Cara Lain Menikmati Traveling Lombok, Sepedaan di Gili Trawangan - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Kamis, 20 Oktober 2022

Cara Lain Menikmati Traveling Lombok, Sepedaan di Gili Trawangan

Assalamu'alaikum Sahabat. Hari ini saya dan keluarga suami menghabiskan pagi di Simpang Lima. Menuju arah Simpang Lima, kami bertemu banyak rombongan bus wisata. Huwaaa jadi mupeng liburan. Tapi kali ini saya hanya ingin sharing cerita traveling saya saat di Lombok. Tepatnya saya akan berbagi cerita apa aja sih yang bisa dilakukan kalo sedang di Gili Trawangan? 



Ini adalah rangkaian cerita traveling saya bersama sahabat blogger di Lombok. Sebelumnya saya udah tuliskan di blog ini cerita saat perjalanan keberangkatan di sini. Selama di Lombok saya nginap di hotel saat kedatangan. Pesan hotel dadakan saat di bandara Yogyakarta. Alhamdulillah masih kebagian kamar. 


Untuk penginapan selama di Lombok belum saya tuliskan, nanti lah ya nunggu antrian. Saya masih ada hutang artikel traveling di Lombok nih, hahahaa. 

Menyeberang ke Gili Trawangan 

Jadi hari ke-2 merupakan H-1 sebelum pulang ke kota asal. Hari ini juga merupakan perjalanan wisata ke Gili Trawangan. Ada 3 gili sebenarnya yang menjadi destinasi wisata kami, saya dan Mba Tanti, teman seperjalanan selama di Lombok. Sudah saya ceritakan di tulisan awal gimana kami bisa memilih traveling ke Lombok dari perencanaan hingga akhirnya berangkat.


Holid yang juga tour guide merangkap driver selama traveling Lombok, sudah siap di loby. Saya dan mba Tanti baru selesai makan dan bersiap di kamar. Oia kami mendapat sarapan selama menginap 2 malam di hotel yang terletak di pusat kota Mataram. Pagi ini sarapannya model prasmanan dengan menu nasi putih, ayam taliwang, tumis wortel kacang panjang, mie goreng, bakwan jagung, dan krupuk.


Kami segera meluncur dari hotel menuju tempat penyeberangan di Jalan Raya Bangsal Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Tiba di lokasi nampak sepi. Holid masih membeli tiket untuk kami menyeberang ke Gili Trawangan. 


Tempat pembelian tiket

Dari Pelabuhan Bangsal ada 2 alternatif perahu yang bisa digunakan untuk menyeberang ke Gili. Alternatif pertama public boat yang digunakan tidak hanya untuk wisatawan namun juga para pedagang yang akan menuju Gili Trawangan. Tarifnya per orang dikenakan 15 ribu rupiah. Alternatif kedua ada speedboad yang tentunya lebih cepat. Namun untuk tarifnya saya kurang paham karena tidak nanya-nanya waktu itu.


Saya dan Mba Tanti masih nungguin perahu, atau nungguin penumpang ya? Hmm... Iya sih memang waktu sampai di penyebarangan itu kayak sepi gitu. Yang mau nyeberang nggak begitu banyak. 

Kios souvernir, saya beli topi 
karena cuaca panas banget


Deretan perahu menanti penumpang


Namun ternyata 20 menitan kemudian saat ada pemberitahuan perahu yang akan menyeberang ke gili udah siap, orang-orang ramai menaiki perahu. Wah rupanya mereka nungguin di dermaga, sementara saya dan Mba Tanti nungguin dekat pos gardu, hihiii.


Perahu yang kami tumpangi lumayan luas, masih ada ruang di dek atau lantai perahu yang kosong. Kursi di sisi kanan dan kiri yang saling berhadapan penuh dnegan penumpang. Begitu pula bagian belakang perahu, semua tempat lapang udah menjadi tempat duduk bagi penumpang.




Cuaca cerah pagi itu terlihat bersahabat, begitu pun dengan arus air laut yang tidak begitu terasa. Mata saya terbuai kantuk karena diayun-ayun ombak laut. Jarak menuju Gili Trawangan sekitar 3 km dengan durasi waktu kurang lebih 40 menit. 

Di dalam perahu terayun ombak
pengennya tidur, hahahaa


Sesekali tangan saya meraih air laut yang terlihat bening dan bersih. Seger banget rasanya, andai saya berani berenang di laut. Huhuhuuu.


Sepedaan Dan Eksplorasi Menuju Ujung Gili Trawangan



Sahabat traveler, jangan pernah bingung menghabiskan waktu selama di Gili Trawangan. Selama ini orang selalu memilih kegiatan di dalam laut, yaitu snorkeling atau diving bila sedang berada di Gili Trawangan. Keindahan bawah laut tempat ini memang tiada duanya, cantik dan eksotis. Itu kata orang karena saya sendiri belum nyobain kegiatan ini.


Namun bagi yang tidak bisa berenang ataupun takut masuk ke dalam laut seperti saya, bisa kok tetep seseruan hepi di Gili Trawangan. 


Gili Trawangan dikenal sebagai tempat wisata tanpa polusi. Karena selama di sana saya tidak menjumpai kendaraan bermotor. Ada Cidomo yang mirip dengan delman atau dokar, gerobak yang ditarik oleh kuda. 


Cidomo tengah melintas
di depan Masjid 

Saya lupa bertanya berapa biaya keliling gili menggunakan Cidomo. Saya melihat beberapa Cidomo hilir mudik membawa penumpang. Seru juga ya numpang Cidomo sambil eksplor gili tanpa lelah.


Tatapan saya tertuju pada deretan sepeda. Sebelumnya saya dan Mba Tanti kasak kusuk pengen sepedaan keliling gili. Tapi apa bisa ya kegiatan snorkeling diubah gowes aja di gili? 


Deretan sepeda
siap menanti wisatawan 


Nah kebetulan saya dan Mba Tanti ikut trip yang dikelola semuanya dari hotel, makan, sampai ke tempat wisatanya. Jadi waktu di gili itu ada Pak Dedi yang akan menerima kami di resto tempat makan siang.

Melalui Holid keinginan kami sepedaan di Gili Trawangan bisa diwujudkan oleh Pak Dedi. Beliau yang menyambut kami setibanya di gili dan menjelaskan kalo sepeda sudah siap untuk eksplorasi Gili. Nanti saat makan siang kami diminta untuk menuju resto deket dermaga.




Senang juga membayangkan sepedaan di Gili Trawangan bisa terwujud. Keliling gili tanpa jalan kaki dan bisa menemukan hidden gem asik di gili. 


"Bisa kan Mba," saya memperhatikan Mba Tanti agak kewalahan mengayuh sepeda dengan rok kulotnya.


Mba Tanti cerita sebelumnya kalo udah belasan tahun belum naik sepeda lagi. Tapi menurut saya sepanjang pernah naik sepeda, pasti bisa memulainya lagi.


Dan benar saja, nggak butuh waktu lama Mba Tanti udah mengayuh dengan lancar. Saya nggak terasa mengayuh sepeda agak cepat, kebiasaan gowes pagi sendirian jadi suka ngebut. Nggak tahunya Mba Tanti tertinggal di belakang. Saya pun berhenti di pinggir jalan yang kebetulan di sisi kiri merupakan teras-teras milik resto atau hotel yang ada di sisi kanan. Di sebelah teras resto adalah laut yang cantik dengan gradasi warna yang bikin mata enggan beralih menatap yang lainnya.


Gagal Menanti Senja di Gili Trawangan

Sepedaan entah sejauh berapa kilometer tak begitu terasa. Karena pemandangan di sepanjang jalan banyak keindahan yang memanjakan mata.


Akhirnya kami tiba di sebuah tepi pantai yang agak tersembunyi dengan cerukan agak luas. Pepohonan menaungi kawasan pantai dan terdapat tempat duduk yang bisa dijadikan singgah sementara. 

Picture taken by @mrchtadeera







Lelah ya sepedaan di gili? Iyaa tapi seneng juga bisa menikmati kegiatan lain selain snorkeling. Ternyata bisa juga seseruan dengan sepedaan di gili. Semilir angin pantai memainkan kerudung dan menghapus panas yang menyengat di Gili Trawangan ini. Sumpah panasnya nggak ketulungan. Beruntung saat menanti perahu di penyeberangan saya sempat beli topi. Lumayan bisa melindungi kulit wajah dari terpaan sinar ultraviolet.


Nggak terasa perut meminta hak nya, saatnya makan siaaang, hahahaa.  Kami mengayuh sepeda menuju resto yang letaknya dari dermaga itu belok kanan. Di sana Pak Dedi udah menyiapkan meja untuk kami berdua. Waaahhh mejanya di tepi pantai yang cantiiikkk.


Menu makanan siang itu lengkap kaaap, tentu saja serba sea food. Saya melihat dengan suara organ dalam perut yang sedang konser. Dughh gak sabar pengen ngabisin segera. Beruntung ya Pak Dedi nggak kelamaan basa basinya, hahaha..


Makanannya banyak untuk kami berdua


Ternyata hasrat menghabiskan makanan tak sebanding dengan kapasitas ruang lambung saya dan mba Tanti. Masih ada makanan yang sisa. Mengapa ya paket tour yang kami pilih begitu murah hati menyiapkan menu lengkap dengan porsi banyak. Sudah dua kali ini kami tak mampu menghabiskan sajian lezat dari resto baik saat di kawasan Lombok Utara maupun di Gili Trawangan ini.

Nikmat loh minum Kelapa muda
sambil memandang pantai


Kami masih bersantai menikmati suasana pantai yang tetap ramai dengan wisatawan Nusantara dan mancanegara. Meski banyakan turis bule sih. Mungkin mereka merasa nyaman di gili, tempat lain di Indonesia yang masih bisa dinikmati dengan lebih enjoy dibanding Bali.


Oiya, Gili Trawangan bisa juga diakses dari pulau Bali. Beberapa speed boat hilir mudik terlihat dari arah yang berbeda dengan kedatangan kami. 


Hmmm, kami masih harus shalat sebelum balik ke Bangsal Pemenang lagi. Ada suara pemberitahuan bahwa wisatawan mancanegara mesti segera meninggalkan Gili Trawangan. Saat itu memang awal covid melanda negeri ini. Fyi, saat saya berangkat itu, sudah ada kabar tentang pasien pertama covid di Indonesia. Namun hingga pulang belum ada penurunan border. 


Dan sebenarnya saya enggan balik karena suasana gili beneran bikin mager. Apalagi ada banyak pilihan tempat menginap yang lokasinya ada di depan pantai. Dan saya juga pengen bisa memandang sunset, sayangnya gagal karena perahu penyeberangan sudah menanti. Semoga bisa kembali ke Gili Trawangan bersama keluarga.


Alhamdulillah sekarang kita mulai berdamai dengan keberadaan virus ini. Tetap jaga protokol kesehatan di manapun kita berada. Semoga selalu sehat dan dalam perlindungan Allah SWT, sehingga bisa traveling di bumiNYA. Aamiin.


Tulisan ini merupakan jawaban atas challenge dari Arisan Blogger dan kebetulan yang mendapat adalah Mba Tri Suci. Tahu nggak sih kalo dia adalah Travel Blogger Medan dan sering menulis tentang kesukaan travelingnya?


Dari dulu pengen bisa menjelajah Sumatera, dan alhamdulilah beberapa kota udah pernah saya kunjungi. Semoga impian saya dan suami bisa road trip ke Pulau Sumatera lagi suatu hari nanti. Aamiinkaaan yaa. Terima kasih yang udah berkenan membaca cerita saya saat sepedaan di Gili Trawangan. Sampai jumpa dalam cerita traveling saya berikutnya. Wassalamualaikum.

12 komentar:

  1. Emang paling asyik menikmati snorkeling atau diving sih. Secara ya, air lautnya itu lho. Dan keindahan bawah lautnya. Kayak nggak bisa dibiarkan saja tanpa dinikmatin.
    Tapi bersepeda di lingkungan yang bebas polusi juga menggoda banget sih. Intinya, selalu ada cara untuk menikmati suasana perjalanan ya, Kak.

    BalasHapus
  2. Seru banget kalau sepedaan keliling kayak gini, lebih sehat juga lebih bisa menikmati keindahan alam. Apalagi ada udara-udara pantainya yang sejuk, jadi pengin. Terima kasih informasinya!

    BalasHapus
  3. Envy banget. Pengen juga liburan ke lombok. Di sana banyak wisata alam yg bagus. Duh kapan ya bisa jelong2 ke sana? Hikz. Semoga ada jalan tahun depan hihii

    BalasHapus
  4. aduuuh..jadi kangen main2 ke Lombok lagi ya mba.. hm, atau kita cari destinasi wisata lain utk dieksplor bareng2 lagi? nggak sabaaar rasanya..

    BalasHapus
  5. pantainya bersih ya mba, awannya juga cerah. pas banget untuk traveling ^^ aku belum pernah ke gili trawangan xD pengen deh bisa traveling ke lombok ngajak anak2 nih..

    BalasHapus
  6. Wihh kerennn, pemandangan dan fasilitas di lokasi indah serta lengkap banget ya, jadi mau kemana-kemana gak perlu repot jalan kaki.. Semua yang dibutuhkan ada ditempat :D

    BalasHapus
  7. Serunya ngetrip berdua begitu. Kesan dan kenangan berliburnya jadi makin lekat di ingatan.

    Btw mbak, bulan ini, seluruh tamu pengunjung Gili Trawangan diwajibkan nyebrang dulu ke pelabuhan Bangsal. Kebayang ndak, yg pada geret2 koper segede gaban, naik perahu kayu begitu.

    BalasHapus
  8. Wah seru juga ya jalan jalan ke Lombok dengan bersepeda di Gili
    Menikmati keindahan pantai dengan hembusan angin sepoi sepoi
    Habis sepedaan rehat sejenak, dengan mencicipi kuliner khas
    Amboi, enak banget pastinya ya mbak

    BalasHapus
  9. wah berarti nggak nginap ya, mbak di Gili Trawangannya? seru ya pastinya bisa sepedaan di sana. saya jadi ingat sudah lama juga nggak bersepeda dan pasti kagok banget kalau mulai bersepeda lagi

    BalasHapus
  10. Travelmatenya keren dan seru nih..kak.
    Aku seneng banget ke Gili, hanya sayangnya alokasi waktunya kudu banget dibikin yang bisa bersenang-senang dengan leluasa agar gak diburu-buru belum ke sini dan kesana. Btw, kalau di Gili Trawangan sudah ada cottge atau hotel kah?

    BalasHapus
  11. Masyaallaah, Lombok salah satu destinasi impian... tp kayanya impian semua orang deh ya

    Indah tiada terkira. Serunya main sepedaan sama temen yang sefrekwensi. Saya belum pernah dapat temen yang mah diajak sepedaan hiks,

    Btw, makasih BL nya mbk...😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bertemu teman sefrekwensi nantinya mba, bisa jadi travelmate juga

      Hapus