Februari 26, 2019
BY Hidayah Sulistyowati
44 Comments
Assalamualaikum Sahabat. Saya akan sharing cerita saat Selebrasi Ulang Tahun Gandjel Rel di Resto Pringsewu Yang Bernuansa Heritage. Komunitas blogger perempuan di Semarang genap 4 tahun usianya pada tanggal 22 Februari 2019. Namun untuk seleberasinya baru dirayakan tanggal 23 Februari 2019.
Tanggapan saya tentang selebrasi yang diadakan di Resto Pringsewu kemarin, acaranya seru, keren, bikin hepi, dan penuh inspirasi.
Sejak awal memasuki resto Pringsewu, saya udah terkesan dengan interior yang tetap mempertahankan kondisi fisik bangunan lama. Karena ketentuannya dari pemerintah, beberapa bangunan di kawasan kota lama boleh dialih fungsikan dalam bentuk resto atau kantor, dengan catatan tidak boleh mengubah tampilan fisik.
Acara Ulang Tahun Gandjel Rel
Saya menaiki anak tangga yang berada di balik resto, berhadapan dengan dapur. Anak tangga besi yang berada di pelataran belakang mengantarkan pengunjung resto yang ingin menikmati suasana di lantai 2.
Di sana udah ada Ketua komunitas Gandjel Rel, yaitu Rahmi Aziza yang menyambut kedatangan setiap member dan tamu undangan dengan senyum cerah. Ada juga Sarah dalam gendongan perempuan multi talenta yang udah menerbitkan buku komik ngehits Mak Irit. Sementara Hana berdiri dengan muka khas nya, dan mau loh salaman dengan saya, hehehee.
Taro yang sedang menata meja tempat snack, menyambut saya dengan pelukan hangat. Saya pun mulai foto-foto lokasi acara sambil sesekali cipika cipiki dengan teman yang baru datang.
Ini penampakan anak tangga dengan spot foto di teras belakang yang sering dijadikan tempat nongkrong juga.
Ini penampakan anak tangga dengan spot foto di teras belakang yang sering dijadikan tempat nongkrong juga.
Setelah mengisi buku tamu, saya berbaur dengan member Gandjel Rel atau yang kerap disapa GRes, di ruangan luas berwarna putih.
Kemeriahan Ultah Gandjel Rel udah dimulai awal pekan bulan Januari dengan Blog Challenge. Ada empat artikel dan empat tema yang mesti dipublish tiap pekannya. Alhamdulillah artikel saya yang pekan keempat terpilih menjadi yang terbaik. Dapat hadiah dong jadinya.
Artikel pekan keempat bisa dibaca di : Blogging is My Passion
Begitu member udah banyak yang hadir, acara pun dimulai oleh MC, Mbak Hartari. Seperti biasa ada beberapa kalimat yang menggelitik, unik, dan menerbitkan tawa geli.
Berikutnya ada ketua komunitas blogger Gandjel Rel, Rahmi Aziza yang menyampaikan kata sambutan. Harapannya adalah agar komunitas ini bisa tetap konsisten menjadi blogger yang aktif nulis, kompak, serta tetap ngeblog. Seperti tagline komunitas ini, yaitu Ngeblog ben rak ngganjel.
Karena pembicara yang akan mengisi materi siang hari itu udah hadir, tentu lah langsung dilanjutkan tanpa ada sambutan lainnya. Ada Gus Mulyadi yang juga pemilik blog agusmulyadi.web.id dan www.agusmulyadi.com. Yang pertama adalah blog yang isinya kebanyakan menggunakan bahasa Jawa. Justru pengunjung blog ini banyak, dibanding blog yang satunya yang isinya lebih serius.
![]() |
Bersama pemenang Challenge masing-masing pekan selama 1 bulan |
Artikel pekan keempat bisa dibaca di : Blogging is My Passion
Begitu member udah banyak yang hadir, acara pun dimulai oleh MC, Mbak Hartari. Seperti biasa ada beberapa kalimat yang menggelitik, unik, dan menerbitkan tawa geli.
Berikutnya ada ketua komunitas blogger Gandjel Rel, Rahmi Aziza yang menyampaikan kata sambutan. Harapannya adalah agar komunitas ini bisa tetap konsisten menjadi blogger yang aktif nulis, kompak, serta tetap ngeblog. Seperti tagline komunitas ini, yaitu Ngeblog ben rak ngganjel.
Karena pembicara yang akan mengisi materi siang hari itu udah hadir, tentu lah langsung dilanjutkan tanpa ada sambutan lainnya. Ada Gus Mulyadi yang juga pemilik blog agusmulyadi.web.id dan www.agusmulyadi.com. Yang pertama adalah blog yang isinya kebanyakan menggunakan bahasa Jawa. Justru pengunjung blog ini banyak, dibanding blog yang satunya yang isinya lebih serius.
Tips Menulis dari Gus Mulyadi
Udah tahu kan Gus Mulyadi ini adalah juga penulis dan pemimpin redaksi di web Mojok.com.
Siang itu Gus Mul bercerita tentang awal mula dia tertarik menjadi penulis dan blogger. Hingga kemudian dia bisa menjadi redaktur di mojok.com. Tulisannya banyak yang membaca karena keunikannya.
Ada banyak yang protes karena ia suka memasukkan bahasa Jawa. Namun memang itu menjadi ciri khasnya.
Dengan member blogger Gandjel Rel, Gus Mul berbagi tentang tips menulis. Seperti tuturnya, Menulis Sekitarmu Sebisamu.
Dari awal, ada Ide Tulisan yang intinya bisa didapatkan di mana aja. Seperti membaca blog milik orang lain, bisa menjadi ide tulisan. Kemudian ketika ia jalan-jalan dan menemukan hal unik yang bikin ide muncul. Atau bisa juga dari kegelisahan hati kita manakala bertemu dengan kebijakan.
Yang berikutnya adalah Memilih Diksi. Nah yang membedakan penulis satu dan lainnya, adalah karena ada pemilihan diksi dalam kalimat di blognya.
Kemudian tentunya ada ciri Khas yang membedakan ia dengan orang lain. Seperti Gus Mul ini seringnya menggunakan idiom atau kalimat bahasa Jawa. Karena kalo diterjemahkan memang tidak ada yang bisa menyamai.
Ada juga Sudut Pandang terutama yang anti mainstream. Yang tidak biasa ditulis oleh penulis lain dan memang memiliki cara pandang seseorang.
Nah, banyak orang yang lebih ingat dengan Kutipan dibanding dengan artikel atau konten tulisan. Jadi mending kalian lebih memperbanyak bikin kutipan dengan mengedit gambar yang unik.
Kesimpulan dari Gus Mul sendiri, adalah bahwa penulis dengan konten humor itu, apapun yang keluar dari tulisannya selalu dianggap bahan candaan.
Oiya, tentang keseruan acara kemarin, silahkan lihat video di channel YouTube saya di bawah ini. Edit video ini menggunakan Power Director dan baru saya gunakan untuk YouTube ini yang pertama kali. Sebelumnya saya gunakan Filmora. Jadi hasil yang baru ini memang beda dan saya belum kenal banyak, masih amatir banget.
Acara ulang tahun komunitas Blogger Gandjel Rel dilaksanakan di Resto Pringsewu yang terletak di kota lama. Ini kali ketiga saya berkunjung ke resto ini. Kunjungan pertama saat buka puasa bersama teman blogger dan pernah saya tuliskan di blog ini. Menu di Restoran Pringsewu memang menggiurkan. Enak, enak, dan enak banget. *awas ngiler
Silahkan dibaca : Restoran Pringsewu, Wisata kuliner di Kota Lama Semarang
Restoran ini bangunan eks kantor pusat NV Kian Gwan. Milik raja gula Oei Tiong Ham, orang terkaya di Indonesia kala itu.
Karena bangunannya memang peninggalan sejarah, jadi penampakan fasad dan interior tidak banyak diubah. Hanya boleh mengubah warna cat dan penambahan hiasan di dinding.
Ada dua lantai, dengan lantai 2 yang memiliki balkon. Bisa nih duduk di balkon lantai 2. Saya pun foto di sini bersama teman blogger dari Kota Pekalongan.
Atau bisa juga memilih di lantai 1 yang terbagi dalam dua ruangan. Saya udah pernah nulis bagian ruangan di lantai 1 ini. Kalian bisa membacanya dalam artikel yang saya sisipkan di atas ya.
Nah, ada juga tempat nongkrong asik di resto ini. Baru sih karena dulu waktu kesini belum ada. Ternyata mereka mengadakan program yang namanya keren. Teraz Oei Tiong Ham, konsepnya kayak nongkrong sore gitu di teras depan resto. Bisa kalian kunjungi mulai pukul 15.00 setiap hari Senin - Jumat.
Tempatnya terletak di bagian luar di samping kanan, sebelum pintu masuk. Teras dengan penempatan kursi dan meja di luar ini sangat menarik kalo malam hari. Ada hiasan pot gantung dan lampu gantung yang pasti menjadikan momen romantis dan syahdu.
Saya sempat foto di beberapa lokasi di Teraz Oei Tiong Ham. Sayangnya kafenya belum buka. Ya iya lah karena masih jam 13.00 waktu saya foto-foto ini. Saya pengen kesini ngajakin suami deh, kayaknya asik tuh ngobrol berduaan.
Usai sudah selebrasi yang mengharukan, penuh tawa, bikin bangga dengan menjadi member blogger Gandjel Rel. Sebelum menyudahi acara siang hari itu, kami foto bareng dulu.
Harapan kami sepertinya sama. Kami berharap komunitas Gandjel Rel ini tetap kompak, saling menginspirasi dan support yang tak kenal lelah. Happy birthday Gandjel Rel. Wassalamualaikum.
Ada banyak yang protes karena ia suka memasukkan bahasa Jawa. Namun memang itu menjadi ciri khasnya.
Dengan member blogger Gandjel Rel, Gus Mul berbagi tentang tips menulis. Seperti tuturnya, Menulis Sekitarmu Sebisamu.
Dari awal, ada Ide Tulisan yang intinya bisa didapatkan di mana aja. Seperti membaca blog milik orang lain, bisa menjadi ide tulisan. Kemudian ketika ia jalan-jalan dan menemukan hal unik yang bikin ide muncul. Atau bisa juga dari kegelisahan hati kita manakala bertemu dengan kebijakan.
Yang berikutnya adalah Memilih Diksi. Nah yang membedakan penulis satu dan lainnya, adalah karena ada pemilihan diksi dalam kalimat di blognya.
Kemudian tentunya ada ciri Khas yang membedakan ia dengan orang lain. Seperti Gus Mul ini seringnya menggunakan idiom atau kalimat bahasa Jawa. Karena kalo diterjemahkan memang tidak ada yang bisa menyamai.
Ada juga Sudut Pandang terutama yang anti mainstream. Yang tidak biasa ditulis oleh penulis lain dan memang memiliki cara pandang seseorang.
Nah, banyak orang yang lebih ingat dengan Kutipan dibanding dengan artikel atau konten tulisan. Jadi mending kalian lebih memperbanyak bikin kutipan dengan mengedit gambar yang unik.
Kesimpulan dari Gus Mul sendiri, adalah bahwa penulis dengan konten humor itu, apapun yang keluar dari tulisannya selalu dianggap bahan candaan.
Oiya, tentang keseruan acara kemarin, silahkan lihat video di channel YouTube saya di bawah ini. Edit video ini menggunakan Power Director dan baru saya gunakan untuk YouTube ini yang pertama kali. Sebelumnya saya gunakan Filmora. Jadi hasil yang baru ini memang beda dan saya belum kenal banyak, masih amatir banget.
Tentang Restoran Pringsewu
Acara ulang tahun komunitas Blogger Gandjel Rel dilaksanakan di Resto Pringsewu yang terletak di kota lama. Ini kali ketiga saya berkunjung ke resto ini. Kunjungan pertama saat buka puasa bersama teman blogger dan pernah saya tuliskan di blog ini. Menu di Restoran Pringsewu memang menggiurkan. Enak, enak, dan enak banget. *awas ngiler
Silahkan dibaca : Restoran Pringsewu, Wisata kuliner di Kota Lama Semarang
Restoran ini bangunan eks kantor pusat NV Kian Gwan. Milik raja gula Oei Tiong Ham, orang terkaya di Indonesia kala itu.
Karena bangunannya memang peninggalan sejarah, jadi penampakan fasad dan interior tidak banyak diubah. Hanya boleh mengubah warna cat dan penambahan hiasan di dinding.
Ada dua lantai, dengan lantai 2 yang memiliki balkon. Bisa nih duduk di balkon lantai 2. Saya pun foto di sini bersama teman blogger dari Kota Pekalongan.
![]() |
Saya dan mba Tanti Mechta |
Atau bisa juga memilih di lantai 1 yang terbagi dalam dua ruangan. Saya udah pernah nulis bagian ruangan di lantai 1 ini. Kalian bisa membacanya dalam artikel yang saya sisipkan di atas ya.
Nah, ada juga tempat nongkrong asik di resto ini. Baru sih karena dulu waktu kesini belum ada. Ternyata mereka mengadakan program yang namanya keren. Teraz Oei Tiong Ham, konsepnya kayak nongkrong sore gitu di teras depan resto. Bisa kalian kunjungi mulai pukul 15.00 setiap hari Senin - Jumat.
Tempatnya terletak di bagian luar di samping kanan, sebelum pintu masuk. Teras dengan penempatan kursi dan meja di luar ini sangat menarik kalo malam hari. Ada hiasan pot gantung dan lampu gantung yang pasti menjadikan momen romantis dan syahdu.
Saya sempat foto di beberapa lokasi di Teraz Oei Tiong Ham. Sayangnya kafenya belum buka. Ya iya lah karena masih jam 13.00 waktu saya foto-foto ini. Saya pengen kesini ngajakin suami deh, kayaknya asik tuh ngobrol berduaan.
Usai sudah selebrasi yang mengharukan, penuh tawa, bikin bangga dengan menjadi member blogger Gandjel Rel. Sebelum menyudahi acara siang hari itu, kami foto bareng dulu.
Harapan kami sepertinya sama. Kami berharap komunitas Gandjel Rel ini tetap kompak, saling menginspirasi dan support yang tak kenal lelah. Happy birthday Gandjel Rel. Wassalamualaikum.