Tips Hemat Pengeluaran Lebaran Saat Pandemi - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Sabtu, 16 Mei 2020

Tips Hemat Pengeluaran Lebaran Saat Pandemi

Tips Hemat Pengeluaran Lebaran Saat Pandemi

Tips Hemat Pengeluaran saat Lebaran

Assalamualaikum Sahabat. Saat lebaran kebanyakan orang menjadi lupa dengan anggaran belanja yang udah direncanakan. Biasanya karena mendapat rejeki di luar rutinitas seperti dapat THR, bonus, gaji ke-13 misalnya. Mendadak merasa kaya dengan penghasilan tambahan, sehingga memaafkan diri dengan belanja sesukanya. Kayak lapar mata gitu kan jadinya.

Nah sebenarnya penghasilan yang didapat saat menjelang lebaran sudah diantisipasi sebelumnya. Jadi bukan rejeki mendadak ya.

Suami saya dulu amat cermat dalam mengalokasikan pemasukan di luar gaji. Seperti mendapatkan THR, bonus tahunan, dan gaji ke-13. Dia nggak pernah merasa mendapat duit kaget. 

Suami selalu menganggap bonus itu harus dialokasikan untuk membayar pokok harga rumah. Jadi seharusnya rumah lunas tahun 2007, bisa maju 9 tahun lunasnya. Itu karena sering dibayar pokoknya aja saat mendapat rejeki, jadi tahun 1998 kami  dari cicilan bulanan rumah pertama.

Itu lah sebabnya meski sekarang kondisi pandemi dan banyak yang mengalami kesulitan keuangan, bagi kami bukan hal baru. Sebagai orang yang kerja mandiri, naik turunnya penghasilan nggak lagi bikin terkaget-kaget. 

Saya dan suami terbiasa hidup sederhana sejak awal nikah. Punya rumah dengan cicilan yang menguras 2/3 gaji suami, tentu lah bikin saya harus cermat mengatur keuangan. Saya masih bekerja, jadi memang gaji saya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Saat dapat THR, kami berdua sama-sama berhitung dengan cermat. THR suami untuk membayar biaya pokok harga rumah. Sementara THR saya, dibagi untuk menabung dana darurat, berbagi pada saudara yang tidak mampu, dan untuk keluarga (ibu bapak dan adik-adik saya).

Ini yang saya lakukan untuk menghemat pengeluaran, agar setelah lebaran berlalu tetap memiliki uang dan nggak bangkrut.

Tidak Harus Membeli Baju Baru

Baju baru alhamdulillah, tapi kalo baju lama masih bagus, saya memilih tidak membeli baju saat lebaran. Seperti guru ngaji saya, beliau pernah berpesan bahwa baju baru saat lebaran itu tidak penting. Justru kita diharapkan mempersiapkan baju baru saat jelang ramadan. Karena semangat kita menyiapkan lahirian adalah untuk menyambut bulan yang penuh ampunan.


Baru baru untuk dipakai melaksanakan ibadah selama bulan ramadan. Artinya semangat kita harus diperbarui dengan hati yang lebih bersih, niat ikhlas, menjalani puasa, tadarus, tarawih, dan sedekah pada yang kurang mampu.


Masak Untuk Hari Lebaran Secukupnya

Ibu saya pernah masak opor dan sambel goreng dalam jumlah banyak. Maksudnya kalo anak-anaknya ngumpul saat lebaran, bisa menikmatinya bersama. Keponakan ibu dan bapak juga biasanya berkunjung saat hari lebaran pertama. Jadi mereka bisa ikut menikmatinya juga.

Ternyata pas hari lebaran pertama, anak saya sakit dan nggak bisa berkumpul di rumah ibu. Bapak dan ibu pun berangkat ke rumah saya untuk menemani kami. Karena suami tetap harus berangkat ke Boyolali mengantar ibu bapaknya untuk silaturahmi rutin tahunan. Suami yang bisa nyetir mobil, sementara yang lain nggak bisa. Jadi ya saya harus ikhlas suami tidak menemani saya merawat si sulung.

Nah, masakan yang sudah tersaji kelupaan nggak dibawa, jadiya kan mubazir. Sementara keponakan bapak ibu juga akhirnya berkunjung ke rumah saya. Karena mereka memang ingin bertemu orang tua saya untuk silaturahmi dan saling meminta maaf. Sejak saat itu saya minta ibu untuk masak secukupnya aja. Kalo misal sepupu saya datang, bisa disuguhi sayuran pecel atau brambang asem glandir yang lebih segar. Karena belum tentu sepupu saya mau menikmati opor sambel goreng karena udah masak sendiri di rumah masing-masing.

Lebaran tahun ini karena nggak ada kunjungan, saya masak opor Sambel goreng secukupnya. Cukup dinikmati untuk buka puasa hari terakhir dan makan lebaran hari pertama.

Tips hemat pengeluaran lebaran


Menyiapkan Kue Lebaran 

Saya tidak pernah menerima tamu, kecuali saat anak saya yang sulung sakit. Banyak tamu di rumah karena mereka ingin bertemu ibu bapak saya. Sedangkan kalo kondisi biasa ya nggak mungkin sepupu ke rumah saya, karena urutan silsilah keluarga saya termasuk yang muda. Hahahaa.

Tip Hemat Pengeluaran Lebaran
Foto jajanan lebaran tahun lalu

Jadi saya nggak pernah menyiapkan kue kering atau biscuit terlalu banyak. Beli atau bikin kue kering cukup tiga macam. Sisanya paling beli snack kemasan atau jajanan kiloan kesukaan anak-anak. Meski ada pos pengeluaran untuk kue kering yang nantinya akan saya bagikan pada ibu, famili yang tidak mampu, dan yang dituakan. 
__________________

Intinya pengeluaran yang tidak perlu memang sebisa mungkin ditekan atau ditiadakan. Jadi menikmati lebaran pun hati senang karena tidak memikirkan saldo rekening yang nol-nol atau dompet kosong melompong.

Apalagi sekarang kondisi pandemi, saatnya berhemat. Karena kita tidak tahu apakah masih bisa bekerja dengan gaji normal atau mungkin udah kena PHK. Lebaran nggak wajib kok berhura-hura. Esensi kembali ke fitrah adalah membersihkan hati dari kesalahan pada sesama teman dan kerabat. 

Pas banget kan ya dengan berhemat pada hari lebaran tahun ini, tidak mudik, tidak masak sajian lebaran berlimpah, bisa dialokasikan dananya untuk ditabung. Semoga bermanfaat, sahabat. Wassalamualaikum.

13 komentar:

  1. Hu um mba, lebaran tahun ini nggak seperti biasanya. Aku nggak nyiapin kue banyak2, cuma buat penghias meja ada dikit. Paling sama buah aja entar. Baju baru pun nggak ada yg beli. Nggak pake baju baru juga tetep lebaran. Kalo ada duit mending disimpen dulu deh kalo aku, buat jaga-jaga nanti

    BalasHapus
  2. Setuju sekali mba, kita harus berhemat dan mengatur pengeluaran,bersyukur yang masih punya gaji dan THR. Semoga pandemi ini tetap berakhir ya

    BalasHapus
  3. Sama mba. Aku dan suami juga hidup dengan sederhana. Karena kami mempunyai banyak tanggungan keluarga besar. Walau hidup sederhana allhamdulillah berkecupan dan berkah. ��

    BalasHapus
  4. Setuju mba, jangan terlalu berlebih-lebihan. Sesuai dengan kebutuhan itu lebih baik. Selamat idul fitri ya, mba. Mohon maaf lahir dan batin 🙏🏻☺

    BalasHapus
  5. Sama Kaya mpo. Mpo juga bikin kue 2 macam. Yang lain beli ampyang kacang dan lanting buat papa. Kue endorsement di keluarin

    Kita harus berhemat saat pandemi sekarang ini

    BalasHapus
  6. Memang enggak perlu juga baju baru, ya, apalagi sampai harus berdesak-desakan di pasar atau mall, kan sekarang lagi pandemi juga memang harus lebih selektif mengatur keuangan

    BalasHapus
  7. Setuju banget mbak, dulu saya sering maksain beli kue kering krn merasa ga enak, masa lebaran ga ada cookies, eh ternyata anak anak ga suka
    Akhirnya saya makan sendiri 😀😀😀

    BalasHapus
  8. Setuju Mbak. Kami juga merayakan lebaran apa adanya. Tidak ada kue, tidak ada anggaran belanja
    Semua biasa saja. Alhamdulillah kami bisa silaturahmi kepada orang tua karena daerah kami masih zona hijau

    BalasHapus
  9. Super bangeet mbaak dalam mengatur pengeluaraan. Intinya secukupnyaa saja ya mbak ndak berlebihan, yg berlebiham memang ndak baik. Menekan pengeluaran lebaran yg ndak perlu ini juga sangat penting, karena lebaran emang ndak buat hura-hura. Sepakat banget kalau esensi lebaran adalah kembali ke fitrah dengan saling memaafkan, bukan berlomba punya baju lebaran paling baru ataupun masak masakan lebaran paling banyak. Oiyaa, mohon maaf lahir dan batin juga yaa mbak ☺️🙏🏻

    BalasHapus
  10. Ya benar,tahun ini lebaran tanpa baju baru.
    Dan tdk masalah :)

    BalasHapus
  11. Betul mba, Lebaran satu2nya yang super hemat, gak cape masak seharian krn masak cm secukupnya, plus gak perlu ngubek2 mall cari baju baru, walopun beda, tapi Lebaran kali ini ada pengalaman silaturahmi virtual hihhihi

    BalasHapus
  12. Sama mbak, tahun ini alhamdulillah lumayan bisa berhemat, karena gak keluar uang pesawat untuk mudik, walaupun hati rindu, tapi ada hikmahnya juga hiks..

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah budget pengeluaran berkurang. THR buat orang tua tetap berjalan. Saat nya instropeksi diri agar selalu ingat pos2 pengeluaran dikelola dengan baik. Jangan lupa pos cadangan minimal 6x biaya hidup selalu ada. Dan sedekah akan membuat makin berkah.

    BalasHapus