Kuliner Nasi Kapau, Wajib Kamu Coba Ketika Berkunjung ke Bukittinggi - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Kamis, 15 Oktober 2020

Kuliner Nasi Kapau, Wajib Kamu Coba Ketika Berkunjung ke Bukittinggi



Assalamualaikum sobat. Masih ingat kah dengan artikel yang pernah aku tuliskan di sini, tentang road trip ke Sumatra? Saat itu saya, suami, dan mbak ipar, diajakin jalan-jalan ke kawasan Ulu Kasok dan Candi Muara Takus.


Silahkan baca : Mengunjungi Candi Muara Takus dan Ulu Kasok


Kali ini saya belum bisa melanjutkan cerita jalan-jalan di tempat wisata. Tapi saya akan menuturkan tentang makan siang kami yang istimewa. Ini sih menurut saya dan ipar ya. Kan tidak semua orang memiliki selera yang sama.


Dari persinggahan terakhir, ciyeee.... berasa kayak jaman dahulu kala gitu. Iyes, persinggahan terakhir di Candi Muara Takus, yang bikin kami takjub dengan kecantikan bangunan candi.  Belum lagi dengan hasil foto yang kece karena kontras banget dari rumput hijau, bangunan candi, dan langit yang biru. 


Ahhh, jadi kangen kan pengen kesana. Semoga segera ditemukan vaksin untuk penangkal covid  dengan harga terjangkau ya. Jadi gak waswas kalo traveling lagi.


Mobil yang mengantar kami menuju arah ke Kelok 9. Jalan yang berkelok-kelok menghubungan Provinsi Riau dan Bukittinggi . Saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan yang bentuknya meliuk-liuk seperti tubuh ular itu menyusuri dua bukit terjal. 


Jalanan asli sebelum dibangun jembatan masih digunakan juga. Jalanan yang asli ini memiliki tikungan yang tajam dan berbatasan dengan jurang. Di jembatan yang paling tinggi, di sisi kiri dari arah Payakumbuh terdapat warung-warung  dan terdapat spot untuk berfoto. Kami pun meminggirkan mobil untuk menikmati pemandangan dan suasana Kelok 9. Mumpung lagi di daerah ini kan, mesti berhenti dulu lah. Kapan lagi kami bakal kesini, nggak ada yang tahu.


Ternyata, Nasi Padang Tidak Sama Dengan Nasi Kapau

Sepintas bagi yang awam memang tidak mengetahui perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau. Saya aja dulu ngertinya nasi Kapau ya sama aja dengan Nasi Padang. Nasi Padang adalah sebutan untuk nasi dan lauk yang dibeli di Rumah Makan Padang. Ya iya lah, semua orang juga tahu hal ini kan.


Nah, sebutan rumah makan Padang memang udah digeneralisir ya. Di kota besar di Indonesia yang ada di luar Sumatra Barat, rumah makan yang menjual menu makanan Minang disebut rumah makan Padang.


Biasanya menu hidangan Minang di rumah makan Padang diletakkan di atas mangkuk atau piring yang ditumpuk. Kemudian kalo kamu duduk menikmati menu di rumah makan Padang, ada beberapa pilihan. Yaitu dengan penyajian semua menu di meja tempat kamu menikmati hidangan. Nanti akan dihitung berdasarkan menu yang kamu habiskan.


Lalu, kalau nasi kapau apa dong? Sebutan untuk nasi dan lauk yang dibeli di rumah makan yang dikelola orang asli Kapau. Biasanya dengan cara  menyajikan hidangkan beragam lauk yang khas dari Kapau. Kapau adalah nama salah satu nagari (desa) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Keunikan nasi Kapau terletak pada cara men-display lauknya, dan juga beberapa menu yang khas Kapau.


Kalau di rumah makan Padang pada umumnya display beragam lauk diletakkan dengan piring-piring atau mangkuk bersusun di etalase yang tinggi kaan. Nah di warung nasi Kapau beragam lauk diletakkan dalam baskom-baskom besar di atas meja yang lebih rendah dari penjualnya. Bila pengunjung datang dan memilih lauk, maka penjual di nasi kapau akan menggunakan centong sayur bertangkai panjang untuk menyiduk lauk dari baskom.


Perhatikan sendok sayur
dengan tangkai panjang di atas
(dok. pribadi)

Di Pasar Bukittinggi ini ada sebuah los yang dipenuhi penjual nasi kapau sampai berderet. Salah satu yang terkenal adalah nasi kapau Uni Lis dan nasi kapau Hj. Ana. Namun ipar saya mengajak kami untuk nyoba di warung Uni ER, yang katanya juga tak kalah lezat. 


Biar jelas, begini penampakan nasi kapau di warung yang namanya pakai uni di depan nama mereka, di Pasar Atas Bukittinggi. 


dok. pribadi


Adakah yang tergoda dengan lauk ini?
dok. pribadi



Uni ER sedang mengambil lauk pilihan kami
dok. pribadi

Saya yang awalnya agak kurang semangat, melihat pilihan menunya lumayan tertarik. Menu khas di kedai nasi kapau yaitu gulai kapau. Terdiri dari cubadak (nangka muda), kol dan kacang panjang yang dimasak dengan kuah gulai berwarna kekuningan dengan rasa gurih dan sedikit asam. Gulai kapau ini disiram di atas nasi putih, dan siap disantap bersama lauk pilihan pembeli.

foto milik daftarkuliner.web.id

Pilihan saya saat itu adalah nasi kapau dengan pelengkap lauk gulai usus. Sementara suami dan mbak iparku memilih dendeng.


Ekspektasi saya tidak seperti kenyataan. Semula saya yang tidak suka menu nasi Padang, agak skeptis juga waktu diajakin makan di warung-warung nasi kapau. Tapi ternyata saya cukup menikmati nasi kapau dengan pilihan lauk yang rasanya gurih, manisnya pas, enggak pedas juga. 


"Kok rasanya beda ya dengan nasi Padang?"

Dengan polosnya saya melontarkan pendapat yang bikin ngakak. Untung aja yang dengar cuma suami. Ahh, saya menikmati isi piringnya sampai tandas. Ususnya juga nggak alot, empuk, rasanya nggak ada pahitnya, pintar deh yang masak.


Saya yang bukan pecandu Nasi Padang, sangat menikmati sajian Nasi Kapau Uni ER. Harganya untuk nasi beserta pelengkapnya, yaitu lauk sesuai pilihan, rata-rata sama sebesar 25 ribu. Tapi ini harga saat saya berkunjung kesana yaitu bulan September 2017. Sekarang tentu udah mengalami kenaikan harga.


Saya terus terang pengen lagi menikmati Nasi Kapau, karena di Semarang belum pernah nyoba. Atau mungkin saya yang kurang tahu lokasi penjual Nasi Kapau terenak di Semarang? Kamu sendiri udah pernah berkunjung ke Bukittinggi? Udah nyoba Nasi Kapau Uni siapa? cerita dong, sob. Wassalamualaikum.

23 komentar:

  1. Itu usus apa sih, Mbak? Kok Gedhe amat. Aku pun bukan Pecinta Nasi Padang. Tapi sedikit penasaran juga sama Nasi Kapau. Paling kudu siapin perut karena masakan daerah sana biasanya bersantan

    BalasHapus
  2. Aku nasi kapau yang di Jakarta aja demen banget, apalagi yang langsung dari Bukit Tinggi. Kalau ada kesempatan dan rejeki ke Bukit Tinggi mau nyobain ah.

    BalasHapus
  3. Ternyata dari display aja udah bisa dibedain, ya. Kalau nasi kapau ini mirip konsep warung prasmanan di daerah kos2anku dulu.

    BalasHapus
  4. Ya Allah ini menggoda banget....Kuliner terhits se Nusantara nih hahaha...Kalu makan di daerah asalnya emang beda sensasinya.

    BalasHapus
  5. Ternyata beda ya nasi Kapau dengan nasi Padang yang ada di kota lain hehe..aku pernah makan di Jakarta warung Padang yang beda masakannya..kata papaku beda daerah..

    BalasHapus
  6. Saya pernah tinggal di Pekanbaru dan pernah melalui jalan darat dari Riau ke Sumbar ke Bukittinggi tapiiii gak ingat lagi makan apa saja waktu itu ... sudah lama sih Mbak, tahun 2OOO. Koq gak ingat ulu makan nasi kapau atau nggak huhuhu.

    BalasHapus
  7. Kalau makan nasi padang, gulai nangkanya itu favoritku banget kadang suka beli gulai nangkanya aja. Ku kira Nasi Kapau dan Nasi Padang sama aja. Hmmm.... jadi pengen cari di Bandung, kira-kira ada ga warung nasi Kapau. Iya nih nunggu pandemi kelar entah kapan, ya. Pengen jalan-jalan lagi tanpa merasa was-was

    BalasHapus
  8. Wah nasi kapau ya...
    Ini itu serupa seperti nasi padang gitu ya mbak?

    BalasHapus
  9. Makan nasi padang akutu bisa bolak-balik nambah, kak..
    Awalnya jaim, pesan setengah porsi aja, hehehe...ternyata enduulls...nambah lagi.
    Tapi kalau nasi kapau, rasanya aku belum coba.
    Enaknya makan masakan Padang memang di rumah makan aseli Padang yaa..

    BalasHapus
  10. Belum pernah ke Bukittinggi. Noted nih. Besokbesok kalau ke sana, udah tahu mesti berburu kuliner apa.

    BalasHapus
  11. Ooo bedanya cuma ditempat penyajian ya? Kalau nasi kapau di baskom2 besar lauknya. Isi mah sama aja ya keduanya. Baru paham deh beda kapau dan nasi padang. Jadi pengen.

    BalasHapus
  12. yass aku sama mba baru tahu bedanya kukira sama loh hahaha ternyata dari sisi penyajiannya aja beda ya mba

    BalasHapus
  13. Auto ngeces bawa tulisan ini malam malam, saya memang belum pernah ke bukittinggi, semoga suatu hari nanti bisa ke bukittinggi dan bisa kuliner nasi kapau juga disana

    BalasHapus
  14. Dari kemarin aku liat restoran nasi kapau, gak di Bogor, Jakarta, & Tangerang. Pengen cobain juga jadinya

    BalasHapus
  15. It's been a long time since I ate Padang rice. but kids always love and order. if you go to a high hill that impressed me satay

    BalasHapus
  16. Tambunsuuuu... Langsung menggoda mba, di jakarta langka banget. bahkan di Rm padang pun ususnya ga diisi jadi gulai usus aja ga tambunsu... Di bukittinggi surga banget ya makananannya... enak semua.. Sate dangung2 juga

    BalasHapus
  17. Lihat ini tuh jadi pengen cepat-cepat kulineran dan travelling mba. Semoga pandemi segera berakhir dan bisa kuliner nasi kapau nih

    BalasHapus
  18. ya ampun ngiler banget bayangin nasi kapau.. yang di jakarta aja udah enak banget, apalagi yang di bukit tinggi yaaaa..

    BalasHapus
  19. senengnya kalau ke warung masakan padang itu, menunya beragam ya mbak, jadi puas gitu haha tapi teteplah kalau makan di resto padang, yang diambil adalah rendang.

    BalasHapus
  20. Waaaahh kayaknya enak banget nih mbk menu-menu yang ada di warung nasi Kapau. Masakannya mirip masakan padang ya.Gak tau nih di Jogja ada apa enggak nasi Kapau, yang jelas habis baca artikel ini jadi penasaran sama nasi Kapau juga.hehe

    BalasHapus
  21. wahh jadi pengen makan nasi kapau...
    https://bit.ly/2G2ZbFf

    BalasHapus
  22. Saya pernah makan di warung nasi kapau mbak, pilihan menunya bikin bingung. Memang harus berkali-kali kalau pengen nyicip semua pilihan lauknya hehehe

    BalasHapus
  23. Oh itu bedanya. Aku pikir dulu nasi kapau sama aja dengan nasi padang. Ternyata berbeda. Beda tempat asal dan beda penyajian ya mba

    BalasHapus