September 07, 2018
BY Hidayah Sulistyowati
23 Comments
Assalamualaikum Sahabat. ASUS VivoBook Flip TP410 Solusi Agar Saya Tetap Mobile dan Berkarya. Karena hampir setahun ini, saya mendampingin keluarga kontrol rutin di rumah sakit. Kalo seharian di rumah sakit tanpa produktif kerja kreatif, bikin saya baper.
Namun saya juga nggak tega kalo dengar curhat orang tua ataupun mertua.
Namun saya juga nggak tega kalo dengar curhat orang tua ataupun mertua.
Hayo siapa yang suka denger curhat ibu mertua? Saya suka nggak tega kalo ibu mertua curhat masalah lututnya yang nyeri. Usia beliau udah 76 tahun, kayaknya lumrah sih sakit di lutut itu.
Namun tetap saja saya nyoba cari solusi agar ibu tidak mengalami nyeri yang makin parah. Apalagi kemarin saat musim kemarau, suhu udara yang dingin bikin lutut ibu kambuh nyerinya.
Saya pun menyarankan ibu untuk mengikuti proses fisioterapi di rumah sakit. Nanti saya yang akan menemani dan mengurus proses registrasinya. *menantu sholehah, kipas-kipas syantiiik.
Ternyata fisioterapi ibu bikin saya ngendon nyaris setengah hari di rumah sakit. Juga seminggu tiga kali untuk periode pertama. Sementara saat itu saya juga tengah dikejar deadline pekerjaan sebagai content writer.
Ya udah saya pun bawa laptop ASUS X200MA kesayangan. Laptop yang sejak bulan Agustus 2015 menjadi teman bekerja yang setia.
Alhamdulillah selama tiga tahun ini belum pernah rusak. Padahal tiap hari digunakan untuk kebutuhan saya, si bungsu, dan suami.
Sebagai blogger, content writer untuk website lain, yang sering saya pakai seharian ketika ngejar deadline, kalo bisa ngomong pasti udah protes.
Saya pun sering ikut mendampingi suami kalo dia kerja di luar kota. Nah, ASUS Notebook seri X200MA ini selalu saya bawa. Suami kerja ngurus proyeknya, saya pun mengerjakan artikel pesanan.
ASUS X200MA ini juga mendukun kinerja saya yang suka mempelajari hal baru di dunia blogging. Belajar edit foto dengan aplikasi Photoshop, bikin infografis yang sederhana. Karena bagi saya yang tahun ini berusia 50 tahun, belajar hal baru di dunia digital itu sungguh butuh perangkat yang mumpuni.
Bahkan dari ASUS X200MA ini saya sudah pernah memenangkan lomba menulis karya non fiksi di salah satu penerbit mayor. Juga beberapa kali pernah menikmati menjadi pemenang lomba blog.
Atau ketika ada event blogging yang mengharuskan bawa ASUS kesayangan ini. Dua kali ikut acara flash blogging, atau belajar SEO yang mengharuskan praktek langsung dengan laptop.
Belum lagi digunakan si bungsu yang passion-nya adalah utak-atik desain grafis. Kalo Laptop Asus saya nganggur, dia lah yang pakai. Bikin beragam desain grafis yang hasilnya diunggah di akun instagramnya.
Nah, kalo paksuami sih pakainya nggak begitu sering. Tapi tetap saja sebijik laptop diisi dengan tiga konten. Bayangkan betapa memory di laptop ini pasti nyaris full.
Memory yang sekitar 2 GB / 4 GB itu udah terpakai sekitar 80%. Wowww banget yaaa, saking tangguhnya ASUS X200MA yang setia menemani saya berkarya selama ini.
Di ruang tunggu yang adem, saya nyaman ngetik dan produktif. Dapat dua artikel kan lumayan ya. Tinggal nunggu transferan masuk paling telat dua minggu lagi. Hihihiii.
Alhamdulillah selama tiga tahun ini belum pernah rusak. Padahal tiap hari digunakan untuk kebutuhan saya, si bungsu, dan suami.
Sebagai blogger, content writer untuk website lain, yang sering saya pakai seharian ketika ngejar deadline, kalo bisa ngomong pasti udah protes.
Saya pun sering ikut mendampingi suami kalo dia kerja di luar kota. Nah, ASUS Notebook seri X200MA ini selalu saya bawa. Suami kerja ngurus proyeknya, saya pun mengerjakan artikel pesanan.
ASUS X200MA ini juga mendukun kinerja saya yang suka mempelajari hal baru di dunia blogging. Belajar edit foto dengan aplikasi Photoshop, bikin infografis yang sederhana. Karena bagi saya yang tahun ini berusia 50 tahun, belajar hal baru di dunia digital itu sungguh butuh perangkat yang mumpuni.
Bahkan dari ASUS X200MA ini saya sudah pernah memenangkan lomba menulis karya non fiksi di salah satu penerbit mayor. Juga beberapa kali pernah menikmati menjadi pemenang lomba blog.
Atau ketika ada event blogging yang mengharuskan bawa ASUS kesayangan ini. Dua kali ikut acara flash blogging, atau belajar SEO yang mengharuskan praktek langsung dengan laptop.
Belum lagi digunakan si bungsu yang passion-nya adalah utak-atik desain grafis. Kalo Laptop Asus saya nganggur, dia lah yang pakai. Bikin beragam desain grafis yang hasilnya diunggah di akun instagramnya.
Nah, kalo paksuami sih pakainya nggak begitu sering. Tapi tetap saja sebijik laptop diisi dengan tiga konten. Bayangkan betapa memory di laptop ini pasti nyaris full.
Memory yang sekitar 2 GB / 4 GB itu udah terpakai sekitar 80%. Wowww banget yaaa, saking tangguhnya ASUS X200MA yang setia menemani saya berkarya selama ini.
Ketika Laptop Asus Minta Ganti
Kembali saat saya menemani ibu mertua terapi di rumah sakit. Saya nggak masalah kerja dengan laptop ASUS yang udah menemani saya selama tiga tahun ini.Di ruang tunggu yang adem, saya nyaman ngetik dan produktif. Dapat dua artikel kan lumayan ya. Tinggal nunggu transferan masuk paling telat dua minggu lagi. Hihihiii.
Ternyata kejadian serupa nggak bisa saya terapkan saat menemani suami kontrol ke poliklinik Spesialis Jantung.
Ruang tunggunya nggak nyaman kalo buat kerja. Kursinya pendek dan selalu terisi pengunjung. Baik pasien maupun beserta keluarganya.
Saya sedang asik ngetik draft dengan mesin ketik di pangkuan. Suami duduk di kursi sebelah.
“Udah matikan dulu, kurang dua nomer antrian lagi,” tutur suami.
“Kurang dikit, bentar lagi,”
“Ntar tiba-tiba namaku dipanggil, kamu nggak sempat matiin laptopnya,”
Hmm, dugaan suami tepat. Saya masih ngetik ketika perawati memanggil nama suami. Saya yang kaget segera menutup layar tanpa sempat mematikan laptop. Udah gitu saya pun langsung memasukkan laptop ke dalam tas ransel.
Semua itu saya lakukan sambil berlari mengikuti suami yang berjalan masuk ke ruang praktek dokter. Hulalaaa, bayangkan saya berlari sambil memasukkan laptop ke dalam ransel. Kayak main akrobatik nih.
Nah, yang paling bikin saya makin jatuh cinta adalah ASUS Vivobook flip TP410 ini memiliki beberapa kelebihan.
Semua itu saya lakukan sambil berlari mengikuti suami yang berjalan masuk ke ruang praktek dokter. Hulalaaa, bayangkan saya berlari sambil memasukkan laptop ke dalam ransel. Kayak main akrobatik nih.
#2018Ganti Laptop ASUS VivoBook Flip TP410
Bayangan saya pun melayang pada penampilan ASUS VivoBook Flip TP410. Dengan model yang bisa diubah sesuai fungsinya, bikin penggunanya tetap mobile dan berkarya di mana saja.Nah, yang paling bikin saya makin jatuh cinta adalah ASUS Vivobook flip TP410 ini memiliki beberapa kelebihan.
1. Tipis dan Ringan
Bobotnya cuma 1,6 kg sehingga Vivobook Flip TP410 sangan ringan untuk laptop berukuran 14 inch. Bukan itu saja, sahabat. Ukurannya pun tipis, hanya 1,92 cm.
Cocok banget nih untuk saya yang akhir-akhir ini sering mobile. Nemeni ibu mertua terapi di rumah sakit, atau suami yang rutin kontrol juga ke rumah sakit, gak masalah. Karena dengan Vivobook Flip TP410 ini pasti enjoy laaah.
Tak hanya itu, karena VivoBook Flip TP410 ini juga memiliki daya tahan yang lama. Tentunya karena ASUS Battery Health Charging, yaitu terjaga dengan baik baik saat penggunaan maupun pengisian daya.
Tak hanya itu, karena VivoBook Flip TP410 ini juga memiliki daya tahan yang lama. Tentunya karena ASUS Battery Health Charging, yaitu terjaga dengan baik baik saat penggunaan maupun pengisian daya.
2. NanoEdge Display
Udah berukuran tipis dengan layar 14 inci, ASUS Vivobook TP410 memiliki tampilan ultra-tipis. Dengan fitur “NanoEdge” yang memaksimalkan ukuran layar serta meminimalkan ukuran body-nya.
Layar 14 inci juga udah cukup baik untuk multimedia dan berbagai aktivitas lain. Fitur NanoEdge nya meski ukuran layar 14 inci, namun tampilannya yang imut, ringan pula ditenteng di tangan.
Layar Full HD dengan resolusi 1920x1080 piksel dengan teknologi wide-view hingga 178 derajat, membuat warnanya tetap kontras dari berbagai sudut.
Layar Full HD dengan resolusi 1920x1080 piksel dengan teknologi wide-view hingga 178 derajat, membuat warnanya tetap kontras dari berbagai sudut.
3. Fingerprint Sensor
Ada tiga seri pilihan dengan tiga harga yang berbeda. Massing-masing tentunya dengan spesifikasi yang tak sama. Harga mulai dari Rp. 6.899.000 hingga Rp. 9.099.000, kalian bisa tampil gaya bak profesional muda. Kalian bisa cari tahu lebih lanjut tentang harga, spesifikasi, serta info produk VivoBook Flip TP410, di situs resmi ASUS Indonesia.
Pengguna VivoBook Flip TP410 bisa sign-in ke Windows 10 yang sudah terinstalasikan di dalam laptop ini. Cukup dengan sentuhan jari.
Sidik jari ini memudahkan pengguna ketika akan membuka kunci layar dalam sekian detik. Kalian nggak perlu lagi memasukkan password seperti biasanya. Namun tingkat keamanan makin meningkat hingga kalian nggak perlu takut isi folder bisa dibuka sembarang orang.
4. Empat Model Yang Mendukung Gaya Hidup Kalian
Pertama kali melihat model ASUS VivoBook Flip TP410, hati langsung meleleh. Melihat deretan foto dengan empat model yang ditampilkan, saya pun teringat saat menemani suami di rumah sakit.Selain model powerful laptop atau konvensional yaitu model laptop terbuka, ASUS VivoBook Flip TP410 bisa juga dijadikan model tablet, media stand, dan share viewer.
Yup, kalo punya ASUS VivoBook Flip TP410 ini, saya bisa menggunakan model tablet. Ketika ikut suami masuk ke ruang praktek dokter, saya bisa tetap memegang laptop kece ini. Nggak perlu saya masukkan ke dalam tas atau ransel.
Boleh lah saya bermimpi dulu memiliki ASUS VivoBook Flip TP410. Duduk di kafe dan mengerjakan draft artikel, kalo lelah bisa memilih leyeh-leyeh.
![]() |
Saya kayaknya sedang bermimpi memegang ASUS VivoBook Flip TP410 |
Dan meneruskan kerjaan di kursi santai pun tak masalah. Karena ASUS VivoBook Flip TP410 ini menjadi solusi agar saya tetap mobile dan berkarya. Wassalamualaikum.
ASUS Laptopku Blogging Competition by uniekkaswarganti.com