Ketika Blogger Introvert Dipaksa Jadi Narasumber - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Selasa, 14 Februari 2023

Ketika Blogger Introvert Dipaksa Jadi Narasumber

Menulis vs Bicara di Depan Umum, Pilih Yang Mana?

Blogger diminta jadi narasumber, berani kah?

Assalamualaikum Sobat. Perjalanan menjadi blogger bagi saya adalah pengalaman yang memperkaya diri. Saya yang semula menjadi pekerja kantoran, temannya juga terbatas karena job deskripsi adalah bagian keuangan. Mendadak punya banyak teman baru dari berbagai kalangan. Teman baru tidak sebatas dari komunitas blogger. Namun juga ada kenalan baru dari agensi, media online, brand, bahkan kepala dinas pemerintahan. Keren kaaan!

Hingga sekarang saya masih berteman dengan teman media dan juga blogger yang tugas bareng saat liputan MHTC. 

Silakan baca cerita liputan MHTC :


Sesekali saling menyapa di media sosial ataupun whatsapp. Teman blogger ini bukan hanya yang tinggal di Indonesia, namun juga yang tinggal di Kamboja. Ngobrolnya tentu dengan bahasa Inggris mengandalkan Google translate. Makin keren nggak tuh, hahahaa. 

Kalo dengan kepala dinas pemerintahan, saya sesekali saling sapa di whatsapp. Biasanya kalo saya berbagi status di WA, si ibu kepala dinas akan komentar. Kemudian saya balas dengan pertanyaan tentang kabar kesehatan atau kesibukan beliau. 

Intinya nih yaa, sejak jadi blogger saya ngalami yang namanya speechless berulang kali. Berkah menjadi blogger adalah pintu rejeki terbuka dari segala sisi. Menjadi blogger bukan hanya mendapatkan materi namun juga teman baru, jejaring baru, dan banyak kesempatan baru. Dan itu adalah pengalaman yang memperkaya diri saya lahir dan batin. Masya Allah, betapa beruntungnya saya menemukan profesi blogger dan menekuninya hingga hari ini.

Menjadi Blogger Harus Trampil Menulis?

Setuju kan ya kalo menjadi blogger itu harus trampil menulis? Trampil menulis merupakan salah satu modal penting menjadi blogger. Salah satu alasannya adalah Google suka konten yang unik. Begitu konten dipublikasi, mesin pencarian Google akan melakukan pengindexan. Konten yang tidak hasil plagiat, memiliki keunikan, akan lebih cepat diindex Google.

Blogger Gandjel Rel ikut kelas ngeblog
Blogger Gandjel Rel ikut pelatihan
Menjadi Kontributor Wikipedia

Memulai profesi blogger itu yang penting rajin menulis dan menayangkannya secara teratur. Bagi blog dengan niche lifestyle atau gado-gado bisa menentukan fokus pada label tertentu. Seperti blog ini yang akhirnya fokus pada label Traveling dan Kuliner, Kesehatan dan Keuangan. Waaahhh tetap aja banyak ya, hahahaa.

Langkah berikutnya adalah rajin update artikel tiap minggu. Sejak bulan Juli 2022, saya kembali aktif menulis dan menayangkan artikel organik. Alhamdulillah saya bisa gabung dalam arisan blogger yang selalu update minimal 1 minggu 1 kali. Paling tidak, semalas-malasnya saya bakal tetap update minimal 4 artikel setiap bulannya.

Bulan Oktober Komunitas Blogger Gandjel Rel mengadakan challenge 1 week 1 post. Awal founder menanyakan kesanggupan member ikut challenge 1 week 1 post ini, saya sempat ragu. Misalkan ikut challenge, apakah saya bisa konsisten memenuhi kewajiban posting tiap minggu dan tidak terlambat?

Saya tidak mengangankan bakal memenangi challenge. Karena misalkan saya mampu memenuhi kewajiban dan tidak terlambat setor tugas, itu aja udah keren. Nggak mudah konsisten karena ada banyak godaan. Rebahan adalah godaan terberat, apalagi sambil nonton drakor, hahahaa.

Namun surprise loh ketika akhir challenge, saya bersama dua teman blogger member Gandjel Rel terpilih menjadi yang paling rajin setor artikel challenge 1 week 1 post. Senang banget, alhamdulillah.

Rajin menulis dan menayangkan artikel ternyata ada manfaatnya. Trafik pembaca blog ini meningkat, saya juga makin semangat nulis artikel. Menulis makin terasa gampang karena terbiasa dilatih. Seperti orang naik sepeda, makin rajin naik sepeda tentunya makin mahir juga di jalan.

Meski begitu saya tidak cepat puas dengan hasil ngeblog saat ini. Menjadi blogger itu harus terus meningkatkan skill. Saya juga belum trampil menulis seperti blogger lain yang langganan juara. Namun setidaknya saya suka upskill dengan ikut kelas optimasi SEO, yang isinya pun ada tips menulis konten. Saat ini saya masih gabung dalam kelas SEO yang difasilitasi oleh salah satu komunitas blogger.

Dipaksa Tampil Menjadi Narasumber

Suatu saat saya mendapat japrian dari mba Dedew, isinya tentang ajakan mengisi pelatihan menulis di salah satu sekolah swasta di kawasan Banyumanik. Pelatihan menulis ini merupakan kerja sama dengan sebuah brand peralatan sekolah.

Saya nggak langsung menerimanya karena menyadari bakal gugup kalo ngomong di depan banyak orang. Tapi mba Dedew menenangkan hati saya, katanya materi udah disiapkan oleh pihak brand. Saya langsung tenang tuh karena berkurang kan ya tugas bikin materi, hahahaa.

Saya pun menyetujui ajakan sharing ini. Apalagi pihak brand juga mengirimkan materi dengan menggunakan aplikasi power point yang bisa saya pelajari sebelum hari H. 

Apakah sharing tentang tips menulis dengan anak SMA berjalan lancar? Alhamdulillah saya bisa ngomong lancar karena udah ada materi yang disiapkan. Dan karena sudah saya pelajari sebelumnya, jadi ya semua berjalan baik. Namun tetep lah sebelum sesi sharing tuh saya sempat H2C a.k.a harap  harap cemas. Tapi begitu nama saya dipanggil untuk sesi sharing dan berdiri di hadapan siswa SMA tersebut, seketika rasa percaya diri muncul.

Blogger sharing tips nulis

"Ahh ... mereka siswa SMA, seusia anak saya, santai aja lah, Wati,"
Begitu ucap batin saya.

Namun hal berbeda ketika saya harus kembali tampil di depan publik, yaitu saat ada event Islam Book Fair di Masjid Baiturrahman di Simpang Lima di Kota Semarang. Saya bergiliran dengan teman blogger dari komunitas Gandjel Rel, sharing seputar menulis dan ngeblog. Karena barengan ada temannya, saya santai ngomongin seputar menulis. Deg-degan nya sih tetep aja nggak hilang. 

Yah gimana, saya aslinya tuh intovert bila ngomong dengan orang yang kurang akrab apalagi baru kenal. Kalo ngobrol dengan teman pasti lah lancar, nggak ada malu malu kucing. 

Suatu hari sekali lagi saya ditawari untuk ngobrol di event salah satu penerbit bertempat di toko buku Gramedia. Kali ini saya bersama Muna Sungkar, bergiliran sharing tentang ngeblog. Kami berdua menyiapkan materi, masing-masing setor dan menggabungkannya dalam satu file dengan aplikasi power point. Karena materi saya buat sendiri, giliran bicara di depan umum pun lancar aja. 

Dari Pengalaman Bicara di Depan Umum

Setelah beberapa kali memiliki kesempatan bicara di depan umum, saya mulai santai. Meski rasa cemas tetap ada. Saya menyebutnya demam panggung. Begini lah ya blogger introvert diminta ngomong depan orang banyak. Perasaan nano nano pasti muncul meski nantinya saat udah sharing depan orang banyak, bisa lancar. 

Terakhir sharing saat pandemi tahun lalu, tepatnya menjelang ulang tahun Gandjel Rel. Saya bersama Mba Tanti sharing kegiatan kami selama pandemi, yaitu berkebun. Seru meski sesekali ada kendala sinyal juga, tapi so far lancar ngomongnya.

Live IG Komunitas Gandjel Rel

Kalo dipikir-pikir lebih banyak orang yang merasa takut saat bicara depan publik. Yang saya rasakan dulu pun juga sama, antara takut salah ngomong, malu karena dilihat orang tak dikenal. Pokoknya saya nggak punya rasa percaya diri kalo menjadi pusat perhatian. Jadi kalo yang bilang pemilik zodiak Leo adalah orang yang senang jadi pusat perhatian, itu tidak berlaku untuk saya!

Seperti juga menulis yang butuh latihan, bicara di depan umum juga butuh latihan terus menerus. Dan dari pengalaman yang baru hitungan jari bicara di depan umum, saya ingin berbagi tips sederhana.

Tips Mengatasi Rasa Takut Bicara di Depan Umum :

tips bicara di depan umum

  • Lawan Rasa Malu, saya biasanya latihan bicara di depan kaca menjelang sharing. Saya meyakinkan diri sendiri kalo saya pasti bisa. Saya kadang suka menganggap orang yang mendengar omongan saya adalah teman atau tetangga. Dengan pemikiran seperti ini, saya jadi percaya diri saat bicara di depan umum.
  • Siapkan Materi, agar saat bicara lancar tanpa hambatan. Beruntung lah sebagai blogger, kita terbiasa membaca sumber materi dan menulis konten. Bank memori di otak kita bisa jadi lebih banyak dibanding orang yang tidak memiliki kebiasaan membaca dan menulis konten.
  • Kondisikan diri tetap relaks saat akan bicara di depan umum. Kalian bisa minum air putih dulu agar tenggorokan nggak kering. Efeknya bisa bikin hati tenang dan bicara dengan lancar.
  • Sering berlatih agar nantinya menjadi terbiasa bicara di depan umum. Menjadi blogger akan membawa diri kalian menjadi narasumber untuk berbagi pengalaman atau teknik menulis. Terutama latihan berbicara dengan suara jelas.
Memang tak mudah bagi blogger introvert yang biasanya duduk di depan laptop, untuk fasih biacara di depan umum. Namun kesempatan tidak datang dua kali. Menjadi blogger adalah pembuka pintu kesempatan yang lebih luas. Salah satunya menjadi narasumber untuk berbagi pengalaman menulis konten. 

Kecuali kalian tidak ingin nyoba kesempatan menjadi narasumber atau berbagi pengalaman sebagai blogger. 

Namun sejatinya, manusia hidup di muka bumi adalah agar bisa menjadi manfaat bagi manusia lainnya. Seperti yang saya kutip dalam salah satu ayat Al Quran :

Ayat Al Quran Al Isra ayat 7

Menjadi blogger kita bisa berbagi tulisan yang bermanfaat untuk pembaca. Namun saat menjadi narasumber, kita juga bisa berbagi pengalaman ngeblog. Kita nggak bisa jadi guru dan berdiri di depan kelas dengan siswa yang mendengarkan materi pelajaran. Namun saat jadi narasumber, kita seperti guru. Berbagi ilmu menulis, pengalaman menjadi blogger mengelola blog personal, memiliki makna sama. 

Kalo pun kalian masih belum percaya diri bicara di depan umum, jangan malu. Saya pun sampai sekarang masih merasa nggak percaya diri ketika diminta sharing. Namun kalo ada kesempatan dan waktu yang cocok, saya akan berusaha untuk mempersiapkan diri. Hmmm, jadi bertanya pada sendiri, apakah saya butuh belajar public speaking

Kebetulan banget, Komunitas Gandjel Rel dalam rangka ultah ke-8 mengadakan lomba blog dengan tema Menulis vs Bicara di Depan Umum. Tulisan ini menjadi jawaban pertanyaan tema lomba blog tersebut. Pilihan saya tentunya yang bikin nyaman yaitu menulis. Kegiatan yang setiap hari saya tekuni untuk mengisi artikel di blog www.hidayah-art.com ini.

Meski saya juga nggak nolak untuk berbagi dan bicara di depan umum. Sepanjang tema pembicaraan adalah materi yang saya kuasai. Gitu ya sob. Kalo kalian gimana? Sharing yuk di kolom komentar. Wassalamualaikum.

25 komentar:

  1. Modal buat ngeblog tuh konsistensi dan kudu rajin emng ya Mbaaak.
    Hebat bisa konsisten ikut challenge menulis di blog.
    Semoga ngeblognya lancar dan bermanfaat untuk banyak orang.

    Dan semoga makin banyak kesempatan bicara di depan umum hehehehe.

    BalasHapus
  2. Keren banget Mbak Wati, ini mah udah blogger beneran gak kayak aku yang asal jadi, hahaha..
    Perlu berguru sama mbak Wati nih .💗

    BalasHapus
  3. Mba Wati masya Allah semangat terus ya, udah gitu menang challenge.. hebat.. berarti menulis iya dan bicara di depan umum jg oke yes mba ^^. Aku setuju poin2nya supaya pede. Kalau udah megang materinya, menguasai jadi nggak tatut lagi yaa.

    BalasHapus
  4. kereeen banget Mbaa! jadi blogger tuh semacam pintu untuk kemana saja ya berarti. networking jadi makin luas, begitu pula dengan ilmu2nya.
    nah untuk bicara depan umum ini peer banget nii, latihannya mesti terus2 yaaa.. biar terlihat luwes dan dipahami

    BalasHapus
  5. Senang deh baca sharing Mb Wati. Dengan ngeblog jadi banyak teman, banyak peluang. Saya sendiri sebenernya senang bicara di depan publik (tipe ambivert). Tapi karena nggak terlatih, jadi tetep deg2an kalau dikasih kesempatan ngomong hehehe. Suka belepotan gitu ngomongnya. terus pas uda selesai ngomong ada nyeselnya, kok tadi gak gini ya, gak gitu yaaa..gitu hihihihi.

    BalasHapus
  6. Tos..kalau diminta memilih saya lebih pilih menulis daripada bicara di depan umum. Dari dulu begituuu...Meski karena pekerjaan pernah harus berada di posisi lebih banyak bicara, pas balik kerja di rumah jadi lebih suka nulis aja. Memang perlu latihan terus ya Mbak bicara di depan umum ini. Btw, Mbak Wati keren ah, jadi narsum dan udah lebih pede

    BalasHapus
  7. Masyaallah itu kita sharing di Gramedia thn berapa ya mbak? Masih inget aku kita bikin materinya sharing sayangnya ku ga punya fotonya hiks. Tapi emang banyak manfaat banget ya ngeblog tu buatku bisa ketemu banyak orang kerwn spr mbak wati, ga berhenti belajar baik menukis dan juga bicara. Seru lah jd blogger

    BalasHapus
  8. Aku padamuuu mbak Wati!

    Sejak jadi blogger newbie - dirimu adalah salah satu panutanku he heheee saking baiiik dan humble, friendly dan entah apalagi

    rata-rata teman blogger - apalagi yang BUKAN NEWBIE - baiiik dan dewasa, semakin sayang pada kalian!

    BalasHapus
  9. Pilih keduanya mak, hehehehee... Karena ini bagaikan challenge untuk diri kita juga nih mak. Apalagi bisa memberikan banyak manfaat untuk orang lainkan. Semangat terus mak

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah jam terbang makin tinggi, makin rileks public speaking ya.
    Deg-degan mah tetap ada dan menurutku bagus supaya kita serius, bukan menggampangkan sesuatu.
    Jadi blogger membuka banyak peluang. Blogger ga cuma nulis tapi juga berbagi, jadi narsum di depan publik.

    BalasHapus
  11. Kalo molly ambivert tapi tetep gak suka ngomong karena gagap. Seruu banget kegiatannya btw

    BalasHapus
  12. Setuju, Mak! Menjadi blogger harus terampil dalam menulis dan betapa beruntungnya dan bersyukurnya kita menekuni dunia blogging ini. Semoga apa yang kita tulis bisa terus bermanfaat dan berkah buat diri sendiri atau orang lain ya, Mak ~

    BalasHapus
  13. Hwaaa aku banget nih, introvert yang kagok banget kalau udah ngomong depan publik. Tapi selalu ada hal pertama untuk semua hal yah. Aku menantang diriku sendiri untuk menerima tawaran live ig sih. Itu aja ngga bisa tidur semaleman. tapi alhamdulillah juga lancar tuh, ngga semenyeramkan yang dibayangin!

    BalasHapus
  14. dari ngeblog banyak yang aku dapatkan mak, selain cuan juga networking dan bisa menyalurkan bakat menulis yang biasanya cuma buat curhat aja di diari

    BalasHapus
  15. Samaan mbak, aku juga sebenrnya orang introvert tapi seiring perjalanan waktu, ternyata bisa juga bicara di depan umum. Memang awalanya kudu dipaksakeun ya mbak waty, akhirnya malah jadi lancar deh ngomongnya. alhamdulillah

    BalasHapus
  16. Tips2nya bener bangeeet. Kita harus benar2 siap sama materinya. Daaan juga sering berlatih agar yang kita sampaikan jelas dan bisa berguna bagi audience. Makasiiih udah sharing infonya.

    BalasHapus
  17. Seru banget mbaak, aku pun jarang ngomong depan umum saat ini, padahal pas kuliah sering wkwk.
    Kalau disurug milih menulis atau ngomong, kalau bisa dua2nya kenapa pilih salah satu :D
    Iyes kudu jadi manusia bermanfaat buat org lain yaa, saat ada kesempatan buat berbagi yawda cus ajaaa :D
    Duh aku kangen mbak ke Malaysia lagi, kapan Ya Alloh diundang lagi :D

    BalasHapus
  18. Aku lebih nyaman nulis sih daripada bicara di depan umum. Namun yang namanya hidup, kadang butuh ya kan. Pas kebetulan kudu tampil, biasanya latihan dulu sih. Kalau memang dadakan macam tahu bulat, pasti ya sering belibet

    BalasHapus
  19. Menurutku semua yang lancar ngomong di depan umum ngalamin masa-masa demam panggung entah dia introvert atau extrovert. Tapi emang kalau mau lancar ya harus terbiasa tampil ya mbak. Tapi keren deh sama pencapaian ngeblognya. Intinya blog itu niatkan untuk berbagi dan bermanfaat buat orang banyak yaah mbak.

    BalasHapus
  20. MashaAllah~
    Serasa deg-degan tapi super excited ya.. Berbagi adalah fitrah manusia yang paling bikin bahagia. Jadi apa yang dimiliki lalu dibagikan dan semoga bisa bermanfaat untuk banyak orang.

    Barakallahu fiik~

    BalasHapus
  21. Mbak Wati kerennn, jujur loh aku tuh belum bisa ngomong banyak di depan umum dan sering gugup. jangankan berhadapan langsung, live aja tuh suka ngebleng padahal udah latihan ngomong sendiri.

    BalasHapus
  22. Masya Allah keren mba.. aku suka dua2nya juga lho.. walau bicara depan umum tetap perlu effort lebih dibandingkan menulis sih.. hehe

    BalasHapus
  23. kalau disuruh milih pun saya bakal pilih nulis sih daripada bicara di depan umum, kalau nulis kan bisa lancar tetapi kalau bicara yang sering jadi kendala di artikulasi jadi belibet

    BalasHapus
  24. kalau disuruh milih mending jadi blogger krn kalau tampil itu suka menciut wkwk..padahal udah sering presentasi tp ttp aja enakan dibalik layar

    BalasHapus
  25. Kereen, Harus lebih sering didaulat jadi pembicara nih mbaa biar makin pede yaa

    BalasHapus