5 BEKAL UNTUK TEMAN ATAU KERABAT YANG AKAN BERANGKAT HAJI - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Selasa, 18 Agustus 2015

5 BEKAL UNTUK TEMAN ATAU KERABAT YANG AKAN BERANGKAT HAJI

www.hidayah-art.com

Halo assalamu'alaikum temans. Doa saya untuk kalian semua, semoga senantiasa diberi kesehatan agar bisa beraktivitas dengan lancar, aamiin. Mendekati bulan Haji nih, saya jadi kayak nostalgia waktu nulis artikel ini yang berjudul : 5 Bekal Untuk Teman Atau Kerabat Yang Akan Berangkat Haji. Nostalgia yang selalu bikin saya senyum-senyum sendiri dan mengucap syukur karena dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi saya. *GRtingkatdewa
Setahun yang lalu, pada bulan Agustus begini kesibukan saya meningkat. Tugas kantor udah mulai diberesi, juga mengalihkannya pada teman yang kebagian job kerja dari saya. Belum lagi urusan belanja kerudung, sajadah atau oleh-oleh yang nantinya akan dibagikan usai dari tanah suci. 

Semua urusan ini harus sudah kelar sebelum bulan Agustus berakhir, karena saya udah cuti per tanggal 1 September 2014. Cuti besar selama dua bulan untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci. Saat itu saya udah nggak sabar pengen segera berangkat.

Nah begitu tanggal 1 September, saya baru sadar ternyata bekal untuk dibawa ke tanah suci malah belum sempat terbeli. Mana waktu berjalan cepat, udah kurang dari 6 hari saya mesti meninggalkan tanah air. Belum lagi si sulung yang tiba-tiba mesti rawat inap di rumah sakit. 

MasyaAllah, Allah masih memberi saya tubuh sehat untuk menjalani hari demi hari yang sungguh berwarna ini. Mengaduk-aduk isi kepala dan hati saya, hingga berasa nano-nano. Yang akhirnya bermuara pada kepasrahan dan ikhlas menjalaninya. Yah, apa lagi yang bisa saya lakukan, selain pasrah. 

Alhamdulillah, banyak yang sayang pada kami. Ketika saya tengah menemani si sulung di rumah sakit, rumah pun tak henti dibanjiri tamu. Hanya si bungsu yang ada di rumah, karena ayahnya ada di luar kota. Menyelesaikan pekerjaannya sebelum libur panjang 2 bulan. Syukurlah, hampir 5 tahun kami pindah dekat dengan rumah ortu saya. Jadi ada yang menemani si bungsu menerima tamu yang ingin mendoakan keberangkatan saya dan suami ke tanah suci.

Yang bikin saya makin surprise hingga speechless adalah, beberapa jenis bawaan/buah tangan yang ditinggal untuk kami. Apa saja sih yang dibawakan oleh tetangga dan kerabat untuk kami berdua?

Ini nih 5 bekal yang kami terima saat akan berangkat haji :

1. Makanan


Sebenarnya biasa aja sih, datang ke rumah teman atau kerabat yang akan berangkat haji dengan membawa sesuatu hadiah. Saya sering melakukannya saat tetangga atau keluarga ada yang akan berangkat haji. Biasanya saya memesan abon sapi pada sepupu yang tinggal di Tengaran, Salatiga. Atau memesan Kering Kentang yang pedas dan renyah pada salah satu catering di daerah Senjoyo Semarang. Kedua bekal itu sangat cocok diberikan pada mereka yang akan menunaikan ibadah haji. Lumayan buat lauk teman makan selama di tanah suci. Apalagi saat Wukuf di Arafah dan melontar jumroh di Mina, makanannya sangat tak mengundang selera. Harus ada lauk motivasi buat menikmati jatah makan yang didapat.

Atau bisa juga memberikan beragam minuman kemasan, seperti kopi, wedang jahe,  energen, atau susu. Juga kemasan mie instant, meski di tanah air mungkin kita nggak pernah mengonsumsinya, bisa jadi di tanah suci menjadi makanan favorit.

Bisa juga memberikan makanan favorit, seperti GUDEG dalam kemasan kaleng. Lumayan juga loh buat jemaah haji membawa bekal gudeg, bisa ngobatin kangen masakan Indonesia.




2. Mukena


Selama ini saya belum pernah memberikan bekal berupa mukena pada keluarga yang akan berangkat haji. Jadi, saat kemarin saya menerima beberapa mukena dari tetangga, keluarga dan teman suami yang datang ke rumah, surprise banget. Saking bingung mukena mana yang akan saya bawa ke tanah suci, saya perlu berpikir keras tanpa bermaksud mengistimewakan pemberian yang satu dari yang lain. Dan agar mukena lain tetap menjadi berkah, saya bagikan pada adik serta kakak yang membantu kerepotan di rumah menjelang berangkat ke tanah suci. Saya menyisakan dua mukena untuk bekal ke tanah suci.


Dua mukena dari kerabat


3. DUIT

Nah, ini nih yang bikin saya makin takjub! Bayangkan saya menerima bekal berupa DUIT. Kok kayak mau piknik saat masih SD dulu, kerabat memberikan uang saku buat saya. Tapi, masa sih saya tolak. Ada beberapa amplop yang diselipkan saat menjelang berangkat, pada suami maupun saya. Jadi, di dalam kantong seragam haji kami ada beberapa amplop yang akhirnya membuat tawa kami berderai di dalam bus, sepanjang perjalanan menuju asrama haji Donohudan, Solo.

Dan dalam waktu bersamaan, terbersit haru menyelimuti hati saya. Ada banyak kerabat yang menyayangi kami dengan memberi perhatian yang tak pernah saya bayangkan.

4. REAL

Sebenarnya ini sama juga sih ya, sama-sama duit. Cuma bedanya, duit real ini dibekalkan pada kami dengan maksud untuk sedekah. Dari bude dan ibu, suami menerima uang saku berupa REAL. Rupanya bude dan ibu mertua yang telah pergi haji, masih menyimpan sisa uang REAL, untuk diberikan pada putra atau keponakannya yang akan pergi haji. Dalam keluarga suami, hampir tiap tahun selalu ada cucu keturunan Bani Muhyi yang menunaikan ibadah haji. Saya ikutan menyimpan sisa real yang sengaja tidak ditukar menjelang kepulangan kami ke tanah air.

Dan tahun ini saya pun akan memberikan bekal pada tetangga, juga teman dan keluarga yang akan berangkat haji. Banyak banget dari kenalan kami yang akan berangkat haji tahun 2015 ini. Sementara sisa uang REAL telah kami bagikan usai berangkat haji. Harus pergi dulu ke money changer untuk menukarkan rupiah untuk memperoleh REAL.


5 BEKAL UNTUK TEMAN ATAU KERABAT YANG AKAN BERANGKAT HAJI
Sisa real 

5. PAKAIAN

Ada juga dari kerabat yang datang memberikan pakaian untuk kami. Dari bulik, adik bapak saya, beliau memberikan dua daster. Juga mbakyu ipar saya memberikan daster. Belum lagi beberapa tetangga, juga memberikan daster. Hahaha, serasa jadi bakul daster.

Beragam pemberian dari kerabat dan teman untuk kami sangat sangat kami syukuri. Bahkan malam jelang keberangkatan kami ke embarkasi Donohudan Solo, seorang teman suami meninggalkan bungkusan buat kami. Setelah dibuka, isinya adalah mukena dan baju koko warna putih. Speechless banget membuka bingkisan satu persatu ini. Seperti membuka sebuah hadiah yang spesial buat kami, saya dan suami. Barakallah untuk semuanya, kami nggak mampu membalas semua itu. Semoga Allah membalas kebaikan itu dengan berlipat kali kebaikan yang telah mereka berikan untuk kami. 


Nah, itu lah 5 bekal dari kerabat, teman dan saudara buat kami berdua. Terutama bingkisan makanan kemasan, yang saya bawa semua, bisa jadi bekal untuk dinikmati ramai-ramai bersama teman satu regu yang berjumlah 12 orang. Saya enggak mungkin menghabiskannya berdua bareng suami saja. Terlebih bila rejeki yang sudah kita terima, bisa dibagikan pada orang lain lagi, pasti lebih berkah.

Namun tak selamanya bekal yang bisa diberikan harus berupa benda. Bisa juga dengan memberikan sebaik-baiknya bekal, yaitu DOA. Doa terindah, yang paling tulus, dan terbaik untuk keselamatan, kesehatan dan kelancaran bagi saudara, teman atau tetangga yang akan menunaikan ibadah haji. Dan saya merasa beruntung ada banyak yang memberikan bekal berupa doa, hingga selama di tanah suci banyak mendapatkan perlindunganNYA. 

Ke- 5 bekal untuk teman atau kerabat yang akan berangkat haji ini bisa saja berubah. Tergantung situasi kondisi yang terus berubah seiring perbaikan pelayanan haji dari Departemen Agama yang mengurus Haji. Wassalamu'alaikum.

49 komentar:

  1. sampai sekrang penasaran sama rsa gudeg kalengan kira-kir sama enaknya ngak ya sama yang langsung makan ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soal rasa sih sama mbak, yg berbeda tentunya soal expired. Yg satu cuma 1-2 hari, yg ini bisa sebelah lebih. Asal belum dibuka aja.

      Hapus
  2. kami juga suka gitu mbak disini kalau ada teman yang pergi haji urunan uang , ada juga yang dibeilkan barang tapi kebanyakan uang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, kelg besar ada jg yg urunan buat nyangoni saudara yg akan berangkat haji. Lumayan, bisa buat beli tambahan oleh2 atau jajan kalo pas bosan masakan hotel.

      Hapus
  3. Masya Allah ... membaca ini koq jadi terharu. Rupanya mau berangkat ke baitullah ya, Mak. Barakallah ya Mak. Semoga sehat selalu dalam perjalanan dan segala sesuatunya lancar2 saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih doanya mbak. Ini cerita pengalaman saya tahun 2014. Siapa tahu bisa jadi panduan bagi teman2 yg dapat undangan tasyakuran walimatussafar :)

      Hapus
    2. Alhamdulillah...
      Terima kasih atas sharing nya... Kebetulan tetangga THN ini ada yg mau berangkat..suami sudah jauh hari mengingatkan utk menyiapkan buah tangan buat yang sedang hendak berhaji tapi karena beberapa hari saya sakit belum sempat mencari...
      Setelah baca pengalaman jeng..saya jadi terbantuuu sangar!😉
      Thanks ya sudah berbagi...

      Hapus
  4. Barokallah mak, banyak berkah yaa yg diterima orang yg mau naik haji.

    BalasHapus
  5. Barokallah mak, banyak berkah yaa yg diterima orang yg mau naik haji.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Ya Rabbal alamin, banyak banget berkahnya memang dan bikin haru juga.

      Hapus
  6. Gudeg juga ada yang dalam kemasan dan tahan lama ya mba. Doain aku bisa berangkat dalam waktu dekat mbaa, pengennya masih muda, sehat dan segar bugar. Aamiin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada tuh Mi...

      Aamiin, semoga keinginanmu segera terwujud dan anak2 udah cukup usianya saat Rahmi dan suami berangkat haji.

      Hapus
  7. Biasanya nitip uang kasih baju koko, dan jilbab instan n mukena dulu temanku kasih satu set skin care buat haji kepske banget sprai air utk wajah trus tas kain serut buat naruh sendal di mesjid, ada jg yg kasih kaos kaki berguna banget buat sholAt, kalo makanan instan bawa secukupnya saja soalnya makanan instan Indonesia banyak yg jual kok disana bahkan restauran Indonesia banyak ditemui tp utk di Arafah dan Mina harus baws deh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, tapi harganya mahal indomie di sana. Mending beli makanan matang kalo di sana, kayak Kentucky ala arab. Atau beli Soto di resto orang madura.

      Hapus
  8. Kalo saya mbekali doa aja deh. Eh :D
    *salimsungkem :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asal dari hati yg paling tulus sih, malah lebih berharga ya mba, dibanding semua benda ^_^

      Hapus
  9. Saya pernah membelikan kaos kaki mbak, itu juga atas saran Mami yang pernah naik haji sebelumnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, seneng dong yang dikasih. Itu dibutuhkan banget, bisa buat ganti2 :)

      Hapus
  10. semoga yang mau berangkat haji semoga di berikan kesehatan ya

    BalasHapus
  11. bekal do'a aja yang ikhlas :)

    BalasHapus
  12. semoga aku bisa segera mengunjungi tanah suci juga mbak, aamiin :)

    BalasHapus
  13. SEmoga hajinya Mabrur. Aamiin. Salam kenal, Mbak ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, makasih doanya. Salam kenal juga mbak :)

      Hapus
    2. Semoga saya juga bisa berangkat haji

      Hapus
  14. Subhanallah, Ahamdulillah.. Membuat saya pun ingin naik haji segera. Amin. Kalau saya mungkin akan bawa rendang mba, karena rendang gak cepat basi seperti gudeg.. Lebih enak.. Dan mahal hiikksss.. Semoga hajinya mabrur. Amin.. Senangnya :))

    Http:/beautyasti1.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, makasih doanya Asti.
      Kemarin pengen pesen rendang, tapi udah gak sempat kebentur pengiriman.

      Hapus
  15. Mbaaaak...
    Sungguh beruntung sekali sih mbak, karena dikelilingi oleh orang2 yang sayang banget sama mbak dan keluarga :))

    Dan aku baru tau kalo ada gudeg kalengan lho, sungguh tak kekinian sekali hidupku :((

    Mudah2 an suatu saat nanti aku & abah pun bisa menginjakkan kaki ke tanah suci deh mbak :)

    BalasHapus
  16. Yang praktis kalau mau bepergian jauh pasti nggak lupa bawa pop mie, pop mie emang cocok banget dibawa traveling atau kemana aja jadi makanan favorit :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa... meski ternyata di Makkah pun banyak dijual Popmie produk Indonesia dg harga mahal :)

      Hapus
  17. jangan lupa bawa boncabe sama saus cabe sendiri hehe, soalnya belum tentu masakan di sana cocok sama lidah ya, etapi ada warung2 indonesia di sana kan ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ada mba Evrina, trus dapat jatah saus juga dari hotel

      Hapus
  18. Berarti Mak Hidayah sudah menyandang Hajjah sejak tahun 2014, alhamdulillah. Panggilan ke Rumah Allah di usia yang masih muda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, Bunda, predikat hajjah hanya sematan manusia. Doakan saya agar tetap istiqomah dalam beribadah, aamiin.

      Hapus
  19. seneng banget ya, Mbak. Banyak yang bantuin :)

    BalasHapus
  20. keren banget mbaa, banyak banget yang sayang sama mba wati sekeluarga...

    BalasHapus
  21. Subhanallah...semoga Allah senantiasa memudahkan setiap umatNya yg ingin berkunjung ke Baitullah... Syukron sharingnya mbak... Manfaat banget.

    BalasHapus
  22. Kalau makanan takutnya bikin berat bawaan. Padahal jatah makanan haji regular itu memprihatinkan ya heheheee

    BalasHapus
  23. aahh jadi pengen naik haji. doain ya mbak. pendaftaran tahun ini berangkatnya tahun 2038. Woooow...

    BalasHapus
  24. aahh jadi pengen naik haji. doain ya mbak. pendaftaran tahun ini berangkatnya tahun 2038. Woooow...

    BalasHapus
  25. Segala macam makanan sudah banyak yang kalengan dan kemasan yang mempermudah orang bepergian termasuk naik haji

    BalasHapus
  26. sangat bermanfaat banget ini bunda, informasinya mencerahkan. jadi lebih paham bekal aapa saj yang perlu dibawa untuk ibadah haji, makasih

    BalasHapus
  27. Kata orang-orang g boleh bawa macam kaleng²an dalam pesawat, kok bs lolos?!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh aja asal di dalam koper yang masuk bagasi.

      Hapus