Tips Asik Saat Buka Puasa Hari Pertama di Rumah Sakit? - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Selasa, 07 Juni 2016

Tips Asik Saat Buka Puasa Hari Pertama di Rumah Sakit?



Assalamu'alaikum. Bagaimana puasa teman-teman? Alhamdulillah, kalo lancar. Saya dan keluarga hari pertama puasa pengennya di rumah terus. Senang banget tahun ini bisa puasa di rumah. Ini udah jadi impian sejak masih kerja di luar rumah. Udah tahu kan ya, kalo September tahun 2015 saya udah resign dari tempat kerja? Jadi terwujud deh keinginan bisa menikmati puasa Ramadhan di rumah bareng keluarga.


Apalagi suami selalu bisa menjadwalkan pekerjaannya bisa selesai sebelum bulan Ramadhan. Jadi bisa lebih banyak menikmati ibadah sebulan penuh tanpa mengurus pekerjaannya. Meski sesekali ada permintaan dari klien yang ingin renovasi bangunan. Tapi biasanya versi ringan, jadi nggak menuntut banyak waktu.

Nah, rupanya impian tak seindah kenyataan. Hari puasa pertama mesti saya jalani dengan jadwal padat. Ceritanya si sulung yang mesti kontrol rutin akhir bulan Mei, tidak bisa memenuhi jadwalnya karena dua alasan. Yang pertama, dokternya cuti. Dan hari berikutnya si sulung mesti berangkat KKL ke Karimunjawa selama 8 hari. Alhamdulillah obatnya masih ada, jadi bisa kontrol nanti pulang dari Karimunjawa. Namun yang bikin repot adalah, bulan Mei itu seharusnya menjadi bulan terkahir surat rujukan bisa digunakan untuk berobat ke rumah sakit. Namun karena kami tidak menggunakannya, pihak rumah sakit tidak bisa memberikan rujukan balik ke klinik. Jalan satu-satunya saya dan si sulung ke klinik Senin kemarin.

Jadi, pagi itu saya mesti ke klinik tempat kami terdaftar sebagai pasien peserta BPJS Kesehatan. Niatnya sih minta rujukan untuk periksa ke RS Roemani. Namun ternyata enggak bisa karena dari rumah sakit belum memberikan rujukan balik. Nah loh, gimana dong?

Belum lagi hari itu saya kebagian jatah kasih takjil untuk buka bersama di masjid dekat rumah. Akhirnya saya mesti atur waktu agar semua kegiatan hari itu bisa terlaksana tanpa ada yang mesti dikorbankan. 

Rencananya siang saya akan ke rumah sakit, menanyakan rujukan balik. Namun aura malas saya muncul tanpa diundang. Jadi saya akhirnya memutar jadwal, beli jajanan dulu di toko roti dan mengantar ke masjid. Baru deh berangkat ke rumah sakit. Alhamdulillah ada si babe yang bisa mengantar saya. Sementara Milzam akan langsung berangkat ke rumah sakit dari kampus. Jadi kami bawa motor sendiri-sendiri, dan bertemu di rumah sakit.



Sebenarnya saya sudah merencanakan bawa bekal dari rumah untuk berbuka di rumah sakit. Namun rencana tinggal rencana, semuanya gagal. Karena rencananya saya ke rumah sakit hanya minta rujukan balik, trus ke klinik yang dekat dengan rumah untuk minta rujukan lagi. Rupanya pihak BPJS yang stay di RS memberikan kesempatan satu kali lagi bagi anak kami untuk menggunakan rujukan yang lama. Alhamdulillah, Milzam selalu diberi kemudahan untuk kontrol rutin di rumah sakit Roemani.

Nah, saya akan berbagi Tips Asik agar tidak baper ketika mesti berbuka puasa hari pertama di rumah sakit. 

1. Baca peraturan dengan jelas

Tiap rumah sakit memiliki aturan yang berbeda. Saya sudah menjalani pemeriksaan rutin anak-anak di rumah sakit ini. Dan bila ada perubahan peraturan, bisasanya selalu diinformasikan dengan pengumuman yang jelas di pintu masuk. Jadi ketika bulan puasa seperti ini, dokter spesial yang biasanya buka jam 18.00, akan datang satu jam lebih awal.

Nah, ini mesti jadi perhatian bagi keluarga pasien. Agar tidak kecewa saat datang, si dokter udah pulang. 

2. Layanan di Rumah Sakit Saat bulan Ramadhan

Saya udah dua kali mengalami buka puasa di rumah sakit ini. Biasanya pasien yang menjalani pengobatan agak berkurang. Seperti malam itu, antrian yang biasanya lumayan penuh di ruangan terbuka, terlihat sepi. Asiknya, kami jadi tak antri lama untuk membayar di kasir dan di bagian farmasi.

3. Buka Bersama di Klinik

Bagi keluarga pasien tak perlu cemas akan kehilangan afdhol buka selepas Adzan Magrib. Pihak rumah sakit selalu membagi takjil di tengah ruangan klinik untuk keluarga pasien maupun para pengunjung yang sedang melintas di sana. Saya kurang tahu, apakah kebiasaan ini dilakukan oleh semua rumah sakit. Namun di RS Roemani, sudah dua tahun ini saya mendapati kegiatan takjil gratis untuk para pengunjung rumah sakit.


www.hidayah-art.com
Takjil air mineral & Kurma


4. Tetap Sabar Menghadapi Masalah yang muncul

Pertama kali datang dan meminta rujukan balik, pihak pelayanan tidak bisa memberikan keterangan yang jelas. Saya juga kurang tahu, apakah prosedur seperti yang saya alami karena ketidak jelasan informasi yang diberikan pada pelayan kesehatandi rumah sakit ini.

Namun saya berusaha sabar dan meminta penjelasan dari pegawai yang lain. Hingga akhirnya saya diminta untuk bertanya ke bagian BPJS Kesehatan di bagian pendaftaran. Rupanya baru lah keinginan saya terpenuhi dengan diberi kesempatan satu kali lagi menikmati rujukan dari klinik. Jadi saya nggak perlu lagi datang ke klinik untuk minta rujukan baru.

www.hidayah-art.com

Kesabaran bikin saya menjadi mudah berfikir secara logika. Dan saya pun dipermudah dengan kebaikan pegawai yang saya temui di rumah sakit.

5. Tetap Berpikir Positif

Saya merupakan orang yang selalu berpikir positif. Menurut saya, apa yang kita pikirkan baik, pasti baik pula jadinya. Berpikir positif membuat hati saya lapang bila menemui kegagalan. Selalu ada sikap permisif bahwa kejadian buruk akan digantikan oleh hikmah yang terbaik.

Berpikir positif juga bikin saya tak pernah berpikir buruk tentang seseorang. Boleh saja pelayan kesehatan yang saya temui, bermuka suntuk atau berkata ketus. Saya anggap mereka lelah bekerja dalam shift yang penuh pasien dengan beragam sifat. Jadi saya maafkan, karena bagi saya mudah sekali memaafkan seseorang dengan kondisi seperti mereka.

6. Selalu Bersyukur

Meski tiap bulan menemani si sulung kontrol rutin di rumah sakit, dan menemui berbagai masalah. Saya tetap selalu bersyukur dengan semua itu. Terlebih saya dipertemukan dengan dokter yang baik, menolong, hapal banget dengan riwayat pasien yang dipegangnya, dan mau menunggu kedatangan kami.

Jadi, untuk apa saya mencerca nasib si sulung yang mesti menjalani perawatan? Karena setiap masalah yang menimpa saya, alhamdulillah selalu ada jalan yang mudah dipersiapkan Tuhan untuk kami lalui. Hanya butuh sikap bersyukur ketika musibah datang menyambangi kita. Nantinya bakal ada banyak tangan yang terulur menolong kita mengurai kesulitan.

Nah, nggak ada yang perlu dicemaskan menjalani hari saat buka puasa hari pertama di rumah sakit. Ada banyak kemudahan yang tak terduga menjumpai kita di sana. Ada banyak keceriaan yang hadir menemani kita menjalani pemeriksaan. Datang ke rumah sakit bukan berarti bencana. Apalagi kalo kita bisa memandang dari sisi positif sebagai manusia yang memang harus terus bersyukur dalam kondisi apapun. Wassalamu'alaikum :D

11 komentar:

  1. Mas Milzam tiap bulan rutin cek up ke RS? Semoga selalu sehat ya :))

    BalasHapus
  2. Setuju selalu positif dan bersyukur di setiap keadaan karena pasti ada hikmahnya ☺

    BalasHapus
  3. Semoga sehat selalu Milzam..

    Td kirain mba wati yg sakit.. Moga sehat2 dan lancar puasanya ya Mba.. :*

    BalasHapus
  4. Emang Milzam sakit apa mbak? Moga2 segera sembuh ya
    Buka dmn aja tetep bersyukur lah selama ada anak2 n suami kan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Dek Muna...
      Yg penting sih ngumpul sekeluarga , pasti asik

      Hapus
  5. Smoga putranya selalu sehat ya mbak. Aku 4 hari kemarin juga di RS, anak kena DB, syukurlah sekarang sudah bisa pulang rumah.

    BalasHapus