Hari Pertama Trip Lombok 4 Day 3 Night Bersama Sahabat Bogger - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Senin, 18 Mei 2020

Hari Pertama Trip Lombok 4 Day 3 Night Bersama Sahabat Bogger

Trip Lombok 4 Day 3 Night Bersama Sahabat Bogger

Trip Lombok

Assalamualaikum Sahabat. Perjalanan ini sangat saya nantikan. Kalian tentunya juga akan merasakan hal sama bila memiliki rencana trip bersama sahabat. Terlebih teman seperjalanan saya adalah Mba Tanti, pemilik blog Lalang Ungu, Ruang Ekspresi Sepotong Hati.

Dari awal trip ini rencananya adalah bulan Februari. Tapi sengaja saya dan mba Tanti mundurkan karena kayaknya curah hujan tinggi. Jadi pada bulan Januari 2020, saya pun pesan tiket Joga - Lombok PP untuk bulan Maret 2020.

Dua tahun yang lalu, saya pernah cerita di blog ini kalo destinasi wisata impian yang belum sempat dikunjungi salah satunya adalah pulau Lombok. Pengen banget bisa berkunjung ke Lombok bareng suami dan anak-anak. Namun sayangnya suami sedang banyak kerjaan mulai Desember 2019 hingga Juni 2020. Yah masa gagal lagi mau dolan ke Lombok?


Saya ingat pernah ngobrol di WA dengan mba Tanti tentang impian pergi bareng. Alasannya karena kami beberapa kali pergi dalam satu perjalanan dan seru banget. Iseng-iseng akhir tahun chat dengan mba Tanti, gimana klo ngetrip bareng ke Lombok. Ternyata gayung bersambut. Dan kami sempat cerita juga di grup WA, siapa tahu ada teman-teman yang ingin gabung bersama kami.

Kabar Covid dan Keputusan ke Lombok

Awal Februari waktu membaca kabar ada dua orang WNI yang tertular covid, saya sempat santai. Mereka tingal di Jakarta dan tertular dari orang Jepang. Namun ternyata makin hari berita tentang virus satu ini makin santer.

Saat itu saya dan Mba Tanti tengah memilih paket tour yang akan menemani selama di Lombok. Saya dan mba Tanti baru pertama kali berkunjung ke Lombok, jadi butuh guide yang profesional tentunya. Kami inginnya ngetrip enjoy. Nggak usah mikir gimana menuju ke lokasi wisata, makan di mana, dan printilan lainnya yang rumit dan bakal mengganggu kesenangan jalan-jalan.

Semua sudah siap, ketika Jakarta mulai ada penambahan pasien baru PDP. Tapi berita seputar covid masih belum heboh. Awal bulan Maret, ada teman blogger yang juga memutuskan ke labuan bajo. Saya pun terus memantau kondisi di daerah wisata lainnya.

Dari berita juga saya membaca tentang kondisi di Lombok. Ternyata masih sama dengan di Jawa Tengah. Pembatasan wilayah juga belum dilaksanakan di Jakarta. Sementara di negara lain sudah ada lockdown atau karantina wilayah. 

Dari diskusi dengan keluarga dan mba Tanti, kami memutuskan untuk tetap berangkat. Toh kondisi daerah yang akan kami kunjungi masih aman. Namun saya dan mba Tanti tetap bersikap hati-hati dengan membawa hand sanitizer dan masker. 

Menuju Kota Jogja, Mampir Makan di Bakmi Jombor

Mba Tanti berangkat dari Pekalongan, dan kami udah janjian akan bertemu di stasiun Poncol. Alhamdulillah suami bisa mengantar saya dan mba Tanti ke tempat travel yang sudah saya pesan di kawasan jalan Atmodirono. Perjalanan juga lancar dari stasiun setelah menjemput mba Tanti menuju travel Kencana.

Cuma waktu tiba di travel, baru mba Tanti ingat bahwa tumbler nya ketinggalan di tempat duduk saat nungguin saya. Duhhh, moga sekali itu aja kejadian ketinggalan ya.

Perjalanan menuju Kota Jogja dengan naik travel juga berjalan lancar. Jalanan memang masih ramai namun tak terjadi kemacetan. Saat memilih jam keberangkatan travel, kami sengaja memilih jam 14.00 wib. Alasannya agar sampai di Jogja sekitar waktu maghrib dan sempat makan malam dulu. Kami juga nggak tergesa memburu waktu karena keberangkatan pesawat ke Lombok masih pukul 21.00 wib.

Atas kesepakatan bersama, saya meminta driver travel untuk mengantarkan kami di rumah makan daerah Jombor. Karena kalo ikut travel ke pool, lokasinya di tengah kota. Dan takutnya jalan macet kan kalo weekend. Sementara kalo dari Jombor, kami bisa langsung menuju bandara dengan jarak tempuh sama tapi jalannya lancar.

Driver berbaik hati menurunkan saya dan mba Tanti di kawasan Jombor, Kota Jogja. Ada warung makan yang menyajikan mie dan nasi goreng ala Magelangan. Saya sendiri belum pernah beli di warung makan Bakmi Jombor ini. Pilihan driver sih waktu itu dan kami berdua setuju aja. 

Sambil menyeret koper ke warung, saya memilih tempat duduk di ruangan yang agak besar. Saya memesan jeruk panas dan nasi goreng. Dan saya kaget waktu lihat penampakan pesanan yang disajikan si ibu penjual. Porsi gede, gaes!

Ya udah lah berdoa dulu sebelum menikmati nasi goreng porsi gede, semoga habis deh. Hihiiii.

Trip Lombok

Mbak Tanti memesan nasi goreng mawut atau nasi goreng Magelangan. Yaitu nasi goreng yang ada campuran mie. Saya udah sering makan menu ini di tempat lain. Sementara mba Tanti penasaran makanya mau nyoba nasi goreng mawut atau ruwet ini.

Rasanya lumayan enak, mungkin karena saya kelaparan dan belum sempat makan dari pagi ya. Kebiasaan kalo pagi sarapan buah, dan harusnya siang makan nasi. Tapi karena sibuk prepare barang yang mau dibawa jadi terlupa makan. Tapi saya sempat ngemil roti di perjalanan.

Usai makan, Mba Tanti segera memesan taksi online untuk mengantar ke bandara Adi Sucipto. Sayangnya driver taksi online memberi kami petunjuk lokasi parkir yang cukup jauh dari warung Bakmi Jombor. Padahal saya dan Mba Tanti udah keluar warung dan jalan kaki beberapa meter. 

Ternyata tempat kami menunggu itu 'daerah merah' ojol atau taksi online. Jadi kami pun menyeret koper saat Maghrib menuju belokan yang lumayan jauh, tempat taksi dan driver udah nungguin. Itu aja sempat bertanya pada orang yang kebetulan lewat, lokasi yang dimaksud oleh driver.

Drama Salah Terminal Bandara

Driver taksi online segera melajukan mobilnya menuju bandara. Sempat isi bensin juga di jalan. Alhamdulillah tak berapa lama, kami sudah diantar di halaman parkir Terminal A. Agar hati tenang kami numpang shalat dulu di mushola yang letaknya dekat deretan mesin ATM.

Setelah itu kami pun bertanya pada petugas letak Terminal B. Olalaa, jawaban petugas bikin saya dan mba Tanti senyum-senyum.

Ternyata Bandara Adisucipto itu memiliki dua terminal kedatangan dan keberangkatan domestik. Terminal A untuk keberangkatan dengan menggunakan Garuda Indonesia, Lion Group, Citylink, dan untuk kedatangan pesawat Garuda, Air Asia, Lion Group, Citylink, Sriwijaya, dan Express Air. Sementara Terminal B untuk keberangkatan domestik Sriwijaya Group dan Express Air serta keberangkatan dan kedatangan international Air Asia dan Silk Air.

Trus, di mana dong letak Terminal B?

Petugas bandara pun menjawab, gak jauh kok, sekitar 200 meter saja dari Terminal. Saya pun berhitung memperkirakan jarak dan menganggap dekat. Karena tiap hari juga udah terbiasa jalan kaki sejauh 2 km, hahahaa. 

Gaya banget loh, petugasnya udah nawari untuk naik golf car aja, tapi memang kudu nungguin penumpangnya penuh. 

Trip Lombok
Sebelum jalan kaki
ke Terminal B, sempat foto-foto


Saya dan mba Tanti memilih jalan kaki karena alasan waktu yang masih longgar. Dari pada nunggu di Terminal B kelamaan, mending olah raga malam lah.

Jadiii...kami pun jalan kaki sambil menyeret koper dan nyangklong tas. Jadi pemandangan tersendiri karena hanya kami berdua sih yang jalan dari Terminal A ke Terminal B. 

Saya dan mba Tanti memiliki bayangan tentang lokasi terminal yang bersambung, alias nggak terputus oleh bangunan gitu. Rupanya bukan seperti bayangan kami, sahabat.

Terminal A dan B Bandara Adisucipto Jogja itu letaknya di 2 gedung yang terpisah dan nggak nyambung. Kami harus keluar dari Terminal A dan menyusuri trotoar di pinggir jalan beraspal pada malam sepi nan sunyi. Kemudian ngikuti jalan belok kiri dan lurus sampai nanti ada tulisan penunjuk arah Terminal B. Jalannya ada penerangan tapi nggak terang benderang. Iya sih buat apa coba ngasih lampu jalan sampai terang benderang.

Trip Lombok

Beruntung lah nggak sendirian, karena saya lebih takut sama orang jahat. Kalo ketemu mak kunti paling dia yang takut sama emak setrong ini. Hahahaa.

Berdua dengan mba Tanti berjalan kaki tetap asik dan seru aja. Kami malah ketawa tiap kali mengingat tingkah konyol salah bandara ini. Dan nampaknya hanya kami aja yang salah turun dari taksi. Karena sepanjang perjalanan yang menghabiskan waktu sekitar 30 menit itu, tak nampak orang yang menyusul kami. Bahkan golf car pun nggak terlihat melintas. 


Setibanya di Gedung Terminal B, kami segera menuju ruang pemeriksaan. Alhamdulillah semua berjalan lancar hingga kami sudah duduk manis di ruang tunggu keberangkatan. Bahkan kami sempat beberapa kali ambil foto bergantian dan selfi bareng. Hihihii. Kenangan indah harus direkam agar ada jejak perjalanan kami berdua.

Trip Lombok

Di ruang tunggu bandara cukup ramai. Ada rombongan anak kuliah kayaknya yang sepertinya akan pulang ke Lombok. Terlihat dari tentengan di tangan mereka adalah oleh-oleh khas Jogja. 

Nah di Bandara Adisucipto tak nampak perlakuan khusus bagi semua penumpang untuk pemeriksaan suhu tubuh atau lainnya. Masih biasa aja tanpa prosedur seperti yang saat ini ada di seluruh bandara untuk pencegahan covid.

Tulisan ini sampai di sini dulu ya. Semoga saya bisa segera menuntaskan rangkaian cerita Trip Lombok 4D3N bersama sahabat saya, mba Tanti. Wassalamualaikum. 

27 komentar:

  1. Untungnya waktunya gak mepet ya Mbak Wati sehigga masih bisa ngedrama wkwkwk.

    BTW, di Lombok ketemu blogger-blogger Lombok, gak?

    BalasHapus
  2. seru ya mbak trip ke Lombok sama mbak Mechta, aku gak diajakin hihihi. Jadi kanget traveling lagi kalo gini nih semoga segera bisa terlalsana ya

    BalasHapus
  3. seru ya mbak trip ke Lombok bareng mbak Tanti, aku gak diajakin hiks padahal belum pernah ke Lombok :)
    Jadi kangen ngetrip lagi ya, semoga aja pandemi segera berakhir

    BalasHapus
  4. seru ya mbak trip ke Lombok bareng mbak Tanti, aku gak diajakin hiks padahal belum pernah ke Lombok :)
    Jadi kangen ngetrip lagi ya, semoga aja pandemi segera berakhir

    BalasHapus
  5. Sebelum kasus covid banyak ya mba ini. Belum ada perlakuan khusus di adisucipto ya.. duh pasti kangen traveling kayak gini ya mba

    BalasHapus
  6. SERUNYAAAAAA!
    Pan kapan aku juga mauuuk mba traveling ama kalian :)
    Bertiga kita keliling pulau lain yaaa
    Mungkin, Palembang, Bali atau Manado? :D

    BalasHapus
  7. Seru perjalanannya. Kalau aku sih bakal milih nunggu mobil golf hahaha. Keburu males disuruh jalan gitu. Mana sepi pula. Ga hantu ga orang jahat aku ya ogah ketemuan :D

    BalasHapus
  8. Wah banyak drama sebelum piknik ya Mbak, kebayang deh berdua seret koper sambil jalan kaki jauh karena salah terminal, jadi ingat pas ke Lombok dengan Taro hihihi

    BalasHapus
  9. aih seruu... pengen juga ke lombok lagi. mudah2an bisa setelah masa pendemi berakhir :)

    BalasHapus
  10. Eehhh udah abis aja ternyata ceritanya. Seruuu ya Mbak emak berdua mbolang bareng. Hihihi.
    Btw waktunya kayaknya sama dengan suami saya yang terbang dari Sby ke Jkt awal Maret lalu. Penjagaan masih belum ketat di bandara :)

    BalasHapus
  11. aaah asyik bangeet ini mba yang traveling bareng sahabat blogger tercintaaa. Aku jadi kangen jalan - jalan dan Lombok jugaaa

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah ya sempat traveling bareng ke lombok,sebelum corona semakin merajalela di indonesia...

    BalasHapus
  13. Waaah seru bangeet ya mbak bisa jalan-jalan ke Lombok bareng sahabat. Serasa me time gituu...jadi kangen jalan-jalan nih.

    BalasHapus
  14. Aku belom pernah ke Lombok ini seru banget yah bisa jalan jalan ke Lombok aku pernahnya ke Bali soalnya ini .dan penasaran banget

    BalasHapus
  15. Wah selalu yah mba kalau perjalanan ga ada drama justru ga ada cerita hahaha..lumayan yah geret2 koper jalan krn salah terminal :D ditunggu mba cerita selnajutnya

    BalasHapus
  16. Duh ramenya trip ke lombok mbaa.. Seru ceritanya.. Jadi pengen ke lombok juga. Wishlist kalo pandemi ini sudah usai daaah

    BalasHapus
  17. maasyaaallah mba seru banget ini trip lombok bareng sahabat blogger selama 4 hari 3 malam.. ceritanya pasti seru pisan yaa

    BalasHapus
  18. Lombok ini salah satu destinasi yang ingin aku kunjungi juga, karena belum pernah ke Lombok. Kalau pergi sama teman-teman tuh bisa explore kemana-mana ya, soalnya aku kalau sama keluarga agak susah mau explore.

    BalasHapus
  19. Drama memang ya, kalau sampai salah terminal. Kalau lokasinya dekat ya, gak papa jalan santai ya, Mbak. Tapi kalau lokasinya jauh, lumayan juga jalannya.

    BalasHapus
  20. Kebayang y mba geret koper jaraknya lumayan jauh itu akupun pernah kesasar Naik Mobil Aja smp 20 mnitan, klo jalan hadehh bisa gempor,, tapi klo bgitu gk Ada ceritanya y mba,, ditunggu klanjuty

    BalasHapus
  21. ooo nasi goreng mawut yg ada mi nya itu namanya nasi goreng magelangan toh. kesukaan saya tuh, tp selalu minta banyakin mi nya sih

    BalasHapus
  22. Aw..Aw..berarti ini ya cerita kemaren ituuh pas aku ke Semarang, hhuuuu.
    tau gitu janjian di Poncool sambil ngopi cantik

    BalasHapus
  23. Pengalaman seaktu ke Bandara Adisucipto itu duuh padat banget jadwalnya sampai-sampai pesawat kami mau landing saja kudu muter-muter dulu di langit Jogja karena antri.

    BalasHapus
  24. Perjalanan tanpa drama itu bagaikan sayur tanpa garam yaa, kak..
    Selalu asik untuk dikenang kalau ada dramanya.
    Salam untuk kak Tanti. Senangnya travelling ke Lombok.

    BalasHapus
  25. Ini penerbangan terakhir sblm Adi Sucipto ditutup ya mbak? hehe
    Bener2 pengalaman berkesan seumur hidup apalagi abis itu ada covid19 menyerang.
    Seru juga bisa janjian kyk gtu. Kita kapan2 janjian lg yuk ke KL napak tilas haha

    BalasHapus
  26. Sama mba, kalau masuk Jogja kok ya yang kepikiran mampir di bakmi Jombor itu. Suamiku suka banget dengan magelangannya.

    Seruuu ih jalan-jalan berdua ini, meskipun ada drama salah bandara hahaha... Yok kapan kalau udah nggak covid kita piknik rame-rame ya mba.

    BalasHapus
  27. Ya ampun aku bayangin nggeret koper keluar Terminal A dan lanjut ke Terminal B. Memang rejeki beli makan malam tadi yang porsi gede, memang ceritanya harus begitu Mbak Wati. Biar setrong jalannya .

    BalasHapus