My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi: Film Thriller
Tampilkan postingan dengan label Film Thriller. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Film Thriller. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 November 2022

Kasus Kebaya Merah Jadi Ingat Film Tema Kepribadian Ganda
November 17, 2022 2 Comments
Assalamu'alaikum. Sahabat mengetahui video viral tentang si kebaya merah beberapa waktu lalu? Saya cukup kaget saat membaca kebaya merah menjadi trending topic di Twitter. Tak saya sangka kalo viral kasusnya adalah menyalahi moral yang ada di masyarakat kita. Tidak seperti info dari media sosial yang kebanyakan hanya menyoroti masalah tindak amoral si kebaya merah, saya ingin melihat sisi lain kasus ini.


Menurut informasi dari portal berita, si kebaya merah (AH) yang membuat video viral tersebut memiliki kepribadian ganda. Saya ambil kutipan dari Detik Health, bahwa menurut Direktur Reskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman, AH merupakan pasien rawat jalan di RSJ Surabaya.

Penyidik siber dari kemarin sudah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan juga melakukan upaya paksa penggeledahan. Informasi yang kami terima dari penyidik, yang bersangkutan (AH) merupakan seorang yang berkepribadian ganda. Ditunjukkan dari hasil penggeledahan di tempat singgah AH dengan ditemukan kartu kuning, dan beberapa faktur-faktur tanda berobat di salah satu RS kejiwaan yang ada di Surabaya

Kepribadian Ganda atau Gangguan Identitas Disosiatif 

Bagi kalian yang belum memahami apa itu kepribadian ganda, ada penjelasannya di sini. Kepribadian ganda disebut juga gangguan identitas disosiatif adalah suatu kondisi kesehatan mental,  ketika seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda antara satu dengan lainnya. 


Yang perlu diketahui juga pengidap gangguan ini mengalami kepribadian yang berubah-ubah, namun dia tidak menyadari apa yang terjadi dalam dirinya. Gangguan yang muncul bisa ditandai dengan terganggunya memori, kesadaran, dan kepribadian yang seringnya dipicu kejadian traumatis saat masih kecil. Bentuk trauma bisa karena kekerasan fisik atau verbal yang dialaminya dan terjadi secara berulang-ulang.


Dalam istilah medis sendiri kepribadian ganda disebut dengan gangguan identitas disosiatif (DID) dan termasuk kondisi kesehatan mental yang terganggu. Bahkan bisa saja mereka ini memiliki lebih dari dua kepribadian, atau kepribadian yang berlapis-lapis.


Bayangkan bertemu dengan orang berkepribadian ganda, kadang emosinya labil, berubah-ubah sesuai kepribadian yang mana yang muncul. Namun dia sendiri tidak menyadari dengan kepribadian ganda yang tersemat dalam dirinya. Satu orang dengan dua atau lebih kepribadian yang bertolak belakang.


Setiap identitas yang ada di dirinya memiliki sejarah pribadi, ciri-ciri khusus, suka dan tidak suka, yang berbeda. Bahkan DID ini menimbulkan si kepribadian ganda mengalami halusinasi atau gangguan dalam memorinya. Dia meyakini sesuatu itu nyata meski aslinya tidak demikian dengan yang orang lihat.


Contoh Kepribadian Ganda Bisa Nonton Film Genre Thriller Secret Window

Bagi penyuka novel Stephen King, pasti kenal dengan Secret Window, Secret Garden. Novel thriller ini kemudian diadaptasi menjadi film dengan atmosfer thriller. Film dengan plot twist yang mengejutkan menyajikan sisi kesehatan mental dari karakter utamanya yang diperankan oleh Johnny Depp.


Film dengan judul mirip novelnya, Secret Window dengan durasi tayang 90 menit cukup seru dan menegangkan di beberapa bagian. 


Morton "Mort" Rainey (Johnny Depp) adalah penulis novel dengan genre misteri yang cukup populer. Suatu hari Mort memergoki sang istri, Amy yang berselingkuh dengan seorang pria bernama Ted di sebuah motel.


Kejadian itu membuat Mort memutuskan untuk menyendiri di rumah kabinnya yang ada di di Danau Tashmore, New York. Sementara Amy memilih tinggal bersama Ted.


Beberapa bulan kemudian, Mort gelisah karena mengalami “writer's block” dan masih belum bisa menulis cerita yang baru. Di sisi lain juga, ia memutuskan untuk menunda proses perceraian yang diajukan oleh Amy sejak lama.


Di tengah kebuntuan menulis, seorang pria misterius bernama John Shooter muncul di depan pintu kabin Mort. Ia menuduh Mort melakukan plagiat atas tulisannya yang berjudul Sowing Season.


Shooter hanya datang dan menyerahkan naskah cerita tersebut kepada Mort. Lalu ia pergi dengan menatap tajam kepada Mort. Sepeninggal Shooter, Mort membaca karya Shooter. Ia cukup kaget karena ternyata mirip dengan novel yang ia buat yakni Secret Window.


Hanya bedanya ada di bagian akhir tulisan Shooter yang memiliki ending tak sama dengan karya Mort. Esok harinya Mort bertemu dengan Shooter, dan memberitahunya kalo tulisan yang ia buat sudah dicetak di sebuah majalah misteri tahun 1994. Sedangkan Shooter menulis Sowing Season di tahun 1997.


Mort sebenarnya memiliki masalah mental yaitu kepribadian ganda. Ia seperti mengalami halusinasi dan yang lebih gawat yang dilakukan Mort akhirnya justru membunuh orang-orang yang menghalangi langkahnya. Mantan istrinya, Amy dan Ted dibunuh Mort.


Ia lalu mengubur mayat Amy dan Tedd tepat di bawah kebun yang berada di samping rumah kabinnya. Kebun tersebut pun dapat dilihat melalui “Secret Window” yang berada di lantai atas tempatnya bekerja.

Ending cerita rasanya mengganjal karena Sheriff kesannya membiarkan kejahatan terjadi. Mort bersikap biasa dan seolah tidak ada yang terjadi. Sheriff Dave Newsome, yang sebenarnya mengetahui kejahatannya Mort, datang ke kabinnya, dan berjanji akan mengungkapkan kebenarannya. 

Sungguh berhubungan dengan orang berkepribadian ganda itu melelahkan atau bisa aja nyawa taruhannya. Saya sendiri belum pernah bertemu dengan orang berkepribadian ganda. Apakah kalian punya kenalan dengan kepribadian ganda? Hati-hati ya, ajak ke psikiater untuk berobat agar tidak melakukan hal-hal yang mengerikan. Wassalamu'alaikum.

Reading Time:

Jumat, 17 Juli 2020

Review Film Intruders, Teror Menegangkan Mantan Pemilik Rumah
Juli 17, 2020 26 Comments

Review Film Intruders, Teror Mantan Pemilik Rumah


 
Assalamualaikum Sahabat. Masih setia di rumah aja kan? Meski udah mulai adaptasi kebiasaan baru, saya masih tetap di rumah aja. Nggak ada yang berubah seperti awal pandemi dan diberlakukan PSBB. Kegiatan di rumah aja udah menyita waktu. Dari merawat tanaman hias dan sayur di pot, baca novel yang masih dalam kemasan plastik, hingga nonton film. 

Kali ini karena nonton film di bioskop masih gak memungkingkan, saya memilih nonton di HBO Go. Ada film dari tahun lawas hingga yang terbaru awal tahun 2020. Saya kali ini memilih nonton film yang digarap tahun 2015. Dan perlu kalian tahu bahwa film ini kabarnya memang tidak tayang di Indonesia. Karena penayangannya dalam bentuk format DVD dan HD. Dan dijual hak siarnya di channel TV nasional.

Saya sendiri udah lupa apakah pernah nonton trailer film The Intruders. Beberapa kali memang ada film-film hollywood yang tidak tayang di bioskop tanah air. Saya sering banget kecewa kalo ketemu trailer film bagus tapi enggak tayang di sini. Nah lebih kecewa lagi kalo film nya tayang di bioskop di Jabodetabek, tapi enggak tayang di Semarang. Huhuhuuu, nyesek kan kalo udah ditungguin gak tayang.

Ah tapi misalkan nggak tayang di Semarang juga enggak apa sih. Karena sekarang saya bisa nonton di HBO Go. Oiya nanti deh saya ulas khusus HBO Go ini dalam artikel terpisah. Ini beda dengan HBO yang biasanya. Di HBO Go ini kita bisa menyaksikan film-film yang sedang tayang di bioskop juga. Ada juga film seri yang nggak ada tayangannya di HBO.id atau HBO family. 

Kalo The Intruders baru saja saya lihat karena ya baru ketemu film nya, hahahaa. Dan kayaknya juga karena saya sedang asik nonton film serial seru. Saya mau cerita juga tentang film seru ini. Saya kasih bocorannya dulu, film ini mengisahkan tentang serunya pertemanan ibu-ibu di sekolah anak-anaknya di salah satu distrik. 

Sekarang ngomongin The Intruders dulu aja ya. Film yang dirilis tahun 2015 ini masih menarik meski baru ditonton. 

Sinopsis Film The Intruders :

Seorang gadis remaja bernama Rose Halshford tinggal di rumah baru bersama ayahnya. Awalnya semua berjalan mulus, namun hal-hal tak terduga bermunculan.


Salah satu adegan memperlihatkan sebuah pintu di rumahnya yang terbuka sendiri. Hari pertama Rose dikagetkan dengan kehadiran seorang pria yang tiba-tiba masuk ke rumahnya untuk berkenalan. Ruang bawah tanah yang misterius. Dapur yang belum jadi dan bersambung dengan 

Film ini mengisahkan trauma Rose Halshford yang kehilangan ibunya. Setelah pindah, Rose kemudian mencoba untuk mengungkap rahasia gelap di balik rumah barunya itu. Sayangnya, sang ayah tidak mempercayainya.

Sesuai judulnya, film ini ceritanya fokus pada penyusup yang masuk ke dalam rumah Rose. Bahkan salah satu adegan di dalam trailer memperlihatkan Rose yang tengah terancam oleh serangan dari penyusup berbahaya. 

The Intruders disutradarai oleh Adam Massey, sosok yang pernah menggarap film A Lobster Tale (2006) dan Man Vs. (2014). Naskahnya sendiri ditulis oleh Jason Juravic. Aktris cantik Miranda Cosgrove bermain sebagai Rose Halshford. Saya suka akting Miranda yang nampak menyatu sosoknya sebagai Rose. Putri yang suka menyendiri, sok tahu, peka dengan kesedihan orang lain, dan kurang yakin dengan cinta sang ayah padanya.

Sementara ayahnya Howard (Tom Sizemore, pernah bermain di film SAVING PRIVATE RYAN), adalah arsitek yang sibuk dengan pekerjaannya. Hal ini sudah terjadi sejak istrinya masih ada dan bahkan tak bisa menemani selama dalam perawatan di rumah sakit.

The Intruders juga melibatkan nama-nama bintang seperti Donal Logue, Tom Sizemore, dan Austin Butler. Dan yang perlu kalian tahu, Film ini dirilis melalui format DVD dan Digital HD pada 24 Februari 2015. 

Review Film The Intruders versi saya :

Cerita dibuka dengan nasib seorang perempuan muda yang disekap di ruang mirip gudang sebuah rumah. Mendadak sosok laki-laki memasuki ruangan dan membunuhnya. Ngeri prolog nya tapi juga bikin penasaran.
 
Review Film The Intruders, Sang Penyusup
   

Pindah rumah

Ayah dan putrinya, Rose pindah ke rumah baru namun merupakan bangunan tua yang butuh perbaikan. Mereka berdua sering berselisih pendapat. Tidak pernah ada kata sepakat, selalu beradu pendapat.

Sebelum meninggal, ibunya sempat bercanda tentang gimana nasib keduanya misal dia nggak ada. Rose menjawab mereka akan saling bunuh. Tentu saja saat itu Rose hanya bercanda. Video ini sengaja direkam oleh ayahnya, saat ibu dan Rose tengah berada di dapur.

Kenal Tetangga Baru

Rose melihat remaja sebaya dengannya yang sedang berjongkok di depan rumah seberang. Dia menyapa dan ngajak kenalan. Perbincangan yang banyak hambatan karena teman barunya yang bernama Leila (Jenessa Grant), merespon dingin.


Rose menduga ayah Leila ini suka melakukan kekerasan pada anaknya. Gara-gara ia membaca kalo sang ayah ini pernah menjadi tersangka menghilangnya Rachel. Perempuan yang pernah tinggal di rumah Rose yang sekarang.

Pekerja Konstruksi

Rumah Rose butuh perbaikan karena sudah lama nggak ada yang menempati. Salah satu pekerjanya (diperankan oleh Austin Butler)  diberikan kunci oleh ayah Rose. 


Rose sempat curiga karena dikira dia adalah sang penyusup. Apalagi dia selalu muncul tiap kali dari lantai atas atau bawah, Rose selalu mendengar bunyi-bunyian perabotan yang digeser-geser.

Rahasia Rumah Baru

Setiap kali Rose sendiri, selalu ada suara-suara yang mencurigakan muncul dari lantai atas. 


Gangguan Mulai Bermunculan

Gangguan mulai muncul dan membuat Rose sering kebingungan dan resah. Bukan hanya bunyi-bunyian. Tapi juga kepala boneka yang mendadak berpindah tempat sendiri.

Yang berikutnya adalah hilangnya cetak biru gambar bangunan milik ayah Rose. Dan kali ini Rose menjadi tersangka karena memang hanya mereka berdua kan yang menempati rumah tersebut. Nggak ada orang lain.

Bahkan satu pagi, maket rumah yang dibuat oleh ayah Rose mendadak rusak. Lagi-lagi ayahnya menuduh Rose yang merusaknya. Tentu saja hal ini bikin Rose marah dan pergi dari rumah.

Yang lebih parah adalah hilangnya Leila, tetangga baru yang mulai akrab dengan Rose. Ayah Leila mendatangi rumahnya dan bertanya keberadaan Leila. Rose mulai yakin dengan kecurigaan nya selama ini, bawah rumahnya memang memiliki rahasia.

Hingga satu hari Rose janjian untuk menyiapkan makan malam bila ayahnya mau pulang lebih awal. Namun setibanya di rumah, Rose hilang kesadaran setelah minum jus jeruk di dalam kulkas.

Kali ini petugas rescue 911 menunjukkan kadar pil milik sang ayah dikonsumsi oleh Rose dalam jumlah melebihi dosis. Rose dianggap melakukan pecobaan bunuh diri. 

Ruangan bawah tanah

Rose menemukan ruang bawah tanah tempat Marcus, pemilik rumah sebelumnya menyimpan seluruh rahasianya. Kecurigaan dan rasa ingin tahu Rose mengantarkannya pada ruang rahasia bawah tanah yang misterius.

Dari sini aja saya nonton dengan merasakan ketegangan yang memuncak. Karena mendadak sosok asing yang pernah dilihat Rose di dalam surat kabar, berdiri menjulang di hadapannya.

Rose sekuat tenaga melawan Marcus yang ternyata masih tinggal di rumah mereka. Sampai di sini saya sebenarnya udah gemas karena Rose malah tertegun dan nggak segera lari. 

Yah namanya juga film ya, kalo lari tentu ceritanya berbeda dong, hahahaa.

Rose bahkan menemukan Leila yang disekap dan kepalanya dibungkus dengan plastik. Kekuatan tekad Rose, daya juangnya karena ingin tetap hidup dan menunjukkan pada sang ayah, bahwa selama ini dugaannya tentang rumah ini adalah benar. Yaitu selama ini ia tak berhalusinasi dengan suara-suara aneh dari lantai atas. Atau dari ruang bawah tanah yang kadang ada sosok laki-laki di sana.

Penasaran nggak sih gimana akhir ceritanya. Bagaimana pula kisah Joe, teman baru yang tertarik padanya, apakah dia juga selamat dari pembunuhan yang dilakukan oleh sang penyusup? 

Hmmm, ceritanya asik, seru, meski mendebarkan dan bikin saya gemes. Sebagai penyuka film thriller, nonton ini nggak begitu menegangkan. Nilainya biasa aja sih. Akhir ceritanya mudah ditebak karena film sejenis udah sering saya tonton.

Gimana, kalian udah pernah nonton The Intruders versi Rose? Karena ada dua atau tiga film dengan judul mirip yang tayang berbeda tahunnya. Silahkan cari di google, pasti menemukannya deh. Wassalamualaikum Sahabat.
Reading Time:

Minggu, 05 April 2020

Review Film The Invisible Man, Hubungan Cinta Yang Posesif
April 05, 2020 24 Comments

Film The Invisible Man, Hubungan Cinta Yang Posesif

Assalamualaikum Sahabat. Saya dari awal tidak tertarik nonton film ini karena menganggap bukan genre pilihan. Meski saya suka genre thriller, di mata saya The Invisible Man itu cocoknya film fantasi. Dan karena telah melihat film yang sebelumnya, saya terbawa dengan jalan ceritanya yang paling juga mirip lah ya.

Namun menjadi perempuan sendiri di rumah adalah, tidak bisa memilih film drama kesukaan. Ini udah diikhlaskan sih, hahahaa. Karena saya masih bisa nonton di smart TV di rumah. Paksuami bilang, kalo pengen nonton drama romantis mending di rumah aja. 

Yo wes, dari pada saya di rumah sendiri sementara para lelaki nonton bioskop, saya pun ikut. Meski paksuami juga nggak akan membiarkan saya sendiri di rumah sih. Pasti dipaksa ikut nonton, karena katanya mumpung anak-anak udah besar dan bisa diajak menikmati nonton bareng film di bioskop.

Oiya, saya dan keluarga nonton The Invisible Man awal bulan Maret, ketika belum ada info soal #WorkFromHome. Dan merupakan film terakhir yang kami tonton di bioskop sebelum mesti #StayAtHome


Beruntung sih di rumah ada STB baru yang bisa mengubah TV biasa menjadi Smart TV. Jadi saya puas-puasin nonton film dari HBO original. 

Sinopsis Film The Invisible Man :

Film ini dibuka dengan adegan yang memperlihatkan kehidupan Cecilia yang tinggal bersama sang suami yang obsesif, Adrian Griffin (Oliver Jackson-Cohen). Cecilia hidup di bawah kontrol Adrian. Setiap gerak gerik Cecilia dipantau lewat kamera CCTV serta alarm otomatis yang membuatnya tetap di rumah.

Perhatian yang mendekati obsesif membuat Cecilia merasa lelah. Belum lagi dengan perlakuan buruk Adrian secara mental. Cecilia pun memutuskan melarikan diri dari tempat tersebut dengan bantuan kakak perempuannya Emily (Harriet Dyer). 

Ada juga sang sahabat, James (Aldis Hodge), putri James Sydney (Storm Reid),  menjadi bagian Cecilia menjalani kehidupannya yang baru. Cecilia mulai merasakan kehidupan baru yang dijalaninya lebih bebas dan membuatnya mampu tersenyum. Meski ia harus berlatih untuk berani keluar rumah, hanya ke teras saja ia masih ketakutan. Terbukti cinta posesif seorang lelaki telah sukses membelenggunya.



Namun mimpi buruk yang dikiranya berakhir ternyata malah menjadi awal dari teror yang lain. Usai mendengar kabar bahwa sang mantan kekasih meninggal karena bunuh diri, Cecilia seakan diteror oleh sesuatu yang tak terlihat. Ternyata, sosok tersebut adalah Adrian yang memalsukan kematiannya. Dia memakai baju tembus pandang ciptaannya untuk mengikuti dan menyiksa Cecilia.

Bahkan yang lebih buruk adalah, Adrian meninggalkan harta yang banyak untuk Cecilia dengan syarat tertentu. Yaitu Cecilia tidak boleh terlibat kasus kriminal atau masuk penjara. 


Review Film The Invisible Man ala Saya:

Teror yang tak kasat mata yang diberikan Adrian pun membuat orang di sekitar Cecilia menganggapnya gila. Hal tersebut semakin buruk ketika Adrian membunuh Emily di tengah restoran dan membuat Cecilia menjadi tersangka. Cecilia yang diseret ke rumah sakit jiwa dan diberikan perawatan sambil menunggu pengadilan ternyata diketahui mengandung anak Adrian.



Kabar hamilnya Cecilia ini membuat saudara laki-laki Adrian, Tom (Michael Dorman) mendatangi Cecilia dan memintanya kembali ke Adrian dan membesarkan anak tersebut bersama. 

Cecilia tidak hanya menolak tawaran tersebut namun juga mencuri pulpen dari tas Tom. Menyadari satu-satunya cara untuk memancing Adrian adalah dengan membahayakan keselamatannya, Cecilia pun pura-pura mencoba bunuh diri di dalam fasilitas kesehatan mental.

Pancingan Cecil sukses, bahkan berhasil menyerang sang mantan dan menyebabkan pakaian tembus pandang tersebut menjadi malfungsi dan menarik perhatian petugas keamanan. Adrian pun dengan sadis membunuh banyak petugas keamanan. Namun Cecilia mengikutinya kabur dari rumah sakit tersebut. Mengambil pistol dari petugas keamanan yang tewas, Cecilia mencoba menembak Adrian namun gagal. 

Adrian marah dan mengancam akan menyakiti orang terdekat Cecilia. Dan kalian tahu tentunya gimana kakak Cecil udah menjadi orang terdekat pertama yang dibunuh Adrian.

Cecil mulai dikucilkan dari lingkungannya yang baru, sahabatnya James bahkan tidak lagi memercayainya.

Menjelang film ini berakhir, muncul Cecilia yang pergi ke rumah sahabatnya, James dan memberitahu bahwa Adrian telah menjadi The Invisible Man. Cecil menuju rumah Adrian. Namun Cecil justru menemukan fakta baru. Yaitu saat ia berhasil membunuh The Invisible Man, ia mendapati sosok di balik kostum tersebut bukanlah Adrian melainkan Tom. Bahkan Adrian berada di sebuah bilik dengan tangan terikat. Cecilia tidak memecayai penglihatannya, ia menganggap Adrian lah sang pembuat skenario semua peristiwa ini.

Adrian sendiri mengaku pada petuga polisi, bahwa selama ini ia dikontrol oleh Tom dan semua perlakuannya merupakan suruhan. Cecilia yang tentunya tidak percaya menyadari satu-satunya cara untuk dapat lolos dari sang mantan adalah mengikuti permainan Adrian.

Cecilia memutuskan pergi ke rumah Adrian untuk makan bersama. Malam itu Cecilia mencoba bertahan untuk mendapatkan pengakuan bahwa Adrian membunuh kakak Cecilia. Namun bukan itu saja yang jadi tujuan Cecilia. Ia bersikap manis untuk mengalihkan perhatian Adrian.



Pada awal film, Cecilia terlihat mengambil baju tembus pandang kedua tersebut dan menyembunyikannya di belakang lemari baju Adrian. Berpura-pura ingin mandi dan membersihkan diri, Cecilia pergi untuk mengenakannya dan membunuh Adrian dengan cara yang sama pria tersebut membunuh kakaknya. 

Untuk menyempurnakan rencananya, Cecil menggunakan kamera pengawas sebagai alat bukti. Rekaman kamera tersebut memperlihatkan Adrian yang bunuh diri. Oiya saya nggak akan menyebutkan detilnya gimana, ntar kalian terkejut.

The Invisible Man terbaru dari Leigh Whannell ini menghadirkan sebuah cerita yang berbeda dari versi aslinya. Jadi bukannya fokus pada sang Invisible Man, film ini fokus pada korban dari teror tersebut. Yang pada akhirnya berhasil terbebas dari teror tersebut dengan membunuhnya. Spoiler banget deh. 

Sebagai seorang ahli teknologi, apa yang dilakukan oleh Adrian di sepanjang film pada akhirnya menjadi bumerang untuknya sendiri. Terlebih dirinya yang menganggap bahwa ia adalah orang yang berkuasa terhadap sang mantan membuatnya lengah. 

Hal tersebut dimulai dari usahanya menciptakan lebih dari satu pakaian tembus pandang. Rupanya Cecilia mengetahuinya dan berhasil menyembunyikan di pojok penyimpanana di dan digunakan oleh Cecilia untuk membunuh Adrian. Obsesi luar biasanya pada Cecilia dengan meletakkan kamera pengawas di setiap sudut rumah, justru dimanfaatkan menjadi bukti sempurna menutupi jejak bahwa Cecilia yang membunuh Adrian.

Spoiler atau enggak, tentunya kalian akan tahu setelah nonton film The Invisible Man nantinya. Karena saya nggak menuliskan ceritanya dengan detil. Ada banyak adegan yang sepanjang film tayang bikin penonton tegang. Mengantisipasi setiap kejadian apa yang bakal dialami atau terjadi pada Cecilia.

Terus terang dari awalnya nggak ingin nonton, telah mengubah pandangan saya bahwa The Invisible Man ini layak jadi film spesial. Saya bahkan ingin kembali nonton bila nanti tayang di HBO original.

Sahabat udah nonton film The Invisible Man? Seru kaaan, atau malah takut dengan adegan kekerasan yang sering tampil? 

Saya menganggap adegan kekerasan itu memang terlihat jelas ya. Dan memang sesuai peruntukannya, film ini hanya boleh ditonton oleh anak minal usia 16 tahun. Tapi misal anak saya usianya masih 16 tahun pun, nggak bakal saya ijinkan nonton. 

Anak bungsu saya udah 20 tahun bulan Mei nanti, jadi enggak apa sih nonton film ini. Apalagi ada saya dan suami serta kakaknya, kami bisa jadikan film ini sebagai bahan diskusi setelah film usai. Biasanya memang gitu sih, abis nonton bareng satu film, bakal terjadi diskusi seru selama perjalanan pulang. 

Ya udah, sampai jumpa dalam review film yang berikutnya. Saya kasih bocoran dulu, film berikutnya yang saya review diperankan oleh si cantik Anna Hatheway. Penasaran film yang mana? Tungguin ya, wassalamualaikum.
Reading Time: