My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi: Earth Day 2020
Tampilkan postingan dengan label Earth Day 2020. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Earth Day 2020. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 April 2020

Earth Day, Sembuhkan Bumi Dengan Berkebun Meski di Lahan Sempit
April 21, 2020 39 Comments

Sembuhkan Bumi Dengan Berkebun di Lahan Sempit



Assalamualaikum Sahabat. Saat sudah satu bulan lebih di rumah aja, apa yang sudah kalian lakukan? Saya sempat bertanya di grup WA salah satu alumni sekolah. Rata-rata jawabnya adalah masak untuk keluarga, bikin cemilan, hingga jahit bajuk.

Ya karena saya dan teman-teman di grup ini udah berusia lolita a.k.a lima puluh tahun lebih, tentu aja udah nggak ada yang direpoti anak kecil. Anak kami rata-rata udah usia SMA atau bahkan udah kerja seperti anak saya yang sulung.

Tapi ada juga yang mengisi waktu di rumah aja dengan bikin kebun dadakan. Iya mereka menyebut kebun nya mendadak dibuat karena mengingat pandemi dan susahnya belanja karena diberlakukannya PSBB atau lockdown. Teman saya ini tinggal di Bekasi dan sebagian Jakarta, juga Bogor. 

Selama ini mereka masih bekerja di kantor, atau sibuk mengejar pesawat karena dinas luar, dan meeting dengan klien. Karena faktor keamanan, mereka memilih untuk work from home. 


Sejarah Hari Bumi (Earth Day)

Awal mula Hari Bumi pertama kali dikenal pada tahun 1970. Sebelumnya gagasan Hari Bumi Sedunia atau Earth Day muncul tahun 1960 dari sebagian elemen masyarakat di Amerika Serikat. Mereka baru menyadari pencemaran lingkungan yang semakin membahayakan bumi.



Dari Wikipedia dicatat sejarah Hari Bumi Sedunia dicanangkan oleh senator Amerika Serikat Gaylord Nelson yang juga berprofesi sebagai seorang pengajar lingkungan hidup. Nah tanggal 22 April dipilih karena berbarengan dengan musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi Utara) dan musim gugur di belahan Bumi Selatan.

Salah satu yang mendasari pencanangan Hari Bumi adalah kasus tumpahan minyak di pesisir Santa Barbara, California pada tahun 1969. Gaylord Nelson juga memusatkan perhatian pada masalah lingkungan hidup yang mengusik kelestarian planet yang berimbas pada kesehatan manusia umumnya.

Dan tahun ini Hari Bumi Sedunia tepat 50 tahun, yang akan diperingati oleh lebih dari 175 negara. 


Bagaimana Cara Ikut Berpartisipasi Pada Hari Bumi :



- Minimal menanam satu pohon untuk  mengurangi polusi

- Mengurangi pemakaian plastik sekali pakai
Misalnya dengan membawa tas belanja sendiri, tidak menggunakan sedotan plastik, membawa tumbler, membawa wadah bekal dari rumah, sangat lah dianjurkan.

- Menghemat listrik dengan mematikan lampu saat malam hari di ruangan yang tidak digunakan.

- Menghemat air dengan menutup kran saat tidak digunakan, terutama kalo sikat gigi.

- Menggunakan wadah plastik bekas untuk tempat menanam. Saya biasanya menggunakan gelas bekar air mineral untuk menyemai benih cabe. Nanti kalo udah tumbuh sekitar 5 cm baru dipindahkan ke pot yang agak lebih besar.




Semangat Berkebun Meski di Lahan Sempit

Saya pernah bercerita ketika masih tinggal di kawasan Pedurungan, dengan sisa lahan yang cukup luas yaitu sekitar 60 meter persegi, bisa menanam segala jenis tanaman. Halaman belakang rumah rimbun dengan tanaman buah seperti mangga, kelengkeng, dan apel putsa. 

Anak-anak paling senang ketika tanaman mulai berbuah, bisa menikmati dengan tinggal memetik buahnya di kebun sendiri.

Selain tanaman buah, ada juga segala jenis tanaman hias dan bumbu dapur. Lahan sisa yang sengaja diperuntukkan memfasilitasi hobi saya berkebun, menjadi warung hidup. Karena ada tanaman cabe, jeruk nipis, jeruk limau, tomat, sawi hijau, yang bisa dinikmati tanpa harus membeli ke warung atau pasar.

Sedihnya adalah ketika rumah ini kami jual karena harus pindah mendekati rumah orang tua. Bukannya tidak suka merawat orang tua, saya sih alhamdulillah senang dan bersyukur diberi kesempatan menemani mereka di usia senja. Namun rumah yang sekarang ini separo luasnya dari rumah lama. Tentu saja rumah mentok depan dan belakang. Hanya ada teras seluas 3,5 x 8 meter yang digunakan untuk parkir mobil dan motor. 

Saya awalnya sedih loh, bingung mau naroh tanaman di sebelah mana? Seakan-akan hobi saya berkebun jadi terhenti mendadak. Dan di mata saya, rumah tanpa tanaman itu jadi terlihat gersang dan tidak menarik.

Namun senangnya waktu tukang yang merenovasi rumah, menyiapkan pagar depan rumah untuk meletakkan pot-pot tanaman. Saya tinggal taruh aja pot-pot tanaman berdasarkan mana yang kuat menahan sorotan sang surya. Karena kebetulan rumah yang saya tempati sekarang menghadap barat.
Sementara di atas selokan, ibuatkan tatakan dari cor semen dan pasir. Fungsinya adalah untuk meletakkan pot-pot yang masih tersisa dan tidak mendapat tempat di atas pagar. Di bagian ini saya sengaja meletakkan pot tanaman yang tahan panas. Seperti tanaman buah, cabe, dan tanaman hias lainnya. 


Koleksi tanaman buah saya beragam, dari sirsak, belimbing wuluh, jeruk nipis, jeruk limau, serta jeruk purut. Tanaman lainnya ada yodium, puring, cabe, pucuk merah, kemuning yang wangi, dan euphorbia.

Senang banget kalo pagi hari bisa menikmati minuman hangat dari jeruk nipis dan air panas. Jeruknya hasil memetik dari tanaman di dalam pot di depan rumah. Menghemat uang belanja jadinya.



Saat ini tanaman cabe mulai keluar bunganya, saya tinggal bersabar aja menanti panen cabe sebulan lagi. Alhamdulillah bisa menikmati aktivitas yang menyenangkan dengan berkebun di lahan kecil.


Mencintai Diri Dengan Menjaga Kesehatan Tubuh

Oiya, saya awal tahun 2020 sempat jatuh sakit. Sakitnya sepele dan ringan, tapi proses recovery lumayan lama sampai dua minggu lebih. Seperti biasa makan nggak teratur bikin gula darah drop. Kemudian kelelahan dan kurang tidur juga menyebabkan HB saya turun.

Kembali saya serasa ditampar dengan recovery yang lama ini. Iyaa... saya memang jadi malas makan. Mulut terasa pahit. Trus asupan nutrisi yang masuk cuma dari jus sayur dan buah aja. Namun ini udah cukup jadi nutrisi dari pada enggak ada makanan yang masuk sama sekali. 

Karena nggak mau berlama-lama rebahan di kasur, saya mulai memperbanyak makan buah yang bikin kenyang. Misalnya :

- Apel USA yang ketika dikunyah terasa segar dan kriyuuuk. Enak banget dengan kandungan airnya yang terasa asam dan manis. Seakan buah ini mampu membangkitkan selera makan yang sempat hilang saat sakit.

- Pear, buah ini juga favorit di rumah saya karena kandungan airnya yang berlimpah. Apalagi kalo tahu akan pergi keluar kota, saya selalu menyediakan Pear dalam wadah bekal. Niatnya untuk bekal di jalan.

- Jeruk Sunkist yang kesegarannya tak diragukan lagi. Hmmm, saya nulis ini dengan bayangan rasa Sunkist yang asam menyegarkan. Yup vitamin C yang ada dalam Sunkist tentu lah banyak ya. Ngapain repot beli vitamin dalam kemasan di apotek, kalo menikmati Sunkist bisa mendapatkan kesegaran alami.


Picture taken by Risa
Menjaga kesehatan tubuh saat pandemi Covid-19 sangat penting. Imunitas tubuh yang kuat akan mampu menjadi benteng pertahanan menahan virus masuk ke dalam tubuh. 

Nah, mengingat puasa Ramadhan yang sudah di depan mata, saya juga menyiapkan kurma untuk berbuka. Mengikuti sunnah Rasulullah SAW, berbuka dengan yang manis dan secukupnya diartikan dengan makan 3 butir kurma dan minum seteguk air putih. 

Waktu belanja bulan lalu, saya sempat melirik kemasan kurma berwarna merah yang dipajang di bagian belakang kasir. Dan si sulung yang menemani belanja meminta saya untuk membeli kurma tersebut. 

Ternyata namanya Kurma Medjool dengan harga yang memang lebih mahal dibanding kurma biasa. Hanya bedanya kurma Medjool ini daging buahnya padat, empuk, dan rasanya manis seperti karamel.



Medjool merupakan sumber vitamin, mineral dan kalium yang merupakan serat larut makanan. Tidak hanya baik untuk tubuh tetapi juga bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Yakin deh puasa kali ini saya bakal menyiapkan kurma Medjool sebagai syarat untuk membatalkan puasa saat buka. Apalagi anak-anak udah terlanjur suka dengan kurma Medjool.


Mimpi Bapak Kafi Kurnia Tentang Indonesia Yang Lebih Sehat

Bapak Kafi Kurnia adalah pakar pemasaran di Indonesia. Beliau menginisiasi berdirinya platform digital bernama Sembutopia. Selama ini Sembutopia concern mengajak masyarakat Indonesia untuk hidup sehat. Yaitu dengan mengkonsumsi makanan sehat, seperti rajin makan buah, sayur serta berolahraga. Sembutopia juga peduli terhadap kegiatan penyelamatan lingkungan.

Sembutopia hadir didasari oleh keprihatinan bahwa prestasi Indonesia dalam mengelola manajemen kesehatan masih tertinggal sangat jauh. Dalam laporan Human Development Report tahun 2016 yang diterbitkan oleh UNDP, disebut bahwa bidang kesehatan Indonesia berada di peringkat 113. Bandingkan dengan Singapore (peringkat nomer 5), Hongkong (peringkat nomer 12), dan Malaysia (peringkat 59).

Sembutopia merumuskan 5 pilar pokok untuk program edukasi dan motivasi, yaitu :
1. HOPE, dibutuhkan harapan untuk sembuh
2. HEAL, Juga upaya untuk penyembuhan
3. HABITAT, menciptakan lingkungan yang sehat
4. HEALTH, kondisi sehat yang optimum
5. HAPPINESS, tingkat kebahagiaan setelah pencapaian kondisi optimum

Saya masih mengingat pertemuan dengan Bapak Kafi ketika berkunjung ke Semarang. Katanya :"Orang Indonesia itu susah kalo diajak sehat. Tapi ketika sakit mereka menjadi sangat termotivasi untuk sembuh. Karena itu lahir lah SEMBUTOPIA."

Nah, selama pandemi virus Covid-19 ini terjadi penurunan produksi sampah. Mungkin karena banyak orang yang melakukan aktivitas di rumah aja, sehingga sampah di jalan jadi berkurang.

Bahkan dengan adanya pembatasan penggunaan kendaraan dan penutupan jalan, membuat langit terlihat biru. Alam seakan melakukan proses recovery juga. Udara di kota menjadi agak bersih. 

Yang bikin saya dan kalian pasti juga merasakan hal sama, masyarakat lebih rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan. 

Duhhh saya merinding loh nulis ini. Ketika ada pandemi, berbondong-bondong masyarakat menyadari pentingnya menjaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan. Semoga ketika pandemi covid-19 telah berakhir, kebiasaan baik ini akan terus dilakukan. Wassalamualaikum Sahabat.


#sembutopia #rajinmakanbuah #stayhealthy #staysafe #ilovesunkist #inikurmamedjoolyangasli #thepowerfulblueberry #dirumahaja #earthday #earthday50 #earthday2020


Sumber Materi :
- Instagram Sembutopia
- loop.co.id/articles/sejarah-hari-bumi
Reading Time: