Blogging is My Passion, Ngeblog Ben Rak Ngganjel - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Senin, 18 Februari 2019

Blogging is My Passion, Ngeblog Ben Rak Ngganjel



Assalamualaikum Sahabat. Blogging is My Passion, Ngeblog Ben  Rak Ngganjel kalo kata founder Gandjel Rel. Bagi saya sendiri, ngeblog itu ibarat suatu kegiatan yang menyenangkan. Penasaran, menyenangkannya seperti gimana? Yuk, lanjut baca yaaa.

Sebagai perempuan yang telah memasuki usia 40 tahun, saya dulu sempat bingung mau ngapain mengisi waktu di usia senja. Duhhh, bahasannya udah ngomongin usia senja.

Saat itu memang saya berpikir jauh, bagaimana bila udah pensiun? Apa yang harus saya kerjakan di rumah? Eh tapi saya nggak mau bekerja hingga usia 50 tahun lebih. 

Apalagi saat itu saya udah bosen banget menatap angka-angka. Pengen resign, tapi mau ngapain? Masa mau nonton drakor tiap hari, sambil nungguin paksuami dan anak-anak pulang kuliah? Membayangkannya aja udah bikin capek. 

Kalo udah biasa kerja, nganggur aja di rumah pasti bikin bosan. Apalagi pekerjaan rumah juga udah nggak sebanyak dulu. Si sulung udah jarang di rumah karena sibuk dengan kegiatannya. Suami sering keluar kota. Tinggal saya dan si bungsu yang pasti juga seharian di sekolah. 

Jadi saya bakal sendirian dong di rumah, hahaha. 


Menggali Kenangan Lama

Ketika itu lah saya teringat pada kegiatan di kala masih belia. Usia 16 tahun saya udah pernah mengirimkan naskah ke media lokal. Ada naskah pertama yang saya kirim di rubrik opini dan dimuat di harian Suara Merdeka. 

Senang? Iya dong, namanya masih pelajar berseragam abu-abu dapat duit. Langsung deh duitnya buat traktir sepupu dan teman akrab. Juga untuk membeli sepatu olah raga untuk sekolah. Senang banget karena bisa beli sepatu dari duit sendiri. Nggak minta orang tua.

Ternyata minat saya di dunia menulis itu berlanjut dua tahun kemudian. Saya mulai menulis artikel non fiksi untuk satu majalah remaja kala itu, yaitu MODE. Angkatan jadul pasti tahu lah dengan majalah ini.

Ada beberapa artikel non fiksi yang pernah dimuat juga di sana. Kala itu, sekitar tahun 1988 saya masih semester 5. Pengen banget bisa menghasilkan duit untuk tambahan saku. Yah bisa beli novel kesukaan atau majalah favorit.

Entah kenapa saat itu saya mudah banget nulis dan mengirimkannya ke majalah ibu kota dan dimuat. Hmm, bapak saya aja sampai bahagia melihat tulisan anaknya ada di majalah terkenal. Sampai dipamerkan ke seluruh sudut kampung, wkwkwkk.

Sayang sekali saat itu saya tidak memikirkan tentang pengarsipan karya yang dimuat di media. Jadi ya udah tinggal kenangan aja sekarang.


Merintis Hobi Menulis Lagi

Ternyata ketika saya ingin kembali menulis itu susah banget. Entah kenapa selalu mentok di paragraf awal. Atau paling tidak bisa sih sampai satu artikel, namun bikin saya eneg bacanya.

Nah kalo saya aja eneg untuk membaca, apalagi redaktur majalah. Ye kaaan?!

Tapi dasarnya saya orang yang nggak pantang menyerah. Jadi mulai deh memutar otak gimana caranya saya bisa menulis lagi dan menghasilkan karya yang bagus. Kalo bisa sih nembus media nasional seperti jaman masih belia dulu. 

Ya masa sih waktu belia imut-imut aja bisa nembus media nasional, sekarang udah dewasa kok nggak bisa. Senyum miris dalam hati.

Singkat cerita saya pun mulai bikin akun Facebook, karena pengen belajar menulis online. Tahun 2010 loh saya baru punya akun Facebook. Itu pun bikinan anak-anak. Wkwkwkk. Emak macam mana iniiih.

Dari sini lah saya mulai berkenalan dengan banyak penulis kece yang bikin saya berdecak iri kagum.

Kebanyakan pula usia mereka jauuuh di bawah saya. Ya ampuuun, saya salah alamat nih memulai belajar nulis di usia menjelang senja. Tapi setelah bergabung di salah satu komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis dan bertemu member serta ketua suku wilayah Semarang, minder saya terhempaskan.

Mereka begitu baik menerima saya seperti udah lama kenal. Waktu ikutan kopdar pertama itu lah, saya memantapkan hati untuk semangat belajar nulis. Apalagi cerpen karya pertama setelah hibernasi sekian puluh tahun, mendapat kritikan dan saran yang cerdas dari Mas Wiwin Wintarso. Tahu kan, beliau penulis tenar yang tinggal di Kota Semarang.

Cerpen itu pun saya edit kembali dan mengirimkannya ke majalah PARAS. Aihh, tak berapa lama, saya membaca kabar via email, kalo cerpen itu bakal dimuat. Girang donk saat itu. Alhamdulillah bersyukur karena akhirnya saya pun mulai lagi menorehkan sejarah di hidup saya. Punya karya di media nasional itu membanggakan. 

Eh lagi-lagi, bapak masih juga pamer majalah yang memuat karya cerpen saya kepada tetangga. Ya ampun, udah setua ini, tetap saja menjadi anak-anak di mata orang tua. Mereka tetap bangga dengan hasil karya anaknya, sesederhana apapun itu.

Ya kisah tentang dua artikel non fiksi dan cerpen yang pernah dimuat di majalah itu pernah saya tuliskan di blog ini. Ubek-ubek aja dengan label karya di media. Tapi saya udah merangkumnya di sini :

Silahkan baca : Semua orang bisa nulis dan masuk majalah


Hobi Jadi Profesi, Bisa kah?

Nah, ngomongin hobi nulis itu emang bikin seru. Karena berkutat lama di dunia menulis, tak serta merta bikin saya rajin menulis karya. 

Alasan sibuk kerja di kantor, bikin saya masih kesulitan mengatur waktu untuk menulis. Jadi biasanya saya menulis ketika anak-anak udah berangkat ke sekolah. Saya sempatkan menyalakan PC di rumah dan ngetik sebentar. 

Trus siap-siap ke kantor yang dekat sih dari rumah. Nanti ketika jam istirahat, selesai makan dan shalat, saya menulis lagi menggunakan PC kantor. Saya selalu bawa bekal dari rumah, jadi waktu istirahat saya sisa banyak. Nah ini saya gunakan untuk menulis.

Tapi lama kelamaan saya jadi ribet sendiri, kadang juga pas lagi istirahat malah diminta laporan karena buyer di Tiongkok minta salinan orderan. Ku kan jadi nggak bisa konsisten nulis.

Apalagi saat itu saya mulai melirik blog sebagai media latihan nulis. Asik kayaknya, bisa mulai menulis dan menjalani proses selanjutnya dari editing, sampai menayangkannya. 

Ya, saya pun mulai beralih ke dunia blogging, tepatnya awal tahun 2012. Sejak saat itu saya keranjingan ngeblog. Dunia baru yang begitu menyenangkan dan bikin gairan menulis saya tak terbendung.

Tempat saya bisa curhat sekenanya tanpa ada yang melarang. Namun tetap menjaga kerahasiaan identitas diri dan keluarga. Nggak pernah juga upload foto KTP dan kartu pengenal lainnya.

Namun ternyata niat ngeblog ini tak sebanding dengan realisasinya. Blog saya masiiih saja terisi beberapa artikel untuk setahun. Baru lah akhir tahun 2014 saya pulang dari haji dan memiliki segudang kisah penuh kenangan. Saya ingin membagikannya pada pembaca blog ini. Saya pun menuliskan kisah haji saya dan suami dalam label ibadah haji.

Silahkan dibaca : Ibadah Haji

Kalian bisa menemukan kisah saya saat bertemu malaikat dari Depok.  Atau kisah saya menemani perempuan usia 80 tahun mabit di Muzdalifah, dan kami tertidur pulas di lautan pasir.


Gabung dalam Komunitas Gandjel Rel


Ketika saya mendengar akan ada komunitas blogger perempuan di Semarang, serta merta langsung daftar menjadi member. Hahahaaa.

Ada lima blogger perempuan kece yang menggagas sebuah komunitas di Semarang. Komunitas ini diniatkan untuk mewadahi blogger perempuan yang tinggal di Semarang dan sekitarnya. Komunitas dengan mengambil nama salah satu oleh-oleh khas Semarang, yaitu Gandjel Rel.


BlogChallengeGandjelRel
Dokumen pribadi
Kelima founder komunitas Blogger perempuan di Semarang adalah Mbak ketua Uniek yang udah menjadi blogger hits seantero nusantara. Kemudian ada Rahmi Aziza, Wuri Nugraeni, Dewi Rieka, dan si bungsu kesayangan kami, Mbak blogger kantoran Lestari. 

Dari ide kreatif mereka berlima, terwujud lah komunitas blogger perempuan di Semarang. Selama nyaris empat tahun ini, Gandjel Rel mampu menaungi blogger perempuan yang tinggal di Semarang dan sekitarnya. Bahkan ada juga member Gandjel Rel yang masih aktif ngobrol di WAG meski mereka udah pindah ke lain kota. Mungkin enggan meninggalkan komunitas kompak ini.

Silahkan baca : Melindungi Anak Dari Kekerasan Fisik dan Verbal

Apalagi saya sesekali diajakin datang sebagai blogger dan meliput acara peresmian kantor baru atau launching produk dari brand ternama. Seneng banget lah. Merasa menjadi orang penting yang pertama tahu ada produk baru sebelum masyarakat umum tahu.



Hadir dalam acara forum
komunikasi BNN dan netizen 
Jalan-jalan seru member Gandjel Rel berkunjung ke penerbit di Jogja. Sharing kepenulisan buku, juga tentunya belanja buku dong, hihiii.



Saya udah sering mengikuti event yang diadakan oleh komunitas Gandjel Rel. Nggak usah saya tulis berapa kali ya, saking banyaknya event yang saya ikuti.

Bagaimana saya bisa mengikuti banyak event atas ajakan Gandjel Rel? Yuk saya bagi tips agar mendapat ajakan kerjasama event bareng brand atau lembaga :


1. Konsisten


Artinya ketika saya udah daftar saat ada pengumuman kopdar, bisa ajakan kerjasama dengan brand, atau kopdar berbagi blogging, saya usahakan untuk hadir.  Misal nggak bisa dan udah terlanjur daftar, gimana dong? Ya bilang pada Penanggung jawab event tersebut kalo nggak bisa hadir dan ungkapkan alasannya.

Kemudian hadir tepat waktu, jangan sampai terlambat molor hingga setengah jam. #eh


2. Penuhi Kewajiban 


Udah diajakin hadir dalam event, pasti ada kewajiban yang harus dipenuhi oleh blogger. Biasanya sih share tentang acara di media sosial dengan menggunakan hastag tertentu. Seringnya juga harus menuliskan materi acara sesuai yang menjadi kewajiban dalam bentuk blogpost.

Nah, kalo udah ada ketentuan batas DL satu blogpost, mesti dikerjakan dong. Jangan suka menunda-nunda karena ini akan berdampak untuk kepesertaan kita dalam event berikutnya. Kalo pekerjaan kita memiliki track record bagus, pasti brand atau pihak pengundang akan senang untuk mengajak kerja sama lagi.

3. Jaga Etika Saat Acara

Menjadi tamu tentu nya kita harus menjaga adab yang berlaku di negri ini. Layaknya acara lain, menjadi blogger yang diundang menghadiri event tentu harus tampil rapi tapi nggak berlebihan.

Artinya tampil dengan pakaian yang rapi dan sopan. Jaga sikap saat dalam acara. Menjaga sikap ini banyak sih, seperti tidak ribut sendiri selama acara. Memperhatikan pembicara atau nara sumber yang sedang sharing materi. Menjaga sikap ini bentuk hormat kita juga sih. 

Nah, selama ini saya melihat, ada loh blogger yang suka mengajak narasumber bicara ketika waktu istirahat makan. Sepengetahuan saya, orang kalo sedang makan alangkah bijaknya jangan diajak bicara, apapun alasannya. Kecuali emergency ya. Yang diajak bicara dokter ahli, dan ada keadaan darurat yang menyangkut nyawa.


4. Menanyakan Fee, Bolehkah?


Ada loh yang tanya fee ketika diumumkan bakal ada event blogger. Seperti juga dunia kerja kantoran, blogger pun harusnya jangan nanya fee kalo itu merupakan undangan dari komunitas. Nggak usah ditanya, biasanya admin komunitas akan memberitahukan bila undangan tersebut ada fee nya ataupun tidak ada fee.

Bayangkan ya, kalian kerja di kantor dengan pimpinan baru. Tiba-tiba kalian maju langsung dan bertanya, berapa gaji yang akan kalian terima. Nggak lucu banget sih kalo saya bilang. 


5. Menulis lah Yang Baik


Artinya jangan sadur begitu saja isi press release. Kreatif dong kakaaak!

Menjadi blogger adalah sebagai pekerja kreatif. Sudah seharusnya kalian belajar untuk menulis yang kreatif. Press release itu isinya kaku, nggak bisa lentur kayak pembicaraan dari narasumber. #kayak permen karet

Ya, coba aja bagi kalian yang udah sering mendapatkan press release, bisa dong membedakan mana tulisan yang asik dibaca. Intinya tuliskan sesuai isi press release namun dengan menambahkan beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber. Bisa aja disisipkan candaan yang muncul dari narasumber maupun peserta yang hadir.


6. Isi Buku Tamu

Jangan lupa isi buku tamu ketika hadir dalam event yang diadakan oleh brand atau lembaga. Maksudnya adalah untuk menandakan kalian memang masuk dalam undangan. Emang ada blogger hadir tapi aslinya dia tidak mendapat undangan? Ada dooonk, saya udah mengantongi nama mereka, hihii.



Ulang tahun Ganjel Rel ketiga di Herborist
Pict by WAG Gandjel Rel
Udah komplit deh curhat saya selama menjadi member komunitas Gandjel Rel. Semoga Gandjel Rel makin sukses, menjadi wadah bagi blogger perempuan yang tingal di Semarang dan sekitarnya. Semua founder dan juga member maju bersama menjadi blogger yang berkualitas dan memiliki etika di dunia maya maupun dunia nyata. Semoga komunitas kita tetap kompak, selalu berbagi inspirasi, dan juga konsisten ngeblog. 

Yuk, tambahkan juga list do or don't agar mendapat ajakan kerjasama dengan brand atau lembaga dalam satu event blogger. Mohon maaf apabila ada pihak yang merasa  tersinggung. Tulisan ini menjadi reminder juga untuk saya, agar bisa memperbaiki diri pribadi untuk menjadi blogger profesional. Yang penting ngeblog ya, ben rak ngganjel. 

Happy birthday Gandjel Rel, sukses selamanya yaaa. Nggak sabar menanti selebrasi ulang tahun Gandjel Rel yang keempat nanti tanggal 23 Februari 2019. Aslinya sih Gandjel Rel lahir tanggal 22 Februari 2015. Namun dengan berbagai pertimbangan, syukuran ulang tahun mundur sehari. Sampai jumpa pada selebrasi ultah Gandjel Rel ya, Sahabat. Wassalamualaikum.




Tulisan ini disertakan dalam #BlogChallengeGandjelRel Parade 4th Gandjel Rel Pekan 3

44 komentar:

  1. awalnya ngeblog juga karena ngisi waktu luang padahal kerjaan di rumah juga banyak ya hehehe. buat refrshing lah ya mbak ngeblog.
    Kalau di Jakarta blogger yang datang tanpa undangan disebutnya Valak mbak :) Itu banyak dan ada komunitasnya, herannya mereka selalu tau kalau ada event.

    BalasHapus
  2. Saat ini saya masih menjadikan blog sebagai tempat untuk menuliskan apapun yang ingin saya tuliskan. Alhamdulillah dari kegiatan ini ternyata menghasilkan "pundi-pundi" yang lumayan :)

    BalasHapus
  3. Selamat ulang tahun yaa, Gandjel Rel, sukses dan jaya selalu untuk komunitas dan juga para anggotanya, amiiin

    BalasHapus
  4. Saya juga waktu SMU pernah kirim naskah ke tabloid dan dimuat dapat hadiah mba hehe. Setuju kalau jadi blogger harus konsisten dan menulis yg baik :)

    BalasHapus
  5. Saya ngeblog buat menyalurkan hobi nulis. Kalau di FB status kan menghilang jauh2 ke bawah. Nah di blog ada semacam arsip jadi gampang dibaca lagi. Kalau kangen eh bisa dibaca lagi. Seneng ternyata bisa menang beberapa lomba blog trus undangan event tentu diambil yang sesuai dengan tema blog. Ibarat hobi yg dibayar deh asik aja hehehe.

    BalasHapus
  6. Dokan Ujame ya mba, suapaya bisa konsisten ngeblog kaya mba hihi.lagi merintis ngeblog nih

    BalasHapus
  7. Kalau aku alhamdulilahnya masih punya tulisan2 pas dulu nuli di SM. Itu juga gara2 ada yg nyuruh suruh di kumpulin dan kliping buat nanti fortopolio. Coba kalau nggak ada yg ngingetin, bakalan makin nyesel deh krn nggak ada kenang2annya lagi. Berkat Gandjel Rel juga nih diriku kembali aktif ngeblog dan bs kenal dunia perbloggeran #halah hahahaha.Moga GR makin maju dan sukses. Nggak sabar buat datang acar Ultah GR.

    BalasHapus
  8. Ngeblog memang bisa jadi pilihan yang menyenangkan ya mbak untuk mengisi waktu luang di usia senja. Apalagi kalau kita bergabung di komunitas yang anggotanya sama2 perempuan dan punya passion yang sama.

    Btw baru tahu komunitas Gandjel Rel ini merupakan komunitas blogger perempuan di Semarang. Namanya unik pula😊

    BalasHapus
  9. Setuju banget, Mba.. Berprofesi jadi apapun, etika itu penting banget.

    Btw lihat2 foto kegiatan GR jadi makin kangen, nih

    BalasHapus
  10. Nha ini baru mantul. Dari awal kenal mbak Wati, aku tuh udah seneng gitu liat kedsiplinan mbak Wati, sifat dan sikapnya. Pokoknya blogger idolaku deh mbak Wati

    BalasHapus
  11. Betul banget tipsnya Mbak Wati, jaga attitude penting banget..

    BalasHapus
  12. Tips-tips nya sudah saya resapi. Moga moga bisa direalisasi.

    Hmmmm....mengapa harus nulis umur ya? Hihi...makin dewasa, tulisan makin keceh deh, mba Wati

    BalasHapus
  13. Mantaaab...langsung contek tips2 nya ah, biar bisa ikut nge-hits juga seperti mbak kesayanganku ini.. TFS y mbaaa...

    BalasHapus
  14. Yes apapun pekerjaan yg kita tekuni konsisten, menjaga etika itu memang penting banget. Mbak wati mah blogget panutan banget deh. Salut daku padamu mbak :)

    BalasHapus
  15. Bu wati kereeeeennn... uda byk karya yg dimuat ih.. apalah aku yg cuman remyekan KFC. Heuheuuuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah remyekan KFC emang ada tho? Kukira cuma remahan gorengan yang laris, hihiii

      Hapus
  16. Dikira Gandjel Rel ini bhs jawa artinya ga ngeganjal di hati. Jadi maksud ngeblog bisa plong krn perasaann mengganjal disampaikan lewat nulis. Ternyata bukan. Hehe. Selamat dan sukses buat Gandjel Rel. Jadi penasaran pengen coba oleh oleh khas semarangnya. Pesen 1 mba krn ayah sy juga dulu dari Grobogan 😎 salam kenal ya mba

    BalasHapus
  17. Wah keren banget ya. Pasti seru banget tuh acaranya

    BalasHapus
  18. Selamat ulang tahun ya Gandjel Rel. Semoga kedepannya lebih baik lagi

    BalasHapus
  19. Ngeblog itu emang seru kok ya. Karena aku merasakannya :D

    BalasHapus
  20. Menulis di blog selain juga hobi, tapi ternyata juga bisa menjadi sarana untuk mencari penghasilan lho

    BalasHapus
  21. Keren banget kan ya kalau hobi bisa jadi sarana mencari uang

    BalasHapus
  22. Mantap! Belajar attitude memang ga mudah. Aku pun awalnya malu lama2 malu2in hihi. Tapi kalo datang ke event yg ga diundang, duh ga pernah, tatuut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya, aku juga baru tahu kalo ada yang kayak gitu di Semarang

      Hapus
  23. Aku juga baru buat FB tahun 2010 dan mulai semangat ngeblog akhir tahun 2011. Semoga tetap ngeblog sampai usia senja kaya Mbak Wati. Dan gabung di komunitas yang ramai kaya gini tuh ningkatin semangat banget

    BalasHapus
  24. Selamat ulang tahun, Gandjel Rel! Semoga terus sukses.

    Awalnya saya menulis blog itu sekadar iseng pengen punya buku harian. Tetapi, saya kalau disuruh menulis di media lain malah suka mentok.

    Kalau tentang fee, memang biasanya yang mengajak suka langsung kasih tau. Tetapi, siapa tau lupa, memang baiknya jangan langsung tembak tanya fee. Mending tanya hak dan kewajibannya apa? Terkesan lebih halus

    BalasHapus
  25. Ahh emang selalu seruuu nih kalo bahasan soal blog, ga akan ada matinya. Soalnya ngalamin dr curcol, sampe profesional blogger saat ini butuh perjuangannya.

    Makasih tulisan renyahnya, semoga blogger2 baru bisa mencontoh ini.

    BalasHapus
  26. paling seru itu kalau hobi yang jadi profesi yah mba, mengerjakan itu tanpa beban karena saking berbinar-binarnya... apalagi nemu komunita blogger yang menyenangkan orang-orangnya yah mba, duhh tambah semangat kita :)

    BalasHapus
  27. Mb Wati udah pada titik ngeblog bener2 karena passion. Ga mikirin job review dan printilannya. Ngeblog karena suka. Asyik ih mb Wati.

    BalasHapus
  28. Thank's untuk tipsnya. Memang benar, kita harus konsisten menulis. Terlebih lagi kalau datang ke event harus dipastikan kita punya undangannya. menyedihkan sekali ya yang datang tanpa diundang, kok ya begitu, kan jadi bikin jelek nama blogger aja.

    BalasHapus
  29. Wkkw...kalau fee biasanya suka tertera jelas saat undangan.
    Yang samar-samar biasanya gudibeg.
    Hahhaa...
    Aku suka banget ngumpulin gudibeg, maka sering disebut blogger gudibeg.

    BalasHapus
  30. Sepatu mbak sepakat dan setuju smeua list yang mbk jelaskan. Kncinya adalh konsisten kalau mau sukses di blog ya mbak selain itu kontennya harus original dan juga keywordnya paling banyak di cari

    BalasHapus
  31. Wahahahaa iya nih, masih banyak yang langsung copas gitu aja press release sebuah event, jadinya malah kaya baca koran, bukan blog yang mengutamakan personal touch :)

    BalasHapus
  32. Sebenarnya udah lama aku penasatan sama komunitas gandjel rel hehe nama komunitas nya unik deh baru tau ini komunitas besutan mba uniek admin kece di grup Fun with Bw

    BalasHapus
  33. Senang sekali membaca artikel ini. Senangnya jadi plus plus karena Gandjel Rel punya member yang disiplin dan semilitian Mb Wati hihiii... selalu menginspirasi dengan ketekunannya ngeblog. Juga hobi jalan-jalannya itu loh, bikin envy. Aku udah ga kantoran masih juga belum bisa jalan-jalan seperti Mb Wati nih.

    BalasHapus
  34. Ganjelrel sudah mau ke tahun ke 4 aja nih. Alhamdulillah suka duka bareng teman-teman blogger. Makasih tipsnya mbak, tapi aku karang masih gak bisa bagi waktu antara menulis dan drama korea

    BalasHapus
  35. Semangat mba.. passion blogging ngga semua orang memilikinya lho... jadi jika kita senang dan menikmatinya ya jalan terus.. saling support antar sesama blogger sangat indah

    BalasHapus
  36. Wah salut deh, mbnya udah membuat karya sejak umur 16 tahun dan dimuat di media. Aku sih blm smpe gtu hehee. Tp semakin terpacu baca kisahnya 😊

    BalasHapus
  37. Eh dari kelima foundernya yang disebut kok akhir2 ini kyknya jarang denger mbak Tari ya, apa aku yg jarang main ke blognya ya? hehe
    Hehe bener paling gak sreg kalau baca tulisan isinya press rilis plek.
    Moga makin semangta berkarya dengan komunitasnya ya mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Tari lagi super sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Tapi tetep suka ngobrol sih si WAG, sesekali juga ketemuan kok

      Hapus