Resign Demi Menjadi Blogger Fulltime, Worth It? - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Rabu, 12 Desember 2018

Resign Demi Menjadi Blogger Fulltime, Worth It?



hidayah-art.com

Assalamualaikum. Resign Demi Menjadi Blogger Full Time, Worth It? Kamu udah tahu kan Blogger? Sebutan pada seseorang yang melakukan kegiatan di dunia digital dengan menuliskan kegiatan hariannya, atau pengalaman nya dalam media blog.

Nah, saya sudah menjadi blogger sejak tahun 2012. Membuat blog dengan bantuan anak-anak, yang ceritanya sudah saya tuliskan di artikel berikut ini :

Kisah di Balik Nama Blog hidayah-art

Namun saya baru beli domain bulan Maret 2015, menjelang resign dari tempat kerja yang udah 26 tahun saya jalani.

Salah satu alasan resign adalah ingin bisa full time ngurus blog. Tentunya saya kerjakan setelah ngurus rumah udah beres dong. Dan alasan lain adalah, saya galau tiap melihat teman-teman blogger bisa bebas hadir dalam satu event.

Oh iya, saya pernah menolak tawaran gabung event blogger salah satu produk gawai terkenal. Padahal blogger yang diajak gabung, dapat satu gawai dan diajakin keliling kota Semarang. Waktu itu saya tolak karena bingung mau mengajukan cuti pada pakbos di tempat kerja. Soalnya saya abis ambil cuti, hihiii.

Sejak resign pula saya mulai rajin mengikuti event ketika ada undangan dari brand. Namun Kota Semarang belum seramai Jakarta sih untuk urusan gathering yang melibatkan blogger. Tapi setiap bulan saya sering menghadiri gathering.

Jangan nanya soal fee yang saya dapatkan. Karena tidak semua gathering yang saya hadiri, juga memberikan fee. Memang sejak awal ngeblog tuh saya juga nggak money oriented sih. Karena niat awal ngeblog adalah ingin bisa menuliskan pengalaman hidup. *Ciyeeee.


Blogger full time
Andai masih kerja, mana bisa ikut event keren
bareng Dinas Kesehatan Kota Semarang
Saya menganggap hadir dalam event undangan brand, entah itu dapat fee atau pun tanpa fee, sudah bikin hati saya senang. Pertama, saya bisa bertemu teman-teman yang menggeluti bidang yang sama. Saya bisa nambah wawasan dan menjadi orang yang pertama tahu sebelum masyarakat luas menerima informasi seputar produk atau jasa dari pihak pengundang. 

Dan tentunya ini bisa jadi me time di sela kesibukan mengurus rumah dan keluarga. Asik kaaan?!

Tapiii ... ada yang bilang, kalo saya tuh belum sepenuhnya dianggap blogger full time. Alasannya adalah :

  • Masih mengandalkan penghasilan dari usaha lain. Bisa dari suami ataupun dari usaha yang saya geluti saat ini, yaitu jualan tupperware.
  • Belum konsisten dengan konten yang dipilih. Namun saat ini saya berusaha mengelola blog lain dengan niche traveling. 
  • Penghasilan dari blog belum konsisten. Ya iya lah, karena tiap bulan saya kadang bisa mendapatkan penghasilan lebih dari gaji jaman masih kerja. Namun pernah juga nggak ada penghasilan dari blog selama sebulan. Hiksss.
  • Masih suka menolak undangan karena alasan tertentu. Boleh dong saya menolak ketika tidak cocok dengan tema event atau alasan lain. Bagi saya menghadiri undangan gathering itu ketika urusan rumah dengan segala perniknya udah beres. Nggak mengganggu kegiatan saya sebagai anak dan menantu yang sesekali menemani ibu dan ibu mertua terapi di rumah sakit. Yesss, saya belum dianggap fulltime blogger karena sesekali pernah menolak ajakan hadir dalam suatu event.
Sebenarnya kalo urusan penghasilan saya nggak begitu memikirkannya sampai pening. Karena kegiatan sebagai blogger kepengennya menjadi sebuah me time namun menghasilkan.

Untuk urusan pemenuhan materi keluarga, kan ada suami yang udah mencukupinya?! Penghasilan saya selama ini terserah mau buat diri sendiri maupun untuk orang tua, keluarga, atau ditabung. 

Suami nggak pernah nanya saya dapat nominal berapa ketika ada job nulis atau hadir dalam satu event. Apalagi minta ditraktir, hahahaaa.

Kalo dari pengakuan suami dengan kegiatan saya sebagai blogger, dia senang karena saya memiliki kegiatan yang positif. Meski di rumah, masih bisa berkarya di bidang yang menjadi passion saya selama ini yaitu menulis.

Bahkan suami sering loh membanggakan kegiatan saya sebagai karir yang menjanjikan. Katanya, jadi blogger itu menyenangkan kalo melihat kegiatan saya selama ini. Dapat goodie bag, duit, hadiah kalo menang live twitt, dan lainnya. Tapi dia juga menambahkan info kalo setelah event, saya harus berkutat dengan draft dan menjadikan artikel yang menarik. 

Walaaaah, suami saya udah jadi jurkam yang handal gara-gara beristrikan blogger. 

Nah, saya masih asik ngeblog hingga hari ini karena merasa menemukan passion yang menggairahkan. Menjadi blogger bikin hidup saya makin berwarna. Nggak perlu lah saya ceritakan semuanya di sini. Kalian mending baca deh semua artikel saya, pasti bakal tahu mengapa saya masih krasan menjadi blogger.

Namun karena ingin profesional, saya tetap belajar banyak hal yang menjadi support profesi blogger. Sebagian udah saya tuliskan juga di blog ini. Kepoin dong, agar trafik blog ini nambaaah. Makasih juga yang udah sering blogwalking di sini yaa. Tanpa kalian, saya nggak ada artinya.

Nah, ngomongin fulltime blogger, saya tuliskan ya sharing tentang hal ini. 

Saya ingin sharing seputar usaha menjadi blogger full time :

- Bebas Ikut Event Tanpa Ijin Perusahaan

Blogger full time
Kalo ngga resign, mana bisa
ikut famtrip kayak gini
Ya iya lah, namanya udah resign dan menjadi insan merdeka *uhuyyy ... saya cukup meminta ijin paksuami tiap ada undangan gathering di mana pun lokasinya. Ini penting banget, karena pengen dong mendapat ridhonya suami dalam setiap kegiatan di luar rumah.

Menjadi pekerja freelance juga bikin saya memiliki banyak peluang bisa menghadiri undangan event. Jadi, saya sering dicolek ketika komunitas di Kota Semarang butuh buzzer untuk promosi sebuah event. Asiiik kaaaan?!

- Dikenal Tukang Jalan-Jalan

Sebagai blogger yang tergabung dalam komunitas blogger Deswita, saya beberapa kali diundang untuk mengenalkan tempat wisata. Dari sini saya sudah mengunjungi beberapa desa wisata dan destinasi wisata di Jawa Tengah.

Ada di blog ini artikel yang mengisahkan kegiatan saya dan teman-teman sebagai blogger desa wisata. Kegiatan kami itu hadir saat ada forum komunikasi desa wisata di Jawa Tengah.

Silahkan baca artikel berikut :


blogger full time

Wisata Hits di Kabupaten Brebes Yang Wajib Kamu Kunjungi

Karena kegiatan ini saya dikenal oleh teman-teman di luar komunitas blogger sebagai tukang jalan-jalan. Padahal kiprah saya belum seperti travel bloger lainnya. Tapi ucapan mereka merupakan doa kan, jadi ya diaminkan aja.


- Lebih Banyak Punya Waktu Mengelola Blog

Tentu dong saya punya banyak waktu untuk mengelola blog. Nah, blogger itu nggak sekedar nulis artikel untuk blog yang dimilikinya. Banyak orang di luar blogger yang mengerti seperti apa sih job deskripsi blogger itu?

Selain menulis dan posting artikel di blog, blogger memiliki kewajiban dengan menyambangi blog lainnya. Meski sebagain blogger menganggap kegiatan ini tidak wajib. Tapi banyak sih yang menganggap kegiatan blog walking ini wajib dan dibutuhkan. 

Alasannya banyak dari menaikkan traffik pengunjung blog, menemukan ide menulis, mengenal lebih banyak blogger di luar sana, dan lainnya.


- Punya Waktu Belajar Teknis Blogging 

Blogger full time
Serius loh, kami sedang belajar
Eh tapi ini juga tergantung niat sih. Karena ada kok blogger yang punya waktu luang banyak namun giliran diajakin belajar teknis ngeblog, pada mundur teratur. *julid banget sih,wkwkwkk.

Kalo saya suka setiap ada ajakan belajar. Nggak peduli misal ada yang nyinyir, belajar terus, kapan prakteknya, hahahaaa. 

Karena bagi saya, belajar itu juga sambil silaturahmi, kopdar, dan jadi reminder. Nggak apa kalo belajarnya rajin, kan temanya juga beda.

Kalo kalian, selama ini menganggap diri sebagai Blogger Full Time atau Blogger Part Time? Apa aja yang menjadi alasan kalian memutuskan hal itu? sharing yuk. Wassalamualaikum.

49 komentar:

  1. Pengalamannya mba Wati udah banyak yaa di dunia ngeblog. Seru2 semua. Alhamdulillah brarti keputusan yg tepat buat resign

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, gemes tiap kali ada undangan dari brand, aku tolak karena sungkan ambil cuti

      Hapus
  2. Woh,, alasannya ditulis lengkap di sini.
    Jadi worth it ya resign demi ngeblog full time?
    Tulisannya bikin semangat nih.

    BalasHapus
  3. Inilah blogger yang menginspirasi saya memutuskan resign dan fokus menjadi blogger full time. Terima kasih sharingnya dua tahun lalu itu,Mbak #peluk

    BalasHapus
  4. Gagal CPNS kemarin membuatku untuk nambah doa sama Allah, Buk. Antara harus bertahan jadi guru atau resign. Itu selalu kumohonkan sama Allah. Aku juga itung2 plus minusnya misal aku jadi guru atau resign ke profesi yg lainnya. Jadi, saat ini aku masih jadi bloger part time.

    BalasHapus
  5. Aku... Menganggap blogging sebagai hobi, hobi yg menghasilkan, hehehe

    BalasHapus
  6. Pernah si kepikiran utk itu, berenti kerja dan cari kegiatan lain, termasuk ngeblog, tp gk jadi. Kalo keduanya bisa jln barengan why not lah pikirku

    BalasHapus
  7. Jadi blogger ada suka dan duka. Ada yang nyinyir dan mendukung.

    Jalani saja apa adanya.pastinya banyak kejutan jadi blogger, tidak disangka ,resign banyak menemukan hal yang baru

    BalasHapus
  8. Nikmati sajalah, jadi blogger hehehe. Tidak semua orang paham apa itu blogger, aku juga jalani saja dengan senang

    BalasHapus
  9. Aku belum pernah ngerasain jadi karyawan malah hahaha. Emang enak ya klau fulltime blogger kita bisa jalan-jalan kemana aja ga perlu ijin bosa dah gitu jalan-jalannya dibayar pula hehe.

    BalasHapus
  10. Haduh mba, pengen juga deh jadi full time blogger :( , jam kerja fleksibel dan yang penting gak perlu izin atasan kalau mau ikut event ini dan itu.

    BalasHapus
  11. Bunda juga begitu gak peduli mata2 yg meliat dng sinis "iiicchh uda renta madih mau gabung aja nih" lhooo sispa yg larang yg renta gak boleh bljr? Tak ada batasan usia lho utk bljr.

    BalasHapus
  12. Pengen banget jadi Blogger penuh waktu. Gimana caranya? Bagaimana memulainya?

    BalasHapus
  13. kalau aku so far jadi blogger part time aja hehee karena orangtua ku pengennya aku menekuni profesiku saat ini, itung2 mewujudkan cita cita beliau

    BalasHapus
  14. Seneng ya, Mba bisa memutuskan akhirnya jadi full time blogger. Bisa bebas memilih event yg sesuai dengan passion dan waktu. Sekalian bisa juga merawat anak-anak di rumah sambil nulis hehe

    BalasHapus
  15. Kereeennn, jarang ada yang berani resign untuk profesi yang belum tentu menghasilkan setiap bulan.
    Tapi emang jadi lebih punya waktu luas untuk mendalami dunia blogger ya mba.

    Mupenggg..
    Dan saya masih harus menanti masanya.
    Masa di saat anak2 telah sedikit gede dan mandiri.
    Saat ini sangat ga memungkinkan, terlebih gak ada keluarga yang bisa dititipin anak2 saat ada event :)

    BalasHapus
  16. Mantab mbk full blogger. Semoga bisa mengikuti jejaknya mbk . Kali ini masih part time soalnya bisnis online juga :D

    BalasHapus
  17. entahlah aku ini full apa part time.. hehe... pengen jadi full time juga kaya yang lain,, tapi kendala di orangtua yang pengen ak jadi dosen hehehe

    BalasHapus
  18. Awalny resign dulu aku bon mau jd blogger ingin deket anak2 tp setelah mereka rada besar jd punya waktu lbih utk meneruskn hobi lama menulis

    BalasHapus
  19. Blogger Semarang kayak Mbak Wati gini emang keren banget. Apalagi di Semarang banyak event blogger. Kalau aku lebih memilih jadi part time blogger karena pengen kerja di pabrik lagi soalnya. Hehehe.

    BalasHapus
  20. Klok dari list di atas, aku blm masuk full time jd masih part time. Tp pgn sebenernya sih bisa jadi full time. Entah dimulai dr mana. Mbk wati keren, event yg udh dikau datengin kece2.

    BalasHapus
  21. luar biasa mbaa...apa ini pertanda aku harus ikuti jejakmu? Pengen banget full.time nulis

    BalasHapus
  22. Tambah dilema saya mba, yang tadinya part time Blogger jadi kepikiran full time Blogger, resikonya harus ngorbanin pekerjaan.

    BalasHapus
  23. Eh menurut saya full time blogger juga pilah pilih eventnya deh, nggak ada event langsung datang semua. Hahaha..
    Jadi nggak ngefek deh itu.

    Tapi emang serunya jadi blogger tuh kalau ketemu dan kumpul sama blogger2 dari kota lain yaa.. Makin banyak temennya :))

    BalasHapus
  24. Wah mba jd kita sama ya mulai ngebloh thn 2012. Tp wkt itu aku blm tau klo ngeblog bs menghasilkan uang krn kontenku isinya crafts terus sih hehe

    BalasHapus
  25. Semangat & totalitas yg perlu ditiru nih, keren mbaa.. kalau aku masih menganggap diriku partrime blogger, karena kerjaan utamanya masih jadi ibunya anak2 hehehe

    BalasHapus
  26. Aku belum bisa jadi blogger full time

    BalasHapus
  27. Tapi gpp sih, aku ikhlas jadi blogger part time saat ini

    BalasHapus
  28. aku belum kefikiran jadi full time blogger karena masih malas datang event wkwkwk

    BalasHapus
  29. Saya lebih suka menganggap blogging sebagai passion. Kalau untuk datang ke event, saya termasuk yang pemilih. Maunya yang sesuai niche blog saya

    BalasHapus
  30. Aku nge-blog usai dulu urusan di rumah.
    Nah, itu blogger apa ya namanya?
    Blogger part time ya?

    BalasHapus
  31. Kalau aku dibilang part time atau fulltime ya mbak ? hehehe kadang aku lihat jadwal anak-anak dulu soalnya

    BalasHapus
  32. Bagi bunda masih jauh utk menjadi full time blogger, bahkan jd blogger part time aja masih keteter, hehe..

    BalasHapus
  33. Kayaknya asyik ya jd blogger profesional tapi saya belum bisa kyknya karena wktnya msh banyak dipakai yg lain jg...tp ke arah sana adg dijajagi lah krn menyenangkan sih hehe...

    BalasHapus
  34. Gimana yaa...
    Hehehe~ susya juga menentukan blogger full time atau part time.
    Kalau melihat duniaku yang hanya menulis, sepertinya siih...masuk kategori blogger full time.

    Kalau dilihat dari kehadirannya di event...naini...
    Aku jarang banget, kak...karena masih mensinkronkan waktu dengan aktivitas anak dan suami.

    Gimana pun, tanggung jawab terbesarku adalah keluarga.

    BalasHapus
  35. Menurutku, nggak ngaruh sih sebutan full-time atau part-time bagi pekerja lepas. Kalau untuk pekerja kantoran, sebutan itu baru ngaruh karena gaji dan tanggung jawabnya beda. Hehe.

    BalasHapus
  36. Alhamdulillah banyak keuntungan lahir dan batin ya mbak dengan menjadi blogger. Jadi lebih fleksibel dibandingkan dengan bekerja di bawah otoriter orang lain hehe inspiratif mbak wati.

    BalasHapus
  37. Waah keren mba Wati, udah bisa memutuskan jadi full time blogger, kalau saya meskipun sudah resign tapi belum bisa jadi full time blogger karena pekerjaan utama saya sebagai full time mother, jadi blogger masih sampingan, hehehe

    BalasHapus
  38. Salut buat temen2 yg bela1in resign demi totalitass

    BalasHapus
  39. Saya sempat kepikiran resign juga waktu suami minta saya fokus jagain anak saja, tapi entahlah mba, masih berat, padahal emang paling "iri" kalau lihat orang gak susah dapat izin dari kantor. Ini cuti yang jadi hak pegawai aja kadang gak dikasih.. Eeehh.. Malah curhat.. Haha

    BalasHapus
  40. akupun dulu ketika resign mikir kegiatan apa yah dirumah tapi bikin otak kita tetap produktif.. dan jawabbnya yah sebagai blogger, tapi belum full nih hehhe..

    BalasHapus
  41. Wah super sekali nih Mba Wati resign untuk full time blogger. Kalau teman suamiku, resign supaya bisa jadi vlogger full time karena dia sering bolos kerja untuk ikut event. Yang tadinya gaji cuma 4 juta sebulan, sekarang dia dapatnya lebih banyak. Memang harus serius mengelola blognya supaya jobnya lancar.

    BalasHapus
  42. yang penting menjalaninya dengan hati senang Mba...selamat karena sudah committed menjadi full time blogger ya

    BalasHapus
  43. Seru ya Mbk cerita jadi blogger itu, aku pun happy menjalani Blogger Fulltime

    BalasHapus
  44. Akhirnya bisa mencurahkan waktu sepenuhnya buat Blog ya mbaak. Salut padamu mbaak, idolakuu

    BalasHapus
  45. Worth it kalo kata saya mah. Asal bisa manaje waktu dan mencatat semua penghasilan. Kalo saya, masih belom bisa. Jadinya masih sekadar sampingan. :)

    BalasHapus
  46. Aku gak sering ikut acara, tapi ya menikmati juga jadi Blogger. Itu kalau ketemu teman blogger emang serius belajar? Bukan rumpi? Hahaha

    BalasHapus
  47. Kalo buat perempuan worth it kak, tp buat laki laki hmmmm harus dilihat lagi sih kak

    BalasHapus
  48. Aku blogger sakkarepe dewe, mba :)) Sampai sekarang pun masih memposisikan ngeblog sebagai aktivitas untuk mengasah ketrampilan menulis dan bersenang-senang. Apa yang didapat dari aktivitas itu adalah bonus tak ternilai. Ya rejeki berupa materi, ya rejeki silaturahmi. Masih belum sanggup mengkotakkan diri ke dalam kategori full time atau part time.

    BalasHapus