Cari Tahu Terpapar Virus Covid-19, Akses Layanan Rapid Test Halodoc - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Selasa, 28 April 2020

Cari Tahu Terpapar Virus Covid-19, Akses Layanan Rapid Test Halodoc

Cari Tahu Terpapar Virus Covid-19, Akses Layanan Rapid Test Halodoc


Assalamualaikum Sahabat. Saat pertama kali mendengar pemerintah mengumumkan agar masyarakat mulai work from home, saya sedang di Lombok bersama seorang sahabat. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri saat itu masih belum ada keputusan. Baru selang sehari setelah meeting beserta staff hingga larut malam, Gubernur Jateng mengumumkan hal sama.

Saya yang sehari kemudian pulang melalui bandara Adi Sucipto, Jogja,melihat mulai ada pemeriksaan suhu tubuh di pintu keluar terminal kedtangan. Physical distancing mulai dicanangkan pula oleh pemerintah. Namun sepanjang kepulangan dari Jogja ke Semarang, meski jalanan ramai lancar, saya tak melihat masyarakat pakai masker.

Saat pulang ke Semarang saya naik travel, dan setiap baris hanya ditempati 1 (satu) penumpang. Saya pun memakai masker untuk mencegah penularan ataupun tertular virus covid-19. Mencegah lebih baik kan dari pada nantinya kena sakit?!




Physical Distancing

Teman saya yang juga tenaga kesehatan, bertanya kondisi sepulang dari Lombok. Alhamdulillah saya melakukan karantina mandiri sepulang dari Lombok karena di sana banyak turis mancanegara. Saya nggak tahu apakah ada yang membawa virus dalam tubuh mereka.

Physical distancing pengganti social distancing karena jaga jarak fisik untuk mencegah penyebaran virus covid-19. Jarak fisik boleh lah ya dijaga namun secara sosial tentunya harus tetap saling terhubung.

Caranya adalah dengan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, berinteraksi dengan teman bisa melalui sosial media. 



Bahkan mulai tanggal 17 Maret 2020 juga anak sekolah dan kuliah sudah mulai melakukan pembelajaran dari rumah. Ada beberapa aplikasi yang digunakan untuk proses kemudahan belajar. Mulai dari Google Classroom, Schoology, YouTube, dan ada juga Ruang Guru. 

Sementara bagi pekerja juga mulai melakukan pekerjaan dari rumah. Meski tetap saja masih banyak lagi yang belum bisa bekerja di rumah. Mereka adalah pekerja yang masih mengandalkan gaji harian, seperti buruh pabrik, ojek online, penjual di pasar, dan masih banyak lagi lainnya.

Dengan penyebaran virus covid-19 yang semakin meluas, ketua gugus tugas Covid19 pun memberikan aturan baru tentang penggunaan masker. Sesuai anjuran dari WHO yang melihat tingkat penyebaran virus yang terus meningkat. 

Masker untuk semua, dengan catatan masker N95 untuk tenaga medis. Sementara warga umumnya menggunakan masker dari kain. Saya sendiri awalnya ikut bikin masker dari kain dua lapir yang bagian tengahnya bisa disisipkan tisu. 

Namun ketika butuh lebih banyak masker untuk kegiatan suami yang masih harus kerja di luar, saya pesan masker lebih banyak kepada sepupu. Ini juga memberikan rejeki untuknya yang terdampak dirumahkan karena pandemi. Karena jeli melihat peluang, sepupu saya mulai produksi masker bagi teman dan kerabat yang membutuhkan masker kain.

Dan kita pun butuh masker kain ini ketika untuk keluar rumah saat belanja atau keperluan lainnya. Yang penting tetap jaga kebersihan dengan mencuci tangan selama 20 detik. Atau bawa hand sanitizer ketika keluar rumah.

Physical distancing memang penting dilakukan agar penyebaran covid-19 tidak meluas kemana-mana. Saya masih tetap bisa melakukan kegiatan di rumah. Justru ketika lebih banyak waktu di rumah, tanaman saya makin tumbuh subur. Saya makin punya waktu membersihkan rumput liar, menggunting ranting yang tidak berguna, dan memindahkan tanaman cabe yang mulai tumbuh beberapa centimeter. 

Seperti Apakah Rapid Test?

Seminggu kemudian (tanggal 24 Maret 2020), baru lah ada pernyataan dari Presiden Jokowi, agar rapid test mulai dilakukan. Namun rapid test ini prioritasnya untuk tenaga medis yang menangani pasien positif terjangkit virus Corona atau Covid-19. Rapid test ini juga diprioritaskan untuk mereka yang tinggal di zona-zona rawan penyebaran Covid-19.

Saya sendiri orang awam, namun suka membaca dari berbagai sumber yang kredibel sejak munculnya covid-19 di tanah air. Dari berbagai info yang saya baca, Rapid test adalah metode skrining tahap awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh secara alami bila ada paparan virus corona. 

Nah yang perlu kalian tahu, rapid test ini hanya dilakukan pada orang yang punya resiko tertular covid-19. Misalnya mereka yang pernah memiliki kontak langsung dengan pasien covid-19. Juga mereka yang pernah tinggal di satu daerah atau negera penularan covid-19, serta yang memiliki gejala demam, batuk kering di tenggorokan, serta gangguan sistem pernapasan.


Sebenarnya ada tiga kategori yang harus menjalani rapid test. Yaitu OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan), dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Yang menentukan status tersebut adalah tenaga kesehatan.

Berikut penjelasan ketiga kategori tersebut :

- OTG (Orang Tanpa Gejala)

Orang tanpa gejala (OTG), status ini diberikan kepada warga yang tidak menunjukan gejala tetapi pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif corona. 

Biasanya golongan ini tidak mengalami atau merasakan gejala tertentu, bahkan merasa sehat. Namun dia tahu telah melakukan kontak dengan pasien positif covid-19. Karena itu lah dia harus menjalani rapid test.

- ODP (Orang Dalam Pemantauan)

Mereka yang mengalami demam tinggi, suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, pilek dan sakit tenggorokan seperti batuk. Orang dengan gejala tersebut harus waspada karena merupakan gejala umum mereka yang kena virus covid-19. 

Selain itu ada juga orang yang pernah tinggal atau berada di daerah dengan penularan lokal atau masuk zona merah covid-19.

- PDP (Pasien Dalam Pengawasan)

Ada tiga kondisi yang bisa ditetapkan sebagai PDP. Yang pertama adalah orang yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pernah berada dalam daerah penularan lokal.

Yang kedua adalah orang yang mengalami demam dan pernah berkontak langsung dengan pasien positif covid-19. Dan, yang ketiga adalah orang yang mengalami ISPA berat atau pneumonia berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

Cara Akses Layanan Rapid Test Halodoc


Sebenarnya agar penyebaran virus covid-19 tidak makin meluas, lakukan work from home, di rumah aja. Kalo keluar rumah gunakan masker dan ikuti langkah kebersihan diri begitu tiba di rumah. 

Namun tak dipungkiri dengan makin meluasnya zona merah covid-19, mereka yang berstatus ODP dan OTG melakukan rapid test. Namun terbatasnya persediaan alat untuk layanan Rapid Test, mereka yang berstatus OTG dan ODP tak mendapatkan jatah tersebut.

Karena itu, dengat niat baik membantu pemerintah menekan laju peningkatan kasus covid-19, Halodoc menyediakan layanan rapid test. Saat ini sementara masih melakukan layanan rapid test di Jabodetabek. Layanan rapid test ini bekerja sama dengan berbagai mitra rumah sakit.

Pemeriksaan rapid test Halodoc menggunakan sampel darah untuk diuji. Nantinya darah yang diambil akan digunakan untuk mendeteksi imunoglobulin. Yaitu antibodi yang terbentuk saat tubuh seseorang mengalami infeksi. Dari sini juga pasien yang masih tahap awal infeksi bisa diidentifikasi lebih cepat.

Kalo ingin melakukan rapid test di Halodoc, gimana caranya? 
Yuk saya kasih prosedur rapid test melalui Halodoc, gampang kok. Ikuti langkah-langkahnya berikut ini ya :
1. Buka aplikasi Halodoc dan klik tombol "COVID-19 Test"
2. Pilih lokasi rapid tes
3. Pilih Jenis Tes COVID-19 (PCR atau Rapid Test)
4. Pilih Jadwal Kunjungan
5. Lengkapi identitas diri dan unggah foto kartu identitas
6. Lakukan pembayaran
7. Pendaftaran berhasil dan tunggu SMS konfirmasi jadwal sebelum berangkat ke lokasi tes. Nantinya SMS tersebut harus ditunjukkan kepada petugas medis saat kunjungan di lokasi Rapid Test.

Berikut ini langkah-langkah melakukan rapid test di Halodoc dalam bentuk infografis :

Udah sih gitu aja bila kalian ingin melakukan rapid test mandiri. Enggak harus antri karena udah daftar melalui ponsel. Juga lebih aman karena buat janji dulu #DiRumahAja. Pilihan juga ada dua macam, bisa PCR atau Rapid Test, dan bisa memilih rumah sakit yang paling dekat dari rumah.

Rumah sakit penyedia Tes Covid-19 yang bekerja sama dengan Halodoc adalah Mitra Keluarga, Mayapda Hospital, St. Carolus, dan Primaya Hospital. 

Yang paling membantu kalian adalah, hasil Rapid Test Covid-19 akan dikirimkan melalui SMS atau notifikasi Halodoc di ponsel kalian satu hari sesudahnya. Jadi begitu kaian selesai melakukan rapid test, bisa segera meninggalkan area fasilitas tes. Praktis yaaa.

Kalian udah coba melakukan layanan rapid test di Halodoc? Bisa dong sharing di kolom komentar, agar makin banyak yang tahu dengan lebih detil. Saya berharap kalian selalu dalam keadaan sehat, kita semua juga tentunya, aamiin. Wassalamualaikum.

----------------------
Sumber materi :
-  https://www.halodoc.com/layanan-rapid-test
 https://corona.jatengprov.go.id/

38 komentar:

  1. Aplikasi halodoc ini membantu banget khususnya buat saya di masa pandemi covid-19 ini, saya bisa sering chat sama dokter untuk menanyakan banyak hal tentang covid-19, kalau bertanya di ahlinya langsung kan jadi lebih tenang, bukan hoax semata.

    Artikel-artikelnya pun membantu banget khususnya di bulan ramadan ini :)

    BalasHapus
  2. Belum nyoba mba. Infonya baru buat aku. Jadinya gak harus ke rumah sakit ngantri ya, cukup pake halodoc trus bikin janji buat rapid test. Lebih praktis ya

    BalasHapus
  3. Ternyata gampang ya?
    Mau daftar untuk sepupu, dia driver ojol dan masih "gerilya"cari sesuap nasi di era pandemic 😊😊

    BalasHapus
  4. Bayar ya? Huhu
    Tapi rapid test perlu bgt buat yg kira2 ada indikasi ODP, PDP ato OTG. Biar cepat terdeteksi siapa yg terjangkit akan lebih baik demi percepatan menanggulangi pandemi ini

    BalasHapus
  5. Aplikasi halo doc ini memang bermanfaat banget di masa physical distancing gini. Sayang fitur rapid test baru Jabodetabek. Semoga segera ada di Surabaya dan sekitarnya supaya kalau perlu rapid test mandiri bisa langsung daftar.

    BalasHapus
  6. Halodoc menjadi salah satu solusi ya dimasa pandemi ini dimana saya termasuk yang rada khawatir kalau harus ke rumah sakit, alhamdulillah halodoc berikan layanan rapid test ya

    BalasHapus
  7. Inisiatif yang bagus dari Halodoc, semoga menyusul bisa dilakukan diluar jabodetabek ya

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah. Tanpa harus ngantre mendaftar, tanpa perlu ketemu banyak orang, risiko ketularan dan menulari covid-19 bisa lebih diminimalkan ya.

    BalasHapus
  9. Wah baru tau Halodoc bisa untuk rapid test juga. Ini sangat bermanfaat ya mbak bagi kita. Cukup daftar dan dokter pun bisa datang. Sangat recomended dah aplikasi ini.

    BalasHapus
  10. Saya belum menjalani rapid test ini padahal memang bisa untuk orang tanpa gejala kan. Hmm,makin mudah pastinya dari Halodoc ini yah biar bermanfaat untuk masyarakat luas. Nanti coba direkomendasiin juga ke teman lainnya.

    BalasHapus
  11. menurut aku sih, duduk satu satu pun bukan solusi ya, soalnya kita menghirup udara ac yang sama dan itu bahaya juga

    terus rapid test, sedih karena harganya masih 2 jutaan

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah bisa tes online ya mbak. Aku juga langsung install aplikasinya dan tes online

    BalasHapus
  13. Akses layanan rapid test halodoc ini lagi ngehits dan memang worth banget disaat pandemic ya Mbaaa.
    Jadi mau ngasih info ke kerabat yang kemaren nanyain test rapid ini..

    BalasHapus
  14. jadi pengen nyoba rapid test via halodoc. tapi aku masih penakut buat pergi ke lokasi tesnya

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah ya Mbak ada solusi dar Halodoc. Semoga membantu semakin mempercepat pemutusan rantai penularan wabah ini. OTG ini emang mengkhawatirkan. Makanya pake masker dan jaga jarak itu pentiiing banget

    BalasHapus
  16. Halodoc ini beneran sarat faedah bangeeettt
    ibu mertuaku order obat pakai Halodoc juga mbaaa

    BalasHapus
  17. Seingat ku Halodoc ini sudah ada sebelum ada Pandemi ya?
    Artinya mereka sangat tahu kebutuhan pasar yang ingin praktis dan mudah diakses.

    Keren nih Halodoc.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, aplikasi yang terus berinovasi menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat seperti ini yang bakal awet keberadaannya, mampu bertahan di tengah persaingan dengan aplikasi sejenis

      Hapus
    2. Udah lama memang, aku juga dari tahun kemarin beberapa kali nanya tentang penyakit di chat Dokter

      Hapus
  18. Halodoc memang dari dulu udah lengkap banget fiturnya dan mau resep obat juga mudah deh

    BalasHapus
  19. Kalau mau keluar rumah saat ini bawaannya was-was terus. Apalagi kalau harus ke dokter. Mendingan konsultasi online dulu aja sama dokter di Halodoc

    BalasHapus
  20. Sekarang susahnya karena ada yang kena Corona tanpa gejala ya, tapi bisa menularkan ke orang jika tidak jaga jarak dan pakai masker :(

    BalasHapus
  21. Sayangnya untuk rapid test baru tersedia di jabodetabek ya. MUdah2an segera menyusul juga pemeriksaan di daerah. Yaa sementara ini konsultasi dokter dulu melalui halodoc ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konsultasi dulu kalo yang tinggal di luar Jabodetabek. Semoga nantinya bisa sampai ke wilayah di seluruh INdonesia ya test nya

      Hapus
  22. Ada temanku yang sudah menggunakan aplikasi Halodoc ini mba dan dia pun rekomendasikan ke aku nih mba :)

    BalasHapus
  23. Di kantor tempatku kerja ada beberapa ODP tapi setelah 14 hari pengawasan Alhamdulillah baik-baik saja. Nah kini pada khawatir bagaimana jika tertular tanpa ketahuan ada gejala. Ternyata bisa tanya-tanya via halodoc saja tanpa harus pergi ke puskesmas atau rumah sakit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, bisa nanya dulu di chat Dokter Halodoc. Ada kok fiturnya itu

      Hapus
  24. Aplikasi wajib ada di smartphone nih, soalnya lengkap sekali fiturnya mulai dari chat sama dokter sampai layanan rapid test gini.

    BalasHapus
  25. Aku baru tau ada layanan halodoc seperti ini soalnyaaa emang penting banget buat kita dalam kondisi saat ini

    BalasHapus
  26. Deg2an tapi mba kalau positif ya. Nti ga isa ketemu klg lagi. Tpi kalau g isolasi ya gmn lagi

    BalasHapus
  27. Membantu sekali ya mba aplikasi halodoc ini dalam memberikan pelayanan rapid test kepada mereka yang membutuhkan. Hasil testnya juga akan diterima tanpa perlu keluar rumah lagi.

    BalasHapus
  28. Semoga ke depannya layanan rapid test yang bekerja sama dengan berbagai mitra rumah sakit ini tidak hanya di jabodetabek saja ya...

    BalasHapus
  29. Aku belum melakukan tes ini, semoga kalo di tes juga hasilnya negatif. Boleh banget ini halodoc solusinya, di tengah kondisi pendemi ini. kita dukung yuk

    BalasHapus
  30. Wah untung pulang duluan sebelum PSBB ya mbak, kalau gak bisa bingung.
    Halodoc makin lengkap aja ya mbak layanannya smapai ada layanan buat rapid tes juga. Moga2 kita sehat2 semua ya mbak aamiin

    BalasHapus
  31. waaah travelnya sepi ya, musim pandemi begini. syukurlah mom sehat sekeluarga. kalau omongin rapid test, suami saya sudah menjalankannya sebab beliau kan petugas kesehatan. alhamdulillah hasilnya negatif, beliau sehat. tp tetap kudu waspada nih

    BalasHapus
  32. layanan rapid test di halodoc, khusus buat jabodetabek ya mbak? sangat membantuu untuk tes guna lebih aware menjaga kesehatan ya mbak.

    BalasHapus
  33. Wah,jadi ga susah2 buat rapid test ya,krn ada Halodoc. Thx tipsnya mbak.

    BalasHapus