My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Kamis, 23 Januari 2025

Workshop Saling Jaga Ibu Berdaya, Mewariskan Kebaikan Tenang Berpulang
Januari 23, 2025 11 Comments
Assalamualaikum Sahabat. Tanggal 18 Januari 2025 lalu saya dan teman blogger Gandjel Rel berkesempatan hadir dalam talkshow financial planning di Noormans Hotel Semarang. Sungguh beruntung rasanya, karena event pertama blogger Semarang di tahun 2025 ini bakal membicarakan literasi keuangan sekaligus ada self healing bersama SalingJaga Ibu Berdaya dan Grieftalk. Temanya pun menarik  yaitu Menata Masa Depan, Merangkul Duka. 


Talkshow SalingJaga Ibu Berdaya ini merupakan rangkaian roadshow terakhir setelah dilaksanakan di Surabaya, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Dengan menghadirkan pembicara M. Alfatih Timur atau akrab dipanggil Kak Timmy yang juga Co-founder & President of Kitabisa. Dan tentunya juga hadir Annisa Steviani atau yang akrab dipanggil oleh follower-bya mbak Icaa, content creator yang juga perencana keuangan bersertifikat  dan udah punya pengalaman selama 10 tahun.    

Rangkaian acaranya nggak hanya padat, bergizi, seru, dan menyenangkan tapi juga ada sesi haru biru bareng Grief Talk ID (@grieftalk.id). Akan hadir mbak Nirasha Darusman dan Mega Annisa yang akan memandu sesi group therapy. Yuk baca sampai paragraf terakhir yaa.

Mempersiapkan Diri Untuk Tenang Berpulang

Alfatih Timur Kitabisa

Alfatih Timur selaku Co-founder & President of Kitabisa menjadi pembuka talkshow. Beliau menuturkan bahwa Kitabisa berdiri 12 tahun yang dimulai sebagai sebuah gerakan sosial. Seperti yang kalian tahu, Indonesia adalah negara paling dermawan sedunia dan ada di peringkat pertama di atas Kenya dan Ukraina. 

Ada beberapa faktor yang membuat Indonesia masuk dominasi negara paling dermawan, yaitu : 
1. Kemauan untuk menjadi relawan
2. Berdonasi
3. Membantu orang yang tak dikenal                                                                                                                    
Hal ini menginspirasi Kitabisa untuk membuat aplikasi Kitabisa. Yaitu aplikasi finansial yang membantu setiap orang bergotong royong menyalurkan dan mewariskan kebaikan dengan donasi dan asuransi.

Selama satu dekade lebih, Kitabisa memfasilitasi kebaikan yang bersifat reaktif, yaitu menunggu ada kejadian baru membantu. Di sini lah Kak Timmy terpikirkan gimana caranya bikin gotong royong yang  sifatnya bkan reaktif tapi proaktif. Jadi kalo proaktif itu mengantisipasi sebelum kejadian kita udah siapkan terlebih dulu. Dari sini lah terinspirasi lahirnya Asuransi Kitabisa dan program SalingJaga.

Dalam penuturannya lebih lanjut, dijelaskan bahwa asuransi itu sekumpulan orang baik yang saling jaga dan tolong menolong. Bisa dilihat dari setiap kontribusi yang dibayarkan bisa membantu orang lain yang mengalami musibah. Di aplikasi Asuransi Kitabisa bisa terlihat jumlah kontribusi yang terkumpul, siapa saja yang sudah terbantu, karena semua transparan laporannya.

Awalnya Asuransi Kitabisa merupakan asuransi jiwa syariah berjangka dan murni. Dalam peprjalanan Asuransi Kitabisa menghadirkan produk baru bernama SalingJaga. Saat ini, produk yang sudah tersedia adalah SalingJaga Keluarga, asuransi jiwa syariah dengan semangat tolong-menolong melindungi keluarga. Asuransi Kitabisa sudah berizin (Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP-539/KM.10/2021 tanggal 24 September 2012) dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Yang perlu menjadi perhatian adalah Asuransi Kitabisa ini meski asuransi syariah namun tidak dikhususkan untuk umat muslim. Semua orang bisa menjadi peserta Asuransi Kitabisa. Asuransi ini juga menggunakan akad tabarru' yang bisa diartikan hibah atau donasi, jadi halal bagi umat muslim dan semua kalangan.

Asuransi Kitabisa

Dalam kesempatan tersebut Kak Timmy juga menjelaskan mengapa kita diharapkan ikut program SalingJaga. Dengan kepesertaan dalam Asuransi Kitabisa SalingJaga, Keluarga bisa merasa lebih tenang saat berpulang. Berikut ini penjelasannya :

1. Tergabung di komunitas yang berkomitmen memberi santunan untuk keluargamu jika kamu tutup usia

2. Sudah termasuk layanan pengurusan jenazah

3. Menjadi amal kebaikan yang berkelanjutan karena dana terus dikelola untuk membantu keluarga lain
       

Kelola Keuangan, Persiapkan Kematian, Tenang Berpulang

Annisa Steviani, perencana keuangan yang juga seorang content creator mengajak ibu-ibu yang hadir untuk cerdas keuangan, cerdas mengelola emosi serta mempersiapkan masa depan dengan tepat. Yang tujuannya adalah bisa merayakan kehidupan dan mewariskan kebaikan pada keluarga.

Workshop SalingJaga
Annisa Steviani, Perencana Keuangan
dan MC Sandika

Di awal udah ngomong tentang kematian yang biasanya bikin baper. Namun seperti kelahiran, kematian itu hal pasti dan semua bakal mengalami. Berikut ini perkatannya yang bisa jadi quote of the day.
Kematian itu lebih pasti dari masa depan dan mempersiapkan kematian itu salah satu bentuk pengelolaan keuangan. Jadi, pengelolaan keuangan itu tidak cuma fokus pada pendidikan anak, investasi pensiun, dan pengelolaan utang tapi juga persiapan kematian, salah satunya lewat asuransi jiwa.
Ada urgensi ketika seorang membutuhkan asuransi jiwa, bisa jadi ketika mulai memiliki keluarga, terutama anak. 

Check list Keuangan

Ada 6 poin yang perlu dilakukan suami istri dengan melakukan checklist tentang keuangan serta mempersiapkan kematian, yaitu :

1.  Daftar harta

Ngomongin harta itu sebaiknya suami istri harus memiliki relasi komunikasi yang lancar. Terutama untuk urusan aset, harus jelas berapa jumlah aset, hutang, dan tabungan/investasi. Bikin aja neraca yang sederhana, sebelah kiri aset, sebelah kanan hutang.

Untuk utang itu sepanjang berwujud pembelian rumah (KPR) tidak masalah. Nilai nominal KPR memang besar namun pembayaran angsurannya yang berjangka dan dalam waktu yang lama akan terasa ringan. Justru utang yang kecil kecil itu yang tidak dirasa (diperlukan), mendadak terkumpul banyak, duhh bahaya ini sih. Apalagi kalo pasangan (suami) tidak mengetahuinya yang nantikan berujung masalah dalam pernikahan.

Hutang itu kewajiban masing-masing orang jadi tidak diwariskan. Orang itu punya kewajiban membayar utang sebesar asetnya. Bayangkan kalo utang kamu lebih besar dari pada asetnya. Jadi baiknya jangan sampai punya utang sebelum meninggal. Kesimpulannya sih jangan berhutang agar tidak memberatkan nantinya.

Perencanaan pengeluaran harus dikelola dengan baik, terutama belanja bulanan, transportasi, dan lainnya. Yang biasanya boncos tahunan itu biaya mudik bagi yang punya kampung halaman. Tabungan satu tahun bahkan THR habis dalam satu waktu saat mudik. Ada juga yang bikin boncos tahunan saat bayar pajak mobil. Pesan mbak Ica, kalo kamu tidak bisa bayar pajak tahunan mobil, artinya mobil itu tidak layak kamu miliki.

2. Lunasi hutang

Hutang itu bukan masalah keuangan, tapi masalah perilaku. Banyak kejadian orang yang terlilit hutang karena keinginan bukan kebutuhan. Perilaku berhutang itu bisa diubah.

Indonesia dikenal sebagai negara dengan bunga kartu kredit terbesar di dunia, yaitu 36% per tahunnya. Yang berikutnya adalah pinjaman online, ini bunganya paling besar. Dari talkshow ini saya baru tahu kalo bunga pinjaman online itu 0,3 % per hari. 


Ngeri juga yaa, pantas banyak orang yang terjerat pinjol dan susah move on. Pesan Ica, tolong ingatkan keluarga di rumah agar jangan terjebak pinjaman online. Ini sih udah saya lakukan sejak lama bahkan sebelum tahu bunga pinjol sebesar itu. Itu semua bunga utang konsumtif yang sebenarnya tidak perlu kita lakukan, berhutang untuk hal konsumtif. 

Bandingkan bunga investasi, misalkan deposito yang hanya 4% per tahun, RDPU 5%, dan SBN 6% per tahun. Artinya bunga investasi yang kita  miliki itu nggak sebanding dengan bunga utang konsumtif. Nggak akan bisa ngejar laju bunga utang konsumtif. Besaran utang sehat itu maksimal 30% penghasilan, dan nggak apa-apa kalo wujudnya adalah utang produktil seperti KPR.

Jalan satu-satunya ketika kalian udah terjebak dengan hutang, bisa lakukan cara seperti yang udah dibuatkan infografisnya sebagai berikut :

Cara melunasi hutang

3. Menunjuk wali

Pernah nggak sih terpikir membicarakan kematian dan menunjuk wali, terutama bagi  yang memiliki keturunan. Kalo saya dan suami sempat ngomongin aset kami dengan anak-anak, sesaat sebelum berangkat haji tahun 2014. 

Namun kami berdua tidak pernah menunjuk wali. Menurut kami, wali itu otomatis adalah keluarga terdekat. Namun menurut mba Ica, urusan penunjukan wali ini adalah suami (bagi seorang istri). Karena wali itu harus bisa mengurus anak, mengakses perbankan & investasi, tahu daftar utang, dan paham cara mengelola uang. 

4. Daftar haji

Menurut orang tua itu yang penting udah daftar haji karena katanya sih udah dicatat misalkan umur kita tidak sampai hari keberangkatan atau meninggal dunia. 

Saya setuju dengan pesan ini karena sudah menjalaninya sejak usia kami masih muda dan antrian belum sepanjang sekarang. Nggak penting keluar negeri, karena sebagai umat muslim lebih baik berangkat haji. Masya Allah jadi ingat ucapan suami saat kami baru nikah, ke luar negeri yang pertama harus ke Makkah. Alhamdulillah terwujud tahun 2014. 

Pesan mba Ica coba prioritaskan mendaftar haji, jadikan salah satu tujuan utama, yang penting daftar dulu, dan aset bisa nanti aja. Dan saat saya daftar haji itu, kami belum punya mobil meski udah punya rumah dan udah lunas KPR nya.

Tips dari Mba Ica mirip dengan saya dan suami, yaitu mulai dengan :
  • Buka tabungan haji/investasi khusus haji
  • Niat awal boleh haji reguler dulu
  • Niatkan setiap tambahan penghasilan akan diinvestasikan untuk pos haji
  • Doa yang kenceng agar jalannya diberi kemudaha

5. Beli makam dan pengurusan jenazah

Nampaknya membeli makam ini belum lazim di sekitar kita. Namun saya ingat kalo adiknya neneknya suami itu sudah mempersiapkan makam beserta kain kafan jauh hari sebelum beliau tiada. Jadi saat meninggal, semua sudah siap dan tidak kebingungan mengurus jenazahnya.

Tips Membeli Makam adalah, sesuaikan dengan kemampuan, pastikan perusahaannya terpercaya, anggap sebagai aset pembelian tanah, dan informasikan keluarga lokasi serta PIC-nya.

6. Beli Asuransi Jiwa

BPJS Kesehatan meski dengan segala polemiknya masih bisa digunakan saat kita sakit. Begitu pula dengan asuransi jiwa yang akan menjamin keluarga yang ditinggal saat mengalami kematian.

Pentingnya asuransi jiwa :
- Untuk membantu biaya kematian yang saat ini tidak sedikit, seperti beli makam dan pengurusan jenazah, bahkan masih ada juga pengajian misal bagi yang muslim. 
- Biaya hidup sehari-hari, ini penting bagi istri yang tidak bekerja dan memiliki anak-anak yang butuh biaya kehidupannya
- Melunasi utang, jangan sampai kepala keluarga meniggal dan mewariskan utang yang melebihi aset yang dimiliki. Minimal dengan memiliki asuransi jiwa bisa ngebantu untuk melunasi utang.
- Dana pendidikan
- Warisan, ini menjadi cara tercepat dan efisien bila asuransi jiwa dengan nilai yang lumayan

Asuransi yang mampu melindungi masa depan orang tersayang dengan Asuransi Jiwa SalingJaga Keluarga. Asuransi yang merupakan warisan buat keluarga ketika satu hari nanti kita berpulang duluan. Keuntungan Asuransi Jiwa SalingJaga adalah :
  • Opsi santunan hingga 2 miliar
  • Kontribusi murah mulai Rp. 60.000/ tahun atau setara 5 ribu rupiah per bulannya
  • Tolong menolongnya berasa banget
  • Berizin dan diawasi oleh OJK
Nah manfaat daftar Asuransi SalingJaga Keluarga adalah :

Manfaat asuransi jiwa

Asuransi SalingJaga Keluarga ini lebih dari asuransi karena merupakan support system keluarga. Lewat SalingJaga, Asuransi Kitabisa ingin hadir untuk menjadi support system perlindungan masa depan, support system kebahagiaan keluarga, dan support system ekonomi keluarga. 

Sebagai upaya mendukung ibu-ibu menjadi pilar keluarga yang kuat, serta memberikan kesempatan untuk memperkuat stabilitas ekonomi keluarga. Ada yang istimewa dalam kegiaatn SalingJaga Ibu Berdaya Challenge. Yaitu ada pengenalan program referral yang tidak saja melindungi diri dan keluarga bila ikut Asuransi SalingJaga. Namun ibu-ibu memiliki kesempatan berdaya dengan mendapatkan komisi atas rekomendasi bila ngajakin teman, kerabat, tetangga, untuk ikut asuransi ini.

Penjelasan Ica :
“Referral itu tidak menakutkan, karena sangat simpel dan rewarding. Kamu membantu orang lain terlindungi, dan kamu juga mendapat bonus karena telah melindungi mereka,”

Dalam kesempatan tersebut Ica mengajak peserta untuk melakukan roleplay, ngajakin orang, teman, atau saudara ikut Asuransi Jiwa Saling jaga. 

Dukung Ibu Rayakan Kehidupan Lewat Sesi Support Group dan Journaling bersama Grieftalk.id

Atas : Ibu Ega
Bawah : mbak Nira
Dari Grief Talk ID

Sesi terakhir adalah therapy, peserta diajak  menyadari setiap emosi yang dirasakan selama ini. Oleh Mbak Nirasha Darusman dan Mega Annisa dari Grief Talk ID (@grieftalk.id), peserta diajak meregulasi emosi dengan cara menulis surat yang ditujukan pada diri sendiri. 

Ya ampuun...sesi ini beneran bikin mata basah, oleh pengalaman masing-masing, juga mendengar beberapa catatan yang dibacakan oleh peserta. Ajakan mbak Nira agar kita terbiasa melakukan journaling, untuk terapi diri, berkeluh kesah, berdamai dan merawat luka kita. 

Nggak apa nangis, kalo memang itu bisa menghempaskan luka. Kehilangan seseorang yang begitu berarti pasti akan menjadi luka yang tak akan pernah bisa diupakan.  

SalingJaga Ibu Berdaya di Kota Semarang juga disemarakkan kehadiran booth dari brand Purityfic, Wardah Cosmetic, dan Habbie Aromatic Telon Oil, serta dilengkapi kids corner yang dikelola oleh Joyful Parenting didampingi langsung oleh Cici Desri, pakar montessori, serta didukung oleh Alamii snack sehat. 


Seru sih sehingga, para ibu yang mengikuti workshop  tidak hanya bisa melihat-lihat produk dari brand-brand tersebut, tapi juga bisa mengajak keluarga untuk ikut bersenang-senang. Terlihat di lokasi ibu dengan anak-anaknya melihat beberapa booth yang ada. 

Saya tak mau kalah juga dong, ikut menikmati fasilitas yang disediakan di booth. Seperti ikut tes kesehatan kulit di booth Wardah, seru nih jadi tahu kondisi kulit kita. Saya juga nyoba keberuntungan di booth SalingJaga dengan memutar roda keberuntungan. Alhamdulillah dapat hadiah kaos kaki, lumayan kan. 

Workshop asuransi jiwa yang menurut saya keren, banyak pencerahan bagi perempuan agar menjadi ibu berdaya. Semangat ya ibu-ibu! Wassalamu'alaikum.
Reading Time:

Minggu, 19 Januari 2025

Jalan Jalan dan Kulineran di Pasar Gede Solo
Januari 19, 20250 Comments
Assalamualaikum Sahabat Jalan. Liburan panjang akhir bulan Januari asiknya jalan-jalan kemana ya? Kayaknya paling asik kalo ke Kota Solo, kulinernya tuh enak semua. Jadi bisa lah jadi pilihan kuliner selama libur panjang. Namun kali ini saya hanya ingin mengajak kamu kuliner di Pasar Gede Solo yang viral di sosial media. 

Penjual Gempol

Pasar terbesar di Kota Suarakarta ini sangat mudah ditemukan karena berada di seberang Balai Kota Surakarta.

Selain itu, bentuk bangunannya yang unik juga membuat Pasar Gede Solo sangat mudah untuk diingat oleh setiap orang.

Pasar Gede Solo


Pasar ini sejak dahulu udah beberapa kali kami sambangi untuk jajan dawet atau beli ayam. Namun saya nggak pernah ambil foto selama kuliner di Pasar Gede. Jadi nya kemarin itu waktu ke Pasar Gede lagi, saya pun bergaya saat kulineran, hahahaha.

Lokasi dan Sejarah Pasar Gede

Pasar Gede Solo terletak di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Sebutan Pasar Gede sudah ada sejak pertama kali tempat ini dibangun. Nama tersebut diambil dari bentuk atap di pintu masuknya yang berbentuk seperti singgasana, sehingga warga setempat menyebutnya Pasar Gede.

Bangunannya dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Ir. Thomas Karsten. Pasar mengalami kerusakan akibat serangan Belanda pada 1947. Kemudian pasar ini direnovasi pada 1949 oleh Pemerintah Indonesia. Atapnya kemudian diganti dengan material kayu pada 1981.

Pasar Gede dibakar oleh sekelompok massa yang merasa kecewa karena tidak terpilihnya Megawati Soekarno Putri sebagai presiden saat itu. Oleh pemerintah akhirnya renovasi Pasar Gede Solo dilakukan dan selesai pada 2001.

Pasar Gede telah melewati beberapa masa dari kerajaan, kolonial, dan kemerdekaan. Saat ini Pasar Gede masuk sebagai cagar budaya yang dilindungi.

Pasar ini melambangkan harmoni sosial budaya, karena berdekatan dengan pemukiman Tionghoa dan Klenteng Tien Kok Sie, serta ramai saat perayaan Imlek.

Klenteng dekat pasar Gede Solo


Saat parkir di sisi kanan bangunan pasar, kebetulan dekat lokasi klenteng dan kami menjumpai pentas wayang potehi. Seru sebenarnya kalo bisa duduk dan nonton jalan ceritanya. Namun karena saat itu ada tujuan lain, saya hanya nonton sambil berdiri. 

Kuliner Di Pasar Gede Solo

Sebelum belanja, wajib banget foto di depan Pasar Gede. Ini tempat ikonik untuk nantinya jadi konten di Instagram, hahahaa. 

Begitu berdiri di depan Pasar Gede kami sudah menjumpai beragam jualan baik menggunakan los meja maupun sekadar

Kelihatan kok kalo ini tempat favorit karena untuk foto di sini tanpa bocor pun susyaaah banget.

Pasar Gede


Soto Bu Harini

Menu Pilihan Tentu saja ada soto seperti yang tercantum di spanduk yang terpasang di atas tempat makan. Selain itu ada juga menu pilihan Kare Ayam, Sambel Tumpang, Asem-Asem, Sop Ayam & Aneka Minuman. Warung sederhana ini ramai dikunjungi pembeli hingga kami harus antri sebelum mendapat tempat duduk untuk menikmati pesanan.




Sambel tumpang dan soto ayam

Saya memilih sambel tumpang, suami dan anak-anak lebih memilih soto. Makanan pendamping ada macam-macam, seperti tempe, pergedel, pia-pia, sosis solo, dan kerupuk.

Ayam Goreng 

Khas ayam goreng Boyolali, Solo, tersedia beberapa pilihan warung di jajaran los jual makanan. Karena pak Ali sampai tidak terlihat dalam kerumunan pembeli, saya pun memilih penjual di sebelahnya.

Nasi Liwet Bu Sri

Nasi liwet dengan suwiran ayam kampung dan sayur labu dijual dengan harga Rp 10.000. Lokasinya berada di deretan penjual buah dan sangat populer di kalangan wisatawan.

Namun saya kemarin tidak menjumpai penjual nasi liwet padahal pengen sarapan di sini.

Timlo Sastro

Timlo legendaris yang sudah ada sejak 1952. Warung ini menyajikan timlo gurih dan biasanya sudah tutup siang hari, jadi datang pagi-pagi.

Saya kemarin juga tidak menjumpai warung ini. Entahlah apakah libur atau memang sudah habis jualannya. Saya tiba di pasar itu masih pukul 9.00, jadi termasuk masih pagi dong ya.

Gempol Pleret

Minuman manis dari santan dengan isian tepung beras berbentuk bulat gepeng dan warna putih, ini terkenal dan sering viral di media sosial, sangat menyegarkan di siang hari.

Gempol Pleret

Kemarin saya malas antri karena pembeli udah penuh duduk di kursi yang menghadap meja jualan. Saya pikir minuman ini ada juga di Semarang jadi ya udah lah gak usah mampir jajan.

Tahok Pak Citro

Hidangan khas kawasan Pecinan ini berisi kembang tahu dari sari kedelai dengan kuah jahe hangat dan gula. Minum semangkok tahok mampu memberikan kehangatan di tubuh. Saya juga tidak menyicipi tahok karena perut udah kekenyangan. 

Di Semarang juga bisa dengan mudah ditemui gerobak jualan yang di Semarang disebut wedang tahu.  

Lenjongan Yu Sum

Lenjongan adalah campuran berbagai jajanan khas Jawa seperti tiwul, cenil, ketan hitam, sawut, grontol, dan klepon, disajikan dengan parutan kelapa dan gula merah cair.

Saya pun tidak membeli jajanan ini dengan alasan perut nggak bakal mampu menampung. Sebagai wisatawan yang ingin kuliner, saya nggak pernah kemaruk membeli semua yang ada di depan mata.

Jajanan Sosis solo, Pia-Pia

Ada jajanan yang menarik minat saya namun berusaha tidak membeli. Sungguh sebuah tekad yang nyaris nggak mampu saya tahan, hahahaha.

Sosis solo dan pia-pia

Jualan si bapak ini merupakan favorit saya, ada sosis solo, pia-pia, lemper, dan arem-arem. Penampakan jajanannya itu menggoda. Namun sekali lagi saya berusaha mengingat jajanan yang kami bawa di mobil itu masih ada. Daripada nanti yang dibeli di pasar ini nggak dimakan karena kenyang, mending gak usah dibeli.

Warung Jualan Teh dan Oleh-oleh

Di dalam pasar Gedhe, kamu bakal ketemu penjual teh khas Solo di berbagai sudut. Saya aja sampai bingung memilih beli teh di warung yang mana, hahahaa. 

Akhirnya pilihan jatuh di salah satu warung yang jualannya cukup lengkap. Luas los nya aja paling gede di antara warung lain. Harga satu paket ada dua macam. Dari yang isi 3 dengan harga 10.000 hingga isi 6 dengan harga 22.500. Saya beli 3 paket, 2 paket isi 3 dan 1 paket isi 6.

Teh khas Solo
Bu Watik beli teh khas Solo

Saya memang menahan diri tidak membeli jajanan atau oleh-oleh selain yang benar-benar kami inginkan. Jadi saya hanya beli kerupuk gendar, ayam goreng, teh, dan sendok sayur panjang.

Iya saya sempatkan mampir di warung yang terletak di pintu keluar sisi kiri. Di sini barang jualannya bermacam-macam. Dari penggaruk punggung, sendok sayur berbagai ukuran, penyaring gorengan, dan lainnya.

Penjual Lopis
Penjual Lopis



Terus terang masih banyak lagi jualan lainnya yang tidak mampu saya rekam dengan kamera HP maupun indera penglihatan. 

Kalian coba deh mampir ke Pasar Gedhe bila sedang berkunjung ke Kota Solo. Nikmati beragam kuliner dan bawa pulang jajanan yang awet ke kota asal. Kalo kalian udah pernah ke pasar ini, cerita yuk kuliner apa aja yang udah dinikmati dan tulis di kolom komentar.. Wassalamu'alaikum.
Reading Time:

Kamis, 16 Januari 2025

Treking Curug Lawe, Tertipu Review di Channel YouTube
Januari 16, 20250 Comments
Assalamualaikum. Judulnya kok gitu amat sih? Ya emang saya tertipu review jalur yang ada di video salah satu channel YouTube. Yang ditayangkan hanya secuil, saya kira jalurnya ya cuma nanjak dan turun tipis tipis. Ternyata kenyataan tidak seindah di reel Instagram atau video di YouTube. Treking di Curug Lawe itu puanjaaang dan laamaaaaa.


Bagi orang yang usianya masih muda, treking ke curug Lawe mungkin biasa aja. Meski tak dipungkiri kemarin ada juga dan banyak anak usia belasan atau awal 20an yang keteteran jalannya seperti kami. Gaya-gayaan, berhenti dan ambil foto, cekrek, hahahaaa. Alasannya ambil foto, selfie, aslinya sih tarik napas panjang agar engap berkurang.

Kata suami,"Andai tahu jalannya sejauh ini, aku nggak bakal kesini,"

Hahahaa, saya ngakak denger ucapan suami sepulang dari Curug Lawe. Meski tak dipungkiri kami berdua sangat menikmati perjalanan berangkat dan pulang dari Curug Lawe. Tapi memang jalannya jauh banget. Kalo baca review di google, rata-rata orang bilang jalurnya sekitar 2 km. Nonton di beberapa video channel YouTube pun juga testimoninya sama.

Namun mengapa alat pengukur langkah yang saya pakai, menunjukkan 3,4 km jarak dari gapura bertuliskan CLBK menuju Curug?

Oiya, CLBK bukan kependekan dari Cinta Lama Bersemi Kembali yaa. Tapi Curug Lawe Benowo Kalisidi. 

Gapura CLBK
Jalur treking di belakang kami

Ya udah lah ya, terlanjur basah jadinya kami tetap lanjut jalan dong. Yuk baca cerita saya bersama suami menyusuri treking menuju Curug Lawe.

Tiket Masuk

Harga tiket untuk per orang 11.000, saya dan suami dikenakan 22k. Untuk parkir kendaraan roda dua 3.000, roda empat 5.000, dan roda enam 10.000.

Lahan parkir cuku luas untuk menampung beberapa mobil dan kendaraan roda dua. Pagi itu pengunjung yang datang ramai terlihat dari tempat parkir yang penuh.

Menyusuri Jalur Panjang Curug Lawe

Curug Lawe berada di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat. Lebih tepatnya RT.01/RW.06, Hutan, Kalisidi, Kec. Ungaran Bar., Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50519.

Setelah bertemu Kantor Kecamatan Gunung Pati, kalian maju aja sedikit dan belok ke kiri jika dari arah Ungaran. Setelah itu ikuti petunjuknya. Kalo suami kemarin pakai GPS di HP atau GPS dalam arti lain, yaitu Gunakan Penduduk Sekitar. Hahahaa.
  
Akses jalan sebagian mulus, walaupun di beberapa titik ada jalan yang tidak rata, alias rusak  tapi enggak parah. 

Sisi kanan dan kiri jalan adalah rumah penduduk, dengan tanaman hias yang terlihat subur dengan warna cantik. Tanaman keras dan buah ada juga yang ditanam di pekarangan rumah. Ada warung makan, sembako, bahkan mendekati tempat wisata terdapat beberapa usaha ternak ayam. 

Memasuki desa Kalisidi jalanan lumayan menanjak dengan pemandangan yang cantik. Jalan yang berkelok mengikuti jalan kampung, kadang lewat pertigaan juga. Namun tenang saja petunjuk jalannya ada di setiap percabangan.

Mendekati lokasi wisata, vegetasi berganti dengan perkebunan, kebanyakan tanaman cengkeh. Namun ada juga tanaman kopi, jati, berbagai jenis tanaman lainnya. 

Setelah melintas perkebunan yang cantik, penunjuk mengarah pada gerbang bertuliskan Curug Lawe Benowo Kalisidi. Alhamdulillah akhirnya sampai juga di lokasi curug. Eh tapi ini baru sampai lokasi tiket ya, curugnya masih harus jalan lumayan jauh. Suami langsung parkir motor (iya kami sengaja memilih naik motor berdua) dan menuju tempat penjualan tiket.

Kecantikan Pemandangan Sepanjang Jalur Curug Lawe

Setelah tiket di tangan, kami pun melanjutkan perjalanan menuju pintu masuk rimba Curug. Dari loket tiket, jalan berupa cor beton di dua sisi dengan dipisahkan tanah berumput di bagian tengah.

Setelah melewati jalan cor kurang lebih 300 meter, pengunjung diarahkan belok kiri dan bertemu gapura bertuliskan CLBK. Sebelum menuruni anak tangga dengan pegangan di sisi kiri, saya dan suami foto dulu. Ada sesama pengunjung yang membantu kami mengambil gambar. Ceritanya saya menawarkan satu keluarga yang akan foto welfie. 

"Mari saya bantu ambil gambarnya, Pak,"

Ihhh modus ya, ahahahaa. Ya gak apa sih, kan saling membantu teman seperjalanan. Mereka senang bisa dapat hasil foto keluarga yang bagus, saya pun juga. 

Kelihatan kan pegangan
tangga di belakang kami berdiri?

Setelah puas foto-foto, saya dan suami mulai berjalan turun lewat anak tangga. Lumayan sih agak berjarak dengan kemiringan yang tajam. Untuk kamu yang memiliki masalah persendian, nampaknya bakal butuh effort deh.

Treking awal
sesudah gapura CLBK

Setelah anak tangga terakhir, perjalanan masih aman. Kanan dan kiri jalur itu jurang dan selokan yang merupakan jalur irigasi. Airnya jernih sampai terlihat ikan kecil yang berenang.

Pastikan selalu hati-hati kalau melangkah menyusuri jalan setapak ini. Karena sisi kanan adalah selokan yang kedalamannya lumayan meski airnya cukup dangkal. Sisi kiri langsung jurang yang dalam tanpa ada pengaman atau pembatas sedikitpun. 

Sebelum treking ini, saya sempat nonton video perjalanan ke Curug Lawe di YouTube. Jadi sejak awal saya udah mempersiapkan nyali berjalan di jalur yang cukup bikin jantung dag-dig-dug. Pokoknya sepanjang jalan isinya dzikir deh, Masya Allah. 

Meski jalur di awal perjalanan cukup menguji nyali, saya dan suami tetap menikmati sepanjang jalan. Rindangnya pepohonan di kiri jalan, udara yang bersih dan segar, suara alam yang menenangkan hati, mampu menenggelamkan rasa ngeri melihat area jurang.

Apalagi saat berjalan nggak sampai 400 meter udah ketemu jembatan yang viral di sosial media. Iya jembatan cinta namanya. Jembatan yang terbuat dari kayu dan besi itu mampu membangkitkan semangat saya. Aslinya agak ngeri sih karena di bawah jembatan itu jurang yang nggak terlihat kedalamannya. Pagar pengaman juga cuma satu sisi. 

Jembatan cinta dicat warna merah dan terdapat tempat selfie di bagian tengah. Di mana pun bagian jembatan merupakan titik favorit pengunjung untuk ngambil foto. Saya pun tak mau ketinggalan ikut foto selfie sendiri. Biasa lah, suami susah diajakin foto bareng.

Sisi kanan saya
itu langsung jurang

Selepas jembatan kami bertemu dengan sungai dan ada jembatan kecil yang hanya cukup untuk satu orang. Bila ada orang yang ingin menyeberang dari sisi berlawanan, harus bergantian. Karena jembatan ini tanpa pagar pembatas.

Berpikir mau turun, begitu ngeliat
jalur menanjak di belakang
Tapi bohong, karena saya masih
 semangat naik


Treking di jalur ini memang dibutuhkan nyali, pantang menyerah, dan kehati-hatian. Banyak jalur yang membutuhkan kewaspadaan, nggak boleh lengah pokoknya.

Setelah menyeberang, kami langsung berhadapan dengan jalur menanjak yang terdiri dari ban bekas. Saya dan suami masih semangat. Nggak sia-sia deh setiap hari kami rutin jalan kaki minimal 3,5 km, bahkan di akhir pekan bisa mencapai 5 km. Jadi hingga separoh perjalanan belum merasa engap dan lelah.

Wajah saya masih antusias

Terlebih sepanjang perjalanan itu pemandangan begitu indah. Sepanjang jalur kita akan disuguhi pohon yang rindang dan anak sungai dengan air yang jernih. 

Aslinya pengen main air
Tapi tanjakan di belakang begitu
menggoda untuk dijelajahi, hehee

Jadi kalo lelah, kamu bisa rehat dan bermain air atau foto-foto. Kalo kamu suka ngonten, pasti akan sering berhenti untuk ngambil foto atau video. Kami sih sering lupa ngambil foto saking terpesona dengan hutannya yang keren banget.

Jalur menuju lokasi curug itu memiliki berkali kali tanjakan dan turunan. Saya sampai nggak mau berekspektasi kapan sampe Curug. Dijalanin aja, ntar kalo emang udah saatnya juga bakal tiba di lokasi.

Bersyukur pengelola CLBK ini sangat peduli dengan kebutuhan pengunjung soal makanan dan minuman. Di beberapa titik pendakian terdapat warung yang menyediakan beragam jajanan dan minuman. Saya dan suami datang saat hari Minggu, jadi warung yang jualan ada 4. Kalo hari biasa apakah jualan atau libur, saya kurang tahu. 

Pengelola juga menyiapkan toilet, tempat untuk rehat di beberapa titik, musholla, dan tempat sampah. Salut loh pada pihak pengelola CLBK karena sepanjang jalur itu cukup bersih dari sampah. Saya hanya menjumpai sampah satu dua plastik kemasan entah jajanan apa di jalur. Artinya pengelola cukup rajin menginspeksi sampah di sepanjang jalur.

Setelah berjalan selama 40 menit, kami bertemu sebuah percabangan. Ada papan petunjuk yang menjelaskan dua pilihan. Bila ingin ke Curug Lawe ambilah ke arah kanan, namun kalo ingin ke Curug Benowo ambilah ke arah kiri. 

Ya, Curug Lawe dan Benowo merupakan dua buah curug yang berbeda, namun lokasinya berdekatan. Dari papan petunjuk tersebut, Curug Lawe memiliki jarak yang sedikit lebih jauh dari persimpangan tadi. Tapi, entah mengapa sepertinya Curug Lawe lah yang lebih sering dikunjungi. Dan itu terlihat dari banyaknya pengunjung yang ngambil arah kanan seperti kami.

Dari persimpangan jarak yang harus ditempuh menuju Curug Lawe masih 800 meter lagi. Ayuk semangat!

Tanjakan terakhir yang paling terjal menghadang langkah kami. Hmmm, ingin berhenti sebenarnya. Namun beberapa pengunjung yang kami jumpai saling menyemangati. 

Sisi kiri sungai dan jurang
Saya jalannya mepet kanan

"Semangat, Ibuk.. bentar lagi sampai di curug. Ini tanjakan terakhir,"

Ucapan semangat yang sering saya dapatkan dari sesama pengunjung ini mampu menyuntikkan energi dari hati turun ke kaki. Terlebih saat suara deburan air yang tajam tertangkap Indra pendengaran. Kaki auto bergegas menapak di jalur yang basah karena gerimis yang cukup deras. 

Iya, setelah anak tangga terakhir, kami menjumpai satu jembatan di atas sungai kecil yang deras. Mendadak gerimis luruh ke bumi. Tadinya kami santai aja tetap berjalan. Eh makin deras juga airnya, hingga kami harus memakai jas hujan. Beruntung saat itu ada batu atau tebing tinggi yang bisa jadi tempat berteduh sambil memakai jas hujan.

Kemudian kami berjalan lagi hingga akhirnya tiba di Curug Lawe. Ketinggian curug yang gagah dengan curahan air deras dan kencang memang sangat mempesona. Sayangnya saat itu gerimis masih setia menemani, jadi kami foto dengan memakai jas hujan, hahaha.

Ada yg bantu motret

Saya dan suami nggak berlama-lama di curug. Di samping hujannya makin deras, kami memilih istirahat makan siang di warung yang aman dari hujan. Maaf ya saat di warung kami nggak foto-foto. Karena kami sungkan dengan pengunjung lainnya yang tengah menikmati suasana jajan di hutan.

Tips Treking ke Curug Lawe

Kalo kamu ingin jalan-jalan ke Curug Lawe, perhatikan beberapa hal berikut ini yaa.

  • Pakai pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. 
  • Gunakan sepatu untuk treking, jangan pakai sandal jepit.
  • Bawa bekal secukupnya, jangan  lupa air minum yang cukup
  • Bawa obat-obatan yang sekiranya dibutuhkan bila ada keadaan darurat
  • Kondisi tubuh harus fit karena treking ke curug ini nggak main-main. Fisik kalian harus kuat sehingga nggak akan merepotkan orang di jalur trek.
  • Perhatikan jalur, hati-hati selalu karena di titik awal ada beberapa ruas trek yang pinggirnya itu jurang.
Misal kalian kurang tidur, jangan langsung treking. Mending istirahat sebentar atau minum kopi, makan permen agar mata waspada.

Kalian yang usianya seperti saya (56 tahun), tetap bisa treking sepanjang udah mempersiapkan diri dengan rutin jalan atau joging. Jadi jangan galau, yang penting siapkan fisik sehat dan bugar.

Sekian ya cerita saya dan suami yang sukses treking menyusuri jalur trek Curug Lawe yang katanya pendek. Ternyata kami kena prank. Jalurnya Masya Allah panjang banget. Alhamdulillah kami aman aja berjalan berangkat dan pulangnya. Next trip kemana lagi enaknya? Kasih saran di kolom komentar ya, wassalamu'alaikum.
Reading Time:

Jumat, 13 Desember 2024

Bagaimana Infrastruktur EV Charging Mendukung Transisi ke Kendaraan Listrik?
Desember 13, 20240 Comments
Assalamualaikum Sahabat. Transisi menuju kendaraan listrik (EV) adalah langkah penting dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Namun, keberhasilan transisi ini tidak hanya bergantung pada ketersediaan EV, tetapi juga pada kesiapan infrastruktur pengisian daya (EV charging). Infrastruktur yang memadai memberikan kepercayaan kepada pengguna untuk beralih ke EV, sekaligus mempercepat adopsinya secara luas.  

Pentingnya Infrastruktur EV Charging  

Salah satu kekhawatiran utama pengguna adalah kehabisan daya baterai di tengah perjalanan, terutama di daerah yang minim stasiun pengisian. Dengan infrastruktur pengisian yang tersebar luas dan mudah diakses, pengguna dapat merasa lebih tenang saat berkendara.  


Infrastruktur yang baik memungkinkan pengisian daya di berbagai lokasi strategis, seperti rumah, tempat kerja, pusat perbelanjaan, hingga jalan tol. Hal ini mempermudah pengguna untuk mengisi daya sesuai kebutuhan tanpa harus mengubah rutinitas mereka.  

Infrastruktur EV charging mendorong perkembangan industri terkait, seperti manufaktur charger, perangkat lunak pengelolaan daya, dan layanan pemeliharaan. Selain itu, peningkatan jumlah EV dapat menciptakan peluang baru bagi pelaku bisnis, seperti penyedia layanan pengisian daya.  

Elemen Utama Infrastruktur EV Charging  

Stasiun Pengisian Umum: Stasiun pengisian umum adalah tulang punggung infrastruktur EV. Lokasi-lokasi strategis seperti rest area, kota besar, dan pusat transportasi menjadi prioritas pembangunan untuk memudahkan pengguna.

EV Charging


Pengisian Daya di Rumah: Kebanyakan pengguna EV mengandalkan pengisian daya di rumah untuk kebutuhan harian. Pemerintah dan perusahaan listrik perlu memberikan insentif untuk pemasangan home charger, termasuk penyesuaian tarif listrik.  

Pengisian Cepat (DC Fast Charging): DC Fast Charging memungkinkan pengisian hingga 80% dalam waktu 20–40 menit, ideal untuk pengguna yang melakukan perjalanan jauh. Kehadiran fasilitas ini di rest area atau jalan tol meningkatkan kepercayaan pengguna EV.  

Aplikasi dan Teknologi Pendukung: Teknologi seperti aplikasi pencarian stasiun pengisian, pembayaran digital, dan pengelolaan energi cerdas memudahkan pengguna mengakses layanan EV charging.  

Aplikasi Pencarian Stasiun Pengisian Daya
Gambar diambil dari website Invi Indonesia
dan diedit dg Aplikasi Paint


Peran Pemerintah dalam Pengembangan Infrastruktur  

Kebijakan dan Regulasi: Pemerintah perlu menetapkan kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur EV, seperti memberikan subsidi pemasangan stasiun pengisian, insentif pajak, atau kemudahan izin pembangunan.  

Kemitraan dengan Sektor Swasta: Kolaborasi antara pemerintah dan swasta, seperti perusahaan energi, pengembang properti, dan produsen EV, dapat mempercepat pembangunan infrastruktur.  

Standar Nasional: Penetapan standar untuk konektor, tarif, dan keamanan pengisian daya sangat penting agar pengguna dapat dengan mudah menggunakan fasilitas di seluruh wilayah.  

Tantangan dan Solusi  

Keterbatasan Infrastruktur di Daerah Terpencil. Solusi: Pemerintah dan perusahaan swasta dapat bekerja sama untuk membangun stasiun pengisian di daerah terpencil menggunakan energi terbarukan, seperti tenaga surya atau angin.  

Biaya Investasi yang Tinggi. Solusi: Memberikan insentif fiskal atau subsidi untuk perusahaan yang ingin membangun infrastruktur EV.

Kurangnya Edukasi Pengguna. Solusi: Kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat dan cara menggunakan fasilitas EV charging.  

Infrastruktur EV charging adalah kunci utama dalam mendukung transisi ke kendaraan listrik. Dengan jaringan pengisian yang luas, efisien, dan mudah diakses, masyarakat akan semakin percaya untuk beralih ke EV. Pembangunan infrastruktur ini membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat demi menciptakan transportasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Invi Indonesia adalah electric vehicle company yang berfokus pada pengembangan solusi mobilitas masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan menghadirkan produk berkualitas tinggi dan teknologi mutakhir, Invi Indonesia mendukung transisi menuju transportasi bebas emisi yang efisien dan modern. Sebagai bagian dari upaya mewujudkan ekosistem hijau, Invi terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan mobilitas generasi saat ini dan mendatang.

Semoga informasi di atas bermanfaat bagi sahabat semua, wassalamualaikum.
Reading Time:

Senin, 02 Desember 2024

Wisata Religi Dengan Sewa Mobil Semarang
Desember 02, 2024 11 Comments
Assalamualaikum Sahabat. Semarang kini menjadi tujuan wisata religi bagi masyarakat muslim dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagai orang Semarang saya cukup kaget saat beberapa bulan yang lalu mendapat telepon dari salah seorang sepupu yang tinggal di Depok. Dia menanyakan tempat wisata religi yang juga memiliki sejarah peradaban Islam di Semarang.

Saya jadi teringat beberapa tahun lalu pernah menemani teman yang berkunjung dan wiata religi di dua masjid besar di Semarang. Kedua masjid ini sudah saya tuliskan untuk rekomendasi sahabat bila ingin wisata religi di Semarang. Dalam kesempatan ini saya juga tambahkan 3 masjid lagi yang bisa sahabat pilih. 

1. Masjid Agung Jawa Tengah

Saya tuliskan Masjid Agung Jawa Tengah atau MAJT di urutan pertama sebagai destinasi wisata religi bernuansa Islam di Kota Semarang. Alasannya karena masjid ini lokasinya paling dekat dengan rumah saya. Masjid yang paling akhir dibangun dari beberapa daftar dalam artikel ini, menyimpan nilai artistik. 

Masjid Agung Jawa Tengah


Kalo sahabat pernah berkunjung ke masjid ini, pasti akan setuju dengan penilaian awam saya. Arsitektur dari fasad depan udah terlihat memadukan unsur arsitektur gaya Jawa dan Arab.  Terdapat kubah besar di bagian tengah tempat beribadah dan kubah kecil berjumlah empat di sekelilingnya. MAJT memiliki ciri khas dengan enam buah payung hidrolik raksasa yang berada di teras masjid. Model payung ini mengadopsi seperti yang terdapat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Halaman parkir yang luas sering terisi oleh bus pariwisata yang membawa jemaah masjid, ataupun rombongan pelajar, karyawan yang ingin melaksanakan shalat di masjid. 

Interior masjid sangat lah cantik dengan hiasan ukiran dan kaligrafi rumit nan indah. Seperti umumnya masjid besar, banyak pengajian dan kajian yang mendatangkan ulama dan ustadz dari berbagai wilayah. Fasilitas di masjid ini saangat lengkap, selain toko-toko yang menyediakan kebutuhan pengunjung, terdapat juga wisma tamu, dan gedung serbaguna.

Yang tak kalah menarik, ada Menara Asmaul Husna yang terletak di sebelah kiri setelah parkiran depan. Menara ini memiliki tinggi 99 meter dan pengunjung bisa naik ke atas dengan fasilitas lift. Bagian puncak menara adalah tempat pengunjung bisa menatap pemandangan Kota Semarang dengan berbagai sudut menarik. Bila cuaca bagus kalian bisa melihat kapal kapal yang sedang bersandar di Pelabuhan Tanjung Mas. Bagian dalam menara terdapat museum yang berisi dokumentasi Islam, naskah kuni, dan Al Quran raksasa. Pengunjung hanya dikenakan tiekt masuk ke menara ini sebesar 7.500 rupiah.

2. Masjid Jami Pekojan

Semarang adalah kota yang menjadi tempat persinggahan pedagang dari berbagai belahan dunia termasuk dari Tiongkok dan Gujarat. Sebagai salah satu tempat peninggalan sejarah agama Islam di Jawa Tengah, di Semarang terdapat beberapa masjid yang berdiri di dekat pesisir pantai Utara. Salah satunya adalah masjid bersejarah yang terletak di kawasan pecinan. Masjid bersejarah ini adalah Masjid Jami Pekojan.

Meski berada di kawasan pecinan, masjid ini berdiri kokoh di tengah permukimam warga keturunan Koja dan Gujarat. Koja dan Gujarat merupakan sebutan bagi pedagang Islam dari kawasan India dan Pakistan. Sangat menarik ya akulturasi budaya di Kota Semarang.

Yang tak kalah menarik adalah sajian bubur India setiap bulan Ramadan di masjid Jami Pekojan. Berawal dari kedatangan pedagang dari negeri India, Arab, dan Gujarat. Masjid ini dibangun pada tahun 1309 Hijriah atau 1878 Masehi oleh Haji Muhammad Azhari Akwan. Kedatangan para pedagang ini juga untuk mensyiarkaan agama Islam. Dan mereka membawa tradisi membuat bubur untuk dibagikan pada masyarakat selama bulan Ramadan. Sejak itu masyarakat setempat menyebut takjil tersebut sebagai Bubur India karena yang masak adalah orang India. 

Wisata Religi Semarang

Masjid Jami Pekojan terletak di Jalan Petolongan nomor satu, Kampung Pekojan, Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah. Akses menuju masjid ini sekitar setengah jam dari Bandara Ahmad Yani atau 15 menit dari Stasiun Besar Tawang ke arah Jalan MT Haryono, yang terkenal dengan Jalan Mataram.

3. Masjid Baiturrahman

Selain MAJT, ada satu lagi masjid di Kota Semarang yang layak menjadi destinasi wisata religi. Masjid Raya Baiturraahman yang terletak di kawasan Simpang Lima Semarang. Lokasinya yang berada di pusat keramaian memudahkan pengunjung yang datang dari luar wilayah Kota Semarang. Masjid yang menjadi salah satu ikon Kota Semarang kian memukau setelah direnovasi pada Agustus 2021 hingga Agustus 2022.

Masjid Baiturrahman

Pembangunan Masjid Baiturrahman diinisiasi oleh Yayasan Masjid Candi yang telah berdiri sejak tahun 1955 dengan pendirinya HM Bachroen, RMT Panji Mangunnegoro dan Ahmad Bastari. Beliau sangat berharap agar Masjid Baiturrahman dapat menjadi
landmark baru tujuan wisata di pusat Kota Semarang. Pada sisi depan, Masjid Baiturrahman ditambah dengan penambahan kolam reflektif dan air mancur, pohon, rumput hingga lampu pagar. 

Masjid ini juga terdapat toko yang menyediakan keperluan pengunjung, juga bank Muamalat, biro tour, haji dan umroh, serta fasilitas gedung serbaguna. 

4. Masjid Kauman 

Masjid Kauman Semarang atau yang juga dikenal sebagai Masjid Agung Semarang menjadi salah satu masjid yang menjadi daya tarik wisata religi bagi wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Masjid yang berada di samping Aloon - Aloon Barat Kota Semarang ini merupakan masjid tertua di Kota Semarang yang didirikan pada 13 November 1890.

Secara detail, Masjid Kauman berdiri dengan kokoh dan megah dengan perpaduan cat eksterior berwarna hijau. Di sisi samping masjid terdapat menara yang menjulang tinggi. Menurut arsip Masjid Kauman Kota Semarang, bangunan masjid ini berdiri sudah sejak ratusan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 13 November 1890. Masjid ini tak pernah sepi dari jemaah baik warga lokal maupun para pendatang dari berbagai daerah yang tengah melakukan aktivitas di Kota Semarang. 

Sewa Mobil Semarang untuk wisata religi

Setiap menjelang bulan Ramadan terdapat tradisi pawai Warak Ngendog yang menjadi penanda datangnya bulan puasa. Di Aloon Aloon terdapat beragam kuliner khas setempat yang selalu ramai oleh pengunjung. Saya suka beli nasi kebuli tiap ke kawasan ini.

5. Masjid Menara

Sebagai salah satu masjid peninggalan pedagang yang singgah di Indonesia, Masjid Menara atau Masjid Layur ini cukup kental dengan nuansa unik. Tempat shalat yang dipisahkan antara jemaah laki-laki dan perempuan mengadopsi seperti umumnya masjid yang ada di tanah Arab. Bangunan yang tergolong bersejarah di Kota Semarang ini dibangun sekitar tahun 1802 oleh para pedagang dari Yaman. Masjid ini terletak di tepi sungai yang dulu konon katanya menjadi tempat berlayar kapal-kapal pedagang. 


Masjid ini terletak di Kota Semarang, tepatnya berada di Jalan Layur, Kelurahan Dadapsari, Semarang Utara. Seperti Masjid Jami Pekojan, Masjid Menara ini juga punya tradisi unik setiap bulan Ramadan. Ketika saatnya berbuka puasa, takmir masjid akan menyediakan kopi Arab dan jajanan khas. Unik sekali yaa.

Saya yang sempat melaksanakan shalat fardhu siang hari itu tak merasakan udara panas Kota Semarang. Karena bangunan masjid yang indah dengan masih melestarikan interior jaman dulu, kisi-kisi yang memungkinkan udara dapat mengalir bebas ke seluruh ruang bagian dalam masjid.

Sebenarnya masih ada lagi beberapa masjid yang sering dijadikan kunjungan oleh wisatawan religi ketika di Semarang, seperti Masjid Qubro, Masjid Mbah Depok, dan ziarah Makam Kyai Sholeh Darat. Namun karena saya belum pernah mengunjungi tempat tersebut, saya belum bisa menuliskannya di blog ini.

Nah untuk mengunjungi beberapa wisata religi ini sahabat bisa memilih alternatif transportasi yang termudah. Namun tetap harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bebas Mengatur Waktu Kunjungan

Bagi kalian yang ingin mengunjungi tempat wisata, lebih praktis menggunakan mobil sewa karena tidak tergantung pada transportasi umum. Perjalanan lebih fleksibel dan efisien dengan memudahkan kalian mengunjungi beberapa tempat dalam satu waktu.

2. Kenyamanan

Mobil sewaan biasanya lebih nyaman dibandingkan dengan transportasi umum. Sahabat bisa memilih mobil sesuai dengan kebutuhan, bisa mobil ukuran kecil maupun mobil mewah atau ukuran besar untuk rombongan. Jadi perjalanan akan terasa nyaman dan tidak melelahkan bagi kalian.

3. Biaya Lebih Efektif

Bagi rombongan atau keluarga yang bepergian bersama, menyewa mobil bisa lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan taksi atau layanan transportasi online secara terpisah. Sahabat bisa memilih penyedia jasa sewa mobil Semarang yang menawarkan paket sewa harian, mingguan, hingga bulanan dengan harga kompetitif.

4. Keamanan dan Privasi

Pilih penyedia layanan sewa mobil yang menjanjikan sopir berpengalaman dan menguasai medan jalanan. Dengan begitu sahabat akan merasa nyaman dan terjaga privasinya dibanding naik transportasi umum. 

5. Layanan Tambahan

Banyak jasa sewa mobil di Semarang yang menawarkan layanan tambahan seperti sopir profesional, antar jemput bandara, atau layanan wisata yang lengkap dengan Penawaran layanan ini sangat membantu wisatawan yang tidak familiar dengan Kota Semarang dan sekitarnya. 

6. Berbagai Pilihan Mobil

Jasa sewa mobil Semarang menyediakan berbagai pilihan mobil sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Mulai dari city car yang ekonomis, SUV yang tangguh untuk melintas jalan tanjakan, hingga mobil mewah untuk keperluan khusus seperti pernikahan. 

Saran saya kalo kalian pergi dalam jangka waktu lama karena dinas misalnya sampai satu atau dua bulan, bisa sewa mobil bulanan Semarang. Karena untuk nominalanya pasti lebih murah dibandingkan yang harian. Untuk yang ingin wisata sekeluarga, bisa loh sewa mobil innova reborn Semarang. Di samping mobilnya udah terlihat elegan, ruang duduknya pun lega jadi nggak berdesakan. 

7. Proses Pemesanan yang Mudah

Pemesanan sewa mobil saat ini lebih mudah dengan adanya kemajuan teknologi. Sahabat bisa dengan mudah melakukan pemesanan online yang praktis melalui aplikasi maupun website. 

Saya rekomendasikan tempat sewa mobil Semarang yang praktis untuk kalian gunakan sebagai alat transportasi saat wisata religi di Semarang. Sebenarnya ini juga rekomendasi dari suami saya yang pernah menyewa mobil DG Rent Car untuk klien dari Surabaya saat ingin wisata di Kota Semarang. Kebetulan klien suami ini tinggal di hotel dekat rumah kami. Jadi suami waktu itu menyarankan rental mobil Semarang Timur.

Sewa mobil murah Semarang yang terbaik  yaitu di Danakirti Group Rental Mobil Semarang. DANAKIRTI GROUP adalah perusahaan sewa mobil Semarang yang berdiri sejak tahun 2015 yang secara konsisten memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. 

DANAKIRTI GROUP memiliki pengalaman selama 9 tahun melayani konsumen dengan servis yang terbaik. Menurut suamiku, Danakirti memiliki harga sewa mobil yang kompetitif. Oia, perusahaan layanan sewa mobil ini memiliki salah satu keunggulan menyediakan berbagai layanan paket kendaraan. Jadi sahabat bisa duduk manis menikmati perjalanan yang menyenangkan dan aman. 

Sewa Mobil Semarang


Pilih saja armada yang sesuai dengan kebutuhan dan budget kalian. Danakirti ini udah menyediakan paket sewa lengkap all in, seperti biaya driver, bahan bakar, biaya tol, parkir, bahkan air mineral pun ada. Driver juga udah pengalaman dan profesional, tidak ugal-ugalan karena mereka udah melalui proses seleksi dan memiliki lisensi lengkap. 

Danakirti Group terlokasi di Jl. Gisiksari (Samping Cluster Riverside) RT 04 RW 04 Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Layanan sewa mobil DG Rent Car tidak hanya melayani seputar Semarang, namun juga ke seluruh Indonesia, terutama Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur dan berbagai kota besar lain.

Silakan bagi sahabat yang ingin menggunakan fasilitas sewa mobil Semarang bisa menghubungi Danakirti Group di WA 0812 7057 0517. Atau bisa juga sahabat cek di website dgrentalmobil.com. Selamat menikmati kunjungan kalian di kota kami, wassalamualaikum. 
Reading Time: