Consecutive Interpreting: Pengertian, Cara Kerja, dan Perannya - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Selasa, 26 Agustus 2025

Consecutive Interpreting: Pengertian, Cara Kerja, dan Perannya

Assalamualaikum. Sahabat tentu udah familiar dengan peran interpreter dalam satu acara. Dalam dunia komunikasi lintas bahasa, peran interpreter atau juru bahasa sangat penting. Ada dua teknik utama dalam interpretasi: simultaneous interpreting (interpretasi simultan) dan consecutive interpreting (interpretasi konsekutif). 

Artikel ini akan fokus membahas consecutive interpreting, cara kerjanya, serta kelebihan dan kekurangannya.


Apa Itu Consecutive Interpreting?

Consecutive interpreting adalah metode penerjemahan lisan di mana interpreter mendengarkan pembicara terlebih dahulu, mencatat poin penting, lalu menyampaikan kembali pesan dalam bahasa target setelah pembicara selesai berbicara.

Berbeda dengan simultaneous interpreting yang berlangsung bersamaan dengan pembicaraan, consecutive interpreting dilakukan secara bergantian. Durasi jeda bisa bervariasi, mulai dari beberapa detik hingga beberapa menit, tergantung situasi dan panjang pidato.

Cara Kerja Consecutive Interpreting

  1. Mendengarkan – Interpreter fokus mendengarkan isi pembicaraan.
  2. Mencatat – Menggunakan teknik catatan khusus, interpreter menuliskan kata kunci, angka, atau struktur penting.
  3. Menerjemahkan – Setelah pembicara berhenti, interpreter menyampaikan kembali isi pesan dalam bahasa target.
  4. Mengulang Siklus – Proses ini berlangsung bergantian hingga percakapan selesai.

Situasi yang Cocok untuk Consecutive Interpreting

  • Pertemuan Bisnis: Negosiasi atau presentasi dengan audiens terbatas.
  • Sidang atau Pengadilan: Saat saksi atau terdakwa perlu menerjemahkan pernyataannya.
  • Konferensi Pers Kecil: Acara dengan pembicara tunggal yang ingin memastikan pesan akurat.
  • Layanan Publik: Rumah sakit, kantor imigrasi, atau lembaga pemerintah yang membantu warga asing.

Kelebihan Consecutive Interpreting

  1. Akurasi Lebih Tinggi – Karena interpreter punya waktu mendengar penuh sebelum menerjemahkan, risiko kesalahan berkurang.
  2. Tidak Membutuhkan Peralatan Khusus – Tidak seperti simultan yang memerlukan headset dan bilik, metode ini bisa dilakukan hanya dengan kertas dan pena.
  3. Interaksi Lebih Personal – Cocok untuk situasi tatap muka yang lebih intim, seperti rapat kecil.

Kekurangan Consecutive Interpreting

  1. Membutuhkan Waktu Lebih Lama – Karena prosesnya bergantian, durasi acara bisa menjadi dua kali lipat.
  2. Ketergantungan pada Daya Ingat Interpreter – Meski ada catatan, tetap ada risiko informasi terlewat.
  3. Kurang Efisien untuk Audiens Besar – Tidak cocok untuk konferensi internasional berskala besar.

Perbedaan dengan Simultaneous Interpreting

  • Waktu: Consecutive dilakukan setelah pembicara berhenti, simultan dilakukan bersamaan.
  • Peralatan: Consecutive sederhana tanpa alat khusus, simultan butuh sistem audio.
  • Audiens: Consecutive ideal untuk kelompok kecil, simultan lebih cocok untuk audiens besar.

Singkatnya, consecutive interpreting adalah teknik interpretasi yang dilakukan secara bergantian dengan pembicara. Metode ini unggul dalam akurasi dan kesederhanaan, namun kurang efisien dari segi waktu. Dalam praktik profesional, pemilihan metode interpretasi bergantung pada konteks acara, jumlah audiens, dan tujuan komunikasi.

Semoga penjelasan tentang consecutive interpreting secara khusus ini bisa dipahami. Terutama anak muda yang ingin menekuni bidang interpreting secara profesional. Semoga bermanfaat, wassalamualaikum.

Tidak ada komentar: