Netizen Ngobrol Asyik Bareng MPR Tentang Empat Pilar - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Senin, 18 September 2017

Netizen Ngobrol Asyik Bareng MPR Tentang Empat Pilar



www.hidayah-art.com

Assalamualaikum. Netizen Ngobrol Asyik Bareng MPR Tentang Empat Pilar Sebagai anak bangsa, udah tahu kan apa itu Empat Pilar? Dari sekolah dasar hingga jadi anak kampus, udah sering lah mendengar guru atau dosen membahas tentang Empat Pilar. 

Tapiii, kalo kalian masih belum tahu apa itu Empat Pilar, jangan berhenti baca ya. Saya akan sharing tentang Empat Pilar. Topik yang kemarin hari Sabtu menjadi tema Netizen Ngobrol Bareng MPR RI di hotel Grandhika Semarang.


Saya bangga bisa mempunyai kesempatan hadir sebagai salah seorang netizen dalam acara ngobrol bareng MPR RI. Udah lama nggak menjadi pelajar dan mahasiswi lagi, wawasan tentang UUD 1945 banyakan lupanya. Saatnya wawasan kebangsaan diperbarui nih, hihiii.

Jangan langsung berhenti baca ya, dijamin deh artikel ini nggak bakal bikin dahi berkerut. Meski yang dibicarakan tentang Empat Pilar, namun saya berharap pembaca bisa menikmati artikel dengan wajah berseri-seri. 

Setelah hadir lebih awal sebelum pukul 8 pagi, saya segera mengisi buku tamu. Ada tshirt yang mesti dipakai agar seluruh peserta bisa seragam. Daaan, kami yang udah datang menyempatkan diri foto bareng.

www.hidayah-art.com

Begitu semua peserta sudah hadir, acara Netizen Ngobrol Bareng MPR RI dimulai. Dipandu oleh dua orang MC, acara dibuka dengan berdoa bersama. 

MC pagi ini adalah Kepala Bagian Pemberitaan Hubungan Antar Lembaga, Rharas Esthining Palupi, SH, MH. Biasa dipanggil mba Yayaz. Serta Kepala Bagian Pengelolaan Data dan Sarana Informasi, Andrianto SE.

Acara tentang kenegaraan mestinya dimulai setelah menyanyikan lagu Kebangsaan kita. Dan teman blogger kami, Archa ditunjuk untuk memimpin seluruh peserta yang hadir menyanyikan lagu Indonesia Raya. 

Daaan, saya sukses nyaris menitikkan air mata ketika bernyanyi. Ada perasaan hangat, berpadu dengan haru dan bangga tiap kali punya kesempatan menyanyikan lagu Indonesia Raya. 

Sesi I : Kepala Biro Humas : Ibu Siti Fauziah, SE, MM


www.hidayah-art.com

Acara yang berikutnya adalah kata sambutan dari Kepala Biro Humas Siti Fauziah, SE, MM. Menurut Ibu Siti, tujuan ngobrol bareng netizen ini adalah untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI. Dan netizen, termasuk blogger diharapkan mampu menyuarakan nilai-nilai Empat Pilar dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Harapan Bu Siti, blogger jangan mudah terpancing dengan hoax yang beredar di mana-mana. Jadi lah blogger yang bijak dengan mengantisipasi beragam berita SARA yang mengancam keutuhan bangsa.

Saya mengamini harapan beliau. Trus introspeksi, dan berjanji akan menuliskan berita yang mengandung konten positif. 

Saya sih selama ini lebih suka menulis tentang pariwisata Indonesia, baik wisata alam maupun kulinernya. Pokoknya blog harus berisi hal yang bermanfaat bagi pembaca.

Sesi II : Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono, SH, MH

Sesi yang diisi oleh Bapak Ma'ruf ini adalah materi tentang Empat Pilar. Blogger yang hadir terdiri dari anak-anak muda, ibu rumah tangga, dan kalangan mahasiswa, diharapkan menjadi corong media yang luwes. Jadi ketika blogger menulis itu, kulitas tulisannya tergantung dengan pribadinya. Kalo pribadinya baik, tulisannya juga pasti tentang hal yang baik.


www.hidayah-art.com

Bapak Ma'ruf menyebutkan bahwa Empat Pilar MPR sebagai sebuah metoda. Jadi istilah Empat Pilar harus jelas untuk kepentingan bangsa ini.

Masih penasaran apa aja sih 4 Pilar MPR RI?

- Pilar Pertama adalah PANCASILA

Pancasila dari sila kesatu, udah jelas banget kan ya. Diharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang beragama. Saling menghargai kepercayaan dan agama masing-masing.

Sila kedua dari Pancasila mestinya juga mudah implementasinya. Intinya kita tidak boleh keluar dari sifat bangsa yang humanis. Dan saat ini sudah ada Gerakan Ini Baru Indonesia.

Nah, kalo sila ketiga itu menunjukkan bahwa Pancasila adalah rumah kita. Jadi kita mesti ingat agar tetap bersatu meski banyak perbedaan di negeri ini.

Sila yang keempat adalah memahami setiap perbedaan dengan melaksanakan musyawarah. 

Sila kelima dimaknakan dengan menolong orang yang butuh bantuan. Dan menolong orang nggak hanya warga sendiri, tapi juga warga dunia. Seperti konflik yang terjadi di Rohingya, wajib kita bantu.


www.hidayah-art.com


Oiya, kalian pernah dengar tentang ucapan seorang teman? Bahwa nggak penting banget ngapalin Pancasila. Yang penting nilai-nilainya dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Ishhh... salah banget ini. Menurut Bapak Ma'ruf, justru hapal Pancasila itu penting. Gimana mau melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kalo nggak hapal setiap silanya?!

- Pilar Kedua 

Pilar yang kedua adalah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara sudah diatur dalam UUD Negara RI beserta perubahannya.


- Pilar Ketiga 

Pilar yang ketiga adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah satu kesatuan yang utuh dan harus kokoh. Hal ini karena NKRI merupakan dimensi penting hidup kita. Sebagai bangsa kita wajib mengusung cita-cita dalam satu visi dan satu misi.

Segenap elemen bangsa ini mulai dari negarawan, pengusaha, inelektual, dan lapisan masyarakat, mendukung NKRI. Sudah tidak ada lagi yang mengutamakan satu golongan tertentu.


- Pilar Keempat

Pilar keempat adalah Bhinneka Tunggal Ika. Dalam Empat Pilar MPR dijelaskan juga makna Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Namun juga disadari bahwa ketidakmampuan dalam mengelola kemajemukan, bagi sebagian besar warga negara mengakibatkan perpecahan.

Karena itu lah netizen atau blogger diharapkan mampu mensosialisasikan Empat Pilar dengan bahasa yang mudah dipahami. Agar masyarakat lebih mudah mencerna dari tulisan netizen. 

Menutup sharing tentang Empat Pilar MPR, Bapak Ma'ruf membacakan satu puisi yang berjudul "Cinta Indonesia". Puisi dengan kalimat yang menyentuh, menyentil, dan menyematkan semangat bagi pendengarnya. 

Dan bagian penutupnya adalah bahwa Ber-Indonesia merupakan never ending process. Selamanya harus bangga menjadi Indonesia.

Sesi III : Ketua Badan Pengkajian MPR DR. Bambang Sadono, SH, MH



Pengisi materi terakhir adalah Bapak Bambang Sadono, yang menjabat sebagi Ketua Badan Pengkajian MPR RI. Saya familiar banget saat MC menyebutkan nama beliau. Karena dulu saya pernah juga mengirimkan karya ke salah satu media di Semarang. Alhamdulillah ada juga yang dimuat di sana.

Yup, Bapak Bambang dulu pernah menjadi wartawan di Suara Merdeka. Saya lumayan sering membaca karya beliau. Karena saya ingin belajar menulis tentang kebaikan.

Menurut Bapak Bambang, media online pun banyak yang memberitakan HOAX. Bahkan ada loh situs berita online yang terpercaya pernah share berita HOAX. 

Dan kemunculan berita online saat ini memang telah mengalahkan media cetak. Banyak media cetak yang gulung tikar karena orang berpaling pada media onlien. Bahkan media cetak yang gulung tikar ini yang selama ini omzetnya tinggi. Saya termasuk yang sedih karena ada beberapa media cetak gulung tikar. Di majalah wanita ini, ada karya saya yang pernah mejeng. Sediiih.

Memang sih orang sekarang lebih senang baca berita online. Bahkan nggak perlu buka portal online. Grup aplikasi Whats App pun sering ada yang share berita online. Praktis banget, namun juga gampang share berita hoax. Berita yang belum tentu kebenarannya ini yang sering memunculkan perpecahan di antara komentar para pembacanya.


Ada pertanyaan yang menggelitik dari Bapak Bambang.
"Kalian yang punya aplikasi WA, pasti menjadi anggota WAG, kan?"

Nah, menurut beliau, WAG atau grup Whats App kadang memiliki anggota yang beragam. Belum tentu juga mereka satu pandangan tentang agama, keyakinan, bahkan politik. 

Susah kan kalo satu grup terdapat beberapa pemilik agama dan keyakinan, namun yang dishare tentang ajakan shalat Tahajud. Meski menurut penganut agama Islam, itu adalah ajakan kebaikan. Namun bagi penganut agama lain, bisa aja mereka menyebut itu intoleransi. 

Belum lagi yang berbantahan soal isu politik dan agama. Hal seperti ini yang bikin perpecahan di antara warga negara. Itu aja baru skala kecil dari grup WA. Apalagi dengan sekumpulan orang dalam satu acara besar dan yang berbeda pandangan.


Ada catatan khusus dari Bapak Bambang Sadono :

- Masalah yang menyangkut agama tidak bisa diperdebatkan. Ada istilah dalam bahasa Jawa yang sesuai untuk ini, yaitu "rebutan balung tanpa sunsum".
Maksudnya adalah: tulang udah nggak ada sumsumnya aja diperebutkan. Nggak ada manfaatnya kan? 

- Sejak merdeka tahun 1945, negara kita ini memiliki banyak perbedaan. Pendiri NKRI sudah berikrar tentang perbedaan dari sisi agama, suku, dan bahasa. Namun semua perbedaan tidak boleh menjadi alasan untuk perpecahan. Pendiri negeri ini menyadari, bahwa masyarakat Indonesia yang majemuk merupakan kekayaan bangsa yang harus diakui, diterima, dan dihormati.

- Bagaimana NKRI ini dirawat, udah diatur semua dalam UUD tahun 1945. Berbanggalah menjadi Indonesia dengan segala keragamannya yang unik. 

Pancasila letaknya bukan bahasa langit, namun sejatinya hidup dan mengakar di masyarakat. Pancasila ada di sekeliling kita, tinggal digali dengan penuh kearifan. Pancasila juga bukan sekedar teori. Namun Pancasila harus menjadi nilai-nilai yang diyakini jadi panduan yang tepat bagi masyarakat Indonesia. 

Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi panduan bangsa agar damai negeri ini. Dengan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, agar masyarakat tetap luhur dan berbudaya dalam bersikap dan bertindak.


www.hidayah-art.com
Picture taken by Mauren Fitri

Ternyata ketika Netizen Ngobrol Asyik Bareng MPR Tentang Empat Pilar, nggak terasa waktu berlalu sangat cepat. Acara hari itu kelar dengan pemahaman yang lebih dalam tentang empat pilar. Semoga artikel ini bisa memberikan mafaat bagi semua pembaca. Bila ada yang salah, saya mohon maaf. Wassalamualaikum.

Tidak ada komentar: