Review Film Passangers, Migrasi Koloni Dalam Homestead II - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Senin, 09 Januari 2017

Review Film Passangers, Migrasi Koloni Dalam Homestead II


Assalamu'alaikum. Jelang akhir tahun kemarin saya dan paksuami nobar film seru. Pengen dong bikin Review Film Passangers, Migrasi Koloni di Homestead II. Apalagi film dengan durasi 2 jam 15 menit itu begitu menarik, meski pemainnya hanya segelintir.

Nah, penasaran kan, gimana sih menariknya film dengan pemain tak lebih dari hitungan jari tangan?


Yuk, saya ajak melongok Starship Avalon yang membawa 5.000 penumpang, dengan awak kapal sebanyak 250 orang. Semuanya masih terlelap dalam kapsul hibernasi yang akan terbangun 120 tahun kemudian. 



Sinopsis Film Passengers :

Pesawat ruang angkasa yang bernama Starship Avalon tengah melakukan perjalanan panjang. Avalon akan melakukan perjalanan panjang sampai 120 tahun. Rencananya Avalon akan mendarat di sebuah koloni Homestead II. Koloni yang sudah dipersiapkan untuk menjadi tempat mereka tinggal. Ada perawat, dokter, model, hingga montir dan guru.

Jim Preston (Chris Pratt) dan Aurora Lane (Jennifer Lawrence) menjadi penumpang Avalon yang terbangun 90 tahun lebih awal. Dalam kapal yang luas dan memiliki banyak ruang, mereka menemui masalah yang mesti diselesaikan bersama. 

Reveiw Film Passengers ala hidayah-art :

Film yang mengangkat tema sci-fi dan petualangan luar angkasa lumayan banyak. Beberapa di antaranya mampu memukau penonton. Seperti Gravity dengan dua aktor berkelas si cantik Julia Roberts dan abang George Clooney. Demikian juga dengan Interstellar yang menampilkan Matthew McConaughey dan Anne Hathaway. 

Akhir tahun 2016 aktor yang sering bermain dalam film komedi, Cris Pratt main dalam film Passengers. Semula agak heran juga dengan peran baru bagi Chris Patt. Apa iya si Patt ini mampu menjadi ilmuwan? Hmm, itu bayangan saya sih. Namanya juga film luar angkasa, pasti lah orang dengan bidang keilmuan khusus yang berada di dalamnya.

Nah, film Passengers menceritakan tentang perjalanan pesawat Avalon sepanjang 120 tahun. Semua penumpang, awak pesawat, serta kapten dan crew masih tertidur dalam kapsul hibernasi. Rencananya kapten yang diperankan oleh Andy Garcia beserta crew kabin dan awal pesawat akan terbangun 40 tahun lebih awal.

Karena guncangan saat tabrakan dengan meteor, mengakibatkan sistem kapal rusak. Salah satu akibatnya adalah kapsul milih Jim Preston yang bernomer 1498 rusak. Kegagalan sistem dalam kapsul hibernasi, membuat Jim terbangun dari tidur 90 tahun lebih awal.

Tentu saja Awal mula Jim jadi frustasi, putus asa, hingga bersemangat untuk memperbaiki kembali kapsul hibernasinya. Namun semua usahanya tak membuahkan hasil. Ia pun tertarik mengamati setiap kapsul yang memiliki data penumpang di bagian luarnya. Jim sendiri seorang montir, yang yakin bahwa keahliannya sangat dibutuhkan di Homestead II.

Ketertarikannya pada satu kapsul dengan data diri seorang penulis yang cantik dan smart, membuat ia mengambil keputusan. Bila ia akan menanti sepanjang 90 tahun sisa usianya, mesti ada seorang gadis smart bersamanya.

Keputusan yang semula menjadi semangat baru bagi Jim, namun tidak untuk Aurora Lane. Penulis yang meninggalkan semua kesuksesannya karena merasa bosan dan ingin berbuat lebih. Ia ingin mengisahkan kehidupan di Homestead II kepada generasi berikutnya. 




Dalam film ini, Chriss Patt dan Jennifer Lawrence mampu menciptkan chemistry yang kuat. Keduanya tampak enjoy memainkan peran pada setiap situasi. Karakter Jim yang kuat dalam akting komedinya, menjadi menarik di film ini. Ada perubahan gesture, mimik muka, seperti marah, frustasi, geli, sedih, yang mampu ia tampilkan. Telebih film ini tak memiliki banyak pemeran pembantu. Hanya ada dua tokoh utama, seorang pemeran pembantu, yaitu Arthur. Bartender yang ternyata adalah robot. Diperankan sangat memukau oleh Michael Sheen.



Sayangnya aksi penyelematan Avalon dari bahaya meledak kurang dimaksimalkan dalam plot cerita. Saya masih merasa biasa aja, saat Jim berusaha membuka pintu yang menyumbat mesin dari luar angkasa. Saya kok yakin, film ini akan happy ending bagi Jim dan Aurora. 

Atau gravitasi yang berulang kali muncul, namun segera pulih seperti semual. Mungkin film ini mampu menarik penonton dari trailer saat kehilangan gravitasi? Entah lah, meski sangat menarik juga saat Aurora berada dalam kolam renang ketika hal itu terjadi.

Tapiii, selama nonton film ini bareng paksuami, kami sangat menikmatinya. Adegan lucu, yang menerbitkan tawa geli sesekali muncul. Mungkin karena pemeran utamanya selama ini merupakan aktor komedi. 

Atau komentar si Gus, kepala geladak AVALON yang terbangun dari kapsul 89 tahun lebih cepat.

"Siapa yang menanam pohon di kapalku?"

Jadi, nonton film petualangan angkasa luar tak selamanya bikin kening mengernyit. Karena bagi saya, film ini kisah romantis yang mendebarkan juga. 

Untung aja anak-anak yang ikut kami nobar film lain siang itu. Jadi saya dan paksuami aman aja pacaran, #eh. Maksudnya kami aman aja nonton si Chris dan Jennifer pacaran dalam film tersebut. Bener deh, film ini nggak layak nonton untuk anak di bawah 17 tahun. Meski ada sensor film, tetap aja pedekate yang dilakukan si Chris bikin hati ikut berdebar.




Akhir tahun yang menyenangkan bisa nobar film ini bareng paksuami. Akhir tahun kami memang nggak keluar kota. Rencananya cuma nobar aja bareng anak-anak dalam satu gedung bioskop dengan film berbeda. Trus makan-makan deh berempat. Dan meski telat, saya udah bikin review film Passengers, Migrasi koloni dalam Homestead II. Mungkin film ini udah nggak tayang lagi di bioskop. Cuma sayang aja kalo saya gagal menuliskannya di sini. Okee, sampai jumpa dalam review film lain ya. Wassalamualaikum. 

9 komentar:

  1. Lebih baik telat daripada nggak bikin review film sama sekali yo, Mbak. Hahaha.
    Etapi, ada adegan gitu-gitunya ya? Wah wah wah, jadi penisirin. Wkwkwkwkwk sayang ya udah nggak tayang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, udah selesai kayaknya. Coba aja tunggu videonya muncul di internet

      Hapus
  2. Film luar ide nya brilian, dan canggih teknologi nya yaa mba..keren bisa jadi film seperti ini

    BalasHapus
  3. Sebenernya aki ga terlalu suka film bergenre sci fi mbak tp sejak nonton thrilernya kmr kok jd penasaran apalagi abis baca review ini

    BalasHapus
  4. Waaah.... seru.. jadi penasaran.

    sama kek Mba Muna, aku juga kurang suka nonton film Sci-fi, lbh suka baca novelnya. suamiku yang suka banget ;)

    BalasHapus
  5. Romantis komedi dibalut petualangan luar angkasa ya mbak, menarik juga ☺

    BalasHapus
  6. wah, unik ceritanya ya, mba. ga kebayang kalau terbangun puluhan tahun lebih awal dibanding yang lain. Kalau aku pasti bingung mau ngapain. :D penasaran sama endingnya.

    BalasHapus
  7. asyik ya akhir tahun nobar mbak...aku akhir tahun juga engga kemana2..ceritanya bagus ya

    BalasHapus
  8. Hiks...aq lumuten sudah tiga bulan ndak nonton mtix ku nganggur :(

    BalasHapus