Merindukan Lebaran Tanpa Physical Distancing - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Rabu, 13 Mei 2020

Merindukan Lebaran Tanpa Physical Distancing

Merindukan Lebaran Tanpa Physical Distancing

Lebaran 1441 H

Assalamualaikum Sahabat. Ramadan udah menjelang akhir, apa kabarnya kalian? Semoga tetep semangat menjalankan ibadah bulan ramadan di rumah aja. Tetap bersyukur dan nikmati ibadah di rumah. Makin banyak bisa tadarus, ada banyak waktu berkumpul dengan keluarga, tanpa sibuk mengatur jadwal bukber dengan teman alumni atau teman kerja.

Kurang dari dua minggu lagi ya lebaran akan datang. Menggantikan ramadan yang berlalu dalam sepi. Kondisi saat ini dengan pandemi covid memang memunculkan suasana berbeda. 

Biasanya seperti tahun lalu, mall dan pusat perbelanjaan akan dipadati oleh masyarakat yang telah menerima THR. Mereka mulai belanja kebutuhan lebara. Dari sembako untuk dibagikan, baju lebaran, hingga pernik hiasan untuk menyambut hari raya umat Islam.

Lebaran Yang Saya Rinduka...

- Lebaran adalah Silaturahmi

Setiap tahun saya mengikuti suami yang hadir di keluarga besar Ibu di Boyolali. Sebenarnya tempatnya selalu berganti tiap tahun. Jadi anak dari simbah akan mendapatkan giliran enam tahun sekali. Rumah yang menjadi tuan rumah bebas, yang penting di rumah salah seorang putra atau putri simbah.

Lebaran Yang Dirindukan

Hal seru mengikuti halal bi halal keluarga Bani Muhyi adalah saya bisa mengenal keluarga besar Ibu mertua. Saya enggak kaget karena juga berasal dari keluarga besar, terutama dari bapak saya. Tapi jumlah keluarga besar suami saya tuh udah dua ratusan karena ada cicit juga. Seru pokoknya. Dan tahun ini kami absen silaturahmi karena pandemi. Sediiih, hikss.

- Lebaran Tanpa Halal bi Halal di depan Rumah

Biasanya usai shalat Idul Fitri, kami akan keluar rumah dan berjajar, barbaris rapi di depan rumah di gang kami. RT 05 RW 03, tempat saya tinggal selama 10 tahun ini memiliki tradisi bersalaman usai shalat Id. 

Menyenangkan karena kami nggak perlu mengunjungi rumah ke rumah tetangga. Cukup berkumpul aja di depan rumah, berurutan dari yang sepuh (tua) hingga yang palng muda. Seru banget kegiatan ini sampai ditiru oleh RT lain. Namun nampaknya tak berumur panjang. Hanya RT kami di lingkungan RW yang mengadakan tradisi ini dan udah berumur lebih dari 15 tahun.

- Lebaran Tanpa Berkumpul Keluarga Besar

Sedih ya nggak bisa berkumpul keluarga besar, dari pihak ibu atau bapak, atau mertua. Jadi nanti paling hanya di rumah aja sambil nonton film atau berita. 

Saya sampai bingung mau menulis tentang lebaran tanpa kumpul dengan keluarga besar ini. Apalagi kalo melihat foto-foto lebaran tahun lalu seperti di bawah ini. Keriuhan foto bersama saat lebaran di tahun ini bakal tak ada.

Lebaran Yang Dirindukan


- Lebaran Tanpa Salam Tempel

Anak-anak kecil pasti merindukan salam tempel. Kasihan ya mereka udah menanyakan hal ini pada orang tua masing-masing. Di keluarga ibu yang memiliki grup WA, sepupu saling cerita tentang keluhan anak-anak mereka. Pengen ketawa tapi takut dosa, hihiii. 

Mungkin lebaran tanpa salam tempel ini akan menjadi kenangan pahit bagi anak-anak kita. Atau bisa juga orang tua yang menggantikan dengan memberikan bonus lebaran pada anak sendiri? Bisa dong.

Lebaran Yang Dirindukan
Anak-anak yang datang
bakal dapat salam tempel

Intinya lebaran tahun ini kita tetap akan physical distancing. Cukup halal bihalal via dunia maya. Mengandalkan pesan di WA, FB, Instagra, dan sosial media lainnya.

Merindukan lebaran tanpa physical distancing adalah milik semua orang. Kita tidak sendiri, jadi bersabar saja. Tetap bersyukur karena masih diberikan kesehatan, usia yang berkah, dan rejeki. Jangan lupa berbagi pada tetangga, keluarga dekat atau jauh, dan teman yang terdampak pandemi.

Lebaran yang saya rindukan insyaa Allah akan terwujud setahun lagi. Sepanjang kita semua mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah. 

Lebaran kali ini memang bukan lebaran biasa. Lebaran dengan pandemi covid yang tetap mengintai kelengahan orang-orang yang tidak peduli dengan kesehatannya dengan tetap berkumpul di luar rumah.

Saya merindukan lebaran yang normal. Saya merindukan keceriaan saat bersilaturahmi. Saya merindukan suasana hangat di jalan, dalam keluarga besar, yang tahun ini tak bakal sama. Semoga pandemi lekas berlalu, sahabat. Wassalamualaikum.

Tidak ada komentar: