My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi: Film Anne Hathaway
Tampilkan postingan dengan label Film Anne Hathaway. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Film Anne Hathaway. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 April 2020

Good LIfe, Pelajaran Hidup Dari Pensiunan dalam Film The Intern
April 17, 2020 22 Comments

Good Life, Pelajaran Hidup Dari Pensiunan dalam Film The Intern




Assalamualaikum Sahabat.  Stay at Home tidak lantas bikin saya bosan setengah mati. Meski nggak bisa nonton film di bioskop, namun di rumah ada smart TV yang memiliki beragam channel dengan pilihan drakor, film hollywood, FYI, dan lainnya. Bisa juga buat nonton YouTube, asik kaaan. 

Trus selama di rumah aja nyaris sebulan lebih udah nonton drakor berapa bijik? Oh tidaaak, saya bukan pecinta drakor. Saya lebih menyukai film Hollywood, atau film lepas dari negara pun. Namun saya tak menolak untuk nonton film serial sepanjang jalan ceritanya bagus.

Film produksi dari Eropa juga suka, biasanya alurnya lambat. Eh ini yang saya tonton sih. Suka dengan plot twist ceritanya dan setting lokasi yang khas di dataran Eropa.     

Kali ini saya akan tuliskan review film yang disutradarai Nancy Meyers. Dibilang film dengan mengusung feminisme, bisa jadi ya. Tapi ada tokoh laki-laki baik yang di sini menjadi panutan semua orang. Film ini udah tayang tahun 2015, dan saya nonton di HBO. Sayang banget kalo nggak saya tuliskan di sini. 

Sinopsis Film The Intern :

Film ini mengisahkan cerita  duda berusia 70 tahun, bernama Ben Whittaker (Robert De Niro). Istri yang sudah 42 tahun mendampinginya telah meninggal. Sementara anak dan cucunya tinggal di tempat terpisah. Ben juga pensiunan wakil direktur sebuah percetakan. Usai pensiun dia mengisi kegiatan dengan olah raga untuk lansia, ke gereja, bertemu dengan teman sebayanya. Seperti lansia umumnya lah.

Suatu hari dia mengajukan aplikasi sebagai pekerja magang di perusahaan belanja online. Perusahaan fashion yang merupakan startup ini didirikan oleh Jules Ostin (Anne Hathaway) yang juga selaku SEO di About The Fit. 



Situs belanja online ini mempekerjakan anak muda yang dinamis, tampil dengan dandanan casual, dan energik. Kehadiran Ben yang tampil dengan gaya necis dari setelan jas dan sapu tangan yang terselip di kantong jas, memberikan warna baru di perusahaan milik Jules.

Saya suka aktris Anne Hathaway karena aktingnya yang bisa serius, jenaka, romantis. Dan saya udah banyak nonton film-filmnya, seperti Armageddon, The Princess Diaries, Ella Enchanted, The Princess Diaries 2, Brides Wars, The Devil Wears Prada,  Brokeback Mountain, Passengers, Ocean's Eight, Interstellar, yang lainnya lupa, hihii. Terakhir nonton film Anne di bioskop itu judulnya HUSTLE. 

Silahkan baca review nya : film Hustle, Penipu Yang Tertipu


Review film The Intern ala saya :

"Experience Never Gets Old" adalah tagline yang diusung oleh film The Intern.  Tagline yang pas banget dengan film yang mengisahkan Ben, seorang pensiuanan yang bekerja selama puluhan tahun di perusahaan percetakan buku telepon. 

Suatu hari ia mengikuti seleksi program magang warga senior di AboutTheFit, milik Jules Ostin. Bisnis startup online shop fashion yang meroket dalam waktu singkat. Jules seperti baterai yang masih gres dengan kekuatan energinya sebagai pengusaha perempuan sukses. Ia mengelola 200 karyawan dengan bidang kerja yang kontemporer.

Seorang pekerjanya mengabari bahwa lusa akan ada pegawai senior magang memulai pekerjaan di AboutTheFit. Semula Jules menolak karena merasa tak butuh asisten. Namun ia terpaksa menerima saran dari salah seorang koleganya.

Ternyata Ben bisa beradaptasi dengan lingkup anak muda tanpa kehilangan kebanggaannya sebagai pria dengan tampilan klasik. Ben juga memiliki disiplin tinggi yang telah membentuknya menjadi dirinya sekarang. Ben bahkan mau belajar teknologi, termasuk bikin akun yang pertama kali di Facebook. 



Ben hadir beda dengan jas dan selipan sapu tangan di antara karyawan yang mengenakan kaos dan celana jins. Namun ia handal dengan gayanya yang tak pernah mengomentari tingkah karyawan lainnya. Tak pernah pula memberikan ceramah layaknya orang tua.

Film ini menyentuh hati saat asisten Jules menangis dan teman kerjanya yang sudah lama jatuh hati, memberikan sapu tangan. Iyess, sapu tangan milik Ben yang dipinjamankan pada anak muda itu untuk mendekati 


Ketika melihat beberapa adegan dalam film ini, kamu akan merasa sulit mendefinisikan hubungan yang terjalin antara Ben dan Jules. Satu sisi mereka tampak seperti bos dan karyawan, sisi lainnya sebagai sahabat, namun dalam adegan yang lain tampak seperti ayah dan anak. Terlihat ada sisi romansa hubungan laki-laki tua dengan perempuan dewasa yang tengah bingung dalam perannya sebagai pengusaha sukses.

Kepiawaian Nancy Mayers dalam menyusun cerita dengan menggabungkan budaya kerja orang tua dengan anak muda, terlihat sangat mengesankan. Anak muda yang tidak peduli termasuk senang menaruh sampah di tempat tertentu. Hal ini ditunjukkan melalui sikap peduli Ben yang senang membantu untuk membersihkan meja kerja yang telihat semrawut dan tidak bersih. 



Sutradara perempuan ini ingin menunjukkan pula sisi lain Jules sebagai pengusaha. Seorang ibu yang jarang bisa mengantar putrinya ke sekolah dan mendapat nyinyiran dari sesama ibu. Sebuah kisah klasik perseteruan atau pro kontra ibu pekerja dan Stay at Home.

Jules pun memperkenalkan Ben kepada suaminya, Matt (Anders Holm) dan putrinya, Paige (JoJo Kushner). Suami dan anak Jules menyukai Ben yang ramah dan baik hati. Bahkan Paige terlihat makin akrab tiap kali Ben mampir ke rumah. Oiya posisinya saat itu Ben sudah menjadi driver pengganti karena yang sebelumnya sakit flu parah.

Jules akhirnya bisa merasakan ketulusan Ben setelah beberapa hari menerima bantuan pada saat kritis. Seperti menemani putrinya datang ke pesat ulang tahun teman sekolahnya. Namun Ben sendiri juga merasa sedih menjumpai suami Jules yang selingkuh. Oh spoiler banget!

Lika-liku masalah perempuan bekerja, suami yang bertahan di rumah meski dulu nya ia seorang CEO yang sukses. Juga keinginan Jules yang mengurangi kesibukannya di AboutTheFit agar bisa meluangkan waktu untuk keluarganya. Semua itu menjadi bumbu yang menarik dalam film The Intern.

Juga dituturkan bagaimana Ben bertemu dan terpikat pada Fiona (Rene Russo), tukang pijat atau terapis di About the Fit. Perusahaan ini memanjakan karyawannya dengan relaksasi di tengah kesibukan jam kerja yang super padat.

Walaupun berteman baik dan menyukai Fiona, Ben tetap memuja istrinya yang telah meninggal, yaitu Molly. Kehadiran Rene Russo dalam The Intern menyeimbangkan tokoh lansia di antara banyaknya anak muda. Apalagi orang tua dalam film ini tetap menarik dari segi penampilan dan kecerdasannya.

The Intern merupakan film tentang startup dengan pekerja yang loyal pada perusahaan dan pimpinannya. film ini tak hanya mengisahkan tentang dinamika pekerja magang, tapi juga bagaimana sosok Jules sebagai bos yang ditakuti namun juga disayangi.

Ada beberapa adegan yang lucu, seperti saat empat pekerja laki-laki termasuk Ben membantu Jules untuk menghapus pesan elektronik dengan nge-hack laptop mama Jules. Film yang lucu, seru, dan sangat bisa dinikmati tanpa perlu banyak berpikir, di saat pandemi sekarang ini.



Apakah Jules akan tetap mencari seorang CEO untuk menjadi pengganti dirinya mengelola startup nya? Juga bagaimana sikap Jules tentang perselingkuhan suaminya? 

Uhhh seru banget film ini, meski telat nonton lama tapi tetap menarik dan tidak ketinggalan banget lah. Suasana film masih terasa karena saat ini bisnis startup tengah digandrungi. 

Jika kalian pernah nonton film ini, cerita dong mana adegan yang paling favorit dalam The Intern? Cerita yus Sahabat. Wassalamualaikum.
Reading Time:

Rabu, 07 Agustus 2019

Review Film : The HUSTLE, Takdir Penipu Yang Tertipu
Agustus 07, 2019 31 Comments

Review Film : The HUSTLE, Takdir Penipu Yang Tertipu


Review Film The Hustle

Assalamualaikum Sahabat. Pertengahan Juli saya ditemani suami lagi pengen nonton film bioskop. Lagi nganggur banget, sampai milih film aja terserah sama keputusan saya. Sementara saya juga lagi nggak ngikutin film menarik apa yang tayang di bioskop. Akhirnya setelah nonton trailer film yang tengah tayang, saya memutuskan film The HUSTLE cocok dijadikan hiburan.

Eh tapi ada yang familiar nggak sih dengna judul di atas? Iyaaa, mirip ya dengan judul film Mandarin yang ngehits itu. 

Tapi tenang, saya bukan mau ngereview film kungfu tersebut. Jelas beda sih, meski sama-sama film komedi. 

The HUSTLE ini film dari negeri Paman Sam sono. Yang memerankan film ini adalah Anne Hathaway, si cantik yang beberapa kali bermain di film Disney seperti Princess Diaries. Juga film drama komedi Bride Wars, Valentine's Day,  juga komedi fantasi yang menarik. 

Eh ternyata saya cukup banyak nonton film Anne Hathaway lainnya, seperti Les Miserables, Interstellar, Brokeback Mountain, Devil's Wear Prada, dan lainnya.

Kemarin saya tertarik memilih The HUSTLE karena kangen dengan akting si cantik ini. Coba deh kalian nonton trailer nya dulu.


Dari trailer di atas, kalian bisa lihat bagaimana lihainya Hathaway sebagai penipu ulung yang menargetkan pria kaya sebagai korbannya. Kecantikannya menjadi pesona memukau yang terpancar dari Hathaway yang memerankan sosok Josephine Chesterfield.

The Hustle mengisahkan Josephine dan Penny Rust (Rebel Wilson) yang bertemu di dalam kereta. Kisah pertemuan yang menjadi awal dari sederetan kisah licik mereka sebagai hustler atau penipu.

Penny adalah hustler yang masih pemula dan hanya mampu menipu dengan hasil kecil. Ia tak sengaja bertemu di kereta dengan Josephine (Anne Hathaway), seorang hustler yang sudah sukses.

Keduanya berkolaborasi untuk membidik korbannya, pria kaya dengan berlagak sebagai keluarga. 

Selain Hathaway dan Wilson, The Hustle juga dibintangi oleh Tim Blake Nelson, Dean Norris, dan Ingrid Oliver. Film yang disutradarai oleh Chris Addison ini memang diniatkan sebagai media hiburan di tengah munculnya film fantasi maupun scientific.

Silahkan baca : Review Film Bumblebee, Robot Yang Humanis

Sinopsis The HUSTLE

Anne Hathaway memerankan Josephine Chesterfield, seorang penipu kelas wahid. Dengan bermodalkan kemolekan tubuh dan parasnya yang cantik, untuk menipu pria-pria kaya hidung belang. Penampilannya dengan balutan gaun-gaun yang sungguh indah dipandang dan make-up yang  flawless, josephine dengan mudah menipu lelaki-lelaki ini tanpa banyak usaha.

Dari jerat tipu dayanya, Josephine bisa tinggal di kawasan mahal French Riviera. Menempati sebuah rumah menghadap laut yang sangat Instagram-able. Dengan fasilitas keren di dalam rumah mewahnya itu. Dari job nya ini dia bahkan bisa belanja barang-barang mahal kapan pun ia mau.

Hidupnya berubah ketika ia tidak sengaja bertemu dengan Penny Rust (Rebel Wilson). Mereka secara tidak sengaja bertemu di dalam kereta. Chesterfield pada awalnya cukup kagum dengan kemampuan Penny Rust yang teknik menipunya sangat biasa. Namun tetap mampu menipu dan menghasilkan duit. Tentu saja teknik tipunya tidak secanggih dirinya. 


Takdir mempertemukan mereka kembali. Dan Penny ingin memperlajari teknik menipu Josephine, yang ternyata sangat susah. Namun akhirnya keduanya sepakat untuk menjadi rekanan.

Josephine pun menjadi mentor Penny agar bisa membidik pria kaya dan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dan mewah. Josephine mengajarkan trik-trik tipuannya pada Penny. Tetapi sangat sulit dan butuh waktu bagi penipu tingkat rendah untuk berubah menjadi seorang profesional. Dari belajar melempar pisau, lari dengan ditarik sepeda, dan masih banyak lagi. 

Namanya juga hustler, mereka saling menipu karena tidak ada yang mau kalah menjadi nomer satu. Mereka akhirnya memutuskan untuk berkompetisi. Siapa yang bisa menipu Thomas Westerbug (Aelx Sharp) duluan dan sukses akan menjadi pemenangnya. Dengan teknik menipu yang sangat berbeda, kedua penipu ini mulai berkompetisi.

Review ala hidayah-art.com :


Film ini dimulai dengan pertemuan Penny Rust (Rebel Wilson) dengan Jeremy (Timothy Simons) di sebuah bar. Jeremy hendak bertemu Madison yang dikenalnya lewat aplikasi kencan. Madison ternyata tokoh fiktif yang diciptakan Penny untuk mengelabui Jeremy

Penny memberi tahu Madison tak bisa bertemu karena tak percaya diri dengan ukuran payudaranya yang kecil. Nggak seperti foto yang dikirimkan sebelumnya. Madison bahkan bekerja keras menabung untuk pasang implan. Kadung jatuh hati, Jeremy rela mentransfer uang untuk membantu Madison operasi.

Terlihat banget kan betapa naifnya Jeremy yang terlalu percaya meski baru pertama kali bertemu. Ceritanya memang terlalu banyak adegan yang terjadi begitu saja. Tak ada alasan munculnya satu kejadian.

Seperti baru mau dikirim uangnya, aksi Penny digagalkan aparat kepolisian. Beruntung, Penny berhasil lolos meski harus mengalami kejar-kerjaran di jalan raya. 

Di sini mulai terlihat film ini terlalu memaksakan diri sebagai film komedi yang lebih banyak adegan slapstick. 

Dalam perjalanan menggunakan kereta, Penny bertemu Josephine (Anne Hathaway). Cewek ini diam-diam mendengar bualan Penny pada calon korbannya di kereta.

Bersama dua asistennya, Brigitte (Ingrid Oliver) dan Albert (Nicholas Woodeson), Josephine mengajari Penny menipu dengan elegan. Dari sini saya mulai ngakak melihat aksi Penny yang belajar segala hal dari mentornya Josephine.


Mereka pun mulai menjalankan aksi tipuan dengan berperan sebagai kakak adik. Dari beberapa kali penipuan ini, terkumpul sejumlah uang dan berlian yang tak ternilai harganya. Josephine pun membagi hasil kerja mereka, dan kedua asistennya juga mendapatkan gaji. Hanya Penny yang tidak mendapat bagian. 

Dari sini juga mulai lah mereka saling menjegal. Sebuah ironi tentunya, teman jadi lawan. Hingga di tengah jalan, Penny dan Josephine malah berlomba menipu miliarder muda, Thomas (Alex Sharp) penemu aplikasi YoBurnt.

Tipuan mereka mulai bergulir dengan antiklimaks di akhir cerita. Bagaimana Thomas mulai tertarik pada Penny yang secara fisik kalah dari Josephine. Namun parasnya tak kalah cantik dan menarik.

Gimana ending nya? Saya simpan aja agar kalian penasaran. Seperti apa sih akhir cerita The HUSTLE ini. Yang pasti sih bikin saya gemes, hahahaa.

Silahkan baca : 

Review Film American Made - Pengusaha Sukses Fenomenal

Film Komedi Yang Cukup Menghibur


Kesan pertama menonton film ini, lucu. Kelucuan muncul berkat performa Anne dan Rebel yang sukses menampilkan dua penipu beda kasta.

Dalam film ini, Anne mewakili perempuan berkelas, memiliki fisik ideal, kaya raya, dan serba bisa. Di sisi lain, ada Penny yang berbeda 180 derajat. Secara fisik meski sama-sama cantik, namun Penny lebih banyak sial karena kecerobohannya.

Sepintas interaksi keduanya mengingatkan saya pada aksi Sandra Bullock dan Mellisa McCharthy di film The Heat (Paul Feig, 2013). Bedanya, film ini menyorot dunia penjahat yang serius. Sementara The Hustle murni sebagai komedi kriminal. 

Sayangnya, The Hustle terjebak pada gaya melawak karikatural dan komedi slapstick. Adegan terpeleset atau jatuh di lantai masih saja muncul. Meski masih ada nilai lebih pada trik menyembunyikan diri di antara tumpukan sampah atau berdiri di antara patung.

Ada juga adegan yang tak masuk akal di film ini. Sepertinya luput dari bagian editor. Yaitu saat Penny melempar tas ranselnya ke laut lepas yang ada di depan halaman rumah Josephine. Seharusnya saat tas ransel itu diserahkan pada Penny oleh asisten rumah tangga dalam keadaan basah. Ini sih ranselnya kering dan bersih. Masa iya dibersihkan dalam waktu nggak ada sehari. Beneran nggak masuk logika deh.

Begitu pula adegan latihan melompat malah melipir, membuka tutup botol sampai berguling di lantai, atau melempar pisau. Kalo kalian yang terbiasa menonton komedi tak akan tertawa di adegan ini. 

Meski ada juga adegan yang mengundang tawa penonton. Seperti persaingan keduanya dengan saling mencuri metode penipuan yang kemudian menjadi adu gila.

Di sisi lain, baik Anne maupun Rebel tampak luwes dalam menghidupkan karakter. Hanya, di beberapa momen keduanya tampak berjarak. Khususnya di adegan Penny pura-pura pingsan lalu ditendang atau adegan di meja judi.

Persaingan dan kebencian yang harusnya bagaikan sengatan listrik di antara keduanya kurang greget. Faktor reading sebelum pembuatan film atau memang chemistry yang belum muncul dari keduanya? 

Ada juga kejanggalan yang menampakkan film ini seperti diburu deadline. Yaitu adegan baju yang nampak tidak sempurna jahitannya. Kayak dipaksa harus dipakai meski belum jadi. Problem kecil tapi rasanya mengganggu banget kalo kalian nonton film ini.

Aslinya Anne bermain cukup memikat di film ini. Meski di mata suami saya, katanya aktingnya tertolong oleh wajah cantiknya. Iya sih, beda dengan akting dia di film Bride Wars yang heboh namun mengundang tawa.

Meski begitu ada sisi humanisme juga dalam film ini. Dalam adegan antara Penny yang memerankan sosok difabel di hadapan penemu aplikasi YoBurnt.


Nah, ternyata film ini merupakan remake dari film klasik 'Dirty Rotten Scoundrels'. Twist nya adalah dengan menukar  dua karakter utamanya menjadi perempuan agar film ini kelihatan beda. Maksudnya mengusung gender biar kekinian atau beda aja sih. Saya belum nonton Dirty Rotten Scoundrels, jadi nggak bisa membandingkan mana di antara dua film ini yang menarik.

Namun film ini cukup menghibur karena ada banyak tawa di dalam gedung bioskop. Kayaknya penonton memang tak berharap banyak dari akting kedua pemerannya, yaitu Anne Hathaway dan Rebel Wilson. Saya justru lebih menyukai akting Rebel Wilson di Pitch Perfect yang energik namun tampak manusiawi.

Dokpri 

Saya nggak tahu film ini masih tayang atau tidak di gedung bioskop. Waktu saya nonton film ini sih di Studio XXI DP Mall. Dan cuma di sana aja yang nayangin film ini. Namun sepuluh hari kemudian, The HUSTLE justru tayang di Studio XXI Ciputra Mall di Semarang. Bedanya jauh banget ya. 

So far film ini menghibur karena keluar dari studio, penonton banyak yang masih menyimpan tawanya. Nilainya berapa untuk film ini? Dari rating 5, saya kasih 3 aja deh untuk The Hustle. Kalian berminat nonton film ini? Lumayan deh untuk hiburan bagi yang lagi gabut. Wassalamualaikum.

Semua foto dari imdb.com
Reading Time: