My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi: Menstruasi
Tampilkan postingan dengan label Menstruasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menstruasi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 Juni 2021

Jangan Tabu Bicara Menstruasi, Karena Ibu Menjadi Sosok Pertama Anak Gadisnya Bertanya
Juni 01, 2021 52 Comments

 


Assalamualaikum Sobat. Terlahir sebagai perempuan rasanya memiliki keistimewaan. Sejak kecil udah dijadikan bonekanya ibu. Didandanin, rambut dikucir, dibuatkan rok cantik, hehehee. Nantinya bertambah usia adalah ketika mulai mengalami masa pubertas. Salah satu tanda memasuki masa pubertas adalah dengan datangnya menstruasi.

  

Masa yang paling penting dalam hidup seorang perempuan adalah mendapatkan menstruasi. Meski awal mendapat menstruasi rasanya bikin hati galau. Tapi bersyukurlah bila kalian mengalami proses ini. Karena menstruasi merupakan petunjuk adanya mekanisme reproduksi yang dialami perempuan.


Saya sendiri mengalami menstruasi pertama saat berusia 14 tahun atau ketika tengah semester genap kelas 2 SMP. Kaget sih enggak, karena ada ibu dan kakak sepupu yang cukup sering membicarakan menstruasi. Maklum lah ya, sepupu dari ibu jumlahnya banyak perempuan dibanding laki-laki. Dan rumah kami terletak di satu gang jadi sering ngumpul gitu tiap sore untuk ngobrol dari hal remeh sampai yang penting.  Jadi saya sedikit paham bagaimana bila masa menstruasi tiba dan saya sedang sendirian baik di rumah maupun di sekolah.


Dulu saya mengalami menstruasi saat sedang di rumah, sore jelang mau mandi. Sempat bingung namun akhirnya ingat dengan percakapan bareng sepupu, ibu, dan kerabat perempuan. Bersyukur banget hubungan kerabat yang dekat dan tinggal berdekatan, menjadi keberuntungan bagi saya dan sepupu perempuan. Kami mengetahui informasi tentang gimana menjaga kebersihan saat menstruasi, bahkan bisa ngerumpi segala hal tanpa tabu.


Namun tidak semua anak perempuan sama beruntungnya seperti saya dan sepupu. Terlebih banyak mitos yang beredar dan  banyak hal tabu yang bikin anak perempuan mundur teratur membicarakan menstruasi. 


Teman-teman ingat kah dengan mitos, ketika menstruasi tidak boleh mencuci rambut? Terutama saat hari-hari awal menstruasi. Katanya nanti darah haid bakal berhenti gara-gara nyuci rambut. 


Mitos yang nggak ada hubungannya namun banyak anak perempuan yang percaya. Bahkan ada perempuan dewasa yang masih percaya ini. Kebayang gimana gatalnya kulit kepala mesti nunggu siklus menstruasi selesai baru bisa nyuci rambut, wkwkwkk.


Demi menghapus mitos tentang menstruasi yang terlanjur beredar di masyarakat, penting loh mencari tahu informasi yang benar. Terutama ibu-ibu yang memiliki peran penting menjadi sumber informasi anak perempuan dan anak laki-laki. Iya, anak laki-laki juga mesti tahu seputar menstruasi ini. Yuk lanjut baca agar memahami mengapa anak laki-laki pun perlu tahu masalah menstruasi.


Webinar Sehat dan Bersih Saat Menstruasi

Ibu menjadi sosok pertama yang diharapkan anak perempuannya untuk mendapatkan informasi seputar menstruasi. Jadi pengetahuan tentang kebersihan saat menstruasi wajib menjadi bekal seorang ibu.


Beruntung lah saya dan teman-teman dari berbagai kota di Indonesia, berkesempatan gabung dalam webinar Sehat dan Bersih Saat Menstruasi.  Dalam webinar yang menghadirkan beberapa narasumber ini, banyak materi penting dan sangat bermanfaat. Dari menjaga kebersihan saat menstruasi hingga tips komunikasi antara ibu dan anak.  


Webinar dibuka oleh host Novita Angie, yang mengajak peserta untuk mengisi poling tentang manajemen kebersihan menstruasi.  Seperti kata Angie, nggak ada yang menang atau kalah untuk jawaban poling. Jadi poling pertanyaan seputar manajemen kebersihan menstruasi ini untuk having fun aja.


Angie juga menjelaskan mengapa tanggal 28 Mei diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi. Tujuannya untuk mengingatkan kesadaran perempuan tentang pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi. Yang tak kalah pentingnya adalah untuk mematahkan mitos dan stigma negatif terkait menstruasi yang masih dianggap tabu di masyarakat. 


Dipilih tanggal 28 Mei karena, rata-rata siklus menstruasi normal adalah setiap 28 hari. Sedangkan lama periode menstruasi normal adalah selama 5 hari. Itu lah mengapa Hari Kebersihan Menstruasi dipilih tanggal 28 di bulan ke-5 (Mei). Meski pun angka rata-rata siklus haid yang normal antara 21-25 hari dan terjadi antara 3-7 hari.


Webinar bertema "Sehat & Bersih Saat Menstruasi" ini berlangsung pada tanggal 27 Mei 2021. Sepanjang kurang lebih 2 jam kami menerima materi yang menarik dan bermanfaat bagi perempuan baik yang menyandang peran ibu maupun tidak.  

Narasumber webinar sebagai berikut :



  1. Prof.Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH selaku Anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 
  2. Anna Surti Ariyani, S.Psi., M.Si, Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jakarta.
  3. dr. Dwi Octavia Handayani, M.Epid selaku Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. 
  4. Mada Shinta Dewi selaku Country Manager Mundipharma Indonesia.


Tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi

Menstruasi merupakan proses biologis yang normal dan dialami oleh setiap perempuan. Setiap anak perempuan semestinya mendapat pengetahuan menstruasi sebelum mengalami menarke (menstruasi untuk pertama kalinya). Bekal pengetahuan tersebut disebut Manajemen Kebersihan Menstruasi. Apa itu Manajemen Kebersihan Menstruasi?


Manajemen Kebersihan Menstruasi adalah :

  • Pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi.     
  • Pengetahuan tentang cara menggunakan pembalut yang bersih. Memiliki akses mengganti pembalut minimal setiap 4 jam sekali, dan mandi dua kali sehari.
  • Memiliki akses untuk pembuangan pembalut yang sudah dipakai. Memiliki akses menggunakan toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga.

Berikut adalah cara-cara menjaga kebersihan selama periode menstruasi :



Untuk itu sejak dini anak perempuan juga diajarkan untuk membersihkan vagina secara benar, teliti dan berkala; menggunakan air bersih yang mengalir dan lebih baik menggunakan shower; boleh menggunakan cairan pembersih antiseptik kewanitaan yang sesuai dengan pH normal organ kewanitaan (pH 3,5 - 4,5); menggunakan pembalut yang dapat menyerap darah dengan baik; serta mengganti pembalut secara teratur minimal setiap 4 jam sekali. 


Kesadaran perempuan Indonesia tentang pentingnya manajemen kebersihan selama periode menstruasi masih sangat rendah. Datanya sebagai berikut :
  1. 1 dari 2 anak perempuan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.
  2. 1 dari 3 anak perempuan mengganti pembalutnya setiap 4 - 12 jam. Sisanya mengganti pembalut 2 kali sehari.
  3. 1 dari 3 anak perempuan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.

Manajemen kebersihan selama periode menstruasi ini penting diinformasikan kepada perempuan. Alasannya karena kebersihan yang tidak terjaga selama periode menstruasi, bisa menyebabkan :

  • Vaginitis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan bakteri alami di dalam vagina. Penyebabnya adalah penggunaan pembalut yang berulang atau jarang ganti, yang menyebabkan keputihan dan gatal-gatal.
  • Kandidosis Vulvovaginalis atau lebih dikenal sebagai Infeksi Saluran Reproduksi Wanita yang disebabkan oleh jamur. Terjadi karena organ reproduksi terlalu lembab yang mengakibatkan iritasi saat mengenakan pembalut yang tidak tepat. 
  • Infeksi Saluran Kemih yang biasanya dengan gejala beragam. Dari demam, sakit di perut dan panggul, nyeri saat buang air kecil, dan sebagainya.

Munculnya penyakit di atas bisa menyebabkan peningkatan resiko terkena kanker serviks akibat jamur dan bakteri. Penggunaan pembalut yang menyebabkan kanker adalah informasi yang tidak benar. Sepanjang penggunaan pembalut udah benar dengan melakukan manajemen kebersihan menstruasi, tentu saja bisa mencegah resiko penyakit di atas. Kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan Tes IVA atau Pap Smir dan juga vaksin HPV. 

Di sini lah pentingnya peran ibu untuk mengedukasi anak perempuannya agar memahami manajemen kebersihan menstruasi. 


Pentingnya Peran Ibu Mengedukasi Anak Perempuan

Kurangnya informasi seputar menstruasi sebelum menarche bisa menyebabkan anak perempuan yang mulai remaja menjadi kurang siap menerima menarke. Bisa muncul perasaan negatif yaitu cemas, takut, malu, marah, dan sebagainya. Dan ketidak siapan menghadapi menarke ini bisa menyebabkan kesalahpahaman tentang menstruasi.


Mengapa Ibu-Ibu sulit membicarakan menstruasi? 

  • Dianggap Tabu. Seringkali menstruasi menjadi masalah yang sulit dibacarakan karena dianggap sebagai hal yang memalukan.
  • Bingung memulai dari mana untuk membicarakan menstruasi ini pada anaknya. Akhirnya si ibu menunda dan akhirnya sudah terlambat menyampaikan atau tidak pernah sama sekali.
  • Kurang pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu tentang masalah menstruasi. Sehingga hal ini menjadi penyebab ibu tidak bisa membicarakannya pada sang anak.
  • Remaja putri merasa ragu dengan kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki ibunya. Sehingga si anak akan mencari informasi dari sumber lain.


Menurut data DITPSD, lebih dari 90 % anak perempuan lebih percaya pada ibunya dan guru untuk mendapat informasi. Setelah itu mereka baru mencari informasi dari teman, saudara perempuan, petugas kesehatan yang dikenal. Seiring dengan terjadinya perubahan teknologi yang ada,  informasi seputar menstruasi juga bisa didapat dari berbagai media dan internet.


Di samping efek negatif karena tidak membicarakan menstruasi sedari dini, seperti yang sudah saya tuliskan di atas. Ada loh efek positif jika menstruasi dibicarakan dengan anak. Yaitu : 

- Kesehatan reproduksi remaja menjadi lebih baik. 

- Mereka akan menunda hubungan seksual pertama.

- Mengurangi resiko masalah kesehatan mental terkait seksualitas.

- Relasi ibu dengan anak perempuannya menjadi lebih dekat


Ibu Anna berhasil mengumpulkan data pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan oleh anak-anak perempuan atupun anak laki-laki.



Ibu jangan pernah tabu ketika ingin ngobrol masalah menstruasi kepada anak-anaknya. Berikut tips yang perlu diketahui oleh para ibu :

  1. Ingat, Ibu adalah sumber informasi yang paling diharapkan oleh Anaknya. Jadi ibu pelu membekali diri dengan pemahaman yang tepat tentang menstrusi. Ibu perlu paham mana yang MITOS dan mana yang FAKTA seputar menstruasi. Seorang ibu juga perlu membekali diri dengan cara berkomunikasi tentang menstruasi.
  2. Bicara Menstruasi Tidak Tabu. Membicarakan seputar menstruasi itu penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi anak perempuan sebagai generasi penerus bangsa.
  3. Lakukan Berulang Kali. Topik menstruasi tidak bisa dibicarakan dalam 1 kali pertemuan. Ibu diharapkan melakukan pembicaraan berulang kali, secara bertahap, sejak ada tanda-tanda anak memasuki awal pubertas. Atau bisa juga sebelumnya, sesuaikan pembicaraan dengan usia anak. Kita bisa menceritakan dari pengalaman pribadi saat sedang mengalami menstruasi.
  4. Bersikap Positif. Ibu bisa membicarakan isu-isu pubertas termasuk menstruasi. Penting sekali seorang ibu bisa bersikap positif, dengan tersenyum, tidak kaku, pokoknya siapkan kondisi nyaman. Karena menstruasi ini merupakan topik yang sensitif buat remaja.
  5. Banyak bertanya dan berdiskusi. Alangkah lebih baik ibu banyak bertanya dan mendengarkan jawaban anak remajanya dibandingkan banyak berceramah atau menasihati. Jika ibu tidak siap menjawab pertanyaan anaknya, katakan terus terang bahwa ibu butuh waktu untuk berpikir dulu. Ibu bisa mencari informasi dari tenaga kesehatan atau orang yang ahli di bidangnya, baru kembali kepada anak untuk memberi jawaban.
  6. Jelaskan secara kongkrit. Ibu bisa menggunakan gambar anatomi tubuh sederhana sambil menjelaskan. Ibu juga bisa menunjukkan cara menggunakan pembalut, juga cara membuangnya. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan games, misalnya Menstrual Maze.
  7. Jelaskan Juga kepada anak laki-laki. Meski tidak memiliki anak perempuan, ibu yang memiliki anak laki-laki juga bisa memberikan penjelasan tentang seputar menstruasi. Tujuannya agar anak laki-laki dapat lebih menghargai dan memahami perempuan. Maksud lainnya adalah anak laki-laki tidak lagi mempermalukan atau mengejek anak perempuan yang sedang menstruasi. Justru mereka dapat membantu dengan ikut menutupi teman perempuan yang mengalami 'bocor menstruasi di roknya'. Anak laki-laki juga bisa membawakan minuman hangat untuk teman yang lesu karena menstruasi. Sikap empati ini bisa membuat teman perempuannya merasa percaya diri saat menjalani masa periode menstruasi.

Dukungan Pemerintah dan Dunia Usaha Untuk Edukasi Manajemen Kebersihan Menstruasi


Dukungan Pemerintah

Ada fakta yang perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah, yaitu:


Fakta berikutnya adalah, hanya 5 dari 10 anak perempuan yang tahu apa yang harus dilakukan selama menarke (haid pertama). Hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mengganti pembalut setiap 4 - 8 jam, sisanya mengganti pembalut 2 kali sehari. Dan hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mencuci tangannya sebelum dan sesudah mengganti pembalut.


Untuk meningkatkan edukasi tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi, dukungan pemerintah adalah dengan menerbitkan peraturan-peraturan. 




Beberapa program yang sudah dilakukan di antaranya adalah : 





Dukungan Mundipharma Indonesia


Mundipharma Indonesia sebagai bagian dari dunia usaha yang concern dengan kesehatan, turut berpartisipasi dalam upaya mengedukasi MKM. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menghimpun materi Manajemen Kebersihan Menstruasi dalam sebuah buku yang diberi nama Betadine Red Days Book atau Red Journal. Buku ini bisa dipergunakan oleh masyarakat umum sebagai salah satu rujukan untuk edukasi MKM.


Dalam sesi akhir, ada Mas Adi yang memperkenalkan Betadine Indonesia sebagai produk untuk menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan.



Rangkaian lengkap Betadine Indonesia terdiri dari:
  • Daily Protection. Rangkaian perawatan sehari-hari, yang terdiri dari Betadine Feminine Wash Foam dan Betadine Feminine Wash Natural yang keseluruhannya mempunyai PH balance, mengandung prebiotik, bebas paraben, hypoalergenic dan juga telah lulus uji ginekologi. Produk yang bikin kamu nyaman meski cuaca di luar ruangan terik menyengat. 
  • Red Days. Betadine Feminine Hygiene yang merupakan produk perawatan khusus untuk saat menstruasi, mengandung antiseptik PVPI 10% ditujukan untuk mengatasi gejala infeksi kewanitaan (keputihan, iritasi ringan, bau tak sedap, gatal). Kalian yang suka merasa gatal di area kewanitaan bisa menggunakan jenis ini.
  • Infection. Produk Betadine Vaginal Douche ini mengandung antiseptik PVPI 10%. Dapat digunakan dalam kondisi ketika terjadi infeksi. Untuk penggunaan nya tentunya dengan terlebih dahulu berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan. 
  • On The Go. Betadine Feminine Wipes atau tisu basah yang khusus  digunakan sebagai produk perawatan bagian kewanitaan. Tentu saja fungsi nya untuk  menjaga kebersihan area kewanitaan saat dalam perjalanan atau di luar rumah. 
Apabila teman-teman ingin membeli produk Betadine Indonesia, bisa di toko online berikut :


Nah yang juga perlu ibu-ibu ketahui, semua produk Betadine aman untuk digunakan ibu hamil karena mengandung prebiotik. Jadi nggak perlu takut untuk menggunakannya bila merasa area kewanitaan gatal atau mengalami keputihan.

Acara ditutup dengan lagu yang dinyanyikan oleh anak-anak dari Sekolah Berbakat Citra Raya Tangerang. Awal acara sebelumnya mereka juga mengisi dengan menyanyikan lagu tentang edukasi menstruasi.

Saya tuliskan cuplikan syairnya : "Jangan lah takut memulai langkahmu, Kau pasti bisaaa".


Udah ya itu aja yang teringat, hahahaa. Semoga apa yang sudah saya tuliskan dari acara Webinar Sehat & Bersih Saat Menstruasi, bisa bermanfaat untuk pembaca. Wassalamualaikum.

Reading Time: