Behind the Reunion, Kisah Lucu Ketika Survey Teman Alumni - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Rabu, 07 September 2016

Behind the Reunion, Kisah Lucu Ketika Survey Teman Alumni

   
www.hidayah-art.com


Assalamu'alaikum. Teman-teman pasti pernah ikut reuni kan ya?! Bisa reuni SD, SMP, SMA, ataupu reuni dengan teman-teman satu kampus atau kost. Yang sekedar jadi anggota reuni aja udah punya banyak cerita lucu, haru, sedih, dan senang dari kumpul-kumpul kan. Nah, saya mau cerita tentang kisah lucu sekaligus mengharukan dari reuni SMP kemarin. Yuk lanjut baca Behind The Reunion, Kisah Lucu Ketika Surver Teman Alumni.


Kebetulan saya dan suami sama-sama satu SMP dan satu angkatan pada tahun yang sama. Saya lebih muda usianya dari suami, karena sekolah lebih awal. 

Saya dan suami juga menjadi panitia reuni. Kalo saya sebagai bendahara, suami sebagai humas. Tugas sebagi humas ini lah yang bikin suami mesti mencari jejak teman-teman kami. Karena suami udah pengalaman menjadi humas reuni SMA nya, dia pun memilih cara yang sama. Yaitu menapaki jejak teman-temannya dari rumah orang tua mereka.

Namanya juga udah lama terpisah, belum pernah mengadakan reuni, jadi susah juga kan ngumpulin teman-teman agar hadir dan rame waktu acara.

Cerita reuni sudah pernah saya tulis di blog ini. Judulnya :


Bahkan kami udah sering ketemu duluan, ada yang janjian beberapa orang untuk makan-makan di resto tertentu. Temanya girls day out, khusus perempuan. 

www.hidayah-art.com

Ada juga acara rafting di Elo, karena ada teman dari luar pulau dan pengen traktir kami. Kebetulan saat reuni, teman kami ini nggak bisa hadir. Jadi dia pengen reunian dulu sama beberapa orang yang bisa ikut ke Magelang.

www.hidayah-art.com


Ceritanya, suatu hari suami mengajak seorang teman, namanya Bari. Mereka akan mengunjungi teman kami juga yang berdomisil di Purwodadi. Tapi suami mampir dulu ke rumah orang tua salah seorang teman (nama samaran: Agus) kami yang lain. Kebetulan rumah orang tua Agus dekat dengan rumah orang tua suami. Mereka orang baru di lingkungan itu.

Suami pun mengetuk pintu rumah orang tua Agus.

Tiba-tiba suami terkejut saat pintu terbuka dan muncul seorang perempuan tanpa kerudung. 

"Mencari siapa?
"Mau minta nomer telpon Agus, Bu. Kami temannya, mau ngadain reuni," tutur suami saya.

Perempuan itu pun masuk kembali ke dalam rumah. Sementara suami malah berusaha mengingat wajah perempuan yang mengaku ibunya Agus. Katanya s aat bercerita pada saya, suami kayak pernah ketemu tapi lupa di mana persisnya. Trus namanya juga lupa.

Tiba-tiba suami ingat dengan satu wajah yang mirip dengan perempuan itu. Cumaaaa, orang yang dikenalnya itu mengenakan jilbab. Saking penasaran suami pun menghubungi nomor seorang yang dikenalnya dan mirip perempuan itu. Tapi ia meminjam hape si Bari.

Saat itu suami sempat bilang kepada Bari,"Kayaknya perempuan tadi tuh Ina,"
Bari protes,"Mosok sih, nggak mungkin lah,"
"Coba sini hapemu, aku pinjam buat telpon si Ina,"
"Ngapain Ina di sini?" celetuk Bari.
"Aku nggak tahu lah, sini pinjam hapemu,"

Ketika nada sambung terdengar, suami pun kaget. Ia mendengar nada dering yang sumbernya dari dalam rumah. Perempuan yang mengaku ibunya Agus, saat itu sudah berkerudung, segera mencari sumber nada dering hape miliknya.

Suami langsung mematikan sambungan telpon. Dan begitu dimatikan, asal suara dering hape pun juga mati. Suami melihat perempuan itu menatap layar hapenya dengah kening mengernyit.

"Tuh kan yang aku bilang. Dia itu Ina, aku juga nggak tahu kok dia ngaku ibunya Agus?!"

Suami mulai memahami kisahnya ketika mereka dipersilahkan masuk ke ruang tamu. Jadi selama menanti tadi, suami dan Bari duduk di teras.

"Adik temannya Agus ya?"

Suami mengangguk. Suami udah punya niat ingin memancing pengakuan dari perempuan itu kalo dia adalah teman mereka waktu SMP.

"Kami teman-teman Agus dari SMP negeri 10. Dan kalo nggak salah njenengan adalah Ina, bener kan?"

Perempuan itu terlihat kaget. Suami malah tersenyum. Sementara Bari terlihat salah tingkah.

Tiba-tiba suami dan Bari dikejutkan dengan tindakan perempuan itu yang melesat ke dalam kamar sambil berteriak.

"Paaaah, Papaaahh, ternyata Agus itu teman sekolahku, Paahhhhh,"

Suami menatap wajah Bari sambil tersenyum kecil. Sementara Bari geleng-geleng takjub. Suami sendiri waktu pulang mengaku takjub dengan kondisi saat itu.

Ina yang ternyata adalah ibu tiri Agus, adalah teman kami satu angkatan saat SMP. Jadi Ina dan Agus itu teman satu angkatan juga. 

Nah, yang jadi pertanyaan suami adalah, mengapa mereka saling tak mengenal saat pernikahan Ina dan papa Agus?

"Waktu itu dia juga datang, tapi kami saling tak mengenal,"

"Kok bisa sih?" suami penasaran berat, hahaha.
"Mungkin karena kami lama tak berjumpa?! Atau bisa juga karena wajah kami udah berubah, nggak kayak waktu kelas 3 SMP,"

Suami dan Bari mengangguk setuju. Ina pun memberikan nomor telpon Agus yang rupanya sekarang tinggal di Cilacap. Ina berjanji akan datang ke reuni bersama Agus.

___________

Saat suami cerita, saya pun ikut takjub. 

Ina menikah dengan Papa Agus sekitar enam atau tujuh tahun yang lalu. Mereka mendapatkan putri cantik yang masih berusia sekitar  5 tahunan. Ina sama sekali tak menduga bahwa ia menikahi papa teman satu angkatan saat SMP. 

Begitu pula Agus yang datang ke reuni bersama ibu tirinya, Ina. Mereka terlihat rukun dan saling menjaga. Ina terlihat pantas menjadi ibu Agus. Dari auranya, Ina terlihat matang banget, kayak ibu-ibu yang usainya jauh di atas kami, teman-temannya. Pantas saja Agus tak menyadari kalo ibu tirinya adalah teman SMP-nya.

____________

Sebelum reuni, begitu suami mendapat nomor telpon Agus, mereka sering telpon dan chatt di WA. 

Ini curhatan dari Agus tentang ibu tirinya:

Aku benar-benar nggak tahu kalo Ina itu teman SMP kita. Apalagi penampilannya udah beda banget dengan jaman SMP. 

Kamu bener-bener berjasa, aku jadi tahu kalo Ina itu temanku, hahaha. 

Papaku juga heran kenapa kami saling tak kenal waktu pernikahan mereka.

____________

Suami sempat japri Ina, kalo temuannya itu hanya diketahui tiga orang. Suami, Bari, dan saya. Saya dikabari karena sebagai istri pasti selalu mendengar kisah suami yang mencari teman-teman SMP kami. Seperti yang dilakukan suami ketika mencari teman-teman SMA -nya dulu.

Ina pun membalas chat suami di WA :

Nggak apa-apa, kasih tahu aja teman-teman kita. Nantinya mereka juga pasti tahu kalo aku adalah ibu tiri Agus. 

Kamu hebat ya, bisa mencari dan ngumpulin teman-teman sampai berjumlah banyak untuk reuni nanti. Bahkan sampai membukakan apa yang malah belum aku ketahui tentang hubungan pertemanan antara aku sama Agus.

____________

Saya sendiri sebagai istrinya, juga heran. Kok bisa suami yang memperjelas hubungan pertemanan, selain anak dan ibu tiri. Tuhan punya selera humor yang tak mampu ditandingi oleh manusia manapun. 

Saat reuni, keduanya malah stay cool ketika beberapa teman bercanda dengan kondisi hubungan ibu tiri dan anak yang berstatus teman satu angkatan. Tak ada wajah malu, enggan, marah yang terpancar dari keduanya. 

Mereka memang pantas jadi ibu dan anak. Kisah yang penuh inspirasi ini bikin kami, teman-temannya tak menganggap Ina sebagai perempuan yang buruk. Justru kami salut dengan kesetiaan Ina merawat suami yang selisih usianya banyak serta mulai sakit pada masa tuanya. Saya hanya bisa mendoakan agar mereka diberikan usia yang lebih berkah dan kesehatan. Karena kami masih ingin lagi reuni tahun depan dan bertemu mereka. 

Behind The Reunion, Kisah Lucu Ketika Survey Teman Alumni semoga menjadi bermanfaat. Jadi jangan pernah menganggap perempuan muda usia yang memilih suami dengan selisih banyak demi mengejar materi. Ina adalah PNS di salah satu departemen yang cukup penting di negeri ini. Jabatannya juga lumayan, udah golongan atas lah. Semoga kisah ini bisa menjadi hikmah kita semua. Wassalamu'alaikum.

9 komentar:

  1. Nah, mencari jejak itu yang ingin saya lakukan.
    Saya benar2 kehilangan jejak teman STM loch Jeng.
    Kenapa dulu kami nggak mbuat buku kenang-kenangan ya
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  2. Wah outbondnya seru tuh pastinya... aku rasanya pengen banget mengarungi sungai seperti itu, hehe

    BalasHapus
  3. Hehehe, kok bisa ya ceritanya seru begitu, padahal waktu nikahan juga datang ya :) Teman SMP memang banyak berubah ketika sama-sama sudah besar. Beda dengan teman SMA yang kebanyakan secara wajah tidak banyak berubah. Begitu mungkin kali ya, Mbak :)

    BalasHapus
  4. Wah senangnya bisa reunian mba wati. dari sebelum puasa kemarin temen-temen saya nyusun reuni smp, eh malah ga jadi..hiks

    BalasHapus
  5. Hahahaha kocaaakkk bangetttt. Kok bisa mereka nikah tapi nggak tahu kalau ibu dan anak ternyata temen SMP yaa. Lupa wajahnya pasti

    BalasHapus
  6. Lucu juga ya... tapi kalo smp emang masih culun culun ya... apalagi dulu mungkin jarang poto2 kayak sekarang jadi lebih banyak yang lupa daripada ingetnya...

    BalasHapus
  7. Lhaaaaa beneran ya Agus gak tau Ina itu tmnnya hehe

    BalasHapus
  8. wahhhhh keren dan lucu tuh.... sampai bisa nikah ya ...hhhhh

    BalasHapus
  9. Aku baca ini sampe bolak balik scroll atas bawah, nggak mau baca dulu sampe tuntas hahahaha. Takjub juga ya, dengan ketulusan hati wanita seperti Ina ini :)

    BalasHapus