Ngapain Aja di Tanah Lot dan Pura Danu Beratan, Wisata di Bali Yang Nggak Pernah Membosankan - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Rabu, 08 November 2023

Ngapain Aja di Tanah Lot dan Pura Danu Beratan, Wisata di Bali Yang Nggak Pernah Membosankan



Assalamualaikum. Halo apa kabarnya, semoga kita semua dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Kembali saya akan menceritakan pengalaman family trip di Pulau Bali lalu. Kalo sebelumnya saya tuliskan perjalanan berangkat menggunakan pesawat dan kulineran di Ayam Betutu Bandara Ngurah Rai Bali. Kali ini saya ingin cerita wisata di Tanah Lot dan Pura Danu Beratan.

Pura Ulun Danu Beratan
Pura Ulun Danu Beratan

Sejak jauh hari, adik bungsu kami yang udah bikin itinerary menuturkan kalo hari kedua kami akan menuju Tanah Lot dan Pura Danu Beratan. Terakhir ke Tanah Lot saat anak saya masih kecil dan pergi ngajakin keluarga saya. Ada orang tua, juga adik-adik saya. Suami ngajakin kami road trip Jawa Bali kala itu. Meski lelah tapi seru dan terbayar dengan kebahagiaan yang terpancar di wajah keluarga saya. 

Tanah Lot Yang Tetap Memukau, Jajan Klepon Bali

Rupanya setelah sekian lama, wajah Tanah Lot udah berubah banyak. Untuk akses menuju bibir pantai yang terdapat karang dan bebatuan, serta goa dengan ular di dalamnya, kemarin nggak boleh dikunjungi. Jadi kami serombongan juga wisatawan lainnya hanya mengeksplor kawasan dekat pagar yang jaraknya lumayan jauh dari bibir pantai. Demi keamanan wisatawan tentu harus mengikuti aturan ya.

Memang saat itu ombak sangat besar hingga mampu mencapai pengunjung yang sedang foto-foto di dekat pagar. Padahal posisinya cukup jauh dari laut dan berada di ketinggian. Wahhh kami langsung lari menjauh dari pagar kalo nggak ingin kena cipratan ombak yang cukup besar itu.


Namun meski nggak bisa melipir ke bibir pantai dan bermain air, tidak masalah. Berdiri di dekat pagar dan berpose syantik juga seru. Karena banyaknya pengunjung antrian foto dengan pemandangan laut Bali mesti dilakukan yagesyaa, ha-ha-ha.

Maaf kalo foto yang dipamerkan di sini cukup mengundang mual pembaca. Maklum deh lama nggak traveling sekeluarga besar jadi kan begitu bisa jalan bareng pengennya foto foto terus.




Oia saat menuju kawasan Tanah Lot, driver kami menawarkan jajan kue klepon yang ada di pinggir jalan. Semula kami enggan menerima tawaran itu. Apa keistimewaan kue klepon di Bali? Namun salah seorang dari kami justru penasaran.

"Coba aja beli 5 atau 6 bungkus, sama nggak dengan yang ada di Jawa,"

Begitu driver memberikan beberapa bungkus, kami segera membuka dan melihat isiannya. Dalam satu kemasan daun yang terdiri dari satu lembar ini terdapat 5 butir klepon. 


Rasanya khas dengan aroma wangi daun pandan. Untuk aromanya ini yang menyolok, beda dengan klepon di Jawa yang aroma daun pandannya tidak sekuat ini. Nah kalo warna hijaunya didapat dari daun suji hingga nampak gonjreng warnanya.

Kalo rasanya sih mirip, cuma kelenturan kulitnya yang membedakan dengan klepon di Jawa. Klepon di Bali ini untuk kulitnya lebih lentur dan tipis. Kata pak driver juga, isiannya itu gula merah cair. Bukan seperti di Jawa yang menggunakan gula merah sisir. 

Untuk harga masih mirip lah ya dengan klepon di Jawa. Kemarin satu bungkus itu dihargai 4 ribuan dan isinya ada 5. Nah di Tanah Lot juga ada penjual klepon. Kami bertemu penjual klepon saat akan menuju pintu keluar. Di sini satu porsi harganya 5 ribu. 

Penjual klepon di Tanah Lot


Kalo kalian berkunjung ke Tanah Lot wajib nih jajan klepon Bali yang khas dengan aroma wangi daun pandan. Setidaknya menyicipi kuliner lokal dan membantu perekonomian warganya.

Berkunjung ke Tanah Lot juga bisa belanja oleh-oleh produk kreativitas warga lokal. Lengkap banget, dari topi lebar agar aman dari sinar matahari yang terik, atau udeng. Udeng yaitu penutup kepala yang biasa digunakan oleh laki-laki dewasa dan anak-anak saat ada upacara keagamaan di Bali. Namun wisatawan pun bisa juga mengenakannya untuk properti foto seperti suami dan ponakan. Harga topi lebar dan udeng sama yaitu 25k. 

Beli topi dan udeng
Kami jajan topi dan udeng 😂


Tiket masuk ke Tanah Lot ini untuk wisatawan domestik dewasa sebesar 20k dan anak-anak adalah 15k. Kalo wisatawan asing sekitar 60k dan 30k untuk anak-anak.

Fasilitas toilet di kawasan wisata ini cukup banyak baik yang dikelola oleh Taman Wisata Tanah Lot maupun perorangan. Jadi kalo ketemu tempat makan atau warung gitu, bagian belakang atau sampingnya akan menyediakan toilet. Toiletnya cukup bersih dengan air yang melimpah dan bersih.


Cantiknya Pura Ulun Danu Beratan

Foto di depan danau


Selepas dari Tanah Lot, kami melanjutkan perjalanan di Pura Ulun Danu Beratan. Tempat pemujaan atau sembahyang umat Hindu yang terbesar di Bali ini juga menjadi tempat wisatawan yang sangat terkenal.

Pura Ulun Danu Beratan ini terletak di ketinggian, di kelilingi perbukitan sehingga sesekali pun kabut turun dan menutup jarak pandang ke arah danau. Yang menjadikan pura ini sangat disukai wisatawan karena tempatnya yang sejuk.


Banyak wisatawan swafoto atau difotoin dengen membawa mata uang 50 ribuan. Karena memang Pura Ulun Danu Beratan ini menjadi ikon di mata uang tersebut. Saya sendiri meski udah dua kali ke tempat syahdu ini, belum pernah foto dengan duit 50 ribuan, hihihii.



Meski saat ke Pura Ulun Danu Beratan bukan weekend, tetap saja wisatawan sangat banyak. Jadi ya kita mesti pintar-pintar aja nyari spot foto yang tidak bocor. Atau bisa juga ikut antrian dengan pengunjung lainnya. Namun bisa juga meminta bantuan kang foto yang ada di lokasi, jadi kita bisa foto cantik tanpa bocor dan nantinya kasih tips seikhlasnya.

Kalo ini difotoin adik kami


Untuk tiket masuk ke danau ini setiap wisatawan dewasa dikenakan biaya masuk 30k dan untuk anak-anak sebesar 20k. Tiket parkir kemarin kami bayar 5k. 

Kalo kalian pecinta wisata air, bisa loh coba permainan yang seru seperti naik  speed boat, bebek air, dayung banana, dan lainnya. Ada juga kafe bagi yang ingin duduk dan ngopi atau menikmati cemilan sambil memandang danau. Banyak juga toko souvernir untuk dijadikan oleh-oleh bagi keluarga di rumah.

Mengelilingi tempat wisata ini tidak terasa lelah karena pemandangan yang disuguhkan begitu mempesona. Namun bila kalian lelah setelah berjalan-jalan, bisa duduk di beberapa kursi yang tersedia di seluruh lokasi wisata.


Yang menarik para wisatawan terutama manca negara adalah menyewa baju adat Bali. Kalian juga akan didandani seperti layaknya perempuan Bali yang akan menikah dan foto di salah satu pura dengan latar belakang danau yang eksotis karena kabut yang sesekali turun. Saya sendiri cukup senang menyaksikan wisatawan yang tampil cantik dengan pakaian adat serta make up khas perempuan Bali. Bahkan ada pula yang berpasangan mengenakan baju adat Bali ini. 


Pura Ulun Danu Beratan masih terus berbenah dengan memperbarui taman. Saat di sana, saya melihat beberapa pekerja tengah membuat taman serta menanam bunga-bunga cantik untuk memperindah lokasi. 

Berada di tempat wisata satu ini pasti nggak terasa waktu yang berlalu, suasananya, pemandangan yang cantik dari danau, taman, dan ngobrol bersama teman seperjalanan, adalah sebuah keistimewaan. Saya pengen lagi berkunjung ke Pura Ulun Danu Beratan suatu hari nanti kalo traveling ke Bali lagi. Semoga ya, wassalamualaikum.

4 komentar:

  1. Alhamdulillah senang ya mba piknik ke tempat cantik, bersama orang2 tercinta. Klo ponakan ku ngajakin road trip nih, sementara yg tua2 pengennya santai .haha. Terima kasih sharing pengalamannya mba..

    BalasHapus
  2. Juli kemarin saya ke Bali bareng keluarga. Kami juga mengunjungi Pura Ulun Danu dan Tanah Lot, tapi kok saya nggak tau ya mbak kalau ada klepon khas Bali.

    BalasHapus
  3. Duh, jd pengin ke Bali nih. Dulu ke Bali pas zaman SMA ikut study tour. Semenjak itu belum pernah ke Bali lagi.

    BalasHapus
  4. Aku kangen mudik jadinya. Januari rencana ibuku mudik mau ada hajatan besar. Semoga ada kesempatan juga bisa mudik dan main ke tanah lot

    BalasHapus