Agustus 19, 2019
BY Hidayah Sulistyowati
27 Comments
Tetap Merasa Aman Saat Hamil dengan Memiliki Asuransi
Assalamualaikum Sahabat. Siapa yang tidak merasa bahagia ketika kita sedang hamil? Tentu akan datang banyak ucapan syukur dan selamat dari suami, keluarga, teman, sahabat, bahkan dari rekan kerja. Sebagai ibu, kita tentu mendapat kepercayaan untuk menjaga seorang anak agar kita bimbing menjadi manusia yang sehat jasmani dan baik rohaninya.
Saat memutuskan menjadi orang tua, tentu ada banyak sekali pertimbangan yang harus kita pikirkan. Faktor kesehatan misalnya, di mana kita harus tetap menjaga diri agar si bayi tetap sehat juga.
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam menjaga kesehatan kehamilan. Mulai dari makan makanan bergizi, olahraga yang tepat, serta mengatur pola hidup (istirahat yang cukup).
Rutin mengunjungi dokter untuk berkonsultasi juga bisa menjadi pilihan yang tepat kala masa kehamilan. Kita dan bayi akan dimonitor secara rutin, sehingga jika ada masalah kecil bisa terdeteksi sejak dini. Kesehatan ibu dan bayi sama pentingnya untuk dijaga.
Proses Kelahiran Si Sulung Butuh Waktu 25 Jam
Menuliskan tentang kehamilan, saya jadi teringat saat si sulung masih di dalam rahim. Proses kehamilan si sulung saya jalani dengan lancar. Alhamdulillah tidak ada kendala selama kehamilan.
Sayangnya saat itu saya hanya sekali melakukan pemeriksaan USG saat kehamilan masih 5 bulan. Setelah usia lima bulan hingga akan melahirkan, saya tidak lagi memeriksakan kondisi bayi dengan alat USG. Jadi ketika proses kelahiran baru diketahui dari pemeriksaan USG, bahwa bayi terlilit tali pusarnya sendiri.
Hal ini yang bikin proses kelahiran berlangsung cukup lama, hingga mencapai 25 jam. Saya udah lemah karena proses kelahiran cukup lama, harus dibantu dengan oksigen, dan diputuskan untuk cesar. Takutnya ntar bayinya tidak mendapat pasokan oksigen karena tali pusat yang melilit tubuhnya.
Namun saya menolak kelahiran cesar dengan alasan, proses pembukaan jalan rahin udah komplit. Masa iya bagian bawah udah kesakitan, eh ditambah bagian perut bakal sakit juga nantinya?! Bahkan rambut si sulung pun udah terlihat di jalan lahir. Akhirnya suami harus menandatangani surat yang isinya adalah, bila terjadi sesuatu hal dengan diri saya dan bayi kami, itu tanggung jawab kami.
Duhhh, sempat tegang juga perasaan ibu mertua yang ikut mendampingi saya di ruang bersalin. Tapi saya memang tegas meminta enggak mau cesar. Bukan karena masalah keuangan, karena suami juga udah mempersiapkan biaya persalinan baby sejak lama di rekening tabungan.
![]() |
si sulung usia 10 bulan dengan babe |
Alhamdulillah, dengan bantuan vakum, si sulung lahir dengan tangisan kencang. Bersyukur dari pengalaman si sulung, saya menjadi aware saat kehamilan anak kedua. Tiap tiga bulan sekali janin di dalam rahim dipantau dengan pemeriksaan USG. Terutama saat mendekati hari kelahiran. Maksudnya agar posisi bayi dan kendala yang mungkin muncul bisa diawasi dengan lebih awal. Nggak ada lagi drama udah bukaan 10, eh baru diputuskan operasi cesar.
Jadi, tanyakan pada dokter hal-hal apa saja yang diperbolehkan dan yang dilarang. Agar perkembangan janin bisa diawasi dengan baik. Siapa sih yang tidak mau punya bayi yang sehat dan pintar?
Namun, kita juga harus tahu bahwa ada risiko kesehatan pada saat kehamilan. Belum lagi seperti yang kita tahu proses dari kehamilan hingga melahirkan memiliki konsekuensi biaya yang tidak murah tentunya.
Terlebih jika ada gangguan kesehatan, biaya yang dibutuhkan akan semakin besar. Padahal, kita sudah memiliki perencanaan keuangan yang dilakukan secara matang. Walau ada dana darurat, kita tidak tahu seberapa besar dana yang dibutuhkan suatu saat nanti.
Hal ini tentu saja memperberat biaya yang dibutuhkan jika ada risiko yang mengancam. Untuk lahir secara normal saja biayanya bisa hingga puluhan juga, bagaimana jika ada gangguan kesehatan? Belum lagi kita harus memikirkan biaya perawatan anak, pendidikannya di masa depan, dan banyak lagi lainnya. Masalah keuangan seperti ini tentu membuat kita menjadi pusing tujuh keliling.
Pentingnya Memiliki Asuransi Saat Hamil
Persiapan persalinan tentu membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang cukup berat. Idealnya rencana kelahiran harus selaras dengan rencana keuangan, sehingga tidak ada beban finansial yang terlalu berat nantinya.
Namun namanya musibah siapa yang tahu. Bisa saja ada faktor risiko kesehatan yang muncul pada saat hamil, proses persalinan, atau sesudah bayi lahir. Risiko tersebut tentu bisa mengancam jiwa sang ibu dan anak. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menghindari hal-hal semacam itu. Salah satunya adalah dengan melakukan proteksi diri.
Melakukan proteksi diri, bahkan sebelum menikah sangat penting untuk dilakukan. Melihat faktor risiko kesehatan yang tinggi saat kehamilan, tentu perencanaan yang baik bisa menghindarkan kita dari masalah kesehatan bahkan keuangan.
Salah satunya adalah dengan memiliki asuransi kesehatan yang bisa melakukan proteksi pada keuangan kita saat ini dan di masa depan. Dengan adanya asuransi kesehatan membuat kita menjadi tenang, nyaman, dan aman pada masa kehamilan dan proses persalinan nantinya.
Setelah masa kehamilan selesai, siapa yang tahu bahwa kita masih tetap produktif jika sebelumnya memiliki pekerjaan? Siapa yang tahu risiko kesehatan akan muncul lebih banyak lagi?
Bahkan setelah memiliki anak risiko terkena gangguan kesehatan akan semakin tinggi. Ancaman tersebut tentu menjadi alasan yang kuat mengapa kita harus memiliki asuransi. Melindungi diri, anak, dan keluarga adalah hal yang sangat penting. Kita tidak bisa membiarkan mereka dalam masa depan yang tidak jelas.
Kita juga tidak boleh merasa cukup dengan jumlah uang dan investasi yang kita miliki saat ini. Siapa yang tahu karena gangguan kesehatan yang kita alami saat hamil akan menghabiskan banyak uang untuk pengobatan. Asuransi bisa melindungi kita dari masalah finansial seperti itu. Tidak perlu lagi khawatir bagaimana masa depan buah hati dan diri kita sendiri setelah melahirkan.
Memiliki asuransi sedini mungkin bisa melindungi kita dari berbagai macam kemungkinan terburuk. Dengan demikian biaya lain bisa dipergunakan untuk pendidikan anak di masa depan. Bagaimana menurut sahabat? Wassalamualaikum.