Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Saat Memasuki Musim Panca Roba - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Selasa, 25 Februari 2020

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Saat Memasuki Musim Panca Roba

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Saat Memasuki Musim Panca Roba


Assalamualaikum Sahabat. Pasti kalian tahu kalo musim hujan lebih lambat dari yang seharusnya. Biasanya memasuki bulan September sampai Oktober, bakal muncul hujan dengan curah yang sedang. Begitu juga bulan berikutnya yaitu Nopember. Hujan baru mulai intensitasnya pada bulan Desember dan Januari.

Namun perubahan iklim yang terjadi menyebabkan musim penghujan datang lambat. Baru bulan Februari ini hujan nyaris setiap hari dengan intensitas curah hujan yang tidak teratur. 

Menghadapi cuaca seperti ini saya biasanya jadi makin rajin masak. Mau keluar rumah cuma beli masakan matang gitu agak malas juga. Mending sedia bahan mentah untuk masakan dua atau tiga hari.

Sebagai ibu yang lebih senang menyiapkan makan untuk keluarga, saya makin rajin masak. Apalagi sekarang seluruh anggota keluarga, termasuk suami lagi ngumpul di rumah. Biasanya mereka tinggal berpencaran karena pekerjaan dan sekarang ngumpul juga alasan sama. Alhamdulillah banget, saya jadi bisa masak setiap hari. 

Menyiapkan hidangan untuk seluruh anggota keluarga tentu sesuatu yang menyenangkan. Sejak menikah, saya memang semangat belajar masak berbagai resep baru yang sebelumnya tak pernah dimasak oleh ibu. Termasuk bikin jajanan tradisional, bikin kue, atau masakan yang kadang disajikan di pesta pernikahan. Seperti galantin, sup pengantin, ayam goreng mentega, kakap asam manis, dan lainnya.

Sementara ibu saya selama ini selalu menyajikan masakan sederhana. Seperti sayur asem, sayur lodeh, tumis sayuran (tergantung yang ada di pasar), dengan lauk tahu, tempe, ikan air tawar atau laut, dan telur. Daging sapi biasanya kami nikmati saat tertentu, karena ibu dan bapak memang lebih mementingkan keuangan untuk pendidikan anak-anaknya. 

Kebiasaan ibu menyajikan masakan sederhana pasti mempengaruhi pilihan saya juga. Apalagi suami pun sudah langsung cocok dengan masakan ibu saya. Hanya beberapa masakan baru yang ibu belum pernah bikin, saya coba untuk mengenalkannya pada keluarga kecil saya.

Kebiasaan Makan Keluarga 

Sejak kecil saya dan adik-adik sudah dibiasakan sarapan. Biasanya kalo ibu tidak menyiapkan masakan di rumah, ada banyak pilihan yang ada di sekitar kami. Karena saya lahir dan besar di lingkungan pecinan, di mana ada banyak penjual yang menjajakan makanan tradisional. Seperti nasi pecel, nasi liwet, bubur sambel goreng, bubur kinco, nasi langgi, nasi gudeg, soto, dan lainnya.

Makanan jaman saya kecil tentu masih dijamin kebersihannya. Karena bapak adalah orang yang selalu memeriksa kebersihan tempat masak penjual langganan. Kebetulan mereka memang orang perantau (boro) yang tinggal dengan mengontrak di dekat rumah.

Beda jaman dan generasi, beda pula cara mengolah masakan. Meski tidak meninggalkan kebiasaan Ibu tentang masakan, saya punya resep sendiri. Karena begitu menikah, saya dan suami langsung menempati rumah sendiri. Tentunya masak menjadi bagian tugas baru saya sebagai istri dan ibu rumah tangga yang mempunyai kewajiban menyajikan hidangan sehat. Saya dibebaskan suami untuk beli matang atau masak sendiri. Namun saya memiliki kepuasan ketika bisa menyajikan hidangan hasil olahan tangan saya untuk keluarga.



Alhamdulillah selera anak-anak dan suami cocok dengan hasil masakan saya. Tentu awal masak saat pengantin baru masih ada kesalahan. Seiring dengan bertambahnya usia perkawinan, kemahiran masak saya meningkat, hahahaa. Eh ini kata suami dan tetangga yang udah ngincipi hasil masakan saya. Bahkan tetangga pernah berujar, kenapa saya nggak jualan atau buka catering. Waduhhhh, saya nggak kebayang buka usaha catering. Membayangkannya udah capek duluan. Hihihii.

Pilihan saya untuk masakan sehari-hari pernah saya tuliskan di blog ini. Ada beberapa resep favorti keluarga. Seperti sup jagung, swike ayam, sup ikan nila, kakap asam manis, ayam rica, galantin masak semur, ayam bumbu bali, sayur asem, tumis sayuran hijau, dan ayam bakar. 

Favorit masakan kok banyak sih, Bu? Hmmm, maklum deh anak-anak saya cowok semua, makannya gampang sejak kecil. Jadi mereka menjadi tukang icip pertama setelah suami.

Karena sejak kecil orang tua membiasakan saya makan sayur dan buah. Saya pun melakukan hal yang sama. Setiap hari saya selalu menyediakan buah di meja makan. Untuk buah yang selalu ada seperti pepaya, apel, pir, melon, sangat mudah ditemukan di tukang jualan sayur dekat rumah. Atau kalo anak-anak lagi pengen makan buah lainnya, saya cukup ke supermarket dekat rumah yang menyediakan segala jenis buah segar.

Intinya dalam asupan makan keluarga saya setiap hari, harus ada buah untuk sarapan. Kemudian makan siang dan sore, saya siapkan sayur dan pelengkapnya berupa protein. 



Protein yang sering hadir di meja makan adalah tempe dan tahu. Keluarga saya penggemar kedua pelengkap nasi dan sayur ini. Saya sendiri suka belanja tempe dan tahu karena di samping harganya murah, juga bisa diolah menjadi berbagai jenis masakan. Bisa dimasak bacem, bumbu bali, sambel tempe kencur, semur, dan lainnya.


Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah Untuk Daya Tahan Tubuh


Oiya saya mau cerita awal bulan Januari sempat sakit. Cuma batuk sih, dan nggak parah juga. Namun ternyata bikin saya enggan makan. Trus efeknya tubuh jadi lemes. Ternyata setelah diajak periksa ke dokter, hasilnya adalah Hb rendah karena di bawah normal. Bukan itu aja, karena gula darah saya juga cuma 70. Bahkan tensi pun ikutan ngedrop, cuma 100/60. Pantes aja tubuh saya rasanya lemes dan pengennya rebahan. 

Enggak hanya itu, saya juga merasa mual dan pusing. Kayaknya efek dari anemia yang saya alami. 

Dengan kondisi seperti ini, nafsu makan saya pun ikutan ngedrop. Melihat nasi aja perut udah mual, kayak orang hamil muda. Padahal jaman hamil muda enggak ngalami hal ini.

Suami sampai nanya saya pengen makan apa, agar nafsu makan balik lagi. Hihiii. Saya sebenarnya kasihan melihat suami merawat istrinya ini. Tapi apa daya, emang lagi malas banget makan sesuatu. 

Saya hanya pengen makan yang seger, kayak buah gitu. Jadinya suami mengupas pepaya dan apel buat sarapan. Bahkan ngemil pun seharian juga buah ini. Saya jadi ingat ketika masih kecil dan sakit, selalu meminta dua buah ini pada bapak.



Alhamdulillah setelah memperbanyak konsumsi buah, nafsu makan saya berangsur membaik. Saya mulai bisa menyuap tiga sendok nasi dengan sayur sop. 

Untuk sarapan saya lebih memilih bikin salad. Biasanya saya belanja sayur organik di Pasar Sehat saat jalan-jalan di CFD.





Sedia Apel Washington Sebagai Cemilan Yang Praktis

Apel adalah buah yang udah terkenal sejak saya kecil. Kalo jaman dulu saya hanya kenal buah apel lokal. Sekarang apel dari luar negeri pun udah jadi pilihan konsumsi keluarga saya.



Anak-anak udah saya kenalkan dengan buah apel juga sejak mereka masih balita. Saya mengenalkannya tentu dengan menyesuaikan kemampuan mengunyah mereka. Ketika awal menyiapkan MPASI, saya lumatkan apel dengan blender menjadi seperti smoothies. Rasa manis dan kesegaran apel mampu membuat senyum manis mereka. 

Semakin beranjak besar, saya potong apel dengan ukuran dadu kecil. Tentunya agar mereka mudah mengunyah dengan gigi susu yang mulai tumbuh satu persatu. Enggak apa habisnya lama, yang penting gigi dan indera pengecap mereka belajar mengenal segala rasa buah.

Saat ini apel menjadi pilihan ketika kami pergi road trip keluar kota. Kesukaan suami mengajak kami sekeluarga road trip bikin saya harus cerdas memilih cemilan. Biasanya karena buah selalu ada di rumah, jadi ya apa aja yang tersisa dibawa untuk cemilan di dalam mobil. Enaknya kalo udah bawa cemilan gini, kami nggak usah berhenti beli jajan.

Kalo misalkan kelupaan nggak bawa pisau pun, dan nggak sempat nyiapin potongan buah di rumah juga nggak masalah. Bawa apel beberapa butir, bisa dijadikan cemilan dengan makan langsung. Yang penting udah dicuci bersih di bawah air mengalir dulu tentunya.

Kami serumah, kecuali si sulung suka mbrakoti apel. Hahahaa, kata lain mbrakoti apa sih? Pokoknya makan apel tanpa dikupas gitu lah langsung gigit kres kres kresss. Enak karena terasa segar dan melatih gigi juga katanya. 

Ternyata kesukaan kami makan apel juga didukung oleh banyak manfaat bagi tubuh. Suami saya kebetulan pernah kena serangan jantung. Dahulu dia hanya suka beberapa jenis buah, seperti semangka, pepaya, pisang, atau melon. Sejak recovery, dia makin memperbanyak konsumsi buah apel.

Karena katanya, apel bagus untuk kesehatan tubuh, dan menjauhkan kita dari beragam penyakit.

Manfaat buah apel adalah untuk :
- Mencegah kanker, dari warna merah yang mendominasi sebagiah besar jenis apel. Ada zat sejenis fitonutrien atau senyawa kimia unik yang hanya terdapat pada tumbuhan, memberikan banyak manfaat melindungi tubuh dari kanker paru, payudara, dan usus.

- Mengendalikan gula darah, karena dalam satu apel matang terdapat sekitar 4 gram serat atau 17 % kebutuhan serat harian. Serat larut yang disebut pektin ini mengendalikan kadar gula dalam darah. Pektin yang bekerja sama dengan fitonutrien dapat mengontrol kadar lemak dan menjaga berat badan. 

- Menangkal radikal bebas, bila mengonsumsi apel beserta kulitnya yang mengandung antioksidan dari vitamin C sebanyak 1.500 mg. Jadi jangan buang kulit apel ketika kalian mengonsumsinya ya. Karena itu lah cuci apel di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Bila tidak yakin bisa dicuci dengan sabun khusus untuk mencuci buah dan sayur.

- Mengandung banyak vitamin baik, dari vitamin C, B6, B1, yang dari satu buah apel setara dengan 8,4 mg vitamin C. Kalian pasti udah tahu kalo vitamin C mampu memperbaiki jaringan-jaringan yang rusak, terutama tulang dan gigi. 

Jadi nggak ada lagi alasan tidak mengonsumsi buah apel yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh ya. Saya aja ketika tengah mengalami sakit seperti awal tahun, memilih untuk memulihkan kondisi dengan makan apel. Enak banget rasanya saat potongan apel bertemu dengan gigi dan lidah. Ada sensasi manis, masam, dan kesegaran buah apel ini.

Yuk, perbanyak konsumsi buah dan sayur, terutama apel untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk menghadapi musim panca roba ini, Sahabat. Wassalamualaikum.

Sumber materi :
- Sembutopia
- Hallosehat(com)

31 komentar:

  1. Anak2ku pada nggak suka buah..hiks...iya bener di musim pancaroba gini kudu konsumsi healthy food termasuk buah2an dan sayur yaa

    BalasHapus
  2. Salah satu buah kegemaran saya nih. Gak sadar kalo khasiatnya berupa anti oksidan tinggi.

    BalasHapus
  3. Banyak makan buah dan sayur itu emang secara instan bikin badan lebih segar, ya. Apa lagi ternyata masih banyak manfaat lainnya

    BalasHapus
  4. Aku juga mulai mendisiplinkan diri untuk makan buah dan sayur rutin. Memang membuat tubuh lebih sehat

    BalasHapus
  5. hahaaa, Mbrakoti apel , aku malah ga kuat gigiku, udah abiis.
    Makanya ku suka di jus ajaa, wkwkwkw.

    Btw PR banget ini makan buah dan sayur untukku, heuheuu.
    Eh, nanti buldep ku ke Semarang, kopdaar nyook ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho lhooo aku ikutan doong kopdarnya. Hayuk seseruan.
      Terakhir ketemu dengan Teh Nchie ya pas BlogNus dulu kan ya. Udah lamaaa sekali.

      Hapus
  6. Hahahaha kok kamu lucu sih, mbak, mbrakoti dibilang :D
    Btw sup pengantin itu yang kayak gimana?

    BalasHapus
  7. Anakku dari kecil juga biasa makan sayur dan buah, mba. Tapi begitu gede, dia malah banyak pantangannya, lebih terpengaruh pada teman2nya yg ternyata sering bilang buah ini langu, sayur itu ga enak. Tp giliran dijus, semuanya diminum, hiks. Nambah kerjaan emaknya.

    BalasHapus
  8. Apel buah favoritkuuuuu
    Dibikin salad, enak.
    Dimakan gitu aja, lezaaat
    Dibikin jus, suegeerrr

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah aku juga suka buah dan sayur mba.. Oya utk apel, dulu aku suka apel merah wis pokoke buah apa saja kalah dg apel merah. Tetapi akhir2 ini aku kok malah lebih memilih apel hijau..lebih seger dan kries2..haha.. Ups maafkan malah curhat ttg apel haha..

    BalasHapus
  10. Cuaca kek gini mang udah paling bener perbanyak asupan buah ya mbak. Abis anak2 sakit kemarin sekarang aku yg ambyar nih kayanya harus banyakin buah dan sayur biar ndang sehat

    BalasHapus
  11. Di musim pancaroba ini, saya juga semakin bawel ke keluarga. Supaya mereka gak lalai dan tetap menjaga asupan makanan. Soalnya musim begini juga gampang bikin sakit kalau imunitas tubuh gak terjaga

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah, anak-anak suka buah dan sayur, jasi saat travelling Dewi bawa buah dan sayur makin semangat, kesehatan mereka jadi lebih terjaga. Makasih mbk artikelnya menjadi makin semangat��

    BalasHapus
  13. Memang harus dari kecil ya mba mengenalkan aneka macam buah ke anak. Kalau hanya tau makan makanan pokok dan lauk saja, terkadang anak memang jadi agak susah makan buah. Padahal kan banyak sekali ya manfaat buah dalam kehidupan kita.

    BalasHapus
  14. Aku lagi biasakan juga drumah ubtuk perbanyak makan buah dan sayur mba. Menghilangkan kebiasaan tuh emang ga mudah. Tapi buat kesehatan kenapa tidak

    BalasHapus
  15. Duluuuu pas ikutan diet , nggak boleh makan buah. Yang dibolehin cuma alpukat ajaa.. Aku jelas gagal diet, lha wong suka sama buah. Justru buah itu baik kok buat tubuh, ini malah pantang

    BalasHapus
  16. Di tengah cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini, kita memang harus menjaga daya tahan tubuh supaya gak gampang sakit ya, Mbak. Salah satunya dengan cara perbanyak konsumsi sayur dan buah.

    BalasHapus
  17. Perbanyak konsumsi sayur dan buah segar ya.. plus jangan lupa minum air putih yang banyak

    BalasHapus
  18. Aku juga suka mbrakoti apel, kak..
    Tapi suami sama anak-anak lebih seneng dikupas kulitnya.
    Huhuu...padahal kan yaa...kulitnya bagus buat badan juga.

    BalasHapus
  19. pantesan ya, daya tahan tubuh ku akhir-akhir ini kurang oke..
    sepertinya aku kurang makan buah dan sayur deh..

    auto beli buah-buahan ah biar sehat..

    BalasHapus
  20. Aku dari kecil itu pemakan segala. Ya bisalah makan sayur dan lainnya. Kalau buah, aku paling suka apel. Tapi milih apel hijau atau yang tiga rasa

    BalasHapus
  21. Makan buah dan sayur emang bagus untuk tubuh. Alhamdulillah buat yang ga picky soal makanan. Saya paling suka buah baik buat pembuka, penutup bahkan camilan juga. Seger

    BalasHapus
  22. Satu apel setiap hari maka akan sehat. Aku lupa kalimat itu dulu dari tokoh mana gitu, dan benar yang dikatakannya itu. Di musim sekarang yang hujan melulu, memang konsumsi sayur dan buah dapat bantu tingkatkan daya tahan tubuh ya

    BalasHapus
  23. Kalau lagi jarang makan buah dan sayur segar itu memang kerasa badan jadi kurang fit mba. Tambah lagi klo jajan teroooos huhuhu

    BalasHapus
  24. Alhamdulillah aku dan suami lahir dari keluarga yang suka makan sayur, jadi untuk urusan sayur dan buah nggak masalah.
    Masalahnya adalah aku yang belum bisa variatif ngolahnya. Hehe

    Ajarin masak Mbak...

    BalasHapus
  25. Iya nih ya, musimnya gak tentu. Sebentar2 panas, sebentar2 hujan terus. Badan jadinya rada protes buat nyesuaikan. Kudu punya daya tahan tubuh yang bagus biar gak gampang sakit. Didoping juga dengan vitamin. :)

    BalasHapus
  26. Keluarga aku dirumah sedang kurang sehat ini mbak hiks.. memang menghadapai musim panca coba seperti ini harus ekstra ya.. seperti perbanyak konsumsi buah dan sayur, terutama apel untuk meningkatkan daya tahan tubuh.. semangat

    BalasHapus
  27. Baca tulisan ini saya jadi kangen masa masa keluar rumah sendiri untuk belanja sayur, karena saya seanngnya belok ke tukang buah. Sekarang karena ngemong dua anak bayi, ditambah kalau mau ke depan komplek agak jauh ampun ampunan jalannya, sudah lama nggak makan Apel. Sekalinya minta jambu, dibeliin jus kemasan, saking suami nggak dibiasain makan buah sedari kecilnya.

    BalasHapus
  28. Sarapan jg udh dbiasakan drmhku bu, dan aku mulai masak sejak kelas 2 SMP. aku yg siapin sarapan buat kakak dan bapakku. Karena ibuku kan d pasar, kakak cewe udh beda rmh. Klo skrg, aku males masak wkkkkkk gak ada yg makan

    BalasHapus
  29. Kalau aku lebih sering makan pepaya karena punya pohon pepaya yang sudah berbuah. Aku pun lebih suka makan apel tanpa dikupas kulitnya karena menurutku rasanya lebih enak kalau kulitnya dimakan juga.

    BalasHapus