Tips Hadir Dalam Reuni, Agar Tak Baper - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Minggu, 24 Juli 2016

Tips Hadir Dalam Reuni, Agar Tak Baper

www.hidayah-art.com

Assalamualaikum. Minggu tanggal 10 Juli kemarin saya hadir dalam Reuni & Temu Kangen SMP Negeri 10 Alumni 1986. Aihh, jadi ketahuan nih usia saya, ahahahihii. Eh tapi, asik loh ternyata ikut reuni setelah terpisah selama 33 tahun. Beda banget kalo terpisahnya baru 5 tahun, atau 10 tahun gitu. Iniii, 33 tahun baru bertemu lagi, rasanya luar biasa banget. Nah, saya mau berbagi Tips Hadir Dalam Reuni, Agar Tak Baper.


Adakah dari teman-teman ketika menjadi pelajar SMP udah memiliki kisah cinta? Iyaa, cinta monyet lah. Nggak mungkin cinta sungguhan. Ini kisah sekolah tahun dahulu kala, bukan tiga tahunan ini. Jaman punya demenan pasti cuma seling lempar senyum, trus blingsatan kayak kegigit ulat jambu. Lihat atap rumahnya dari jauh aja udah bikin jantung berdegup lebih kencang. 

Nah, trus ketika tiga puluh tahunan kemudian dengar ada acara reuni, langsung deh kebayang mantan gebetan. Udah kayak apa dia sekarang? Ubanan, lingkar perut makin melebar, atau giginya ompong? Hihihi, nggak segitunya kaliii.

Kebetulan saya dan suami menjadi panitia reuni ini. Dan udah tahu kan ya, kalo kami satu SMP dan satu kelas saat tahun terakhir. 

Jangan langsung membayangkan kami udah mulai menjalin kasih sejak SMP. Aishhh, saya waktu itu ngak pernah ngobrol sama dia. Sumpah deh, saya masih culun banget saat SMP. Kenalnya cuma buku, buku, dan buku. Betah deh kalo udah ngendon di perpustakaan sekolah. Bergumul dengan buku-buku yang selalu setia menanti kami, para pecinta bacaan gratis.

Nah, udah ya ngomongin saya. Ntar ada masanya saya blak-blakan cerita gimana kami bisa ketemu. *siapa pula yang bakal membacanya*

Yang jalas sih Minggu pagi itu saya dan keluarga udah siap sejak pukul 5 pagi. Karena pukul 5.30 WIB, suami mesti ngambil pesanan snack di toko roti dekat rumah, trus ambil tup****re di rumah ibu mertua untuk doorprize. Milzam dan Naufal yang akan bantuin untuk acara, juga udah mandi sejak pukul 5 pagi. Mereka bersama putra-putri teman-teman panitia, bertugas membantu sebagai penerima tamu, membagikan snack, dan sebagai operator slide foto untuk ditayangkan di layar lebar.


www.hidayah-art.com

Tepat pukul 7.30 WIB saya dan keluarga udah meluncur ke pelataran parkir mall yang jadi titik kumpul beberapa teman yang akan numpang transportasi ke hotel.

Langsung aja deh ke tempat acara di Noormans Hotel di daerah Jatingaleh. Beberapa teman panitia dan relawan sudah mulai mengecek pengaturan yang dipersiapkan oleh pihak hotel.

Sebagai bendahara, sebenarnya tugas saya hanya berurusan dengan uang. Uang masuk dan keluar saja lah ya. Namun dalam realisasinya, saya ngurusi konsumsi snack, pesan kenang-kenangan untuk guru, beli doorprize utama dan entah apa lagi yang lainnya. 

Lelah dan cukup menguras tenaga memang. Namun karena mengerjakannya bareng suami, ya udah dibikin enjoy aja.  Apalagi kami memang suka jalan, mungkin itu yang bikin kami menerima tambahan tugas di luar tugas utama.

"Belum beli LED, hape, duhhh, dah mepet hari H," tutur saya ketika mendekati lebaran.

Suami sejak dulu malas keluar rumah kalo puasa. Sayang meninggalkan jamaah shalat Isya dan Tarawih di masjid. Trus biasanya jalanan juga mulai padat, menjelang buka puasa. Yang bekerja pasti pengen segara tiba di rumah. Mencari kesempatan bisa buka puasa bareng keluarga.

Namun karena tanggung jawab, akhirnya lima hari jelang lebaran kami sekeluarga keluar rumah usai shalat Ashar. Rencananya abis belanja barang-barang doorprize, kami akan buka bersama di salah satu resto.

Senangnya semua berjalan lancar. Hari Minggu itu acara reuni dihadiri oleh kurang lebih 80an peserta. Kami senang bisa bertemu setelah 33 tahun terpisah. Ibaratnya reuni ini seperti mengumpulkan tulang yang terserak. Ketika usia kami nyaris mendekati dan bahkan sudah lima puluh tahun. Reuni adalah jalan menyambung kembali tali silaturahmi yang terputus karena keadaan.

Tahu sendiri lah, tiga puluhan tahun yang lalu belum ada ponsel. Hanya ada telepon rumah yang dimiliki oleh segelintir orang. Jadi begitu lulus dan tidak satu sekolah lagi, hilang sudah pertemanan kami. Hanya beberapa orang saja yang beruntung masih bisa saling berbagi kabar.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Guru. Nyaris saja saya meneteskan air mata, begitu pun teman-teman yang berdiri di sisi saya. Kenangan itu kembali hadir dalam ruang pertemuan. Terlebih hadir pula saat itu tiga orang guru yang usianya pasti jauh di atas kami. Namun sosok ketiganya masih terlihat awet muda, layaknya seusia kami.


www.hidayah-art.com

Ah, guruku, guru yang selalu membimbing tanpa kenal lelah dan bosan. Semua jasa beliau, telah mengantarkan murid-muridnya menjadi manusia dewasa. Mungkin ada yang belum seperti yang diangankan dulu. Bukan, bukan kesuksesan. Kesuksesan hanyalah penilaian semata. Namun kebermanfaatan seseorang secara sosial. Bahkan kenang-kenangan yang kami haturkan dalam bentuk benda pun tak akan pernah bisa melunasi semua hutang penyesalan kenakalan kami jaman dulu.


www.hidayah-art.com
Tiga perwakilan Guru yang hadir
Yang pasti sih sebagai salah seorang panitia, saya senang bisa menjadi bagian dari reuni SMP kami. Melihat wajah berbinar saat saling bersalaman, sambil saling berusaha mengingat nama masing-masing. Semua itu menjadi kebahagiaan kami selaku panitia. Perjuangan selama kurang lebih enam bulan ini boleh dibilang sukses. 


www.hidayah-art.com


Bahkan banyak terucap kalimat positif dari teman-teman kami, reuni ini berjalan sangat sukses. Acaranya seru, heboh, bikin tertawa sepanjang pagi hingga selesai. Malah sebenarnya kami bisa saja nggak perlu menyewa penyanyi dan MC. Karena Sie Acara mampu mengawal acara, hingga MC yang sudah dibayar malah nggak kerja. Hiks, rugi deh kami membayar jasanya.


www.hidayah-art.com
Dresscode atas putih, bawah biru seperti seragam SMP :D
Tapi ini memang reuni pertama kami. Jadi maklum aja kalo ada beberapa catatan yang layak menjadi koreksi dan kelak akan menjadi lebih baik.

Yang penting adalah reuni berjalan sukses. Bisa dilihat dari :

1. Menjalin kembali pertemanan

Teman-teman yang lama tak bertemu, saling bertegur sapa dan ngobrol asyik. Hanya sesekali saja mereka melihat hiburan di atas panggung. Artinya pertemuan ini menjadi ajang persahabatan baru yang terjalin kembali, makin akrab, dan loyal.


www.hidayah-art.com


2. Berniat tetap mengikuti reuni selanjutnya

Usai acara banyak yang meminta ingin tetap mengikuti setiap pertemuan. Rencananya tiap tiga bulan sekali kami akan bertemu di rumah salah seorang teman, dengan agenda silaturahmi dan sosial.

3. Rasa Senang Karena Bisa Saling Mengingat

Bagi yang dulunya bukan siswa favorit, mengetahui dirinya diingat oleh teman saat reuni adalah suatu anugrah. Seperti saya, yang dulu minder dan pemalu. Rupanya ada beberapa yang mengingat saya. Senang juga rasanya ada yang ingat dengan saya. Kalo jalan selalu dengan Tri Mulatsih, berdua keman-mana. Karena kami memang tetangga, rumah berdekatan. Jadi merasa nyaman aja berduaan.

"Aku paling sebel sama kalian. Keman-mana berduaaaa teruuus," tutur teman cowok kami.

Saya dan Tri tertawa ngakak. Geli juga ternyata ada yang sebal dengan tingkah kami dulu.

Nah, kenangan-kenangan masa SMP yang dulunya bikin hati kesal, marah, sebal, telah berubah menjadi penuh canda dan tawa. Nggak ada yang marah karena sekarang kami sudah sama-sama merasa tua. Nggak ada jamannya marah dan emosi lagi. Semua nyaris mendekati liang kubur, harus memiliki hati yang penuh maaf.

4. Bisa Berbagi

Dunia ini ibarat roda. Yang dulunya datang dari keluarga kaya, sekarang bisa saja menjadi tak mampu. Namun teman-teman yang mampu ini tak arogan. Justru yang lebih bisa berbagi dengan yang kurang mampu. 

Karena itu lah, kami panitia sudah merencanakan sejak awal, reuni ini bebas biaya. Hanya panitia dan teman-teman yang berlebih hartanya, yang menjadi donatur acara reuni. Alhamdulillah banyak yang transfer atau pun menitipkan dana pada saya selaku bendahara. Bahkan hingga detik ini, dana masih tersisa lumayan banyak. Anggaran pun sudah dialokasikan juga untuk sedekah di panti asuhan. Semoga berkah rezekinya ya, teman-teman.

5. Menjadi Satu Keluarga

Sejak bertemu kembali, kami semua merasa seperti keluarga baru. Mungkin karena pertemuan terjadi saat usia kami sudah matang secara jiwa. Semua sudah mencapai masa ingin berbuat kebaikan mengingat usia yang kontraknya makin berkurang. 

Tiap bertemu yang ada hanya tawa, saling mendoakan, dan menasehati dalam kebaikan. Semoga selamanya seperti ini, itu harapan kami.


www.hidayah-art.com


Yess, acara reuni SMP Negeri 10 berlangsung sukses. Yang dapat doorprize pun pulang dengan wajah penuh binar kebahagiaan. Yang tidak mendapat pun juga menampakkan wajah senang. 

Andai saja tidak diingatkan soal jam sewa tempat, kami pasti ingin tetap saling berbagi cerita, tertawa bersama. 


www.hidayah-art.com
Saatnya berpisah, namun enggan untuk terpisah lagi
Nah, saya ingin berbagi tips hadir dalam reuni agar tak baper :

1. Anggap teman seperti Dulu

Jangan pandang kedudukannya sekarang, karena itu sebatas jabatan. Kepribadiannya masih tetap sama, senang ngobrol dan bercanda.

2. Panggil Nama Masing-Masing

Jangan menambahkan panggilan Pak, Ibu, Mas, Mbak, dan lainnya. Karena teman satu angkatan, berapa pun usianya adalah teman bermain jaman dahulu. Bila menambahkan sebutan tersebut, akan ada jarak yang terbentang di antara teman-teman.

3. Jangan Menyakiti Hati Teman

Hindari cerita kesuksesan kita, seperti keberhasilan pekerjaan, sudah menikah, punya anak, status sosial di masyarakat, kekayaan yang dimiliki, serta ucapan yang merendahkan.

4. Jangan Cerita Kegagalan 

Teman kita adalan saudara kita. Mereka pasti sedih dan bakal bosan bila kita bertemu langsung cerita tentang kegagalan yang berulang. Apalagi bila saat cerita banyak yang hadir dan ikut mendengarkan. Kalo ingn curhat, pilih teman yang terlihat bijaksana. Yang tidak akan menyampaikannya pada yang lain tanpa seijin kita.

5. Jangan Cemburu

Bila dulu kita dekat dengan teman pria atau wanita, anggap lah itu masa lalu. Jangan pelihara perasaan cemburu saat melihat teman yang pernah dekat ini terlihat akrab dengan teman yang lain. Apalagi bila kita sudah memiliki pasangan hidup. Ingat lah bahwa kisah kasih itu terjadi pada masa lalu. Tak layak kita korbankan keluarga kita dengan menjalin kembali kisah masa lalu dengan teman yang pernah dekat.

Rasanya cukup banyak yang sudah saya bagikan dari pengalaman reuni kemarin. Tips hadir dalam reuni, agar tak baper ini mungkin bisa juga ditambahkan lagi. Apalagi kalo teman-teman udah beberapa kali hadir dalam reuni. Monggo saling berbagi di sini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membacanya juga. Wassalamu'alaikum.

6 komentar:

  1. Makasih tipsny mb. Memang bener sih, kalo datang reuni itu bikin baper hehehe

    BalasHapus
  2. hehe iya ya suka ada aja yang bikin baper, akhir-akhir ini saya malah jarang ikut reuni bosen kali keseringan mulai reuni SD sampai reuni dgn teman2 kuliah :)

    BalasHapus
  3. Aku kadang malas dtg karena seringnya baper. Wkakak

    BalasHapus
  4. Mbaa aku sukaaa sekali sama reuni. Di reuni kita kebanyakan mengenang masa lalu, jarang sih ngomongin yang sekarang aku punya ini itu, kerjanya begini begitu yang bernada pamer.

    BalasHapus
  5. Reuni ajang silaturahmi bukan adu gengsi ya Jeng.
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  6. Iya mbak. Makasih tips nya... Tapi ya gitu deh...pertnyaan pertama saat reuni biasanya adalah skrng (kerja) dmn...anak berapa? Itu yang kadang membuat saya males ke acara reuni...

    BalasHapus