Hindari Penyakit Jantung Koroner, Ubah Pola Hidup Dari Sekarang - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Minggu, 15 September 2019

Hindari Penyakit Jantung Koroner, Ubah Pola Hidup Dari Sekarang

Hindari Penyakit Jantung Koroner, Ubah Pola Hidup Dari Sekarang


Assalamualaikum Sahabat. Saya pernah cerita tentang serangan jantung yang dialami suami awal tahun kemarin. Hingga setahun kemudian, saya jadi aware dengan penyakit jantung dan menuliskannya di blog ini karena ingin berbagi. Saya nggak ingin ada keluarga yang bersedih karena kehilangan anggota keluarganya akibat penyakit jantung.

Paling tidak ketika ada anggota keluarga kalian yang mengalami serangan jantung seperti suami saya, ada tindakan yang segera bisa dilakukan untuk mencegah kematian.

Alhamdulillah suami saya selamat dari serangan jantung yang dialaminya. Pertolongan pertama yang saya lakukan dengan segera membawanya ke IGD rumah sakit, mampu menyelamatkan nyawa suami. Ada golden hour yang masih bisa dijadikan patokan agar korban serangan jantung bisa terselamatkan. Tentunya bukannya mengelak dari takdirNYA, namun ikhtiar itu wajib dilakukan.

Saya udah tulis ceritanya, silahkan baca :


Penyakit Jantung Muncul Karena Pola Hidup Kacau

Kali ini saya ingin berbagi seputar Penyakit Jantung Koroner. Penyakit ini mendadak menjadi pembunuh nomer 3 dari sekian penyakit tidak menular yang ada di Indonesia.


Terlebih tanggal 29 September ini dicanangkan sebagai World Heart Day yang juga diperingati di Indonesia. 


Jadi wajar kan ya alasan saya menuliskan lagi seputar penyakit yang satu ini. Alasan lain adalah masyarakat modern yang kelihatannya suka menelusuri berita di sosial media, kurang peduli dengan pencegahan sedari dini penyakit jantung.

Generasi milenial jarang aware dengan kesehatan tubuh masing-masing. Mereka berpikir kalo usia muda nggak bakal kena serangan jantung. Kalo diingatkan, jawabannya adalah masa muda itu makan apa aja boleh. Nanti deh kalo udah usia 50 tahun baru berhati-hati memilih makanan.

Itu pemahaman yang salah, Sob! 

FYI, suami saya waktu kena serangan jantung usianya 51 tahun. Selama nyaris 16 tahun udah menjalani pola makan yang benar. Meski sesekali makan gorengan, tapi nggak tiap hari. Udah nggak pernah lagi makan bebek goreng, nasi Padang, semua makanan bersantan udah bukan lagi pilihan utama.

Suami juga bukan perokok, tidak ada juga keturunan dari orang tua atau kakek dan neneknya yang pernah sakit jantung. Namun mengapa dia bisa kena serangan jantung?

Ternyata karena pilihan makan saat usianya 20 tahun hingga 30 tahunan itu seperti yang kalian makan saat ini. Dari bebek goreng, ayam goreng, jeroan, makanan bersantan, pokoknya semua makanan yang mengandung kolesterol. 

Belum lagi beban kerja saat suami mulai punya usaha sendiri, bisa tuh durasinya sampai lebih dari 10 jam. Pemicu seperti stress, makanan mengandung kolesterol yang menjadi penyebab suami akhirnya mengalami serangan jantung. Sumbatan di salah satu arteri pembuluh darah di jantung, terjadi saat usianya masih 20an tahun.

Apa yang kamu makan hari ini akan berbuntut panjang saat usiamu memasuki 40 atau 50 tahunan. Jadi, siapa bilang usia 20 tahun itu kalian boleh makan sesuka hati?

Coba deh lihat orang yang ada di sekitar kalian, sehari-hari kegiatannya bisa jadi duduk di depan laptop. Berangkat pagi kadang enggak sempat olah raga karena alasan takut telat masuk kerja. Pulang sampai rumah udah malam, kapan dong waktu untuk aktivitas fisik?

Di samping itu masih ada banyak alasan lain untuk melupakan gaya hidup sehat. Lingkaran pergaulan saat memilih makan siang, makan malam, ngafe, atau pun ngumpul di resto, menjadi kegiatan yang seru dan menyenangkan.

Di balik acara ngumpul, ada laju angka dari kadar gula, kolesterol, tekanan darah, yang menanjak naik tanpa kalian sadari. Tahu sendiri dong, kalo masyarakt Indonesia itu penyuka makanan yang digoreng. Udah gitu makannya juga sehari bisa lebih dari sekali. 

Coba bayangkan, udah bener makan pecel sayur tapi ternyata teman makannya itu bakwan, mendoan, tahu isi sayur, tahu bakso, atau gorengan lainnya. Nah kan kagak jadi makan sehat, hahaha. Saya pun dulu suka banget makan pecel dengan irisan bakwan sayur. *tawamiris


Saya sempat konsultasi dengan dokter spesialis jantung yang merawat suami waktu itu. Karena saya penasaran, kok bisa suami kena serangan jantung? Sementara udah 10 tahun lebih dia sudah mengubah pola makannya. 

Jawaban dokter ketika itu karena adanya sumbatan yang diakibatkan makanan mengandung kolesterol jaman usianya masih 20 tahunan. Nah mengapa baru terdeteksi sekarang, ketika dia sudah mengubah pola makannya? Itu disebabkan oleh faktor resiko lainnya, seperti beban kerja yang tinggi atau pemicunya bisa saja karena stress.

Nah, yuk saya jelaskan secara detil beberapa faktor resiko penyebab penyakit jantung. Ada dua faktor resiko, yang pertama adalah yang bisa kalian kontrol, yaitu :
  • Hipertensi
  • Tinggi Kolesterol
  • Merokok
  • Obesitas
  • Tidak adanya aktivitas fisik
  • Diabetes
  • Stress
Resiko kedua adalah yang tidak bisa kalian kendalikan, yaitu :
  • Jenis Kelamin
  • Keturunan
  • Usia
Untuk resiko yang tidak bisa kalian kendalikan tentunya cuma bisa pasrah kan ya. Namun tetap bisa loh kalian lakukan langkah pencegahan, agar resiko yang pertama tidak menjadi penyebab kalian kena serangan jantung.

Dari perbincangan dengan dokter suami waktu rawat inap, ada lagi faktor resiko yang tertinggi kalian bisa mengalami serangan jantung. Yaitu perokok, dengan memiliki riwayat hipertensi, dan kolesterol tinggi. 

Jadi meski ada faktor resiko di luar kendali kalian, maupun yang bisa dikontrol, tetap usahakan ikhtiar menjalankan pola hidup sehat dari sekarang.

Ubah Perilaku Hidup Lebih Sehat Dari Sekarang

Kebetulan hari Kamis malam, tanggal 12 September 2019 kemarin, saya dan teman-teman blogger Semarang ngumpul di Nestcology. Ada founder Sembutopia yaitu Bapak Kafi Kurnia yang ingin ngajak kami bebincang tentang gaya hidup kaum milenial sekarang.

Oiya, pertemuan ini kali kedua setelah bulan Juni 2018 yang pernah kami ikuti dulu. Kalian boleh kok baca tentang kegiatan blogger Semarang dengan Sembutopia tahun lalu dalam artikel berikut.


Silahkan baca : Mewujudkan Kejayaan Indonesia Tahun 2020

Dalam kesempatan kemarin, Bapak Kafi mengingatkan tentang gaya hidup yang mestinya dimulai sejak dini. Bener sih, seperti yang dibilang dokter Aldriech Kurniawan, SpJ, bahwa konsumsi makanan sehat mesti dimulai sejak usia belasan tahun. Jangan tunggu usia senja baru memilih makanan sehat.


Picture by Isul
Nah acara ngumpul sehabis shalat Maghrib kemarin pun tak lepas juga dengan makan-makan dong. Katanya mau hidup sehat, kok pilihan makannya ada manis-manisnya dan gorengan juga?

Sesekali sebenarnya nggak apa kok, asal kalian ingat untuk menebusnya dengan melakukan aktivitas fisik pagi harinya. 

Seperti yang diuraikan oleh Bapak Kafi Kurnia, generasi milenial itu sebenarnya punya keinginan hidup lebih sehat. Mereka punya rencana untuk olah raga rutin, meski akhirnya... yaaa, tinggal wacana. 

Adaaa aja alasannya, mulai dari belum punya peralatannya, hujan, atau nggak ada teman yang bisa diajak olah raga.

Nah lo, padahal untuk olah raga, kalian bisa aja menggunakan aplikasi yang bisa didonlot di smartphone. Atau bagi ibu rumah tangga yang alasannya nggak ada teman untuk senam zumba atau yoga, bisa melakukan di rumah. 

Ada contoh exercise yang bisa dilakukan saat pagi dan sore hari, sambil menunggu cucian di mesin cuci selesai.
Picture by pexels 

Untuk urusan makanan, seharusnya juga mulai mengubah yang bener. Tinggalkan masakan protein hewan yang bersantan, karena bakal menambah angka kolesterol kalian. Tinggalkan juga makanan yang digoreng, yang memicu kolesterol kalian makin tinggi. Seperti masakan bebek goreng, saya bakal dijitak abis ini sama pecinta makanan ini.


Ini contoh perilaku hidup lebih sehat versi saya :


  • Mengonsumsi sayuran dan buah lebih banyak, sarapan buah dan sayur bisa dijadikan pilihan buat kamu yang ingin menurunkan kolesterol.
  • Mengganti protein dari daging merah dengan ikan 
  • Mengonsumsi air putih minimal 3 liter sehari, bisa latihan dengan memberi interval waktu setiap sejam minum 200 ml. Gunakan alarm di hape untuk mengingatkan waktu minum air putih.
  • Melakukan aktivitas fisik yang teratur dan terukur, misalnya gowes, jalan cepat, senam, renang, atau lari. Minimal lakukan kegiatan ini selama 30 menit setiap hari.
  • Tidak merokok dan hindari asap rokok kalo ada orang yang merokok di sekitar kalian.
  • Cek kesehatan secara berkala.
Saya pernah menuliskan perilaku hidup bersih dan sehat atau yang kerap disingkat GERMAS dalam beberapa artikel di blog ini. Bisa cari dengan menuliskan keyword GERMAS, pasti akan ketemu beberapa artikel.

Kenali Gejala Penyakit Jantung

Namun meski udah melakukan langkah antisipasi seperti suami saya, tetap aja kena serangan jantung. Beruntung juga sih saya mengenali tanda-tanda serangan jantung. Misal saya tidak peduli saat itu, bisa aja kan serangan jantung itu dianggap sebagai gejala masuk angin.

Dokter yang merawat suami membenarkan kalo serangan jantung koroner itu dulunya disebut sebagai Angin Duduk. Ya emang terjadinya itu karena pasien terduduk di sembarang tempat, dengan beberapa tanda yang bisa dikenali.

Namun seringkali tanda yang muncul dianggap penyakit yang lain. Seperti keringat dingin dianggap penderita masuk angin, sehingga ada yang memilih kerokan. Atau nyeri di sekitar dada bagian tengah hingga sisi kiri, yang dianggap pegal karena lelah habis bekerja berat. Sama juga, diobati dengan mengoleskan balsem.

Bila tanda yang muncul ini merupakan serangan jantung yang terjadi pertama kali, dan dibiarkan saja. Bisa jadi serangan berikutnya yang muncul bakal berakibat fatal. Bisa saja langsung tak sadarkan diri dan meninggal di tempat, di jalan saat dibawa ke rumah sakit, atau di ruang IGD. Sedih banget kalo gini kejadiannya.

Jadiii, kenali yuk tanda-tanda atau gejala serangan jantung. Di antaranya berikut ini :
  • Ada perasaan seperti tertekan benda berat, diremas, rasa penuh atau nyeri di dada lebih dari beberapa menit. Namun perasaan ini kadang hilang timbul gitu.
  • Nyeri atau perasaan tidak nyaman pada lengan, punggung, leher, atau perut.
  • Sesak napas
  • Keringat dingin, mual, atau rasa ringan / pusing pada kepala
Bila salah satu atau dua atau bahkan lebih dari tanda di atas muncul, sebaikan penderita segera dibawa ke rumah sakit di bagian IGD. Di sana akan dilakukan deteksi dini penyakit jantung dengan melakukan pemeriksaan EKG. Kemudian akan ada observasi atau tindak lanjut bila hasil EKG ditemukan adanya sumbatan.


Urutan muncul nya
Sumbatan di arteri jantung
Doc. Pribadi 

Jangan takut menjalani semua pemeriksaan ini bila terjadi serangan jantung. Lebih baik menerima takdir dan mulai menjalankan hidup yang lebih sehat untuk jantung sehat.

Bagi kalian yang masih berusia belasan tahun, sadari bahwa penyakit jantung bisa diderita siapa pun yang tidak menjaga pola hidupnya sejak dini. Pengalaman suami saya yang menjadi guru bagi keluarga besar kami. Tidak memiliki keluarga dengan penyakit jantung, bukan tidak mungkin mengalami sakit ini.

Yang bisa saya lakukan untuk anak-anak, teman, kerabat, dan kenalan saya hanya lah dengan mengajak hidup lebih baik. Melakukan hidup cerdik untuk jantung sehat. 

Hidup CERDIK adalah melakukan :

  • - Cek kesehatan secara berkala, seperti yang saya jelaskan di atas.
  • - Enyahkan asap rokok. Artinya jauhi orang yang merokok. Kalo perlu, beri larangan daerah bebas perokok di rumah. Jelaskan pada tamu yang berkunjung ke rumah, bahwa sebagai tuan rumah kalian berhak meminta tamu tidak merokok selama di rumah kalian. Berani coba? Saya udah melakukannya sejak suami kena serangan jantung.
  • Rajin aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari. Pilih aktivitas fisik sesuai kemampuan kalian, yang sederhana dan murah meriah adalah jalan kaki mengelilingi komplek perumahan.
  • - Diet seimbang, maksudnya adalah mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang. Ikuti porsi Isi Piringku yang dicontohkan oleh Kemenkes di website http://sehatnegeriku.kemkes.go.id

  • - Istirahat Cukup, artinya tidak lembur kerja sampai malam atau begadang nggak jelas. 
  • - Kelola stres dengan baik dan benar. Artinya bekerja lah yang seimbang, dan mengetahui batas kemampuan fisik dan mental.
Mulai lakukan sejak sekarang dengan menghindari penyakit jantung agar keluarga kalian bisa tersenyum bahagia. Keberadaan kalian sangat berarti saat di sisi keluarga dalam keadaan sehat. Sampai jumpa dalam literasi kesehatan berikutnya, sahabat. Wassalamualaikum.

25 komentar:

  1. MasyaaAllah informasinya lengkap banget. Saya juga nih, udah mulai dijewer sama Tuhan, udah mulai dikasih peringatan pada tubuh. Udah harus, wajib ubah gaya hidup yang ga sehat menjadi gaya hidup sehat. Bismillah

    BalasHapus
  2. Kesimpulannya, makan apapun silakan asal sehat, tidak berlebihan dan disertai olahraga ya, Mba. Kalau diimbangi olahraga mgkn makan bersantan dll yg kelihatannya seram, bisa teratasi. Kebanyakan dr kita kan memang malas olahraga.. xixixi.. *ngacung diri sendiri.

    BalasHapus
  3. Beberapa bulan yg lalu suami teman saya meninggal. Katanya sih angin duduk. Yg pertama dulu masih tertolong. Yg kedua udah enggak sempat ke rumah sakit. Meninggal saat ditinggal istrinya beli obat masuk angin. Huhuhu... Sedih banget. Beliau emang perokok dan kerja berat. Jadi gitu ya penywkit jantung.. makasih sharingnya mbak. Bermanfaat sekali nih

    BalasHapus
  4. Healthy lifestyle memang sebuah KEHARUSAN ya Mak, bukan sekedar opsi/pilihan.
    Bismillah... semoga kita semua konsisten bin istiqomah, aamiiinn
    https(dot)bukanbocahbiasa.com

    BalasHapus
  5. Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit tidak menular yang memiliki andil paling bahaya ya mbak. Kalau tidak mengubah pola makan bisa bahaya ya mbak.

    BalasHapus
  6. Lengkap tuntas nih mbak wati, infonya tentang penyakit jantung. Terima kasih banyak ��

    BalasHapus
  7. Semoga kita dijauhkan dari penyakit yang mematikan ini ya Mak, hiks
    Ga bisa menghindar memang kalo disekeliling perokok, tapi setidaknya akunya yang mulai jaga2 jarak hihiii
    Cuzz ahh hidup sehaaat...

    BalasHapus
  8. saya pun berusaha menghindari gorengan, kalau bersantan dan jeroan emang gak suka, tapi paksu doyan semuanya. Bagi saya yang kurang ni kegiatan fisiknya, padahal kalau niat bisa aja ya mba.

    BalasHapus
  9. ow ow, siapa bilang usia 20 tahunan bebas makan apa aja. efeknya baru dirasa 20-30 tahun kemudian ya. Berarti hidup sehat memang perlu konsisten dilakukan sejak dini. Makasih infonya, mbak. Semoga ku belum terlambat untuk healthy lifestyle

    BalasHapus
  10. Wouww,ternyata dipengaruhi sama usia sejak 20an thun yah mba,duh saya kudu aware nih,slma ini msh mkn sesuka hati aja sih tp klu gini efeknya gak mau juga

    BalasHapus
  11. Terima kasih remindernya mba, berusaha mengatur pola hidup sehat lebih disiplin lagi, semoga kita semua diberikan kesehatan aamiin

    BalasHapus
  12. ubah pola hidup itu penting banget ya supaya badan bisa sehat terus. aku lg coba makan yg sehat dan olahraga teratur. moga konsisten :)

    BalasHapus
  13. Pelajaran buat masih mudah mudi utk memperhatikan trus menerapkan pola hidup sehat sejak dini ya Mbak
    Makasih untuk ilmunya Mbak Wati,

    BalasHapus
  14. ngeri memang ya mba penyakit berbhaua selalu mengintai setiap saat sementara jika tidak komit hidup sehat yah susah :( duh itu terbayang dengan anak2nya ibu ga kerja ayahnya meninggal suka sedih

    BalasHapus
  15. Terimakasih mba.. ini remender banget buat aku dan keluarga yang masih susah banget menanamkan pola hidup sehat terutama untuk olahraga.. huhu

    BalasHapus
  16. Haha iya bener loh Mbak, generasi milenial itu sudah sadar akan pentingnya olahraga. Sudah punya rencana berolahraga meskipun pada akhirnya yaaa cuma wacana. �� Persis saya dan keluarga.

    BalasHapus
  17. Wah aku harus beli buah-buahan lagi nih. Habisnya kalo beli, cuma dikit yang dimakan. Emang bener deh, itu makanan bersantan Dan gorengan, enak tapi menyesatkan hehe

    BalasHapus
  18. Suamiku juga pernah mbak.mengalami serangan jantung ringan, alhamdulillah terdeteksi awal jadi masih tertolong. Memang harus aware ya mbak dengan makanan. Apalagi usia sudah tak muda lagi harus jaga gaya hidup

    BalasHapus
  19. Nah, ini penting ya bude, pasang alarm, buat minum air putih, sepele tapi penting banget kan yaaah. apalagi emak almarhumah juga kena jantung, jadi aware juga

    BalasHapus
  20. Duh mbak, makanan yang disebut kesukaanku semua hiks :(
    Btw bener mbak usia muda bukan jaminan gak kena penyakit jantung ini ya, soalnya baru kmrn ada teman yg masih muda berpulang tiba2 krn jantung :(
    Ya Allah makasih udah diingatkan utk menjalani hidup lbh sehat.

    BalasHapus
  21. Wah..ternyata pola hidup 10 tahun lalu bisa muncul saat ini ya ..duh ngeri.
    Semoga suaminya sehat selalu seterusnya Mbak juga kita semua. Aamiin
    Memang mesti hidup CERDIK kita

    BalasHapus
  22. hari ini aku dikasih kerjaan sama atasan buat bikin konten sosmed terkait penyakit jantung bawaan, sempet bingung nyari sumber dimana. hahah akhirnya ada nemu di website depkes sama sehatq

    BalasHapus
  23. Jadi ingat kematiannya artis yang jadi anggota MPR itu yaa, kak...
    Angin duduk.
    Padahal beliaunya rajin olahraga. Tapi memang pola hidup sehat dan mengelola pikiran untuk lepas dari stres.

    BalasHapus
  24. ternyata oh ternyata...cemilan enak yg saya konsumsi saat ini bisa berbuntut jd pemicu sakit jantung. hiks... maafkan saya bebek goreng, mulai sekarang saya akan kurangi menikmatimu

    BalasHapus
  25. Waduuhh mbaaa, jadi merasa telat baca postingan ini, secara udah lewat dari 20. Padahal yang dimakan di usia 20-30, duhhh macem2 semuanya. Semoga masih bisa diantisipasi ya, aamiin.

    BalasHapus