Wajib Pakai Masker, Bila Kamu Ingin Terhindar Dari Covid-19 - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Sabtu, 25 April 2020

Wajib Pakai Masker, Bila Kamu Ingin Terhindar Dari Covid-19

Wajib Pakai Masker, Bila Kamu Ingin Terhindar Dari Covid-19


Assalamualaikum Sahabat. Awal bulan April WHO menyarankan kepada pengambil kebijakan bagi pemimpin negara, untuk menerapkan penggunaan masker sebagai pengendalian penyebaran virus covid-19. Sebelumnya WHO memang tidak menyarankan penggunaan masker bagi orang yang sehat. Masker hanya untuk tenaga medis dan orang yang positif Covid-19.

Namun ketika penyebaran virus covid-10 telah mencapai populasi yang begitu banyak, hingga menyebabkan jumlah kematian mencapai 7.000 di negeri Paman Sam. Menyadarkan sejumlah pemimpin di dunia agar mengenakan masker sebagai pencegahan bila tidak ingin kena virus Covid-19.

- WHO Mendukung Pimpinan Negara Tentang Penggunaan Masker

Sejumlah riset pun dilakukan dari berbagai lembaga yang peduli dengan tindakan pencegahan penularan covid-19.

Ada juga pengujian oleh satu panel ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menimbang riset yang menguji apakah virus ini bisa terlontar lebih jauh dari perkiraan sebelumnya yaitu 1 - 3 meter.

Di Amerika Serikat, Gedung Putih menganjurkan warga Amerika untuk memakai masker kain atau syal di depan umum. Namun yang aneh saat itu adalah Presiden Donald Trump mengatakan, "Anjuran ini tidak wajib, bila orang ingin pakai, silakan pakai. Saya tidak akan memakainya." (CNNIndonesia - 3/4/2020)

Jumlah kematian di Amerika Serikat sekitar 6 ribu orang. Mengingat populasi warga di kota New York, kota yang paling parah penyebaran covid di Amerika Serikat. Penggunaan masker sangat mendesak dilakukan untuk menutup wajah saat berada di tempat umum. Namun penggunaan masker kain lebih disarankan karena masker bedah hanya untuk tenaga medis. 


Ada satu kajian di Amerika Serikat yang menyebut virus bisa terlontar sejauh enam meter saat batuk, dan delapan meter saat bersin. Sungguh mengerikan ya bila banyak warga yang masih abai dengan tidak peduli mengenakan masker kain.


Ini lah yang akhirnya membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung inisiatif pemerintah berbagai negara, yang mendorong masyarakat mengenakan masker di tengah pandemi corona (COVID-19).

Dukungan WHO ini muncul ketika ada penelitian ilmiah yang menunjukkan efek positif dari mengenakan masker dalam penyebaran virus corona.
"Kita tentu dapat melihat keadaan di mana penggunaan masker, baik buatan sendiri maupun topeng kain, di tingkat masyarakat dapat membantu dengan respons menyeluruh yang menyeluruh terhadap penyakit ini," ujar Dr. Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Jumat (3/4/2020)

Kebijakan RI Tentang Masker Untuk Semua


Di Indonesia sendiri awalnya juga meniru kebijakan WHO, bahwa orang sehat tidak perlu mamakai masker. Namun melihat perkembangan bahwa jumlah korban baru positif covid-19 terus bertambah, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan sesuai rekomendasi WHO, pemerintah menjalankan kebijakan masker untuk semua.
"Semua harus menggunakan masker. Masker bedah dan N95 hanya untuk tenaga medis. Gunakan masker kain," katanya di Graha BNPB, Senin (6/4/2020)

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kurang lebih 90% penularan kasus Covid-19 melalui droplet. Oleh karena itu, masyarakat harus mengenakan masker saat di luar rumah.

Saat ini bahkan masyarakat tidak lagi berburu masker untuk medis. Banyak dari warga yang kreatif membuat masker kain dengan bahan yang sesuai dianjurkan oleh WHO. 


Warga di China membuat masker dari bahan handuk, tisu, kain piyama, dan lainnya. Bahkan ada yang kreatif membuat masker dengan bahan kulit jeruk. Saya nggak paham maksud pembuatan dengan bahan ini. Mungkin aroma kulit jeruk yang segar mampu menaikkan mood penggunanya. 

Para peneliti di Cambridge University sudah menguji berbagai bahan rumah tangga untuk masker DIY.

Kalo merujuk pada kemampuan menangkap partikel juga kemudahan pemakainya bernapas, kaus katun, kain katun dan sarung bantal merupakan plihan terbaik. Menurut peneliti kedua bahan ini cocok digunakan sebagai material masker DIY.

Bahan-bahan tersebut mampu menyaring sekitar 50 % partikel 0,2 mikron. Ukuran ini nyaris sama dengan virus corona atau covid. Seluruh bahan ini juga memudahkan pemakainya untuk bernapas dengan lebih nyaman. 

Untuk masker dengan bahan kain dua lapis dan di bagian tengah disisipkan tisu, ada pendapat dari peneliti. Bahwa efektivitas untuk filtrasi hanya naik sedikit, dan bagi beberapa pemakai akan merasa kurang nyaman.

Saran Mencuci Masker :


Peneliti mengungkapkan bahwa penggunaan masker yang efektif adalah 4 kali pemaikaian. Lebih dari itu sudah berkurang tingkat efektivitasnya. 

Apabila masker sudah digunakan selama kurang lebih 4 jam, ganti dengan yang baru. Namun masalah ekonomi yang mulai sulit, pendapatan menurun, muncul saran penggunaan masker dua lapis. 

Dengan model bagian tengah ada lubang untuk menyisipkan tisu tiap dua jam sekali diganti. Hal ini meringankan warga yang tidak mampu menyediakan masker lebih banyak dan menggantinya sesering mungkin.

Untuk saran menyuci masker, bisa dilakukan dengan cara :

1. Air panas

Ada yang bilang masker cukup dicuci dengan sabun. Namun menurut Direktur Lab Pembersihan Good Housekeeping Institute, masker wajah tersebut dicuci dengan air panas di dalam mesin cuci. 

Kemudian masker dikeringkan dengan suhu tinggi. Yaitu dijemur di bawah terik matahari hingga kering. Karena kunci untuk mematikan kuman adalah panas, termasuk untuk membunuh kuman atau virus yang mungkin ada pada masker wajah yang kita kenakan.

2. Deterjen dengan pemutih 

Saat kamu mencuci masker, pemakaian deterjen dengan pemutih atau bahan aktif lainnya lebih dianjurkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua mikroba yang mungkin ada pada masker mati. 

Mencuci masker kain sebenarnya seperti saat kamu mencuci pakaian dalam. Perlakukan seperti rutinitas yang kamu lakukan tiap hari. Ganti masker secara rutin dan bekala, juga saat udah kotor. 

Tips Masker Untuk Pengguna Kacamata

Bagaimana dengan mereka yang menggunakan kacamata? Teman saya, adik saya, dan beberapa kenalan yang memakai kacamata mengeluhkan tentang ketidaknyamanan saat harus mengenakan masker.

Juru bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto meminta seluruh masyarakat Indonesia menggunakan masker saat beraktivitas. Namun, hal ini dapat menimbulkan masalah bagi orang-orang yang memakai kacamata. 

Yaitu embusan napas yang keluar lewat bagian atas masker akan membuat lensa kacamata berembun, sehingga pemakainya sulit melihat. Masker wajah akan mengarahkan embusan napas yang bersuhu panas dan lembab ke lensa kacamata. 

Tapi tenang, sahabat. Karena ada solusi untuk mengatasi hal ini. Ada tiga trik yang bisa dilakukan, agar kacamata tidak berembun saat kita mengenakan masker wajah.

1. Cuci lensa kacamata dengan air sabun 

Sebelum mengenakan masker wajah, cuci kacamata dengan air sabun. Biarkan kacamata mengering atau keringkan lensa dengan tisu lembut sebelum memakainya kembali. Sehingga lensa tidak berembun saat masker wajah dikenakan.

Cara ini biasa diterapkan oleh para perenang untuk menjaga agar kacamata mereka tidak berembun. Atau bisa juga dengan membeli bahan kimia anti-kabut untuk disemprotkan ke permukaan lensa kacamata

2. Lipat bagian atas masker 

Ada juga yang menyarankan untuk melipat bagian atas masker. Namun hal ini tidak berlaku untuk model masker dengan potongan hidung dari logam. Model masker dengan potongan hidung dari logam ini menciptkan ruang ekstra agar napas bisa keluar sebelum mengarah ke lensa kacamata.

Namun melipat bagian atas masker juga ada kelemahan. Yaitu ukuran masker menjadi lebih kecil. Padahal syarat menggunakan masker adalah, bagian tepi harus menutup seluruh permukaan hidung dan mulut.

3. Menyisipkan Tisu

Cara termudah bisa dengan melipat tisu dan menyisipkannya ke bagian dalam masker dua lapis. Hal ini gunanya adalah agar tisu mampu menyerap kelembaban dari napas dan menghalangi terbentuknya embun.

Dengan semua langkah tentang penggunaan masker, tetap ada hal penting yang harus dilakukan. WHO mengungkapkan bahwa penggunaan masker akan efektif bila kamu juga mencuci tangan dengan benar. 

Juga ketika sudah memakai masker, tetap hindari menyentuh bagian wajah dan masker. Bila tetap ingin membetulkan letak masker, cuci tangan terlebih dulu dengan cara yang benar. Baru lakukan menyentuh masker untuk membenahi saat kurang nyaman. Nah, itu semua tentang masker saat pandami covid-19. Sharing yuk pengalaman kamu menggunakan masker. Wassalamualaikum.


Sumber materi :
- Jurnal WHO
- https://lifestyle.kompas.com

11 komentar:

  1. Bener banget tuh masker bikin kacamata jadi berembun. Terima kasih solusinya, ya

    BalasHapus
  2. Wah, ada tips mencuci masker. Oke banget ini mba, bisa diterapkan di rumah.

    BalasHapus
  3. Awalnya aku heran kok masker harus diselipin tissue ya hehehe. Oh ternyata begitu 😘 Aku sering pakai masker kain. Lebih nyaman, praktis dan bisa dicuci seperti biasa jangan lupa disetrika biar kuman2nya mati kena panas.

    BalasHapus
  4. Benar seki mbak, sekarang wajib pakai masker jika ke luar rumah...
    Bahkan, aku pun meski belanja ke toko di dalam kompleks juga tetap pakai masker

    BalasHapus
  5. setuju pake masker blas ngga nyaman tapi kan untuk kebaikan banyak orang
    Eniwei, saya pingin punya masker yang tampak depannya monyet
    Beli di mana ya?

    BalasHapus
  6. Iya, emang agak ribet juga ya pakai masker bagi yang berkacamata.

    Saya suka sedih kalau lagi duduk di teras, lihat lalu lalang kendaraan di depan rumah, banyak yang nggak pakai masker. Bahkan banyak juga yang bawa anak kecil, nggak di pakein masker juga

    BalasHapus
  7. Masker kain ini masker non medis ya, dipakai oleh orang sehat.
    Jadi kalau ODP harus pakai masker yang medis

    BalasHapus
  8. Aku sekarang keluar rumah cuma buat belanja ke depan kompleks, 1-2 kali seminggu. Selalu pake masker dan biasanya bawa 1-2 masker baru. Di luar masih sering lihat yang nggak pakai masker.

    BalasHapus
  9. Trump mah jangan ditiru, di Tw*tter dia jadi trending topic dikasih hashtag #Covidiot. Korban jiwa dari US juara 1 terbanyak dunia kok krn sepele dg aturan bermasker ini. Semoga Indonesia bs lebih tertib selalu pakai masker ya

    BalasHapus
  10. Sebenarnya dari sebelum merebaknya wabah pun daku sudah demen pakai masker kalau pergi pergi, soalnya alergi sama debu 😂. Apalagi sekarang kan, harus banget dibiasakan

    BalasHapus
  11. Model masker sekarang lucu-lucu, Mbak...hihi. Saya sudah belanja bahan mau bikin yang lucu juga dan supaya ada tempat untuk menyelipkan tisu. Semoga pandemi ini segera berlalu ya. Di sekitar saya juga kadang masih ada yang santai aja keluar tanpa masker sampa ditegur suruh pulang :(

    BalasHapus