Maret 02, 2020
BY Hidayah Sulistyowati
28 Comments
Persiapan Teknis Penyelenggaraan Haji Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah

Assalamualaikum Sahabat. Sebelumnya saya ingin bertanya, sejauh mana kalian tahu tentang biaya operasional penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia? Bagaimana proses penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari setoran awal, pelunasan BIPIH, manasik, hingga masuk asrama haji?
Tidak semua orang bisa mengetahui proses penyelenggaraan ibadah haji. Saya ingin bercerita ketika tahun 2014 melaksanakan ibadah haji bersama suami. Saya beruntung sepupu kerja di bagian urusan haji kota tempat saya tinggal. Jadi ketika calon jemaah haji lain belum tahu kabar tentang porsi keberangkatan, saya udah tahu lebih dulu.
Bahkan saya sudah ikut manasik (bimbingan haji) sejak dua tahun sebelumnya. Kebetulan sepupu ini punya kenalan ustad yang mengadakan manasik di masjid dekat rumahnya. Butuh effort sih ikut manasik ini karena diadakan setiap hari Minggu setelah shalat Isya. Sementara hari Minggu kan identik dengan acara keluarga. Jadi sering menolak datang ke acara yang nggak penting banget kalo udah jelang maghrib.
Karena dari pembicaraan kenalan, kerabat, teman yang udah pernah berangkat haji, dibutuhkan ilmu yang benar untuk bekal ke tanah suci. Seperti yang dituturkan oleh salah seorang pembicara, berangkat haji nggak hanya urusan duit. Namun juga butuh fisik dan bekal ilmu agama yang benar.
Tidak semua orang bisa mengetahui proses penyelenggaraan ibadah haji. Saya ingin bercerita ketika tahun 2014 melaksanakan ibadah haji bersama suami. Saya beruntung sepupu kerja di bagian urusan haji kota tempat saya tinggal. Jadi ketika calon jemaah haji lain belum tahu kabar tentang porsi keberangkatan, saya udah tahu lebih dulu.
Bahkan saya sudah ikut manasik (bimbingan haji) sejak dua tahun sebelumnya. Kebetulan sepupu ini punya kenalan ustad yang mengadakan manasik di masjid dekat rumahnya. Butuh effort sih ikut manasik ini karena diadakan setiap hari Minggu setelah shalat Isya. Sementara hari Minggu kan identik dengan acara keluarga. Jadi sering menolak datang ke acara yang nggak penting banget kalo udah jelang maghrib.
Karena dari pembicaraan kenalan, kerabat, teman yang udah pernah berangkat haji, dibutuhkan ilmu yang benar untuk bekal ke tanah suci. Seperti yang dituturkan oleh salah seorang pembicara, berangkat haji nggak hanya urusan duit. Namun juga butuh fisik dan bekal ilmu agama yang benar.
Hadir di Rakor Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Bersyukur selama tiga hari, yaitu mulai tanggal 25 - 27 Februari 2020 saya bersama empat blogger yang tinggal di Semarang dan sekitarnya diajak hadir dalam Rapat Koordinasi Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah dari Kanwil Kemenag Jawa Tengah.
Hari pertama diisi dengan materi Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh, juga persiapan penyelenggaraan Operasional Haji 1441H/2020M. Untuk hari kedua materi Kebijakan Pembinaan Ibadah Haji Reguler, Teknis Pelaksanaan Pendaftaran, Pembatalan, Pelunasan Haji Reguler, Pelimpahan Porsi, Pengkloteran dan Dokumen Jamaah Haji sesuai dengan regulasi terbaru.
Kegiatan hari kedua dilanjutkan sore hari dengan materi Dukungan Jaringan Siskohat dan Anggaran Operasional PKOH pada Penyelenggaraan Haji Embarkasi dan Kabupaten/Kota, lantas malam harinya dengan materi Pedoman Operasional Kelompok Bimbingan, PPIU, dan Haji Khusus sesuai Regulasi Terbaru.
Untuk hari ketiga yang juga hari terakhir, disampaikan materi Dukungan Management dan Anggaran dalam Penyelenggaraan Haji di Jawa Tengah.
Acara yang padat bergizi menurut saya dan selalu berakhir hinggal malam ini, mampu membuka mata dan mencerahkan. Ternyata banyak info yang belum diketahui masyarakat, khususnya calon jemaah haji.
Saya juga melihat gimana semangatnya peserta dari seluruh Kota/Kabupaten perwakilan Kanwil Kemanag di Provinsi Jateng yang hadir. Semangat yang positif dan menular pada diri saya untuk mendengarkan dengan tekun. Sembari share juga ke media sosial beberapa info penting untuk teman saya di dunai maya.
Karena saya pernah menikmati fasilitas dari petugas haji, jadi merasakan gimana sibuk dan susahnya mereka mengatur jemaah haji Indonesia. Tidak mudah memang mengakomodasi seluruh keinginan jemaah haji. Mengurus kebutuhan jemaah dari tanah air, mengelola bus antar kota, menyiapkan pesawat, bus Shalawat di tanah suci, Boks makanan, Hotel, maktab, dan kesehatan.
Saat itu kami jemaah haji kloter 17 dari Embarkasi SOC, merasa puas dan bersyukur dengan pelayanan dari petugas haji. Baik saat berada di tanah air maupun selama di Arah Saudi.
Narasumber dari praktisi serta pakar di bidang masing-masing, yaitu :
Prof. DR. H. Nizar Ali sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama RI
MA, H. Khoirizi S.Sos., MM sebagai Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI
Drs. H. Ahyani, M.S.I sebagai Pelaksana Tugas Kakannwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Drs. H. Muh. Saidun, M.Ag sebagai Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
H. Ahmadi, S.Ag sebagai Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji dan Umrah pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Drs. H. Zaenal Fattah sebagai Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Drs. H. Muhammad Syafiq sebagai Kepala Seksi Akomodasi, Transportasi dan Perlengkapan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
H. Abdul Djalil, S.Kom, MSi sebagai Kepala Seksi Pengelolaan Keuangan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
H. Fitriyanto, S.Ag,M.PdI sebagai Kepala Seksi Sistem Informasi Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
Dulu calon jemaah setor BPIH ke rekening Kementerian Agama. Sekarang tidak begitu lagi. Setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji disetor ke BPKH.
Sekarang juga ada dua jenis penyebutan, yaitu BPIH kepanjangannya Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. Definisinya adalah sejumlah dana yang digunakan untuk operasional ibadah haji.
Sementara Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), definisinya adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh warga negara yang akan menunaikan ibadah haji.
Besaran BPIH ditetapkan oleh Presiden paling lama 30 hari setelah usulan BPIH mendapatkan persetujuan dari DPR RI. BPIH bersumber dari Bipih, Nilai Manfaat, Dana Efisiensi, dan/atau sumber lain yang sah ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri setelah mendapat persetujuan DPR RI.
BPIH digunakan untuk membiayai komponen utama anggaran operasional haji, seperti penerbangan, pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi, pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Perlindungan, Pelayanan di Embarkasi, Keimigrasian, Premi Asuransi & Perlindungan lainya, biaya hidup (living cost), pembinaan jemaah haji dan tanah air dan Arab Saudi, pelayanan umum baik di dalam negeri dan di Arab Saudi, serta pengelolaan BPIH.
Prof. DR. H. Nizal Ali selaku Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama RI menjelaskan dalam slide presentasi tentang berbagai kemajuan penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Seperti perkembangan IKJHI (Index Kepuasan Jemaah Haji Indonesia) dari tahun 2014 sampai tahun 2019 yang menunjukkan hasil memuaskan yakni dari 81,52% meningkat menjadi 85,91%.
Sementara itu perlu kalian tahu tentang alur dari perlengkapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1441 H atau 2020 M :
Adapun rencana perjalanan haji dimulai dari jemaah haji masuk asrama haji pada tanggal 25 Juni 2020. Dan nantinya pada tanggal 05 September 2020 jemaah akan kembali ke tanah air.
Sebagai orang yang pernah menikmati fasilitas pelayanan dari pemerintah saat ibadah haji tahun 2014, saya dan suami merasa puas. Sungguh kami merasa beruntung bisa berangkat haji dengan inovasi yang terbaik pada saat itu.
Nah, bagaimana inovasi yang dilakukan oleh Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk tahun 2020 ini?
Prof. DR. H. Nizar Ali menjelaskan ada 10 inovasi yang terbaru ini adalah :
- Kloter Berbasih Wilayah
Ada penyusunan pramanifes kloter dilakukan sedini mungkin untuk mengefektifkan bimbingan manasik di Kecamatan. Karena untuk pembagian regu dan rombongan memang berbasis di wilayah ini.
- Respon Darurat
Tentu bakal ada penyiapan respon tanggap darurat di Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina) sebagai bagian dari prosedur Pusat Krisis dnegan melibatkan Muassasah.
SOP manajemen mitigasi saat ada bencana dengan integrasi atau mengkombinasikan alokasi petugas Armuzna (219), menjadi petugas pendukung dnegan rekrutimen bersama petugas pendukung yang memenuhi syarat (yaitu kompetensi, syarat masuk, tes masuk).
- Pelayanan Terpadu dan Sistem Pelaporan
Mengefektifkan Pelayanan Terpadu di tingakt Daker (daerah kerja), terutama Daker Makkah dan Madinah.
Penyempurnaan sistem pelaporan berbasis aplikasi mobile untuk laporan kloter dan pelayanan petugas yang terintegrasi dengan Siskohat.
- Penambahan Konsumsi
Penambahan konsumsi pada masa peak season yaitu 3 hari sebelum dan 2 hari setelah Armuzna dnegan model makanan siap saji.
- Manasik Sepanjang Tahun
Pelaksanaan program inisiasi manasik sepanjang tahun bagi jemaah untuk menambah pengetahuan manasik haji. Wah senangnya bisa mendapatkan waktu yang panjang untuk info seputar ibadah, dari rukun, sunnah, dan wajib haji. Juga tentunya hal penting lainnya untuk diketahui oleh jemaah.
Manasik jemaah lansia, uzur, dan sakit diadakan tersendiri.
- Efisiensi proses Visa
Efisiensi proses visa dengan verifikasi dan visa request dilakukan di Kanwil. Paspor tidak perlu dikirim ke pusat jadi lebih praktis.
- Penomoran Maktab
Diharapkan nomor maktaf di Armuzna disesuaikan dnegan nomer maktab di Makkah yang berbasis zonasi.
- Penyusunan Regulasi
Adanya percepatan penyusunan regulasi teknis karena sudah terbitnya UU No. 8 Tahun 2019 tentang PIHU.
- Non-Teller dan Non-Tunai
Mengefektifkan pembayaran non teller untuk pelunasan haji. Apalagi sekarang semua transaksi keuangan bisa dilakukan secara online, dengan mobile banking ataupun via transfer antar bank.
Inovasi terbaru tentang penyediaan living cost yang tidak lagi diberikan dalam bentuk tunai. Rencananya akan diberikan dalam bentuk kartu debit sekaligus menjadi kartu identitas jemaah dan sebagai sarana transaksi. Namun sepertinya inovasi ini bakal ditunda pelaksanaanya karena masih banyak jemaah berusia lansia yang tidak akrab dengan transaksi non tunai.
- Perbaikan Proses Badal dan Safari Wukuf
Penyusunan prosedur dan regulasi bersama antara Kemenag dan Kemenkes untuk kesejahteraan jemaah selama Armuzna.
Dengan 10 inovasi Haji diharapkan penyelenggaraan ibadah Haji dapat lebih meningkatkan indeks kepuasan jemaah. Mungkin kalian bisa ikut share juga, tentang 10 Inovasi Haji ini untuk informasi bagi saudara, orang tua, ataupun teman yang masih dalam daftar antrian berangkat haji.
Terima kasih pada Kanwil Kemenag Jawa Tengah atas undangannya untuk hadir dalam Rakor Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama. Terima kasih juga pada Bapak Dony yang sudah memberikan kesempatan untuk kami, hingga mendapatkan info terkini seputar penyelenggaraan ibadah haji.
Semoga adanya kerjasama media dari blogger dengan Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah ini, bisa memberikan banyak manfaat untuk semua pihak. Wassalamualaikum.
Kegiatan hari kedua dilanjutkan sore hari dengan materi Dukungan Jaringan Siskohat dan Anggaran Operasional PKOH pada Penyelenggaraan Haji Embarkasi dan Kabupaten/Kota, lantas malam harinya dengan materi Pedoman Operasional Kelompok Bimbingan, PPIU, dan Haji Khusus sesuai Regulasi Terbaru.
Untuk hari ketiga yang juga hari terakhir, disampaikan materi Dukungan Management dan Anggaran dalam Penyelenggaraan Haji di Jawa Tengah.
Acara yang padat bergizi menurut saya dan selalu berakhir hinggal malam ini, mampu membuka mata dan mencerahkan. Ternyata banyak info yang belum diketahui masyarakat, khususnya calon jemaah haji.
Saya juga melihat gimana semangatnya peserta dari seluruh Kota/Kabupaten perwakilan Kanwil Kemanag di Provinsi Jateng yang hadir. Semangat yang positif dan menular pada diri saya untuk mendengarkan dengan tekun. Sembari share juga ke media sosial beberapa info penting untuk teman saya di dunai maya.

Karena saya pernah menikmati fasilitas dari petugas haji, jadi merasakan gimana sibuk dan susahnya mereka mengatur jemaah haji Indonesia. Tidak mudah memang mengakomodasi seluruh keinginan jemaah haji. Mengurus kebutuhan jemaah dari tanah air, mengelola bus antar kota, menyiapkan pesawat, bus Shalawat di tanah suci, Boks makanan, Hotel, maktab, dan kesehatan.
Saat itu kami jemaah haji kloter 17 dari Embarkasi SOC, merasa puas dan bersyukur dengan pelayanan dari petugas haji. Baik saat berada di tanah air maupun selama di Arah Saudi.
Sharing Seputar Teknis Pelaksanaan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Selama tiga hari di Griya Persada Bandungan, beberapa pakar dan praktisi memberikan informasi yang wajib diketahui petugas dari perwakilan Kota/Kabupaten yang hadir. Bahkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah pun hadir untuk sharing materi.
Narasumber dari praktisi serta pakar di bidang masing-masing, yaitu :
Prof. DR. H. Nizar Ali sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama RI
MA, H. Khoirizi S.Sos., MM sebagai Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI
Drs. H. Ahyani, M.S.I sebagai Pelaksana Tugas Kakannwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Drs. H. Muh. Saidun, M.Ag sebagai Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
H. Ahmadi, S.Ag sebagai Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji dan Umrah pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Drs. H. Zaenal Fattah sebagai Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Drs. H. Muhammad Syafiq sebagai Kepala Seksi Akomodasi, Transportasi dan Perlengkapan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
H. Abdul Djalil, S.Kom, MSi sebagai Kepala Seksi Pengelolaan Keuangan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
H. Fitriyanto, S.Ag,M.PdI sebagai Kepala Seksi Sistem Informasi Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
Tentang Biaya Operasional Ibadah Haji
Dulu calon jemaah setor BPIH ke rekening Kementerian Agama. Sekarang tidak begitu lagi. Setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji disetor ke BPKH.
Sekarang juga ada dua jenis penyebutan, yaitu BPIH kepanjangannya Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. Definisinya adalah sejumlah dana yang digunakan untuk operasional ibadah haji.
Sementara Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), definisinya adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh warga negara yang akan menunaikan ibadah haji.

Besaran BPIH ditetapkan oleh Presiden paling lama 30 hari setelah usulan BPIH mendapatkan persetujuan dari DPR RI. BPIH bersumber dari Bipih, Nilai Manfaat, Dana Efisiensi, dan/atau sumber lain yang sah ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri setelah mendapat persetujuan DPR RI.
BPIH digunakan untuk membiayai komponen utama anggaran operasional haji, seperti penerbangan, pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi, pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Perlindungan, Pelayanan di Embarkasi, Keimigrasian, Premi Asuransi & Perlindungan lainya, biaya hidup (living cost), pembinaan jemaah haji dan tanah air dan Arab Saudi, pelayanan umum baik di dalam negeri dan di Arab Saudi, serta pengelolaan BPIH.
Prof. DR. H. Nizal Ali selaku Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama RI menjelaskan dalam slide presentasi tentang berbagai kemajuan penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Seperti perkembangan IKJHI (Index Kepuasan Jemaah Haji Indonesia) dari tahun 2014 sampai tahun 2019 yang menunjukkan hasil memuaskan yakni dari 81,52% meningkat menjadi 85,91%.
Sementara itu perlu kalian tahu tentang alur dari perlengkapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1441 H atau 2020 M :

Adapun rencana perjalanan haji dimulai dari jemaah haji masuk asrama haji pada tanggal 25 Juni 2020. Dan nantinya pada tanggal 05 September 2020 jemaah akan kembali ke tanah air.

Nah, bagaimana inovasi yang dilakukan oleh Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk tahun 2020 ini?
Prof. DR. H. Nizar Ali menjelaskan ada 10 inovasi yang terbaru ini adalah :

Ada penyusunan pramanifes kloter dilakukan sedini mungkin untuk mengefektifkan bimbingan manasik di Kecamatan. Karena untuk pembagian regu dan rombongan memang berbasis di wilayah ini.
- Respon Darurat
Tentu bakal ada penyiapan respon tanggap darurat di Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina) sebagai bagian dari prosedur Pusat Krisis dnegan melibatkan Muassasah.
SOP manajemen mitigasi saat ada bencana dengan integrasi atau mengkombinasikan alokasi petugas Armuzna (219), menjadi petugas pendukung dnegan rekrutimen bersama petugas pendukung yang memenuhi syarat (yaitu kompetensi, syarat masuk, tes masuk).
- Pelayanan Terpadu dan Sistem Pelaporan
Mengefektifkan Pelayanan Terpadu di tingakt Daker (daerah kerja), terutama Daker Makkah dan Madinah.
Penyempurnaan sistem pelaporan berbasis aplikasi mobile untuk laporan kloter dan pelayanan petugas yang terintegrasi dengan Siskohat.
- Penambahan Konsumsi
Penambahan konsumsi pada masa peak season yaitu 3 hari sebelum dan 2 hari setelah Armuzna dnegan model makanan siap saji.
- Manasik Sepanjang Tahun
Pelaksanaan program inisiasi manasik sepanjang tahun bagi jemaah untuk menambah pengetahuan manasik haji. Wah senangnya bisa mendapatkan waktu yang panjang untuk info seputar ibadah, dari rukun, sunnah, dan wajib haji. Juga tentunya hal penting lainnya untuk diketahui oleh jemaah.
Manasik jemaah lansia, uzur, dan sakit diadakan tersendiri.
- Efisiensi proses Visa
Efisiensi proses visa dengan verifikasi dan visa request dilakukan di Kanwil. Paspor tidak perlu dikirim ke pusat jadi lebih praktis.
- Penomoran Maktab
Diharapkan nomor maktaf di Armuzna disesuaikan dnegan nomer maktab di Makkah yang berbasis zonasi.
- Penyusunan Regulasi
Adanya percepatan penyusunan regulasi teknis karena sudah terbitnya UU No. 8 Tahun 2019 tentang PIHU.
- Non-Teller dan Non-Tunai
Mengefektifkan pembayaran non teller untuk pelunasan haji. Apalagi sekarang semua transaksi keuangan bisa dilakukan secara online, dengan mobile banking ataupun via transfer antar bank.
Inovasi terbaru tentang penyediaan living cost yang tidak lagi diberikan dalam bentuk tunai. Rencananya akan diberikan dalam bentuk kartu debit sekaligus menjadi kartu identitas jemaah dan sebagai sarana transaksi. Namun sepertinya inovasi ini bakal ditunda pelaksanaanya karena masih banyak jemaah berusia lansia yang tidak akrab dengan transaksi non tunai.
- Perbaikan Proses Badal dan Safari Wukuf
Penyusunan prosedur dan regulasi bersama antara Kemenag dan Kemenkes untuk kesejahteraan jemaah selama Armuzna.
Dengan 10 inovasi Haji diharapkan penyelenggaraan ibadah Haji dapat lebih meningkatkan indeks kepuasan jemaah. Mungkin kalian bisa ikut share juga, tentang 10 Inovasi Haji ini untuk informasi bagi saudara, orang tua, ataupun teman yang masih dalam daftar antrian berangkat haji.
Terima kasih pada Kanwil Kemenag Jawa Tengah atas undangannya untuk hadir dalam Rakor Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama. Terima kasih juga pada Bapak Dony yang sudah memberikan kesempatan untuk kami, hingga mendapatkan info terkini seputar penyelenggaraan ibadah haji.
Semoga adanya kerjasama media dari blogger dengan Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah ini, bisa memberikan banyak manfaat untuk semua pihak. Wassalamualaikum.