My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Senin, 08 September 2025

Mencintai Indonesia, Merawat Kebaikan
September 08, 20250 Comments
Assalamualaikum. Kepedihan hati ibu mana yang akan sirna, ketika anaknya harus kehilangan nyawa? Bertaruh nyawa ketika tengah bekerja sebagai kurir pengantar makanan, di antara lautan anak muda yang sedang memperjuangkan hak rakyat Indonesia. Ya Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Ibu Pertiwi berduka karena pejabatnya tidak memiliki empati.


Affan Kurniawan dan beberapa korban dalam demo Bulan Agustus ini bukan siapa-siapa. Affan hanya anak muda yang sedang berjuang mengangkat derajat orang tua dengan bekerja. Dari sedikit rupiah yang terkumpul, dia sisihkan untuk membayar uang kuliah. Setelah digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan orang tuanya. Namun perjuangannya harus terhenti karena ulah aparat yang tidak punya hati.

Kepergiannya layaknya pahlawan demokrasi. Jenazahnya dishalatkan oleh ribuan atau mungkin ratusan ribu manusia. Bahkan hingga dari negeri yang jauh, jemaah shalat Jumat menyisihkan waktu untuk shalat gaib bagi almarhum Affan. 

Bukan hanya ibunya Affan yang menangis. Seluruh ibu di negeri ini turut berduka. Bahkan mata saya selalu berlinang tiap kali membaca kabar tentang anak muda ini. 

Indonesia Tidak Sedang Baik Baik Saja, Kesenjangan Ekonomi Bak Bumi dan Langit

Warga Indonesia melihat sosok Affan yang merepresentasikan masyarakat kelas pekerja yang ada di Indonesia. Kepergiannya menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya kemarahan masyarakat. Demonstrasi makin meluas hingga ke berbagai kota di Indonesia. Mahasiswa, buruh, hingga elemen masyarakat yang peduli dengan kondisi bangsa yang sedang tidak baik-baik saja ini berbaur untuk menyuarakan tuntutannya.

Kondisi Affan tersebut kontras dengan keadaan para elite saat ini, seperti anggota Dewan Perwakilan rakyat (DPR) yang menikmati beragam tunjangan. Sudah bukan hal baru masyarakat melihat bagaimana anggota DPR suka flexing di sosial media mereka. Kesenjangan ekonomi ini juga yang membuat kemarahan rakyat memuncak. 

Menanti kabar dari perwakilan
mahasiswa x anggota DPR

Masyarakat sudah jengah dengan sikap dan tindakan represif aparat. Ketika warga sedang mendapat masalah, misalkan motornya hilang dan lapor ke aparat. Reaksi yang diterima warga tak menyenangkan. Justru aparat meminta uang bila warga yang kehilangan motor ingin kasusnya ditindaklanjuti. Ini sudah jadi rahasia umum. 

Aparat yang bertugas mengamankan demo harusnya menggunakan hati, bukan emosi. Ketika emosi yang dikedepankan, tentu mempengaruhi psikologis massa. Terjadi lah akumulasi kemarahan yang memuncak. Demonstrasi juga disusupi oleh orang yang sengaja membuat kerusuhan, penjarahan, dan memprovokasi massa.

Hingga tanggal 1 September 2025, sudah tercatat warga yang meninggal sebanyak 10 orang. Mereka terdiri dari rentang usia 16 tahun hingga 60 tahun dengan profesi berbeda. Ada yang pelajar, mahasiswa, ojol, tukang becak, staf DPRD Makassar, dan lainnya. Ini belum termasuk korban yang sedang dirawat di rumah sakit, korban hilang yang, dan  yang masih ditahan di kantor polisi. 

Sebenarnya siapa yang menumpang dalam demonstrasi yang awalnya tertib ini? Apa maksud yang ada di balik semua kerusuhan ini? 

Sebagai ibu, saya dan berjuta warga Indonesia ingin mengetahui jawabannya. Namun rasanya kok tidak ada tanggapan dari pemerintah untuk hal ini. Apakah harapan kami mengada-ada? Sebegitu susahnya kah pemerintah melakukan investigasi peristiwa yang kembali mengoyak hati masyarakat kelas bawah?

Cepat Sembuh Indonesia, Warga Jaga Warga

Sebagai seorang perempuan yang sekaligus ibu dari dua anak laki-laki yang sudah beranjak dewasa, saya sedih dengan kondisi negeri ini. Apakah kelak anak keturunan saya akan merasakan kembali negeri yang aman, nyaman, damai, dan ramah penghuninya?

Kita baru saja merayakan meriahnya acara 17an di kediaman masing-masing. Saya masih mengingat bagaimana suasana perayaan ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini lebih semarak. Karena seluruh warga di wilayah kami ingin Indonesia tetap kokoh berdiri. Dan perayaan ini kami anggap sebagai cara bersyukur. Warga di wilayah kami selalu ikhlas mendonasikan untuk kemeriahan acara yang hanya satu tahun sekali.

Dan saya yakin inisiatif perayaan Kemerdekaan RI ini juga dilakukan di berbagai wilayah dengan niat yang sama. 

Saya tahu banyak yang meragukan untuk apa diadakan perayaan, malam tirakatan, atau apapun itu di kampung-kampung. Indonesia sedang tidak baik baik saja, pemerintah tidak peduli dengan rakyatnya. Buat apa kita lakukan kemeriahan ulang tahun negeri ini? Begitu yang saya temukan di beberapa utas di sosial media.

Saya memandang warga yang masih tetap merayakan tirakatan malam 17 Agustus, punya niat baik. Karena ketika warga berkumpul, mereka tidak hanya bernyanyi, lomba makan, joged seru saja. Namun ada terselip doa-doa baik untuk Indonesia. Doa yang dengan tulus dipanjatkan untuk pemimpin negeri, untuk rakyatnya, untuk kejayaan Indonesia.

Namun ketika bulan perayaan ulang tahun negeri belum berakhir, dan muncul peristiwa yang menyedihkan ini, tentu membuat Ibu Pertiwi bersedih. Pahlawan pejuang kemerdekaan memanggul senjata dan bambu runcing untuk menghalau penjajah. Mereka pasti sedih menyaksikan rakyat bertemu rakyat, saling melakukan kekerasan. Bukan ini yang ada dalam pikiran para pejuan dulu.

Indonesia sejak dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah, senang menolong dan berbagi. Bahkan laporan World Giving Index 2024 dari Charities Aid Foundation (CAF), Indonesia terpilih menjadi negara paling dermawan di dunia, dengan skor mencapai 74 dari 100 poin. 

Indonesia bersama Ukraina, Chad, Rusia, dan China, disebut-sebut menjadi negara dengan kenaikan skor tertinggi. CAF mencatat skor Indonesia naik sekitar 25 poin dalam 1 dekade terakhir.

Hasil survei dan wawancara yang dilakukan tahun 2023 melalui Gallup’s World Poll terhadap 145,7 ribu responden di 142 negara, yang merepresentasikan 95% dari total penduduk dunia.

Tingginya minat untuk bersedekah di Indonesia sebenarnya merupakan nilai-nilai agama dan budaya yang ditanamkan sejak kecil. Agama apapun di negeri ini mengajarkan untuk senang bersedekah. Sedekah juga dipercaya mampu membersihkan hati dari sifat sombong. Sejak kecil juga kita diajarkan bahwa sedekah mampu menghapus dosa kecil dan menambah pahala. Karena sedekah menjadi bagian dari ibadah keseharian. 

Melihat betapa besarnya jumlah orang Indonesia yang senang berdonasi, juga menunjukkan budaya saling tolong menolong. Kebiasaan baik yang sejak kecil sudah kita lihat dari orang tua, leluhur, yang saling menolong tetangga yang sedang kekurangan. Kebiasaan yang mampu mengajak kita saat dewasa dan hidup berkecukupan, menyisihkan rejeki untuk berbagi. 

Nilai nilai positif bersedekah atau berbagi ini lah yang akan selalu ada di negeri ini. Mengingatkan kita saat pandemi, setiap warga rela dan ikhlas memberikan apa pun yang dimilikinya untuk saling bantu warga yang sedang isolasi di rumah. Pandemi yang lalu mampu menguatkan kita untuk terus saling menolong antar warga. 

Merawat Kebaikan, Meneruskan Warisan Leluhur Bangsa



Untuk mencintai Indonesia, kita bisa menjaga dan melestarikan budaya bangsa, bangga dan membeli produk dalam negeri, menjaga kebersihan lingkungan, menghargai keberagaman, belajar sejarah, serta taat pada peraturan dan hukum. Menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan, serta berprestasi untuk mengharumkan nama bangsa juga merupakan bentuk nyata cinta tanah air. 

- Melestarikan Budaya dan Keanekaragaman 

  • Menghargai Budaya Daerah di Indonesia. Di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan, keindahan seni, dan filosofi yang mengajarkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan, alam, dan sesamanya. Apabila kalian memiliki kesempatan, tidak ada salahnya berkunjung ke berbagai situs budaya yang ada di negeri ini. Atau bisa juga mengenal tarian dan musik lokal, ini menjadi bagian dari pelestarian budaya nasional.
  • Menghargai Perbedaan. Indonesia terdiri dari beragam suku, dengan adat istiadat yang bermacam-macam. Tentunya setiap daerah ini memiliki tatanan dan kebiasaan yang tak sama. Sejak dahulu leluhur kita mengajarkan untuk hidup dalam keberagaman dengan sikap tenggang rasa dan saling menghargai. Ini dilakukan untuk mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia.

- Mendukung Perekonomian 

  • Belanja Produk Lokal. Bagi kalian yang masih memiliki pekerjaan dan tidak kekurangan, tak ada salahnya belanja produk lokal. Membelanjakan uang yang kalian miliki dan memilih produk teman atau kerabat. Hal ini merupakan bentuk dukungan pada pelaku usaha kecil menengah yang ada di negeri ini. Dengan adanya kegiatan ekonomi ini, perputaran uang akan terjadi di dalam negeri. 

- Turut Menjaga Lingkungan

  • Menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. Tidak membuang sampah sembarangan, sedia tempat sampah di depan rumah, dan lakukan pilah sampah. Pilah sampah adalah salah satu kegiatan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah. 
Saya udah turut pilah sampah, ceritanya ada di sini :

  • Berkebun, Menanam Warung Hidup. 

 

Tidak ada alasan untuk tidak menanam di rumah. Meski tidak ada lahan, kalian bisa menggunakan wadah bekas untuk pot tanaman cabe, tomat, kangkung, dan sayuran lainnya. Berkebun di rumah bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dapur, namun juga mengurangi polusi udara di lingkungan rumah. Untuk penangkal polusi, bisa pilih tanaman buah dalam pot dan letakkan di teras rumah.

- Partisipasi Warga Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

  • Jangan Lupakan Sejarah. Sebuah pidato dari Presiden pertama RI selalu menjadi pengingat agar anak bangsa ini tidak melupakan sejarah. Sejarah bangsa ini sangat panjang, dari jaman kerajaan hingga perjuangan melepaskan diri dari penjajahan. Dan kini kita saling berhadapan antara rakyat karena mungkin telah melupakan sejarah bangsa. Pelajaran sejarah masuk dalam kurikulum tentu memiliki maksud dari pendiri bangsa. Agar anak muda tidak pernah melupakan sejarah bangsa Indonesia yang sudah menjadi cerita turun temurun leluhurnya. Tak ada salahnya sesekali mengunjungi museum untuk mengingat kembali sejarah bangsa kita.
  • Menjaga Ketertiban dan Keamanan. Tugas ini tidak hanya kewajiban aparat negara namun juga bagi setiap warga. Ketertiban yang wajib dilakukan terutama adalah saat berada di jalan raya, menjadi pengendara yang beradab. Menghormati pengendara lain, dan menghargai penyeberang jalan. Kegiatan menjaga keamanan juga menjadi kewajiban warga di lingkungannya masing-masing. 
Ketika mendengar lagu Tanah Airku di berbagai platform media, secara tak sadar saya selalu terdiam. Dalam setiap lirik lagu tersebut, ada nuansa cinta tanah air yang kental. Tak salah bila lagu ciptaan Ibu Sud ini sering dinyanyikan oleh diaspora Indonesia yang tinggal di berbagai belahan dunia. 


Dalam lagu ini terasa kuat rasa cinta dan rindu mereka pada tanah air Indonesia. Mereka tidak sendiri. Saya meski tak kemana-mana dan tinggal di negeri ini pun sering larut mendengar lirik lagu Tanah Airku. Kadang mata ikut berkabut, ketika hati sedih karena keadaan negeri ini. 

Namun saya yakin negeri ini tak kekurangan anak muda yang masih mencintai Indonesia apa adanya. Karena Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan budaya luhur, saling tolong menolong, ramah, dan menghargai adat istiadat masing-masing. 

Tak terasa menuliskan ini hingga tuntas, membuat mata ini berkabut. Mari cintai Indonesia, mari rawat kebaikan yang diwariskan leluhur kita. Wassalamualaikum.

Sumber Materi :
- https://www.bbc.com/indonesia/articles/c3e7j3jyd2no
- https://goodstats.id/article/indonesia-jadi-negara-yang-paling-suka-berdonasi-oHCop
- https://tirto.id/daftar-korban-tewas-saat-demo-25-agt-1-sept-2025-hgXb
Reading Time:

Selasa, 02 September 2025

Beras Jepang: Karakteristik, Kelebihan, dan Cara Memasaknya
September 02, 20250 Comments

Assalamualaikum Sahabat. Sudah sejak lama kuliner dengan mudah mengakulturasi budaya yang berbeda. Masakan dari negeri sakura misalnya, akan mudah ditemukan di negeri mana pun. Namun bahan utamanya akan tetap digunakan, seperti nasi yang bagi setiap negara memiliki keunikan masing-masing. Beras Jepang adalah salah satunya. Beragam makanan dari Jepang yang menggunakan bahan beras dengan mudah dijumpai di berbagai negara.

Bagi pecinta kuliner Jepang, nasi adalah elemen utama yang tidak bisa dipisahkan dari hidangan sehari-hari. Jenis beras yang digunakan pun berbeda dengan beras lokal Indonesia. Mereka menggunakan beras Jepang, yang memiliki tekstur dan rasa khas sehingga cocok dipadukan dengan sushi, donburi, hingga onigiri.

https://www.oishii.sg/wiki/410/

Apa Itu Beras Jepang?

Beras Jepang atau short-grain rice adalah beras berbiji pendek dengan bentuk agak bulat. Jenis beras ini terkenal dengan teksturnya yang lebih pulen dan lengket dibandingkan beras biasa. Karena sifatnya yang lengket, nasi dari beras Jepang mudah dipadatkan dan tidak mudah hancur, membuatnya ideal untuk makanan khas Jepang.

Jenis beras Jepang dibagi menjadi dua kategori:

  1. Uruchimai – beras putih biasa yang dipakai sehari-hari, misalnya untuk nasi hangat, sushi, dan bento.

  2. Mochigome – beras ketan Jepang yang lebih lengket, biasanya digunakan untuk membuat mochi atau kue tradisional Jepang.

Karakteristik Beras Jepang

  • Butiran pendek dan bulat dengan tekstur lebih tebal.

  • Kadar pati tinggi sehingga nasi menjadi pulen dan sedikit lengket.

  • Rasa lebih manis alami dibandingkan beras biasa.

  • Mengkilap setelah dimasak, membuat tampilan nasi lebih menarik.

Kelebihan Menggunakan Beras Jepang

  1. Tekstur Pulen dan Lengket
    Sangat cocok untuk sushi atau onigiri karena mudah dibentuk.

  2. Rasa Gurih dan Manis Alami
    Menambah kenikmatan meski dimakan tanpa lauk.

  3. Cocok untuk Masakan Jepang Asli
    Memberikan cita rasa otentik pada hidangan.

Cara Memasak Beras Jepang yang Benar

https://www.thetasteofjapan.com/en/why-wash-rice/

Memasak beras Jepang sedikit berbeda dengan beras biasa. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Cuci Beras dengan Benar
    Bilas beras beberapa kali hingga air cucian menjadi bening. Langkah ini penting untuk mengurangi kelebihan pati yang membuat nasi terlalu lengket.

  2. Rendam Sebelum Dimasak
    Rendam beras selama 20–30 menit sebelum dimasak. Perendaman membantu butiran beras menyerap air lebih merata sehingga nasi matang sempurna.

  3. Gunakan Takaran Air yang Tepat
    Perbandingan ideal biasanya 1:1,2 (1 gelas beras dengan 1,2 gelas air). Jika ingin lebih lembut, bisa menambah sedikit air.

  4. Masak dengan Rice Cooker atau Panci Khusus
    Gunakan rice cooker untuk hasil konsisten. Jika memakai panci, masak dengan api kecil setelah air mendidih hingga nasi matang.

  5. Diamkan Sebelum Disajikan
    Setelah matang, biarkan nasi tetap di rice cooker sekitar 10 menit sebelum diaduk agar teksturnya lebih stabil.

Tips Tambahan

  • Gunakan rice paddle atau sendok kayu khusus agar nasi tidak hancur saat diaduk.

  • Simpan beras Jepang di wadah kedap udara agar kesegarannya terjaga.

  • Untuk sushi, campurkan nasi dengan campuran cuka beras, gula, dan garam setelah matang.

Beras Jepang adalah beras berbiji pendek yang pulen, lengket, dan sedikit manis alami. Karakteristiknya membuat nasi lebih enak, cantik, dan mudah dibentuk, sehingga cocok untuk masakan khas Jepang. Dengan cara mencuci, merendam, dan mengatur takaran air yang tepat, siapa pun bisa memasak beras Jepang dengan hasil sempurna di rumah. Semoga bermanfaat bagi sahabat yang ingin mengolah masakan Jepang. Wassalamu'alaikum.
Reading Time:

Minggu, 31 Agustus 2025

Cara Rebus Kentang dengan Cepat dan Praktis
Agustus 31, 20250 Comments
Assalamualaikum. Sebagai ibu dengan dua anak laki-laki, sejak dulu saya sering memasukkan bahan makanan karbo dalam menu makan sehari-hari. Anak laki-laki itu butuh nutrisi dari karbo untuk mendukung kegiatannya sepanjang hari. Salah satu karbo selain nasi yang saya pilih adalah kentang. Karbo yang satu ini menjadi favorit anak-anak karena bisa diolah menjadi beragam masakan.


https://www.freeimageslive.co.uk/free_stock_image/diced-potatoes-jpg

Kentang adalah salah satu bahan makanan serbaguna yang bisa diolah menjadi berbagai menu. Olahan kentang ada yang dijadikan mashed potato, kentang goreng, sup, hingga salad. Sebelum diolah lebih lanjut, kentang biasanya harus direbus terlebih dahulu. 

Banyak orang yang hanya mengetahui merebus kentang di panci. Padahal ada cara yang lebih cepat yaitu menggunakan microwave. Berikut panduan lengkap cara rebus kentang agar hasilnya empuk dan siap diolah.

Cara Rebus Kentang di Panci

https://picryl.com/media/cook-potatoes-cooking-pot-food-drink-b1ca47

Metode tradisional ini paling sering digunakan. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Cuci kentang hingga bersih. Jangan lupa buang tanah dan kulit yang kotor.
  2. Kupas atau biarkan tetap tanpa dikupas, tergantung akan diolah untuk masakan apa nantinya. Atau bisa juga kentang direbus dengan kulit untuk menjaga nutrisi, lalu dikupas setelah matang.
  3. Potong-potong kentang. Jika ingin lebih cepat matang, potong kentang menjadi beberapa bagian.
  4. Rebus dalam panci. Masukkan kentang ke dalam panci berisi air hingga terendam seluruhnya.
  5. Tambahkan garam. Hal ini dilakukan agar rasa kentang lebih gurih.
  6. Masak hingga lunak. Kalian bisa merebus 15–20 menit tergantung ukuran kentang. Tusuk dengan garpu, jika mudah menembus, berarti sudah matang.

Cara Rebus Kentang dengan Microwave

Microwave bisa menjadi solusi praktis untuk merebus kentang tanpa harus menunggu lama. Caranya:
  1. Siapkan kentang. Cuci bersih, lalu tusuk-tusuk kulitnya dengan garpu agar uap bisa keluar.
  2. Masukkan ke wadah tahan panas. Bisa dalam keadaan utuh atau dipotong kecil.
  3. Tambahkan sedikit air. Sekitar 2–3 sendok makan saja agar tidak kering.
  4. Tutup wadah. Gunakan penutup microwave safe atau plastik wrap khusus.
  5. Masak dalam microwave. Atur waktu 5–8 menit dengan daya tinggi.
  6. Cek kematangan. Jika belum lunak, lanjutkan 1–2 menit tambahan.
Dengan metode ini, kentang matang lebih cepat dan tetap lembut, cocok untuk Anda yang ingin menyiapkan masakan kilat.

Tips Agar Kentang Rebus Lebih Sempurna

  • Pilih kentang berukuran seragam supaya matangmya merata.
  • Jangan merebus kentang terlalu lama agar tidak hancur saat diolah. Karena tekstur yang hancur tentunya kurang enak.
  • Untuk salad, rebus kentang dengan kulit agar teksturnya lebih padat.
  • Jika menggunakan microwave, jangan lupa menusuk kulit kentang agar tidak meledak karena tekanan uap.

Olahan Kentang Rebus yang Populer

Setelah matang, kentang bisa diolah menjadi berbagai menu lezat, misalnya:
  • Mashed potato dengan tambahan susu dan butter.
  • Kentang balado ala rumahan.
  • Sup sayur dengan kentang sebagai pelengkap.
  • Salad kentang yang segar untuk menu diet.

Mengetahui cara rebus kentang yang benar akan mempermudah Anda menyiapkan berbagai hidangan. Baik menggunakan metode tradisional dengan panci maupun cara cepat dengan microwave, hasilnya sama-sama empuk dan lezat. 

Tinggal pilih sesuai kebutuhan, apakah ingin praktis atau memasak dalam jumlah besar. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk ribet, karena merebus kentang kini bisa dilakukan dengan cara yang lebih mudah. Semoga bermanfaat, wassalamualaikum.
Reading Time:

Selasa, 26 Agustus 2025

Consecutive Interpreting: Pengertian, Cara Kerja, dan Perannya
Agustus 26, 20250 Comments
Assalamualaikum. Sahabat tentu udah familiar dengan peran interpreter dalam satu acara. Dalam dunia komunikasi lintas bahasa, peran interpreter atau juru bahasa sangat penting. Ada dua teknik utama dalam interpretasi: simultaneous interpreting (interpretasi simultan) dan consecutive interpreting (interpretasi konsekutif). 

Artikel ini akan fokus membahas consecutive interpreting, cara kerjanya, serta kelebihan dan kekurangannya.


Apa Itu Consecutive Interpreting?

Consecutive interpreting adalah metode penerjemahan lisan di mana interpreter mendengarkan pembicara terlebih dahulu, mencatat poin penting, lalu menyampaikan kembali pesan dalam bahasa target setelah pembicara selesai berbicara.

Berbeda dengan simultaneous interpreting yang berlangsung bersamaan dengan pembicaraan, consecutive interpreting dilakukan secara bergantian. Durasi jeda bisa bervariasi, mulai dari beberapa detik hingga beberapa menit, tergantung situasi dan panjang pidato.

Cara Kerja Consecutive Interpreting

  1. Mendengarkan – Interpreter fokus mendengarkan isi pembicaraan.
  2. Mencatat – Menggunakan teknik catatan khusus, interpreter menuliskan kata kunci, angka, atau struktur penting.
  3. Menerjemahkan – Setelah pembicara berhenti, interpreter menyampaikan kembali isi pesan dalam bahasa target.
  4. Mengulang Siklus – Proses ini berlangsung bergantian hingga percakapan selesai.

Situasi yang Cocok untuk Consecutive Interpreting

  • Pertemuan Bisnis: Negosiasi atau presentasi dengan audiens terbatas.
  • Sidang atau Pengadilan: Saat saksi atau terdakwa perlu menerjemahkan pernyataannya.
  • Konferensi Pers Kecil: Acara dengan pembicara tunggal yang ingin memastikan pesan akurat.
  • Layanan Publik: Rumah sakit, kantor imigrasi, atau lembaga pemerintah yang membantu warga asing.

Kelebihan Consecutive Interpreting

  1. Akurasi Lebih Tinggi – Karena interpreter punya waktu mendengar penuh sebelum menerjemahkan, risiko kesalahan berkurang.
  2. Tidak Membutuhkan Peralatan Khusus – Tidak seperti simultan yang memerlukan headset dan bilik, metode ini bisa dilakukan hanya dengan kertas dan pena.
  3. Interaksi Lebih Personal – Cocok untuk situasi tatap muka yang lebih intim, seperti rapat kecil.

Kekurangan Consecutive Interpreting

  1. Membutuhkan Waktu Lebih Lama – Karena prosesnya bergantian, durasi acara bisa menjadi dua kali lipat.
  2. Ketergantungan pada Daya Ingat Interpreter – Meski ada catatan, tetap ada risiko informasi terlewat.
  3. Kurang Efisien untuk Audiens Besar – Tidak cocok untuk konferensi internasional berskala besar.

Perbedaan dengan Simultaneous Interpreting

  • Waktu: Consecutive dilakukan setelah pembicara berhenti, simultan dilakukan bersamaan.
  • Peralatan: Consecutive sederhana tanpa alat khusus, simultan butuh sistem audio.
  • Audiens: Consecutive ideal untuk kelompok kecil, simultan lebih cocok untuk audiens besar.

Singkatnya, consecutive interpreting adalah teknik interpretasi yang dilakukan secara bergantian dengan pembicara. Metode ini unggul dalam akurasi dan kesederhanaan, namun kurang efisien dari segi waktu. Dalam praktik profesional, pemilihan metode interpretasi bergantung pada konteks acara, jumlah audiens, dan tujuan komunikasi.

Semoga penjelasan tentang consecutive interpreting secara khusus ini bisa dipahami. Terutama anak muda yang ingin menekuni bidang interpreting secara profesional. Semoga bermanfaat, wassalamualaikum.
Reading Time:

Senin, 18 Agustus 2025

Jangan Takut Berbeda, Memilih Cara Hidup Mindfulness
Agustus 18, 2025 7 Comments
Assalamualaikum Sahabat. Rasa Rasanya sedari muda, kita selalu menjumpai kondisi kepantasan yang terbentuk di masyarakat. Terutama bagi perempuan muda yang sudah memasuki usia di atas 25 tahun, akan mendapat pertanyaan kapan menikah.

Pertanyaan itu tidak akan berhenti meski akhirnya si perempuan ini menikah. Pertanyaan berikutnya adalah kapan punya anak, dan seterusnya. Bahkan ketika si anak ini menginjak usia dewasa dan menikah, dia akan mengulang pengalaman orang tuanya. Kapan menikah, kapan punya anak?


Seakan hidup harus berputar tentang pernikahan, punya anak, terus saja begitu. Sementara realitanya ada begitu banyak orang yang tidak masuk dalam golongan tersebut. Ada yang tidak menikah karena pilihan hidup, kondisi, dan alasan lainnya. Ada juga yang tidak memiliki anak karena berbagai alasan. Dan kita tak punya hak loh menanyakan kapan nikah, kapan punya anak, dan lain sebagainya.

Merdeka Menentukan Pilihan, Ikuti Kata Hatimu

Satu hari saya hadir dalam salah satu tasyakuran safar temannya suami yang akan berangkat haji. Salah seorang tamu mendekati saya, setelah saling menanyakan kabar, tahu kah apa ucapannya yang terakhir?

"Gimana kabar anakmu yang baru nikah? Istrinya udah hamil?"
Saya tersenyum sembari menggeleng. Dia tak berhenti sampai di situ.

Ucapannya saya rangkum aja ya, dia bilang jangan kelamaan menunda kehamilan karena takutnya kenapa-napa. Jawaban saya adalah, kami tak ingin membebani mereka dengan rentetan pertanyaan kapan hamil, udah ikhtiar menemui dokter kebidanan, doanya gimana?

Bukan seperti itu sikap saya sebagai ibunya si sulung yang baru satu tahun menikah. Juga bukan sifat saya, bertanya pada menantu tentang keinginannya memiliki anak. Sudah sangat lah wajar kalo pada menantu perempuan pun saya harus berempati. Selama ini sikap saya pada perempuan kenalan atau kerabat, tak pernah terucap pertanyaan seperti 'kapan hamil'?

Ketika warga dunia di belahan negeri lain tengah menunjukkan prestasi mereka, mengapa kita di Indonesia masih saja bertanya kapan nikah, kapan punya anak? Nanti kalo udah ada anak masih juga ditanyakan kapan dikasih adik?

Bahkan bertahun yang lalu saya sering mendapatkan pertanyaan dari kerabat maupun teman, anaknya baru dua dan laki-laki semua, mengapa tidak tambah satu anak perempuan?


Bersyukur banget saya memiliki ayah yang selalu mendukung apapun pilihan yang saya putuskan. Dengan dukungan suami, ibu mertua, ibu, dan saudara kandung maupun ipar, saya memilih hanya punya dua anak saja. Laki-laki keduanya bukan masalah. Apakah jawaban saya salah? Tentu saja tidak!

Sebagai perempuan, kita memiliki hak untuk merdeka menentukan pilihan. Pilihan untuk kapan menikah, menentukan kapan akan punya anak, dan keputusan lain yang mempengaruhi kehidupan kita. Orang lain bahkan orang tua pun tidak memiliki hak mengatur hidup dan pilihan kita. Mereka hanya wajib mendoakan setiap keputusan yang sudah kita pilih. Urusan hasil akhirnya itu adalah tanggung jawab kita sendiri.

Mindfulness Demi Menjalani Hidup Lebih Nyaman

Banyak masyarakat yang mengeluh hidup makin susah. Negara tidak hadir di tengah rakyatnya. Bahkan banyak keputusan pemerintah yang membuat masyarakat banyak banyak narik napas panjang. Bahkan ada yang komentar di sosial media, masuk surga dengan jalur menjadi WNI. Karena mereka merasa didzalimi pemerintah. 

Memang kondisi sekarang banyak masyarakat yang mengalami PHK massal. Udah gitu juga makin sulit mendapatkan pekerjaan. Kalo ada pekerjaan pun sayangnya dengan tawaran gaji yang rendah.  

Kehidupan modern yang cukup memicu distraksi, mudah bagi kita untuk merasa stres, cemas, dan kehilangan fokus. Untungnya, ada solusi untuk mengatasi hal ini, yaitu mindfulness.

Mindfulness adalah praktik melatih perhatian dan kesadaran terhadap momen saat ini, sambil mengembangkan kesadaran tanpa penilaian terhadap pikiran, perasaan, dan sensasi tubuh dirinya sendiri. Mindfulness akan membantu kita belajar untuk fokus pada apa yang terjadi di sekitar kita, baik di dalam diri maupun di luar diri, tanpa terjebak dalam pikiran-pikiran negatif atau kekhawatiran tentang masa depan.



Sekarang ini makin banyak pihak yang memahami manfaat Mindfulness bagi kesehatan mental dan fisik. Manfaat tersebut antara lain:
  • Meningkatkan fokus dan konsentrasi
  • Mengurangi stres dan kecemasan
  • Meningkatkan kualitas tidur
  • Meningkatkan self-awareness
  • Meningkatkan rasa empati dan kasih sayang
  • Meningkatkan mood dan kebahagiaan
Kita bisa melakukan praktek mindfulness agar mendapatkan manfaat positifnya. Tahun lalu saya pernah mengikuti kegiatan mindfullness bersama lembaga yang bergerak di bidang sosial dan kesehatan, bekerjasama dengan praktisi kesehatan mental.


Kalian pun bisa melakukan praktek mindfulness sendiri dengan cara berikut ini :

  • Meditasi: Luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk duduk dengan tenang dan fokus pada napasmu. Duduk dengan nyaman, atur napas, fokus pada detak jantung dan rasakan sensasi udara yang mengalir saat menarik napas dan mengembuskan napas. Pusatkan pikiran pada keadaan yang terjadi di sekitarmu. Gunakan segenap panca indera untuk mengamati dan merasakan kondisi di sekitarmu.
  • Yoga: Yoga adalah cara yang bagus untuk melatih mindfulness dan meningkatkan kesadaran tubuh. Bagi yang terbiasa yoga biasanya akan terlatih untuk fokus latihan napas, mengelola emosi dan menikmati relaksasi tubuh.
  • Mindful eating: Saat kamu makan, fokuslah pada rasa, tekstur, dan aroma makanan. Makanlah dengan perlahan dan nikmati setiap suapan, jangan terburu-buru saat makan. Sadari setiap suapan makanan adalah rejeki yang diberikan Tuhan untukmu. Hindari makan sambil melakukan kegiatan lain seperti main game, membalas pesan, atau nonton drama Korea.
  • Mindful walking: Saat berjalan, fokuslah pada sensasi kaki yang menyentuh tanah, gerakan tubuhmu, dan pemandangan di sekitarmu.
  • Mindful breathing: Saat kamu merasa stres atau cemas, luangkan waktu beberapa menit untuk fokus pada napasmu. Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Lakukann mindful breathing di bawah sinar matahari pagi untuk manfaat kesehatan yang lebih maksimal.
  • Journaling : lakukan jurnaling setiap hari atau ketika kamu butuh mencurahkan pikiran. Kegiatan ini juga mengurangi stres yang timbul karena berbagai permasalahan kehidupan. Tulis apapun isi hatimu, nikmati proses penerimaan meski bisa jadi akan memunculkan emosi buruk. Namun percayalah ketika jurnaling menjadi kegiatan yang rutin dilakukan setiap hari, kita menjadi lebih menyayangi diri sendiri. Jurnaling mampu memunculkan rasa cinta pada diri sendiri yang bukan berarti kita menjadi egois.

Hidup Lebih Tenang, Fokus Pada Hal Baik 

Pikiran kita butuh merdeka dari hal-hal negatif yang berpotensi merusak kesehatan mental dan fisik. Dengan mempraktikkan mindfulness, semakin mudah kamu untuk menjadi lebih mindful dalam kehidupan sehari-hari.

Ayok lah sesama perempuan bisa dong support dengan menjaga hati, jangan kepo urusan orang lain, dan biasakan bertanya kabar kesehatan. Bukan bertanya tentang kapan nikah, kapan punya anak, kapan punya mantu, dan seterusnya.

Yang sudah saya lakukan sejak lebih dari 10 tahun ini saat bertemu teman atau kerabat adalah, bagaimana kabarnya, sehat dan baik baik saja kah? Sembari saya doakan agar mereka tetap jaga kesehatan. 

Sudah satu tahun ini saya fokus pada menjaga kesehatan diri sendiri dan pasangan. Impian saya dan suami adalah memiliki kehidupan masa tua yang lebih baik dalam hal kesehatan. 

Olahraga bersama besti

Caranya dengan mengubah gaya hidup yang lebih baik. Yaitu di antaranya :
  • Mengubah pola makan yang lebih sehat, memperbanyak sayur, protein dan mengurangi nasi dengan karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks adalah jenis karbo yang lebih sehat dan tidak cepat meningkatkan gula darah, seperti nasi merah, ubi, oat, dan lainnya. Saya juga mengurangi konsumsi gula dan produk makanan berbahan tepung.
  • Olahraga teratur, sudah hampir satu tahun ini saya dan suami rutin dan konsisten olahraga kardio setiap pagi kecuali hari Senin dan Kamis. Olahraga yang saya pilih menyesuaikan kondisi kesehatan kami yaitu jalan kaki. Hanya berjalan sejauh 3 - 5 km selama 35-45 menit lima hari dalam satu minggu, saya sudah merasakan manfaatnya. Yaitu meski cuaca tidak menentu dan banyak yang terkena flu, kami tidak ketularan. Tubuh juga tidak gampang lelah, lebih bugar, dan fisik jadi lebih kuat. Olahraga jalan kaki juga menjadi healing bagi kami, menjadi deep talk yang menyenangkan. Usai jalan kaki saya biasanya merasa lebih bahagia.
  • Tidur yang cukup, semakin bertambah usia saya merasakan tidur sebagai penyembuh tubuh. Sekarang saya mengubah jam tidur untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Dengan tidur selama 7-8 jam setiap hari, tubuh saya terasa lebih sehat. Dahulu jam tidur saya berantakan, efeknya saya gampang terkena vertigo. Begitu mengubah jam tidur lebih baik, saya tidak lagi merasakan vertigo.
  • Mengelola pikiran agar tidak stres, dengan meditasi, bagi yang muslim dengan memperbanyak dzikir. Bahkan kita juga bisa menikmati alam sendiri atau berdua, bersama pasangan, teman yang satu frekwensi. 
Sediakan waktu
untuk healing ke alam

Sayangi diri kita dengan menjauhi lingkungan yang toxic, agar kesehatan mental terjaga. Sekarang pun saya sudah membatasi melihat sosial media dengan memilih konten yang positif saja. Pikiran yang merdeka dari hal negatif mampu mengembangkan potensi diri kita secara optimal. 

Tidak apa-apa memiliki jumlah teman yang sedikit. Sepertinya hal umum ketika usia makin tua, pertemanan akan semakin menciut. Namun teman yang sedikit ini bisa jadi lebih erat, bisa saling suport, menjadi teman bahkan saat kita sedang mengalami kesusahan. Sekian curhat saya, terima kasih sudah berkenan membaca. Wassalamualaikum.
Reading Time: