My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi: Sembutopia
Tampilkan postingan dengan label Sembutopia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sembutopia. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 Desember 2020

Mengapa Buah Pir Selalu Mengiringi Langkah Sehatku?
Desember 05, 2020 34 Comments




Assalamualaikum Sobat. Adakah yang tahu kalo tanggal 5 Desember 2020 diperingati sebagai WORLD PEAR DAY 2020? Dari info yang saya baca Hari Pear Sedunia selalu dirayakan pada puncak musim buah pir. Waktunya tuh biasanya selama awal bulan Desember.

Tapiii ... perayaan World Pear Day ini biasanya dimulai selama akhir pekan pertama Bulan Desember. Tujuan perayaan ini tentu saja untuk mempromosikan semua jenis buah pir yang lezat ini ke seluruh dunia. 


Sobat yang pernah makan buah pir tentu tahu kalo buah ini rasanya manis dan berair. Namun apakah sobat tahu kalo buah ini telah ada sejak 5.000 SM?


Jadi buah pir ini terkenal berumur panjang nilai simpannya. Karena itu, selain umur simpannya yang lama, manfaat juga banyak, pir menjadi komoditas yang sangat diinginkan di antara rute perdagangan dunia kuno. Nah, Amerika Serikat merupakan salah satu negara penghasil buah pir terbesar di dunia. Pir tersebar lebih di 24 negara termasuk Selandia Baru, Indonesia, India, Uni Emirat Arab, Meksiko, dan masih banyak negara lainnya.  


Bapak Kafi Kurnia dari Peka Consult dan founder Sembutopia mengajak masyarakat untuk peduli menjaga kesehatan dengan rajin makan buah, termasuk pir. Alasan beliau tentu saja supaya daya tahan tubuh masyarakt terjaga dengan baik.


Berikut ini penuturan Bapak Kafi :

“Pir memiliki tekstur yang lembut dan menyerupai mentega. Pir kaya akan serat makanan, Vitamin C, Vitamin K, tembaga, dan kalium. Buah pir dianggap sebagai salah satu makanan tersehat dan dapat menurunkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan kanker.” 


Nah, aku pengen cerita tentang buah pir. Sudah sejak tahun 1994 aku mulai mengenal buah yang satu ini. Sebelumnya sih udah tahu tapi belum ada keinginan untuk menyicipinya. Aku pikir buah pir itu kapes-kapes. Ah istilah Jawa sih ini. Artinya kayak berair tapi juga ada ampasnya, hahaha. Bahasa Jawa tuh susah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.


Namun ada satu kejadian yang bikin memaksaku untuk mengonsumsi pir. Mau tahu nggak apa sih alasan akhirnya aku jadi jatuh cinta banget dengan buah pir? Yuk silahkan dibaca :

Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

Tahu kah sobat kalo buah pir memiliki kandungan antioksidan yang tinggi seperti vitamin C dan tembaga?  Hal ini tentunya membantu tubuh dalam meningkatkan sistem kekebalan yang berguna untuk melawan berbagai penyakit.


Seperti kondisi saat ini, pandemi yang masih belum jelas kapan bisa berakhir. Setiap warga diharap memiliki sitem imun tubuh yang bagus. Karena virus ini memang bisa dikalahkan dengan kondisi tubuh yang sehat dan imunitasnya terjaga.

Cemilan Sehat untuk Ibu Hamil

Pengalaman tahun 1995 saat hamil dan menyusui si sulung dahulu, dokter menyarankan agar aku memperbanyak konsumsi buah pir. Menurut penuturan dokter kandungan yang merawatku, khasiat buah pir untuk ibu hamil itu bagus banget. Buah pir hijau atau pir kuning mengandung nutrisi yang sehat untuk ibu hamil, seperti serat, kalium, dan folat. 


Alasan dokter saat itu adalah aku mengalami kenaikan yang tinggi dari berat badan sebelum hamil. Ada sih sekitar 18 kg padahal baru masuk akhir trimester kedua. Gimana dong nanti kalo sampai trimester ketiga, bisa-bisa susah melahirkan. Jadi konsumsi nasi dikurangi, tapi protein tetap seperti biasa.  Daaan ... aku harus banyak makan buah terutama pir. 


Tahu dong kalo buah pir itu kaya serat, airnya banyak, jadi bisa jadi cemilan sehat untuk ibu hamil. Gampang kenyang kaaan?! Terlebih dengan mengonsumsi pir itu rutin selama hamil, bakal meringankan sembelit. Ibu hamil sering loh ngalami sembelit. Juga buah pir ini memiliki kandungan kalium yang manfaatnya adalah untuk kesehatan jantung dan merangsang regenerasi sel. Kandungan asam folat yang ada juga mendukung proses tumbuh kembang janin di dalam rahim ibu.


Aman untuk bayi

Konsumsi buah pir untuk bayi tak perlu diragukan keamanannya. Mengutip dari situs Firstcry Parenting, pir merupakan salah satu buah yang mudah dicerna. Jadi, tak ada masalah jika sobat ingin memberikannya pada si Kecil.

Kandungan vitamin dalam buah pir juga dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan bayi, sehingga tubuh bayi akan lebih kuat dalam menghadapi ancaman penyakit.

Bagus untuk asam lambung

Khasiat buah pir untuk asam lambung tak lepas dari nutrisi yang dimiliki. Jika dibandingkan dengan apel, pir memiliki kadar pektin lebih tinggi. Kandungan buah pir tersebut membuatnya sangat berguna bagi penderita asam lambung.

Pektin adalah jenis serat larut yang dapat meningkatkan fungsi saluran pencernaan. Secara tidak langsung, ini akan memengaruhi kadar asam yang ada di lambung. Oleh karena bukan merupakan buah asam, pir sangat aman untuk dikonsumsi oleh penderita asam lambung.

Mempercepat detoksifikasi

Gerakan usus yang teratur dan adekuat sangat penting untuk ekskresi racun harian dalam empedu dan feses. Pir memiliki kandungan air yang tinggi dan dapat membantu menjaga feses tetap lembut dan mendorong sistem pencernaan untuk mengeluarkan racun.

Penelitian yang dimuat salah satu lembaga pada tahun 2015 tentang manfaat kesehatan pir menunjukkan bahwa pir memiliki efek pencahar yang berasal dari kandungan serat dan fruktosa yang tinggi.

Menurunkan risiko kanker

Kandungan serat yang tinggi dalam pir dapat mengikat sel-sel karsinogenik penyebab kanker. Kandungan antosianin dan asam sinamatnya dalam pir juga telah terbukti dapat melawan kanker.



Pir dapat menghilangkannya dan mencegah kanker usus besar. Selain itu, mengonsumsi buah pir setiap hari dapat mencegah kanker payudara hingga 34 persen pada wanita setelah menopause.

Manfaat buah pir untuk diet

Tak sedikit orang yang menggunakan buah pir untuk diet. Sebab, berbagai kandungan buah pir dipercaya dapat mendukung proses penurunan berat badan. Baik pir hijau atau pir kuning sama-sama memiliki serat yang tinggi, bisa membuatmu merasa kenyang lebih lama.



Selain itu, kalori buah pir juga sangat rendah, sehingga cocok untuk dijadikan sebagai menu diet. Menurut sebuah penelitian, wanita yang makan tiga buah pir dalam sehari bisa kehilangan lebih banyak berat badan daripada yang tidak mengonsumsinya.

Menurunkan risiko diabetes

Baik apel dan pir dianggap sangat membantu dalam mengurangi risiko diabetes karena jumlah seratnya yang tinggi, diketahui membantu menjaga kadar gula darah turun.



Nah sobat, itu lah manfaat buah pir yang udah mengiringi langkah sehatku selama nyaris 25 tahun mengonsumsinya. Meski enggak setiap hari, karena aku selingi dengan konsumsi buah Apel, Pepaya, Nanas, Melon, atau Anggur. Paling tidak dengan mengonsumsi buah-buahan ini sobat tidak akan lagi mengalami sembelit, atau gangguan kesehatan lainnya. Kesehatan itu mahal harganya. Namun kalo udah sakit lebih mahal lagi biaya pengobatannya. Jadi konsumsi buah itu penting, dan pilihan ada di tangan kalian. Wassalamualaikum.

#WorldPearDay #PearUpIndonesia #rajinmakanbuah #sembutopia #stayhealthy #USAPear
Reading Time:

Rabu, 28 Oktober 2020

92 Tahun Sumpah Pemuda, Tantangan Pemuda di Masa Pandemi
Oktober 28, 2020 28 Comments

 


Assalamualaikum Sob. Bagaimana kabar kalian, wahai pemuda? Ingat nggak kalo hari ini, tepat tanggal 28 Oktober 2020, 92 tahun yang lalu adalah hari bersejarah? Pemuda Indonesia melangsungkan Kongres Pemuda II yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda.


Momen Sumpah Pemuda ini juga menjadi muara dalam perjalanan panjang bangsa Indonesia meraih Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945.


Terus terang menuliskan momen ini bikin saya merinding. Mengenang cerita sejarah yang hanya bisa saya baca dari buku dan literatur saat sekolah dan kuliah. Mengingatkan betapa kokohnya pemuda Indonesia pada masa itu dalam berkeyakinan. Meski sebelumnya sempat terpecah belah oleh konflik kesukuan, namun akhirnya bisa bersatu dalam sumpah yang diikrarkan seluruh organisasi kepemudaan yang ada. Seperti Jong Java, Jong Sumatra, dan lainnya.


Lahirnya Sumpah Pemuda

Moh Yamin lah yang menerbitkan kumpulan sajak berjudul Indonesia, Tumpah darahku. Dari buku sajak ini tercetus niat untuk sepakat pentingnya persatuan pemuda. 



Deklarasi Sumpah Pemuda lahir setelah keputusan kongres yang kedua kalinya diselenggarkan oleh seluruh organisasi kepemudaan.


Teks Sumpah Pemuda :

Pertama : Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia

Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Peran Pemuda di Masa Pandemi

Bukan hal baru bahwa pemuda selalu menjadi ujung tombak perubahan satu bangsa. Bahkan peradaban baru bisa muncul dari pemikiran pemuda yang kreatif dan inovatif.


Namun gempuran masalah kita hadapi bertubi-tubi, penyebaran hoax, memecah belah persatuan bangsa, hingga tindakan anarki dari anak bangsa. Dan kini sudah 8 bulan negeri ini mengalami pandemi yang rasanya tak kunjung berakhir. Pemuda pemudi Indonesia kembali menghadapi persoalan pelik, pendidikan yang terhadang pandemi, usaha yang mandheg, dan segala sektor terpuruk karena covid-19. 


Pada saat pandemi seperti sekarang, peran pemuda sangat penting. Saya ingat dengan keponakan, lulusan perawat yang memilih daftar menjadi relawan tenaga medis di Jakarta. Sebelumnya dia bekerja di salah satu klinik di Bogor. Kemudian saat kontraknya selesai dia pulang ke Semarang. Berbarengan dengan covid yang datang saat bulan Februari, membuat ponakan saya ini urung berangkat lagi. 


Dari informasi temannya, dia tahu bahwa tenaga medis saat ini sangat dibutuhkan kehadirannya. Dia pun coba mendaftar untuk jadi relawan tenaga medis untuk penempatan di wisma atlet. 


Sekarang ponakan saya ini sedang bertugas menjadi tenaga medis di wisma atlet. Terbayang kesusahan yang bakal dihadapi dengan baju APD dan protokol kesehatan lainnya. Namun dia merasa pilihannya tepat, alhamdulillah didukung pula oleh orang tuanya.


Kamu bukan tenaga medis, apa yang bisa dilakukan untuk membantu pemerintah melawan covid-19?

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Di antaranya :

- Menerapkan Protokol Kesehatan

Sebagai pemuda yang lahir di era milenial, sudah tentu faham dengan produk digital. Juga memahami setiap informasi kesehatan yang selalu dibagikan oleh dinas kesehatan masing-masing kota atau kabupaten. Bahkan juga oleh Gugus Tugas Covid-19 pusat maupun daerah.

Termasuk adalah menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah untuk aktivitas yang produktif. Jangan pernah menjadi generasi milenial yang tidak peduli pada 3M. Yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air dan sabun setiap kali ingin makan atau mengusap wajah.

Kan sedih kalo melihat anak muda yang nongkrong berlama-lama di kafe atau angkringan tanpa pakai masker. Ngobrol yang nggak penting, hingga menyebarkan droplet yang kita nggak pernah tahu bakal menjadi OTG atau yang menularkan.

- Kolaborasi Dalam Berkarya

Hal mudah yang bisa dilakukan oleh kaum muda adalah menjadi relawan sesuai kemampuannya. Kaum muda yang memiliki ketrampilan desain grafis, bisa bekerja sama dengan individu lain yang pintar menjahit. Dua keahlian yang digabung bisa menjadi produsen masker. 

Bekarya sesuai kemampuan sangat dibutuhkan oleh negeri ini dari kaum mudanya. Ibaratnya pemuda bisa menjadi energi negeri ini untuk bertindak, berjuang, bersatu melawan covid.

Peduli Warga Terdampak Pandemi

Sering ya orang menunggu punya harta berlimpah agar bisa sedekah. Coba hapus paradigma ini, karena sedekah atau berbagi nggak harus punya duit berlebih.

Mengumpulkan duit 10ribu bila digerakkan dan dikumpulkan dari 1000 orang, bisa untuk membeli sembako. Dan bisa didonasikan untuk keluarga yang terdampak pandemi karena kena PHK. 

Kalian bisa melakukan dari tingkat terdekat, wilayah RW misalnya. Masih banyak warga yang tergerak hatinya untuk berdonasi menyerahkan duit mulai 5 ribu hingga berapa pun yang dimiliki. Saya bisa menuliskan ini karena pengalaman pribadi. Dari lingkungan tetangga, WAG reuni SMP, dan keluarga juga. 

Beberapa dari donatur bahkan memiliki penghasilan yang sedikit. Namun hatinya mampu tergerak menyisihkan duit untuk donasi. Karena mereka merasa masih bisa makan, sementara mengingat ada saudara atau tetangga yang mulai bingung apakah besok pagi masih bisa makan.

Menjadi kaum muda yang peduli, menjadi penggerak komunitas atau lingkungan tempat dia tinggal, menghimpun dari yang sedikit menjadi banyak. Percaya lah tenaga dan pikiran kalian mampu untuk melakukan kegiatan ini.

- Berbeda itu Harmoni Kehidupan

Menjadi berbeda bukan lah kesalahan. Kalian terlahir dari setiap individu yang tak sama. Namun dari perbedaan ini lah bakal lahir harmoni kehidupan yang menarik, berwarna, namun tetap dalam semangat bersatu menjadi putra ibu pertiwi.

Perbedaan agama, suku, keyakinan, bahkan harta, jangan menjadi penyekat untuk berkarya bersama. Indonesia dilahirkan dari persatuan warganya. Satu ideologi yaitu Pancasila. Yang merupakan norma atau nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dipegang sebagai wawasan kebangsaan.



Pemuda Pemudi Indonesia, Bersatu dan Bangkit lah!

Kalo melihat logo Sumpah Pemuda ke 92 tahun ini, ada makna yang perlu kalian ketahui. 



- Dua insan yang saling terhubung menggambarkan semangat persatuan pemuda Indonesia yang aktif dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia pada hari Sumpah Pemuda ke 92th.

- Warna Biru pada logo melambangkan lautan dan warna hijau melambangkan hutan /pertanian Indonesia sebagai salah satu kekayaan Sumber Daya Alam negeri.

Konsep logo yang dibuat seakan menyambung dan tidak terputus melambangkan semangat persatuan dan kerjasama untuk melawan COVID-19

- Font: Montserrat Bold Memiliki kesan tegas sebagai salah satu sifat pemuda yang energic dan aktif

- Perpaduan warna yang beragam melambangkan keberagaman Indonesia pada agama, suku, ras, dan bahasa.


Banyak harapan dari peringatan 92 tahun Sumpah Pemuda untuk Indonesia yang lebih jaya. Kaum muda yang melek teknologi, semoga menjadi lebih bijak dengan menggunakan jari-jarinya saat berinteraksi di media sosial. Jangan gampang terhasut dan ikutan nyinyir tentang satu isu. Cari informasi yang tepat dan gunakan akal sehat. 

Pada kesempatan ini founder Sembutopia, Bapak Kafi Kurnia mengatakan:

Mpu Peniti, orang yang saya hormati, telah jauh hari mengetahui bahwa bencana global akan terjadi. Saya sudah lama diwanti-wanti untuk mengajak generasi muda  selalu menyebarkan hal baik, terkait pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan baik untuk tubuh. Moment ini adalah saat tepat bagi kita bersama untuk bersama bangkit dan terus semangat menghadapi segala masalah, termasuk pandemi global

Semoga pandemi lekas berakhir. Tentu ada solusi dari hal ini, misal dengan penemuan vaksin yang bisa diakses oleh semua warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Semoga perekonomian bisa bangkit kembali. Harapan dan doa dibarengi ikhtiar semoga bisa terwujud. Wassalamu'alaikum sobat.


#sumpahpemuda2020 #bersatudanbangkit #sembutopia #rajinmakanbuah #ayoolahraga #stayhealthy


Dokumentasi dan materi :

- Sembutopia

- Tribunnews

- Curhat Kerabat

Reading Time:

Senin, 07 September 2020

Ajarkan Anak Suka Membaca, Mendidik Karakter Menjadi Bijak Bermedia Sosial
September 07, 2020 11 Comments


Ajarkan Anak suka baca


Assalamualaikum Sahabat. Masih kah ada yang nonton TV nasional? Kalo dari teman, kerabat, dan kenalan saya, masih ada beberapa orang yang masih nonton tayangan TV nasional. Namun lebih banyak lagi yang tidak pernah nonton dengan alasan tayangan tidak menarik, tidak mendidik, dan berbagai alasan lain.

Maklum deh kalo banyak kalangan yang tidak tertarik nonton TV nasional. Bayangkan aja sinetron yang tayang juga seringnya merupakan tontonan dengan alur cerita tidak masuk akal. 

Eh ini bukan kata saya loh. Namun komentar dari mereka yang sempat nonton beberapa dan enggan lagi meneruskannya. Kalo saya memang udah lama nggak nonton tv jadi penilaiannya tentu tidak bisa dipercaya. Teman saya ini bisa menceritakan dengan detil, tapi tak ketinggalan pula kalimat protesnya tentang sinetron Indonesia.

"Kalo enggak suka, ngapain nonton?"

"Karena aku nggak bisa nonton tv kayak pilihanmu, bisa nonton film luar dari channel berbayar,"

Hmm, iya sih. Kalo pilihan tayangan tidak ada bisa saja mereka terpaksa menonton apa yang ada. Tentu dengan ngomel-ngomel tidak puas setelah melihat tayangan sinetron. Akhirnya pilihan lain adalah nonton video di youtube ataupun di media sosial lainnya.  

Dan teman saya terkaget-kaget menjumpai kalimat komentar di bawah video. Kalimat kasar, tanpa empati, sesuka hati menulis komentar tak peduli lagi dengan sopan santun berbahasa tulisan.

"Ada apa dengan bangsa ini, Wat? Enggak peduli usia berapa, mereka sama menuliskan komentar yang tidak sopan. Nggak pantas dibaca anak usia di bawah umur,"

Saya hanya mampu terdiam. Karena memang benar dengan ucapan teman saya ini. Setiap orang bebas menuliskan komentar apapun itu tanpa memedulikan siapa yang membaca, atau orang yang dikomentari. Intinya kebanyakan mereka tak lagi memiliki rasa malu bila menulis hal buruk di kolom komentar.


Indonesia Kehilangan Sastrawan Termasyur

Dalam kurun lima tahun, coba ingat-ingat ada berapa sastrawan negeri ini yang sudah meninggalkan dunia fana ini.

Kalian tidak mengingatnya sama sekali? Bikin sedih nih.

Bagus deh bila kalian masih ada yang teringat, meski satu atau dua sastrawan yang mendahului kita. Seperti akhir tahun 2018, ada Eyang Nh. Dini yang telah meninggal dunia. Kemudian tahun ini sastrawan Sapardi Djoko Damono, dan disusul dalam waktu berdekatan adalah Ajip Rosidi pada  bulan Juli 2020 ini.


Ketika kabar duka tentang sastrawan yang meninggal dunia, tanggapan tiap orang tak sama tentu. Mereka yang pernah bertemu, berbincang, atau bahkan dekat hubungannya, bakal terhenyak sedih. Mengingat kembali saat perjumpaan dalam satu waktu yang pasti menyisakan kenangan terbaik dari almarhum atau almarhumah.

Bagi mereka yang tak pernah tertarik membaca karya sastra, kepergian sosok sastrawan bisa jadi tak akan meninggalkan kesan. Terlebih bila seumur hidupnya tak pernah sekalipun memiliki kesukaan baca buku atau karya sastra lainnya, makin tak peduli tentunya.

Saya pernah mendengar kisah seorang penulis di negeri Jiran yang mendapat dukungan dari pemerintah nya berupa penghargaan dan materi. Kalo dilihat dengan hasil karyanya tentu masih kalah jauh dibanding penulis karya sastra di Indonesia. Penulis di sana sudah dianggap sebagai sastrawan dan kehidupannya mendapat perhatian dari pemerintahnya.

Bayangkan dengan kisah hidup eyang Nh. Dini yang sempat nggak punya rumah dulu. Hingga mendapatkan bantuan dari GKR Hemas dengan menempati sebuah rumah di daerah Jogja. Meski akhirnya beliau kemudian mendapat perhatian dari berbagai pihak dan ananda nya, hingga akhir hayatnya.

Besok, tanggal 8 September diperingati sebagai Hari Aksara Internasional. Hari Aksara Internasional atau Hari Melek Huruf Sedunia ditetapkan oleh Unesco pada 17 November 1965. Peringatan ini diniatkan untuk mengingatkan kita bahwa melek aksara ini sangat penting bagi kehidupan.

Bayangkan aja ya misalkan kamu sama sekali nggak suka baca. Melihat berita di sosial media, bisa-bisa menanggapi dengan nyinyir. Padahal kadang isi berita tak sesuai dengan judul. Penulis sengaja memilih judul yang bombastis agar banyak yang baca. 


Saya dan Buku, Tak Akan Terpisahkan 

Iqra'... baca lah, merupakan kata pertama dari wahyu yang disampaikan Tuhan kepada Nabi Muhammad Saw. Makna Iqra' ada 4, yaitu bagaimana cara kita membaca Quran dan mengkhatamkannya. Insyaalah meski tak tahu artinya, asalkan bacaannya benar akan mendapat pahala.

Iqra' dalam makna kedua adalah bagaimana mendalami Al Quran dengan mengetahui tafsirnya. Makna ketiga adalah bagaimana kita menghayati serta menjadikan pedoman hidup sehari-hari. Dan makna keempat adalah sebagai menyingkap tabir-tabir dalam Quran. 

Seperti yang dituturkan oleh Quraish Shihab, dengan membaca kemajuan seta peradaban bisa tercipta.

Orang yang suka membaca, akan memiliki perasaan dan imajinasi yang menyatu. Dari membaca bisa tercipta ide kreatif yang tak terbatas. 

Saya sendiri suka membaca sejak masih kecil karena melihat orang tua yang juga menyukai bacaan. Ada koran, majalah, dan buku-buku di rumah masa kecil. Hal ini menumbuhkan minat baca saya dan adik-adik hingga sekarang ketika kami udah dewasa dan berkeluarga.

Kesukaan baca saya juga didukung ketika kelas 2 SMP mendapat tugas membuat resensi buku sastra. Guru membebaskan kami memilih sendiri buku sastra yang tersedia di perpustakaan sekolah. Saat itu saya memilih buku berjudul Kasih Tak Sampai karya Marah Rusli.

Kisah Siti Nurbaya yang begitu berwarna, telah membangkitkan minat saya membaca karya sastra lainnya. Usai menuliskan resensi Kasih Tak Sampai, saya dan beberapa teman menjadi penghuni tetap perpustakaan sekolah demi menuntaskan seluruh bacaan karya sastra yang ada di sana.

Saya begitu haus dan ingin menghabiskan seluruh buku yang tak ada di rumah. Sebuah pengalaman hidup yang menemani saya bertumbuh dan menciptakan kepribadian yang tentu tak sama dengan orang lain. 

"Ajarkan sastra pada anak-anakmu, agar yang pengecut menjadi pemberani" --Umar Bin Khattab.

Pernah kalian membaca satu ungkapan dari khalifah dan sahabat Rasulullah SAW ini? 

Umar Bin Khattab sangat mengapresiasi sastra pada zamannya. Menurut beliau, bangsa Arab membutuhkan hal ini. Karena sastra sangat berhubungan pada semangat dan kepahlawanan. 



Karya sastra biasanya jujur dan berani dalam penggunaan kata-kata. Sastrawan pintar meramu kata tanpa harus takut dengan ancaman pembaca maupun penguasa. Terlihat sekali dari beberapa karya sastra yang ada di Indonesia. Seperti milik Pramoedya Ananta Toer yanng novelnya salah satunya menceritakan kejatuhan dan keterpencilan manusia. Dari tulisannya ini, dia mendekam di penjara.

Anak-Anak dan Buku Pilihan

Mengingat pengalaman yang menyenangkan dengan buku, saya pun mengajak anak-anak agar suka baca juga. Suami saya orang yang kurang suka baca buku. Baca majalah atau koran selalu yang berhubungan dengan otomotif. Tapi bacaan lainnya, dia nggak menyukainya.

Namun saya masih bersyukur karena keinginan mengenalkan anak-anak pada buku, sangat didukung oleh suami. Dia tahu bagaimana kecintaan saya pada buku, telah mengantarkan pengalaman yang kaya dan menjadi hal baru.

Pengalaman memiliki karya tulisan yang beberapa kali mejeng di surat kabar dan majalah. Bahkan saat ini saya bisa berkarya menjadi blogger dari kesukaan membaca tema buku apa aja.

Mengenalkan buku pada anak-anak memiliki pengalaman yang berbeda. Saya pernah menuliskannya dalam artikel di sini.

Silahkan baca : Mengajak Anak Minat Baca Buku

Saat ini buku koleksi mereka mulai beragam. Si sulung dengan karya penulis favoritnya, yaitu Pramoedya Ananta Toer. Sementara si bungsu suka karya penulis Sir Arthur Conan Doyle, yaitu Sherlock Holmes. 


Selain itu ada beberapa koleksi buku yang ada di rak buku di kamar masing-masing. Saya tak pernah memaksakan pada anak-anak, buku mana yang bagus. Saya hanya sebagai pengamat yang akan meneliti terlebih dulu apakah bukunya pantas untuk jadi bacaan mereka.

Sebagai ibu, saya ingin memposisikan diri sebagai teman mencari buku kesukaan. Tentu aja kegiatan ini menjadi kesenangan kami karena bakal ada yang jadi tukang traktir jajan buku. Siapa lagi kalo bukan si bapak, hahahaa.

Tugas saya mengenalkan anak-anak untuk mencintai buku dan membacanya, udah terlaksanakan. Saya puas mereka suka baca buku dan tulisan yang berkualitas di website. 

Saya telah mengajarkan pada keduanya bahwa menulis itu butuh keberanian untuk memamerkan kreativitas seseorang. Jadi jangan gampang menghujat tulisan seseorang. Saya lebih menyukai anak-anak memiliki karya yang bisa dibanggakan, bukan menjadi netizen nyinyir.

Syukurlah mereka bukan termasuk golongan netizen nyinyir. Ada satu pengalaman dari putra salah seorang teman yang masuk penjara gara-gara status di media sosial. Saya jadikan pengalaman ini sebagai pembelajaran anak-anak agar bijak bermedia sosial. 

Salah satu cara bijak menggunakan media sosial adalah dengan suka membaca. Dan saya yakin anak-anak bijak menggunakan media sosial masing-masing. 

Namun saya masih tetap menginginkan agar lebih banyak lagi generasi muda yang suka baca. Nggak hanya membaca judulnya dan kemudian berkomentar sesuka hati. 

Jalan yang saya pilih adalah dengan menjadi blogger. Saya memiliki kebebasan menulis apa aja, namun tentunya yang bermanfaat untuk pembaca.

Ajarkan anak suka baca


Artikel di blog ini yang mengusung niche lifestyle, menjadikan saya mudah memilih tema. Coba deh kamu cari di arsip. Mau baca cerita horor dari pengalaman keluarga dan tetangga pun ada juga. Atau pengalaman nonton film yang saya tulis review nya, bisa jadi pilihan bagi yang suka nonton.

Menuliskan pengalaman yang saya alami, ternyata bisa menjadi dokumentasi perjalanan hidup. Anak-anak dan cucu, bahkan keluarga besar saya bisa turut membaca cerita saya. Bukan kah saat ini udah era digital, di mana setiap orang lebih menyuka cari informasi dari gawai?!

Itu lah sebabnya sesekali saya suka berbagi link artikel blog di WAG keluarga, hahahaa.

Paling enggak, saya mengajarkan bahwa cari dan baca lah berita dari sumber yang valid. Saya insyaa Allah akan menuliskan artikel tanpa hoax. Artikel kesehatan yang saya tulis berdasarkan pengalaman sendiri pun, juga menyisipkan keterangan dari dokter yang merawat keluarga.



Saya memang bukan seorang sastrawan. Namun dengan menuliskan pengalaman hidup saya dan keluarga di blog ini, harapannya adalah menjadi pembelajaran pembaca. Dan saya senang ketika ada orang yang tidak saya kenal, menghubungi via email. Bertanya lokasi tempat wisata yang saya tulis, cara menangani anak kejang karena mengidap epilepsi, dan ucapan terima kasih mereka karena beberapa hal yang udah saya tuliskan.

Semua feedback pembaca blog ini dari apa yang saya tuliskan, nilainya sangat berharga. Menjadi amunisi bagi saya untuk terus menulis hingga Tuhan tak lagi mengijinkan saya. Wassalamualaikum.


Referensi :

https://www.liputan6.com/ramadan/read/3972313/quraish-shihab-menyelami-makna-iqra-wahyu-pertama-yang-diterima-nabi-muhammad-saw

- https://www.kompasiana.com/lanyhardila/5bfaabb86ddcae139b412056/peran-sastra-dalam-membentuk-karakter-siswa?


#sastraindonesia #akoer #Indonesia Berjaya #sembutopia #sembuhkanindonesia #hariaksara #internationalliteracyday #hariaksarainternasional

Reading Time:

Sabtu, 30 Mei 2020

Hidup Lebih Sehat Tanpa Paparan Asap Rokok, Coba Puasa Saat World No Tobacco Day
Mei 30, 2020 38 Comments

Hidup Lebih Sehat Tanpa Paparan Asap Rokok

World No Tobacco Day

Assalamualaikum Sahabat. Tanggal 31 Mei 2020 nanti akan diperingati sebagai WORLD NO TOBACCO DAY atau hari tanpa tembakau sedunia. Seperti biasa hari tanpa tembakau dimaknai dengan menyerukan para perokok untuk tidak merokok atau menghisap tembakau selama 24 jam secara serentak di seluruh dunia.

Sebenarnya kampanye hari tanpa tembakau sudah dilakukan rutin tiap tahun. Para perokok diajak untuk 'berpuasa' sehari tidak merokok. Apakah mereka melakukannya? Saya yakin banyak yang tidak mengikuti anjuran ini. Karena saya ingat pada tanggal 31 Mei tahun lalu, masih banyak saya temukan para perokok tetap aja santuy merokok di tempat umum.

Bahkan nggak perlu jauh keluar rumah deh. Setiap saat meski di rumah aja, saya harus menutup pintu rumah rapat. Karena tetangga sebelah rumah adalah perokok aktif. 

Pengennya duduk di teras sambil menatap rimbunnya tanaman dalam pot yang saya rawat tiap hari. Namun kalo mendadak ada asap rokok yang dikirim ke rumah, tentu saja bikin saya kabur.

Cerita Sedih Teman SMA

Dua tahun yang lalu, saya nengok teman SMA saya di rumah sakit. Dia adalah teman perempuan yang tidak pernah merokok. Suatu hari dia sakit batuk dan tak sembuh meski udah ke dokter sampai dua kali. 

Akhirnya oleh dokter yang ketiga, dia disarankan periksa ke rumah sakit untuk tindak lanjut. Setelah menjalani pemeriksaan detil, ketahuan kalo dia kena kanker paru-paru stadium 3. Sediiih.

Stop Merokok
Teman yang pakai kerudung coklat. 
yang meninggal karena kanker paru-paru

Selama tujuh bulan dia menjalani perawatan tiga kali masuk rumah sakit. Menjalani kemoterapi rutin seminggu sekali selama tiga bulan. Ketika masuk rumah sakit yang entah ke berapa kali, saya kaget waktu bezuk dia. Tubuhnya kurus, tak terlihat sinar semangat dari wajahnya yang biasanya terlihat meski anaknya kalem.

Dari cerita kakak iparnya yang nemenin di rumah sakit, teman saya ini terpapar asap rokok sepanjang hidupnya. Dari ayahnya yang perokok aktif, kakak laki-lakinya semua perokok. 

Mengapa hanya teman saya yang kena kanker paru-paru, sementara ayah dan kakak-kakaknya tidak? 

Nggak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini tentunya karena hanya saya ucapkan dalam hati.

Coba bayangkan kejadian ini menimpa kamu, yang seorang ayah, kakak laki-laki, adik laki-laki, om, pakdhe, dari seorang perempuan yang semula selalu semangat menjalani hidup.  Namun langsung terpuruk tak berdaya ketika kanker paru-paru hadir dalam tubuhnya akibat paparan rokok dari orang-orang yang disayanginya.

Nulisnya sambil nahan tangis, mengingat teman saya yang telah berpulang. Hikss.

Bahaya Paparan Asap Rokok

World No Tobacco Day

Dari info yang ada di Wikpedia, kebiasaan merokok memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Catatan data kematian karena disebabkan merokok, terdapat sebanyak 5,4 juta jiwa. 

Sekitar 15-35 persen kanker paru pada non-perokok disebabkan oleh paparan asap rokok, atau yang juga disebut sebagai perokok pasif. Ini lah yang sering diabaikan oleh mereka para perokok aktif karena menganggap asap pasif itu tidak berbahaya.

Sebagai istri, ibu, adik, keponakan, atau anak perempuan, kamu berhak untuk menolak asap rokok di rumah. Paling tidak ini yang saya lakukan ketika ada tamu, saya meminta dia duduk di luar rumah. Saya memang tegas untuk menentukan aturan tentang larangan merokok di rumah saya. Itu teritori saya dan tidak boleh ada yang menolak aturan yang saya terapkan.

Alhamdulillah suami dan anak-anak tidak ada yang merokok. Saya beberapa kali menegur suami tiap kali pulang dan tubuhnya baru asap. Jawaban dia adalah teman, pekerjanya, atau tamu yang hari itu bertemu dengannya yang merokok.

Karena sejak kecil terlindung dari paparan asap rokok, indra penciuman saya sangat peka terhadap asap rokok. Adik saya dulunya adalah perokok yang tiap hari tak bisa lepas dari kebiasaan buruk ini. Saya dulu sering bertengkar masalah asap rokok karena baunya tetap lekat di ruangan meski orangnya udah nggak di sana. 

Bapak juga mendukung usaha saya untuk menolak asap rokok di dalam rumah. Karena beliau pun bukan perokok dan ngerti bahayanya asap rokok bagi keluarga. Makanya saya heran kenapa saudara laki-laki kami bisa menjadi perokok aktif. Memang sih itu akibat pergaulan dengan teman-teman SMA nya dahulu. Teman satu genk-nya semua perokok. Namanya anak muda, yang tidak memiliki identitas diri, mau aja dipaksa merokok. Dan keterusan hingga dewasa.

Sampai suatu hari dia terkapar di kasur. Tubuhnya panas, nggak nafsu makan, dan hanya merasa mual. Setelah diajak ke dokter, ternyata kena hepatitis. Penyakit yang disebabkan oleh virus, gaya hidup tidak sehat, suka merokok, dan begadang.

Karena sakit, dia tentu saja langsung berhenti merokok. Makan saja harus yang bahannya lembut seperti bubur. Bahkan ibu saya sampai bikin minuman dari tempah temulawak agar adik saya doyan makan kembali. Temu lawak juga bagus untuk pencernaan. Tentu saja pengobatannya dengan konsumsi obat dari dokter.

Cukup lama juga perawatannya hingga benar-benar sehat. Dia bahkan tidak bekerja hingga dua bulan lebih.

Setelah benar-benar sembuh dari hepatitis, adik saya mulai mengubah pola hidupnya yang selama ini amburadul.

Ini yang dilakukan adik saya :

- Makan teratur dengan gizi seimbang, memperbanyak sayuran dan buah yang bertekstur. Buah yang rutin dikonsumsi adik saya adalah pepaya, pear, jeruk, dan apel.

World No Tobacco Day

Bikin jus kurma dicampur dengan susu yang bisa melindungi liver dari racun akibat radikal bebas yang masuk dalam tubuh.

- Menghindari teman pergaulan yang kecanduan rokok
- Aktif olah raga, dia memilih fitnes dan gowes 
- Memperbanyak waktu dengan keluarga, karena kalo ngumpul gitu bikin dia tidak bisa merokok. Sejak menikah dan punya anak, adik saya mendapatkan istri yang berani menolak asap rokok di rumah

Tapi intinya berhenti merokok ada pada niat. Seperti yang dituturkan oleh adik saya,"Yang penting niat, mau dikasih rokok pun kalo udah niat berhenti ya enggak bakal tertarik merokok lagi,"

Mohon doanya semoga dia benar-benar berhenti dari kebiasaan buruk merokok ini, sahabat.

Kalo untuk aturan larangan merokok di rumah itu tergantung pada pemilik rumah tentunya. Sementara yang paling efektif adalah larangan merokok di tempat umum. Aturan mengenai larangan merokok di tempat umum dapat menekan risiko tersebut. Beberapa daerah di Indonesia sendiri telah memiliki perda yang melarang aktivitas merokok di tempat-tempat tertentu.

Mengutip Health, beberapa kelompok perokok pasif lebih rentan terkena kanker paru. Termasuk di antaranya mereka yang mulai terpapar asap rokok sejak anak-anak. Ya seperti kejadian teman SMA saya yang terpapar asap rokok sejak dia masih anak-anak.

Kenali Kandungan atau Zat dalam Rokok Yang kamu Hisap

Sebenarnya di bungkus rokok juga udah dijelaskan bahaya merokok, tapi entah kenapa makin banyak anak muda yang tak peduli.

Bukannya mereka tidak bisa membaca sih karena nampaknya masih menganggap banyak perokok yang berumur panjang. Sementara orang yang nampaknya sehat dan rajin olah raga justru meninggal mudah karena serangan jantung.

Enggak gitu juga kali, bro!

Ingat lah mereka yang nampaknya sehat itu belum tentu sehat. Bisa jadi mereka telah mengidap sakit tapi tidak terdeteksi. Atau mereka yang meninggal karena serangan jantung bisa saja karena memiliki tingkat resiko lain. Seperti stress karena tekanan pekerjaan, makanan yang mengandung kolesterol, ada keturunan dari orang tua, dan lainnya.

Coba deh dilihat zat dalam rokok yang berbahaya : 
- Nikotin, yang efeknya bikin jantung berdebar, tekanan darah meningkat
- TAR, menyebabkan batuk dan sesak napas
- Karbon Monoksida (CO), yang pengaruhnya negatif pada pernapasan dan pembuluh darah.

Hari Tembakau Sedunia
indonesiabaik.id

Bukan hanya bahaya dengan zat yang ada dalam rokok. Namun selain itu rokok juga bikin dompet meringis. Kalo udah kecanduan dan tak bisa berhenti, ada loh orang yang menghalalkan segala cara agar bisa tetep merokok. 

Mengupayakan Berhenti dari Merokok

Berhenti merokok itu sulit, hal itu sudah banyak dikatakan oleh orang-orang yang berstatus perokok. Bahkan adik saya sendiri berhenti merokok itu nggak hanya sekali, tapi lebih dari tiga kali. 

World No Tobacco Day

Penyebabnya adalah sudah kena candu rokok. Lalu bagaimana caranya agar bisa berhenti merokok?

- Kamu bisa lakukan saran dari adik saya di atas. Dengan ngemil buah saat mulut terasa asem. Coba buahnya bisa memilih Pear atau Sunkist, seger pasti rasanya.

World No Tobacco Day

Atau dengan cara berobat ke dokter karena bisa jadi zat addictif telah meracuni indra perasa kamu. 

- Minta dukungan keluarga agar jangan pernah lelah mengingatkan kamu untuk tidak merokok dengan membuat larangan area bebas rokok di rumah.

- Hindari pergaulan dengan teman-teman yang masih merokok

- Cari kegiatan yang positif, berkumpul dengan teman yang senang olah raga, membaca, melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti merawat tenaman, dan lainnya.

Yuk sayangi tubuhmu, juga orang-orang yang ada di sekelilingmu, keluarga terdekat, dengan tidak merokok. Wassalamualaikum.

#sembutopia #worldnotobaccoday2020 #puasatetapsehat #rajinmakanbuah #stayhealthy #indonesia2020 
Reading Time:

Minggu, 17 Mei 2020

Peduli Dengan Berbagi Pada Mereka Yang Terdampak Pandem
Mei 17, 2020 42 Comments
Peduli Dengan Berbagi Pada Mereka Yang Terdampak Pandemi

Berbagi Saat Pandemi

Assalamualaikum Sahabat. Sepuluh hari terakhir ramadan biasanya menjadi saat yang bikin baper. Saat-saat ramadan akan meninggalkan kita. Semoga kita masih diberikan waktu dan rejeki untuk berjumpa ramadan tahun depan dalam kondisi yang lebih baik. Saat yang sama juga merupakan hari-hari yang menceriakan karena lebaran akan tiba. Keceriaan yang membungkus suasana dalam silaturahmi bersama keluarga, kerabat, dan sahabat.

Sayangnya ramadan dan lebaran tahun ini tidak seperti biasanya. Kondisi pandemi yang masih mencengkeram erat warga negeri ini, mengikis sedikit keceriaan dalam menyambut bulan suci. Suasana ramadan yang sepi dari kegiatan tarawih, berbagi takjil, dan tadarus di masjid, tentunya menjadi akan jadi kenangan pahit.

Namun sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, kita diwajibkan tetap berprasangka baik dengan kondisi saat ini. Pandemi memang mengusik kegiatan warga negeri ini dan juga warga dunia, untuk sejenak berhenti. Seakan alam mengnginkan manusia beristirahat dari kegiatannya yang mengusik alam selama ini. Polusi udara, kemacetan jalan raya, sampah yang berlimpah di TPA dan di jalanan, sudah saatnya dikurangi secara luas.

Terlihat kan begitu pemerintah mengumumkan agar seluruh masyarakat stay at home, dan pekerja agar work from home, pelajar dan mahasiwa juga learn from home, lingkungan menjadi lebaih baik. Langit biru karena tak ada polusi udara yang membungkus udara kota. Jalan terlihat agak lengang karena banyak warga yang melakukan kegiatan di rumah saja.

Tapi masa iya ada pandemi seperti ini baru perubahan lingkungan bisa terwujud? Nanti setelah pandemi usai, artinya situasi kembali seperti semula dong? Ngenes ya jadinya.

Ulang Tahun Dalam Keprihatinan

Mungkin kah ada yang mengingat bahwa tahun ini Indonesia genap berusia 75 tahun? Kalo mengingat jutaan impian milik warga negeri ini bisa merayakan ulang tahun negeri dalam keceriaan, sepertinya tidak akan terlaksana. Mengingat sekarang ini kurva orang yang terjangkit covid masih terus meningkat. Dan sampai kapan pandemi berakhir, beberapa ahli tidak berani memberikan prediksinya.

Bukan itu saja. Pemerintah bahkan akan mengendurkan peraturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Yaitu bagi mereka yang berusia di bawah 45 tahun diperkenankan untuk berkarya kembali. Alasannya adalah karena mereka tergolong warga dengan imunitas tubuh bagus.

Saya malah berpikir seperti ini,  kalo warga usia di bawah 45 tahun bekerja lagi di kantor. Mereka memang memiliki imunitas bagus karena faktor usia. Namun itu artinya bila mereka terpapar virus di luar rumah, ketika pulang bisa saja menjadi OTG (Orang Tanpa Gejala) yang membawa virus di tubuhnya. Ini sih perkiraan saya sebagai orang awam dari hasil membaca berbagai informasi seputar penyebaran virus covid-19.

Kondisi dalam PSBB aja masih banyak orang yang keluar rumah untuk hal tak penting. Apalagi bila PSBB dibuka, apa tidak mungkin warga menjadi bertindak ngawur? Traveling bebas, ke kafe/restoran, ngumpul di angkringan. Bayangkan bila beberapa warga membawa virus dalam tubuhnya, dia menjadi OTG. Karena terlihat sehat, bugar, namun di dalam tubuhnya ada virus covid.

Udah tahu kan gimana penyebaran virus covid? 

Yup, virus ini cara penyebarannya adalah dari satu orang ke orang yang lain melalui percikan (droplet), dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan ketika batuk atau bersin. 

Perlu kalian tahu, jarak jangkauan droplet dulu sekitar 1 meter. Namun saat ini WHO menyebut jarak jangkauan droplet menjadi 2 hingga 3 meter. 

Droplet ini lah yang bisa menempel di permukaan benda. Seperti meja, pintu, handle pintu, angkutan umum, dan benda lain di tempat umum.


Kalo warga berusia di bawah 45 tahun ini menjadi OTG, bisa dibayangkan dong efek dominonya. Yaitu ketika dia pulang dan bertemu dengan keluarga di rumah, bisa terjadi penyebaran virus.

Terlebih bila di rumah tersebut ada orang lansia, anak-anak, ibu hamil. Bisa membayangkannya nggak sih apa yang akan terjadi?

Harapan saya dan banyak teman-teman di luar sana, yang masih aware dengan tetap diam di rumah, adalah putusnya mata rantai penyebaran virus. Semoga pemerintah mempertimbangkan kembali peraturan yang akan melonggarkan PSBB. Pengen kan kurva covid di Indonesia melandai pada bulan Juli? Sehingga perayaan ulang tahun kemerdekaan RI ke 75 bisa berlangsung meriah di seluruh negeri.

Tetap Menjaga Pola Hidup Sehat       

Akhirnya memang semua kembali pada diri kita sendiri. Sebagai istri dan ibu, saya sejak memiliki bayi pun sudah mengingatkan suami untuk jaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Begitu anak-anak mulai tumbuh, hal serupa pun saya tekankan pada mereka.

Saya terbiasa menjaga pola hidup bersih dari bapak yang disiplin untuk jaga kebersihan. Tiap pulang dari bepergian, bapak selalu menekankan agar kami segera mencuci kaki dan tangan. Baju juga segera masukkan ke ember cucian.  Baru lah kemudian kami boleh ambil minuman atau makanan. 

Kata bapak waktu itu, kuman dari luar akan terus menempel tubuh bila langkah yang dimintanya tidak dilakukan. 

Apa yang diajarkan bapak sejak saya kecil, ternyata merupakan langkah yang dianjurkan oleh Kemenkes sebagai pola hidup bersih dan sehat dengan GERMAS. Perilaku pola hidup bersih dan sehat memang penting, terutama saat terjadi pandemi seperti sekarang. Apalagi kalo kalian masih harus bekerja keluar rumah. Atau butuh belanja sayuran dan kebutuhan rumah tiap periode tertentu. 

Berikut beberapa hal yang mesti jadi perhatian saat pandemi covid:     

1. Rajin mencuci tangan dengan sabun

Menjaga kebersihan menjadi salah satu rutinitas yang paling sering digaungkan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Salah satu perilaku menjaga kebersihan yang sangat gencar dikampanyekan adalah mencuci tangan memakai sabun. Kalo diingat kegiatan mencuci tangan ini sebenarnya sudah dilakukan saat mau bersuci (wudhu). Bila kalian melakukan bersuci dengan benar, itu lah langkah yang sama dengan saran dari Kemenkes.

Sebagai langkah awal pencegahan masuknya virus, mencuci tangan dengan sabun merupakan bagian dari kesadaran akan penerapan PHBS. Sebenarnya, mencuci tangan dengan sabun merupakan perilaku normal keseharian yang harus dilakukan. Karena itu jadikan hal ini sebagai kebiasaan baik ya.

2. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Sistem imun yang kuat dipercaya menjadi benteng terbaik terhadap serangan virus. Karena itu masyarakat sekarang mulai rajin mencari informasi tentang hal tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menjaga asupan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.

Berbagi Saat Pandemi

Yaitu memperbanyak sayur dan buah sebagai konsumsi sehari-hari di luar makanan yang biasanya. Karena kalo untuk meninggalkan kebiasaan makan sebelumnya yaitu nasi, lauk pauk, dan sayur, diganti raw food, bukan hal mudah. Membiasakan perbanyak ngemil sayuran dan buah saja dan meninggalkan snack kemasan pabrik. 

Pada bulan puasa kebetulan banget kan, bisa membatalkan puasa dengan minum air putih atau teh hangat dan kurma. Sahabat bisa loh memilih kurma Medjool yang memiliki kandungan lebih dibanding kurma lainnya. 

Pandemi Covid, menjaga kesehatan

Untuk mengetahui manfaat kurma Medjool, silahkan baca :



Berikutnya setelah shalat Maghrib, saya ngemil buah potong. Baru setelah shalat Isya dan tarwih, bisa menikmati makan secukupnya. Saya tetap makan nasi dengan ukuran 3 sdm dan sayuran serta lauk yang ada. 

Saya selalu menyediakan buah-buahan lokal yang saat ini banyak dijual dengan harga murah. Saya sudah lima tahun ini tiap sahur hanya makan buah potong dan jus sayuran. Ternyata karena udah biasa, tubuh jadi terasa ringan dan enggak lemes saat melakukan kegiatan pagi hari. Saya bisa aktif berkreasi dengan merawat tanaman setiap pagi habis shalat subuh, menulis artikel ikut challenge selama 30 hari di salah satu komunitas blogger, dan menyiapkan makan untuk berbuka.

3. Rutin Olah Raga

Meski puasa saya dan anak-anak tetap melakukan olah raga ringan. Biasanya sehabis tarwih kami memilih olah raga ringan sit up. Saya hanya mampu melakukan gerakan sit up sebanyak 30 kali. 

Yang penting tetap bergerak agar tubuh terasa segar dan tidak mudah sakit. Saya merasakan sendiri sejak rutin olah raga, bulan puasa ini menjadi lebih bugar. Tidak mudah lelah dan tetap bersemangat melakukan semua pekerjaan rumah.

4. Berjemur Sambil Berkebun

Setiap hari saya berjemur di depan rumah sambil nyiram tanaman. Paling bagus memberi nutrisi pada tanaman adalah sekitar pukul 9 hingga 10 pagi hari. Saat stomata tanaman muncul untuk mencari makanan.

Alhamdulillah makin banyak waktu di rumah, koleksi tanaman saya justru makin banyak. Saya punya waktu yang luang untuk merawat tanaman lebih banyak lagi.

Berbagi Saat Pandemi

Saat ini selain tanaman lama yaitu jeruk nipis, jeruk purut, jeruk limau, cabe, sirsak, yang semuanya ditanam dalam pot. Juga ada tanaman baru yaitu seledri, daun bawang, cabe keriting, pok coy, tomat, dan kangkung. Saya memesan benih beberapa jenis sayuran di toko online. Rencananya saya akan berkebun dengan model vertikal di lahan sempit depan teras rumah.

Saat ini benih yang saya beli di toko online udah sampai. Hari ini juga menjadi hari pertama saya semai benih cabe keriting, tomat marglobe, pok coy, dan kemangi.

Berbagi Saat Pandemi

Saya bersyukur ada suami dan anak-anak yang memberikan dukungan dengan menyiapkan peralatan untuk menanam model vertikal. Semoga dengan menyiapkan ketahanan pangan dari rumah, saya bisa menghemat biaya belanja sayuran. 

5. Atur Waktu Istirahat

Siapa yang masih melek sampai malam demi kerjaan atau nonton drakor? Nah ini yang kadang sulit dihindari, tidur sampai larut malam. Alasannya banyak, dari ngejar deadline, nonton film atau drakor, jadi biang keladi. Ngejar deadline pekerjaan gak masalah, hanya waktunya yang kurang tepat. Belajar mengatur waktu harus mulai dilakukan agar tidak lagi tidur sampai tengah malam atau bahkan dinihari. Terlebih saat bulan puasa kan kita mesti bangun pukul 03.00 atau sesuai waktu kalian di daerah masing-masing. 

Ternyata tidur sampai larut malam mengakibatkan beragam masalah. Mulai dari susah mengurangi BB tubuh, kesehatan jangka panjang yang bakal terganggu, dan lainnya.

6. Mengelola Stres

Saat ini begitu banyaknya info seputar covid dan kadang belum tentu benar bisa bikin orang menjadi gampang stres atau ketakutan. Padahal bila pikiran terlalu fokus pada kabar buruk dan kita tak mampu mengelolanya, bisa menyebabkan menurunkan imun tubuh.

Coba saring dan pilah informasi yang valid, agar tidak mudah galau membaca berita. Karena memang banyak sekali berita hoax di portal berita online atau sosial media.

Lebih Peduli Pada Warga Yang Terdampak Pandemi

Berbagi Saat Pandemi

Sahabat, saat ini begitu banyak terjadi PHK karena perusahaan pun terdampak corona. Sulitnya proses produksi berakibat pada sulitnya perusahaan mempertahankan karyawannya. Terutama perusahaan besar manufaktur yang memiliki ribuan karyawan. Adik kandung saya juga mengalami PHK. Alhamdulillah dia bertahan dengan beralih jualan sembako. Model pemasarannya menggunakan sosial media. 

Saya sendiri bersama suami udah tiga kali membagikan sembako. Alhamdulillah tabungan jimpitan yang dikumpulkan oleh pengurus RT, mendapatkan jumlah yang lumayan. Dengan modal tabungan jimpitan, saya pun membelanjakan sembako untuk kerabat, tetangga, dan teman yang terdampak pandemi. 


Melihat pembagian sembako yang saya lakukan bersama suami, atau saat bersama teman alumni SMP, ada perasaan sedih. Ingin sekali bisa membantu lebih banyak. Bayangkan saja dalam satu paket sembako, isinya adalah beras 2,5 kg, gula pasir 1 kg, telur 1/2 kg, minyak 1 liter, dan teh 1 kotak kecil. 

Saya berharap sih paket sembako ini cukup untuk memperpanjang konsumsi makan keluarga penerima. Saya juga berharap lebih banyak lagi pihak yang mengulurkan bantuan pada tetangganya terdekat, keluarga, dan teman-temannya.

Mungkin bisa juga kalian bergerak bersama dengan teman satu komunitas untuk mengumpulkan donasi. Tiap orang bisa menyisihkan donasi seminimal mungkin. Duit 20 ribu yang biasanya untuk beli kopi kekinian, gak akan terasa untuk didonasikan. Duit 20 ribu dari satu orang bila dikumpulkan dalam jumlah puluhan atau ratusan orang, bisa lumayan. Hasil donasi bisa untuk dibelanjakan sembako dan dibagi pada teman satu komunitas yang terdampak pandemi. 

____________

Tidak mudah memang hidup dengan pandemi yang masih ada di lingkungan kita. Namun ingat lah, kita tidak sendiri. Seluruh warga dunia juga mengalaminya. Musibah ini tidak memandang pangkat, harta, usia, karena semua kalangan bisa mengalaminya.

Sebagai manusia kita hanya bisa berdoa dan melakukan ikhtiar semampunya. Dengan harapan pandemi lekas berakhir dan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat kembali pulih. Namun tentunya ada ikhtiar juga dari apa yang kita lakukan untuk tetap mencintai bumi pertiwi dengan hal-hal kebaikan. Hidup dengan menjaga kebersihan dan kesehatan, merawat bumi dengan ikut menanam tanaman, dan ikut aktif berbagi atau mengumpulkan donasi untuk membantu sesama. Wassalamualaikum.
Reading Time: