7 Tips Menemani Keluarga Rawat Inap di Rumah Sakit - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Kamis, 28 Oktober 2021

7 Tips Menemani Keluarga Rawat Inap di Rumah Sakit

 

Assalamualaikum Sobat. Kesehatan itu sangat mahal harganya. Hal ini sangat terasa ketika kamu atau keluarga ada yang tengah sakit. Bahkan mungkin bisa saja kamu atau anggota keluarga ada yang dirawat di rumah sakit. Terasa banget betapa sehat sungguh sebuah kemewahan.


Namun sakit bukan berarti kiamat. Tetap optimis bahwa ada obat untuk setiap penyakit, meski mungkin butuh usaha yang pantang menyerah. 


“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.” (QS. al-Syu’ara/26: 80). Berobat sejatinya hanyalah ikhtiar. Yang menyembuhkan bukanlah obat, namun Allah SWT. 


Nah saya selalu meyakini tentang kutipan ayat Al Quran ini ketika ada anggota keluarga atau diri sendiri yang tengah sakit. Dan tentu juga belajar sabar menerima penyakit. 


Saat suami mendapatkan serangan jantung dan harus masuk ICU. Dari rumah bawa mobil sendiri, saya nemenin di sampingnya. Eh sampai ruang IGD harus masuk ICU untuk menerima tindakan injeksi untuk melonggarkan sumbatan di arteri.



Nabi SAW juga mengajarkan doa ini, “Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah. Engkaulah al-Syaafi (Dzat Yang Maha Menyembuhkan). Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.” (HR. Bukhari  dan Muslim).


Selain itu ada 7 tips yang bisa saya bagikan bila sobat mendapatkan ujian tengah menemani keluarga sakit dirawat di rumah sakit :

1. Pilih Rumah Sakit Yang Menerapkan Protokol Kesehatan

Kondisi pandemi pasti beda dengan sebelumnya, yang bebas aja mau rawat inap. Saya dan suami sampai memundurkan jadwal proses ESWL suami gara-gara virus Covid-19 merebak tahun 2020 lalu. Namun karena kami juga ingin ikhtiar sehat, mau nggak mau akhirnya ke rumah sakit juga untuk perawatan ke dokter.


Dan karena saya yakin kalo rumah sakit tempat kami biasa menggunakan fasilitasnya itu menerapkan prokes ketat, saya nggak parno. Meski ketika duduk menanti di ruang tunggu lumayan parno juga. Penyebabnya saya mendengar info perawat kepada keluarga pasien yang terduga tidak lolos screening kesehatan. Bayangkan aja duduk sebelahan dengan batas jaga jarak semeter, tetap aja deg-degan ya.


2. Daftar Online Atau Cek Ketersediaan Kamar

Karena suami mesti daftar dulu untuk mendapatkan kamar rawat inap dan tindakan ESWL, saya selalu ambil antrian online. Cukup mudah karena ada aplikasinya (kala itu, sekarang diubah dengan daftar via website). Namun bila sakit yang mendadak dan butuh tindakan cepat, bisa langsung ke IGD. Jadi cek di website rumah sakit mana aja yang menerapkan protokol kesehatan.


Saat datang ke rumah sakit, cek juga kelengkapan syarat berobat. Biasanya cukup menunjukkan surat rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat 1. Tapi bisa jadi tiap rumah sakit memiliki aturan yang berbeda soal kelengkapan syarat berobat.


3. Bawa Hygiene Kit 


Melihat kondisi pandemi yang masih belum tahu kapan berakhir, tetap selalu bawa hygiene kit. Seperti hand sanitizer, masker, tisu basah, tisu kering, sabun dalam botol kecil, dan kantong plastik. Kantong plastik itu fungsinya untuk persiapan bila pasien muntah dan masih dalam antrian atau dalam perjalanan menuju rumah sakit.


Jangan menyentuh benda yang tidak penting selama di rumah sakit. Segera cuci tangan, atau bersihkan tangan dengan hand sanitizer bila akan minum atau makan. Usahakan jangan selalu mengusapkan tangan ke bagian muka.


4. Siapkan Perlengkapan Pribadi


Saya udah beberapa kali mengalami kondisi anggota keluarga atau orang tua yang mesti mendapatkan perawatan di rumah sakit. Jadi biasanya saya selalu bawa karpet yang agak tebal yang fungsinya untuk alas duduk atau shalat. Pernah juga karpet ini menjadi alas tidur bila ruang rawat inap tidak menyediakan sofabed.

Selain karpet, beberapa benda penting yang selalu saya bawa adalah peralatan makan bagi penunggu, handuk, baju ganti, peralatan mandi, alat shalat, buku, dan bantal. Anak saya yang sulung malah bawa sleeping bag waktu nemenin bapaknya saat operasi batu ginjal. Yaaah kan ruangannya dingin banget karena penyejuk udara dan posisi tidur di lantai. Jadi tidur dalam sleeping bag itu solusi yang jitu.


5. Bawa Bekal Agar Tubuh Tetap Sehat 

Penting nih agar bawa makan dan minum bagi keluarga pasien yang menemani selama di rumah sakit. Di samping kebersihan makanan terjaga, juga tidak perlu repot mencari kafetaria atau resto selama di rumah sakit.


Tentu saja kamu juga lebih menghemat pengeluaran karena biasanya harga makanan di rumah sakit lebih mahal. Tapi kalo nggak sempat bawa bekal dari rumah, nggak apa-apa sih jajan. Yang penting sebagai penjaga pasien, kamu harus selalu dalam kondisi sehat. Jangan terlambat makan dan minum.


Nah yang tak kalah penting adalah menyiapkan juga multivitamin untuk mendukung aktivitas kamu selama menemani keluarga dirawat inap. Saya biasanya konsumsi multivitamin yang komposisinya lengkap. Saat kamu sedang melakukan aktivitas yang tak biasa, misal olah raga dengan intensitas tinggi, kegiatan outdoor, atau seperti nemenin rawat inap, memang butuh lebih dari sekadar vitamin C. Jaga kesehatan selalu ya Sob.


6. Bergantian Jaga di Rumah Sakit


Usahakan menjaga anggota keluarga dirawat di rumah sakit jangan sendiri. Jadwalkan dengan anggota keluarga yang lain. Kalo pengalaman saya, biasanya ada anggota keluarga yang jaga saat malam hari. Sementara jadwal saya dari pagi sampai sore. 

Maksudnya kamu bergiliran jaga itu agar tidak kelelahan. Jangan sampai si pasien belum sembuh, malah kamu ikutan dirawat gara-gara kelelahan dan jatuh sakit.


7. Bersikap Optimis di Depan Pasien


Hal paling baik untuk kamu lakukan ketika menemani keluarga atau teman rawat inap adalah bersikap positif. Jangan mengeluhkan kondisi kamu di hadapan pasien. Dia sendiri butuh dikuatkan untuk proses kesembuhan. 

Bersikap optimis, pasang wajah ceria dan ajak ngobrol hal di luar perawatan. Usahakan pasien tidak fokus dengan kondisi dirinya. Karena udah ada dokter dan paramedis yang sudah mengajak pasien bicara tentang kesehatannya.


Memang tidak mudah bagi kamu untuk menemani keluarga yang tengah sakit di rumah sakit. Namun percaya lah lebih sulit lagi bagi pasien yang sedang dirawat. Jadi tugas kita sebagai keluarga yang menemani pasien, harus tetap kuat dan bersabar menghadapi kondisi ini.


Saya sendiri mengalami beberapa kali perawatan anggot keluarga, bahkan suami saat kena serangan jantung pada bulan April 2018. 


Alhamdulillah saya selalu bersikap optimis bahwa Allah azza wa jalla sebaik-baiknya yang menyembuhkan. Dan kondisi suami yang udah pasang ring pada bulan Oktober 2018, tetap sehat. Tentu saja dengan selalu menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Semoga sobat selalu diberikan kesehatan, Wassalamualaikum.

23 komentar:

  1. Hemm yang sering menemani keluarga rawat inap di rumah sakit malah sering bingung sendiri mau ngapain sampai mau bolak-balik.

    BalasHapus
  2. Hidup ini penuh dengan ketidak pastian. Kita tak tahu kapan giliran kita, keluarga, atau orang-orang tercinta kita harus di rawat di rumah sakit. Jadi tips-tips di atas sangat berguna. Mengurangi sedikit rasa tidak enak kalau tak bisa disebut panik :)

    BalasHapus
  3. tetap makan minum ini yang kadang disepelekan penunggu pasien di rumah sakit. Apalagi kalau ditambah begadang pula nungguin. Bisa-bisa yang nunggu malah ikut jatuh sakit

    BalasHapus
  4. Terima kasih tipsnya, Mbak. Penting banget dilakukan nih terutama menjaga makan minum dan bergantian jaga, biar nggak gantian sakitnya.

    BalasHapus
  5. Semoga suami Mbak Wati dan keluarga diberi kesehatan sampai nanti ya..
    Ya ampun itu suami nyetir sendiri, Mbak pas serangan jantung...Alhamdulillah lancar dan langsung dapat tindakan ya.
    Memang pas jaga keluarga yang rawat inap kita mesti sehat, karena beneran bisa drop jiwa raga meski kelihatan cuma nunggu yaa.
    Aku merasakan sendiri, kalau anak sakit dan masuk RS..beneran sendiri, ga ada yang gantiin. kArena saat anak-anak kecil Bapaknya kerjanya bukan di Jakarta. Keluarga besarku kami di Kediri dan Madiun. Di Jakarta cuma ada kerabat jauh.
    Itulah mengapa dulu selalu punya ART meski ga pernah yang nginep, karena kalau ada apa-apa ada yang bisa dimintai tolong jaga anak yang satunya:)

    BalasHapus
  6. Jumlah pasien dalam 1 kamar bisa mempengaruhi faktor kenyamanan. Waktu anak saya dirawat, saya merasa kurang nyaman. Karena pasien yang sekamar senang menonton sinetron. Padahal saya gak ngebiasain anak-anaknonton sinetron. :D

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah semoga sehat selalu suaminya ya Mbak.
    Suka duka di rumah sakit itu nyata banget. Dulu di tempat saya tinggal ini anak boleh masuk, jadi kalau ada yg sakit mlah terlihat seperti piknik. Sekarang sudah agak baikan, kalau bukan pasien, anak dilarang masuk. Jadi lebih tertib

    BalasHapus
  8. Setuju banget dengan tipsnya. Kalau tidak ada persiapan, nungguin orang sakit nanti jadi ikutan sakit. Tapi emang alat tempurnya banyak banget kalau jaga keluarga di RS ya. Semoga kita senantiasa sehat.

    BalasHapus
  9. Sepakat sama tips di atas. Kadamg yg jagain orang sakit ga memperhatikan kondisi badan sendiri akhirnya ambruk juga. Makanya harus gantian

    BalasHapus
  10. Turut bersyukur utk kelancaran perawatan suami mbak Wati. Dulu pas anak kedua masih balita, saya lumayan sering nginep di RS. Mana seringnya ga bisa gantian karena kami jauh dr kluarga besar. Malah jg pernah si bocah sakit pas bapaknya lagi kluar pulau. Tapi Puji Tuhan semua menjadi pengalaman berharga. Bersyukur juga sejak covid mulai, si bocah blm pernah nginep RS lagi. Semua kita semua diberi berkah kesehatan ya mbak wati...

    salam hangat

    BalasHapus
  11. semoga kita smeua diberi kesehatan ya, sakit dan menjaga orang sakit itu penuh drama, perlu dinikmati dengan kesabaran. Paling sulit kalau aku menjaga anak-abnak di RS adalah soal makanan dan menjaga anak lain di rumah karena pernah anak masuk RS tapi suami dinas luar kota.

    BalasHapus
  12. Jaga keluarga yang sakit di rumah sakit ini memang melelahkan ya mbak. Tapi mau nggak mau harus banyak persiapan, selain minum vitamin, juga harus tetap optimis di depan pasien. Biar pasiennya tetep semangat dan cepet sembuh.

    BalasHapus
  13. Terimakasih tipsnya mbak, dua tahun lalu saya menemani suami di RS sendirian di luar kota hampir 2 Minggu karena kecelakaan. Rasanya nggak karuan karena kepikiran juga anak di rumah. Tipsnya bener semua mbak, semoga semua lekas sehat yaaa

    BalasHapus
  14. Nah bner harus diperhatikan tipsnya ya mba yg terpenting saat menjaga yg sakit kitanya harus tetep jaga keSehatan jangan terbawa cemas

    Semoga semua selalu sehat2 ya mba

    BalasHapus
  15. Dilema banget ya kalau ada anggota keluarga yang sakit saat pandemi. Apalagi tidak bisa sebebas dulu waktu kunjungnya.

    BalasHapus
  16. Iya mbak, positif thinking ini penting banget ya, gak hanya untuk diri kita sendiri tapi juga pagi yang sakit. Bisa memotivasi kesembuhannya juga karena kita yakin akan kesembuhannya dan pasti yang sakit juga jadi lekas sembuh. Penting banget menerapkan prokes selama pandemi ini ya mbak. Juga mencari RS yang prokesnya terjaga agar kita yang merawat gak ikutan sakit karena terpapar virus. Harus cari RS yang non covid juga ya mbak watiek. Makasih tipsnya ya mbak.

    BalasHapus
  17. Jadi inget dulu saat ponakan yg sakit dan perlu dirawat di RS, juga nerapin tips2 di atas mbak. Shift2an yg jaga iya, jaga prokes iya,

    BalasHapus
  18. Nasehat yang sangat makjleb saat nemenin jaga di RS, " yang sehat juga wajib jaga kesehatan agar tetap sehat", karena memang menemani keluarga yang sedang rawat inap di RS butuh enargi fisik dan psikis, harus jaga hayati dan ahti agar tetap fit. Apalgi di saat pandemi seperti sekarang, kehati-hatian kita wajib double lagi utk jaga kesehatan diri

    BalasHapus
  19. Ikut menjaga kerabat yg sedang dirawat di Rumah Sakit itu lumayan bikin capek ya hehe. Makanya bener kata Mbak nya harus bawa bekel. Selain lebih hemat juga kebersihan makanan yg dibawa terjamin. Dan harus cari RS yg prokes nya ketat biar kita yg sehat ga ikutan sakit. Semoga sehat2 terus semuanya ya.

    BalasHapus
  20. Ini tips yg penting banget. Nunggu orang sakit itu kelihatannya cuma duduk bengong tapi sebenarnya capek banget. Jadi nggak fokus, ada aja yg kelupaan.

    BalasHapus
  21. Waah makasih mbak Tipsnya. Jaga otang di rumah sakit itu kita juga harus sehat ya . Yg sering lupa adalah bersikap optimis, pasang wajah ceria dan ajak ngobrol hal di luar perawatan. Padahal bagus banget ya untuk menguatkan mental pasien.

    BalasHapus
  22. Semoga suaminya sehat terus mba. Jaga orang sakit d rs capek banget, pernah pas anak no 2 sakit, untung hanya 3 hari 2 malam. Moodboasternya cari makanan enak di go food, biar ga stress juga hahahah

    BalasHapus
  23. Sy penasaran dg daftar lewat online. Untuk pasien bpjs di RS apa bs ya mba?
    Semoga suami mba terjaga kesehatannya ya.. Kebayang banget rempongnya kalo urus ini itu sendiri. Heu..

    BalasHapus