong akan memanjakan indera penglihatan kalian. Bila beruntung, kalian bisa menyaksikan tujuh puncak gunung yaitu Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Andong, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran.

Tempat wisata ini terletak diapit oleh dua gunung yaitu Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Saat berada di tempat ini terasa banget betapa dekatnya Gunung Sindoro yang nampak di depan mata.

- Bersantai Sambil Ngopi di Cafe

Wisata alam Posong juga menyediakan fasilitas cafe. Bagi pengunjung yang lapar atau haus tidak perlu bingung bila tidak bawa bekal. Kalian bisa membeli makanan dan minuman di tempat tersebut. Di cafe ini menyediakan kopi Posong yang rasanya memiliki ciri khas tersendiri. Pengunjung bisa memesan minuman hangat lainnya sambil beraktivitas santai menikmati pemandangan.


Kawasan Posong identik dengan kebun kopi dan tembakau di sepanjang jalan. Ada hari tertentu ketika petani tembakau memanen hasil kebunnya sehingga kawasan tersebut ditutup untuk wisatawan. Karena sepanjang jalan akan dipenuhi dengan hasil panen daun tembakau.

- Hunting Foto

Wisata Alam Posong juga menyediakan spot-spot berfoto menarik yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Kamu bisa melakukan berbagai aktivitas seru di Wisata Alam Posong. Saat cuaca cerah, kamu wajib mengabadikan keindahan alam di sana. Hunting foto menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan di sini. 

Foto di Jembatan Posong

Meski saat mendung dan berkabut, kamu bisa melihat pemandangan samudera awan di Wisata Alam Posong. Supaya lebih santai dan leluasa, kamu bisa duduk santai di gazebo yang ada di lokasi wisata. 

- Bersabar Menanti Milky Way

Bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana malam di Taman Posong, bisa glamping seru bersama teman atau keluarga. Kalian bisa menikmati langit bertabur milky way saat malam hari, tentu saja bila cuaca cerah. 

Glamping di Posong
Glamping di Wisata Alam Posong

Kalian juga bisa mengisi kegiatan malam hari dengan membuat api unggun dan bakar jagung. Untuk kebutuhan jagung bakar, kalian bisa meminta bantuan pihak pengelola. Suasana malam yang syahdu, sambil menikmati jagung bakar tentu sangat menyenangkan.

- Golden Sunrise

Kecantikan taman ini tidak sampai di situ, sebab ada daya tarik berupa golden sunrise yang kerap terlihat pada saat pagi hari setelah waktu subuh. Kalian bisa menanti matahari terbit dengan menikmati pemandangan bintang dan bulan yang masih terlihat. Sementara langit akan mulai berwarna keemasan ketika cahaya mentari muncul di ufuk timur.

Lokasi Wisata Alam Posong Temanggung

Rute menuju Posong cukup mudah karena lokasinya yang dekat dengan jalan utama Temanggung-Wonosobo. Bagi pengguna mobil pribadi, cukup berkendara menyusuri jalan utama Temanggung-Wonosobo yang berada di antara Gunung Sumbing dan Sindoro. Kemudian setelah kalian melaju sekitar 19 km, akan menjumpai gapuran bertuliskan POSONG. Arahkan mobil ke kanan dan masuk ke gapura tersebut.

Dari gapura tersebut petunjuk jalan akan mengarahkan kalian ke Wisata Alam Posong. Jalanan saat saya kesana masih berupa makadam dengan batu batu besar. Pastikan mobil kalian menggunakan penggerak roda belakang. Apabila tidak ingin membawa mobil sendiri, disediakan tukang ojek dengan tarif yang terjangkau.

Tips Wisata di Posong Temanggung

Supaya liburanmu di Posong tetap seru dan nyaman, berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan. 
  • Datanglah saat cuaca cerah. 
  • Pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik karena medan jalan yang lumayan ekstrem menanjak.
  • Membawa uang tunai secukupnya. 
  • Gunakan pakaian yang nyaman dan hangat. 
  • Pakai sepatu/sandal yang nyaman, sole datar, lebih baik alas kaki untuk treking
  • Bawa bekal minum dan cemilan.  
  • Jaga kebersihan dengan membuang sampah di tempat yang disediakan.
  • Awasi anak-anak bila berkunjung bersama keluarga.

Harga Tiket Masuk Wisata Alam Posong

Pengunjung  dikenakan harga tiket masuk Posong sebesar Rp20.000 per orangnya Sedangkan untuk retribusi parkir kendaraan seperti motor tarifnya sebesar Rp3.000. Dan untuk mobil atau kendaraan roda empat lainnya, biaya parkir mulai dari Rp10.000 hingga Rp20.000.

Untuk harga ini bisa sewaktu-waktu berubah. Jadi kalian bisa cek harga sebelum berkunjung ke Wisata Alam Posong.

Sekian cerita perjalanan traveling ke Posong Temanggung yang mampu menjernihkan hati dan jiwa. Ikuti terus cerita wisata jalan jalan dan kuliner di blog ini ya, wassalamualaikum. 
Reading Time:

Jumat, 31 Januari 2025

Hidden Gem Mencari Keheningan di Air Terjun Parang Ijo
Januari 31, 20250 Comments
Assalamualaikum Sahabat Jalan Jalan. Traveling murah tentunya menjadi pilihan banyak orang. Termasuk saya dan keluarga adalah penyuka traveling murah. Meski dengan budget murah tentu tetap pilihannya tempat wisata yang menarik. Salah satu tempat wisata yang menjadi favorit keluarga adalah berkunjung ke curug atau air terjun. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan wisata ke Air Terjun Parang Ijo di Karanganyar Jawa Tengah.

Air Terjun Parang Ijo



Siapa yang udah pernah ke air terjun Parang Ijo? Air terjun ini mungkin hits pada jamannya. Saya menuliskan begitu karena saat berkunjung ke sana, hanya ada sedikit pengunjung. Kalo nggak salah hitung, saat kami berada di lokasi air terjun, hanya ada tiga rombongan termasuk keluarga saya.

Baik lah mari mulai perjalanan menuju air terjun tersembunyi. Hidden gem yang bisa dijadikan tempat menyepi di air terjun Parang Ijo yang sejuk.

Perjalanan Seru Mencari Air Terjun Yang Sepi

Sejak awal berangkat, saya udah tertarik memilih Air Terjun Parang Ijo. Alasannya adalah tempatnya menarik, dengan keindahan alam berpadu sejarah. Selain itu air terjun yang satu ini nampaknya juga sepi dari pengunjung. Seru sih kalo menjumpai tempat wisata yang sepi karena kita bisa menyepi dari kebisingan.

Dari gardu loket kami membayar tiket yang cukup murah untuk hari libur yaitu Rp. 15.000. Kalo weekdays cukup bayar Rp. 10.000 dan untuk wisatawan manca negara hanya dikenakan tarif Rp. 25.000. Petugas yang jaga menjelaskan kalo akses jalan cukup dekat saat kami menanyakan lokasi air terjun.

Loket tiket Air terjun Parang Ijo
Saya dan si sulung

Jalan menuju air terjun di trek awal datar dengan jalan berbatu yang diplester. Sisi kiri adalah selokan kecil yang airnya jernih dengan tebing nggak begitu tinggi dan sisi kanan adalah kebun warga. 


Sepanjang jalan pengunjung tidak akan merasa lelah dengan suguhan pemandangan yang memanjakan mata. Terlebih udara sejuk menyambut tubuh yang mulai memanas karena perjalanan. 

Kemudian jalan mulai menurun dengan anak tangga dan pagar di sisi kanan. Tenang aja, treknya aman dan nyaman kok. Saya dan keluarga menikmati perjalanan tanpa merasa lelah karena bener seperti yang dituturkan petugas di loket, perjalannya nggak jauh.



Beberapa langkah berikutnya saya sudah melihat dasar lembah. Ada undakan jauh di sebelah kiri yang menuju ke arah air terjun serta ada undakan lagi mengarah ke kanan, arah berlawanan dengan arah undakan pertama. Undakan ke kanan itu arah ke kolam renang, warung makan, dan akses keluar yang berbeda dengan akses masuk.

Setelah sampai di dasar lembah, saya melewati sebuah jembatan dengan sungai mengalir di bawahnya. Lalu ada sepasang arca Dwarapala dan tengara arah ke kiri menuju ke Air Terjun Parang Ijo Karanganyar, Saraswati, Lingga Yoni, Gardu Pandang, Tempat Bermain, dan kolam renang. 

Si bungsu pose
di spot dekat air terjun


Namun saya tidak memilih jalan menuju gardu pandang, tempat bermain maupun kolam renang. Oia dulunya di sini juga ada flying fox. Mungkin karena pengunjung udah sepi, permainan ini nggak disediakan seperti semula.

Area pertama kawasan wisata Air Terjun Parang Ijo Karanganyar adalah area taman dimana pada bagian tengah terdapat aliran sungai dari air terjun. Beberapa tanaman bunga, tanaman pagar, dan rumput di sela bebatuan terlihat ditata rapi. Di sini kami sempat duduk dan beristirahat menikmati udara pegunungan yang bersih. Suasana lembah yang sunyi kecuali deburan air terjun yang tak pernah berhenti, mampu menentramkan hati dan pikiran.


Si sulung dan istrinya

Kondisi taman terlihat terawat dengan baik dan bersih tanpa ada sampah yang berserakan. Sepertinya pengelola selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan memunguti sampah yang dibuang sembarangan. Kondisi ini diharapkan pengunjung yang berwisata juga turut menjaga lingkungan dengan membuang sampah ditempatnya. Ada tempat sampah di beberapa sudut yang bisa terjangkau dengan mudah.

Air Terjun Parang Ijo Cocok Jadi Tempat Menyepi

Nggak butuh waktu lama, cuma kurang lebih 20 menit kami menjumpai air  terjun yang tersembunyi di balik tebing tinggi. Ketinggian air terjun katanya sih sekitar 50 meter. Saya baca di beberapa artikel tentang tempat wisata ini menyebutkan angka tersebut.

Daya tarik utama dari kawasan wisata ini adalah keindahan pemandangan alamnya. Air terjun yang mengalir di antara tebing-tebing cukup tinggi. Pada tebing tersebut ditumbuhi berbagai vegetasi sehingga warnanya pun menghijau.



Bisa jadi kondisi tersebut yang membuat air terjun ini memiliki nama Parang Ijo. Vegetasi yang ada di tebing-tebing ini tidak pernah mati karena selalu mendapatkan suplai air yang sangat cukup. Sinar mentari pun bebas menyorot lokasi wisata yang tersembunyi dari jalan besar.



Menatap air terjun yang mengalir deras ke kolam di bawahnya, mampu membuat kami tertarik turun dan bermain air. Terlebih kolamnya itu dangkal, jadi aman aja bahkan buat anak usia 6 tahun ke atas. Tentu saja harus dalam pengawasan orang dewasa. 

Suami dan si bungsu malah iseng ngambil air dari tetesan yang ada di tebing atau aliran air di kolamnya. Mereka ingin merasakan air curahan dari tebing menjadi air minum. 


Saya lihat air yang diambil dan dimasukkan ke botol itu jernih tanpa ada kotoran. Apalagi bekal minum kami yang cukup juga habis, jadi lah kami bergantian minum air dari aliran air terjun tersebut. Alhamdulillah perut kami aman aman saja, Masya Allah.

Cukup lama juga kami di lokasi air terjun menikmati suasananya yang hening dan sejuk. Cemilan dan air minum udah berpindah ke perut kami. Hati puas, perut kenyang dari bekal yang kami bawa, dan pikiran pun jernih oleh alam yang menenangkan. Kami pun beranjak pulang karena akan melakukan shalat di masjid dekat dengan lokasi gardu loket.

Lokasi Air Terjun Parang Ijo

Air Terjun Parang Ijo terletak di Dusun Munggur, Desa Girimulyo, Ngargoyoso, Karanganyar. Air terjun ini berada di ketinggian kurang lebih 1.000 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggiam air terjun mencapai ±50 meter.

Akses menuju objek wisata alam di Karanganyar ini cukup mudah, sebab pihak pengelola telah membangun jalan setapak. Selama perjalanan menuju air terjun pengunjung disuguhkan pemandangan hijau yang mempesona.

Tips Berkunjung ke Air Terjun Parang Ijo

- Datang pagi hari untuk menikmati suasana yang lebih sejuk dan cuaca mendung
- Gunakan alas kaki yang nyaman karena area ini memiliki jalan setapak berbatu.
- Bawa bekal minuman dan makanan ringan, karena warung tidak berjulan sejak tempat ini sepi pengunjung.
- Jangan lupa membawa kamera atau ponsel untuk mengabadikan momen di spot foto menarik.
- Jaga kebersihan tempat wisata agar alam tetap lestari

Bagaimana sahabat, apakah tertarik berkunjung ke Air Terjun Parang Ijo? Atau mungkin sahabat udah pernah bermain air di sana? Cerita yuk di kolom komentar. Wassalamualaikum.
Reading Time:

Selasa, 28 Januari 2025

Sepenggal Cerita Ketika Menjelajahi Desa Penglipuran Bali
Januari 28, 20250 Comments
Assalamualaikum Sahabat. Hari  ketiga di Pulau Dewata,  sedari  pagi  gerimis yang cukup deras seakan  mengecilkan hati kami. Rencananya hari  ini kami akan menuju Desa Penglipuran. Usai tahajud, pandangan saya menatap  keluar jendela. Temaram langit membalas tatapan saya. Bersama  rinai gerimis  yang berubah menjadi deras. Sambil berdoa saya menitipkan harapan agar hujan lekas reda usai Shubuh. 

Desa Penglipuran Bali

Namun  hujan hanya  bergantian  dengan  gerimis  halus yang masih deras. Padahal pagi  ini saya  bersama  adik  ipar akan  kembali  menuju Pasar Kuta untuk membeli sarapan  lebih awal. Karena kami  udah janjian  dengan  driver Elf  tepat pukul 07.00 WIT siap berangkat menuju Desa Penglipuran.

Destinasi hari ketiga family trip Bali diawali dengan berkunjung ke Desa Penglipuran. Desa yang dinobatkan oleh UNESCO sebagi desa adat paling bersih sedunia ini selalu menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang traveling di Pulau Bali. 

Desa Penglipuran terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Desa Penglipuran juga dikenal sebagai salah satu desa wisata yang terkenal di Bali dengan beberapa julukan, seperti Desa Adat, Desa Wisata, dan Desa Budaya.

Menariknya, Desa Penglipuran tak hanya mendapatkan penghargaan sebagai desa terbersih di dunia, melainkan pernah mendapatkan penghargaan lain seperti Kalpataru, Indonesia Sustainable Tourism Award, dan Top 100 Sustainable Destination.

Perjalanan Menuju Desa Penglipuran Dalam Rinai Hujan

Jarak dari hotel kami menuju Desa Penglipuran cukup jauh. Posisi hotel yang berada di kawasan Kuta juga tentu butuh waktu untuk keluar dari padatnya lalu lintas. Itu lah sebabnya kami berangkat agak lebih pagi namun tetap saja molor dari jam janjian dengan driver. Mas driver udah standby di lobi saat kami keluar dari lift, hahahaa.

Kalo dilihat dari peta google, jarak dari hotel Hadi Poetro menuju Desa Wisata Penglipuran sekitar 45 km. Dengan perkiraan jarak tempuh selama 1 jam 41 menit. Namun kenyataannya kami menempuh durasi perjalanan lebih dari 2 jam. 

Selama perjalanan yang lumayan panjang, tentu saja percakapan bergulir. Spending time yang seru, obrolan random yang menyenangkan mumpung tengah ngumpul dalam perjalanan wisata. Kakak beradik suami ini tinggal di berbagai kota, ada di Pekalongan, Pekanbaru, Salatiga, dan hanya tiga orang yang tinggal di Semarang. Jadi saat bertemu seperti ini harus dijadikan family time yang seru. 

Dekat dengan desa wisata, kami mampir sebentar beli jas hujan dan cemilan pia. Pia di warung yang ada di pinggir jalan desa ini tergolong enak rasanya. Bukan sejenis pia Bali yang terkenal. Tekstur dan bentuknya mirip pia Tegal. Kulitnya berlapis lapis namun empuk dengan isian kacang ijo dan coklat. 

Tak berapa lama minibus tiba di depan loket tiket masuk Desa Penglipuran. Sayangnya saat itu hujan sedang deras-derasnya. Kami pun segera bersiap turun setelah mengenakan jas hujan yang sempat dibeli saat di jalan. 


Loket masuk Desa Penglipuran

Loket tiket masuk Desa Penglipuran

Salah seorang adik kami membeli tiket dan ternyata kami mendapat pinjaman payung berukuran besar. 4 payung cukup lah untuk 8 anggota rombongan kami yang turun di desa wisata tersebut. Adik bungsu dan putrinya tidak ikut turun karena sudah sering ke desa wisata ini.

Yang Unik dari Desa Penglipuran

Hal menarik mengunjungi desa wisata yang juga desa adat ini adalah jalan yang udah tertata rapi. Seperti yang didengungkan, desa ini sangat bersih dan bebas sampah di sepanjang jalannya. Meski masih hujan tak mengurungkan niat kami untuk mengabadikan momen saat di Desa Penglipuran.

Yang unik dari Desa Adat Penglipuran adalah merupakan kawasan pedesaan yang memiliki tatanan spesifik dari struktur desa tradisional. Wisatawan yang berkunjung bisa menyaksikan wajah desa yang asri. Bangunan fisik struktur desa ini udah berlaku secara turun temurun dan bisa dikategorikan sebagai tempat wisata budaya. 

Sesuai urutannya wajah unik Desa Adat Penglipuran udah ditampilkan begitu memasuki kawasan desa. Pepohonan yang hijau, rumput, tanaman khas pedesaan lainnya nampak sepanjang jalan, menjadi pagar hidup yang menambah kesejukan prosesi desa.

Pada areal catus pata setelah prosesi tersebut, merupakan areal tapal batas memasuki Desa Adat Penglipuran. Balai wantilan dan fasilitas kemasyarakatan serta ruang terbuka pertamanan, merupakan daerah selamat datang (Welcome Area). Areal berikutnya adalah areal tatanan pola desa, yang diawali dengan gradasi ke fisik desa secara linier ke arah kanan dan kiri.

Nama Desa Penglipuran berasal dari bahasa Bali “Pengeling” dan “Pura”. Pengeling artinyai mengingat atau mengenang, sedangkan pura berarti tempat suci atau tempat leluhur. Jika di terjemahkan dalam bahasa Indonesia, Penglipuran dapat diartikan sebagai “tempat mengenang leluhur”. Desa Penglipuran Bali sudah ada sejak 700 tahun yang lalu sehingga termasuk sebagai salah satu desa tertua di Pulau Dewata.

Menurut warga lokal. Desa Penglipuran Bali merupakan hadiah dari Raja Bangli kepada masyarakat yang ikut bertempur untuk melawan Kerajaan Gianyar. Masyarakat di desa ini memiliki adat istiadat yang amat kental sejak zaman nenek moyang dulu kala.

Keunggulan dan Daya Tarik Wisata di Desa adat Penglipuran

Desa Penglipuran merupakan salah satu daerah di Bali terutama di Kabupaten Bangli yang memiliki banyak julukan, diantaranya: Desa Adat, Desa Budaya, dan Desa Wisata. Sebutan ini ada alasannya karena ditinjau dari berbagai aspek seperti: sistem adat, tata ruang,  perkawinan, bentuk bangunan dan topografi, upacara kematian, stratifikasi social, kesenian, mata pencaharian, organisasi, dan obyek wisata.

Masyarakat global saat ini sangat menyukai wisata desa yang masih alami. Lengkap dengan kehidupan warga setempat, kebiasaannya, bahkan adat yang masih dijaga kemurniannya. Pepohonan dan tanaman dibiarkan tumbuh dengan tatanan alami, menambah sejuk desa tersebut.

Foto di Desa Penglipuran
Desa yang bersih dan alami

Desa Penglipuran yang merupakan desa adat, masih mempertahankan rumah asli Bali. Pemukiman warga yang terbilang sederhana, dengan bangunan fisik bebatuan, pintu ukiran menambah kecantikan rumah. Warga desa yang ramah, membuka pintu rumahnya untuk dikunjungi. Tentu saja sebatas yang disiapkan dan biasanya terletak setelah gapura. 

Mbak Nur jajan minuman herbal

Beberapa rumah yang berada di  jalan utama desa, menjadi tempat penjualan oleh-oleh khas Bali, kerajinan tangan, makanan, minuman, bahkan ada juga yang menyediakan durian. Waahhh rombongan kami langsung masuk ke rumah tersebut. Terjadi lah percakapan dan tawar menawar durian yang tidak butuh waktu lama karena kami udah kepengen nyicipi durian Bali di Rumah Sri Sedana Dewi.




Si bapak segera membelah durian sesuai yang kami pesan untuk dicicipi rombongan kami. Harga durian di sini sama dengan di Pulau Jawa, enggak mahal meski lokasi merupakan tempat wisata yang udah dikenal dunia.

Spot Foto Tersebar di Seluruh Sudut Desa


Datang dan menikmati suasana tempat wisata adalah keharusan. Namun yang tak kalah wajib adalah mengabadikan momen dalam kamera di setiap sudut yang menarik agar menjadi kenangan. 

Desa Penglipuran tentu saja menjadi spot foto yang eksotis, keren, unik, dan menyenangkan. Tidak memandang kondisi cuaca, meski hujan tetap saja asik dan seru. Seperti kami yang begitu datang disambut hujan deras. Namun hujan tak menyurutkan pose kami dengan balutan out fit jas hujan, hahahaa.

Cakep ya fotonya
meski out fit jas hujan

Namanya juga berkunjung ke tempat wisata, aura ceria harus tampil all out, gitu gak sih?

Alhamdulillah alam Desa Penglipuran bersahabat dengan kami. Tak lama hujan berganti gerimis dan akhirnya reda. Awan perlahan mulai menghilang, berganti langit biru yang cantik. Makin semangat dong pose foto kami. Mulai dari foto sendiri, sampai berombongan. 



Wisatawan saat itu juga mulai keluar dari rumah tempat mereka berteduh dari hujan yang mengguyur bumi. Kami pun bergantian foto-foto di kawasan depan pura. Ada himbauan bagi pengunjung agar tidak memegang patung saat di sana.

Lokasi Desa Adat Penglipuran

Desa adat Penglipuran terletak di Kelurahan Kubu di Kecamatan Bangli, Kabupaten Dati II Bangli. Luas desa adat Penglipuran kurang lebih 112 ha, dengan batas wilayah desa adat Kubu di sebelah timur, di sebelah selatan desa adat Gunaksa, dan di sebelah Barat Tukad Sang-sang, sedangkan di sebelah utara desa adat Kayang.Desa Adat Penglipuran terletak di kaki Gunung Batur pada ketinggian 700 meter dpl. Desa Adat Penglipuran terletak pada jalur wisata Kintamani, sejauh 5 Km dari pusat kota Bangli, dan 45 Km dari pusat kota Denpasar.

Menyenangkan liburan bareng keluarga meski nggak lengkap yang ikut. Semoga kami bisa berlibur bersama lagi dengan destinasi traveling yang berbeda pada waktu mendatang. Wassalamualaikum. 


Sumber Materi :
https://www.disparbud.banglikab.go.id/artikel/desa-penglipuran
Reading Time:

Minggu, 26 Januari 2025

Wisata Adrenalin di Kemuning Sky Hill
Januari 26, 20251 Comments
Assalamualaikum Sahabat Yang suka jalan. Kali ini saya ingin ngajak kamu jalan jalan ke kawasan Kemuning, Karangpandan, Jawa Tengah. Lebih tepatnya di Kemuning Sky hill, jembatan kaca yang sempat dan masih viral. 

Sebenarnya kedatangan saya dan teman-teman satu geng tidak direncanakan. Kami hanya ingin healing di kawasan Tawangmangu. Ceritanya hari Minggu itu ada yang sedang ulang tahun untuk dan dirayakan makan di salah satu daerah di Boyolali. Kemudian karena masih banyak waktu dan mumpung sedang di dekat dengan kawasan Solo, kami memutuskan ke Tawangmangu.

Urusan nanti mau mampir ke tempat wisata mana, on the spot aja pilihannya. Dan salah seorang teman usul gimana kalo ke Kemuning Sky Hills. Ceritanya uji nyali nih, hahahaa.

Foto di Kemuning Sky Hills

Wisata Adrenalin Kemuning Sky Hills

Kemuning Sky Hills atau kerap disebut Jembatan kaca Kemuning, menjadi salah satu daya tarik utama wisata di kawasan Kemuning. Jembatan ini berdiri kokoh dengan konstruksi yang aman. Jadi kalo kalian berdiri atau berjalan ataupun untuk ngambil foto di atas jembatan, santai aja. 

Awalnya saya dan teman-teman yang pengen nyoba uji nyali, agak merasa seram. Yaa gimana coba kalo kita berdiri di atas jembatan yang bagian bawahnya itu terlihat. Ngeri sih meski tetap aja penasaran. 

Butuh keberanian atau tekad agar memberanikan diri untuk berdiri dan berjalan. Aslinya saya pun agak takut. Namun karena bareng teman-teman, keberanian itu muncul perlahan. Bahkan akhirnya foto foto dengan view kebun teh Kemuning.

Tadinya sih berjalan pelan di pinggir jembatan. Karena posisi ini menurut saya aman, karena materialnya tertutup rumput sintetis. Tapi masa iya mau jalan sampai ujung jembatan di pinggir aja. Apalagi lebih banyak orang yang memilih spot jalan sama, di pinggir jembatan. Masa jadi rebutan, nggak lucu kan ya, hahahaa.

Bagian ujung jembatan kaca

Foto seru di Kemuning Sky Hills

Sebenarnya pengunjung tidak perlu cemas bin gemetar berjalan di jembatan kaca ini. Karena Jembatan kaca ini dirancang dengan konstruksi yang kuat. Kalo kata suami kerja nya ngurusi konstruksi bangunan, jembatannya aman. Dan perlu kamu tahu, ada batasan pengunjung yang bisa berada di jembatan dibatasi hingga 50 orang secara bersamaan. 

Meskipun begitu, ada hal-hal yang penting kamu perhatikan dan menjadi peraturan di tempat wisata ini. Seperti, melepas alas kaki, dilarang bersandar di pembatas, tidak merokok, membawa makanan atau minuman, dan ada pengawasan ketat jika bersama anak kecil.

Terletak di kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tempat wisata ini berlokasi di kebun teh Kemuning yang dapat dijangkau melalui jalan beraspal dengan medan naik turun. 

Selain itu, akses menuju lokasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. Namun sahabat tetap hati-hati bila berkendara karena jalanan yang berkelok dan tikungan dengan tanjakan butuh keandalan pengemudi.

Jam Buka dan Tiket Kemuning Sky Hills 

Pengunjung bisa menikmati semua fasilitas di Kemuning Sky Hills dengan membayar biaya tiket masuk yang terjangkau.

Berikut adalah harga tiket untuk menikmati wahana dan fasilitas  yang tersedia:
  • Tiket Jembatan Kaca Sky Hills: Rp30.000.
  • Tiket Kemuning Sky Hills: Rp10.000.
  • Tiket Terusan (Jembatan Kaca dan Area Sky Hills): Rp40.000.
Biaya parkir untuk Motor: Rp 3.000, Mobil: Rp5.000.

Dikenal sebagai jembatan kaca terpanjang di Jawa Tengah, Sky Bridge ini menawarkan pengalaman unik dengan ketinggian mencapai 60 meter dan panjang 65 meter.

Namun perlu diperhatikan, jika harga tiket tersebut dapat berubah-ubah. Jadi, jika sahabat ingin berkunjung, ada baiknya selalu update informasi terbaru.

Untuk jam buka Kemuning Sky Hills yakni mulai pukul 09.00-18.30 WIB. Jam operasional ini juga berlaku untuk wisata adrenalin jembatan kaca.

Lokasi serta Rute Kemuning Sky Hills

Sky Hills terletak di kebun teh Kemuning, berada di kaki bukit Gunung Lawu dengan alamat Jalan Karangpandan-Ngargoyoso, Sumbersari, Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.

Perjalanan dari pusat kota Karanganyar ke jembatan kaca Kemuning dan Sky Hills membutuhkan waktu sekitar 40 menit dengan jarak 20,3 km. Untuk mencapainya, pengunjung dapat mengambil Jl. Alternatif Bejen menuju Jl. Lawu di Serut. Kemudian mengikuti Jl. Lawu dan Jl. Karangpandan-Ngargoyoso menuju Sumbersari.

Pertigaan Jl. Kadipekso menjadi titik belok kiri yang mengarahkan ke destinasi, yang terletak di sebelah kiri jalan. Jembatan kaca dapat ditemukan cukup dekat dari pintu masuk dan area parkir. Selain menikmati pengalaman menguji adrenalin di Kemuning Sky Hills, sahabat bisa juga menjelajahi tempat wisata lain yang tersedia di sekitarnya.

Fasilitas Lengkap di Kemuning Sky Hills

Kemuning Sky Hills menawarkan beragam fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang tengah wisata. Di samping jembatan kaca yang menjadi daya tarik utama, tersedia juga restoran dan kafe untuk menikmati santapan lezat. 

Fasilitas parkir disediakan baik untuk pengendara motor maupun mobil, sementara toilet dan mushola juga tersedia untuk kenyamanan pengunjung. 

Bagi yang mencari pengalaman petualangan, Sky Hills menyediakan aktivitas paralayang, flying fox, outbond, serta Giant Swing. 

Pengunjung juga dapat menjelajahi area dengan Jeep dan ATV Tour, sambil menikmati keindahan Agrowisata Kebun Teh. 

Oia ada fasilitas mobil golf dari pengelola yang disiapkan untuk pengunjung yang ingin hemat tenaga. Mobil ini udah stand by di area parkir z mengantar pengunjung menuju lokasi Kemuning Sky Hills. Untuk tiket naik mobil ini pengunjung cukup membayar Rp. 5.000.

Mobil untuk mengantar ke jembatan


Tips berwisata aman di Kemuning Sky Hills

Meski udah ada peraturan seperti yang udah saya tuliskan di atas, masih ada tips dari saya bagi yang penakut tapi ingin nyoba wisata ini. Tips pertama, jangan lihat ke bawah jembatan. Aseliii ini bikin kaki keder, hahahaa.

Saat awal memasuki area jembatan, ada semacam gerbang dengan hiasan yang bisa dijadikan spot foto. Kamu bisa berdiri di sini untuk ngambil gambar.

Jembatan Kaca Kemuning


Nanti perlahan mulai jalan di bagian pinggir dulu. Kalo kaki gemetar, bisa berhenti tapi sebentar aja ya karena pengunjung lain juga butuh rehat bagi yang takut.

Namun kalo udah terbiasa dengan lokasi jembatan, kamu bisa menikmati suasana alam Kemuning yang sejuk dan asri. Adem banget karena kami tiba di Kemuning Sky Hills udah sore. Seru sih wisata adrenalin jalan di atas jembatan kaca seperti di Kemuning Sky Hills. Sahabat udah pernah nyobain? Cerita yuk di kolam komentar, wassalamu'alaikum.
Reading Time:

Sabtu, 25 Januari 2025

One Day Trip Wonosobo; Wisata Perahu di Telaga Menjer, Kebun Teh dan Menanti Sunset di Taman Langit Dieng
Januari 25, 20251 Comments
Assalamualaikum Sahabat Jalan Jalan. Apa kabarnya, semoga kalian sedang dalam keadaan sehat semua ya. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan one day trip Wonosobo bersama teman-teman putih biru. Udah ke Wonosobo berulang kali, mengapa masih kesana lagi? 


Telaga Menjer

Menurut saya one day trip ini kayak napak tilas ke salah satu tempat yang udah keluarga kami kunjungi hingga dua kali yaitu Telaga Menjer. Selain itu kami juga akan menjelajah kebun teh serta menanti sunset di Taman Langit Dieng.

Wonosobo adalah salah satu daerah yang sering saya sambangi. Adaa aja alasan untuk kembali ke Wonosobo dan daerah sekitarnya. Bahkan saking seringnya, saya pernah dijadikan tour guide saat teman kerja minta ditemani untuk wisata di sana. Ceritanya saat itu saya udah nggak kerja lagi dan mereka ngadain gathering acara kantor gitu. 

Namun kali ini saya ingin menceritakan perjalanan bersama teman-teman putih biru ke Wonosobo plus melipir dikit ke Dieng. Yuk saya mulai aja cerita perjalanan kami.

Dari Semarang kami mengguakan minibus yang berisi 20 oranng termasuk  driver. Suasana hangat yang ceria segera memenuhi ruangan dalam minibus. Untuk sarapan kami sengaja tidak bawa bekal karena ingin menikmati sarapan yang agak siangan di Opor Bebek yang terkenal di kawasan Kertek. Untuk review makanannya akan saya tuliskan dalam artikel terpisah.

Telaga Menjer Nan Eksotis

Telaga Menjer sekarang makin ramai dikunjungi karena banyaknya pembangunan vila dan glamping di sekitarnya. Saya pernah ke telaga ini tahun 2017 dan 2018, keduanya bersama keluarga.

Yuk saya tuliskan kegiatan yang bisa dilakukan di Telaga Menjer :

Menikmati Suasana Sejuk di kawasa Telaga

Pepohonan rindang dengan perbukitan yang mengelilingi telaga memberikan kesan sejuk meski datang berkunjung saat tengah hari. Angin semilir yang berhembus pun mengantarkan kesejukan alami. Masya Allah jadi pengen berlama-lama di kawasan Telaga Menjer, sahabat.



Alam di kawasan telaga yang masih alami, dengan taman yang ditata apik, bisa jadi obyek foto. Ada beberapa spot foto yang jadi favorit pengunjung. 

Nggak salah sih kalo makin banyak wisatawan yang berkunjung. Karena selain adanya telaga juga kawasan ini ditata sedemikian cantiknya dengan taman-taman kecil yang bisa digunakan untuk bersantai bersama sahabat atau keluarga. Pemandangan di sekitarnya pun tak kalah cantik yang bikin pengunjung asik foto sana sini.


Berperahu Bersama Rombongan

Bagi wisatawan yang ingin melihat keindahan Telaga Menjer dari jarak dekat, Kamu bisa menelusuri telaga menggunakan sampan atau perahu kayu yang sudah disediakan. 

Perahu di Telaga menjer

Di sini pun pengunjung bisa foto sepuasnya di atas perahu sambil menikmati suasana telaga yang eksotis.


Dari atas perahu, kamu bisa menikmati view air telaga yang berwarna biru kehijauan dan merasakan air telaga yang segar. Wisatawan yang ingin menikmati berperahu akan dikenakan tarif Rp. 20 ribu per orang.

Fasilitas Lengkap

Sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Wonosobo, telaga ini sudah dikelola dengan baik. Maka tidak mengherankan jika fasilitas yang ada di objek wisata ini sudah terbilang lengkap dan memadai.

Beberapa fasilitas pendukung yang bisa kamu temukan di kawasan Telaga Menjer antara lain area bermain anak, toilet, mushola, perahu, tempat duduk, spot foto, spot memancing, dan area parkir yang luas.

Bila tidak membawa bekal makanan dan minuman, pengunjung tidak perlu khawatir karena di objek wisata ini sudah tersedia warung-warung yang menjajakan aneka makanan dan minuman.

Lokasi dan Tiket Masuk Telaga Menjer

Lokasi telaga ini berada di Desa Maron, Garung, Kabupaten Wonosobo. Untuk mencapai objek wisata ini, rute dan akses jalan yang dilalui terbilang mudah dan bisa dijangkau baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi, bisa menggunakan jasa ojek untuk mengantarkan sampai ke lokasi telaga. Jarak antara pusat kota dengan telaga kurang lebih 12 km dan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Harga tiket masuk per orang dikenakan tarif sebesar Rp. 10 ribu rupiah. Tiket parkir untuk minibus dikenakan tarif parkir Rp. 15.000.

Kebun Teh Panama


Spot foto di Kebun Teh

Tidak jauh dari Telaga Menjer, ada kebun teh yang tengah viral menjadi tempat wisata. Panorama alam yang menyegarkan dengan hamparan kebuh teh sungguh memanjakan mata. Siapa yang tidak suka menyusuri barisan tanamana teh yang subur dan terawat ini?

Kebun Teh
Cantiknya kebun teh Panama

Kebun teh Panama ini menjadi destinasi jelajah wisata Wonosobo yang kedua sepulang dari Telaga Menjer. Itinerary yang dibuat sebelumnya tuh ada 2 pilihan, Kebun teh Tambi atau Panama. Karena ada beberapa teman yang udah pernah ke Tambi, dan membandingkan degan kebun teh Panama, kami putuskan ke kebuh teh pilihan kedua. 

Ternyata pilihan kami tak salah, hamparan tanaman teh dengan pemandangan bukit dan gunung di baliknya sungguh menyejukkan mata. Setelah seminggu  kemarin penat dengan polusi udara, hari ini kami serasa membersihkan pernapasan dengan udara sejuk pegunungan. Pikiran terasa tenang, hati pun damai manakala indera penglihatan menatap hamparan hijau nan luas.

Tak salah bila pengunjung yang datang ingin mengabadikan momen ini di setiap sudut kebun teh. Sejak pintu masuk loket, segenap indera kami serasa dimanjakan. Langkah kaki perlahan mulai menyusuri trek yang sengaja diuat dengan aman dan nyaman oleh pengelola. Ada petunjuk arah bagi pengujung yang ingin berjalan menuju ke bagian atas kebun teh.

Foto di kebun teh

Pengelola sudah menyiapkan trek berupa jembatan dengan anak tangga yang terbuat dari bambu dan kayu. Meski terlihat aman, namun pengunjung harus waspada dan hati-hati saat melangkah. 

Atau saat ingin duduk di beberapa bangku yang ada di trek jembatan, jangan bersandar. Bagaimanapun kondisi jembatan tersebut bisa jadi sudah berumur tahunan dan terkena imbas panas serta hujan, rentan rusak. 

Kebun teh Panama
Duduk dan ngobrol seru bareng teman

Meski begitu tak mengurangi kesenangan pengunjung untuk menikmati udara sejuk, pemandangan indah, bersama rombongan atau kerabat. 

Dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau, sekitar Rp 10.000 per orang, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang disediakan. Namun bila ingin menikmati wahana bermain seperti flying fox yang menambah keseruan, harus merogoh isi dompet lagi tentunya. Selain itu, wisatawan juga dapat menyewa kendaraan berupa motor atau mobil untuk mengelilingi kebun teh dengan lebih nyaman dan efisien.

Selain itu, tersebar beberapa gazebo di sekitar kebun teh, yang bisa digunakan untuk bersantai sambil menikmati pemandangan hijau, sekaligus tempat yang ideal untuk menikmati makanan ringan yang dibawa dari rumah atau beli di toko pinggir jalan. Sementara kami menikmati cemilan bekal dari rumah di jembatan bambu. Kami sengaja memilih jembatan yang agak luas dan menepi, untuk digunakan jalan  bagi  pengunjung  lainnya.


Fasilitas di kebun teh ini tergolong lengkap. Selain toilet, lahan parkir, musholla, juga aneka wahana permainan, dan jelajah sekitar kebun teh menggunakan Jeep. Lokasi Kebun Teh Panama berada di di Jalan Rakai Garung KM 5, Tempuran, Tlogo, Kecamatan Garung.

Taman Langit Dengan View Gunung 

Sebenarnya tujuuan wisata yang terakhir belum ditetapkan, karena pengennya ke air terjun. Naman menuju lokasi air terjun itu jalannya nggak bersahabat untuk minibus. Akhirnya kami putuskan satu lokasi wisata di daerah Dieng yang tengah viral di media sosial yaitu Taman Langit.


Taman Langit terletak di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, yang menawarkan pemandangan lanskap Dieng yang spektakuler dari sudut pandang yang tidak biasa, yaitu di atas awan.

Perjalanan menuju tempat ini bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Jalan menuju Dieng memang berkelok-kelok dan menanjak, namun hal ini justru menjadi bagian dari petualangan tersendiri bagi para pengunjung yang menikmati perjalanan dengan pemandangan alam yang menakjubkan di sepanjang jalan. 

Yang menarik sepanjang jalan kita disuguhi pemandangan gunung, hamparan perkebunan milik warga, serta rumah khas pedesaan. Sayangnya sesampainya di parkir, kabut menyambut rombongan kami. Bukan hanya kabut, namun gerimis lembut tak mau kalah turut hadir dan menambah dinginnya suasana menjelang sore di Dieng.

"Ayo putar balik aja cari makan,"
Celetukan salah seorang teman kami menerbitkan tawa serempak. Ya kami seharusnya sudah makan karena makan terakhir itu di tempat opor bebek. 

Namun setahu saya, kabut itu seperti datangnya yang cepat, perginya pun juga sama. Kami hanya harus menanti dengan kesabaran kabut akan menghilang. Atau menunggu keberuntungan memihak kami. Jadi kita tunggu aja, kata saya kala itu.

Dan benar juga, setelah kami menikmati cemilan bekal yang masih ada, kabut perlahan menghilang tanpa pesan. Mendadak pemandangan yang tadinya tembok putih tergantikan gunung, awan dan langit biru nan cantik. Masya Allah, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan? Taddabur alam ini sungguh menyenangkan.

Taman Langit Dieng

Saya segera bergerak menuju tempat penjualan tiket dan membeli 19 tiket untuk rombongan kami. Langkah penuh semangat menyusuri jalur menuju tempat wisata. Tangganya cukup curam dan tidak layak untuk wisatawan lansia atau anak-anak. Jadi kalian harus waspada bila mengajak anak-anak berkunjung kesini. 

Namun pemandangan yang menakjubkan sudah menanti kami di depan mata. Terdapat keindahan alam yang  dipadu dengan spot baru buatan pengelola yang mendukung tempat ini makin cantik.

Spot Foto di Taman Langit

Waktu terbaik untuk mengunjungi Taman Langit Dieng adalah saat pagi hari, ketika matahari terbit. Banyak wisatawan yang datang sebelum fajar untuk menikmati keindahan sunrise di atas awan. Fenomena "Negeri di Atas Awan" sering kali terjadi di pagi hari, di mana hamparan awan menutupi lembah dan dataran di bawahnya, menciptakan pemandangan yang seolah berasal dari negeri dongeng. 

Namun, meskipun tidak dapat menyaksikan matahari terbit, panorama siang hari di Taman Langit Dieng tetap memukau. Langit biru yang cerah dengan latar pegunungan hijau memberikan pengalaman yang tak kalah mengesankan bagi para pengunjung. 

Taman Langit Dieng


Menikmati Mie Ongklok, Kuliner Khas Wonosobo

Kalian udah tahu atau pernah nyicipi mie ongklok? Kalo belum, sayang sekali sih. Namun tak ada salahnya saat ke Wonosobo lagi, kalian bisa menyempatkan menikmati seporsi mie ongklok yang berkuah kental dengan cita rasa unik. Jangan lupa pesan juga pelengkapnya yaitu sate sapi, sate kambing, atau sate ayam.

mie ongklok


Kuah yang bertekstur kental ini berasal dari campuran tepung kanji yang biasa disebut loh atau lo. Bumbunya juga simpel sih. Terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas, ebi, garam dan gula jawa. Bumbu ini lalu dicampur air dan dikentalkan dengan larutan tepung kanji.

Wah saya jadi teringat pernah nyoba masak mie ongklok instan. Kuahnya bikin sendiri, udah komplit di dalam kemasannya. Duhh, jadi kudu ditulis juga niy. Hahahaa. Banyak amat janji nulisnya, Mak!

Isi mie ongklok kadang disajikan bersama suwiran daging ayam dan bawang goreng. Penyajiannya yang dihidangkan saat masih panas membuat mie ini banyak diburu masyarakat. Karena Wonosobo memiliki suhu udara yang dingin, jadi memang cocok banget dinikmati selagi masih panas. Misalkan kamu enggak segera menikmati mie ongklok, kuahnya bakal mengental karena suhu udara mendinginkannya lebih cepat.

Nah sekian dulu cerita saya bersama teman-teman menikmati one day trip Wonosobo. Nantikan ya cerita saya lainnya yang suka random menjelajah tempat wisata. Traveling nyaman, ramah dompet, dan tetap menyenangkan itu yang selalu saya sukai. Kalian sama nggak dengan pilihan saya ini? Silakan komentar ya, wassalamualaikum.
Reading Time: