Tips Traveling Satu Hari di 7 Tempat Wisata dari Pekanbaru Hingga Bukittinggi - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Kamis, 14 Juli 2022

Tips Traveling Satu Hari di 7 Tempat Wisata dari Pekanbaru Hingga Bukittinggi

Assalamualaikum bestie. Ada yang udah traveling sejak kondisi dinyatakan endemi? Saya udah meski ke tempat yang dekat dari kota kelahiran. Namun saya nggak akan berbagi cerita traveling tipis tipis ini. Karena ceritanya saya lagi kangen dengan traveling saat ke wilayah Sumatra tahun 2017 lalu. Ada beberapa tempat yang menjadi persinggahan saya, suami, adik dan kakak ipar. Di antaranya adalah sekitar Bukittinggi, yaitu Payakumbuh, Pagaruyung, dan tentu saja Pekanbaru.



Roadtrip bulan September 2017 ini sungguh berkesan bagi saya dan suami, juga kakak ipar. Kami berempat ceritanya nemenin suami mengantar mobil yang baru dibeli oleh adik ipar di Bogor.  Saya pernah nulis ceritanya di blog ini juga. 


Mengapa saya baru menulis kelanjutan road trip ini? Entah lah saya sendiri lupa alasannya, hahahaa. Kalo nggak salah ingat, usai berjalanan Bogor - Pekanbaru itu, saya dan suami punya kesibukan masing-masing. Kemudian kami berdua sempat ke Jogya, suami ngurusi pekerjaannya dan saya seperti biasa ngikut. Karena suami janji bakal ngajak saya jalan-jalan ke beberapa tempat wisata, hahahaa.


Baik lah nggak perlu nengok ke belakang mencari alasan mengapa baru saya tayangkan sekarang. 


Jadi ceritanya setelah tiba di Pekanbaru, kami sempat istirahat sehari. Baru keesokan harinya adik kami, Yuli mengajak jalan-jalan. Mendengar dia bercerita kemana aja kami akan pergi seharian besok, agak sangsi apa bisa mengunjungi semua tempat itu? 


Bayangkan deh, rencananya jam 6.30 pagi kami akan berangkat ke destinasi pertama yaitu di Ulu Kasok. Kemudian lanjut menuju Candi Muara Takus. Dari sana kami akan berkunjung ke Lembah Harau yang sebelumnya melintasi Kelok 9. Rencananya kami akan makan siang di Los Lambuang Bukittinggi. Foto-foto di depan Jam Gadang, beli oleh-oleh, baru deh mampir ke Istano Basa Pagaruyung.


Apakah kami bisa mengunjungi ketujuh tempat tersebut? Atau sekadar wacana ajah? Silakan baca lebih lanjut yuk, temans.

Oia, yang saya tuliskan di sini nantinya hanya 5 destinasi wisata aja ya, termasuk tempat belanja oleh-oleh. Nah kalian jangan bingung mengapa saya menuliskan judulnya ada 7 tempat wisata. Karena kami memang mengunjungi 7 tempat wisata dalam satu hari saja. Namun untuk dua tempat wisata lainnya, udah saya tuliskan di artikel terpisah. Cek yuk di sini :


Jajan Jagung Bakar di Kelok 9




Pertama mendengar dari adik ipar kalo kami akan melewati Kelok 9, saya udah excited. Beberapa tahun sebelumnya udah tahu nama ini dari berita di TV nasional. Kemudian tayangan di YouTube yang dibagikan di WAG alumni, bikin saya pengen banget suatu hari bisa menapakkan kaki di jalan yang viral ini. 


Kelok 9 adalah jalan penghubung Provinsi Sumatera Barat dan Kepulauan Riau yang membelah wilayah Bukit Barisan. Jalan berkelok-kelok dengan diapit perbukitan tinggi dengan pohon rimbun. Kontras sekali dengan langit biru dan awan putih yang bergerak dan berubah bentuknya tiap tertiup angin.


Dahulu Kelok 9 adalah ruas jalan yang membentang sepanjang 300 meter dengan tikungan tajam dan lebarnya hanya 5 meter. Bayangkan kalo kamu pernah melintas di Kelok 9 ini, menatap keluar mobil akan bertemu dengan jurang. Sempitnya jalan yang tidak sebanding dengan kendaraan yang melintas menyebabkan kemacetan yang panjang. Terutama saat hari libur atau perayaan hari besar, kendaraan yang melintas bisa 2 hingga 3 kali lipat.


Kemudian atas usulan berbagai pihak, mulailah pembangunan jembatan layang Kelog 9. Jembatan layang Kelok 9 ini tak kalah cantiknya dengan jalan yang lama yang ada di bawahnya. Dari dalam mobil saja, kita bisa memandang jalan yang berkelok-kelok eksotis. Di jembatan yang paling tinggi, di sisi kiri dari arah Payakumbuh terdapat warung-warung  dan terdapat spot untuk berfoto.  Ada tempat yang agak menjorok luas dijadikan tempat berjualan makanan dan minuman. Ada mie rebus, jagung bakar, sosis bakar, dan banyak lagi jenis jajanan yang ada di lapak.

Terlena Sejuknya Lembah Harau



Dari Kelok 9 kami melanjutkan penjelajahan di lembah yang jaraknya 15 km dari Kota Payakumbuh. Tempat yang sejuk, suasana kota yang tenang, sepi, bikin kami terlena. 

Terlebih saat kami membuka jendela mobil dan merasakan lembutnya udara menyentuh permukaan kulit. Seketika ingin lekas turun dari mobil dan berlari menyambut udara yang bersih ini. Jalan sempit yang diapit dengan tebing nan tinggi menjulang, dan di sisi lainnya adalah hamparan padi atau kebun, tak membuat kami bosan. 


Hingga tiba lah kami di sebuah tempat wisata yang bersih dan memiliki fasilitas cukup lengkap. Ada mushola yang bersih, usai shalat kami duduk di serambi dan menikmati hembusan udara sejuk yang membelai kulit. Kami jadi mager. Kantuk pun menyapa mesra.


Kalian bisa mengambil foto di mana aja. Banyak spot foto yang bakal bikin kamu bingung karena saking luasanya lahan. Ada tebing tinggi nan terjal dengan hamparan sawah yang pasti bakal cakep dijadikan latar foto kamu dengan pasangan. 


Naik perahu dengan pemandangan
tebing tinggi nan indah


Kamu juga bisa menyewa perahu dan mendayung mengelilingi sungai kecil. Seru sih karena tempat ini memang sangat luas untuk dijelajahi. Oia kami hanya bayar tiket 5 ribu per orang dan parkir juga sama. Harga tiket ini bisa jadi sekarang udah berbeda ya.

Kalo ada yang bertanya mana foto air terjun di Lembah Harau? Kebetulan kami nggak ambil foto air terjunnya karena tidak menarik. Debit air terjun kecil, nggak terlihat apik kalo difoto. Padahal saya kesana itu saat musim hujan, namun mengapa air terjunnya tidak sedahsyat yang saya bayangkan?

Jam Gadang di Bukittinggi

Lelah berjalan-jalan dan sesekali berhenti untuk ngambil foto, kami melanjutkan jalan-jalan menuju Bukittinggi. Tiba di sini saat matahari tepat di atas kepala. Karena perut udah nagih janji, kami diajak adik menuju Los Lambuang yang ada di pasar dekat Jam Gadang. 


Kami melewati deretan penjual bermacam jajan, kerajinan tangan lokal, tas, sepatu, bahkan ada juga kue khas Bukittinggi. Pasar atas Bawah ini juga ada kuliner khas yaitu Nasi Kapau. Yang jualan menyebut kiosnya NI. Adik ipar mengajak kami makan di Ni Er, saya awalnya skeptis. Tapi begitu nyobaik sesendok gulai tunjang, waduhhh jadi ketagihan, hahahaa.

Saya tuliskan di sini :



Jam Gadang adalah sebuah menara jam yang berada di pusat Kota Bukittinggi. Menara jam kebanggaan masyarakat Bukittinggi ini memiliki jam dengan ukuran sangat besar, itulah alasan dinamakannya Jam Gadang yang diambil dari Bahasa Minangkabau. 




Ukuran bagian bawah bangunan menara seluas 13×4 meter dengan tinggi 26 meter ini memiliki beberapa tingkat. Bagian paling atas terdapat bandul jam yang sempat diganti dengan yang baru karena patah oleh gempa tahun 2007. Yang menarik penyangga jam bukan terbuat dari besi dan semen. Namun dari campuran kapur, putih telur dan pasir putih.


Bagian paling atas terdapat empat jam di masing-masing sisi dengan ukuran relatif besar berdiameter 80 cm. Jam ini sendiri langsung didatangkan dari Rotterdam, Belanda. Pada masa itu, pelayarannya dilakukan melewati Pelabuhan Teluk Bayur. 


Yang paling unik adalah gerakan mekanik pada mesin jam ini hanya dibuat dua unit. Dua unit ini untuk Jam Gadang dan Big Ben di London, Inggris. Vortmann Relinghausen adalah nama pabrik pembuat mesin jam ini yang terletak di Jerman, sekitar tahun 1892. Bahkan, nama tersebut juga tertera pada tubuh Jam Gadang tepat di bagian loncengnya. 


Puas-puasin aja foto di depan Jam Gadang ya teman-teman. Di taman depan Jam Gadang ada beberapa tukang foto yang menawarkan jasa. Ada juga penjual mainan anak-anak. 


Saya sebenarnya ingin mampir di gedung yang ada di depan Jam Gadang. Yaitu Museum Bung Hatta, sayangnya waktu itu tutup. Semoga lain kali bisa berkunjung kesana.

Belanja Makanan Khas Lokal di Bukittinggi

Dari Jam Gadang, kami ingin menuntaskan rasa bahagia dengan mengunjungi istana raja-raja jaman dulu. Ini juga jadi salah satu destinasi impian saya sejak masih kecil yang rasanya tak mungkin terwujud. Tak disangka, adik ipar saya mewujudkan impian masa kecil ini. 

Namun sebelumnya adik kami mengajak mampir beli oleh-oleh untuk kami bawa pulang lusa. Dia tahu satu toko oleh-oleh yang harganya terjangkau, kualitas jajanan atau kuliner lokal terjamin bagus, selalu fresh, dan servis pengemasan yang rapi.


Toko oleh-oleh UMI AUFA ini terletak di Jl. Soekarno Hatta, Manggis Ganting, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Cari aja di Google Map, gampang kok ketemunya. 



Di toko ini ada berbagai macam oleh-oleh khas Sumatra Barat. Yang menyenangkan adalah kalian bisa nyobain testernya karena disediakan. Seru sih karena hanya di satu toko, kalian bisa mendapatkan apa aja yang kalian inginkan. 

Oiya, proses pelayanan di kasir juga cepat, karyawannya bahkan membantu untuk pengemasan dalam kardus yang udah disediakan. Tentunya dengan membayar harga per kardusnya. Senang banget karena saya dan mbak Ipar bisa membawa pulang oleh-oleh yang udah terkemas dalam kardus dengan rapi. Jadi aman deh, bisa masuk bagasi di pesawat.


Senja di Istano Basa Pagaruyung



Setelah barang belanjaan dikemas dan dimasukkan ke bagasi belakang, kami pun beranjak ke mobil. Suami mengarahkan mobil menuju daerah Batu Sangkar. Jalan yang makin menanjak, dan udara terasa sejuk, menyambut kami saat memasuki kawasan ini. 


Begitu tiba di lapangan parkir, kami turun dan berjalan ke seberang tempat Istano Basa Pagaruyung yang berdiri anggun. Di bagian luar terdapat loket penjualan tiket. Wisatawan lokal dan mancanegara berbeda harganya.  

Istana ini beberapa kali terbakar, terakhir pada tanggal 27 Februari 2007, akibat tersambar petir. Upaya pembangunan kembali berlangsung antara tahun 2008-2012 dengan menelan dana lebih dari Rp. 20 Miliar. Arsitektur aslinya tetap dipertahankan meskipun sebagian besar peninggalan barang berharga di dalamnya musnah dan hanya tersisa sekitar 15 persen.



Istano Basa Pagaruyung nampak berdiri kokoh dengan 72 tiang yang menopang. Bagian dalam interior Istano Basa didominasi dengan kayu-kayu mengkilap. Ornamen-ornamen kayu nampak menghiasi bagian dalam Istano Basa. Material kayu ini dihias dengan 60 ukiran yang menjelaskan filosofi dan budaya Minangkabau. 

Wisata di Istano Basa Pagaruyung ini kalian bisa berdandan layaknya putri dan raja tempo dulu. Ada tempat penyewaan baju adat Minangkabau di ruangan yang terletak di lantai bawah. Saya dan mbak ipar sebenarnya pengen nyewa. Sayangnya kami udah di sana cukup lama baru terbit keinginan itu. Udah menjelang waktu Maghrib pula. Jadi kami urungkan niat ini dan berharap semoga bisa datang lagi ke tempat eksotis ini.

________________________

Tips Traveling Hemat Waktu dan Budget

Ternyata bisa loh mengunjungi 7 tempat wisata yang ada di kawasan Pekanbaru hingga Bukittinggi. Dan berikut ini saya sertakan tips traveling 7 destinasi wisata dari Pekanbaru hingga Pagaruyung. 


1. Perhatikan jam keberangkatan, lebih awal lebih bagus karena bisa memulai traveling sejak pagi. Biasanya tempat wisata ada yang buka sejak pukul 08.00 WIB.

2. Pilih Kendaraan Pribadi bisa dengan menyewa, karena lebih hemat waktu. Apalagi bila kalian perginya rombongan seperti saya dan keluarga. 

3. Kunjungi setiap tempat dalam waktu secukupnya, karena keterbatasan waktu yang kamu miliki. Kecuali kamu ada rencana extend lebih lama sehingga bisa sepuasnya menikmati setiap destinasi wisata. Beda bila cuma punya waktu satu hari kayak saya dan keluarga, dinikmatinya sejam ada udah lebih dari cukup.

4. Meski menghemat waktu bukan berarti kalian harus terburu-buru. Tetap nikmati waktu traveling dengan membuka mata, dan segenap indera yang kita miliki. Berbicara dengan warga lokal, sekadar menyapa, bertanya tentang tempat yang kita kunjungi.

5. Hormati kearifan lokal, adat setempat meski kamu tidak satu pemahaman. Karena kehadiranmu di sana sebagai tamu, sudah sewajarnya menghormati adat setempat.

6. Pilih makanan khas daerah yang kamu kunjungi sebagai bagian dari traveling. Saya bukan penggemar nasi Padang namun ketika traveling mendadak suka dengan nasi Kapau. Menjajal makanan lokal juga menghemat waktu kamu karena biasanya gampang ditemui. 

7. Siapkan uang tunai secukupnya, karena belum semua tempat menerima pembayaran dengan e-money atau kartu debet. Dan kadang sangat susah menjumpai gerai ATM di beberapa daerah pinggiran.


Meski kami seharian berkunjung di 7 tempat, namun waktunya cukup lah. Rata-rata satu jam di satu destinasi. Dan kami pulang dari Istano Basa pagaruyung itu menjelang Maghrib. Dari tempat ini kami hanya mampir shalat Maghrib. Kami nggak mampir makan karena bekal roti masih ada. Dan kami tiba di rumah di Pekanbaru sekitar pukul 10 malam. Lelah banget tapi puas bisa berkunjung di 7 tempat wisata dalam satu hari. Sampai rumah kami gantian mandi dan shalat Isya lanjut tidur. Karena pagi harinya kami masih ada beberapa tempat yang ingin disambangi lagi.


Sekian ya curhat cukup panjang dakuw saat traveling ke pulau Sumatra bersama suami dan adik serta mbakyunya. Oia bulan Agustus 2022 kami akan kembali mengunjungi Pekanbaru, tempat adik kami tinggal. Sayangnya kali ini kami menggunakan transportasi udara a.k.a pesawat. Udah siap semua termasuk tiket pesawat, udah pesan sejak bulan Desember 2021. Doakan semoga perjalanan kami diberi kelancaran. 


Dan tulisan ini untuk memenuhi permintaan Nurul Rahma pemilik blog bukanbocahbiasa yang pernah menjadi tamu istimewa Google tahun 2017. Pemilik blog dengna platform wordpress ini memilih niche Lifestyle dan Traveling. Menarik tulisan di blog mba Nurul, dan beliau rajin banget Masya Allah. Salah satu blogger yang inspiratif di mata saya. 


Wassalamualaikum.


Sumber Artikel :
- Wikipedia
- indonesiakaya.com
- Gosumatra.com
- Pengalaman Pribadi Penulis
- Warga Lokal

22 komentar:

  1. Mbaaaa akutu baru sekali ke Padang, tp wkt itu ngga lanjut k bukittinggi, padahal udah diiming2in ama tmnkuuu

    Sekarang makin mupeeengg dah.bnyk spot menariiikkk ya mbaaa

    BalasHapus
  2. 7 tempat! Sehari! OMG!

    Aku sih bayanginnya : gempor! Soalnya pernah ikutan mbak siti tur (aka City Tour) yang menclok sana sini sampe tengah malam - jajan seenaknya karena kalau di perjalanan kan pas jam makan malah males ya...

    Ok ok aku bintangin, insya Allah dimudahkan ke Pekanbaru _ Padang aaamiiin

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah sudah pernah ke Bukittinggi Padang, waktu itu menginap di Bukit tinggi, nah satu hari kami berkunjung juga ke kelok 9 makan jagung, ke lembah harau main di air terjun, lanjut ke rumah lahir Bung Hatta. Nah Pagaruyung ga kesana ganntinya ke Museum Adat Banjuang kami foto pakai baju adat di rumah adat di sana deket banget dengan penginapan.
    Hari berikutnya baru ke Ngarai Sianok, goa Jpeang air tejun lainnya

    BalasHapus
  4. Kalo ke padang pasti lewat nih kelok sembilan. Tempatnya emang kelok2 gitu ya ngeri. Wah molly jadi ingin juga jalan2 ke bukittinggi

    BalasHapus
  5. Cuma lihat jam Gadang di buku buku doang nih, rasanya pengen lihat ke sana langsung. Baru tahu kalau didatangkan dari Rotterdam dan cuma ada dua unit di dunia satunya di London. Bangga deh.

    BalasHapus
  6. Manteb sekali mbak bisa mengunjungi 7 destinasi wisata dalam satu hari, walo capek pastinya menyenangkan yaaah.
    Aku kalo jalan2 pasti selalu kepo untuk nyoba makanannya nih mbak, ternyata mbak mendadak jadi suka nasi kapau gara2 travelling yaaah hehehe

    BalasHapus
  7. masyaallah seru sekali perjalanan mengelilingi 7 destinasi wisata yang sangat indah di pekanbaru bukit tinggi

    BalasHapus
  8. Kelok 9 dan lembah harau. Saya juga pengen bangeeet ke sana. Dulu pas tinggal di sumatra utara cuma sempet sampai riau aja. Thanks sharing dan tipsnya mbaa...

    Oh iya semoga perjalanan tahun ini diberi keselamatan dan kelancaran. Plus pulang dengan membawa banyak kesan doong. Ntar jadi tulisan deh :)

    BalasHapus
  9. Aahh mupeng juga ke 7 destinasinyaaa, semoga bisa mampir dan Poto syantik di kelok 9 halagh.
    Btw seruu pisan, aku seperti ikutan jalan2, ga buru2, ga cape tapi hauuss inii.
    Ikon2 Bukittinggi yang fenomenal bikin makin kepo pen menginjakan kaki kesana.

    BalasHapus
  10. Lengkap banget ceritanya. Bisa jadi panduan wisata Sumbar nih mbak.
    Saya ke Sumbar sebelum kelok 9 jadi. Dulu masih lewatin jalan menanjak yang bikin deg-degan karena pinggirnya jurang. Tapi keindahan alam yang terlihat memang bener-bener memesona. Terutama pas di lembah Harau dan lembah apa lagi satunya, yang bukan dilalui kendaraan. Bagus deh, ada air terjun gede.

    Nah kalo aku dulu ga naik menara gadang, tapi malah bisa masuk Museum Bung Hatta nya. Depannya ada pasar ate, dan loss bawah. Di situ aku puas-puasin makan nasi kapau :))

    BalasHapus
  11. Wah nunggu cerita Agustus Mba Wati mau ke Pekanbaru ahh..belum pernah ke sana akuuu
    Btw ini keren bener sehari 7 tempat itu. Tapi karena September ya bukan pas libur panjang. Aku Des 2019 roadtrip Sumatra bisa ke 3 destinasi sudah syukur huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ntar sewa mobil aja mbak Wati pas sampai hehe

      Hapus
  12. Hihi emang ceyem2 cedap kalau lewat kelok 9 ya mbak?
    Aku kalau denger Bukittinggi jadi keinget majalah Bobo dulu yang memperkenlkan aku sama daerah itu adalah majalah anak2 itu. Tapi aku belum pernah ke sana siiihh haha. Jam Gadangnya emang ikon di sana ya.
    Wah udah lama ya mbak 2017 sekarang pastinya udah banyak perubahan, cus road triip lagi mbakk :D

    BalasHapus
  13. Mbak Watiii, ah, kali ini kita beda nih.. Arin malah sukaaa banget sama nasi Padang, dan pengen banget bisa tinggal di Padang. Dulu tuh sampe mimpi, semoga suatu hari nanti suami ada tugas ke Padang beberapa tahun gitu, biar bisa ngerasain tinggal di sana dan belajar bikin rendang sekalian, haha... Tapi sampe sekarang belum kesampaian. :(

    BalasHapus
  14. Pasti menyenangkan sekali bisa ke Padang. Pastinya akan lebih menyenangkan jika dinikmati bersama keluarga.

    BalasHapus
  15. Maksimal banget ya mba walaupun seharian keliling tempat wisata yg ada di pulau Sumatra bersama suami.. sudah tau mau yg dituju jadi bisa ke ekplore semua

    Aku suka bangt foto di perahu yang backgroundnya tebing next mau juga kesana

    BalasHapus
  16. Wah udah main ke jam Gadang nih mb Wati. Kami rombongan kampus juga mau ke Padang nih tepatnya ke Bukittinggi mbak. Sekalian penelitian di sana

    BalasHapus
  17. Jalanan ke Padang tuh cakep banget! Aku 2 tahun sekali lihat postingan teman di ig dan gak pernah bosan. Pengeen ke sana tp mah gak ngerti mesti kemana gitu 🤣 budgetnya lumayan jg sih yaa

    BalasHapus
  18. Rindu dengan travelling keliling Sumatera.
    Pingin banget..
    Semoga suatu saat nanti bisa ikutan merasakan perjalanan melewati jembatan layang Kelog 9.

    BalasHapus
  19. Sudah lama banget aku pengen ke Pekanbaru dan Bukit tinggi belum kesampaian. Ternyata bisa ya sehari ke 7 tempat wisata langsung. Patut dicoba nih. Paling pengen lihat kelok 9. Selama ini cuma lihat di foto dan video. Pengen lihat langsung.

    BTW aku suka banget nasi Kapau. Had pengen makan nih.



    BalasHapus
  20. Waktu Lebaran lihat story nya Arinda nih mudik dari Ambarawa ke Bukittinggi, eh sekarang baca artikel Mbak Wati, kayaknya seru ya road show jauh begini bisa mendatangi banyak kota sekaligus...jadi nggak hanya lewat tapi bisa mampir..

    BalasHapus
  21. Duh keren banget kak... Dari Pekanbaru sampe Bukit Tinggi emang banyak yang bisa dikunjungi ya.. Pengen ke Sumbar lagi nih..pemandangannnya bagussss di sana ya

    BalasHapus