Agustus 13, 2019
BY Hidayah Sulistyowati
44 Comments
Workshop Konten Kreatif Hankam
![]() |
Picture by BPlus Community |
Membayangkan bikin konten kreatif dengan video sebenarnya bukan bayangan yang menyenangkan. Saya nggak pede berbicara atau ngevlog ala selebgram.
Namun rasa penasaran dan selalu ingin belajar hal baru, bikin rasa malu saya luruh. Alhamdulillah setelah daftar via japri founder BPlus yaitu Kak Resi, saya dimasukkan dalam grup WA Workshop dan Flash Vlog Semarang.
Asiknya lagi, grup ini emang isinya 4L. Blogger dan vlogger kota Semarang dan sekitarnya yang udah sering berjumpa dalam satu event. Ada sih beberapa orang yang baru saya jumpai meski udah kenal di dunia maya. Seperti Kak Didik, vlogger dengan ribuan subsriber.
Selasa pagi, saya diantar si bungsu ke lokasi acara di Gumaya Tower, jalan Gajah Mada, Semarang. Langkah saya menyusuri koridor di dalam hotel dan berdiri tenang dalam lift yang mengantar ke lantai 5. Tempat workshop Konten kreatif berlangsung, yaitu di Teak Meeting Room.
Setelah registrasi dan mendapatkan t-shirt yang mesti dipakai sebagai seragam, saya duduk memilih meja dekat colokan. Saya lupa kalo ini bukan flash blogging. Tapi terlanjur menyalakan laptop, jadi sayang dong kalo kegiatan workshop kemarin enggak saya tuangkan dalam artikel. Soal konten kreatif vlogging itu sudah jadi kewajiban, dan artikel ini sebagai bentuk kesukaan saya sharing informasi workshop aja.
Sambutan dan Peresmian Workshop Konten Kreatif
Narasumber pertama Bapak Dikdik Sadaka, MM - Asisten Direktorat Informasi dan Komunikasi, Polhukam, Kemkominfo.
Pak Dikdik menginginkan bahwa tujuan kegiatan ini untuk bikin Konten Kreatif Hankam. Sekarang ini publik sebagai konsumen sekaligus produsen informasi, yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Komunikasi yang dibangun oleh masyarakat semakin demokratis. Masyarakat bebas berbicara dan berpendapat.
Banjir informasi menimbulkan konten yang menjurus kepada radikalisme, hate speech, terorisme, HOAX, dan lainnya. Yang dijadikan provokasi dan propaganda menjadi informasi yang tak bisa dipercaya kebenarannya.
Banjir informasi menimbulkan konten yang menjurus kepada radikalisme, hate speech, terorisme, HOAX, dan lainnya. Yang dijadikan provokasi dan propaganda menjadi informasi yang tak bisa dipercaya kebenarannya.
Banyak yang bisa dibangun sebagai konten kreatif, yaitu disorot dari pertahanan dengan anggota tentara yang bela negara.
Kalo kemanan, kita bisa menyorot polisi tentang ketertiban lalu lintas, atau kamtibmas. Konten kreatif lainnya bisa juga menyorot tentang siskamling. Atau mungkin juga bisa mengambil tema antri yang bisa juga diartikan dengan budaya tertib.
Dalam kesempatan di akhir sambutannya, Pak Dikdik pun secara resmi juga membuka acara secara resmi. Bahkan saat itu juga diinformasikan usai worshop, bakal ada tour ke salah satu museum di Ambarawa.
Dalam kesempatan di akhir sambutannya, Pak Dikdik pun secara resmi juga membuka acara secara resmi. Bahkan saat itu juga diinformasikan usai worshop, bakal ada tour ke salah satu museum di Ambarawa.
Ruang Lingkup Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pembicara berikutnya adalah Bapak Heni Susila Wardoyo, S.H.,M.H, selaku Asisten Deputi Bidang Koordinasi Materi Hukum, Kemenko Polhukam.
Saya hanya catat sebagian kecil dari sharing materi tentang pertahanan dan kemanan republik ini.
Saya hanya catat sebagian kecil dari sharing materi tentang pertahanan dan kemanan republik ini.
Ada pilar utama sistem Keamanan Komprehesif :
- Pertahanan Negara
Pertahanan negara itu melibatkan TNI dan Polri sebagai satu kesatuan dan komponen utama. Sementara bagi masyarakat kegiatan pertahanan negara adalah sifatnya menjadi pendukung.- keamanan negara
Nah, beda lagi dengan peran kepolisian, yang sangat diandalkan untuk memberikan rasa aman bagi seluruh warga negara Indonesia. Kepolisian tentunya juga memiliki tugas masing-masing sesuai bagiannya. Seperti Polisi Lalu Lintas, Polisi unit Reserse, dan lainnya.
- Keamanan insani
Yang dimaksud di sini adalah kita melepaskan kebebasan individual dalam perngertian terbatas. Tentunya agar kita mendapat jaminan keamanan untuk bebas aktivitas setiap hari dengan aman.
- Keamanan Publik
Pilar berikutnya adalah Kemanan Publik. Latar belakang nya adalah pertahanan negara dan keamanan negara. Antara lain untuk mewujudkan keadilan sosoial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itu semua bisa dicapai untuk aspek pertahanan yang baik bagi seluruh warga negara Republik Indonesia.
Tentunya ada ancaman-ancaman yang terus hadir di negri ini. Dan Indonesia sekarang tumbangnya bukan karena ancaman dari negara lain. Tapi dari ancaman siber, narkoba, teror, provikasi, Konflik terbuka, dan hoax.
Misal cerita tentang berita bahwa Pulau Jawa bakal ada bencana, ini bisa menimbulkan keresahan. Informasi seperti ini harus dikelola oleh Kementerian Informatika agar masyarakat tidak gaduh.
Kominfo harus menjadi kementerian yang terdepan, mengawal agar bisa mengelola informasi yang tidak menyesatkan.
Lebih jauh Bapak Heni menjelaskan bahwa bela negara enggak harus berupa kegiatan di lapangan. Tapi bisa juga dalam ruangang dengan mengajak blogger atau vlogger dan membuat konten yang positif tentang pertahanan negara.
Ketika negara tidak di posisi terancam pun, kita disiapkan untuk membela negara dengan disesuaikan pada profesi masing-masing.
Saat ini pun pemerintah juga mengatur kebijakan regulasi. Yang diniatkan dengan mengarahkan pada percepatan dalam proses pembentukan peraturan perundangan-undangan yang selaras dengan Program Legislasi Nasional.
Saat itu juga ditampilkan video tentang Bapak Jokowi yang menyampaikan pesan : intinya adalah Polri, TNI, Kominfo, berkolaborasi dengan Masyarakat berjuang mencegah radikalisme.
Dari paparan di atas, intinya adalah semua produk industri pertahanan dalam negeri harus dipenuhi dari dalam negeri sendiri.
Kebijakan di bidang Teknologi Informatika sudah dibentuk badan siber negara, ada sekolah Sandi negara yang luluasannya bisa diandalkan. Meski nggak semua konten yang ada di tengah masyarakat diblokir. Setidaknya adanya peran Kominfo dengan berusaha mendekat dan berkolaborasi membangun konten posifit bersama masyarakat. Kalo langkah itu dilakukan, harapannya program-progam yang realistis dari Kominfo bakal berhasil.
Sharing Thomas Herda, Belajar Bikin Video
Narasumber ketiga tentu aja udah dinantikan oleh semua peserta. Siapa lagi kalo bukan Thomas Herda, Praktisi Youtuber yang juga pemilik akun YouTube @TheMepilians.
Menurut Thomas, ada 30 ribu jam video yang diuploas setiap jam dalam sehari. Bayangkan dong kalo kamu bikin video dan kontennya biasa aja, akan kah mampu mengalahkan salah satu dari ribuan video yang dishare di media sosial?
Tips dari Thomas Herda adalah, fokus pada konten dengan menampilkan keunikan. Kayak konten traveling, kuliner, banyak yang udah mengisi ceruk ini. Mending kalo tetap bikin, pilih keunikan dari traveling atau kuliner yang kamu tampilkan.
Tips nya, ingat selalu bikin konten yang mudah diingat, ada dampaknya, dan punya ikatan personal.
- Siapkan naskah seperti apa yang akan menjadi story board video kalian. Jadi ketika sudah di lokasi pengambilan video, kalian udah siap konten apa yang akan dijadikan cerita.
- Dalam story boar udah tergambar jelas, akan mengambil video tentang apa, gimana musiknya, suara latar, akan mengisi suara saat pengambilan gambar atau pakai voice over, wawancara orang yang ada di lokasi, dan lainnya.
Yang perlu kalian perhatikan adalah, perkuat cerita dengan data yang kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan. Data ini bisa diperoleh dari pengalaman sendiri, internet, atau wawancara dengan orang yang berkaitan dalam video tersebut.
- Bikin teaser sepanjang 3 - 5 detik awal yang mampu menarik minat penonton
- Bikin kisah yang menggugah emosi
- Pancing narasumber dan jangan ajukan pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak
- Tampilkan narasumber tidak lebih dari 10 detik
- Bila kalian tampil di dalam video, jangan jelaskan yang sudah terlihat
Satu pesan terakhir dari Thomas Herda adalah, sesuaikan perangkat dengan kebutuhan. Karena bikin video itu yang utama adalah konten yang baik.
Jadi nggak perlu memaksakan diri untuk membeli perlengkapan yang mahal atau bergengsi. Bermodal smartphone juga bisa kalo memang mampu menggarap konten dengan baik dengan kisah yang menggugah hati.
Setelah makan siang dan shalat, kami diajak naik bus menuju ke Palagan Ambarawa. Di sini seluruh peserta diajak mencari konten, dengan mengambil gambar sesuka hati.
Saya sendiri meminta bantuan Nyi Penengah, blogger asal Kota Kendal yang saat ini bermukim di Pemalang bareng suaminya. Dia saya minta jadi narasumber untuk menjawab tantangan ketahanan ekonomi dan pangan dalam keluarga. Konten ini jadi isi video 1 menit yang menjadi challenge event Hankam dari BPlus Community.
Setelah dari Palagan Ambarawa, rombongan diajak menuju Museum Kereta Api yang lokasinya cukup dekat dari sana.
Di sini masih ada beberapa teman blogger vlogger yang mengambil gambar untuk konten videonya. Saya dan beberapa teman bahkan dengan suka cita eksplore lokasi Museum Kereta Api untuk mencari konten yang lebih seru.
Nah, hari kedua kemarin saya baru bisa edit video yang menjadi tugas worksop bagi semua peserta. Hasil video saya nggak bagitu bagus, hahahaaa.
Kayaknya memang butuh latihan agar mampu mengedit video menjadi karya yang lebih baik. Tonton dulu yuk video ala saya tentang Ketahanan Pangan :
Gimana sahabat, udah bikin konten apa saja di channel Youtube kalian? Semoga konten yang positif dan bermanfaat untuk semua penonton ya.
Sharing dong pakai perlengkapan apa aja. Kalo saya sih sebatas smarthphone, sederhana banget deh. Yang penting punya sendiri yaaa, wassalamualaikum.
Menurut Thomas, ada 30 ribu jam video yang diuploas setiap jam dalam sehari. Bayangkan dong kalo kamu bikin video dan kontennya biasa aja, akan kah mampu mengalahkan salah satu dari ribuan video yang dishare di media sosial?
Tips dari Thomas Herda adalah, fokus pada konten dengan menampilkan keunikan. Kayak konten traveling, kuliner, banyak yang udah mengisi ceruk ini. Mending kalo tetap bikin, pilih keunikan dari traveling atau kuliner yang kamu tampilkan.
Memulai Bikin Konten Kreatif Video yang Kece :
Riset Konten
Selalu lakukan riset sebelum membuat sebuah video. Langkah yang harus dilakukan adalah menentukan tema dan memilih satu masalah yang ingin kalian tampilkan.Tips nya, ingat selalu bikin konten yang mudah diingat, ada dampaknya, dan punya ikatan personal.
- Dalam story boar udah tergambar jelas, akan mengambil video tentang apa, gimana musiknya, suara latar, akan mengisi suara saat pengambilan gambar atau pakai voice over, wawancara orang yang ada di lokasi, dan lainnya.
Yang perlu kalian perhatikan adalah, perkuat cerita dengan data yang kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan. Data ini bisa diperoleh dari pengalaman sendiri, internet, atau wawancara dengan orang yang berkaitan dalam video tersebut.
Ada beberapa catatan yang dishare oleh Thomas Herda :
- Bikin teaser sepanjang 3 - 5 detik awal yang mampu menarik minat penonton
- Bikin kisah yang menggugah emosi
- Pancing narasumber dan jangan ajukan pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak
- Tampilkan narasumber tidak lebih dari 10 detik
- Bila kalian tampil di dalam video, jangan jelaskan yang sudah terlihat
Satu pesan terakhir dari Thomas Herda adalah, sesuaikan perangkat dengan kebutuhan. Karena bikin video itu yang utama adalah konten yang baik.
Jadi nggak perlu memaksakan diri untuk membeli perlengkapan yang mahal atau bergengsi. Bermodal smartphone juga bisa kalo memang mampu menggarap konten dengan baik dengan kisah yang menggugah hati.
Tour ke Palagan dan Museum Kereta Ambarawa
![]() |
Picture taken by Uniek Kaswarganti |
Saya sendiri meminta bantuan Nyi Penengah, blogger asal Kota Kendal yang saat ini bermukim di Pemalang bareng suaminya. Dia saya minta jadi narasumber untuk menjawab tantangan ketahanan ekonomi dan pangan dalam keluarga. Konten ini jadi isi video 1 menit yang menjadi challenge event Hankam dari BPlus Community.
![]() |
Picutre taken BPlus Community |
Di sini masih ada beberapa teman blogger vlogger yang mengambil gambar untuk konten videonya. Saya dan beberapa teman bahkan dengan suka cita eksplore lokasi Museum Kereta Api untuk mencari konten yang lebih seru.
Nah, hari kedua kemarin saya baru bisa edit video yang menjadi tugas worksop bagi semua peserta. Hasil video saya nggak bagitu bagus, hahahaaa.
Kayaknya memang butuh latihan agar mampu mengedit video menjadi karya yang lebih baik. Tonton dulu yuk video ala saya tentang Ketahanan Pangan :
Gimana sahabat, udah bikin konten apa saja di channel Youtube kalian? Semoga konten yang positif dan bermanfaat untuk semua penonton ya.
Sharing dong pakai perlengkapan apa aja. Kalo saya sih sebatas smarthphone, sederhana banget deh. Yang penting punya sendiri yaaa, wassalamualaikum.