Assalamualaikum Sahabat. Idul Adha memiliki banyak makna, salah satunya adalah tentang bagaimana kita mengorbankan keinginan pribadi demi kepentingan bersama, demi kebaikan yang lebih besar.
Idul Adha identik dengan lebaran haji, saat jemaah dari seluruh dunia berkumpul dan melaksanakan ibadah sunnah, wajib dan rukun haji di tanah suci. Ketika wukuf di Arafah, jemaah haji mendengarkan khutbah wukuf. Bagi muslim yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji, bisa melantunkan doa saat hari Arafah.
Ibadah sunnah lainnya yang dianjurkan bagi muslim yang taat adalah berkurban. Bagi kalian yang muslim tentunya masih mengingat pelajaran agama tentang ibadah kurban. Cerita Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang berkorban karena Allah SWT hingga menjadi rujukan bagi muslim sedunia menjalankan ibadah di tanah suci.
Bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, bisa berkurban di daerah masing masing mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Seperti yang disampaikan oleh Allah SWT dalam QS: Al-Hajj ayat 34 :
Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah. (QS: Al-Hajj: 34)
Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa
Antara senang dan sedih setiap tahunnya, ada begitu banyak penumpukan daging kurban di perkotaan.
Di lingkungan perumahan tempat saya tinggal, tiap RW memiliki masjid dan setiap tahun terdapat antara 7-10 sapi dan belasan kambing yang dititipkan untuk hewan kurban.
Pembagian daging kurban untuk warga di lingkungan RW, dan warga miskin yang datang ke masjid, udah tercukupi namun daging kurban masih banyak. Solusi yang dilakukan takmir masjid biasanya membagikan ke warga di luar wilayah RW, seperti daerah Semarang yang paling pelosok, pengasuh anak yatim, dan pondok pesantren.
Surplus daging kurban ini terjadi di kota-kota besar karena meningkatnya kemiskinan dan distribusi daging yang tidak merata. Jadi sedih kan ya karena saat kita tengah sukacita, namun ada begitu banyak warga yang belum pernah menikmati daging kurban.
Terjadinya defisit ini pula sejak tahun 1994 Dompet Dhuafa menginisiasi Program Tebar hewan Kurban (THK). Melalui program THK, Dompet Dhuafa tidak hanya memfasilitasi pelaksanaan ibadah kurban agar merata ke seluruh pelosok negeri. Kegiatan ini juga menghadirkan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat prasejahtera.
Keutamaan Berkurban di Dompet Dhuafa
Bagi umat muslim yang mampu dan memiliki keinginan berkurban, kadang menemukan kendala. Ketiadaan waktu untuk membeli hewan kurban, menitipkan pada siapa, repot atau takut salah memilih hewan kurban sesuai yang disyariatkan.
Tidak semua orang memiliki kecermatan memilih hewan kurban. Sepertinya lebih banyak warga muslim yang tidak mengenal ciri-ciri hewan kurban yang sesuai syariat. Bisa jadi dia tidak perlu repot dengan menitipkan sejumlah uang untuk membeli hewan kurban di masjid seperti tahun sebelumnya. Namun ternyata di masjid di lingkungan perumahan, hewan kurban sudah terkumpul lumayan banyak.
Mengingat surplus yang terjadi di perkotaan ini lah, masyarakat muslim bisa memilih kurban di Dompet Dhuafa. Mengapa harus memilih berkurban di Dompet Dhuafa? Yuk saya bagikan 5 keutamaan bila berkurban di Dompet Dhuafa.
1. Laporan Kurban Yang Transparan Pada Pekurban
Setelah pelaksanaan pemotongan hewan kurba, pekurban akan mendapatkan sertifikat kurban dan juga laporan bukti kalo hewan atas nama yang telah didaftarkan itu sudah dipotong.
Masyarakat yang ingin kurban tidak perlu khawatir dengan kredibilitas lembaga ini. Pekurban akan mendapat laporan secara terperinci dari hewan yang sahabat kurbankan. Mulai dari biaya, laporan mengenai hewannya, dan bahkan juga penerima manfaat dari hewan yang sahabat kurbankan
2. Hewan Kurban Berkualitas dan Melalui Quality Control System
Dengan berkurban di Dompet Dhuafa, sahabat tidak perlu repot mencari hewan kurban, memilih yang kualitasnya baik, dan memastikan semuanya sesuai dengan syariah. Karena semua hal tersebut dilakukan oleh Dompet Dhuafa saat memilih hewan kurban.
Dompet Dhuafa juga memiliki Quality Control System tersendiri, yang memastikan hewan kurban sudah layak untuk dikurbankan pada hari raya Idul Adha. Proses kontrol ini dilakukan maksimal 2 minggu sebelum kurban dan dilaksanakan kembali saat sebelum pemotongan sebagai bentuk monitoring.
3. Manfaat Kurban Sampai Ke Pelosok Negeri
Sejak tahun 1994, Dompet Dhuafa sudah melaksanakan kurban melalui program Tebar Hewan Kurban ke seluruh pelosok Indonesia. Dompet Dhuafa mengutamakan daerah-daerah terpencil dan jarang terakses untuk membagikan hewan kurban tersebut.
Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan daerah yang defisit dalam pembagian daging kurban. Jadi tak akan ada lagi surplus daging kurban yang menumpuk di perkotaan. Daging kurban yang sudah dibagikan hingga daerah terpencil, susah diakses, bisa dinikmati bagi warganya yang tidak pernah atau jarang banget konsumsi daging.
Senyum bahagia warga yang mendapatkan pembagian daging kurban, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kita semua.
4. Memberdayakan Peternak Lokal
Dengan berkurban di Dompet Dhuafa, sahabat sekaligus membantu dan memberdayakan para peternak lokal. Seluruh kambing, domba, sapi yang akan dijadikan hewan kurban dikelola oleh para peternak dan menjadi nilai tambah bagi usaha yang mereka jalankan.
Ini tentunya menjadi sebuah keutamaan berkurban juga. Efek positifnya adalah mampu memutar perekonomian para peternak. Namun ternyata bukan hanya para peternak yang merasakan ekonominya membaik. Ada orang-orang yang terlibat di dalamnya mulai dari penghasil pakan ternak, penyembelih, juru masak, dan yang lainnya.
5. Banyak Kemudahan Pembayaran Online Bagi Pekurban
Untuk berkurban di Dompet Dhuafa, kita tidak perlu datang langsung ke kantor atau counter, namun bisa melakukannya secara online di laman https://digital.dompetdhuafa.org/kurban atau juga di aplikasi Dompet Dhuafa.
Melalui kanal tersebut, pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ATM, transfer bank online, dan berbagai kanal pembayaran online lainnya sepert OVO, LinkAja, dsb.
Langkah-langkah yang harus dilakukan diantaranya seperti:
- Membuka website kurban.dompetdhuafa.org
- Pilih hewan kurban dan harga yang tertera
- Isi form pendaftaran secara lengkap
- Lakukan pembayaran
- Konfirmasi pembayaran
- Bukti transaksi akan dikirimkan ke email atau nomor dari pekurban
Tentunya proses berkurban secara digital ini sangat memudahkan dan tidak perlu repot pergi jauh-jauh untuk melaksanakan kurban.
Kurban Sengaruh itu Bersama Dompet Dhuafa
Seperti yang udah dituliskan di atas, adanya surplus hanya terjadi di perkotaan. Sementara itu ada banyak daerah yang mengalami defisit daging kurban.
Bahkan dari penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Kota Semarang, Kendal, Wonosobo, Magelang, dan Purworejo mengalami defisit daging kurban sebanyak 787 ton tahun lalu (tahun 2024).
Di Pulau Jawa yang menjadi penyebab utamanya defisit daging adalah kemiskinan yang tinggi. Hal ini mengakibatkan penduduk tak mampu berkurban. Hal berbeda dengan daerah luar Pulau Jawa yang cenderung disebabkan oleh kondisi geografi, yakni terisolasi dan tertinggal sehingga sulit untuk diakses.
Hadirnya THK yang mendistribusikan daging kurban hingga ke pelosok negeri, terutama daerah yang sering luput dari perhatian distribusi kurban konvensional. Peran Dompet Dhuafa adalah membantu masyarakat prasejahtera, sehingga adanya THK ini bisa membagikan langsung daging yang baru dipotong pada masyarakat tidak mampu.
 |
Senyum Mbah Jane (75), salah satu penerima manfaat daging kurban di Desa Tamansuruh, Kecamatan Gladag, Banyuwangi, Jawa Timur |
Sisi lain program Tebar Hewan Kurban hingga pelosok negeri, juga memberikan manfaat ekonomi bagi peternak lokal. Sasaran kegiatan ini memang berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang masih hidup dalam taraf prasejahtera.
Dompet Dhuafa setiap tahun saat THK mengandalkan mitra-mitra peternak lokal yang berkontribusi sebagai anak buah kandang di sentra peternakan DD Farm. Mitra peternal lokal ini mendapat latihan mengenai peternakan dari para pakar yang datang langsung di kandang.
Di bawah pengawasan pakar peternak, anak kandang ini belajar mengurus hewan ternak. Mereka akan dilepas secara mandiri dan mendapatkan modal kandang serta bibit untuk menjadi berdaya di daerah masing-masing.
Seperti Trisno, mitra peternak plasma Dompet Dhuafa yang awalnya terpaksa menjadi anak kandang. Dia harus menjadi tulang punggung keluarganya setelah sang ayah wafat. Ibunya yang mendadak sakit, membuat Trisno harus bertanggung jawab mengambil peran menjadi kepala keluarga. Masih ada adiknya yang butuh makan dan sekolah.
Namun sekarang Trisno senang dengan keputusannya karena sudah mampu menjadi mitra peternak plasma hasil bimbingan Dompet Dhuafa. Tentu kebahagiaan Trisno ini tak lepas dari kontrihusi sahabat yang berkurban melalui Dompet Dhuafa.
Bagi sahabat yang berencana ingin berkurban tahun ini, dapat menitipkan Kurban di Dompet Dhuafa aja. ebar kebahagiaan lebih merata hingga pelosok negeri. Wassalamualaikum.