Curhat Pekerja Kantoran Alih Profesi Menjadi Content Writer - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Selasa, 24 Januari 2023

Curhat Pekerja Kantoran Alih Profesi Menjadi Content Writer

Pekerja Kantoran Beralih Profesi Menjadi Content Writer 

Pekerja Kantoran X Freelance Writer

Assalamualaikum Sahabat. November 2022 lalu tepat 7 tahun saya resign sebagai pekerja kantoran yang punya jam kerja dari 9 pagi sampai jam 4 sore. Saat itu saya bersyukur banget karena memang sudah lama pengen resign. Udah jenuh kerja dan bertemu dengan angka setiap hari. 

Saat itu saya yakin meski resgin, nggak bakal deh nganggur. Pengennya beralih profesi sebagai penulis atau content writer

Yang masih belum tahu, content writer adalah : 
Penulis yang mengelola dan mengatur jadwal tayang sebuah konten atau artikel. Jika writer menulis di situs web, mereka juga bertanggung jawab untuk menerbitkan, mengatur tanggal, dan juga memastikan apakah kualitas konten sudah masuk ke dalam standar SEO.
Kebetulan saat resign saya udah memiliki blog tempat curhat. Nggak nyangka sekarang menjadi tempat saya mendapatkan cuan. Doa yang selalu saya untai di atas sajadah agar Allah azza wa jalla mewujudkan mimpi bisa bekerja di rumah.

Berawal Dari Mencari Pelatihan Menulis Online

Jauh sebelum saya resign, keinginan bisa menulis lagi sangat menggebu-gebu. Kayaknya hal biasa ketika masa sekolah punya hobi nulis, entah diary atau di catatan kecil, menjadi media pelampiasan curhat. Ahh bahkan di buku pelajaran pun kadang saya sisipkan tulisan kecil yang menyemangati. 

Modal nekat yang bikin saya mulai mengirim karya ke media cetak. Ketika karya pertama (kelas 2 SMA) yang saya kirim dimuat di Suara Merdeka, girangnya tak karuan. Karya berikutnya masih memiliki keberuntungan, ada tiga lagi karya non fiksi yang dimuat di majalah MODE. Majalah remaja kala itu, ya ampun ketahuan deh angkatan jadul banget, hahahaa.

Belasan tahun berlalu dan nasib saya berubah menjadi istri dan ibu dua anak laki-laki yang mulai masuk usia remaja. Saya masih pekerja kantoran namun punya banyak waktu luang karena anak-anak punya kegiatan sendiri. Suami pun sibuk dengan pekerjaannya. Saya nggak mau mati bosan kalo nanti pensiun dini. 

Ya saya udah merencanakan bakal kembali menulis untuk media cetak. Karena udah lama nggak menulis, tentunya butuh latihan yang banyak. Butuh waktu yang lama dan ketekunan juga nambah ilmu. Akhirnya tak disengaja saya terpilih ikut kelas menulis online, guru menulis saya waktu itu adalah mba Wylvera Windayana, Fita Chakra, Haya Aliya Zaki dan Dyah P Rini. 

Dari kelas menulis ini saya akhirnya kembali bisa menerbitkan karya non fiksi di beberapa majalah, seperti Kartini, Paras, dan Sekar. Alhamdulillah.

Namun menulis untuk media tentu ada aturan sesuai SK editor. Dan kompetitor juga banyak banget. Memang mengirimkan karya ke media itu butuh ketekunan berlatih menulis, bersabar, dan tetap semangat. Kalo gak sabar ada kok media untuk bisa menayangkan karya kita yaitu blog atau website personal. 

Blog adalah media untuk menulis yang berisi curhatan si pemilik. Kalo dari Wikipedia, ada penjelasannya, sebagai berikut :
Blog (dari kata web log) adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web
Nah sebutan untuk pemilik blog adalah blogger, seseorang yang mengelola blog, dari menulis, menjadi editor, dan menayangkan tulisannya. 

Berkenalan Dengan Blogging, Media Personal Yang Dibuatkan Anak-Anak

Ya, anak-anak lah yang mengenalkan saya dengan blog. Mereka juga yang membuatkannya dari awal. Pokoknya saya belajar dari mulai awal banget, bahkan emailnya aja sampai saya catat, hahahaa.

Maklum lah ya, saya memulai kegiatan ngeblog udah masuk usia 40 tahunan lebih. Gaptek, gak mudengan (paham), minta diajarin sama anak-anak, ternyata mereka gak sabaran dong. Padahal saya selalu sabar kalo ngajarin materi pelajaran pada mereka. Apa mungkin ibunya ini lemot banget ya kalo disuruh belajar teknis ngeblog, jadi anak-anak hilang sabar gitu, hihii.

Akhirnya saya lebih sering nanya Google dibanding pada anak-anak. Pokoknya saat itu banyakin baca artikel di website kalo menemukan masalah, apa aja yang saya masih butuh belajar. Saya memang lebih suka baca-baca tentang ngeblog, dari hal teknis sampai konten. 

Blog menjadi media saya untuk berlatih menulis. Asiknya ngeblog juga saya bisa bebas menulis dan menayangkannya sesukanya. Namun tetap ya ada proses pengeditan juga. Dan saat itu masih banyak typo meski udah diedit sana sini, hahahaha. 

Kalo kalian penasaran tulisan awal saat ngeblog, bisa deh cari di blog ini. Memalukan pokoknya. Namanya juga masih belajar, ya gak sih sob. Learning by doing banget deh karena memang masih awam sebagai blogger. 

Mendapat Cuan Dari Hobi

Katanya hobi yang dibayar itu anugerah, yes saya setuju. Tentu nggak semua orang bisa mengalami hal ini. Nggak semua orang bisa mendapatkan cuan dari hobi yang dijalaninya. Jadi kalo kalian bisa melakukannya adalah sebuah anugerah.

Saya sendiri mulai mendapatkan cuan saat blog belum Top Level Domain (TLD), jadi masih numpang di blogspot. Atas saran dari beberapa teman blogger, saya pun akhirnya mengubah blogspot menjadi dotcom bulan Maret 2015. 

Dari sini lah awal blog saya sering mendapatkan tawaran kerjasama dengan brand, untuk mengenalkan produk baru, pembukaan kantor cabang, dan lainnya. 

Menyenangkan juga ternyata menjadi blogger, udah banyak yang saya dapatkan selama kurang lebih 7 tahun ini. Bukan hanya dapat cuan tapi juga pengalaman baru bersama orang baru. 

Ada yang sempat nanya,  cuan menjadi blogger dengan gaji saat kerja banyakan mana?

Hmmm, ojo dibanding-bandingke ya gaiiis. Hahahaha. 

Ya karena kerja itu kan ada aturan tertulis gitu, masuk jam 9 pulang jam 4 atau 5 sore,  dengan gaji tetap tiap bulannya. Sementara sebagai blogger, kita cukup di rumah bisa dapat honor. Ibaratnya tergantung kita sendiri, kalo aktif blog nya ya bisa sering dapat tawaran kerjasama, yang artinya kalo ada cuan masuk rekening. 

Kalo blog penuh sarang laba-laba, ya mana ada tawaran kerjasama. Kan Google lebih suka blog yang rajin update artikel. Dan makin banyak pula pembaca blog, trafik naik, hingga mampu menarik minat calon klien baik agency maupun brand dengan penawaran kerjasama.

Rejeki Nggak Hanya Duit, Pengalaman Pun Mahal Harganya

Berkah Blogger

Tahu nggak sih, kalo tawaran kerjasama tidak datang dari perusahaan swasta aja? Sebagai blogger, kamu bisa mendapatkan penawaran kerjasama dari lembaga atau kantor pemerintah. Saya dan beberapa teman blogger sering diajak ikut diseminasi tentang kesehatan. Kamu bisa cek di label kesehatan di blog ini.

Beberapa foto kegiatan saat menjadi blogger kesehatan :

Berkah Blogger



Berkah Blogger

Beberapa kali pula saya ikut famtrip bersama kabupaten atau pemda di beberapa daerah di Jawa Tengah. Dari ajakan dolan bersama Desa Wisata di Kabupaten Brebes, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Semarang, dan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. 

Berkah Blogger
Sebelum nyebur sungai untuk
Rafting di sungai Serayu

Semenyenangkaan itu kaan jadi blogger!

Saya memang nggak sering menang lomba. Yhaaa gimana kalo ikut lomba aja bisa dihitung dengan jari. Namun yang sesekali itu kadang membuat hati juri terpikat hingga akhirnya beruntung memenangkan lomba. Saya udah merasakan menjadi pemenang pertama hingga juara hiburan ketiga. Semuanya sama-sama bahagia, bikin terharu, sampai kadang tidak mampu berkata dan cuma mengucap syukur dengan kebaikan Allah azza wa jalla. 

Saya percaya, ikhtiar memang menjadi modal untuk bisa mewujudkan keinginan atau impian. Namun saya yakin Allah SWT yang menjadikan impian menjadi kenyataan.

Tahun 2019 menjadi kenangan yang indah untuk saya, pekerja kantoran yang beralih profesi menjadi content writer. Dalam satu tahun itu, saya merasakan yang namanya bejibunnya tawaran pekerjaan kerjasama. Bahkan saya pun memiliki kenangan manis karena diundang menjadi tamu Kemenkes RI berkat menjadi juara hiburan 3 Lomba Blog Tema Germas.

Berkah Blogger

Silakan dibaca : 

Kesempatan menyenangkan saat menjadi blogger adalah terpilih dari seleksi pengajuan portofolio di salah satu utas  di akun medsos Twitter seorang agency. Ketika itu dia mencari blogger dengan niche atau pernah menulis tema kesehatan. Tentu saja saya balas di utas tersebut dengan menuliskan label kesehatan dari artikel di blog ini. 

Senangnya, berkat konsisten nulis artikel kesehatan, bisa membawa saya ke Malaysia untuk meliput acara kesehatan yang diadakan oleh Malaysia Healthcare. 

Hobi Yang Menghasilkan sebagai content writer
Bersama perwakilan blogger dan media
dari beberapa negara

Silakan baca liputannya di sini :


Berkah Allah tak cukup sampai di sini. Saya menjadi salah seorang peserta lomba menulis status di IG tentang Berlipatnya Berkah oleh salah satu perusahaan asuransi. Meski awalnya tidak masuk dalam 25 peserta terpilih, namun campur tangan Allah SWT yang menjadikan calon yang saya ajukan (Dian, adik kandung) bisa tetap berangkat umroh. Caption di akun Instagram saya yang diikutkan lomba :

Hobi Yang Menghasilkan

Adik saya menggantikan peserta terpilih yang tidak bisa berangkat. Rejeki memang tidak tertukar yaa. Ini lah berkah menjadi blogger yang paling bikin saya speechless. Lewat caption di postingan feed Instagram bisa mengantarkan adik saya berangkat umroh.

So, begitu banyak yang bisa saya dapatkan dari hobi yang menghasilkan. Berawal dari hobi menulis, dengan didukung ketekunan dan semangat upgrade ketrampilan, saya bisa mendapatkan penghasilan. Menjadi content writer dengan bekerja di rumah atau dari mana aja yang penting ada jaringan internet. Nilainya kadang nggak kalah dengan gaji masa bekerja kantoran. 

Buat kamu yang tengah galau ingin resign, atau mencari tambahan penghasilan, coba cek ricek. Hobi apa yang kamu punya dan bisa menjadi side job? Nanti kabari saya ya, tulis di kolom komentar. Wassalamu'alaikum.

7 komentar:

  1. waa, perjuangannya panjang banget ya bu, dari sudah sma. sudah kenal dunia menulis :)

    BalasHapus
  2. Tos dulu mba Wati..saya pun bahagia dan penuh syukur menjadi blogger.. Setuju sekali bahwa hobi yang dibayar itu sangatlah menyenangkan hehe...

    BalasHapus
  3. Saya masih harus banyak belajar dari mbak Wati. Mudah2an suatu saat keinginan saya bisa terwujud, mendapat penghasilan dari ngeblog.

    BalasHapus
  4. Wah luar biasa ini perjuangannya, menjadi blogger memang enggak mudah bahkan banyak yang memilih jadikan blogger sebagai pekerjaan sampingan saja karena penghasilannya yang belum pasti. Bergelut di keduanya juga harus pandai-pandai bagi waktu. Terima kasih sharingnya!

    BalasHapus
  5. Seneng banget ya, Kak. Kalau kita bisa dapat cuan dari hobi. Kita pasti riang gembira melakoninya.

    BalasHapus
  6. Seru banget ya dari hobi, bisa mendapat berbagai hal yang membahagiakan mulai dari dapat banyak teman hingga kesempatan ke luar negeri...semoga kita makin semangat ngeblog ya mbaa

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah dapat Banyak hal baik yaa, dari ngeblog bisa mendapat cuan juga pengalaman, speechless banget sampai bisa umroh kan adik, semoga aku ketularan kayak mbaa hehe

    BalasHapus