New Normal Life, Menuju Kehidupan Produktif dan Aman di Tengah Pandemi Covid-19 - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Rabu, 17 Juni 2020

New Normal Life, Menuju Kehidupan Produktif dan Aman di Tengah Pandemi Covid-19

New Normal Life, Menuju Kehidupan Produktif dan Aman  

New Normal Life

Assalamualaikum Sahabat. Senin tanggal 8 Juni 2020, seperti sore pada hari-hari sebelumnya. Saya duduk sendirian di depan smart TV di rumah, karena suami masih di tempat proyek pekerjaannya. Sementara si bungsu yang learn from home juga di depan laptop dengan tugas dari dosen mata kuliahnya.


Begitu Bapak Achmad Yurianto menerangkan bahwa dia ditemani oleh seorang dokter, saya kaget. Terus terang surprise juga menjumpai dokter perempuan yang mendampingi Bapak Yurianto adalah dr. Reisa Broto Asmoro. Dokter berparas cantik yang memiliki segudang prestasi.

Mata saya yang aslinya ngantuk jadi melek. Saya merasakan perubahan suasana saat menanti siaran pers terkait update informasi Covid-19. 

Alasannya adalah dr. Reisa menyampaikan informasi dengan intonasi yang enak didengar. Bukan bermaksud membandingkan dengan Bapak Yuri, tapi memang kenyataannya demikian. Selama ini saya tertarik menanti info seputar covid. Tapi tiap kali Bapak Yuri menyampaikan informasi selalu bikin saya ngantuk.

Saya memang selalu update info tentang covid-19 dari sumber berita yang valid. Salah satunya adalah duduk mendengarkan uraian dari jubir Gugus Tugas Covid-19. 

Namun ketika informasi disampaikan dengan nada bicara yang monoton, tentu bikin bosan juga. Meski saya tetep aja nonton tayangan ini tapi dari streaming di YouTube bukan di TV Nasional.


Adaptasi Kebiasaan Baru

Udah tahu kan kalo saat ini virus pandemi masih bercokol di negeri ini. Namun pemerintah memiliki pertimbangan bahwa sudah saatnya menggerakkan kembali roda perekonomian agar masyarakat tidak makin terpuruk. Salah satunya dengan mencanangkan masa new normal life, atau adaptasi kebiasaan baru di tengah masyarakat.

New normal life adalah perubahan pola hidup pada situasi pandemi covid-19 dengan adanya kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standard / protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. (diambil dari status dokter Reisa)

Menurut Achmad Yurianto selaku juru bicara pemerintah dalam percepatan penanganan COVID 19, tatanan kehidupan baru dimaknai sebagai kehidupan yang produktif dan aman dari wabah virus corona. 

Seperti yang kalian tahu, berbagai pihak bahkan WHO sekalipun tidak bisa memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir. Bahkan bisa jadi tahun 2021 virus ini mungkin masih ada. Jadi memang kita harus bisa menyesuaikan diri dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.  

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan beberapa syarat sebelum pemerintah menerapkan normal baru, antara lain: memastikan penularan terkendali, sistem kesehatan dalam keadaan baik, jaminan langkah pencegahan di lingkungan kerja, mencegah kasus impor covid, dan memastikan kesadaran dan partisipasi masyarakat. 

Dokter Reisa Broto Asmoro sendiri menjelaskan bahwa new normal life bisa juga diartikan perkantoran, industri, tempat kerja sektor jasa & perdagangan akan diperbolehkan dibuka kembali untuk mendukung keberlangsungan usaha perekonomian negara. Hal ini tentunya HARUS disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dari masyarakat.

New Normal Life

Dengan masih selalu menjaga kebersihan tangan. Seperti tidak menyentuh wajah dengan tangan yang kotor. Tetap mengenakan masker ketika berada di luar rumah. Yang tak kalah penting adalah memastikan penggunaannya dengan benar, yaitu menutup bagian hidung dan mulut. Dan masih harus jaga jarak minimal 1 hingga 2 meter.

Yang tak boleh dilupakan adalah tetap menerapkan Gaya Hidup Sehat seperti pola makan gizi seimbang, minum air mineral yang cukup, rutin berolahraga dan istirahat atau tidur yang cukup dan berkualitas. Jangan pula terlalu memikirkan pandemi hingga mengalami stress yang ujungnya bisa menyebabkan GERD. Ingat kan dengan Surya Saputra yang menderita GERD karena kepikiran dengan pandemi.

New Normal Life Sesuai Kondisi Setiap Daerah

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang tersebar namun memang yang terbanyak ada di Pulau Jawa. Dan penduduk yang mobile pun kebanyakan juga dari Pulau Jawa ini. 

Awalnya virus ini ditemukan juga di wilayah Depok, yang termasuk dekat dengan Jakarta. Tingkat kepadatan warga yang tinggal di Jabodetabek, juga mobilitas warga yang tinggi menggunakan angkutan massal membuat virus menyebar lebih cepat dan masif.

Sementara itu per hari Minggu (14/6/2020), jumlah pasien Covid-19 di Indonesia bertambah 857 orang. Dengan demikian secara akumulasi sejak pasien pertama diumumkan, 2 Maret 2020, total positif Covid-19 sebanyak 38.277 orang. Sebanyak 14.531 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 2.134 lainnya meninggal dunia.

Covid-19 telah tersebar di 34 provinsi dan 430 kabupaten/kota. Sebanyak 41.639 orang telah dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.574 orang tercatat sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Peningkatan PDP dan ODP akhir-akhir ini, juga adanya banyak kluster baru penyebaran virus disebabkan oleh mudik dan euforia pasar tradisional menjelang lebaran. Juga adanya silaturahmi yang masih dilakukan oleh sebagian warga negeri ini selama lebaran. 

Namun pemerintah tetap melakukan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tentunya dengan tetap menerapkan sistem zonasi berupa pembagian empat zone. Yaitu zona hijau, kuning, oranye, dan maerah yang masing-masing dijelaskan dengan solusi berbeda dalam penanganan covid-19.

Hal ini pun dengan tetap adanya koordinasi dengan kepala daerah tiap provinsi, kabupaten, dan kota. Ada tahapan yang harus dilakukan bersamaan dengan penerapan protokol kesehatan dan disiplin dari setiap individu masyarakat.


Berikut ini new normal life yang patut menjadi perhatian bagi masyarakat kita :

- New Normal Life Bagi Pekerja

New Normal Life

Sebagian besar perusahaan, kantor pemerintahan, dan tempat usaha udah mulai aktivitasnya. Pemerintah terus mengingatkan kepada para pekerja agar sebisa mungkin membawa peralatan makan dan minum sendiri. Tujuannya, agar menghindari penggunaan barang yang dipakai secara massal. Bahkan sebisa mungkin juga menyiapkan bekal makan dari rumah. Karena kalo bawa bekal dari masakan dapur sendiri, tentu udah yakin dengan kebersihan bahan makanannya.

Mengingat penyebaran virus corona melalui droplet atau percikan air liur dari orang y ang terinfeksi. Dan bisa menyebar apabila orang lain yang tidak terjangkit menghirup atau menyentuh wajah.
 
Protokol kesehatan harus selalu dilakukan, seperti mencuci tangan selama 40 detik, membersihkan ruas jari, sela jari, telapak, dan punggung tangan. Ada infografis nya di sini :

New Normal Life

Pihak perusahaan juga harus melakukan beberapa hal sebagai berikut :
- Penyemprotan disinfektan setiap pagi dan malam
- Melakukan pengecekan suhu tubuh setiap pekerja atau tamu yang datang ke kantor
- Menyediakan tempat cuci tangan dan sabun pembersih tangan
- Menyiapkan pintu masuk dan keluar yang berbeda
- Menyiapkan tempat kerja dengan sistem jaga jarak bagi pekerjanya

- New Normal Life di Pasar Tradisional

Sahabat tentu tahu kan kalo menjelang lebaran kemarin, pasar tradisional pengunjungnya berjubel. Saya sampai mikir, kok mereka nggak ingat kalo virus covid-19 masih ada di bumi ini, bahkan ada di dekat kita? Saya yakin antara seminggu sampai dua minggu setelah lebaran, kasus covid-19 pasti meningkat.

Benar sih dugaan saya dan tentu kalian juga sama kan? Kasus covid meningkat setiap hari bisa di atas 800 bahkan 1000 lebih orang positif. 

Seorang teman, kerabat, adik ipar yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, di bagian laborat, bagian gizi, maupun dokter di rumah sakit swasta yang menjadi rujukan, mengeluh kelelahan. 

Bahkan pihak Dinas Kesehatan Kota Semarang sudah beberapa kali melakukan test swab di mall, pasar tradisional, dan tempat-tempat keramaian. Dari sini diketemukan orang positif covid, hingga ada supermarket dan beberapa pasar di Semarang yang ditutup selama beberapa hari.

Selama ini pihak pemerintah daerah sebenarnya sudah memberikan protokol kesehatan. Seperti pembeli dan pedagang wajib memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Namun tetap ada aja yang melanggar aturan ini.

New Normal Life

Mengingat cluster baru covid ditemukan di pasar tradisional, tentu harus ada pengaturan tambahan. Misalnya kalo tidak pakai masker, tidak boleh masuk pasar dan melakukan aktivitas di dalam. Ini berlaku untuk pedagang dan pembeli tentunya. Ada pengecekan suhu tubuh, dengan ketentuan batasan 38 derajat celsius dilarang masuk pasar.

Jumlah pengunjung pasar akan dibatasi. Jika dianggap terlalu penuh, pengunjung yang hendak masuk harus mengantre dulu hingga pengunjung yang di dalam keluar. Tirai plastik yang memisahkan pedagang dan pembeli harus terpasang.

Yang tak kalah penting adalah uang sebagai alat tukar, tidak boleh diserahkan langsung dari pembeli dan pedagang. Harus ada alat untuk meletakkan uang tersebut sehingga tidak menjadi perantara penyebaran virus.

- New Normal Life Bagi Anak Sekolah 

Memperhatikan pandemik wabah covid 19 yang masih belum melandai ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta kepada pemerintah agar tetap belajar dari rumah atau sekolah tetap ditutup.

Lebih dari 91% populasi siswa di dunia ini dipengaruhi oleh penutupan sekolah dampak pandemik COVID 19 (UNESCO). Survei KPAI mengungkapkan bahwa 139 (17,5%) dari 800 orang anak di Indonesia terpapar corona, 80% orang tua siswa menghendaki tetap belajar dari rumah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI hingga saat ini (4 Juni 2020) belum menetapkan waktu masuk kembali sekolah. Pembukaan kembali sekolah menunggu pertimbangan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19. Prinsipnya kesehatan dan keselamatan siswa menjadi prioritas utama.

Namun dari info update berita Gugus Tugas covid-19, kegiatan tatap muka di sekolah hanya boleh dilakukan di wilayah yang berstatus zona hijau. Hal ini juga diikuti dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus Corona atau covid-19 yang diatur secara ketat.

New Normal Life Anak Sekolah

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, saat ini ada 6 persen populasi peserta didik di Indonesia yang berada di zona hijau.

Menteri Nadiem menjelaskan sejumlah kriteria bagi sekolah yang berada di zona hijau untuk kembali membuka pembelajaran tatap muka. Tentunya dengan persyaratan sebagai berikut :
1. Kota atau kabupaten berada di zona hijau
2. Ada ijin dari Pemerintah daerah, terutama dari tim gugus tugas covid-19
3. Satuan pendidikan atau sekolah wajib memenuhi semua daftar periksa dan telah siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
4. Orangtua atau wali dari peserta didik setuju dengan pembelajaran tatap muka.

Menteri Nadiem menegaskan, keempat syarat tersebut wajib untuk dipenuhi sebelum sekolah kembali melakukan pembelajaran tatap muka.

"Tetapi sekolah tidak bisa memaksa murid yang orangtuanya tidak memperkenankan karena masih belum cukup merasa aman ke sekolah. Murid ini diperbolehkan belajar dari rumah."

___________________

Intinya new normal life tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Melakukan pola hidup sehat, disiplin menjaga kebersihan. Karena hanya dengan disiplin, kita bisa membantu mencegah penyebaran covid-19. Tetap berkarya, semangat sehat dan jaga keselamatan bersama sahabat. Wassalamualaikum.

Sumber Materi :
- Rangkuman Update Info Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
- https://www.liputan6.com/news/read/4262633/pedoman-lengkap-new-normal-life-untuk-karyawan-dan-perusahaan-saat-pandemi-covid-19
- https://www.jawapos.com/surabaya/12/06/2020/new-normal-belanja-di-pasar-tradisional-bayar-lewat-nampan/
- https://www.untan.ac.id/menyiapkan-pendidikan-menuju-normal-baru/

36 komentar:

  1. Aku tahu dokter Reisa jadi jubir waktu main di Twitter. Ya memang kelihatan beda dan nuansanya lebih segar. Jadi banyak yang lebih perhatian kan. Persiapan buat new normal tuh kudu maksimal. Jujur saja, masih banyak banget yang menganggap ini balik normal dan kurang mematuhi protokol kesehatan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku malah gak tahu kalo trending di Twitter gara-gara beliau dijadikan tim komunikasi, hehee

      Hapus
  2. Saya masih milih di rumah saja dulu, pergi kalau super penting, tapi sudah beli face shield dll buat jaga-jaga juga hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga sih, keasikan di rumah terus, jadi masih parno kalo mau keluar rumah

      Hapus
  3. Aku fokus ke pasar tradisional mbak. Tempatku lumayan rame. Kudu waspada juga kalo ke pasar nih. Bagaimanapun juga dirinpribadi yang harus hati2 ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huwaaa, makanya aku belum berani ke pasar dulu, mbak

      Hapus
  4. Saya pernah ketemu dr Raisa di salah satu acara blogger. Dia jadi narasumber. Memang asik caranya berbicara. Kemampuan public speaking juga penting ya, Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, kemampuan public speaking dr Reisa emang keren, secara pernah jadi salah satu pemenang di putri Indonesia

      Hapus
  5. Akhir akhir ini mata mulai seger pas lihat Dr Raisa. Beberapa kali lihat video protokol kesehatan a la Dr Raisa. Mau nggak mau, siap nggak siap harus siap ya mbk. Yang penting tetap jaga pola makan yang baik dan jaga kesehatan

    BalasHapus
  6. Intinya, mau gak mau kita harus hidup berdampingan dengan virus.
    Solusibya biar gak terjangkiti ya dengan patuh pada protokol kesehatan yang udah ditetapkan pemerintah.
    Itulah yang disebut New Normal.

    BalasHapus
  7. Dengan adanya dokter Reisa yang ikut sosialisasi bagaimana protokol kesehatan disaat new normal life, semoga masyarakat semakin patuh dan tertib ya mbak. Dengan cara penyampaian yang lebih tenang dan kalem mungkin lebih bisa mengena di hati masyarakat.

    Yang paling saya khawatirkan adalah anak sekolah, terutama anak SD kebawah. Mereka harus mendapatkan perhatian lebih saat penerapan protokol kesehatan. Semoga semuanya berjalan lancar aamiin :)

    BalasHapus
  8. Bsimillah semoga semkain lama, tingkat kasusnya semakin menurun ya mba. Sedih juga kan liat banyak yang sakit corona ini. Cuci tangan sesering mungkin yaa

    BalasHapus
  9. Semoga kasus covid-19 di negara kita ini semakin turun ya Mbak dengan adanya new normal life. Aku tuh tau dok Reisa jadi jubir malah dari temen. Tapi emang lebih enak sih penyampaian informasi oleh dok Reisa daripada pak Yuri. 😅

    BalasHapus
  10. Public speaking memang kunci untuk menarik perhatian!

    ... bahkan bisa menghilangkan kantuk, hihihi.

    Baidewei, subway,

    Aku setuju, meninggalkan kebiasaan lama serta adaptasi kebiasaan baru, kunci bertahan di New Normal!

    Ganbatte!

    BalasHapus
  11. Semoga saja pandemi ini cepat hilang ya mba. Dan kurvanya cepat turun. Dr. reisa ini kayaknya pernah liat pas diacara apa gitu, aku lupa.

    BalasHapus
  12. Iya mau nggak mau kita harus bisa berdamai dengan Corona ya, berusaha menjalankan aktivitas sehari-hari dengan patuh protokol kesehatan biar tetap sehat

    BalasHapus
  13. Deg-degan nih mbak sebentar lagi anak SMP mau masuk sekolah semoga aman semuanya

    BalasHapus
  14. Sejujurnya aku masih rada takut-takut mau keluar rumah meski sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan baru ini. Kayaknya tempat paling aman emang di rumah aja

    BalasHapus
  15. Sayangnya banyak yan menyalahartikan new normal. Banyak yang mengabaikan protokol penanganan covid19 dengan tidak memakai masker, terutama di pasar-pasar. Miris sekaligus sedih.
    Padahal kita tetap harus jaga kesehatan dan selalu stay save.

    BalasHapus
  16. Kita memang harus lakukan yg terbaik di New Normal ini ya mba.. Tetap beraktivitas dg tak meninggalkan protokol kesehatan. Sosialisasi dr pemerintah ttp diperlukan utk menyafarkdn masy bahwa pandemi blm berlalu..

    BalasHapus
  17. Masih miris sih tapi lihat angka covid yang terus naik setiap hari. New Normal banyak disalahartikan pula. Yah, cuma bisa berusaha sebaik mungkin laah... karena apa yang di luar kita memang tidak bisa jadi kendali kita :)

    BalasHapus
  18. Iya bener sih. Kalau dokter raisa yg menyampaikan entah knp jd beda pembawaannya ya. Smg new normal ini tdk disalah artikan oleh masyarakat. Mengingat angka kematian masih sangat tinggi, apalagi dikotaku. Jumlah positif ribuan. Yg sembuh baru 58 dan yg meninggal udah 100an.

    BalasHapus
  19. Sejak awal WFH di kantor saya ada sistem shift jadi ketika new normal diberlakukan insyaallah kebiasaan sejak sistem shift saat WFH cukup membantu terbiasa patuh protokol kesehatan pencegahan covid

    BalasHapus
  20. Semoga kita semua sama-sama bisa patuh dengan protokol kesehatan ya biar saling menjaga, karena meski New Normal pandemi masih menghantui..

    BalasHapus
  21. Dokter Raisa mah keren, pasti banyak yang suka. Semoga new normal ini menjadi awal yang baik ke depan.

    BalasHapus
  22. yang perempuan seperti kita saja kalau lihat dokter Reisa menyampaikan berita covid 19 ini bikin melek ya Mbak apalagi para laki-laki haha.

    BalasHapus
  23. Masuk new normal bawaannya justru lebih parno, krn orang2 lebih banyak yg keluar rumah, kdg juga mengabaikan protokol kesehatan... Tapi semoga situasi segera membaik ya, dan ada angin segar paparan dari dr. Reisa yaa

    BalasHapus
  24. Kendala wilayah Indonesia yang besar dan terdiri dari kepulauan juga gak siih...karena banyaknya orang-orang yang masih belum sadar bahwa New Normal itu gak sama seperti sebelum pandemik.

    Pemaparan yang baik dari dokter cantik, dr. Reisa.

    BalasHapus
  25. Beberapa kali event sama dr reisa ini emng cancikkk banget. Semoga new normal ini menjadi positif buat masyarakt ya mba dengan memnuhi protokol kesehatan

    BalasHapus
  26. new normal ini kita justru harus hati - hati yaaa mba. Jangan anggap enteng dan harus disiplin

    BalasHapus
  27. Kalau untuk anak sekolah, harusnya diatur juga ya penempatan duduk yang tidak bersebelahan seperti sebelumnya. Plus jam pelajarannya cukup empat jam-an aja karena kan daya tahan masker hanya sekitar itu sebelum harus ganti masker lagi.

    BalasHapus
  28. Berharap banget panduan protokol kesehatan nya bisa jelas dan sampai ke semua sekolah di Indonesia.

    BalasHapus
  29. Ya Allah semoga era new normal adalah awalan baru kita untuk bangkit kembali. Pademi go away aja. Sedih klau ngeliat udah pada berkumpul lagi aslinya, semoga virus segera ketemu obat penangkalnya. DOkter itu emang cantik banget, aku pas liat di dr.OZ pertama kali tapi ga apal namanya.

    BalasHapus
  30. Setidaknya dari masa pandemi ini, hidup kita lebih sehat ya, lebih menghargai waktu juga. Sekarang, di mana-mana diterapkan protokol kesehatan ini.

    BalasHapus
  31. New normal membuat kita jadi berhati hati sama kesehatan, ga terlalu percaya untuk cipika cipiki juga

    kesadaran "bersih dan sehat" kita terus terang aja masih rendah banget

    BalasHapus
  32. kita memang harus berdamai dan berdampingan dengan rasa yang nano-nano ya, tapi new normal ini perlu terus dijaga biar tetap waspada angka kenaikan paparan Covid-19

    BalasHapus