Belanja Pot Terakota di Kasongan Jogjakarta, Lebih Murah atau Mahal? - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Senin, 14 Juni 2021

Belanja Pot Terakota di Kasongan Jogjakarta, Lebih Murah atau Mahal?

 


Assalamualaikum Sobat. Kota Jogja katanya terbuat dari kangen dan kenangan. Ada juga yang bilang kalo Jogja adalah kota mantan. Ahh syudah lah terserah apa kata netizen. 


Yang jelas Jogja bagi saya dan suami, bahkan anak-anak kami, adalah kota yang banyak menyimpan memori. Dari masih pacaran, saya dan suami udah sering ke Jogja. Eh ngapain aja berdua ke Jogja? Jangan ngeres dulu ah pikirannya, hahahaa. 

 

Ceritanya suami pacar waktu itu diminta tolong anter duit untuk adiknya yang ngekost di Jogja. Jaman belum ada mesin ATM, ketahuan ya kami kuliah tahun berapa,wkwkwk. Tapi seringnya ke Jogja untuk ngurus pekerjaan kantor. Lah kok ternyata aku udah suka ngekor calon suami sejak sebelum nikah. Hmmm.


Tapi pernah juga kami beberapa kali pergi nggak berdua aja. Bareng teman-teman kantor, teman dolan, bahkan sama keluarganya juga. 


Begitu menikah Jogja makin sering disambangi. Anak-anak pun diajak sambil pulang nya mampir wisata. Jadi kalo ada yang nanya, udah berapa kali ke Jogja? Maaf saya lupa saking seringnya ke Jogja.


Apalagi sejak tahun 2013, suami bekerjasama dengan minimarket untuk merenovasi gedungnya. Dan Jogja masuk dalam salah satu kota yang jadi tanggung jawab suami. Otomatis kota Jogja makin sering dikunjungi. Meski nggak setiap suami ke Jogja, saya lantas ikut. Biasanya lihat situasi juga. 


Staycation keluarga suami

Kebetulan tanggal 10 April 2021 saya dan keluarga kembali mengunjungi kota Jogja. Kali ini bersama keluarga suami. Ada mbak ipar dan suaminya, adik ipar dan suami juga anak-anaknya. Kami menginap di Crystal Lotus Hotel yang letaknya dekat dengan Sleman City Mall. Jadi kalo kalian datang dari arah Muntilan, hotel ini terletak di sisi kanan jalan. Setelah Jombor dan Sleman City Hall. Baca aja yuk review ala saya.


Silahkan baca : Hotel Murah di Jogja Dekat Jombor


Jadi tulisan ini adalah kelanjutan dari cerita menginap di Crystal Lotus Hotel. Malam sebelumnya di grup WA keluarga udah nanya mau kemana aja selama di Jogja. Mengingat kondisi pandemi, kami sengaja nggak ingin wisata seperti biasanya. Daaan... mumpung sedang di Jogja, kami memutuskan untuk jalan-jalan di Kasongan. Siapa tahu ada yang pengen belanja pot terakota. 


Dari anak dan menantu Ibu mertua, cuma 2 orang yang nggak suka berkebun. Udah kebayang sih hari ini bakalan nggak sekadar jalan-jalan. Pasti bakal ada yang belanja pot terakota atau malah borong borong, hahahaa.


Pot Terakota Yang Sedang Happening

Sejak pandemi kegiatan yang berhubungan dengan hobi makin marak. Terutama menghias rumah dengan tanaman. 


Namun saya dan adik ipar sejak lama banget udah suka berkebun. Hanya mbak ipar yang tinggal di Pekalongan yang baru memulai hobi berkebun. Dulunya sih ada tanaman di bawah pohon Mangga, namun kurang begitu diperhatikan. Hanya disiram gitu aja.


Sejak pandemi, koleksi tanaman Mbak kami bertambah. Saat dia mengirim gambar tanaman koleksinya, komentar di antara anggota keluarga pun ramai. Karena koleksi tanamannya nyaris menutup teras depan rumah. Pot tanaman ditaruh di rak-rak yang sengaja dibuatkan oleh menantunya.


Saat itu pandemi baru berjalan tiga bulanan. Kebayang deh tiap minggu pasti Mbak ipar borong tanaman. Dan saya teringat dengan kiriman paket belanjaan dari toko online yang hampir seminggu sekali datang ke rumah. Hmmm, sama aja nih.


Selain tanaman, baju untuk mempercantik tanaman pun tak kalah marak. Dari pot dengan bahan baku plastik, rotan, eceng gondok, dan yang sedang happening adalah tanah liat atau kerap disebut terakota.

Siapa yang nggak gemes
lihat pot kece gini?!

Awalnya pot Terakota ini hanya untuk tanaman sukulen dan kaktus. Ada juga yang digunakan untuk menanam anggrek, bentuknya ada yang berlubang. Seiring pandemi yang diikuti merebaknya hobi berkebun, pot terakota ikutan naik daun.


Mengapa Pot Terakota?

Entah siapa yang memulai, namun sa at tanaman diberi baju pot terakota memang terlihat cantik. Bahan pot yang terbuat dari tanah menjadi kontras dan keren. Coba deh dilihat tampilan tanaman di bawah ini.



Tanah liat yang merupakan bahan pot terakota memiliki keunggulan kalo dipandang dari sudut keberlanjutan pemakaiannya. Bentuknya juga beragam, memiliki keunikan, dengan bentuk lucu yang bisa jadi hiasan menarik.



Gemes ada anak gajah

Pot terakota memiliki keunggulan dengan pori-pori karena terbuat dari bahan alam tanah liat. Perkembangan akar menjadi lebih baik dengan lancarnya ketersediaan udara. Kelembabannya terjaga dan mudah menyesuaikan saat musim kemarau maupun musim hujan. Jadi meski setiap hari saya siram air ke media di pot terakota, tanaman aman saja. Hasilnya terlihat saat pot terakota saya pakaikan untuk tanaman monstera, tumbuh subur dan rutin muncul daun baru.


Namun disamping memiliki keunggulan tentu juga ada kelemahannya. Yaitu harga relatif lebih mahal dibanding pot plastik. Meski ada juga dengan ukuran sama namun harga juga bisa lebih mahal pot plastik. Terutama kalo pot plastik terbuat dari bahan yang berkualitas bagus.


Ada lagi kelemahan lain dari pot terakota? Ada pastinya. Pot terakota ada yang terbuat dari tanah liat yang tipis cenderung gampang retak bahkan rawan pecah. Terutama kalo kalian masih memiliki putra putri di bawah usia 10 tahun yang suka lari-lari di dalam rumah. Jadi bukan salah putranya ya, salah yang naruh pot di area bermain di dalam rumah, hihiii.


Perawatan Pot Terakota

Kekurangan pot terakota selain rawan retak atau peceh masih ada lagi. Terutama kalo saat membeli pot masih polos dan belum berglasir. Biasanya seiring waktu pot terakota ini akan tumbuh lumut atau jamur putih. 


Tumbuh jamur putih

Namun nggak perlu bingung juga. Kalian bisa membersihkan jamur putih itu dengan lap atau sikat. Memang perawatan pot terakota lebih ribet dibandingan pot plastik yang cukup disirap air udah bersih. Namun kalo kalian telateh membersihakannya tiap periode tertentu, kegiatan ini anggap aja sebagai bagian dari berkebun.


Ada solusi agar pot terakota tidak muncul jamur dibagian luar. Setelah membeli dan sebelum digunakan untuk menanam tanaman, lakukan satu hal ini. Yaitu lapisi pot terakota dengan cairan pelindung. Tentunya pilih cairan yang aman untuk tanaman karena nantinya akan meresap di bahan pot yang alami.


Untuk bahan cat ada banyak pilihan. Namun saya lebih menyukai warna coklat alami yaitu pernis bening. Bahan ini tidak mengandung zat warna namun bisa sebagai pelindung pot terakota dari paparan sinar matahari hingga goresan suatu benda. Pot juga lebih terlhat berkilau dibanding yang tidak diberikan cat pernis.


Mau Belanja Pot di Jogja? Lebih Murah atau Mahal?

Ada yang bilang kalo beli pot terakota enak di tempat produsennya. Benar kah saran ini? Tergantung bila lokasi produksi memang dekat dengan tempat tingal kalian. Kalo kalian ingin mendapatkan pot terakota dengan harga murah solusinya dengan melakukan perbandingan.


Sebelum pandemi, sekitar tahun 2005 saya udah pernah ke Kasongan untuk membeli pot terakota. Saat itu Kasongan belum terlihat seperti sekarang ini. Perubahan memang nampak setelah gempa yang terjadi di Kasongan pada tahun 2006.


Seperti yang udah saya sebutkan di awal tulisan ini, saya kerap menemani suami kalo kerja di Jogja. Saat itu usia si bungsu udah 5 tahunan. Jadi seberes ngurus kerjaan, kami diajak suami menginap di hotel. Esok paginya wisata di kebun binatang Gembira Loka dan mampir ke Kasongan belanja pot dan lainnya.


Belanja pot terakota
di Kasongan

Nah belanja pot terakota, kursi atau meja dari bahah tanah liat di Kasongan memang terkesan lebih murah. Bandingkan saja saat tahun kemarin saya belanja pot terakota di Semarang, ukuran diameter 22 harganya 48 ribu. Tinggi pot sama dengan ukuran diameternya. Sementara pada bulan April 2021 kemarin, saya belanja pot di Kasongan dengan ukuran diameter 30 cm dan tingginya 40 cm harganya 35 ribu rupiah.


Jadi lebih murah beli di Kasongan? Iya! Tapi kalo kalian khusus datang ke Kasongan untuk beli pot terakota jatuhnya jadi mahal. Hitung aja ongkos BBM, makan sekeluarga, biaya tol, dan lainnya tentu biayanya banyak. Lebih enak beli di kota asal, kan?!


Berbeda jika tujuannya wisata di beberapa destinasi wisata dan pulangnya kalian mampir belanja pot di Kasongan. Berasa wisata belanja. Dan ingatan biaya perjalanan nggak dirasakan, hahahaa.


Intinya bila kalian sedang wisata di Jogya, boleh aja mampir ke Kasongan belanja pot. Namun kalian harus memperhatikan juga kapasitas ruang untuk menyimpan pot selama di perjalanan. Bagi kalian yang membawa mobil pribadi, perhatikan dulu apakah masih ada ruang di bagasi mobil. Jangan sampai terjadi, udah kalap belanja pot saking harganya murah, eh nggak ada ruang kosong di bagasi mobil. Kecuali kalian beli pot ukuran kecil untuk sukulen. 


Tips dari saya, perhitungkan ruangan kosong di bagasi mobil. Jangan mengambil jatah tempat penumpang menyelonjorkan kaki untuk meletakkan pot. Karena perjalanan jauh menjadi nggak nyaman bila berdesakan dengan pot atau barang belanjaan lainnya. Dan saat liburan menjelang bulan Ramadan kemarin, saya hanya beli 1 pot ukuran besar di Kasongan. Harganya muraaah. Cuma 50 ribu rupiah untuk ukuran pot diameter 60 tinggi 70 cm.


Oiya di Kasongan ini hampir semua toko yang menjual pot terakota akan memasang harga yang sama. Jadi kalo kalian ingin belanja dan menemukan pot yang sama, nggak perlu membandingkan harga. Misalkan selisih juga nggak banyak. Paling lima ribu rupiah, biar lah untuk rejeki toko yang udah dipilih sejak awal. 


Oke sob, sekarang udah bisa memutuskan ya enak belanja pot terakota di kota tempat tinggal atau di Kasongan Jogja. Atau kalian mengetahui tempat produksi pot terakota selain di Kasongan? Cerita dong di kolom komentar. Siapa tahu setelah pandemi saya berkesempatan jalan-jalan di tempat tersebut. Terima kasih sudah menyempatkan diri membaca cerita ini. Wassalamualaikum.

23 komentar:

  1. Hmm, aku kalo ke Jogja seringnya naik sepur atau pesawat, mba
    kok rada mager bawa pot kasongan gini
    padahal bentukannya ciamik tenan.
    ibu mertuaku juga hobi gardening udah sejak lamaaaaa, sakjane beliau hepi banget sih, kalo dibeliin pot kasongan.

    mungkin kapan2 beli via online aja kali yha

    BalasHapus
  2. Potnya lucu-lucu banget ya. Itu kalau dipakai memang buat tanama hias yang ditaruh di rumah, bukan halaman. Kudu hati-hati juga karena dari tanah liat yang bisa dibilang gampang retak

    BalasHapus
  3. Duh jadi kangen kasongan euy... Potnya harganya menggoda..apalagi liat bentuknya yang unyu bangettt... Yang gajah tuh mak aku naksir haha...

    BalasHapus
  4. Sidah lebih dari 10 tahun saya ngga ke kasongan mam. Wah, pot terakotanya keren-keren ya... Tapi kalau terakota pasti lebih berat dan lebih pricey ya

    BalasHapus
  5. Pakai pot terakota apalagi taruhnya di luar emang harus rajin juga gosokin potnya. Aku biasanya suka ngecek nih, apalagi kalau musim hujan gitu ngeri berjamur. Terus kalau buatku apapun tanamannya kalau dikasih pot terakota tuh pasti cakep deh.

    BalasHapus
  6. Sdh pernah ke Jogja tp gak sempet ke Kasongan. Iya bener bunda gemes liat pot2 Terakotanya. Di TangSel agak mahal. Eeh, itu ada tanaman favorite bunda Sansevieria diletakkan di pot terakota jd tambah manis lho tanamannya.

    BalasHapus
  7. Aduuuh cantiknyaaaa.. kebayang diisi aneka tanaman hias ya buat depan rumah!

    Aku pernah denger, pot terakota itu "minum' susu loh, dan hasilnya bisa membuat permukaannya mengkilap!

    BalasHapus
  8. pot nya cantik-cantik banget nih mak, kebayang kalo ada di rumah pasti bikin rumah makin segar dan cantik juga nih.

    BalasHapus
  9. Emang bener mbak, kalau sengaja datang ke Kasongan mah lebih mahal ya. wkwkwk. Di Malang pun ada pengrajin pot terakota dan murah-murah sih daripada kalau beli online, hehehe
    Tapi saya kurang tertarik dengan terakota karena memang mudah pecah, maklum anak-anak saya terlalu aktif dan pernah mecahin pot terakota juga. Akhirnya beli yang plastik aja deh nyari aman

    BalasHapus
  10. Seiring pandemi, penyuka tanamam memang meningkat dan perlu pot yg cakep-cakep.jadi pengen juga deh

    BalasHapus
  11. Jadi sebaiknya kalau pas lagi jalan ke daerah dekat-dekat Kasongan aja gitu mampir ya, Mbak, untuk beli potnya? Biar BBM-nya jadi biaya jalan-jalan, bukan biaya belanja pot. Aku beberapa kali ke Jogja tapi belum pernah ke Kasongan. Ternyata ada produsen pot terakota dengan harga yang lebih murah, ya. Tapi karena aku nggak menanam jadi kalau ke sana paling cuci mata aja, hehe.

    BalasHapus
  12. Pot Terakota di BSD mahal mbak. Ukuran kecil diameter 10cm saja bisa 100ribu haha
    Tapi memang cakep pakai terakota, lebih estetik buat pajangan di rumah. AKu lebih suka terakota ini dipakai buat tanaman yang sifatnya tahan lama kalau gak disiram, kayak kaktus dan jenis lidah mertua. Pokoknya yang ga ada daun. Monstera juga bagus. Ada kesan vintage nya.
    Mau juga ke Jogja buat borong terakota, bawa truk. haha. Udah kayak mau jualan deh jadinya.

    BalasHapus
  13. Terakhir ke Kasongan zaman kuliah deh dah lama banget, potnya kok lucu semua bahaya banget ini bisa kalap hihihi

    BalasHapus
  14. Dan aku kangen ke Kasongan..hahaha. Jogja memang ya..
    Aku setuju kalau belanja pot begini yang bikin mupeng borong mesti inget juga ada tempat ga di mobil kita. Jangan sampai gara-gara pot, anak-anak ketekuk kakinya sebab si Emak beli pot banyak sekali.
    Kalau aku borong gini masih aman, karena anak-anak duduk di tengah jadi jok belakang bisa dilipat memnag untuk bebawaan. Jadi bisa nih mampir Kasongan nanti:)

    BalasHapus
  15. wah wah pot terakotanya lucu lucu mbak
    buat yg cinta tanaman, bakal kalap klo ke kasongan Yogya ya mbak
    pot nya lucu lucu sih

    BalasHapus
  16. Lucuuuuukk
    Wah pecibta tanaman wajib punya nih. Aku belum nemu pot2 kek gini deket rumah jd pot di rumah msh plastik hehe
    Ini tu selain bermanfaat buat media tanam juga oke banget ya mbak buat memperindah rumah biar lbh estetik :D

    BalasHapus
  17. Kasongan sejak dulu emang terkenal sebagai pusat gerabah. Dan sekarang berinovasi dengan produk pot-pot yang unik banget bentuknya.

    Hihi iya, kalau khusus buat beli pot terakota ke kasongan, bagi yang dari lunar jogja emang jatuhnya lebih mahal. Kecuali kalau niat kulakan

    BalasHapus
  18. Ya ampuun.. Potnya lucu lucuuk. Emg bawaannya kalo ke yogya itu pengen beli oleh2 aja. Krn disana emang luar biasa. Bikin kangen. Aku cm sekali ke yogya sih. N pengen lg sebenernya. Hihi

    BalasHapus
  19. hihii... beneran baru tahu kalau namanya pot terakota... tahunay selama ini ya pot tanah liat... aduh mainnya kurang jauh ini... Aniwei ini racun banget deh mba, kebayang kalau semua pot diganti dengan Pot Terakota yang motif dan bentuknya macam-mcam ya... Bikin kece tanaman juga... Harganya kalau dilihat ukurannya terjangkau ya mba dan worth it juga..

    BalasHapus
  20. Suamiku baru teracuni mba buat hias rumah dengan tanaman wkwwk btw llucu banget sih pot-potnya cocok juga ya mba buat monstera, aku dan suami juga suka monstera jadi pengen punya nih pot terakotanya suka sama warnanya dan modelnya juga unik

    BalasHapus
  21. Oh...pot terakota lagi happening yaa..
    Pantesan waktu kemarin ke Ace H*rdware dan IK*A, banyak sekali pot bergambar begini...Lucu-lucu dan bikin gemuuyysh yang melihatnya.

    BalasHapus
  22. BAgus juga ya mba itu pot dari bahan terakota, misalkan dipajang di bagian depan rumah kelihatan apik. Sekarang ibuku lagi sibuk mendaur ulang barang-barang plastik jadi pot nih.

    BalasHapus
  23. Ibuku kalau ngeliat ini pasti senang sekali Mba Hiday. Sama-sama suka tanaman kayak kamu. Bagus-bagus potnya loh.

    BalasHapus